Anda di halaman 1dari 89

RSUD R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI

Draft White Book


Komite Keperawatan
Daftar kewenangan klinis keperawatan
Komite keperawatan RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
11/27/2014
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

KATA PENGANTAR PENYUSUN


Dengan disahkannya undang-undang rumah sakit dan undang-undang
keperawatan yang baru di Indonesia, keselamatan telah menjadi issue sentral.Salah
satu upaya untuk menuju keselamatan pasien tersebut adalah mencegah terjadinya
kecelakaan medis akibat inkompetensi tenaga keperawatan dirumah sakit. Penjelasan
pasal 11 ayat 2 peraturan menteri kesehatan no. 49 tahun 2013 tentang komite
keperawatan menetapkan bahwa dalam nursing staf bylaws diatur tentang kewenangan
klinis (clinical privilege) setiap tenaga keperawatan di rumah sakit.
Komite keperawatan RSUD R Syamsudin SH Sukabumi berinisatif mendorong
dilaksanakannya proses kredensial dengan baik dirumah sakit. Selama ini proses
kredensial hanya ditujukan untuk penerimaan perawat baru saja tanpa melakukan
pengaturan tentang kewenangan klinis secara terinci (delineation of clinical privilege).
Untuk itu maka komite keperawatan RSUD R Syamsudin SH menyusun buku putih ini
sebagai pedoman daftar kewenangan klinis setiap jenjang perawat.
Semoga buku pedoman ini dapat digunakan untuk membantu sub komite
kredensial komite keperawatan RSUD R Syamsudin SH Sukabumi dalam
melaksanakan proses kredensial dan re-kredensial tenaga keperawatan dengan baik.
Sukabumi, November 2014

Lalan Ruslan, Skep. Ners


Ketua Tim Penyusun
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

KATA SAMBUTAN DIREKTUR RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI


DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

TIM PENYUSUN
Penasehat :

Ketua Tim : Lalan Ruslan, Skep. Ners


( ketua sub komite kredensial komite keperawatan RSUD R
Syamsudin SH Sukabumi )
Anggota Tim : Kurniawan Arif Mujip, Skep.Ners
Rahmat Somantri, Skep.Ners
Rahman Setiadi, Skep.Ners
Rangga Wasita , AMK
Irma Rismawati, AMK
Anisa Septiani, Amd. Keb
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.Rumah sakit di Indonesia terus berkembang baik
jumlah, jenis maupun kelas rumah sakit sesuai dengan kondisi atau masalah kesehatan
masyarakat, letak geografis, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peraturan
serta kebijakan yang ada.
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit terdiri dari berbagai jenis pelayanan
seperti pelayanan medik, keperawatan dan penunjang medik yang diberikan kepada
pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Rumah Sakit mempunyai fungsi penyelenggaraan pelayanan kesehatan,
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia, serta penyelenggaraan penelitian,
pengembangan dan penapisan teknologi bidang kesehatan.
Dalam Pasal 63 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dinyatakan bahwa penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengendalian, pengobatan dan/atau perawatan serta dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan
kemanfaatan dan keamanannya. Pelaksanaan pengobatan dan/atau perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu.
Salah satu tonggak keselamatan pasien adalahakuntabilitas sumber daya
manusia yang terlibatdalam layanan kesehatan.Dokter, perawat, atautenaga kesehatan
lainnya dituntut untuk memilikikompetensi yang adekuat.Berpijak pada prinsipdasar
gerakan keselamatan pasien untuk “non blaming culture” atau budaya tidak
menyalahkan, jaminan kompetensi yang adekuat inipun berbasispada pendekatan
sistem.Oleh karena itu, dalamtataran makro (sistem layanan kesehatan
nasional),dibutuhkan suatu sistem yang dapatmengakomodasi kebutuhan jaminan
kompetensitersebut. Jaminan kompetensi ini telah diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 49 tahun 2013 tentangKomite Keperawatan, dimana
ditetapkanbahwa subkomite kredensial komite keperawatan di rumahsakit bertugas
mengatur masalah kewenangan klinis(clinical privilege) setiap perawat yang bekerja
dirumah sakit tersebut.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menata sistem pemberian kewenangan klinis (clinical privilege) pelayanan
keperawatan berbasis jenjang karier keperawatan profesional yang berbasis
kompetensi.
2. Tujuan khusus
a. Sebagai acuan untuk melaksanakan kredensialing dan assessment kompetensi
perawat di RSUD R Syamsudin SH sukabumi.
b. Adanya sistem kredensialing perawat sesuai dengan yang diamanatkan dalam
nursing by law dan hospital by law RSUD R Syamsudin SH Sukabumi.
c. Meningkatkan motivasi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
yang bermutu sesuai dengan jenjang karir yang jelas dan sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya.
d. Meningkatkan mutu SDM keperawatan dan memberikan rasa aman terhadap
perawat dan pasien dalam melakukan proses implementasi keperawatan.
C. Sistematika
Sistematika penyusunan buku putih ini sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Sistematika
BAB II KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT RSUD R
SYAMSUDIN SH SUKABUMI
BAB III KOMPETENSI KLINIS PERAWAT RSUD R SYAMSUDIN SH
SUKABUMI
BAB IV DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT RSUD RSYAMSUDIN
SH SUKABUMI
BAB V PENUTUP.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

BAB II
KREDENSIAL DAN PENJENJANGAN KARIR PERAWAT
RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI

A. KREDENSIAL PERAWAT
Kredensial adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat yang
selanjutnya ditetapkan kewenangan klinis (clinical privilege) untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan lingkup praktiknya. Proses kredesial adalah proses
mereview, memverifikasi dan mengevaluasi dokumen-dokumen. Proses kredensial
menjamin perawat memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien sesuai dengan
standar praktek profesional yang maksimal, proses ini mencakup verifikasi diri, evaluasi
peer dan review supervisor. Proses kredensial dilaksanakan sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Setiap kewenangan klinis tertentu yang dimiliki seorang perawat harus
ditinjau secara berkala, sesuai dengan perkembangan kompetensi perawat tersebut.
Model kredensial di RSUD R Syamsudin SH bertumpu pada tiga prosesinti.
Pertama, praktisi keperawatan mengisi aplikasiclinical pivilege dengan metode self
assessment.Kedua, mitra bestari mengkaji dan memberikanpersetujuan aplikasi
berdasarkan buku putih (whitepaper) yang memuat syarat dan kewenangan klinis
seorang perawat melakukan tindakan keperawatan tertentu. Ketiga, direktur
menerbitkan clinical appointment berdasarkanrekomendasi dari mitra bestari. Secara
periodik setiap tiga tahun, perawat tersebut akan melalui proses rekredensial, di
manatiga proses inti tersebut akan diulang. Selain itu, jika seorang perawat dianggap
akan membahayakankeselamatan pasien, clinical privilegenya dapatditangguhkan
(suspension of clinical privilege)sebagian atau seluruhnya, sehingga perawat
yangbersangkutan tidak diperkenankan melakukan tindakan keperawatan di rumah
sakit RSUD R Syamsudin SH sukabumi.
Proses kredensial perawat di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi adalah
sebagai berikut :
1. Perawat yang bersangkutan mengumpulkan dokumen ijasah terakhir,
sertifikat dan data pendukung.
2. Mengisi formulir aplikasi kredensialing perawat.
3. Manajemen rumah sakit dalam hal ini di wakilkan kepada bidang
keperawatan memeriksa dokumen dan selanjutnya akan diproses lanjut di
komite keperawatan.
4. Tim komite keperawatan memeriksa dan memverivikasi semua dokumen
dan selanjutnya membuat surat penugasan kepada sub komite keperawatan
untuk melakukan proses kredensialing terhadap perawat tersebut.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

5. Sub komite keperawatan mengundang mitra bestari dan perawat yang akan
di kredensial duduk bersama dan mengadakan assessment kompetensi
dengan berpedoman pada white book.
Rekomendasi dari hasil assessment ini secara keseluruhan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. > 90 % = direkomendasikan untuk proses assessment
berikutnya.
b. 70% - 90 % = direkomendasikan proses assessment dengan
catatan.
c. < 70 % = tidak direkomendasikan untuk assessment
selanjutnya dan diserahkan kembali ke bidang keperawatan untuk
mengikuti pengembangan profesi berkelanjutan. (permenpan 46)
6. Hasil assessment dilaporkan kepada ketua komite dan selanjutnya
dilakukan analisadan ketua komite memberikan surat rekomendasi kepada
direktur untuk diterbitkan clinical appointment dan daftar kewenangan klinis
untuk perawat tersebut.

B. JENJANG KARIR PERAWAT RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI


Pengembangan jenjang karir perawat di RSUD R. Syamsudin, SH didasarkan
pada Pedoman Pengembangan jenjang karir Profesional yang di terbitkan oleh
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan, Dirjen Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan RI tahun 2006 sebagai berikut :
Gambar 2.1 Jenjang Karir Profesional Perawat RSUD R. Syamsudin,SH

N5 Expert PK V PM IV PP III PR II

N4 Proficient PK IV PM III PP II PR I

N3 Competent PK III PM II PP I

N2 Advance beginner PK II PM I

N1 Novice/ beginner PK I

N0 Fresh graduated

Keterangan :
PK = Perawat Klinik PM = Perawat Manajer
PP = Perawat Pendidik PR = Perawat Riset.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

1. Perawat Klinik (PK)


Perawat Klinik adalah perawat yang menjalankan fungsi asuhan keperawatan
individu secara langsung di rumah sakit meliputi rawat inap, rawat jalan, perawatan
kritis, IGD, kamar bedah dan kamar bersalin. PK terdapat 5 (lima) tingkatan (PK I-PK
V). Untuk meningkatkan ke jenjang karir yang lebih tinggi perawat klinik harus
memenuhi persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik keperawatan sesuai
area ke-khususan serta persyaratan kompetensi dan kewenangan klinis yang telah
ditentukan.
a. Fresh graduate
Adalah perawat dan bidan dengan pendidikan DIII dan masa kerja kurang dari
2 tahun. D IV profesi kurang dari 1 tahun.
b. Perawat Klinik I (PK I)
Perawat Klinik I (novice) adalah: Perawat lulusan SPK dan DI kebidanan
memiliki pengalaman kerja< 10 tahun, DIII keperawatan dan telah memiliki
pengalaman kerja 2 tahun, D IV profesi dengan pengalaman kerja 1 tahun
atau Ners dengan pengalaman kerja 0 tahun dan mempunyai sertifikat
peningkatan kompetensi 5 SKP seminar / lokakarya / simposium atau
pelatihan berkelanjutan minimal 15 jam pelajaran.
c. Perawat Klinik II (PK II)
Perawat klinik II (Advance Beginner) adalah : Perawat lulusan SPK dengan
pengalaman kerja > 10 tahun, D III Keperawatan dengan pengalaman kerja 5
tahun atau Ners dengan pengalaman kerja3 tahun, dan mempunyai sertifikat
peningkatan kompetensi 10 SKP seminar / lokakarya / simposium atau
pelatihan berkelanjutan minimal 30 jam pelajaran.
Lulusan SPK yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi tidak
dapat melanjutkan jenjang karir perawat klinik selanjutnya.
d. Perawat Klinik III (PK III)
Perawat Klinik III (Competent) adalah : Perawat lulusan D III keperawatan
dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners dengan pengalaman klinik6
tahun atau Ners Spesialis dengan pengalaman kerja 0 tahun dan memiliki
sertifikat peningkatan kompetensi 15 SKP seminar / lokakarya / simposium
atau pelatihan berkelanjutan minimal 45 jam pelajaran. Lulusan D III
keperawatan yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi tidak
dapat melanjutkan jenjang karir perawat klinik selanjutnya.
e. Perawat Klinik IV (PK IV)
Perawat klinik IV (Proficient) adalah : Ners dengan pengalaman kerja 9 tahun
atau Ners spesialis dengan pengalaman kerja2 tahun, atau Ners spesialis
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

konsultan dengan pengalaman kerja 0 tahun serta memiliki sertifikat


peningkatan kompetensi 20 SKP seminar/lokakarya/simposium atau pelatihan
berkelanjutan minimal 60 jam pelajaran.
Lulusan Ners yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi tidak
dapat melanjutkan jenjang karir perawat klinik selanjutnya.
f. Perawat Klinik V (PK V)
Perawat klinik V (Expert) adalah : Ners spesialis dengan pengalaman kerja4
tahun atau Ners spesialis konsultan dengan pengalaman kerja 1 tahun dan
memiliki sertifikat peningkatan kompetensi 25 SKP
seminar/lokakarya/simposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 75 jam
pelajaran.

2. Perawat Manager (PM)


Perawat Manager adalah perawat yang menjalankan fungsi manajemen
pelayanan asuhan keperawatan. Perawat manager terdapat 4 tingkatan ( PM I – PM
IV). persyaratan dasar menjadi perawat manager adalah harus memiliki sertifikat
minimal PK II. Untuk meningkatkan ke jenjang karir yang lebih tinggi perawat manager
harus memenuhi persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman manajemen klinik
keperawatan serta persyaratan kompetensi yang telah ditentukan. Adapun persyaratan
kompetensi yang dimaksud adalaah melalui mekanismefit and profer test.
a. Perawat Manager I (PM I)
Perawat manager I adalah : Ketua Tim (Ka.Tim), PP (perawat primer) dan
Manager kasus keperawatan, dengan persyaratan dasar adalah PK II yaitu
pendidikan minimal D III keperawatan dengan pengalaman klinik 6 tahun, D IV
profesi atau Ners dengan pengalaman klinik 3 tahun, mempunyai sertifikat
pelatihan MPKP dan lulus fit and profer test sebagai PM I.
b. Perawat Manager II (PM II)
Perawat manager II (PM II) adalah : Clinical Care Manajer (CCM) dengan
persyaratan pendidikan minimal Ners atau D IV kebidanan, pengalaman PM I
4 tahun, lulus fit and profer test sebagai PM II.
Ketua Tim/ PP yang berpendidikan D III Keperawatan tidak bisa melanjutkan
ke level jenjang karir perawat manager selanjutnya jika tidak melanjutkan
pendidikan formal ke tingkat yang lebih tinggi.
c. Perawat Manager III (PM III)
Perawat manager III (PM III) adalah CCM dengan pengalaman kerja 4 tahun
dan Kepala Zona, supervisor keperawatan atau administrator keperawatan
dengan pengalaman 0 tahun sebagai kepala zona/AK dengan persyaratan
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

dasar PK IV dengan pendidikan minimal Ners dan kepala instalasi dengan


pendidikan Ners atau pengalaman PM II 4 tahun, lulus fit and profer test
sebagai PM III.
CCM berpendidikan Ners tidak dapat melanjutkan ke level jenjang karir
perawat manager selanjutnya jika tidak melanjutkan pendidikan formal ke
tingkat lebih tinggi.
d. Perawat Manager IV (PM IV)
Perawat Manager IV(PM IV) adalah : CCM dengan pendidikan S2
keperawatan dengan pengalaman kerja 8 tahun, atau kepala zona / AK
dengan pengalaman kerja 5 tahun dengan pendidikan S2keperawatan atau
Kepala Instalasi dengan pendidikan S2 keperawatan, pengalaman 0 tahun
dengan persyaratan PK V atau PM III 4 tahun, lulus fit and profer test sebagai
PM IV.

3. Perawat Pendidik (PP)


Perawat Pendidik adalah perawat yang menjalankan fungsi pendidikan
keperawatan dalam rangka meningkatkan kompetensi perawat maupun calon
perawat.Perawat pendidik memiliki 3 jenjang karir (PP I-PP III). Persyaratan utama
perawat pendidik adalah memiliki sertifikat minimal PK III. Peningkatan jenjang karir
perawat pendidik didasarkan pada tingkat pendidikan, pelatihan dan kompetensi
pembelajaran. Adapun persyaratan kompetensi yang dimaksud adalah melalui
mekanismefit and profer test.
a. Perawat Pendidik I
Perawat Pendidik I adalah perawat yang mempunyai kompetensi instruktur
klinik dengan pendidikan minimal D III Keperawatan, mempunyai sertifikat
minimal PK III, mempunyai sertifikat pelatihan instruktur klinik/ Clinical
Instructure (CI) atau TOT (Trainning Of Trainner). dan Lulus fit and profer test
PP I.
Perawat Pendidik I jika tidak melanjutkan ke tingkat pendidikan Ners tidak
dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.
b. Perawat Pendidik II
Perawat Pendidik II adalah perawat yang mempunyai kompetensi instruktur
klinik Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan minimal Ners dan atau
mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner) atau PP I dengan pengalaman
4 tahun sebagai PP I, mempunyai sertifikat kompetensi 20 SKP
seminar/lokakarya/symposium atau pelatihan berkelanjutan minimal 60 jam
pelajaran. serta Lulus fit and profer test PP II.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Perawat Pendidik II jika tidak melanjutkan tingkat pendidikan Ners Spesialis


tidak dapat melanjutkan kejenjang karir PP selanjutnya.
c. Perawat Pendidik III
Perawat Pendidik III adalah perawat yang mempunyai kompetensi instruktur
klinik/ Clinical Instructure (CI) dengan pendidikan minimal Ners Spesialist,
mempunyai sertifikat MOT (Master of Trainner), serta Lulus fit and profer test
PP III.

4. Perawat Riset (PR)


Perawat Riset adalah perawat yang menjalankan fungsi penelitian keperawatan
dalam rangka menemukan dan mengembangkan kompetensi keperawatan.Perawat
riset memiliki 2 jenjang karir (PR I - PR II). Persyaratan utama perawat riset adalah
memiliki sertifikat minimal PK IV. Peningkatan jenjang karir perawat riset didasarkan
pada tingkat pendidikan keperawatan maupun non keperawatan (yang berhubungan
dengan riset), pelatihan dan kompetensi pembelajaran. Adapun persyaratan
kompetensi yang dimaksud adalah melalui mekanismefit and profer test.
a. Perawat Riset I
Perawat Riset I (PR I) adalah perawat yang mempunyai kompetensi
melaksanakan penelitian klinik/ keperawatan, pendidikan minimal S1
keperawatan dan memiliki kompetensi dalam perancangan/ design
penelitian.PR I memiliki kewajiban melakukan penelitian Klinik 2 kali per tahun
sebagai peneliti utama ataupun sebagai peneliti pendamping.
b. Perawat Riset II
Perawat Riset II (PR II) adalah perawat yang memiliki kompetensi dalam
merancang dan melaksanakan penelitian, pendidikan minimal S2 Keperawatan
dan atau S2 Penelitian Kesehatan (Biostatistik). PR II memiliki kewajiban
Riset klinik 2 kali per tahun sebagai peneliti utama.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

BAB III
KOMPETENSI KLINIS PERAWAT
RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI
Penyusunan kompetensi perawat klinik didasarkan pada tiga ranah kompetensi
yang mencakup:
a. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya,
Adalah kemampuan perawat untuk melaksanakan tindakan keperawatan
sesuai standar profesi keperawatan, berdasar kode etik keperawatan, mentaati
peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memperhatikan budaya dan adat
istiadat klien.
b. Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan,
Adalah serangkaian kemampuan dalam mengelola dan memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien/klien.
c. Pengembangan profesional,
Adalah kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan diri
serta keilmuan keperawatan.
Pengelompokan perawat klinik dibagi dalam lima kategori yaitu dari PK I, PK II,
PK III, PK IV, dan PK V. Secara umum PK I dan PK II disetarakan dengan kompetensi
perawat generalis (umum).Perbedaan dari PK I dan II didasarkan pada tingkat
kedalaman dari tiga ranah kompetensi.Sedangkan PK III memiliki keterampilan khusus
(sertifikasi); PK IV setara dengan perawat spesialis I dan PK V setara dengan perawat
Spesialis II.
Kompetensi yang dicantumkan pada tiap PK merupakan kompetensi mandiri
dimana perawat tersebut mempunyai kewenangan klinis untuk melakukan
tindakan.Pada situasi tertentu perawat dapat melakukan tindakan yang bukan
merupakan kompetensi dan kewenangannya dengan bimbingan penuh atau terbatas
oleh perawat yang memiliki kompetensi lebih tinggi dan memiliki kewenangan untuk
tindakan tersebut.
Kompetensi perawat klinik dalam pedoman ini merupakan kompetensi pokok
untuk setiap tingkat perawat klinik.Pembagian area kompetensi perawat klinis
didasarkan pada kekhususan pelayanan keperawatan sesuai dengan SKF dimana
perawat tersebut bertugas.yaitu perawatan medikal bedah yang terdiri dari :perawatan
bedah, perawatan penyakit dalam, neurologi, haemodialisa, perawatan paru,
perawatan jantung, kamar operasi. Kemudian perawatan anak, intensive, kebidanan,
jiwa, dan perawatan gawat darurat.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Dalam bab ini akan di bahas hanya 5 kompetensi area khusus yaitu medikal
bedah, perawatan kebidanan, perawatan anak, perawatan jiwa, dan perawatan gawat
darurat disesuaikan dengan SKF pelayanan rumah sakit.

1. Kompetensi perawat klinis medical bedah (Skf bedah,penyakit


dalam,paru, jantung, hemodialisa dan neurologi)
1.1. Perawat klinik I (Medikal Bedah)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggung gugat terhadap praktik profesional
a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan
tindakan profesional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah
pada setiap tindakan yang dilakukan).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya)
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada
perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan
antara pasien laki-laki dan perempuan
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien)
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status
kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi
tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak)
d. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa
aman dan menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya
pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku
terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1. Melakukan pengkajian data keperawatan dasar
2. Melakukan tindakan keperawatan dasar meliputi:
a. Pemenuhan kebutuhan bernafas
b. Pemenuhan kebutuhan makan minum yang seimbang
c. Pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
d. Pemenuhan kebutuhan eliminasi fecal
e. Pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh
f. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
g. Pemenuhan kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh normal
h. Pemenuhan kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan tubuh
i. Membantu menghindari bahaya dan cedera
j. Melakukan komunikasi terapeutik
k. Pemenuhuan kebutuhan spiritual
l. Pemenuhan kebutuhan untuk beraktifitas
m. Pemenuhan kebutuhan rekreasi
n. Melakukan penkes/promosi kesehatan
o. Memberikan obat sederhana
p. Penanggulangan infeksi
3. Menggunakan komunikasi terapeutik
4. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan
5. Melakukan dokumentasi keperawatan
6. Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain
(Sub Kompetensi Keperawatan Dasar dapat dilihat pada pedoman teknis
keperawatan dasar di RS dan Puskesmas)
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.
1.2. Perawat Klinik II (Medikal Bedah)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesionaldan
menguasai kompetensi PK I.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

a. Kode etik dan budaya pada kompetensi PK I.


