Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

ASESMEN NYERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman

1/2

Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur


PROSEDUR TETAP
dr. M. Taha Albaar, Sp.PD

Prosedur menemukan adanya pengalaman sensorik dan emosional yang


diakibatkan adanya kerusakan jaringan yang sedang atau akan terjadi, atau
PENGERTIAN
pengalaman sesorik dan emosional yang merasakan seolah-olah terjadi
kerusakan jaringan pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit Prima Ternate
Mendapatkan informasi adanya gangguan kenyamanan pada pasien di Rumah
TUJUAN
Sakit Prima Ternate
1. Kebijakan Rumah Sakit Prima Ternate tentang Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit
KEBIJAKAN
2. SK Direktur tentang Kebijakan Asesmen Risiko Jatuh di Rumah Sakit
Prima Ternate
PROSEDUR 1. Ucapkan Salam.
2. Pastikan indentitas pasien dengan benar..
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan hindari tampak lelah.
4. Perkenalkan diri dan jelaskan tugas dan peran anda perawat
5. Gali adanya sensasi nyeri pada pasien mulai dari penyebab, perjalanan
sifat lama dan tingkat nyeri.
6. Pada pasien dewasa dan anak > 9 tahun tingkat nyeri diukur dengan
skala motorik sebagai berikut :
a) 0 = tidak nyeri.
b) 1 – 3 = nyeri ringan ( sedikit tergsnggu aktivitas sehari-hari)
c) 4 – 6 = nyeri sedang ( gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-
hari )
d) 7 10 = nyeri berat ( tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari )
7. Pada pasien ( dewasa dan anak > 3tahun ) yang tidak dapat
mengambarkan indentitas nyerinya dengan angka, gunakan Wong Haker
Faces Pain Scale.
 0 – 1 sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali
 2 – 3 sedikit nyeri
 4 – 5 cukup nyeri
 6 – 7 lumayan nyeri
 8 – 9 sangat nyeri
 10 = Amat sangat nyeri ( tidak tertahankan)

8. Tawarkan bantuan kembali “ Apakah masih ada yang dapat saya bantu “
9. Ucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh.

1. Instalasi Rawat Inap


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Jalan
3. Unit Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai