Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan Artikel

A Modified Early Obstetric Warning System


“Melanie F Cole”
British Journal of Midwifery

Kehamilan dan kelahiran adalah proses yang normal pada kebanyakan wanita. Adaptasi
fisiologi normal akan muncul pada wanita dengan kehamilan, kelahiran, dan
paskamelahirkan. Namun terkadang perubahan fungsi tubuh memberikan tanda masalah
atau penyakit serius pada klien. Untuk itu petugas kesehatan perlu memantau dan
mengkaji kondisi klien dengan menggunakan tools yang efektif.

Early Warning Scoring Systems (EWS) sudah dikembangkan secara nasional untuk
mengenali dan menilai perubahan fisiologis abnormal yang mengarah pada masalah
serius. EWS dapat dimodifikasi pada klien hamil dan postpartum yang dikenal dengan
MEOWS. Modified Early Obstetric Warning System (MEOWS) digunakan pada klien
di ruang perawatan maternitas dengan kehamilan mulai dari 20 minggu dan 6 minggu
setelah kelahiran.

Parameter fisiologi yang ada didalam EWS adalah frekuensi pernapasan, saturasi
oksigen, temperatur, tekanan darah, nadi, kadar glukosa darah dan tingkat kesadaran.
Parameter yang berkaitan maternal dimasukkan ke dalam sistem MEOWS seperti nyeri,
perdarahan pervaginam antenatal, lokia, dan protein urin

Penilaian MEOWS diantaranya skor 1-4 yaitu rendah ditandai dengan warna hijau, 5-6
sedang, berwarna kuning, dan 7 tinggi berwarna merah. Setiap hasil skoring ada
follow up yang harus dikerjakan oleh perawat. Pada skor MEOWS 0 maka perawat
harus melakukan observasi klien tiap 4 jam. Nilai MEOWS 1-4, perawat harus mengkaji
klien segera mungkin dan meningkatkan frekuensi monitoring. Nilai MEOWS 5-6,
perawat meningkatkan frekuensi observasi setiap 1 jam dan hubungi dokter obgyn. Nilai
7, perawat menghubungi dokter obgyn dan tim emergency, lanjutkan untuk memonitor
tanda vital, dan pertimbangkan untuk merujuk ke critical unit (ICU).
Walaupun MEOWS adalah tools pengkajian yang efektif dan bermanfaat, penggunaan
MEOWS juga harus didukung dengan kompetensi dan komunikasi yang efektif antara
petugas kesehatan. Dengan begitu angka kesakitan maternal akan berkurang dan
kualitas pelayanan kesehatan akan meningkat.

LATAR BELAKANG

Kematian maternal masih menjadi salah satu perhatian di dunia khususnya di Indonesia.
Walaupun mengalami penurunan, namun angka ini masih jauh dari target MDGs.
Padahal Angka kematian maternal merupakan indikator derajat kesehatan masyarakat.
UNICEF (2017) menjelaskan angka kematian maternal di dunia sejak tahun 1990
sampai 2015 sebesar 385 menjadi 216 per 100.000 angka kelahiran. Sedangkan di
Indonesia angka kematian maternal pada tahun 2015 sebesar 126 per 100.000 angka
kelahiran.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2016) menjelaskan


bahwa penyebab utama kematian maternal adalah perdarahan dan hipertensi. Pada
dasarnya penyebab ini dapat dicegah oleh petugas kesehatan khususnya perawat.
Perawat memiliki peranan penting dalam memonitor dan mengobservasi status
kesehatan klien. Melalui observasi dan monitoring, perawat dapat mengetahui sejauh
mana klien mengalami perbaikan atau perburukan kondisi.

Modified Obstetric Early Warning Scores (MOEWS) adalah sistem monitoring dan
observasi dengan skoring yang digunakan pada klien hamil dan postpartum untuk
mengidentifikasi status kesehatan klien. Sistem MOEWS membantu petugas kesehatan
untuk mengidentifikasi tanda bahaya dengan melihat tanda vital, mengobati masalah,
dan merujuk klien maternal dengan masalah serius. MOEWS digunakan pada klien
dengan minimal usia kehamilan 20 minggu yang dirawat di ruang perawatan dan dapat
digunakan pada pasien postpartum sampai dengan 6 minggu setelah klien melahirkan
(Carlstein, Helland, & Wildgaard, 2018; Cole, 2014; Paternina-Caicedo et al, 2017).