b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia
sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia
(perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat
merugikan baik fisik maupun material).
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Menguasai praktik legal kompetensi PK I
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memahami konsep biomedik medikal bedah dasar.
2. Melakukan pengkajian data keperawatan medikal bedah dasar tanpa
komplikasi.
3. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan.menyusun
rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi pada klien
medikal bedah dasar tanpa komplikasi.
4. Melakukan tindakan keperawatan dasar pada 12 sistem tubuh meliputi:
a. Sistem imunitas tubuh
b. Sistem respirasi.
c. Sistem kardiovaskuler.
d. Sistem hematologi.
e. Sistem sensori.
f. Sistem neurologi.
g. Sistem pencernaan.
h. Sistem muskuloskletal.
i. Sistem urinaria.
j. Sistem endokrin.
k. Sistem integumen.
l. Sistem reproduksi.
Dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya.
b. Melakukan observasi.
c. Melakukan pendidikan kesehatan.
d. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.
e. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan post operasi
kecil.
f. Melakukan tindakan kolaborasi.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

g. Melakukan dokumentasi keperawatan.


h. Menggunakan komunikasi terapuetik
i. Membimbing PK I
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
a. Praktik keperawatan pada level kompetensi PK I dan II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK II
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I
1.3. Perawat Klinik III (Medikal Bedah)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional
Kompetensi PK I, II, III
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
a. Kompetensi PK II
b. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain)
c. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat)
3. Melaksanakan praktik secara legal pada level kompetensi PK I,II dan III.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memahami konsep biomedik medikal bedah lanjutan.
2. Melakukan pengkajian keperawatan kepada klien medikal bedah dengan
risiko/komplikasi pada 12 sistem tubuh secara mandiri.
3. Menganalisa data, menetapkan diagnosa keperawatan.
4. Menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan intervensi
pada klien medikal bedah dengan resiko/ komplikasi pada 12 sistem tubuh.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

5. Melakukan tindakan keperawatan pada klien medikal bedah dengan


komplikasi pada 12 sistem tubuh dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Melakukan observasi.
b. Melakukan pendidikan kesehatan.
c. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.
d. Mengelola askep perioperatif mencakup keperawatan pra bedah, intra
bedah dan pasca bedah sedang.
e. Melakukan tindakan kolaborasi.
f. Melakukan rujukan keperawatan.
g. Memberikan konseling.
h. Melakukan dokumentasi keperawatan.
6. Menggunakan komunikasi terapeutik
7. Membimbing PKI, II dan peserta didik
8. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
a. Praktek keperawatan level kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan.
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK III
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK I, II dan III
c. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi.
d. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK I dan II
e. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik
f. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif
1.4. Perawat Klinik IV (Medikal Bedah)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional
kompetensi PKI,II dan III
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya pada Kompetensi PKI,II dan III.
3. Melaksanakan praktik secara legal sesuai level kompetensi PK III.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1. Memahami konsep biomedik medikal bedah spesifik.
2. Dapat melakukan asuhan keperawatan medical bedah atau sub
spesialisasi secara mandiri pada salah satu sistem
a. Sistem imunisasi
b. Sistem respirasi
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem hematology
e. Sistem sensori
f. Sistem neorologi
g. Sistem pencernaan.
h. Sistem muskuloskletal.
i. Sistem urinaria.
j. Sistem endokrin
k. Sistem integumen.
l. Sistem reproduksi.
3. Bertindak sebagai pembimbingpada jenjang PK III sesuai dengan
kekhususannya.
4. Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman dan
peserta didik.
5. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
6. Menggunakan komunikasi terapeutik.
7. Mampu sebagai konselor dalam bidang medikal bedah khusus.
8. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatandan mampu mengidentifikasi
hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK IV
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK IV
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK III.
1.5. Perawat Klinik V (Medikal Bedah)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional
Kompetensi PK IV.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya pada level kompetensi PK IV
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

3. Melaksanakan praktik secara legal.


B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dalam
lingkup medikal bedah.
2. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dengan
keputusan secara mandiri.
3. Melakukan bimbingan bagi PK IV.
4. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
5. Melakukan kolabrasi dengan profesi lain.
6. Melakukan konseling.
7. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
8. Menggunakan komunikasi terapeutik.
9. Membimbing peserta didik keperawatan.
10. Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
11. Berperan sebagai peneliti.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK IV.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Kompetensi PK IV.
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV.

1.2. Kompetensi perawat klinik maternitas.


1.2.1. Perawat Klinik I (Maternitas)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional
a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan
tindakan profesional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah
pada setiap tindakan yang dilakukan).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya)
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada
perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya)
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan


antara pasien laki-laki dan perempuan.
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status
kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi
tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak).
d. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa
aman dan menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya
pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien).
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku
terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar :
a. Melaksanakan pengkajian keperawatan.
b. Melaksanakan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya
stimulasi tumbuh kembang.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan.
1) Memberikan pendidikan kesehatan.
2) Melakukan Observasi.
3) Pemenuhan kebutuhan dasar.
a. kebutuhan bernafas.
b. kebutuhan makan minum yang seimbang.
c. kebutuhan eliminasi urin.
d. kebutuhan eliminasi fecal.
e. kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh.
f. kebutuhan istirahat dan tidur.
g. kebutuhan untuk mempertahankan suhu tubuh normal.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

h. kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan tubuh.


i. Menghindari bahaya dari lingkungan dan cedera.
j. Kebutuhan komunikasi .
k. Kebutuhan spiritual.
l. Kebutuhan aktifitas bekerja.
m. Kebutuhan rekreasi.
n. Kebutuhan Belajar.
o. Pemberian obat.
p. Mempertahankan tekhnik bersih dan posisi tubuh steril.
q. Perawatan luka.
4) Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
a. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggung jawab dan tanggunggugat atas praktik.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan /
kesehatan.
C. Pegembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
dan menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.
1.2.2. Perawat Klinik II (Maternitas)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik
profesionalKompetensi PK I
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
a. Kode etik dan budaya kompetensi PK I
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia
sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia
(perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat
merugikan baik fisik maupun material)
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

3. Melaksanakan praktik secara legal


a. Kompetensi PK I
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menguasai asuhan keperawatan pada kompetensi PK I
2. Memahami konsep maternitas dan gangguan reproduksi
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan.
5. menyusun rencana asuhan keperawatan yang menggambarkan
intervensi pada klien maternitas tanpa komplikasi.
6. Menolong persalinan dengan pengawasan terbatas
7. Melakukan tindakan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan
maternitas TANPA KOMPLIKASI dari perawat klinik yang lebih tinggi
pada: Prenatal, intranatal, post natal, gangguan kehamilan, gangguan
system reproduksi, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya
b. Melakukan observasi
c. Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal
d. Mengelola bayi segera setelah lahir
e. Mengelola bayi baru lahir
f. Melakukan pereiapan pemeriksaan diagnostik
g. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan pasca
operasi
h. Mengelola pelayanan KB
i. Melakukan rujukan dan Kolaborasi
j. Melakukan advokasi bagi kklien dan keluarga
k. Memberikan masukan/rekomendasi pada tim kesehatan tentang
tindakan preventif infeksi nosokomial.
l. Melakukan evaluasi
m. Melakukan pendidikan kesehatan
n. Melakukan dokumentasi keperawatan
o. Membimbing PK I
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
a. Mengembangkan Kompetensi PK II
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.


c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK II
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK I
1.2.3. Perawat Klinik III (Maternitas)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional
pada kompetensi PK II
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Memnguasai kode etik kompetensi PK II
b. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
c. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat)
3. Melaksanakan praktik secara legal dan menguasai asuhan keperawatan
pada level kompetensi PK II.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menguasai tindakan pada kompetensi PK II.
2. Melakukan tindakan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan
maternitas dengan komplikasi dari perawat klinik yang lebih tinggi pada:
prenatal, intranatal, postnatal, gangguan kehamilan, gangguan system
reproduksi, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Membantu klien/ pasien memenuhi kebutuhan dasarnya
b. Melakukan observasi
c. Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal.
d. Menolong persalinan normal.
e. Mengelola bayi segera setelah lahir dari ibu yang mengalami
komplikasi.
f. Mengelola bayi baru lahir yang mengalami komplikasi.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

g. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostik.


h. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan pasca operasi.
i. Mengelola pelayanan KB.
j. Melakukan rujukan dan Kolaborasi.
k. Melakukan advokasi bagi klien dan keluarga.
l. Memberikan masukan/rekomendasi pada tim kesehatan tentang
tindakan prevensi infeksi nosokomial.
3. Melakukan evaluasi.
4. Melakukan pendidikan kesehatan.
5. Melakukan dokumentasi keperawatan.
6. Membimbing PK II.
7. Melakukan tindakan keperawatan khusus dengan risiko.
8. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
a. Mengembangkan Kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan.
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II.
b. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi.
c. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik.
d. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
1.2.4. Perawat Klinik IV (Maternitas)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
pada kompetensi PK IV.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya pada level kompetensi PK IV.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan keoperawata khusus atau sub spesialisasi dalam
lingkup maternitas seperti pada kasus infertilitas, endokrin, danonkologi:
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

a. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi


dengan keputusan secara mandiri.
b. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
c. Melakukan konseling kepada pasien dalam bidang kesehatan
wanita.
d. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
2. Membimbing peserta didik keperawatan.
3. Menjadi konsultan dalam keperawatan maternitas.
4. Melakukan penelitian dalam kelompok.
5. Mengembangkan berbagai program terkait dengan keperawatn
maternitas.
6. Menerapkan model konsep perawatan maternitas.
7. Bertindak sebagai pembimbing pada jenjang PK III.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesiI
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK III.
1.2.5. Perawat Klinik V (Maternitas)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menguasai asuhan pada kompetensi PK IV.
2. Memberikan asuhan keoperawata khusus atau sub spesialisasi dalam
lingkup maternitas .
a. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dengan
keputusan secara mandiri.
b. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
c. Melakukan konseling kepada pasien dalam bidang kesehatan wanita.
d. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
1) Membimbing peserta didik keperawatan.
2) Menjadi konsultan dalam keperawatan maternitas dan melakukan
penelitian dalam kelompok.
3) Mengembangkan berbagai program terkait dengan keperawatn
maternitas.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

4) Berperan sebagai peneliti.


5) Melakukan bimbingan bagi PK IV.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
Kompetensi PK IV.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV.
1.3. Kompetensi perawat klinik anak
1.3.1. Perawat klinik I (anak)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan
tindakan professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah
pada setiap tindakan yang dilakukan).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya).
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada
perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya).
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara
pasien laki-laki dan perempuan.
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat
dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status
kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi tentang
klien/pasien kepada yang tidak berhak).
d. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa
aman dan menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya
pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien).
3. Melaksanakan praktik secara legal
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku terkait
praktik keperawatan / kode etik keperawatan.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan penuh dari
PK II.
a. Melakukan pengkajian keperawatan
b. Melakukan analisa data
c. Menetapkan diagnosa keperawatan
d. Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya stimulasi
tumbuh kembang.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memberikan pendidikan kesehatan.
2) Melakukan observasi.
3) Pemenuhan kebutuhan dasar.
a) Kebutuhan bernafas
b) Kebutuhan makan minum yang seimbang.
c) kebutuhan eliminasi urin.
d) Kebutuhan eliminasi fecal.
e) Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan posisi tubuh.
f) Kebutuhan istirahat dan tidur.
g) Memilih dan memakai pakaian yang sesuai situasi dan kondisi.
h) Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
i) Kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan diri.
j) Menghindari bahaya dari lingkungan dan cedera.
k) Melakukan komunikasi.
l) Kebutuhan spiritual.
m) Kebutuhan untuk beraktifitas.
n) Kebutuhan rekreasi.
o) Kebutuhan belajar.
p) Pemberian obat.
q) Mempertahankan Teknik Bersih dan Steril.
r) Perawatan Luka.
4. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung jawab
dan tanggung gugat atas praktik keperawatan.
5. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan /asuhan keperawatan.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

6. Menggunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan


keperawatan/kesehatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
2. Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
3. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi.
4. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
5. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.
1.3.2. Perawat Klinik II (Anak)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya.
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Menguasai kompetensi PK I.
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia
sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia
(perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat
merugikan baik fisik maupun material).
3. Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan yang sesuai
dengan regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar pada anak-anak sehat dengan
bimbingan dari PK III.
a. Melakukan pengkajian dengan fokus pada pemeriksaan tumbuh
kembang .
b. Melakukan analisa data .
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merumuskann rencana keperawatan dengan focus pada upaya
stimulasi tumbuh kembang.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memberikan Penidikan kesehatan.
2) Melakukan observasi.
3) Memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis).
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

4) Merujuk / mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.


f. Melakukan evaluasi.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik.
4. Memberikan asuhan keperawatan dasar pada anak dengan kasus infeksi/
non infeksi/ bedah, neonatus sakit dengan bimbingan dari PK III.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateterisasi.
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
6) Melakukan pendidikan kesehatan.
7) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
8) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih
kompeten.
f. Melakukan evaluasi.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik.
5. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
6. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
7. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.
8. Mempergunakan delegasi dan supervise dalam pelayanan asuhan
keperawatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan profesional.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK II.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

1.3.3. Perawat Klinik III (Anak)


A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
b. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan kasus
infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateterisasi.
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
6) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
7) Melakukan pendidikan kesehatan.
8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
9) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih
kompeten.
f. Melakukan evaluasi.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti


tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan keperawatan.
7. Mempergunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan.
C. Pengembangan Profesional.
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
a. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan.
b. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi.
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III.
b. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi.
c. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK.
d. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik.
e. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
1.3.4. Perawat Klinik IV (Anak)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
a. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK IV.
b. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
c. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
3. Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan kasus
infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

c. Menetapkan diagnosa keperawatan.


d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateterisasi.
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
6) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
7) Melakukan pendidikan kesehatan.
8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
9) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih
kompeten
f. Melakukan evaluasi.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik keperawatan.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.
7. Mempergunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan.
C. Pengembangan Profesional
a. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
b. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK III.
1.3.5. Perawat Klinik V (Anak)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen
asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

3. Memberikan asuhan keperawatan dasar kepada anak dengan kasus


infeksi/non infeksi/bedah/neonatus/ sakit secara mandiri.
a. Melakukan pengkajian.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merencanakan asuhan keperawatan.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memenuhi kebutuhan nutrisi /cairan: Oral, parenteral, enteral, TPN.
2) Memenuhhi kebutuhan eliminasi : BAB, BAK, kateterisasi.
3) Memenuhi kebutuhan oksigen kanule, masker, ‘head box’.
4) Memenuhi aktififikasi/istirahat: bermain.
5) Memenuhi kebutuhan istirahat tidur.
6) Memberikan obat oral, parenteral, topical.
7) Melakukan pendidikan kesehatan.
8) Melaksanakan prosedur pencegahan infeksi nosokomial.
9) Melakukan rujukan pada tenaga kesehatan lain yang lebih
kompeten.
f. Melakukan evaluasi.
g. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti
tanggungjawab dan tanggung gugat atas praktik.
4. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam
pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
5. Menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman.
6. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan/kesehatan.
7. Mempergunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan
keperawatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK IV.

1.4. Kompetensi perawat klinik jiwa


1.4.1. Perawat klinik I (Jiwa)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan


tindakan professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara ilmiah
pada setiap tindakan yang dilakukan).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui batas
kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar batas
kemampuannya).
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk kepada
perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat kepakarannya).
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan
antara pasien laki-laki dan perempuan.
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi
(perawat dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status
kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi
tentang klien/pasien kepada yang tidak berhak).
d. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa
aman dan menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya
pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien).
3. Melaksanakan praktik secara legal.
a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.
b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku
terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Melakukan pengkajian kebutuhan dasar pasien dengan gangguan jiwa.
2. Mendiagnosa kebutuhan dasar pasien.
3. Menyusun Perencanaan Tindakan Keperawatan.
4. Melaksanakan tindakan keperawatan dalam memenuhi kebutuhan:
a. Kebutuhan bernafas.
b. Kebutuhan cairan dan nutrisi.
c. Kebutuhan eliminasi.
d. Kebutuhan mobilisasi dan perubahan posisi.
e. Kebutuhan istirahat dan tidur.
f. Kebutuhan kebersihan tubuh dan penampilan diri.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

g. Berpakaian dan berdandan.


h. Mempertahankan suhu tubuh yang normal.
i. Menghindari bahaya dan cedera dari lingkungan.
j. Komunikasi.
k. Memenuhi kebutuhan spiritual.
l. Aktifitas dan bekerja.
m. Memenuhi kebutuhan rekreasi
n. Belajar.
5. Melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang
pemenuhan kebutuhan dasar.
6. Melakukan dokumentasi assuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
dasar
7. Melakukan Kolaborasi dengan profesi kesehatan lain dalam pemenuhan
kebutuhan dasar.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan
Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi.
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.
1.4.2. Perawat Klinik II (Jiwa)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia
sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia
(perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat
merugikan baik fisik maupun material).
3. Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan yang sesuai
dengan regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menguasai kompetensi PK I.
3. Memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan (pengkajian diagnose keperawatan, perencanaan
implementasi, dan evaluasi) pada kasus:
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

a. Gangguan ekspresi marah.


b. Gangguan orientasi realita .
c. Gangguan hubungan sosial.
d. Gangguan konsep diri .
4. Melaksanakan terafi keperawatan jiwa:
a. Terafi individual.
b. Psikofarmakoterafi.
5. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
6. Melaksanakan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga.
7. Membimbing PK I.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II.
1.4.3. Perawat Klinik III (Jiwa)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professionaI.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara
efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
b. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan (pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi) pada kasus:
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

a. Kehilangan dan berduka.


b. Ansietas.
c. Penyakit kronis dan terminal.
d. Gangguan kognitif.
e. Gangguan alam perasaan.
f. Gangguan respon seksual.
g. Gangguan perlindungan diri.
2. Melaksanakan terafi keperawatan jiwa:
a. Terafi aktifitas kelompok.
b. Terafi kejang listrik.
c. Terafi bermain.
3. Melakukan konseling.
4. Melakukan rujukan.
5. Melakukan dokumentasi keperawatan.
6. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
7. Melakukan pendidikan kesehatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan.
b. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III.
b. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan
mempertahankan kompetensi.
c. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik.
d. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
1.4.4. Perawat Klinik IV (Jiwa)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik profesional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Melakukan asuhan keperawatan spesialistis pada salah satu dari :
a. Gangguan darurat psikiatri.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

b. Keperawatan jiwa anak dan remaja.


c. Keperawatan jiwa dewasa.
d. Keperawatan jiwa lanjut usia.
e. Keperawatan jiwa Komunitas.
f. Keperawatan jiwa mental organik.
g. Keperawatan jiwa NAPZA.
2. Melaksanakan terapi keperawatan/kolaborasi:
a. Terapi Perilaku.
b. Terapi Kognitif .
3. Bertindak sebagai pendidik bagi pasien, keluarga, sesama teman dan
peserta didik.
4. Melakukan dokumentasi keperawatan.
5. Melakukan kolaborasi.
6. Melakukan konseling.
7. Melakukan pendidikan kesehatan.
8. Membimbing mahasiswa keperawatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/mentor bagi PK III.
1.4.5. Perawat Klinik V (Jiwa)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Menjadi konsulen PK I-IV.
2. Melaksanakan Tindakan :
a. Jiwa kelompok.
b. Jiwa masyarakat.
3. Menjadi konsulen dokumentasi.
4. Melakukan kolabrasi dalam pengembangan asuhan dan pelayanan
kesehatan jiwa.
5. Menjadi konsulen dalam konseling.
6. Menjadi konsulen bimbingan mahasiswa.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

7. Mengembangkan pelayanan keperawatan kesehatan jiwa.


8. Melaksanakan penelitian keperawatan kesehatan jiwa.
9. Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
10. Berperan sebagai peneliti.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV.

1.5. Kompetensi perawat klinik gawat darurat dan intensive.


1.5.1. Perawat Klinik I (Gawat Darurat dan intensive)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
a. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan
tindakan professional (perawat dapat menjelaskan alasan secara
ilmiah pada setiap tindakan yang dilakukan).
b. Mengenal batas peran dan kompetensi diri (perawat mengetahui
batas kemampuannya sehingga tidak melakukan tindakan diluar
batas kemampuannya).
c. Merujuk atau mengkonsultasikan pada yang lebih ahli (merujuk
kepada perawat dengan kompetensi lebih tinggi / tingkat
kepakarannya).
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
a. Menghormati hak privasi klien/pasien. Misalnya: memisahkan antara
pasien laki-laki dan perempuan.
b. Menghormati hak klien/pasien untuk memperoleh informasi (perawat
dapat memberi penjelasan tentang hak-hak klien/pasien).
c. Menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi tentang status
kesehatan klien/pasien (perawat tidak menyebarkan informasi tentang
klien/pasien kepada yang tidak berhak)
d. Mengembangkan praktik keperawatan untuk dapat memenuhi rasa
aman dan menghargai martabat klien/pasien.
e. Memberikan asuhan keperawatan dengan memperhatikan budaya
pasien (perawat memberikan asuhan keperawatan dengan
memperhatikan adat istiadat dan budaya klien/pasien)
3. Melaksanakan praktik secara legal.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

a. Melaksanakan praktik sesuai kebijakan lokal dan nasional.


b. Menunjukan tindakan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku
terkait praktik keperawatan / dan kode etik keperawatan.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan.
1. Menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manejemen
asuhan keperawatan.
2. Melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan
keperawatan.
3. Melaksanakan asuhan keperawatan dasar dengan bimbingan penuh
dari PK II.
a. Melakukan pengkajian keperawatan.
b. Melakukan analisa data.
c. Menetapkan diagnosa keperawatan.
d. Merumuskan rencana keperawatan dengan fokus pada upaya
stimulasi tumbuh kembang.
e. Melaksanakan tindakan keperawatan:
1) Memberikan pendidikan kesehatan.
2) Melakukan observasi.
3) Pemenuhan kebutuhan dasar:
a) Kebutuhan bernafas.
b) Kebutuhan makan dan minum seimbang.
c) Kebutuhan eliminasi urin.
d) Kebutuhan eliminasi Fekal.
e) Kebutuhan mobilisasi dan mempertahankan.
f) posisi tubuh.
g) Kebutuhan Istirahat dan tidur.
h) Memilih dan memakai pakaian yang sesuai situasi
dan kondisi.
i) Kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal.
j) Memenuhi kebersihan tubuh dan penampilan diri.
k) Menghindari bahaya dari lingkungan dan cidera.
l) Kebutuhan komunikasi.
m) Kebutuhan spiritual.
n) Kebutuhan Aktifitas bekerja
o) Kebutuhan rekreasi.
p) Pemberian obat.
q) Mempertahankan Teknik Bersih dan steril.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

r) Perawatan Luka
4). Merujuk/ mengkonsultasikan pada yang lebih kompeten.
a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
b. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sebagai bukti tanggung
jawab dan tanggung gugat atas praktik.
c. Menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan inter personal
dalam pemberian pelayanan/ asuhan keperawatan.
d. Mempergunakan hubungan interpersonal dalam pelayanan
keperawatan / kesehatan.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatandan menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi.
a. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri.
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan.
1.5.2. Perawat Klinik II (Gawat Darurat dan intensive)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional
Kompetensi PK I
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya
a. Komptensi PK I
b. Menjalankan peran advokasi untuk melindungi hak-hak manusia
sebagaimana yang diuraikan dalam kode etik keperawatan Indonesia
(perawat mampu melindungi klien/pasien dari tindakan yang dapat
merugikan baik fisik maupun material).
3. Melaksanakan praktik secara legal dan menunjukan tindakan yang sesuai
dengan regulasi yang berlaku terkait praktik keperawatan / dan kode etik
keperawatan.

