Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta,
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pelayan kesehatan yang
bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan
kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya
sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit,
serta pemulihan kesehatan. Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil
pemeriksaan laboratorium digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan
pemantauan hasil pengobatan, serta penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil pemeriksaan
laboratorium harus selalu terjamin mutunya.
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan
kegiatan pemantapan mutu (Quality Assurance), yang mencakup berbagai komponen kegiatan.
Salah satu komponen kegiatan adalah “Praktek Laboratorium yang Benar”.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka di Instalasi Laboratorium perlu dibuat standar
pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan
yang diberikan ke pasien. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam melakukan pelayanan
laboratorium di Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Prima Ternate harus berdasarkan Pedoman
Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Prima Ternate.

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Prima Ternate meliputi:
1. Pasien Rawat Inap
Yaitu pasien yang dirawat di ruang perawatan Rumah Sakit Prima Ternate yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
2. Pasien Rawat Jalan
Yaitu pasien dari Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Prima Ternate yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
3. Pasien Rawat Darurat
1
Yaitu pasien yang dirawat di Rawat Darurat Rumah Sakit Prima Ternate yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium.
4. Pasien Luar
Yaitu pasien dari Dokter di luar Rumah Sakit Prima Ternate yang memerlukan pemeriksaan
laboratorium.
5. Pasien Medical Check-Up
Yaitu pasien yang berasal dari Instalasi Rawat jalan yang akan melakukan Medical Check-Up
dan pasien dari Instansi/Perusahaan/Asuransi yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Prima
Ternate yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
C. Batasan Operasional
1. Pemeriksaan Hematologi :
Pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara lain :, Hematologi lengkap,& ADT
(Apusan Darah tepi)
2. Pemeriksaan Kimia Klinik :
Pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara lain: glukosa darah, fungsi hati
(SGOT & SGPT), fungsi ginjal (Ureum & Creatinin), Elektrolit (Natrium, Kalium & Klorida),
profil lipid (Kolesterol total, HDL, LDL, Trigliserida, Total Protein & Albumin
3. Pemeriksaan Urin :
Pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang membutuhkan bahan urin antara
lain: Urin rutin
4. Pemeriksaan Feses :
Pemeriksaan Feses rutin.
5. Pemeriksaan Serologi/Imunologi :
Pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang memerlukan serum sebagai bahan
pemeriksaan, adapun pemeriksaannya antara lain: HBsAg, Golongan darah, tes kehamilan,
Widal,HIV,Anti HCV, dan Anti HBs.
6. Pemeriksaan Parasitologi :
Pemeriksaan Malaria (DDR) & Feces (Telur Cacing)
7. Pemeriksaan Bakteriologi :
Pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam)

D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 411/MENKES/PER/III/2010 tentang Laboratorium
Klinik.

2
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 161/MENKES/PER/III/2010 tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/MENKES/PER/III/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
6. KMK 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di Rumah Sakit.
7. KMK 370/2007 Standar Profesi Ahli Tehnologi laboratorium Kesehatan
8. Surat Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Prima TernateTernate Nomor:
002/01/RSI_AP/II/2018 Tentang : Kebijakan Pelayanan Laboratorium Rumah Sakit Prima
Ternate

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM)


Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di dalam pelayanan laboratorium kesehatan cukup
beragam, baik profesi maupun tingkat pendidikannya. Kebutuhan jumlah pegawai antara
laboratorium kesehatan di Rumah Sakit dengan laboratorium kesehatan swasta, atau Puskesmas
tentu tidak sama. Hal ini dikarenakan jenis pelayanan, jumlah pemakai jasa, dan permasalahan
yang dihadapi oleh masing-masing laboratorium tersebut berbeda-beda. Instalasi Laboratorium
Klinik Rumah Sakit Prima Ternate adalah laboratorium klinik. Berdasarkan PERMENKES
Nomor 411/MENKES/PER/III/2010, laboratorium klinik harus memenuhi ketentuan ketenagaan
minimal meliputi :
1. Staf medis
 Dokter Spesialis Klinik (Dokter umum yang telah mengikuti pelatihan)
2. Tenaga teknis laboratorium
 ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik)

Tabel 1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia (SDM)


NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH TENAGA
Spesialis Patologi Klinik
Kepala Instalasi
1 (Dokter umum yang telah 1 orang
Laboratorium
mengikuti pelatihan)
2 Dokter Spesialis - -
3 Kepala Ruangan D-III 1 orang
4 Staf Laboratorium D-III 3 orang
JUMLAH 5 orang

B. Uraian Jabatan
Instalasi Laboratorium Klinik adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Rumah Sakit
Prima Ternate yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.
Uraian jabatan tenaga Laboratorium Klinik berdasarkan pada struktur organisasi
Laboratorium Klinik.

4
1. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Laboratorium
Fungsi :
Bertindak sebagai koordinator pelaksanaan dan pengembangan pelayanan rumah sakit dan
pelayanan pendidikan di unit laboratorium.
Tugas – Tugas :
1) Memimpin dan mengkordinasikan kegiatan pelayanan di unit laboratorium.
2) Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan rumah sakit
dan pelayanan pendidikan di unit laboratorium.
3) Menyelenggarakan dan memelihara administrasi pelayanan, keuangan dan rekam medik sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4) Membuat laporan tahunan dan laporan berkala.
5) Memberikan pembinaan kepada seluruh staf unit pelayanan laboratorium.
6) Pemasaran tes sesuai paketnya penyakit dan targetnya
a. Internal ke unit pelayanan, komite medik.
b. Eksternal ke instansi lain, pertemuan ilmiah dan lain-lain.

