II. Tujuan 1. Mampu mengenali nyeri (skala, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi
dan kualitas nyeri.
2. Mampu melakukan intervensi untuk meringankan nyeri yang dialami
oleh pasien.
3. Mampu mengontrol nyeri pada pasien.
Standar
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Prosedur
MTMH/SPO/HPK/012/VI/2015 00 2/3
Operasional
0 : Tidak nyeri.
1-3 : Nyeri ringan .
4-6 : Nyeri sedang .
7-9 : Nyeri berat.
10 : Nyeri sangat berat .
b. Pasien tidak sadar menggunakan CPOT (Care Pain Observation
Tool) dan BPS (Behavioral Pain Scale).
c. Pengkajian nyeri pada anak 2 bulan – 7 tahun dengan
menggunakan FLACC PAIN SCALE.
d. Pengkajian nyeri pada neonatus Neonatal Infant Pain Scale
(NIPS).
e. CRIES (Crying, Requires Ocygen Saturation).
ASSESMEN NYERI
Standar
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Prosedur
MTMH/SPO/HPK/012/VI/2015 00 3/3
Operasional
6. Dokter/Perawat menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien.
7. Dokter/Perawat mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan.
8. Dokter/Perawat memilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan inter personal).
9. Dokter/Perawat mengajarkan tentang teknik non farmakologi seperti:
a. Kompres dingin.
b. TENS.
c. Massage kulit.
d. Relaksasi seperti lingkungan yang tenang, posisi yang nyaman dan
nafas dalam.
e. Tekhnik distraksi yakni mengalihkan perhatian ke stimulus lain
seperti menonton televisi, membaca koran, mendengarkan musik.
10. Dokter/Perawat memastikan pasien mendapakan obat analgesik yang
tepat.
11. Dokter/Perawat mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri.
12. Dokter/Perawat memantau skala nyeri dicatat dalam form rekam
medik.
13. Skala nyeri dimasukkan oleh Dokter/Perawat kedalam KTHIS sebagai
rekam medik.