B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan


1. Memahami konsep dasar yang terkait dengan kondisi yang membutuhkan
bantuan hidup dasar dan pertolongan lanjutan;
a. Sistem pelayanan gawat darurat.
b. Komunikasi dan manajemen disaster.
c. Pertimbangan etik dan legal.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat melalui pendekatan


proses keperawatan.
a. Berdasarkan hasil pengkajian, analisis yang cepat dan tepat dengan
menggunakan prinsip A -B – C – D.
b. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup
dasar pada orang dewasa dan pediatrik:
1) Resusitasi jantung paru.
2) Manajemen pembebasan jalan nafas.
c. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi bantuan hidup
dasar pada orang dewasa dan pediatrik:
1) Resusitasi jantung paru.
2) Manajemen pembebasan jalan nafas.
d. Mengevaluasi intervensi keperawatan melalui perkembangan klien.
e. Melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan.
f. Penanggulangan kondisi kegawat daruratan pre hospital:
1) Shock/renjatan.
2) Cidera fisik.
3) Cidera tulang.
4) Tenggelam.
5) Keracunan.
6) Luka bakar.
7) Nyeri akut/kolic.
8) Kedaruratan persalinan.
9) Cara meminta bantuan, transportasi dan evaluasi.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional.
b. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
profesional.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesidan melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II.
1.5.3. Perawat Klinik III (Gawat Darurat dan intensive)
A. Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

a. Melibatkan diri secara aktif dalam pembuatan keputusan etik secara


efektif (perawat bertanggungjawab secara moral untuk mengambil
keputusan yang baik dan menolak keputusan yang buruk dari teman
sejawat dan tenaga kesehatan lain).
b. Mengambil keputusan etik dan menentukan prioritas dalam kondisi
perang, tindak kekerasan, konflik dan situasi bencana alam (perawat
bertanggungjawab secara moral untuk mengambil keputusan yang baik
dan menolak keputusan yang buruk dari teman sejawat dan tenaga
kesehatan lain dalam situasi gawat darurat).
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memahami konsep dasar keperawatan gawat darurat trauma dan medikal:
a. Sistem pelayanan kegawatdaruratan medis dan trauma.
b. Peran perawat sebagi tim.
c. Mampu melakukan triage dan skrining pasien.
d. Manajemen keperawatan kegawatdaruratan medis dan trauma.
2. Melaksanakan asuhan keperawatan gawat darurat medis lanjut melalui
pendekatan proses keperawatan baik lingkup pre hospital maupun hospital:
a. Berdasarkan hasil pengkajian analisis yang cepat dan tepatdengan
menggunakan prinsip A-B-C-D.
b. Mengimplementasikan intervensi keperawatan meliputi:
1) Kegawatdaruratan medis pada kondisi sakit kepala, kejang dan
encepalopati.
2) Kegawatdaruratan medis pada mata, telinga, hidung, dan
tenggorokan.
3) Kegawatdaruratan medis pada kardiovaskuler.
4) Kegawatdaruratan medis pada kondisi alergi dan imunitas.
5) Kegawatdaruratan medis pada abdominal dansystem
gastrointestinal.
6) Kegawatdaruratan medis padasystem genitourinary.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik keperawatan.
a. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan.
b. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi.
a. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

b. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup dan


mempertahankan kompetensi.
c. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK II.
d. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik .
e. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif.
1.5.4. Perawat Klinik IV (Gawat Darurat dan intensive)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan
Indonesia dan memperhatikan budaya.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan keperawatan gawat darurat dari sederhana sampai
dengan kompleks.
2. Melakukan tindakan keperawatan gawat darurat lanjut secara mandiri.
3. Mengelola asuhan keperawatan gawat darurat.
a. Mampu melakukan managemen disaster.
b. Keperawatan gawat darurat secara umum.
c. Keperawatan gawat darurat pada pediatrik/anak.
d. Keperawatan gawat darurat kardiovaskuler.
e. Keperawatan gawat darurat maternitas.
f. Keperawatan gawat darurat psikiatri.
4. Melakukan bimbingan bagi PK III
5. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan.
6. Melakukan kolaborasi dengan profesi lain.
7. Melakukan pendidikan tentang kesehatan bagi pasien, keluarga.
8. Membimbing peserta didik keperawatan.
9. Mengidentifikasi hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK III.
1.5.5. Perawat Klinik V (Gawat Darurat dan intensive)
A. Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
1. Menunjukkan perilaku bertanggunggugat terhadap praktik professional.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

2. Melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan


Indonesia dan memperhatikan budaya.
3. Melaksanakan praktik secara legal.
B. Pemberian dan manajemen asuhan keperawatan
1. Memberikan asuhan keperawatan khusus atau sub spesialisasi dalam
lingkup gawat darurat.
2. Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub spesialis.
3. Melakukan bimbingan bagi PK IV.
4. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan..
5. Melakukan kolaborasi denagn profesi lain.
6. Melakukan konseling kepada pasien.
7. Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.
8. Membimbing peserta didik keperawatan.
9. Berperan sebagai konsultan dalam lingkup bidangnya.
10. Berperan sebagai peneliti.
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan.
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
dan melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK IV.

BAB IV
DAFTAR KEWENANGAN KLINIS PERAWAT
RSUD R SYAMSUDIN SH SUKABUMI
Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan
dan kebidanan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

praktiknya.Dalam profesi tenaga keperawatan dikenal tindakan yang bersifat mandiri


dan tindakan yang bersifat delegasi.Tindakan yang bersifat mandiri merupakan
kompetensi utama dari profesi tenaga keperawatan yang diperoleh melalui pendidikan
dan pelatihan.Tindakan yang bersifat mandiri ini merupakan kewenangan yang melekat
dan menjadi tanggung jawab penuh dari tenaga keperawatan.Kewenangan tenaga
keperawatan untuk melakukan tindakan medik merupakan tindakan yang bersifat
delegasi yang memerlukan Kewenangan Klinis tertentu dan perlu dikredensial.Dengan
demikian, tindakan medik yang bersifat delegasi, tetap menjadi tanggung jawab tenaga
medis yang memberikan delegasi.
A. Daftar kewenangan klinis dasar
Kewenangan klinis dasar ini merupakan daftar intervensi keperawatan dan
kebidanan yang sangat mendasar dan merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh
semua perawat pelaksana PK I sampai dengan PK V.adapun uraiannya adalah sebagai
berikut :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Safety precautions
Mencuci tangan biasa Mandiri
Mencuci tangan steril Mandiri
Memakai sarung tangan steril Mandiri
Memakai masker Mandiri
Memakai google ( kaca mata) Mandiri
Memakai apron Mandiri
Memasukan needle dengan tehnik one hand Mandiri
Mensterilkan alat-alat medis Mandiri
2 Proses asuhan keperawatan
Melakukan pengkajian keperawatan Mandiri
Menganalisa data Mandiri
Merumuskan diagnosa keperawatan Mandiri
Membuat intervensi keperawatan Mandiri
Melakukan implementasi keperawatan Mandiri
Melakukan evaluasi keperawatan Mandiri
3 Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan kesadaran Mandiri
Melakukan pemeriksaan fisik head to toe Mandiri
Melakukan pemeriksaan fisik bayi dan anak Mandiri
Melakukan pemeriksaan fisik pada dewasa Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

4 Pengukuran tanda-tanda vital


Mengukur tekanan darah Mandiri
Menghitung denyut nadi Mandiri
Menghitung frekuensi napas Mandiri
Mengukur suhu tubuh Mandiri
5 Pemeriksaan diagnostic
Menyiapkan specimen darah Mandiri
Menyiapkan specimen dahak Mandiri
Menyiapkan specimen urine Mandiri
Menyiapkan specimen feces Mandiri
Menyiapkan specimen cairan vagina Mandiri
Menyiapkan specimen pemeriksaan patologi anatomi Mandiri
Menyiapkan pemeriksaan radiologi Mandiri
Menyiapkan pemeriksaan CT scan Mandiri
Menyiapkan pemeriksaan USG Mandiri
6 Oksigenasi
Melatih pasien tehnik napas dalam dan batuk efektif Mandiri
Memberikan oksigen dengan nasal kanul Mandiri
Memberikan oksigen dengan simple mask Mandiri
Melakukan suction pada jalan napas atas Mandiri
Menilai saturasi oksigen dengan pulse oksimetri Mandiri
Melakukan pembebasan jalan napas tanpa alat Mandiri
Melakukan pembebasan jalan napas dengan OPA Mandiri
Melakukan pemeriksaan CRT Mandiri
7 Nutrisi
Memberikan makan dan minum kepada pasien Mandiri
Memberikan nutrisi enteral melalui NGT Mandiri
Menghitung berat badan ideal Mandiri
8 Eleminasi
Memasang urinal atau membantu pasien BAK Mandiri
Memasang pispot atau membantu pasien BAB Mandiri
Memasang foley kateter Mandiri
Memasang kondom kateter Mandiri
Melatih bladder training Mandiri
9 Cairan dan elektrolit
Mengukur intake dan out put Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Menghitung balance cairan Mandiri


Memasang iv cateter Delegasi
10 Personal hyegiene dan lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan pasien Mandiri
Memandikan pasien di tempat tidur Mandiri
Menyisir rambut Mandiri
Mencuci rambut Mandiri
Melakukan oral hygiene Mandiri
Melakukan genetalia hygiene Mandiri
Memotong kuku Mandiri
Mengganti pakaian pasien Mandiri
Mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya Mandiri
Membersihkan dan merapihkan tempat tidur Mandiri
11 Keamanan dan kenyamanan
Memberikan kompres hangat dan dingin Mandiri
Melakukan kompres basah Mandiri
Melaksanan manajemen pencegahan dekubitus Mandiri
Melaksanakan protocol pencegahan pasien jatuh Mandiri
Melakukan pencegahan terhadap tumpahan barang Mandiri
berbahaya dan beracun
Melatih manajemen nyeri Mandiri
Melakukan massage punggung Mandiri
Manajemen istirahat dan tidur Mandiri
12 Ambulasi
Mengatur posisi tidur semi fowler Mandiri
Mengatur posisi tidur fowler Mandiri
Mengatur posisi tidur sim Mandiri
Mengatur posisi tidur trendelenburg Mandiri
Mengatur posisi tidur dorsal recumbent Mandiri
Mengatur posisi tidur genu pectoral ( knee chest) Mandiri
Mengatur posisi miring kanan, miring kiri, supinasi dan Mandiri
pronasi.
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda atau Mandiri
sebaliknya
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke blangkar atau Mandiri
sebaliknya.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Mengatur posisi head up 30˚ Mandiri


Melatih pasien berjalan menggunakan kruk Mandiri
13 Pencegahan infeksi nosokomial
Melakukan penanganan tumpahan cairan tubuh Mandiri
Melakukan pemilahan sampah Mandiri
Tidak memakai cincin, gelang , jam tangan atau asesoris Mandiri
lain yang dipakai di tangan
Memakai sepatu tertutup Mandiri
14 Memenuhi kebutuhan belajar dan komunikasi
Menerima pasien baru Mandiri
Melaksanakan orientasi ruangan dan mengenalkan diri Mandiri
Menyiapkan alat peraga penkes Mandiri
Memberikan penkes pada individu dan kelompok Mandiri
15 Sakaratul maut
Melakukan bimbingan talkin Mandiri
Memberikan inform concent kepada keluaga terkait Mandiri
kondisi pasien
Melakukan manajemen berduka Mandiri

