Anda di halaman 1dari 4

ASSESMEN NYERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


03.03.17 02 1 /4

Ditetapkan :
Tanggal terbit :
03 Agustus 2021 DIREKTUR RUMAH SAKIT PARU
STANDAR PROVINSI JAWA BARAT,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. HADRI PRAMONO.,MARS
Pembina T.k. I
NIP.19670212 200211 1 001
Penilaian nyeri yang timbul dari suatu pengalaman
sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang
berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan baik
PENGERTIAN
secara actual maupun potensial, atau menggambarkan
keadaan kerusakan (International Association for Study of
Pain/ IASP).

Sebagai panduan bagi dokter dan perawat dalam menilai


TUJUAN
tingkat nyeri untuk menentukan jenis penatalaksanaannya.

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa


Barat Nomor / /TU.1/RSP tentang Kebijakan
KEBIJAKAN
Operasional Pelayanan Asuhan Pasien di Rumah Sakit
Paru Provinsi Jawa Barat.

Langkah-langkah pelaksanaan assesmen nyeri adalah :


1. Anamnesis
A. Riwayat penyakit sekarang meliputi :
a. Onset nyeri : akut/ kronik, traumatik/ non traumatik
PROSEDUR b. Karakter dan deajat keparahan nyeri : nyeri
tumpul, nyeri tajam, rasa terbakar, tidak nyaman,
kesemutan, neuralgia
c. Pola penjalaran/ penyebaran nyeri
d. Durasi dan lokasi nyeri
ASSESMEN NYERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


03.03.17 02 2/4

e. Faktor yang memperberat/ memperingan nyeri


f. Gejala lain yang menyertai misalnya kelemahan,
baal, kesemutan, mual muntah, gangguan
keseimbangan/ kontrol motoriik
g. Perubahan fungsi mobilitas, irama tidur, kognitif dan
aktifitas sehari-hari

2. Lakukan assessment nyeri dengan menggunakan


 Numeric Rating Scale, yaitu :
a. Indikasi : gunakan pada pasien dewasa dan anak
berusia > 9 tahun yang dapat menggunakan angka
untuk melambangkan intensitas nyeri yang
dirasakan
b. Instruksi : pasien akan ditanya mengenai intensitas
nyeri yang dirasakan dan dilambangkan dengan
angka 0 – 10.
1) 0 = Tidak nyeri
2) 1- 3 = Nyeri ringan (sedikit mengganggu
aktifitas)
3) 4 – 6 = Nyeri sedang (gangguan nyata
terhadap aktifitas sehari – hari
4) 7 – 10 = Nyeri berat (tidak dapat melakukan
aktifitas sehari – hari

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10

None Mild Moderate Severe


ASSESMEN NYERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


03.03.17 02 3 /4

Wong Baker FACES Pain Scale.

 COMFORT Scale.
a. Indikasi : pasien bayi,anak dan dewasa di ruang
rawat intensif/kamar operasi/ruang rawat inap yang
tidak dapat dinilai dengan menggunakan Numeric
Rating Scale Wong –baker FACES Pain Scale.
b. Instruksi : terdapat 9 katagori dengan setiap
katagori memiliki score 1-5 dengan scor antara 9
– 45.
- Kewaspadaan
- Ketenangan
- Ditres pernafasan
- Menangis
- Pergerakan
- Tonus Otot
- Tegangan wajah
- Tekanan Darah Basal
- Denyut Jantung Basal.
c. Pada pasien dalam pengaruh obat anestesi atau
dalam kondisi sedasi sedang, asesment dan
penanganan nyeri dilakukan saat pasien
ASSESMEN NYERI

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


03.03.17 02 4 /4

pasien menunjukkan respon berupa ekspresi tubuh


atau verbal akan rasa nyeri
d. Asesment nyeri ulang dilakukan pada yang dirawat
lebih dari beberapa jam dan menunjukkan adanya
rasa nyeri 1 jam setelah dilakukan tatalaksana
nyeri, setiap 4 jam (pada pasien yang sadar/
bangun), pasien yang menjalani prosedur
menyakitkan, paisen yang mengalami nyeri kardiak,
pada nyeri akut/ kronik, sebelum transfer pasien,
dan sebelum pasien pulang dari Rumah Sakit.
e. Derajat nyeri yang meningkat hebat secara tiba2
terutama sampai menimbulkan perubahan tanda
vital, merupakan tanda adanya diagnosis baru
f. Pemeriksaan fisik meliputi : pemeriksaan umum
(tanda-tanda vital), status mental (menilai orientasi
pasien & kondisi emosional pasien), pemeriksaan
sendi, pemeriksaan motorik dan sensorik
Semua unit pelayanan keperawatan di rumah sakit paru
UNIT TERKAIT
provinsi jawa barat

Anda mungkin juga menyukai