Staphylococcus aureus)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.PPI-050 00 1/4
Ditetapkan
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Ni Nyoman Mulyani, M.M
01 April 2019
Direktur RS Baliméd Buleleng
Perawat:
1. Lakukan cohorting (memisahkan) pasien tersebut dari pasien negatif
MRSA menggunakan partisi/ruang isolasi.
2. Lakukan koordinasi dengan dokter yang merawat dan petugas
farmasi untuk melakukan tindakan eradikasi terhadap pasien dengan
positif MRSA.
3. Laporkan kasus positif MRSA kepada IPCLN ruangan.
Bila terdapat luka dengan hasil kultur luka menunjukkan positif MRSA:
irigasi luka dengan kombinasi NS steril dan chlorhexidin gluconat 1,5%
setiap 3 hari sebanyak 7 kali. Bila terdapat kemajuan hasil terapi maka
SKRINING DAN ERADIKASI MRSA (Methicillin-resistant
Staphylococcus aureus)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.PPI-050 00 3/4
Ditetapkan
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Ni Nyoman Mulyani, M.M
01 April 2019
Direktur RS Baliméd Buleleng
IPCLN:
1. Dokumentasikan kasus karier maupun infeksi MRSA untuk
kemudian dilaporkan kepada Tim PPI dan Komite PPI.
Komite PPI:
1. Lakukan koordinasi dengan Instalasi Penyehatan Lingkungan (IPL)
untuk melakukan cleaning dan disinfecting ruangan dimana pasien
positif MRSA dirawat.
2. Dokumentasi laporan dari IPCLN, analisa laporan tersebut dan
susun rencana tindak lanjut dengan pimpinan rumah sakit.
3. Kirim laporan kejadian ke bidang evaluasi dan pelaporan.