Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN NYERI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
00 1/2

Ditetapkan,
Direktur RSUD
Tanah Abang
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 08 April 2022
(SPO)
POLIKLINIK
dr. Wisnu Eko Prasetyo
NIP.198205012011011008
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan
PENGERTIAN
jaringan yang nyata atau yang berpotensi untuk menimbulkan
kerusakan jaringan
Sebagai acuan umum terapi medika mentosa pada penanganan
nyeri akut dengan intensitas sedang sampai berat di Rumah Sakit
TUJUAN
Umum Daerah Tanah Abang untuk menghasilkan penanganan
nyeri yang adekuat
KEBIJAKAN
PROSEDUR 1. Petugas mengucapkan salam dan memperkenalkan diri pada
pasien dan keluarga.
2. Petugas melakukan cuci tangan 6 langkah sesuai prosedur.
3. Petugas melakukan identifikasi pada pasien.
4. Petugas melakukan identifikasi nyeri terhadap pasien dengan
menggunakan skala nyeri sesuai dengan kategori usia pasien
secara comprehensive termasuk lokasi, karakteristik, onset
dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau berat ringannya
nyeri dan faktor yang memperberat maupun memperingan
nyeri.
5. Petugas mencatat hasil pengkajian pada formulir pengkajian
nyeri.
6. Petugas melakukan manajemen nyeri non farmakologi jika
hasil pengkajian nyeri menunjukkan nyeri ringan.
7. Jika skor nyeri menunjukkan nyeri sedang sampai berat atau
nyeri ringan yang tidak tertangani dengan terapi non
farmakologi maka petugas melaporkan pada dokter jaga atau
dokter penanggung jawab pasien tentang nyeri yang di alami
pasien.
8. Petugas memberikan terapi sesuai advis dokter.
9. Petugas melakukan observasi nyeri 1 jam setelah
memberikan terapi anti nyeri.
10.Petugas melakukan observasi rutin terhadap nyeri sesuai
dengan skla nyeri :
MANAJEMEN NYERI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
00 2/2

 NIPS (Neonatal Infant Pain Scale)


Skor “0-2” setiap 24 jam
Skor “3-4” setiap 30 menit.
Skor “> 4” setiap 30 menit.
 Flacc
Skor “0” setiap 24 jam.
Skor “1-3” setiap 8 jam.
Skor “4-6” setiap 3 jam.
Skor “7-10” setiap 1 jam.
 Wong Backer Scale Face Pain Scale
Skor “0” setiap 24 jam.
Skor “1-3” setiap 8 jam.
Skor “4-6” setiap 3 jam.
Skor “7-10” setiap 1 jam.
 BPS (Behavioral Pain Scale)
Skor “0” setiap 24 jam.
Skor “1-3” setiap 8 jam.
Skor “4-6” setiap 3 jam.
Skor “7-10” setiap 1 jam.
11.Untuk pasien yang berpotensi mengalami nyeri seperti pasien
pasca operasi, pasien onkologi, pasien dengan nyeri kronik,
maka petugas melakukan observasi nyeri setiap 1 jam pada
24 jam pertama, kemudia setiap 4 jam.
12.Petugas menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang nyeri
seperti penyebab nyeri, berapa lama berakhir, antisipasi
ketidaknyamanan dari prosedur sesuai dengan latar belakang
agama, budaya, nilai-nilai pasien dan keluarga.
13.Bila terjadi perubahan peningkatan dan penurunan skor nyeri
petugas yang melakukan observasi harus segera melapor
kepada dokter penanggung jawab pasien atau dokter jaga
ruangan.
14.Jika nyeri belum tertangani, skor tetap atau lebih dari empat,
maka dokter penanggung jawab pasien dapat mengkonsulkan
penanganan nyeri pada dokter anestesi.
15.Petugas mencatat semua instruksi dokter di catatatan
terintegrasi.

ALUR

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Ruang Rawat Inap
MANAJEMEN NYERI

No. Revisi Halaman


No. Dokumen
00 3/2

3. Ruang Bersalin
4. Poliklinik

Anda mungkin juga menyukai