Penyusun:
KSM Anestesiologi dan Terapi Intensif
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan izin-Nya
maka Panduan Pelayanan Resusitasi di RSUP. Mohammad Hoesin Palembang telah selesai
disusun. Panduan Pelayanan Early Warning System ini merupakan petunjuk dalam melakukan
Early Warning System di RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang.
Semoga Panduan Pelayanan Early Warning System ini bermanfaat bagi petugas medis maupun
paramedik di RSUP.Dr. Mohammad Hoesin Palembang dan pihak lain yang terkait. Semua saran
dan kritik dari semua pihak sangat kami harapkan untuk perbaikan dari panduan pelayanan ini.
LAMPIRAN
BAB I
DEFINISI
1. Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini yang dapat diartikan sebagai
rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan pengambilan
keputusan selanjutnya. Deteksi dini merupakan gambaran dan isyarat terjadinya
gangguan fungsi tubuh yang buruk atau ketidakstabilan fisik pasien sehingga dapat
menjadi kode dan atau mempersiapkan kejadian buruk dan meminimalkan dampaknya.
Penilaian untuk mengukur peringatan dini ini menggunakan Early Warning Score.
2. National Early Warning Score (NEWS) adalah sebuah pendekatan sistematis yang
menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan kondisi seseorang sekaligus
menentukan langkah selanjutnya yang harus dikerjakan. Penilaian ini dilakukan pada
orang dewasa (berusia lebih dari 16 tahun), tidak untuk anak-anak dan ibu hamil. Sistem
skoring NEWS menggunakan parameter fisiologis yaitu tekanan darah sistolik, nadi,
suhu, saturasi oksigen, kebutuhan alat bantu O2 dan status kesadaran untuk mendeteksi
terjadinya perburukan/kegawatan kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah
hilangnya nyawa seseorang dan mengurangi dampak yang lebih parah dari sebelumnya.
3. Pediatric Early Warning Score (PEWS) adalah sebuah pendekatan sistematis yang
menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan kondisi pada pasien anak- anak
4. Modified Early Obstetric Warning Score (MEOWS) adalah pendekatan sistematis yang
menggunakan skoring untuk mengidentifikasi perubahan kondisi pada ibu hamil dengan
usia kehamilan 20 minggu sampai dengan 6 minggu setelah melahirkan. MEOWS tidak
digunakan selama proses persalinan.
1
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan ini mengatur cara pendeteksian dini adanya perubahan kondisi fisiologis pada
pasien yang dirawat di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang
2. Panduan National Early Warning System (NEWS) ini diterapkan kepada semua pasien
dewasa (lebih dari 16 tahun) dan tidak hamil baik di IGD, ruang rawat biasa maupun di
ruang rawat intensif.
3. Panduan Pediatric Early Warning System (PEWS) diterapkan kepada seluruh pasien
anak dibawah usia kurang dari 16 tahun
4. Panduan Modified Early Obstetric Warning Score (MEOWS) ini diterapkan semua
pasien hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu sampai 6 minggu setelah
persalinan
5. Pelaksana panduan ini adalah para tenaga kesehatan (dokter, perawat dan bidan)
2
BAB III
TATA LAKSANA
laju pernapasan
saturasi oksigen
denyut jantung
tingkat kesadaran
suhu tubuh
A. Laju Pernapasan
3
pernapasan terjadi pada berbagai kondisi seperti nyeri, sepsis, gangguan
sistem saraf pusat, asidosis metabolik atau gangguan metabolik lainnya. Bila
sudah dalam taraf lanjut maka akan diikuti penurunan laju pernafasan dan
kemudian terjadinya henti jantung.