Wewenang :
1) Menentukan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan dan pengembangan
laboratorium.
2) Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan dan pengembangan
laboratorium kepada direktur.
3) Mengusulkan tambahan alat sesuai dengan kebutuhan laboratorium.
4) Memberikan teguran terakhir kepada staf yang melakukan pelanggaran dan mengembalikan
staf yang bersangkutan kepada direktur bila teguran terakhir tidak diindahkan.
Tanggung jawab :
1) Bertanggung jawab kepada direktur atas kelancaran pelaksanaan dan pengembangan
pelayanan rumah sakit dan pelayanan pendidikan di Instalasi laboratorium.
2) Bertanggung jawab kepada direktur atas pemasukan dan pengeluaran keuangan laboratorium.
2. Nama Jabatan : Kepala Ruangan
Fungsi :
Bertindak melaksanakan seluruh urusan kerumahtanggaan laboratorium.
Tugas-Tugas :
1) Mengkoordinir pelayanan di ruangan / bagian loket, sampling, administrasi dan kepegawaian.
2) Menangani sistem pencatatan dan distribusi surat masuk dan surat keluar.
3) Membuat perhitungan tarif laboratorium.
4) Penyiapan paket pelatihan dan pendidikan, setelah disepakati oleh sub unit fungsional
diteruskan ke kepala laboratorium untuk keputusan.

5
5) penyediaan logistik dengan mengusahakan tidak boleh kadaluarsa.
6) Mengatur jadwal jaga dan mutasi staf intra lab. secara berkala.
7) Meneruskan permohonan cuti staf kepada kepala instalasi laboratorium.
8) Memberikan teguran pertama lisan dan kedua tertulis kepada staf yang tidak disiplin.
9) Menyiapkan bahan / keperluan rapat kepala unit laboratorium.
10)Memberi masukan pada kepala unit maupun koordinator pelayanan untuk peningkatan
pelayanan laboratorium.
11)penyiapan sangsi bagi karyawan yang tak disiplin setelah disetujui kepala Instalasi
laboratorium.
Wewenang :
1) Meminta fasilitas untuk kelengkapan pelaksanaan administrasi laboratorium.
2) Atas persetujuan kepala unit, menentukan staf untuk mewakili kepala unit menghadiri rapat.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi atas kelancaran urusan kerumahtanggaan
laboratorium.
3. Nama Jabatan : Penangung jawab Unit Imunologi/Patologi
Fungsi :
Bertindak sebagai kordinator pelayanan, pengembangan dan pendidikan serta penelitian
dalam bidang Imunologi/Patologi di unit laboratorium.
Tugas-Tugas :
1) Mengawasi kelancaran pelayanan setiap hari di bidang Imunologi/Patologi.
2) Bertanggung jawab atas kegiatan praanalitik, analitik dan pasca analitik tes-tes imunologi
bekerjasama dengan sub unit lainnya.
3) Mengawasi kontrol kualitas / PMI (Pemantapan Mutu Internal) tes-tes imunologi setiap hari.
4) Bertindak selaku kordinator pemeliharaan peralatan laboratorium di unit Imunologi/ Patologi.
5) Mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala.
6) Menentukan solusi atas permasalahan yang timbul di laboratorium Imunologi/Patologi.
7) Membuat laporan jumlah pemeriksaan perbulan dan pemakaian reagen dan bahan habis pakai.

Wewenang :
1) Meminta fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan di bidang Imunologi/Patologi.
2) Mengusulkan perbaikan / penggantian alat yang dianggap bermasalah.
3) Mengusulkan pengadaan alat / metode baru untuk tes Imunologi.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi atas kelancaran dan kualitas hasil
pelayanan Laboratorium di bidang imunologi.

6
4. Nama Jabatan : Penangung jawab unit Kimia Klinik
Fungsi :
Bertindak sebagai kordinator pelayanan, pengembangan dan pendidikan serta
penelitian dalam bidang Kimia Klinik di Instalasi laboratorium.
Tugas-Tugas :
1) Mengawasi kelancaran pelayanan setiap hari di bidang kimia klinik.
2) Bertanggung jawab atas kegiatan praanalitik, analitik dan pascaanalitik tes-tes kimia klinik
bekerjasama dengan sub unit lainnya.
3) Mengawasi kontrol kualitas / PMI (Pemantapan Mutu Internal) tes-tes kimia klinik setiap hari.
4) Mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala.
5) Bertindak selaku kordinator pemeliharaan peralatan laboratorium di unit Kimia Klinik.
6) Menentukan solusi atas permasalahan yang timbul di laboratorium kimia klinik.
7) Membuat laporan jumlah pemeriksaan perbulan dan pemakaian reagen dan bahan habis pakai.
Wewenang :
1) Meminta fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan dii bidang kimia klinik.
2) Mengusulkan perbaikan / penggantian alat yang dianggap bermasalah.
3) Mengusulkan pengadaan alat / metode baru untuk tes kimia klinik.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala instalasi atas kelancaran dan kualitas hasil
pelayanan Laboratorium di bidang kimia klinik.

5. Nama Jabatan : Penangung jawab Subunit Hematologi dan Parasit


Fungsi :
Bertindak sebagai kordinator pelayanan, pengembangan dan pendidikan dalam bidang
Hematologi dan Parasit.
Tugas-Tugas :
1) Mengawasi kelancaran pelayanan setiap hari di bidang hematologi dan parasit.
2) Bertanggung jawab atas kegiatan praanalitik, analitik dan pascaanalitik tes-tes hematologi dan
parasit bekerjasama dengan sampling dan pelayanan hasil.
3) Mengawasi kontrol kualitas/ Pemantapan Mutu Internal (PMI) tes-tes hematologi dan parasit
setiap hari.
4) Mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala.
5) Bertindak selaku kordinator pemeliharaan peralatan laboratorium di unit hematologi &
Parasit.
6) Menentukan solusi atas permasalahan yang timbul di laboratorium hematologi dan parasit.
7) Membuat laporan jumlah pemeriksaan perbulan dan pemakaian reagen dan bahan habis pakai.

7
Wewenang :
1) Meminta fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan dan pengembangan di bidang
hematologi dan parasit.
2) Mengusulkan perbaikan / penggantian alat yang dianggap bermasalah.
3) Mengusulkan pengadaan alat / metode baru untuk tes hematologi dan parasit.

Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi atas kelancaran dan kualitas hasil pelayanan di
bidang hematologi dan parasit.