B. Daftar Kewenangan klinis berdasarkan staf keperawatan fungsional


1. Daftar kewenangan klinis area medikal bedah (Skf Bedah, penyakit
dalam, paru, jantung, hemodialisa, dan neurologi).
1.1. Staf keperawatan fungsional bedah
a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memahami konsep perawatan bedah Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan bedah Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri


9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri

b). Daftar kewenangan klinis ruang perawatan bedah.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I, dan II di ruang perawatan bedah , adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien bedah dan menganalisa
1 Mandiri
data.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan Mandiri
3
OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan tekhnik nafas dalam dan batuk efektif Mandiri
6 Mempersiapkan pasien pre operasi Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik pasien bedah Mandiri
8 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
12 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan Perawatan Luka Dasar. Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, II dan III
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan fisioterapi dada Mandiri
2 Melakukan tindakan enema / huknah Delegasi
3 Melakukan manajemen nyeri Mandiri
4 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
5 Mengetahui teknik dasar mobilisasi dan ambulasi Mandiri
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial diruang Mandiri
6
perawatan bedah
7 Melakukan Balut Bidai. Mandiri
8 Melakukan Lavage Lambung Delegasi
9 Melakukan rendam duduk Delegasi
10 Melakukan Balut tekan perdarahan massif. Mandiri
11 Melakukan penjahitan luka Mandat

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, II, dan III
ditambah dengan kewenangan yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan perawatan luka (ganggren, post operasi Delegasi
1
dengan atau tanpa drainase ).
2 Melakukan perawatan WSD / CTT. Delegasi
3 Melakukan pengangkatan selang WSD / CTT. Delegasi
4 Melakukan perawatan Tracheostomy Delegasi
5 Melakukan perawatan Colostomy Delegasi
Melakukan perawatan pasien yang dilakukan Delegasi
6
pemasangan traksi.
7 Melakukan pengangkatan Jahitan Luka Delegasi
8 Melakukan perawatan pasien yang dilakukan Delegasi
pemasangan Gips.
9 Melakukan irigasi kandung kemih continue (spooling). Delegasi

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan yang tercantum dibawah ini :
No Intervensi Karakteristik
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

intervensi
1 Melakukan pengangkatan selang WSD Mandat
2 Melakukan nekrotomi Mandat
3 Melakukan wash out Delegasi
4 Melakukan interpretasi EKG patologis Delegasi
5 Melakukan blass pungsi Mandat

1.2. Kewenangan klinis SKF penyakit dalam.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan penyakit dalam Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan penyakit Mandiri
2
dalam.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan penyakit dalam.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I, dan II di ruang perawatan penyakit dalam, adalah sebagai
berikut :
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien penyakit dalam dan
menganalisa data.khususnya status hemodinamik, status
1 Mandiri
pernafasan, status nutrisi, eliminasi, gangguan irama
jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan Mandiri
3
OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
6 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
8 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
12 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Kategori
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan fisioterafi dada Mandiri
2 Melakukan interpretasi EKG Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
3
elektrolit
Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan Delegasi
4
intravena
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
5
Penyakit Dalam
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

6 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi Delegasi

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien
1 Mandiri
penurunan kesadaran
2 Melakukan perawatan luka gangren Mandiri
3 Melakukan manajemen nyeri Mandiri
4 Melakukan interpretasi hasil Laboratorium Mandiri
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Mengetahui koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Mempersiapkan prosedur persiapan WSD Mandiri
7 Mampu mendampingi pemasangan WSD Kolaborasi
8 Mampu menilai penggunaan alat bantu pernafasan Kolaborasi

1.3. Kewenangan klinis SKF paru.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
No Intervensi Karakteristik
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Intervensi
1 Memahami konsep perawatan penyakit paru Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan penyakit Mandiri
2
dalam
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan penyakit paru.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan penyakit paru,adalah sebagai
berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien paru dan menganalisa
data. khususnya status hemodinamik, status pernafasan,
1 Mandiri
status nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi
jaringan, kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan Mandiri
3
OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

6 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri


7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
8 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
12 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Melakukan fisioterapi dada, postural drainase, claping Mandiri
dan batuk efektif.

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa Mandiri
2
pemeriksaan elektrolit
Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan Delegasi
3
intravena
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di Mandiri
4
ruangan Penyakit paru.
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi Delegasi

3. Perawat klinis IV
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III


ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien
1 Mandat
penurunan kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan interpretasi hasil Laboratorium Mandiri
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Mempersiapkan prosedur persiapan WSD Mandiri
7 Mampu mendampingi pemasangan WSD Delegasi
8 Mampu menilai penggunaan alat bantu pernafasan Delegasi

1.4. Kewenangan klinis SKFjantung.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan penyakit jantung Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan penyakit Mandiri
2
jantung.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan penyakit jantung.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan penyakit jantung, adalah sebagai
berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien jantung dan menganalisa
data. khususnya status hemodinamik, status pernafasan,
1 Mandiri
status nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi
jaringan, kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan jalan nafas dengan menggunakan Mandiri
3
OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
6 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
8 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
12 Melakukan pemasangan NGT dan OGT Delegasi
13 Memasang IV cateter. Delegasi
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi


15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Melakukan fisioterapi dada, postural drainase, claping Mandiri
dan batuk efektif.
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
2
elektrolit
Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan Delegasi
3
intravena
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
4
Penyakit jantung.
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien
1 Mandat
penurunan kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan interpretasi hasil Laboratorium Mandiri
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri
Melakukan pengelolaaan pasien dengan pemasangan Mandat
7
sringe pump

4. Perawat klinis V
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV


ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Mampu menilai penggunaan alat bantu pernafasan Delegasi
7 Mampu menangani pasien dengan EKG abnormal Delegasi
8 Mampu melakukan advance cardiac live support Delegasi

1.5. Kewenangan klinis SKF Haemodialisa.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memahami konsep perawatan ruang haemodialisa. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan haemodialisa. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan haemodialisa.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I,dan II di ruang haemodialisa, adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan pengkajian pasien haemodialisa dan
menganalisa data. khususnya status hemodinamik,
1 Mandiri
status pernafasan, status nutrisi, eliminasi, gangguan
irama jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mengerti dan mampu mengoperasionalkan mesin Mandiri
3
haemodialisa .
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
6 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
7 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
8 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
9 Melakukan perekaman EKG Delegasi
10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
12 Mampu menjadi suport sistem di komunitas pasien Delegasi
hemodialisa
13 Memasang IV cateter. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
oksimetri
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II


ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
2
elektrolit, AGD.
Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan Delegasi
3
intravena
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
4
haemodialisa..
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi
Melakukan penanganan komplikasi pada haemodialisa Mandat
6 seperti, hipotensi, kramp, hipertensi, menggigil dan nyeri
dada.

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien
1 Mandat
penurunan kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
Melakukan interpretasi hasil Laboratorium AGD, Mandiri
4
elektrolit,GDS, ureum dan kreatinin.
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri
Melakukan pengelolaaan pasien dengan pemasangan Mandat
7
sringe pump

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :

No Intervensi Karakteristik
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Melakukan persiapan alat dan mesin Hemodialisa Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
7
anti koagulan.
8 Melakukan pengelolaan pasien dengan double lumen Mandat
9 Melakukan pengelolaan pasien dengan AV Shunt Mandat
10 Melakukan tindakan Hemodialisa dengan akses femoral Delegasi
11 Menginterpretasikan fungsi AV. Shunt Mandat

1.6. Kewenangan klinis SKF Neurologi.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan neurologi. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien Mandiri
2
neurologi.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri


14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan neurologi.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan neurologi, adalah sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien neurologi dan menganalisa
data. khususnya status hemodinamik, status pernafasan,
1 Mandiri
status nutrisi, eliminasi, gangguan irama jantung, perfusi
jaringan, kesadaran dan GCS.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan Mandiri
3
menggunakan OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan fisioterapi dada Mandiri
6 Melakukan interpretasi EKG dasar Mandiri
7 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
8 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
9 Memberikan dan melakukan Resusitasi Jantung Paru Mandiri
10 Melakukan perekaman EKG Delegasi
11 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
13 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
oksimetri
14 Memasang IV cateter. Delegasi
15 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
16 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
17 Monitoring intake output. Mandiri
18 Melakukan suction Mandiri
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II


ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan interpretasi EKG patologis Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
2
elektrolit, AGD.
Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan Delegasi
3
intravena
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
4
neurologi.
5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi
6 Mempersiapkan pemeriksaan lumbal fungsi Mandiri

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien
1 Mandat
penurunan kesadaran
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
Melakukan interpretasi hasil Laboratorium AGD, Mandiri
4
elektrolit,GDS, ureum dan kreatinin.
5 Mengetahui tanda - tanda Syok Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri
Melakukan pengelolaaan pasien dengan pemasangan Mandat
7
sringe pump dan infuse pump.

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2
normal
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat


4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok Mandat
6 Melakukan pemeriksaan peningkatan tekanan intra kranial Mandat
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
7
trombolitik.

1.7. Kewenangan klinis SKF anak.


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan anak. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien anak. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan anak.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan anak, adalah sebagai berikut :

No Intervensi Karakteristik
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Intervensi
Melakukan pengkajian pasien anak dan menganalisa
1 data. khususnya status hemodinamik, tumbuh kembang Mandiri
anak, nutrisi,eleminasi dan kegawat daruratan anak.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan Mandiri
3
menggunakan OPA
4 Memberikan therapi inhalasi Delegasi
5 Melakukan fisioterapi dada pada anak Mandiri
6 Melakukan personal hygiene pada anak. Mandiri
7 Mampu melakukan pemeriksaan fisik dasar Mandiri
8 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
9 Memberikan Resusitasi Jantung Paru pada anak. Mandiri
10 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
11 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral Delegasi
12 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
oksimetri
13 Memasang IV cateter pada anak. Delegasi
14 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
15 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
16 Monitoring intake output. Mandiri
17 Melakukan suction Mandiri
18 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan penanggulangan pasien dengan pasien Mandat
1
penurunan kesadaran.
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
2
elektrolit, AGD.
Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan Delegasi
3
intravena
Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial di ruangan Mandiri
4
anak.
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

5 Melakukan pengelolaan pasien dengan tranfusi. Delegasi


6 Mempersiapkan pemeriksaan lumbal fungsi Delegasi

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mengkaji tumbang anak dengan DDST Mandiri
2 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
Melakukan interpretasi hasil Laboratorium AGD, Mandiri
4
elektrolit,GDS.
5 Mengetahui tanda - tanda Syok pada anak. Mandiri
6 Menguasai prosedur persiapan pemeriksaan penunjang Mandiri
7 Mampu menghentikan perdarahan Mandat

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Mandiri
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
2
normal
3 Melakukan koreksi terhadap hasil GDS yang tidak normal Mandat
4 Melakukan koreksi terhadap hasil elektrolit Mandat
5 Melakukan Tindakan pada pasien Syok pada anak. Mandat
6 Melakukan pemeriksaan peningkatan tekanan intra kranial Mandat
7 Mampu melakukan penatalaksanaan pasien kejang Mandat
8 Melakukan perawatan anak dengan pv shunt Mandat
9 Melakukan bilas lambung anak Mandat
10 Melakukan perawatan anak dengan colostomy Mandat

