4
PAIN
The International Association for the Study of Pain
defines pain as “an unpleasant sensory and emotional
experience associated with actual or potential tissue
damage, or described in terms of such damage.”
9
• HPK 2.4 RS mendukung hak pasien untuk mendapatkan asesmen dan
HPK manajemen nyeri dengan tepat
• PP 6 Manajemen Nyeri
PP • Mendukung pasien dalam mengatasi rasa nyeri secara efektif
10
KEBIJAKAN PENGELOLAAN/PENANGANAN NYERI
Pengertian
Penanganan nyeri adalah upaya mengatasi nyeri yang dilakukan pada
pasien bayi, anak, dewasa dan pasien tersedasi dengan pemberian obat
maupun tanpa pemberian obat, sesuai tingkat nyeri yang dirasakan pasien,
mengacu pada Panduan Manajemen Nyeri.
Prosedur
1. Dokter/ perawat melakukan asesmen awal terhadap
nyeri pada semua pasien yang periksa di RS.
2. Penilaian rasa sakit/nyeri dilakukan dengan
menggunakan pengkajian yang sesuai untuk masing
masing pasien:
Prosedur Asesmen nyeri
(cont)
a. NIPS (Neonatal Infant Pain Scale) untuk neonatus
b. FLACC (Face, Leg, Activity, Cry, Consolability) untuk
anak usia < 3 tahun atau anak dengan gangguan kognitif
atau untuk pasien-pasien anak yang tidak dapat dinilai
dengan skala lain.
c. Wong Baker FACES Pain Scale untuk pasien dewasa
dan anak > 3 tahun yang tidak dapat menggambarkan
intensitas nyerinya dengan angka
Prosedur Asesmen nyeri (cont)
d. VAS (Visual Analog Scale) untuk pasien dewasa dan
anak > 8 tahun, dengan skala 0 – 10 dimana 0 tidak
nyeri dqn 10 sangat nyeri, pasien diminta
mengekspresikan rasa nyerinya
e. Comfort Scale untuk menilai derajat sedasi pada
anak dan dewasa dengan terapi sedasi, yang dirawat di
ruang rawat intensif / kamar operasi / ruang rawat inap
yang tidak dapat dinilai menggunakan Visual Analog
Scale atau Wong-Baker FACES Pain Scale.
Prosedur Asesmen nyeri (cont)