6. Nama Jabatan : Penangung jawab Subunit Urinalisis


Fungsi :
Bertindak sebagai kordinator pelayanan, pengembangan dan pendidikan dalam bidang
Urinalisis di unit laboratorium serta kelancaran kegiatan pendidikan dan penelitian profesi.
Tugas-Tugas :
1) Mengawasi kelancaran pelayanan setiap hari di bidang urinalisis.
2) Bertanggung jawab atas kegiatan praanalitik, analitik dan pascaanalitik tes-tes urinalisis.
3) Mengawasi kontrol kualitas / PMI (Pemantapan Mutu Internal) tes-tes urinalisis setiap hari.
4) Mengikuti Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala.
5) Bertindak selaku kordinator pemeliharaan peralatan laboratorium di unit Urinalisis.
6) Menentukan solusi atas permasalahan yang timbul di laboratorium
7) Membuat laporan jumlah pemeriksaan perbulan dan pemakaian reagen dan bahan habis pakai.
Wewenang :
1) Meminta fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan di bidang urinalisis.
2) Mengusulkan perbaikan / penggantian alat yang dianggap bermasalah.
3) Mengusulkan pengadaan alat / metode baru untuk tes urinalisis.
Tanggung jawab :
Bertanggung jawab kepada kepala Instalasi atas kelancaran dan kualitas hasil
pelayanan Laboratorium di bidang cairan tubuh dan urinalisis.

8. Nama Jabatan : Sampling


Fungsi :
Membantu kepala sub unit dan sekretariat mengatur sistem kelancaran pelayanan
sampling rawat jalan dan rawat inap.

8
Tugas-Tugas :
1) Membuat laporan pemakaian bahan laboratorium dan stik akhir, kemudian menyerahkannya
ke bagian logistik setiap tanggal 3 bulan berjalan.
2) Mengatur kegiatan sampling baik urusan ketenagaan maupun sistem kerjanya.
3) Menampung keluhan terutama pelayanan sampling rawat inap dan mencari solusinya bersama
unit terkait.
4) Mengajukan permintaan bahan laboratorium, ATK dan fasilitas ruangan lainnya pada bagian
logistik.
5) Membimbing siswa /mahasiswa / pegawai baru yang melaksanakan tugas orientasi di
ruangannya.
6) Bekerjasama dengan bagian loket mengawasi penyalahgunaan askes dan hal lainnya yang
dapat mengakibatkan kerugian maupun merusak citra Instalsi pelayanan laboratorium.
7) Mengkordinir seluruh kegiatan ruangan baik teknis maupun non teknis (kebersihan, keamanan
dan kenyamanan kerja).
8) Bekerjasama dengan unit lainnya dalam hal pelayanan dan ketenagaan.
9) Menjaga citra unit pelayanan laboratorium.
Wewenang :
Menolak sampel kiriman yang tidak memenuhi syarat tes.

C. Distribusi Ketenagaan
Berdasarkan jenis pelayanan di Instalasi Laboratorium Klinik yang ada, uraian tugas pokok
ATLM serta jumlah pasien atau volume tes laboratorium, maka dibuat standar kebutuhan tenaga
di laboratorium klinis Instalasi Lab Prima Ternate. Standar ketenagaan
di laboratorium Klinik Rumah Sakit Prima Ternate harus memenuhi ketentuan ketenagaan
minimal meliputi:
1. Kepala Instalasi :
 Dokter Sp.PK (Spesialis Patologi Klinik)/ Dokter umum
 Telah mengikuti pelatihan managemen Laboratorium/RS.
 Pernah diberi tanggung jawab menjadi Koordinator Laboratorium.
 Memiliki loyalitas dan integritas terhadap pimpinan.
2. Kapala Ruangan laboratorium :
 ATLM (pendidikan minimal D-III) dengan masa kerja di Laboratorium Rumah Sakit
Prima Ternate minimal 5 tahun.
 Golongan minimal III/a.
 Memiliki loyalitas dan integritas terhadap pimpinan.

9
3. Staf Medis :
 Dokter Spesialis Klinik.
 Memiliki SIP dan STR di Rumah Sakit Prima Ternate
 Telah melalui proses kredensial.
D. Pengaturan Jaga
Pengaturan Jaga Pelaksana ATLM
1. Pengaturan jadwal dinas pelaksana ATLM dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh Kepala
Ruangan Laboratorium dan disetujui Kepala Instalasi Laboratorium.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan disosialisasikan ke ATLM pelaksana
laboratorium setiap satu bulan.
3. Untuk tenaga ATLM yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu, maka ATLM
tersebut dapat mengajukan permintaan dinas pada buku permintaan. Permintaan akan
disesuaikan dengan kebutuhan tenaga yang ada (apabila tenaga cukup dan berimbang serta
tidak mengganggu pelayanan, maka permintaan disetujui).
4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi dan malam, lepas jaga, libur dan cuti. Apabila ada tenaga
ATLM jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan,
maka ATLM yang bersangkutan harus memberitahu Kepala Ruangan, paling lambat 2 jam
sebelum dinas pagi, 4 jam sebelum dinas malam. Sebelum memberitahu Kepala Ruangan,
diharapkan ATLM yang bersangkutan sudah mencari ATLM pengganti. Apabila ATLM yang
bersangkutan tidak mendapatkan ATLM pengganti, maka Kepala Ruangan akan mencari
tenaga ATLM pengganti, yaitu ATLM shift jaga berikutnya.
5. ATLM yang tidak dapat jaga dan digantikan tugasnya oleh ATLM lain, harus mencari hari
untuk menggantikan hari jaga yang ditinggalkan, paling lambat dalam periode dua minggu.