1.8. Kewenangan klinis SKF maternitas


DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya


Kategori
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan maternitas. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien Mandiri
2
kebidanan.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan kebidanan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan maternitas.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan maternitas , adalah sebagai berikut :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien kebidanan dan
menganalisa data. khususnya status hemodinamik,
1 Mandiri
tumbuh kembang anak, nutrisi,eleminasi dan kegawat
daruratan kebidanan.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan Mandiri
3
menggunakan OPA
4 Mempersiapkan keluarga pasien menuju keluarga Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

bahagia.
5 Mampu mengidentifikasi tanda-tanda Kehamilan. Mandiri
6 Mampu melakukan pemeriksaan antenatal Mandiri
7 Mampu melakukan pemeriksaan Leopold. Mandiri
8 Melakukan perawatan bayi baru lahir. Delegasi
9 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
10 Memberikan Resusitasi Jantung Paru . Mandiri
11 Memberikan oksigen dengan berbagai metode. Delegasi
12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi
13 Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
oksimetri.
14 Memasang IV cateter. Delegasi
15 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
16 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
17 Monitoring intake output. Mandiri
18 Melakukan suction Mandiri
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mampu mengelola ibu hamil dengan anemia Mandat
2 Persiapan menjelang persalinan Mandiri
3 Memberikan asuhan saat persalinan Mandiri
4 Menjaga persalinan yang aman Mandiri
Mampu melahirkan placenta dengan penegangan tali Mandat
5
pusat.
6 Penanganan 2 jam pertama setelah melahirkan. Mandiri

3. Perawat klinis IV
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III


ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memberikan pelayanan ibu dan bayi pada masa nipas. Mandiri
2 Mengelola ibu dengan sepsis puerperalis Mandat
3 Melakukan penanganan perdarahan pada kehamilan. Mandat
4 Menangani perdarahan pasca partum primer Mandat
5 Menangani perdarahan pasca partum sekunder Mandat

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan kegawatan pada eklampsia Mandat
2 Menangani kegawatan pada partus lama Mandat
3 Melakukan persalinan dengan Vacum ekstrator Mandat
4 Melakukan penanganan retensio placenta Mandat
5 Menangani bayi dengan asfiksia neonatorum Mandat

1.9. Kewenangan klinis SKF Jiwa


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep keperawatan jiwa. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien jiwa. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan Mandiri
4
jiwa di RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mampu mengidentifikasi praktik keperawatan jiwa yang Mandiri
6
aman untuk diri sendiri, tim kesehatan lain dan klien.
Mampu bekerjasama dengan klien dalam proses Mandiri
7
keperawatan jiwa.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
8
khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

memberikan asuhan keperawatan jiwa.


9 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
10 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
11 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
12 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
13 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
14 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
15 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
16 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan jiwa.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I,danII di ruang perawatan jiwa, adalah sebagai berikut :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan pengkajian pasien jiwa dan menganalisa data.
1 khususnya status psikologis, faktor pencetus, Mandiri
nutrisi,eleminasi dan kegawat daruratan jiwa.
2 Mempertahankan bersihan jalan nafas Mandiri
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan Mandiri
3
menggunakan OPA
4 Mampu mendampingi klien dalam terapi religi Mandiri
5 Mampu melakukan terapi gerak pada pasien jiwa Mandiri
Mampu melakukan konsultasi tentang kondisiklien Mandiri
6 gangguan jiwa dengan penyakit penyerta ke tim
kesehatan lain.
Mampu mempraktikan akuntabilitas tindakankeperawatan Mandiri
7
pada klien gangguan jiwa.
Mampu menerapkan hubungan interpersonalyang Mandiri
8
terapeutik dengan klien jiwa.
Mampu memberikan pendidikan kesehatankepada Mandiri
9
keluarga dengan klien jiwa.
9 Melakukan tehnik dasar mobilisasi, ambulasi dini Mandiri
10 Memberikan Resusitasi Jantung Paru . Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

11 Memberikan oksigen dengan berbagai metode. Delegasi


12 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi
Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
13
oksimetri.
14 Memasang IV cateter. Delegasi
15 Memberikan injeksi IV,IM, IC dan SC Delegasi
16 Melakukan pemasangan foley catheter. Delegasi
17 Monitoring intake output. Mandiri
18 Melakukan suction Mandiri
19 Melakukan penilaian CRT Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Mampu menganalisa dampak/efek setiap tindakan Mandat
1
keperawatan terhadap klien jiwa.
Mampu menampilkan sikap-sikap professional dalam Mandiri
2
melakukan pelayanan kesehatan jiwa.
Membantu pemenuhan KDM pada pasien dengan defisit Mandiri
3
perawatan diri.
Mampu menganalisa faktor presipitasi dan predisposisi Mandiri
4
pada klien jiwa.
Mampu melakukan tehnik fiksasi pada pasien gaduh Delegasi
5
gelisah.
6 Mampu menginterpretasikan rekaman EKG normal. Mandiri

3. Perawat klinis IV
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III


ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Mampu melakukan rencana tindak lanjutuntuk
1 Mandiri
menyelesaikan masalah klien jiwa.
2 Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok. Kolaborasi

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Mampu berperan dalam management krisis pada klien Mandat
Mampu membuat penelitian dan menerapkan Mandat
2 hasilpenelitian keperawatan dalam melakukan
tindakankeperawatan jiwa.
3 Memahami terapi modalitas dalam keperawatan jiwa Mandat

1.10. Kewenangan klinis SKF Gawat Darurat .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan gawat darurat. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien gawat Mandiri
2
darurat.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan gawat darurat.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan gawat darurat, adalah sebagai
berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan pengkajian pasien gawat darurat dan
menganalisa data. khususnya status hemodinamik,
1 Mandiri
status pernafasan, status nutrisi, eliminasi, gangguan
irama jantung, perfusi jaringan, kesadaran dan GCS.
2 Melakukan Initial Assesment. Mandiri
3 Melakukan triage. Mandiri
4 Membuka jalan nafas dengan tanpa alat. Mandiri
5 Mengidentifikasi henti napas henti jantung. Mandiri
6 Mempertahankan bersihan jalan nafas. Mandiri
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan Mandiri
7
menggunakan OPA.
Memberikan bantuan penafasan mengunakan BVM ( Mandiri
8
ambu bag ).
9 Mengukur CRT (Cavilery refill time ). Mandiri
10 Melakukan mobilisasi pasien dengan baik dan benar. Mandiri
11 Melakukan resusitasi jantung paru (RJP). Mandiri
12 Melakukan perekaman EKG. Delegasi
13 Memberikan theraphy injeksi melaui IV,IC,SC,IM. Delegasi
14 Melakukan pemasangan Dower Catheter. Mandiri
15 Melakukan Suctioning. Mandiri
16 Mengatur posisi pasien sesuai dengan indikasi penyakit. Mandiri
17 Melatih klien relaksasi napas dalam. Mandiri
18 Melakukan pemberian cairan intra vena. Delegasi
19 Memonitor status pernapasan dan oksigenasi. Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

20 Memberikan oksigen dengan berbagai metode. Mandiri

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Menangani pasien Trauma psikis. Delegasi
2 Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan. Delegasi
3 Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Delegasi
4 Memberikan resusitasi cairan dan terapi cairan. Mandat
Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse Mandiri
5
oksimetri.
6 Melakukan balut Bidai. Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive. Delegasi
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
9 Melakukan pemasangan NGT dan OGT. Delegasi
10 Melakukan penanganan semua jenis luka. Mandat
11 Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial. Mandiri

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok. Mandat
2 Memberikan terapi melalui syringe pump. Mandat
3 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien dengn terapi cairan Delegasi
4
intravena.
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Delegasi
Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
7
normal.
Melakukan penanggulangan pasien dengan sindrom Mandat
8
koroner akut
9 Mampu melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

cranial
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
10
trombolitik
11 Melakukan asistensi Chest Tube Mandat
12 Mengatasi sumbatan jalan nafas bagian atas Mandiri
13 Mengidentifikasi adanya trauma servikal Mandiri

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II, III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan Vena sectie Mandat
2 Menghentikan perdarahan arteri dan vena besar Mandat
3 Melakukan tindakan reposisi fraktur dan sendi kecil Mandat
4 Melakukan Blass Pungsi Mandat
5 Melakukan Prosedur penggunaan DC Shock Mandat
6 Menguasai penggunaan obat-obat life saving. Mandat
7 Mengidentifikasi perdarahan internal Delegasi
8 Mengidentifikasi korban proyustisia ( visum ) Mandat
9 Mampu dan mengerti penggunaan ventilator. Delegasi
10 Melakukan tindakan ETT (Endo Tracheal Tube). Mandat

1.11. Kewenangan klinis SKF Ruang Intensive .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan intensive. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien Mandiri
2
intensive care unit.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi.
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6
khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

memberikan asuhan keperawatan.


7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan ruang intensive.


1. Perawat Klinis 0 , I dan II.
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK 0,I,dan II di ruang perawatan ruang intensive, adalah sebagai
berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
Melakukan pengkajian dan menganalisa data yang Mandiri
didapat, khususnya mengenai : henti nafas dan
1
jantung, status pernafasan, gangguan irama jantung,
status hemodinamik, dan status neurologi
Mempertahankan bersihan jalan nafas pada pasien Mandiri
2 yang terpasang alat bantu nafas (orofaringeal,
nasofaringeal, endotrakeal tube)
Mempertahankan potensi jalan nafas dengan Mandiri
3 menggunakanalat bantu nafas (orofaringeal,
nasofaringeal)
4 Melakukan Rentang Pergerakan Sendi, fisioterapi dada Mandiri
5 Memberikan terapi inhalasi . Delegasi
Mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan Mandiri
6
pulse oksimetri .
7 Memberikan oksigen dengan berbagai metode Delegasi
8 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive Mandiri
9 Memberikan BLS dan ALS Mandiri
10 Melakukan perekaman EKG Mandiri
11 Mengambil sampel darah AGD Delegasi
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi Delegasi


12
parenteral
Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan Delegasi
13
intravena
Melakukan tindakan preventif terjadinya infeksi Mandiri
14 nosocomial dengan menerapkan standard dan
universal precaution.

2. Perawat klinis III


Perawat klinis III mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I, dan II
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Menangani pasien Trauma psikis. Mandat
2 Mengidentifikasi tanda-tanda perdarahan. Mandiri
3 Mengidentifikasi tanda-tanda syok. Mandiri
4 Memberikan resusitasi cairan dan terapi cairan. Mandat
5 Melakukan persiapan pemasangan WSD Mandiri
6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD. Mandiri
7 Melakukan monitoring hemodinamik non invasive. Delegasi
8 Melakukan interpretasi EKG dasar. Mandiri
9 Melakukan pemasangan NGT dan OGT. Delegasi
Mempersiapkan pemberian terapi melalui syringe pump Delegasi
10
dan infus pump
11 Melakukan penanggulangan infeksi nosokomial. Mandiri

3. Perawat klinis IV
Perawat klinis IV mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II dan III
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan penanganan syok. Mandat
2 Melakukan interpretasi hasil foto thorax Delegasi
3 Melakukan pengelolaan pasien dengan nutrisi parenteral. Delegasi
Melakukan pengelolaan pasien dengan terapi cairan Delegasi
4
intravena.
5 Melakukan interpretasi EKG patologis. Delegasi
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

6 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan AGD Delegasi


Melakukan koreksi terhadap analisa gas darah yang tidak Mandat
7
normal.
Melakukan penanggulangan pasien dengan sindrom Mandat
8
koroner akut
Mampu melakukan identifikasi peningkatan tekanan intra Mandiri
9
cranial
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
10
trombolitik
11 Melakukan asistensi WSD Delegasi
12 Mengatasi sumbatan jalan nafas bagian atas Mandiri
Melakukan pengambilan sampel dan analisa pemeriksaan Mandiri
13
elektrolit.