Penelitian mengatakan MOEWS dapat menurunkan angka kejadian serangan jantung,


sehingga penggunaan MOEWS sangat dianjurkan untuk meningkatkan pelayanan
terhadap klien (Mathukia, Fan, Vadyak, Biege, & Krishnamurthy, 2015). Austin et al
(2014) dalam penelitiannya juga mengatakan bahwa penggunaan MOEWS menurunkan
angka keparahan sakit pada klien maternal sebesar 7.6%. Namun di lain pihak MOEWS
tidak dapat diimplementasikan pada departemen obstertik di rumah sakit Scandinavian,
karena beban kerja yang tinggi pada petugas kesehatan dan kurangnya edukasi
mengenai cara menggunakan MOEWS (Carlstein, Helland, & Wildgaard, 2018).
Melalui pemaparan diatas penulis tertarik untuk meninjau tentang penggunaan dan
manfaat MOEWS agar dapat diaplikasikan oleh petugas kesehatan khususnya perawat
di rumah sakit.

PEMBAHASAN

Early Warning System (EWS) adalah sistem skoring yang digunakan untuk mendeteksi
kondisi klien di rumah sakit. EWS sering digunakan pada klien dewasa yang di rawat di
ruang perawatan maupun intensif. EWS dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. EWS
yang dimodifikasi di area maternal dikenal dengan Modified Early Obstetric Warning
System (MEOWS). MEOWS penting digunakan pada klien kehamilan karena perubahan
fisiologi yang tidak diobservasi dapat menjadi penyebab keparahan penyakit dan
kematian maternal (Friedman, 2015).
Beberapa variabel yang dinilai dalam MOEWS dapat dilihat pada tabel
Tabel
Parameter fisiologi 3 2 1 0 1 2 3
Frekuensi pernapasan < 12 12-20 21-25 >25

Bantuan Oksigen < 92 92-95 >95

Saturasi oksigen Ya Tidak

Temperatur < 36 36.1-37.2 37.3-37.7 >37.7

Tekanan darah sistol < 90 90-140 141-150 151-160 >160

Tekanan darah diastol 60-90 91-100 101-110 >110

Frekuensi nadi < 50 50-60 61-100 101-110 111-120 >120

Tingkat kesadaran Sadar Verbal, Pain


Unrespon
Nyeri Normal Abnormal

Lokia Normal Abnormal


Protein urin + ++>

(Cole, 2014)

Penilaian MOEWS diakumulasikan berdasarkan paramater fisiologi yang dinilai. Hasil


skoring dan rencana tindak lanjut sebagai berikut :
1. Warna hijau
a. Nilai skoring 0
1) Lanjutkan observasi rutin tiap 4 jam
2) Ulangi observasi jika klien mengalami perubahan kondisi
b. Nilai skoring 1 – 4
1) Kaji klien segera
2) Hubungi perawat primer (perawat penanggungjawab klien) untuk segera
mengkaji klien
3) Perawat primer memutuskan apakah observasi klien perlu ditingkatkan atau
tidak
2. Warna kuning = Nilai skoring 5 - 6
a. Hubungi perawat primer
b. Perawat primer mengkaji klien
c. Hubungi dokter penanggungjawab klien
d. Pertimbangkan untuk melibatkan dokter konsulen sedini mungkin
e. Tingkatkan monitor dan observasi klien tiap 1 jam
3. Warna merah = Nilai skoring  7
a. Hubungi dokter penanggungjawab klien
b. Hubungi tim emergensi
c. Hubungi perawat primer
d. Lakukan monitor tanda vital terus menerus
e. Pertimbangkan untuk merujuk ke critical unit (ICU).

Banyak penelitian yang mengatakan bahwa penggunaan MEOWS bermanfaat dan


efektif. Penelitian yang dilakukan oleh Paternina-Caicedo et al (2017) mengatakan
bahwa penggunaan MOEWS bermanfaat untuk mengidentifikasi klien maternal yang
berisiko tinggi mengalami keparahan penyakit dan kematian. Hal ini juga didukung oleh
Singh, Guleria, Vaid, & Jain (2016) dalam penelitiannya menjelaskan penggunaan
MEOWS 96.9% dapat memprediksi keparahan penyakit. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Raiji, Karonjo, Mwend, & Obura (2018) juga diketahui bahwa MEOWS
sebagai deteksi awal keparahan penyakit pada klien.

Manfaat MEOWS harus diimbangi dengan kompetensi petugas kesehatan khususnya


perawat. Oleh karena itu pelatihan penulisan dan penggunaan MEOWS perlu dilakukan
sehingga keterampilan perawat dalam mengobservasi klien dengan sistem MEOWS
akan meningkat. Komunikasi yang efektif diikuti dengan pelatihan dapat meningkatkan
petugas kesehatan dalam memahami dan menggunakan tools MEOWS (Upton &
Brooks, 2002 dalam Martin, 2015)

KESIMPULAN

MEOWS digunakan sebagai skrining dan prediksi keparahan penyakit pada klien
maternal. MEOWS harus digunakan secara rutin di unit obstetrik rumah sakit.
Monitoring dan observasi yang ketat terhadap parameter fisiologi, merupakan bagian
dasar pengkajian untuk mengidentifikasi keparahan penyakit.