Tabel 2. Pengaturan Jaga


No Laboratorium Shift Pagi s/d Malam Shift Malam s/d Pagi
(08.00-19.00) (19.00-08.00)
1 Laboratorium 2 orang 1 orang

10
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Standar Fasilitas
Fasilitas dan Sarana
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Prima Ternate berlokasi di lantai dua yang memiliki
ruangan penerimaan dan ruangan pemeriksaan.
B. Fasilitas Peralatan
Laboratorium klinik merupakan laboratorium yang melaksanakan pemeriksaan spesimen
yang lengkap, mulai hematologi, kimia klinik, dan imunologi dengan menggunakan teknik
automatic dan Semi Automatic. Alat yang dipilih harus mempunyai spesifikasi yang sesuai
dengan kebutuhan laboratorium, jumlah pasien dan jumlah pemeriksaan.Alat-alat tersebut juga
harus sesuai dengan fasilitas yang ada di laboratorium, misalnya luas ruangan, luas meja, jenis
meja, daya listrik, persediaan air bersih, serta suhu dan kelembaban ruangan.
Tabel 4. DAFTAR PERALATAN YANG ADA DI INSTALASI LABORATORIUM
RUMAH SAKIT PRIMA TERNATE
No Jenis Alat Jumlah
1. Alat gelas Secukupnya
2. Blood cell Counter 1
3. Refrigerator -
4. Lemari Es 1
5. Mikroskop 1
6. Rotator/Mixer 1
7. Pipet secukupnya
8. Micro Pipet Secukupnya
9. Kamar Hitung 0
Peralatan Automatik disertai pengolahan data elektronik :
10. Spektrofotometer (Microlab 300) 1
11. Hematologi Automatik Analyzer 1
12. Centrifuge 1

11
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Alur Pelayanan Laboratorium

R. LABORATORIUM

Petugas menerima permintaan untuk


dilakukan pemeriksaan laboratorium

Menyiapkan alat dan bahan


pemeriksaan sesuai permintaan
Pasien Datang

Pengambilan Spesimen Loket Pembayaran


R. Rawat Inap
(Registrasi)
R. Rawat Jalan
Proses Analisa
Polik

Koreksi Hasil
R. IGD

Rawat Jalan
Rujukan Validasi

Pencatatan Hasil Pemeriksaan dalam


Buku Register

Distribusi Ke Pengirim

Arsip

12
1. Pendaftaran pasien laboratorium meliputi :
a. Pasien Rawat Jalan Tunai
Pembayaran langsung tunai ke Loket Pembayaran Rumah Sakit Prima Ternate
b. Pasien Rawat Inap
Pendaftaran melalui Loket Pendaftaran Rumah sakit.
2. Pencatatan pasien laboratorium :
Semua pasien di laboratorium Klinik, baik rawat jalan dan rawat inap tercatat pada Buku
Laporan dengan berisi data penerimaan specimen sebagai berikut :

a. Tanggal permintaan
b. Nama
c. Umur dan Tanggal Lahir
d. Jenis kelamin
e. Alamat/bangsal untuk pasien rawat inap
f. Alamat poliklinik (Bedah, dll) untuk pasien rawat jalan
g. Tanggal dan jam pengambilan spesimen
h. Pemeriksaan laboratorium yang diminta
i. Nomor Rekam Medik untuk pasien pasien rawat inap ditambah nomor Register.
j. Diagnosa Pasien
k. Dokter pengirim

3. Administrasi
a. Menerima Form Permintaan Pemeriksaan dan identifikasi pasien.
b. Melakukan verifikasi identifikasi pasien dengan Form Permintaan pemeriksaan.
c. Jika ada permintaan pemeriksaan yang tidak dapat dilakukan di laboratorium, dikarenakan
antara lain :
1) Reagent habis,
2) Peralatan sedang bermasalah.
3) Jenis permintaan yang diminta, tidak dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Maka hal tersebut segera diinformasikan ke pasien, bahwa pemeriksaan akan dirujuk
ke laboratorium luar.
d. Jika ada penundaan pemeriksaan, dikarenakan peralatan sedang kalibrasi, maintenance
rutin, perbaikan, maka segera menghubungi pihak pengirim, diinformasikan waktu
penyelesaian pemeriksaan.
e. Memasukkan data pasien dan jenis pemeriksaan pada Buku Laporan.
f. Form Permintaan Pemeriksaan diserahkan analis untuk dilakukan sampling.

13
4. Pengambilan (Sampling)
a. Pengambilan specimen, secara umum peralatan, wadah, antikougulan dan Pengawet, harus
memenuhi persyaratan pengambilan sampel yang dipersyaratkan. Beberapa specimen
dengan jenis antikougulan/pengawet dan wadah yang dipakai selengkapnya mengacu pada
Pedoman Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2013 tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik. Hal 57-64.
b. Waktu, pengambilan dilakukan pagi hari, namun ada beberapa pemeriksaan yang waktu
pengambilannya harus disesuaikan dengan perjalan penyakit dan fluktuasi harian.
c. Lokasi pengambilan disesuaikan dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
d. Volume spesimen yang diambil harus sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan laboratorium.
e. Teknik pengambilan spesimen harus dilaksanakan dengan cara yang benar sesuai Standar
Prosedur Operasional.

5. Proses Analisa di Bagian Urinalisa dan Hematologi


a. Cek kesesuaian Form Permintaan Pemeriksaan, dengan identitas sampel.
b. Periksa pemeriksaan manual dahulu hasil ditulis pada form permintaan permintaan.
c. Kerjakan dengan hematologi automatik.
d. Jika hasil “abnormal”/ perlu konsul dr. Sp.PK, tulis informasi hasil pemeriksaan di Form
Permintaan atau “print out” hasil pemeriksaan di alat.
e. Hasil yang dimasukkan manual lakukan print out hasil.
6. Proses Analisa di Bagian Kimia dan Imunologi
a. Cek kesesuaian Form Permintaan Pemeriksaan dengan identitas sampel.
b. Sampel datang diberi identitas nama pasien dengan menulis pada tabung sampel dan Form
Permintaan ditulis identitas pasien dengan spidol.
c. Sampel pemeriksaan segera lakukan sentrifugasi.
d. Cek kelengkapan pemeriksaan gula darah dan Kimia.
e. Lakukan Proses Analisa, sambil cek form permintaan pemeriksaan (jumlah harus sesuai)
f. Jika hasil “abnormal”/ perlu konsul dr. Sp.PK, tulis informasi hasil pemeriksaan di Form
Permintaan atau “print out” hasil pemeriksaan di alat.
g. Hasil yang dimasukkan manual lakukan print out hasil

7. Koreksi Hasil Laboratorium


a. Cek Identitas Pasien dan hasil pemeriksaan pasien, dengan riwayat klinis jika ada.
b. Jika ditemukan hasil abnormal, kembalikan ke proses analisa untuk dilakukan cheking
ulang
c. Lakukan cetak hasil

14
d. Tandatangan dan nama lengkap pada kolom petugas pemeriksa
8. Validasi
a. Validasi dilakukan oleh dokter Spesialis Klinik.
b. Koreksi hasil pemeriksaan dengan permintaan pemeriksaan.
c. Interpretasi hasil.

d. Tanda tangan dan nama lengkap hasil pemeriksaan.