B. Saturasi Oksigen
C. Suplemen Oksigen
4
Pasien yang telah membutuhkan suplemen oksigen, berati pasien dalam kondisi
memerlukan perhatian atau pengawasan bukan seperti pasien umumnya. Pada
pasien yang sudah terbiasa dengan fungsi pernafasan dalam kondisi hiperkapni
misalnya COPD/PPOK, menjaga kisaran saturasi oksigen dalam interval 88-
92% lebih bijak, hal ini dikarenakan pasien sudah terbiasa dalam kondisi
hiperkapneu. Bila diterapi dengan oksigen tinggi dalam kondisi normokapneu
maka ada kemungkinan akan terjadi gagal nafas atau apneu pada pasien
tersebut. Meskipun COPD adalah penyebab paling umum yang menyebabkan
gagal nafas, ada beberapa hal yang juga menyebabkan kondisi hiperkapneu
misalnya: obesitas morbid, deformitas dinding dada atau gangguan
neuromuskuler. Untuk semua pasien ini, awal target pada kisaran saturasi
oksigen 88- 92%, disarankan menunggu ketersediaan analisa gas darah (AGD)
dengan kanul 24 % atau masker venturi 28 %. Untuk pasien lain yang kondisi
normal bisa menggunakan target saturasi antara 96-100 %.
Tabel 2. Penilaian Saturasi Oksigen pada pasien Skala I (Kondisi Normal) dan
Skala II (Pasien PPOK dengan target SpO2 88-92%
5
kompensasi dari sistem sirkulasi yang disebabkan oleh sepsis atau
kekurangan cairan, gagal jantung, gangguan irama jantung, gangguan sistem
saraf pusat, pengaruh obat atau syok anafilaktik. Tekanan darah diastolik
tidak menjadi penilaian khusus dalam NEWS tetapi perlu mendapat perhatian
bila terjadi peningkatan yang tiba-tiba.
E. Denyut Jantung
F. Tingkat Kesadaran
6
tinggi (3 poin NEWS) pada grafik NEWS 2, karena ini dapat menjadi
indikasi serius risiko kerusakan klinis, terutama pada pasien dengan sepsis.
Alert: Pasien sadar penuh. Pasien dapat membuka mata secara spontan, akan
merespons suara dan memiliki fungsi motorik yang baik.
New Confusion atau Disorientasi : Seorang pasien sadar penuh tetapi bingung
atau disorientasi.
G. Suhu Tubuh
Temperatur mempunyai peranan yang penting pada keadaan sakit akut baik
dalam kondisi pireksia / hipertermi maupun hipotermi. Hal ini bisa
disebabkan oleh faktor infeksi atau sepsis ataupun kekuragan cairan pada
pasien.
7
3.1.3 Respons Klinis terhadap Skor EWS
Total skor 1-4 Minimal tiap 4-6 jam Informasikan perawat terlatih yang akan
menilai kondisi pasien
Perawat tersebut memutuskan seberapa
lama frekuensi monitoring dan apakah
dibutuhkan eskalasi atau perbaikan asuhan
yang diberikan
Skor 3 pada salah satu Minimal tiap 1 jam - Perawat menginformasikan kepada tim
parameter medis (dokter jaga atau DPJP) tentang
kondisi pasien dan apakah dibutuhkan
eskalasi terhadap pasien
Total skor 5 atau lebih Minimal tiap 1 jam Perawat segera menginformasikan kepada
tim medis tentang kondisi pasien
kepada dokter jaga atau DPJP,
Komponen 0 1 2 3
Skor 2 untuk ¼ jam nebulisasi (terus menerus) atau muntah persisten setelah operasi
2 2-4 jam
9
3 Min. 1 jam Perawat jaga Perawat jaga melakukan monitoring
dan dokter ulang
jaga
7 atau Berlanjutan Tim darurat Menghubungi tim Kode blue yang bertugas
lebih
10
Tabel 6. Parameter Fisiologis Modified Early Obstetric Warning System
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Fisiologis
Laju
pernapasan < 12 12-20 21-25 > 25
Saturasi
Oksigen < 92 92- 95 > 95
Penggunaan
oksigen Ya Tidak
tambahan
Tekanan
Darah Sistolik < 90 90 -140 141- 150 151- 160 > 160
Tekanan
Darah 60-90 91-100 101- 110 > 110
Diastolik
Denyut
jantung < 50 50- 60 61-100 101-110 111-120 >120
Kesadaran
A V,P,U
Nyeri
Normal Abnormal
Lokia
Normal Abno rmal
Proteinuria
+ ++
11
Tabel 7. Respons terhadap penilaian MEOWS
Total Frekuensi Petugas Asuhan klinis yang Diberikan
Skor monitoring
12
BAB IV
DOKUMENTASI
13