4. Perawat klinis V
Perawat klinis V mempunyai kewenangan perawat Klinis 0, I,II,III dan IV
ditambah dengan kewenangan klinis yang tercantum dibawah ini :
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1. Mengelola pasien yang menggunakan ventilasi mekanik Mandat
2. Mempersiapkan pemasangan Kateter Arteri Delegasi
3. Mempersiapkan pemasangan kateter vena sentral Delegasi
4. Mempersiapkan pemasangan kateter arteri pulmonal Delegasi
5. Melakukan pengukuran curah jantung . Delegasi
6. Melakukan pengukuran tekanan vena sentral Delegasi
Melakukan persiapan pemasangan Intra Aortic Baloon Mandat
7.
Pump (IABP)
8. Melakukan asuhan pasien yang terpasang IABP Delegasi
Melakukan persiapan pemasangan alat hemodialisis, Mandiri
9.
hemofiltrasi
10. Melakukan pengukuran tekanan intrakranial Mandiri
Melakukan pengelolaan pasien yang terpasang kateter Delegasi
11.
invasive
Melakukan pengelolaan pasien yang menggunakan terapi Mandat
12.
trombolitik
Melakukan pengaturan PET CO2 (Konsentrasi CO2 pada Mandat
13.
akhir respirasi)
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

Melakukan analisa hasil monitoring hemodinamik non Mandiri


14.
invasive

1.12. Kewenangan klinis SKF Ruang OK .


a) Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan ruangan OK. Mandiri
Memahami isue etik dan hukum perawatan pasien ruang Mandiri
2
OK.
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi.
Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
5
lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien dan Mandiri
Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri

b) Daftar kewenangan klinis ruang perawatan ruang OK.


DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

1) Perawat Klinis I
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK I di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai Scrub
Nurse , adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
A Pre operasi
1 Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai Mandiri
2 Menyiapkan set instrument steril sesuai jenis pembedahan Mandiri
Menyiapkan cairan antiseptic dan bahan-bahan sesuai Mandiri
3
keperluan pembedahan.
B Intra operasi
Memperingatkan “ tim bedah steril “ jika terjadi Mandiri
1
penyimpangan prosedur aseptic.
Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk Mandiri
2
dokter bedah dan asisten.
Menata instrument steril di meja mayo sesuai dengan Mandiri
3
urutan prosedur pembedahan.
Memberikan cairan antiseptic kulit daerah yang akan di Mandiri
4
insisi.
5 Memberikan laken steril untuk prosedur draping. Mandiri
Memberikan instrument kepada ahli bedah sesuai urutan Mandiri
6 prosedur dan kebutuhan tindakan pembedahan secara
tepat dan benar.
Memberikan duk steril kepada operator,dan mengambil kain Mandiri
7
kasa yang telah digunakan dengan memakai alat.
Menyiapkan benang jahitan sesuai kebutuhan,dalam Mandiri
8
keadaan siap pakai.
Memepertahankan instrument selama pembedahan dalam Mandiri
9 keadaan tersusun secara sistematis untuk memudahkan
dalam bekerja.
Membersihkan instrument dari darah pada saat Mandiri
10 pembedahan untuk memepertahankan sterilisasi alat dari
meja mayo.
11 Menghitung kain kasa,jarum dan instrument. Mandiri
Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat,kain kasa dan Mandiri
12
jarum pada ahli bedah sebelum operasi dimulai dan
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

sebelum luka ditutup.


13 Menyiapkan cairan untuk mencuci luka. Mandiri
14 Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit. Mandiri
15 Menutup luka dengan kain kassa steril. Mandiri
Menyiapkan bahan untuk specimen laboratorium/patologi Delegasi
16
jika ada.
C Post operasi
1 Memfiksasi drain dan kateter Mandiri
Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada Mandiri
2
daerah yang dipasang electrode.
Mengganti alat tenun,baju pasien dan penutup serta Mandiri
3
memindahkan pasien dari meja operasi ke blangkar.
Memeriksa dan menghitung semua instrument sebelum Mandiri
4
dikeluarkan dari kamar operasi.
Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan Mandiri
5
dalam keadaan lengkap.
6 Membersihkan instrument bekas pakai. Mandiri
Membungkus instrument sesuai jenis Mandiri
7
macam,bahan,kegunaan dan ukuran.
Memasang indicator autoclave dan membuat label nama Mandiri
alat-alat (set) pada setiap bungkusan instrument dan
8
selanjutnya siap untuk disterilkan sesuai prosedur yang
berlaku.
Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan Mandiri
9
selesai agar siap pakai.

2) Perawat Klinis II
Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK II di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai asisten
II dokter spesialis bedah , adalah sebagai berikut:
Karakteristik
No Intervensi
Intervensi
1 Memposisikan pasien Mandiri
2 Menyediakan visualisasi dari situs operasi Mandat
3 Melakukan teknik yang tepat untuk membantu hemostasis Mandat
Melakukan teknik yang tepat untuk membantu proses Mandat
4
penutupan luka operasi
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

5 Melakukan wound dressing luka operasi . Mandiri

3) Perawat Klinis III


Kewenangan klinis yang dimiliki dan diberikan kewenangan melakukannya
untuk PK III di ruang perawatan ruang OK adalah berperan sebagai asisten
I dokter spesialis bedah , adalah sebagai berikut:

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Melakukan ronde/visite keperawatan sehari sebelum pasien Mandiri
1
dioperasi.
Mendiskusikan hasil visite keperawatan dalam Mandiri
2
preconference
Menyusun dan memimpin rencana asuhan keperawatan pre Mandiri
3
op, intra op dan post op.
Melakukan koordinasi dengan ahli bedah dan ahli anestesi Delegasi
4
terkait pelaksanaan operasi.
Menentukan jadwal dan waktu operasi setelah koordinasi Delegasi
5
dengan pihak terkait.
Melakukan inform concent tentang pelaksanaan operasi Mandiri
6
kepada keluarga pasien.
Mendiskusikan evaluasi pelaksanaan operasi dalam post Mandiri
7
conference.
Menunda atau membatalkan operasi bila sumber daya Delegasi
8
tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya operasi.
9 Melakukan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga . Mandiri
10 Mejadi mentor kepada PK I dan PK II Mandiri

1.13. Kewenangan klinis SKF Anastesi


a). Praktek Frofesional, etis legal dan peka budaya
Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Memahami konsep perawatan anastesi. Mandiri
2 Memahami isue etik dan hukum perawatan anastesi. Mandiri
3 Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik. Mandiri
Mengelola pasien sesuai standar asuhan keperawatan di Mandiri
4
RSUD R Syamsudin SH Sukabumi.
5 Menghormati antar teman sejawat dan tim kesehatan Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

lainnya.
Mengintegrasikan kemampuan ilmiah dan keterampilan Mandiri
6 khusus serta diikuti oleh nilai etik dan legal dalam
memberikan asuhan keperawatan.
7 Adaptif terhadap perubahan lingkungan kerja. Mandiri
8 Menerapkan keterampilan komunikasi secara efektif Mandiri
9 Mendemontrasikan kemampuan keterampilan klinis Mandiri
10 Mengembangkan pendidikan kesehatan untuk pasien Mandiri
dan Keluarga.
11 Berpikir kritis secara keilmuan Mandiri
12 Mampu menghadapi tantangan Mandiri
13 Mengembangkan pengetahuan dan penelitian. Mandiri
14 Responsif terhadap kondisi pasien. Mandiri

b). Daftar kewenangan klinis keperawatan anastesi.


1) Pra Anastesi
Pelayanan pra-anestesia adalah penilaian untuk menentukan statusmedis pra
anestesia dan pemberian informasi serta persetujuan bagipasien yang memperoleh
tindakan anestesia. Daftar kewenangan klinis perawat pada saat pra anastesi adalah:

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
1 Melakukan pengkajian keperawatan anastesi Mandiri
2 Melakukan pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien Mandiri
3 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. Mandiri
4 Melakukan persiapan administrasi pasien Mandiri
Menganalisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah Mandiri
5
pasien.
Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pra-anestesia Mandiri
6
secara mandiri maupun kolaboratif
7 Melakukan dokumentasi hasil anamnesis/pengkajian. Mandiri
8 Menyiapkan mesin anestesia secara menyeluruh setiap Mandiri
kaliakan digunakan dan memastikan bahwa mesin dan
monitordalam keadaan baik dan siap pakai.
9 Melakukan kontrol persediaan obat-obatan dan cairan Mandiri
setiap hariuntuk memastikan bahwa semua obat-obatan
baik obatanestesia maupun obat emergensi tersedia
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

sesuai standarrumah sakit.


10 Memastikan tersedianya sarana prasarana anestesia Mandiri
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut.

2) Intra Anastesi
Pelayanan intra anestesia adalah pelayanan anestesia yang dilakukanselama
tindakan anestesia meliputi pemantauan fungsi vital pasiensecara kontinu. Adapun
kewenangan klinis perawat pada saat intra anastesi adalah :

Karakteristik
No Intervensi
intervensi
Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan
1 Mandiri
perencanaan teknik anesthesia
Melakukan asistensi pelaksanaan anestesia sesuai Delegasi
2
dengan sesuaiinstruksi dokter spesialis anestesi.
Melakukan asistensi dalam pemasangan alat monitoring Delegasi
3
non invasive.
Melakukan asistensi dalam melakukan pemasangan alat Delegasi
4
monitoring invasive.
5 Melakukan pemberian obat anestesi. Mandat
6 Mengatasi penyulit yang timbul. Mandat
7 Melakukan pemeliharaan kepatenan jalan napas. Delegasi
8 Melakukan pemasangan alat ventilasi mekanik. Mandat
9 Melakukan pemasangan alat nebulisasi. Mandat
10 Melakukan pengakhiran tindakan anesthesia. Mandat
Melakukan pendokumentasian semua tindakan yang Mandiri
11
dilakukan agarseluruh tindakan tercatat baik dan benar.

3) Pasca Anastesi
Pelayanan pasca-anestesia adalah pelayanan pada pasien pascaanestesia
sampai pasien pulih dari tindakan anestesia. Adapun kewenangan klinis perawat pada
saat pasca anastesi adalah :
Kategori
No Intervensi
intervensi
Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan
1 Mandiri
anestesia;
2 Melakukan pelaksanaan tindakan dalam manajemen Mandiri
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

nyeri;
Melakukan pemantauan kondisi pasien pasca Mandat
3 pemasangan kateterepidural dan pemberian obat
anestetisia regional.
Melakukan evaluasi hasil pemasangan kateter epidural Mandiri
4
dan pengobatananestesia regional.
Melakukan pelaksanaan tindakan dalam mengatasi Mandat
5
kondisi gawat darurat.
Melakukan pendokumentasian pemakaian obat-obatan Mandiri
6
dan alatkesehatan yang dipakai.
7 Melakukan pemeliharaan peralatan agar siap untuk Mandiri
dipakai padatindakan anestesia selanjutnya.

C. Ketentuan tambahan

Tindakan mandiri???

Tindakan delegasi ???

Tindakan mandat ???

D. bas
DRAFT WHITE BOOK KOMITE KEPERAWATAN

BAB V

PENUTUP

Pengembangan penyusunan white paper ini dalam konteks sistem jenjang karir

dan daftar kewenangan klinis disusun sebagai pedoman pelaksanaan kredensialing

keperawatan dan diperlukan dalam penataan Keperawatan RSUD R. Syamsudin, SH.

Untuk meningkatkan motivasi dan karir professional perawat dan untuk memperjelas

kewenangan klinis masing-masing jenjang.disamping pada akhirnya adalah untuk

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang sebagai ujung tombak citra

pelayanan Rumah sakit secara keseluruhan.

Dengan adanya white paper ini diharapkan seluruh perawat R. Syamsudin, SH

dapat mengembangkan karirnya tanpa kebuntuan seiring dengan peningkatan

pendidikan dan kompetensi yang ia miliki dan ia peroleh.

Dengan rancangan ini diharapkan pihak manajemen rumahsakit dan tim sub

komite kredensial dapat menggunakan acuan ini dengan sebaik-baiknya sehingga

tujuan akhir dari program kredensialing keperawatan dapat dicapai dengan efektif dan

efisien.

Anda mungkin juga menyukai