9. Arsip Hasil Laboratorium
a. Arsip hasil pemeriksaan di catat dibuku laporan dan Komputer untuk disimpan dalam hard
disk computer laboratorium.
b. Laboratorium Mikrobiologi, hasil pemeriksaan rujukan arsip hasil analisa pada buku
register pasien.
c. Arsip analisa disimpan dalam bentuk buku register pasien.

B. Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium


1. Tes Hematologi Rutin : 45 – 110 menit
2. Tes Kimia Klinik : 60 – 125 menit
3. Tes Imunologi : 65 – 155 menit
4. Tes Kimia Rutin (Urinalisa) : 40 – 75 menit
5. Tes Mikrobiologi : 95 – 225 menit
6. Tes Parasitologi : 2 Jam
7. Tes laboratorium emergensi / cito : + 60 menit
8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium : ≤ 60 menit

C. Jenis Pelayanan Laboratorium :


1. Hematologi, tes laboratorium meliputi :
 Hematologi rutin
 Koagulasi
 ADT
2. Kimia Klinik, tes laboratorium meliputi :
 Tes Skrining, diagnostik dan follow up DM, meliputi tes glukosa darah (sewaktu, puasa,
dua jam post prandial, toleransi glukosa).
 Tes fungsi hati, meliputi tes ALT, AST
 Tes fungsi ginjal, meliputi tes ureum, kreatinin, asam urat.
 Tes Profil lipid, meliputi tes kolesterol total, kol-LDL, kol-HDL, triglierida.
 Tes elektrolit, meliputi tes ion Kalium, Natrium dan Clorida.
 Tes Albumin

15
 Tes Total Protein
3. Cairan Tubuh, tes Laboratorium meliputi :
 Tes Urine rutin
4. Imunoserologi, tes laboratorium meliputi :
Tes imunoserologi infeksi, meliputi : Tes panel hepatitis, tes kehamilan, Golongan darah, tes
anti Salmonella HIV,HCV, dan HBsAb.
5. Mikrobiologi, tes laboratorium meliputi :
 Tes BTA
6. Parasitologi, tes laboratorium meliputi :
 Malaria (DDR)
 Feces Rutin (Telur Cacing)
7. Jenis Pelayanan Laboratorium Cyto / Emergency :
 Hematology rutin
 Tes Glukosa Darah Sewaktu

D. Pengolahan Spesimen
1. Persiapan Pasien
a. Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post prandial, pasien diharuskan berpuasa minimal
10-12 jam. Setelah pengambilan darah pasien diharuskan makan dan minum seperti biasa
dan kembali berpuasa selama 2 jam kemudian pengambilan darah post prandial.
b. Pemeriksaan profil lipid dan asam urat pasien harus berpuasa selama 12 jam.
1. Persiapan Alat/Bahan Habis Pakai
a. Needle dan tube vacutainer
b. Spoit, lancet, tourniquet
c. Pot urin, pot sputum
d. Object glass, cover glass
e. kapas alkohol
2. Teknik Pengambilan Spesimen
a. Darah Vena
1) Gunakan sarung tangan sebelum pengambilan darah.
2) Pasang tourniquet di atas lengan dengan ukuran 2 jari
3) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alkohol.
4) Tusuk vena dengan spuit atau vacutainer sampai terlihat darah keluar.
5) Asumsi pengambilan darah di atas sesuai dengan jumlah pemeriksaan laboratorium.
6) Tourniquet dilepaskan.
7) Cabut jarum dengan menempelkan kapas alkohol di atasnya, tutup dengan plester.

16
b. Darah Kapiler
1) Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun telinga pada anak, tumit
pada bayi.
2) Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
3) Tusuk dengan lanset secepat mungkin.
4) Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, kemudian tampung darah selanjutnya.
5) Rekatkan lokasi tusukan dengan plester.

3. Urin
a. Urin Sewaktu: untuk Urin Lengkap, tes kehamilan
1) Urin yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa (sewaktu).
2) Urin ditampung ke dalam pot urin bersih dan tertutup.
3) Beri label identitas pasien
b. Urin Pagi: untuk Urin Lengkap
1) Urin yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur
2) Urin ditampung ke dalam pot urin bersih dan tertutup
3) Beri label identitas pasien
4. Feses
a. Ambil sedikit feses ke dalam wadah bersih dan tertutup, jangan bercampur dengan urin.
b. Ambil bagian yang ada darah dan lendirnya.
5. Sputum
a. Ambil sputum pada saat pertama kali pasien bangun tidur pagi hari
b. Tampung pada wadah bersih, kering dan bermulut besar dan tertutup

17
Tabel 4. Pengolahan Spesimen
Jenis Spesimen Perlakuan pada spesimen Bentuk analisa
Darah EDTA Homogenisasi Darah tidak boleh beku

Darah beku Sentrifugasi 3000 rpm 5 menit Serum

Darah Sitrat Sentrifugasi 1000 rpm Plasma

Darah tanpa antikoagulan Segera dianalisa Darah segar

Urin lengkap Setelah pemeriksaan kimia, Kimia dan sedimen urin


Sentrifugasi 2000 rpm 5 menit

Urin tes kehamilan Segera dianalisa Urin segar

18
BAB V
LOGISTIK

Logistik adalah proses pengelolaan mulai dari pengadaan barang, perpindahan barang hingga
penyimpanan barang, bahan baku dan produk jadi (yang di dalamnya terkait pula aliran informasi)
untuk membantu kegiatan organisasi agar sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

a. Pengadaan Barang Logistik (Reagen dan Bahan Habis Pakai)