REKOMENDASI

Peran perawat dalam monitoring dan observasi klien merupakan hal penting yang harus
diperhatikan, karena sedikit saja perubahan fisologi pada klien maternal dapat
menyebabkan keparahan penyakit atau kematian. Untuk itu perawat perlu dibekali dan
diberikan sistem monitoring yang efektif dan bermanfaat guna membantu pekerjaan
perawat. MEOWS adalah sistem modifikasi pemantauan kondisi klien yang sudah
banyak digunakan di beberapa rumah sakit negara Amerika, Skandinavia, India,
Irlandia, dan masih banyak lagi. MEOWS memiliki parameter spesifik yang berkaitan
dengan masalah maternal. Sistem ini sangat baik jika dapat diaplikasikan di ruang
obstetrik rumah sakit di Indonesia. Melalui banyak penelitian dapat diketahui bahwa
MEOWS efektif untuk mendeteksi keparahan penyakit klien. Sehingga diharapkan
melalui sistem MEOWS angka kesakitan dan kematian maternal akan berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Austin, D. M., Sadler, L., McLintock, C., McArthur, C., Masson, V., Farquhar, C., &
Rhodes, S. (2014). Early detection of severe maternal morbidity: A retrospective
assessment of the role of an Early Warning Score System. Australian and New
Zealand Journal of Obstetrics and Gynaecology, 54(2), 152–155.
https://doi.org/10.1111/ajo.12160
Carlstein, C., Helland, E., & Wildgaard, K. (2018). Obstetric early warning score in
Scandinavia. A survey of midwives’ use of systematic monitoring in parturients.
Midwifery, 56(January 2017), 17–22. https://doi.org/10.1016/j.midw.2017.09.015
Cole, M. F. (2014). A modified early obstetric warning system. British Journal of
Midwifery, 22(12), 862–868. https://doi.org/10.12968/bjom.2014.22.12.862
Friedman, A. M. (2015). Maternal Early Warning Systems. Obstetrics and Gynecology
Clinics of North America, 42(2), 289–298.
https://doi.org/10.1016/j.ogc.2015.01.006
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2016). Laporan
akhir: kajian partisipasi organisasi perempuan dalam menurunkan angka kematian
ibu di provinsi jawa barat. Retrieved from
https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/1ebac-kajian-partisipasi-organisasi-
perempuan-dalam-menurunkan-angka-kematian-ibu.pdf
Martin, R. L. (2015). Midwives’ experiences of using a modified early obstetric
warning score (MEOWS): A grounded theory study. Evidence Based Midwifery,
13(2), 59–65. https://doi.org/10.1007/s00213-007-0725-z
Mathukia, C., Fan, W., Vadyak, K., Biege, C., & Krishnamurthy, M. (2015). Modified
Early Warning System improves patient safety and clinical outcomes in an
academic community hospital. Journal of Community Hospital Internal Medicine
Perspectives, 5(2), 26716. https://doi.org/10.3402/jchimp.v5.26716
Paternina-Caicedo, A., Miranda, J., Bourjeily, G., Levinson, A., Dueñas, C., Bello-
Muñoz, C., & Rojas-Suarez, J. A. (2017). Performance of the Obstetric Early
Warning Score in critically ill patients for the prediction of maternal death.
American Journal of Obstetrics and Gynecology, 216(1), 58.e1-58.e8.
https://doi.org/10.1016/j.ajog.2016.09.103
Raiji, J. M., Karonjo, J., Mwend, C., & Obura, T. (2018). Detection of Obstetrics Early
Warning Signs among Midwives at Aga Khan University Hospital Nairobi, Kenya.
International Journal of Scientific and Research Publications (IJSRP), 8(4), 180–
188. https://doi.org/10.29322/IJSRP.8.4.2018.p7626
Singh, A., Guleria, K., Vaid, N. B., & Jain, S. (2016). Evaluation of maternal early
obstetric warning system (MEOWS chart) as a predictor of obstetric morbidity: a
prospective observational study. European Journal of Obstetrics and Gynecology
and Reproductive Biology, 207, 11–17.
https://doi.org/10.1016/j.ejogrb.2016.09.014
UNICEF. (2017). Maternal mortality. Retrieved from
https://data.unicef.org/topic/maternal-health/maternal-mortality/

Anda mungkin juga menyukai