Kepala Instalasi setiap tahun berjalan mengisi Daftar Reagen dan Bahan Habis Pakai
selama satu tahun berikutnya yang telah disiapkan oleh Instalasi Farmasi dan mengembalikan
daftar tersebut ke Instalasi Farmasi. Penanggung jawab pelayanan laboratorium membuat
permohonan permintaan reagen dan bahan habis pakai sesuai kebutuhan setiap bulan dalam buku
permintaan (anfrak). Buku permintaan dibawa oleh koordinator logistik ke Instalasi Farmasi dan
melakukan pengambilan reagen dan bahan habis pakai. Semua reagen yang diterima dicatat di
dalam buku permintaan (anfrak) yang berisi nama reagen dan bahan habis pakai, tanggal
pengambilan, jumlah dan tanggal saat reagen dan bahan habis pakai habis terpakai. Koordinator
logistik mencatat semua pemakaian reagen dan bahan habis pakai dan membuat laporan bulanan.

b. Pengadaan Alat Tulis Kantor dan Rumah Tangga


Setiap tahun koordinator administrasi membuat daftar kebutuhan barang alat tulis kantor
(ATK) dan rumah tangga dalam Daftar Kebutuhan dan diketahui oleh penanggungjawab
pelayanan dan Kepala Instalasi. Setiap bulan koordinator administrasi membuat daftar
kebutuhan barang alat tulis kantor dan rumah tangga dalam buku permintaan (anfrak). Buku
permintaan berisi daftar nama alat yang dibutuhkan, jumlah dan diberikan keterangan.
Koordinator administrasi membawa buku permintaan ke Bagian Pengadaan ATK dan Rumah
Tangga. Semua ATK dan rumah tangga yang diterima dicatat dalam buku permintaan yang berisi
nama ATK dan rumah tangga, jumlah dan tanggal pengambilan. Koordinator administrasi
mencatat semua pemakaian ATK dan rumah tangga dan membuat laporan bulanan.

19
BAB VI
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium secara


keseluruhan.Laboratorium melakukan berbagai tindakan dan kegiatan terutama berhubungan dengan
spesimen yang berasal dari manusia maupun bukan manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu
kontak dengan spesimen, maka berpotensi terinfeksi kuman patogen. Untuk mengurangi bahaya yang
terjadi, perlu adanya kebijakan yang ketat. Petugas harus memahami keamanan laboratorium dan
tingkatannya, mempunyai sikap dan kemampuan untuk melakukan pengamanan sehubungan dengan
pekerjaan sesuai SPO, serta mengontrol bahan/spesimen secara baik menurut panduan praktek
laboratorium yang benar.
1. Menyelenggarakan pengamanan kerja laboratorium yang pada dasarnya menjadi tanggung jawab
sebagai petugas melalui program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di laboratorium.
a. Melakukan pemeriksaan dan pengarahan secara berkala terhadap metode/ prosedur dan
pelaksanaannya, bahan habis pakai dan peralatan kerja, termasuk untuk kegiatan penelitian.
b. Memastikan semua petugas laboratorium memahami dan dapat menghindari bahaya infeksi.
c. Melakukan penyelidikan semua kecelakaan di laboratorium yang memungkinkan terjadinya
pelepasan/kebocoran/penyebaran bahan infektif.
d. Melakukan pengawasan dan memastikan semua tindakan dekontaminasi yang telah dilakukan
jika ada tumpahan / percikan bahan infektif.
e. Menyediakan kepustakaan/ rujukan K3 yang sesuai dan informasi untuk petugas laboratorium
tentang perubahan prosedur, metode, petunjuk teknis dan pengenalan pada alat yang baru.
f. Menyusun jadwal kegiatan pemeliharaan kesehatan bagi petugas laboratorium.
g. Membuat sistem panggil untuk keadaan darurat yang timbul diluar jam kerja.
h. Membuat rencana dan melaksanakan pelatihan K3 laboratorium bagi seluruh petugas
laboratorium.
i. Mencatat secara rinci setiap kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium dan melaporkannya
kepada Kepala Instalasi Laboratorium.
2. Kesehatan Petugas Laboratorium
Keadaan kesehatan petugas laboratorium harus memenuhi standar kesehatan yang telah
ditentukan di laboratorium. Untuk menjamin kesehatan petugas laboratorium harus dilakukan hal-
hal sebagai berikut :
a. Pemeriksaan foto toraks setiap tahun bagi petugas yang bekerja dengan bahan yang diduga
mengandung bakteri tuberculosis sedangkan bagi petugas lainnya, foto toraks dilakukan setiap
3 (tiga) tahun.
b. Pemberian imunisasi berupa vaksinasi hepatitis B.

20
c. Kesehatan setiap petugas laboratorium harus selalu dipantau, minimal setiap tahun
dilaksanakan pemeriksaan kesehatan rutin termasuk pemeriksaan laboratorium.
3. Sarana dan prasarana K3 laboratorium umum yang perlu disiapkan di laboratorium adalah :
a. Jas laboratorium (kancing depan, lengan panjang dengan karet elastis pada pergelangan
tangan). Jas lab harus dikenakan oleh setiap petugas laboratorium pada waktu pengambilan
sampel, preparasi, analisis dan pengelolaan limbah.
b. Sarung tangan dan Masker, dipakai :
1) Pada waktu melakukan pengambilan darah/sampling.
2) Pada waktu melakukan preparasi.
3) Pada waktu menerima, membawa dan melabel sampel.
4) Pada waktu membuka ampul, membuka wadah sampel.
5) Pada waktu menuangkan atau pipetisasi sampel ke wadah lain / tabung / cup.
6) Pada waktu melakukan penanaman kuman.
7) Pada waktu melakukan pengelolaan limbah
c. Alas kaki/sepatu tertutup.
d. Handrub (chlorhexidine gluconate 0,5% ditambah etanol 70%).
e. Wastafel yang dilengkapi dengan sabun, air mengalir dan tisu.
f. Kontainer khusus untuk insenarasi jarum, lanset.
4. Pengamanan pada keadaan darurat :
a. Sistem tanda bahaya.
b. Sistem evakuasi.
c. Sistem informasi darurat.
d. Pelatihan khusus berkala tentang penanganan keadaan darurat.
5. Memperhatikan tindakan pencegahan terhadap hal-hal sebagai berikut :
a. Mencegah penyebaran bahaya infeksi.
b. Mencegah infeksi melalui tusukan.
c. Menggunakan pipet dan alat bantu pipet.
d. Menggunakan sentrifuse atau alat pemusing.
6. Desinfeksi dan dekontaminasi.
7. Tindakan khusus terhadap darah dan cairan tubuh.
a. Membuka tabung spesimen dan mengambil sampel dengan menggunakan sarung tangan,
untuk mencegah percikan, buka sumbat tabung dengan dililit kain kasa terlebih dahulu.
b. Sedapat mungkin menghindari penggunaaan alat suntik.

21
Tabel 5. Peralatan Laboratorium, Bahaya, dan Cara Mengatasinya
PERALATAN
BAHAYA CARA MENGATASI
LABORATORIUM
Jarum Semprit Tusukan, aerosol, Gunakan jarum semprit dengan
tumpahan sistem pengunci untuk mencegah
terlepasnya jarum dari semprit, jika
mungkin gunakan alat suntik sekali
pakai. Sedot bahan pemeriksaan
dengan hati-hati untuk mengurangi
gelembung udara. Lingkari jarum
dengan kapas desinfektan saat
menarik jarum dari botol spesimen.
Jika mungkin, lakukan dalam cabinet
keamanan biologi. Semprit harus
diotoklaf sebelum dibuang, jarum
sebaiknya dibakar dengan alat
insinerasi.

Sentrifus/ alat pemusing Aerosol, percikan, Jika diduga ada tabung pecah saat
tabung pecah sentrifugasi, matikan mesin dan
jangan dibuka selama 30 menit. Jika
tabung pecah setelah mesin berhenti,
sentrifus harus ditutup kembali dan
biarkan selama 30 menit. Laporkan
kejadian ini kepada petugas
keamanan kerja. Gunakan sarung
tangan karet tebal. Tabung yang
pecah, pecahan gelas dan selongsing
serta rotor harus didisinfeksi secara
terpisah. Ruang dalam sentrifus
didisinfeksi, dibiarkan satu malam.
Bilas dengan air dan keringkan.

Pelindung pernafasan Inhalasi aerosol Tertahannya partikel sebesar 1-5


mikron. Melindungi mata jika
menggunakan pelindung muka penuh.

22
Penanganan Kecelakaan di Laboratorium
Kecelakaan yang sering terjadi di laboratorium disebabkan oleh bahan kimia. Untuk
mencegah timbulnya bahaya yang lebih luas, wajib disediakan informasi mengenai cara
penanganan yang benar jika terjadi tumpahan bahan kimia di dalam laboratorium. Agar mudah
terbaca, informasi ini dibuat dalam bentuk bagan yang sederhana dan dipasang pada dinding
dalam ruang laboratorium. Selain itu disediakan untuk menangani keadaan tersebut; seperti
sarung tangan karet, tisu, pengumpul debu, kain lap, penyemprot yang berisi chlorine 1%.
Tindakan yang harus dilakukan jika terdapat tumpahan bahan kimia berbahaya :
Beritahu petugas laboratorium yang terdekat dan jauhkan petugas yang tidak berkepentingan dari
lokasi tumpahan.
a. Upayakan pertolongan bagi petugas laboratorium yang cedera.
b. Jika bahan kimia yang tumpah adalah bahan mudah terbakar, segera matikan semua api dan
Matikan peralatan listrik yang mungkin mengeluarkan bunga api.
c. Jangan menghirup bau dari bahan yang tumpah.
d. Laporkan pada tim K3 Rumah Sakit Prima Ternate

23
BAB VII
PEMANTAPAN MUTU

Instalasi Laboratorium Klinik memiliki visi Menjadi laboratorium klinik utama yang
berkualitas dan terpercaya. Misi yaitu, Kepuasan pelayanan dengan mengutamakan keramahan,
kenyamanan dan kepercayaan, Akurasi hasil pemeriksaan dengan dukungan teknologi sarana
laboratorium yang modern, Mendukung sistem kerja yang terprogram dan profesional di segala bidang
dan Ikut peduli dalam mendukung program sosial kemasyarakatan di bidang kesehatan. Salah satu
upaya untuk menjamin mutu laboratorium adalah dengan melakukan program pemantapan mutu yang
berkesinambungan dan mencakup semua aspek.
Program pemantapan mutu laboratorium mencakup :
a. Pemeliharaan dan kalibrasi alat-alat laboratorium
b. Pemantapan Mutu Internal
c. Pemantapan Mutu Eksternal
d. Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan SDM

A. PROGRAM PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT


Peningkatan efektivitas pemakaian alat-alat medik di laboratorium Klinik, sangat ditentukan
oleh proses pemeliharaan dan kalibrasi alat serta pemantapan mutu. Program pemeliharaan dan
kalibrasi alat di Laboratorium Klinik Rumah Sakit Prima Ternate terbagi dua, yaitu :
1. Program pemeliharaan dan kalibrasi alat-alat laboratorium milik Rumah Sakit Prima Ternate.
2. Program pemeliharaan dan kalibrasi alat-alat laboratorium yang bukan milik Rumah Sakit
Prima Ternate (program pinjam – pakai alat / Sistem KSO).
Tujuan dari program pemeliharaan dan kalibrasi alat ini, yaitu :
1. Untuk meningkatkan efektivitas pemakaian alat (Overall Equipment
Effectiveness) laboratorium.
2. Untuk memastikan alat dalam keadaan siap pakai.
3. Untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat dan terpercaya.
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan program pemeliharaan dan kalibrasi alat ini :
1. Menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan fasilitas untuk menunjang aktivitas / pelayanan di
Instalasi Laboratorium.
2. Melakukan pemelihraan rutin
3. Melakukan Kalibrasi berkala.
Alat-alat laboratorium milik Rumah Sakit Prima Ternate dan KSO memiliki jadwal kalibrasi
sebagai berikut :
a. Pemeliharaan dan Kalibrasi alat milik Rumah Sakit Prima Ternate di bawah tanggung jawab
Instalasi Pemeliharaan Sarana RS.

24
b. Pemeliharaan dan Kalibrasi alat KSO di bawah tanggung jawab pihak rekanan RS yang
memiliki alat tersebut, dengan jadwal maintenance dan kalibrasi setiap bulan sekali.
B. PEMANTAPAN MUTU INTERNAL
Sesuai dengan visi Rumah Sakit Prima Ternate Menjadi laboratorium klinik utama yang
berkualitas dan terpercaya, maka dibuatlah berbagai program kerja laboratorium untuk mencapai
visi tersebut. Salah satu program kerja utama di laboratorium Klinik adalah pemantapan mutu
internal.
Pemantapan mutu internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan
oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-analitik, analitik dan paska analitik.
Beberapa kegiatan pemantapan mutu internal antara lain :
a. Tahap pra analitik : persiapan reagens.
b. Tahap analitik : Uji kualitas reagens, uji kualitas media, uji ketelitian alat, kalibrasi.
c. Tahap Pasca analitik : evaluasi waktu tunggu, format pelaporan hasil, serta interpretasi hasil.
1. Rencana Pelaporan dan Evaluasi
a) Pelaporan dan evaluasi program ini dilakukan dengan didasarkan pada sasaran dan target
yang telah ditetapkan.
b) Kegiatan pelaporan dan evaluasi program ini dilakukan setiap periode pemeliharaan
fasilitas di Instalasi Laboratorium Klinik.
c) Hasil evaluasi program ini merupakan dasar dan perencanaan fasilitas dan kerjasama KSO
alat laboratorium Klinik Rumah Sakit Prima Ternate
2. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi
a) Hasil evaluasi program ini dilaporkan oleh instalasi Laboratorium Klinik berkoordinasi
dengan Instalasi Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS).
b) Laporan dan evaluasi program tersebut disampaikan ke Direktur Rumah Sakit Prima
Ternate.
C. PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL
Perlu disadari bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat,
tuntutan masyarakat akan suatu pelayanan kesehatan pun meningkat, dilain pihat pelayanan Rumah
Sakit yang memadai, baik di bidang diagnostik maupun pengobatan akan semakin dibutuhkan.
Sejalan dengan hak tersebut, maka pelayanan diagnostik yang diselenggarakan oleh laboratorium
Rumah Sakit akan semakin penting.
Upaya untuk menjamin mutu pelaksanaan pelayanan laboratorium kesehatan diatur oleh
Depkes dalam PERMENKES Nomor 364/Menkes/SK/III/2003 tentang Laboratorium Kesehatan
yang isinya mewajibkan laboratorium kesehatan mengikuti akreditasi secara nasional maupun
internasional. Salah satu persyaratan dalam Pedoman Akreditasi Nasional yang diatur dalam

25
PERMENKES Nomor 943/Menkes/SK/VIII/2002 adalah bahwa laboratorium wajib mengikuti
Program Pemantapan Mutu Eksternal.
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Sistem kontrol mutu yang baik dapat meningkatkan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
hingga 100%, sehingga dapat tercapai pelayanan laboratorium yang berkualitas.
b. Tujuan Khusus
1) Standarisasi metode tes secara nasional (PME).
2) Validasi metode tes untuk akurasi, presisi, rentang yang dapat dilaporkan.
3) Surveillans harian atas hasil oleh staf laboratorium yang kompeten.
4) Langkah koreksi yang cepat bila dijumpai ada kekurangan.
5) Pengetesan reagensia.
6) Dokumentasi dari hasil dan langkah-langkah koreksi.
2. Kegiatan
a. Kegiatan Pokok
1) Program Kontrol Mutu Eksternal Kementerian Kesehatan setiap enam bulan.
2) Program Kontrol Mutu Eksternal PDS Klinik setiap tahun.
3) Program kontrol mutu internal dengan menjalankan tes Quality Control harian.
4) Program validasi metode tes.
5) Program surveillans harian atas hasil tes.
6) Program koreksi cepat untuk kekurangan.
7) Program dokumentasi hasil dan tindakan koreksi.
b. Rincian Kegiatan
1) Pemantapan Mutu Eksternal Kementerian Kesehatan bidang Hematologi, kimia klinik,
Imunologi dan kimia rutin setiap enam bulan sekali.
2) Kontrol mutu laboratorium klinis.
3) Validasi metode tes.
4) Melakukan koreksi cepat untuk kekurangan.
5) Program dokumentasi hasil dan tindakan koreksi
c. Cara Melaksanakan Kegiatan
Program ini dikoordinasi oleh Kepala Instalasi Laboratorium Klinik dan dilaporkan
kepada Wakil Direktur Pelayanan Medik Rumah Sakit Prima Ternate.
d. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Kegiatan program ini dilaporkan ke manajemen laboratorium Rumah Sakit Prima
Ternate sekurang-kurangnya 6 bulan sekali

26
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Instalasi Laboratorium Klinik adalah suatu unit pelayanan laboratorium Klinik yang dimiliki
oleh Rumah Sakit Prima Ternate sebagai salah satu unit penunjang medik, yang memiliki visi Menjadi
laboratorium klinik utama yang berkualitas dan terpercaya.
Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan dari Instalasi Laboratorium Klinik, maka instalasi ini di
dukung oleh struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang Dokter Sp.PK (Spesialis Patologi Klinik)
atau Dokter Umum Yang Telah mengikuti Pelatihan sebagai kepala instalasi, yang dibantu oleh
Kepala ruangan, serta 3 staff laboratorium. Dalam mewujudkan tujuannya, instalasi ini juga memiliki
beberapa program kerja, antara lain program peningkatan kualitas pelayanan, manajemen
Pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan jenis pemeriksaan laboratorium Klinik dan
manajemen Pengembangan SDM.
Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Prima Ternate ini mempunyai peranan
penting sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari-hari tenaga laboratorium yang bertugas
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya pelayanan di Laboratorium. Kami menyadari
bahwa Pedoman Pelayanan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami menerima saran dan kritik
guna menyempurnakan Pedoman ini.

27

Anda mungkin juga menyukai