Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RSGM BAITURRAHMAH

Nomor : A.129.a/SK.DIR-AKP.3/RSGM/I/2022

tentang

KEBIJAKAN PENUNJUKAN TIM MANAGER PELAYANAN PASIEN DI RUMAH


SAKIT GIGI DAN MULUT BAITURRAHMAH
DIREKTUR RSGM BAITURRAHMAH

Menimbang : Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di


RSGM Baiturrahmah, maka diperlukan panduan Pelaksanaan
Kesinambungan Pelayanan
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan;
6. Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran.
7. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
8. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang
disabilitas
9. Keputusan / Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1173 Tahun 2004 tentang Rumah Sakit Gigi dan Mulut.
10. Keputusan / Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1204 / MENKES / SK / X / 2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit.
11. Keputusan / Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129 / MENKES / SK / II / 2008 tentang SPM Rumah Sakit.
12. Keputusan / Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
13. Permenkes RI No. 79 tahun 2014 tentang penyelenggaraan
pelayanan geriatric di rumah sakit
14. Permenkes RI No 82 tahun 2014 tentang penanggulangan penyakit
menular
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
16. Keputusan / Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
17. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.1.07/MENKES/1128/2022 Tentang Standar Akreditasi Rumah
Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Keputusan Direktur RSGM Baiturrahmah tentang
Penunjukan Tim Manager Pelayanan Pasien di Rumah Sakit
Gigi dan Mulut Baiturrahmah
2. Kebijakan Pelaksanaan Kesinambungan Pelayanan harus
dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan di
lingkungan RSGM Baiturrahmah sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Padang
Pada tanggal 15 Januari 2022
Direktur RSGM Baiturrahmah

Dr. drg.Edrizal, Sp. Ort


NIP. 196811201998031005
Lamp Kep Dir. RSGM Baiturrahmah
Nomor A.129.a/SK.DIR-AKP.3/RSGM/I/2022
Tanggal 15 Januari 2022

CASE MANAGER
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT BAITURRAHMAH
TAHUN 2022

1. drg. Leny Sang Surya.M.KM


2. Warni Wati, Amd. Kep

Direktur RSGM Baiturrahmah

Dr. drg. Edrizal, Sp.Ort


NIP. 196811201998031005
URAIAN TUGAS CASE MANAGER :

a) Memonitor permasalahan yang potensial.


b) Mengevaluasi permasalahan dan mengusulkan solusi.
c) Mengkomunikasikan solusi dan alternatif pemecahan masalah.
d) Melakukan tindakan emergency jika diperlukan.
e) Mengkoordinir pelaksanaan program.
f) Penghubung pasien / keluarga dengan dokter utama atau bidang lain di rumah sakit.
g) Penghubung antar dokter spesialis.
h) Pertolongan gawat darurat.
i) Pelayanan kepada pasien sesuai standar.
j) Meningkatkan kepuasan pasien.
k) Mengkoordinasikan pemberian pelayanan yang berkualitas.
l) Mengkomunikasikan, monitor dan mengevaluasi pelayanan pasien sejak masuk sampai
dengan keluar Rumah Sakit.

FUNGSI MANAJER PELAYANAN PASIEN

1. Asesmen utilitas. Mampu mengakses semua informasi dan data untuk mengevaluasi
manfaat/utilisasi, untuk kebutuhan manajemen pelayanan pasien. (Semua informasi dan data
akurat, lengkap yang mudah diakses tentang kebutuhan klinis, finansial, serta sosial pasien).
2. Perencanaan. Dengan asesmen yang lengkap, disusun perencanaan untuk pelaksanaan
manajemen pelayanan pasien. Perencanaan tsb mencerminkan kelayakan/kepatutan dan
efektivitas-biaya dari pengobatan medis dan klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil
keputusan.
3. Fasilitasi. Tugas ini mencakup interaksi antara MPP dan para anggota tim pemberi
pelayanan kesehatan, perwakilan pembayar, serta pasien/keluarga yang
mencari/menginginkan
pembebasan dari hambatan namun dapat mempengaruhi kinerja/hasil, serta menjaga
kontinuitas
pelayanan.
4. Advokasi. Mewakili kepentingan pasien adalah inti dari peran MPP. Tetapi peran ini juga
menjangkau pemangku kepentingan lain. MPP diharapkan melakukan advokasi untuk opsi
pengobatan yang dapat diterima setelah berkonsultasi dengan DPJP, termasuk rencana
pemulangan yang aman. Advokasi perlu mempertimbangkan sistem nilai pasien, kemampuan
finansial termasuk atas jaminan pembiayaan, pilihan, serta kebutuhan pelayanan kesehatannya

TANGGUNG JAWAB

A. Seorang Case Manager bertanggung jawab atas pelaksanaan program pemeriksaan


penunjang dan pelaksanaan terapi yang telah ditentukan,agar pelayanan kepada pasien
diberikandengan baik sesuai standar sehingga kepuasan pasien meningkat.Seorang Case
Manager juga perlu memastikan agar pelayanan kesehartan yang baik itu dapat di berikan
berkesinambungan dan kualitas yang prima.
B. MPP dapat bertanggung-jawab ke Direktur Medis
1. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan manajemen pelayanan pasien, berdasarkan
pasien yang meliputi :
a. Risiko tinggi
b. Biaya tinggi
c. Potensi komplain tinggi
d. Kasus dengan penyakit kronis
e. Kasus komplek / rumit
f. Kemungkinan sistem pembiayaan yang komplek
2. Setelah pasien ditentukan sebagai klien MPP, maka dilakukan asesmen utilitas dengan
mengumpulkan berbagai informasi klinis, psiko-sosial, sosio-ekonomis, maupun sistem
pembayaran yang dimiliki pasien
3. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut, berkolaborasi dengan DPJP serta
para anggota tim klinis lainnya, yang mencerminkan kelayakan / kepatutan dan efektivitas
biaya dari pengobatan medis dan klinis serta kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan
4. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP dan DPJP serta para anggota tim
klinis lainnya, berbagai unit pelayanan, pelayanan administrasi, perwakilan pembayar.
Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi dan kolaborasi antara pasien dan pemangku
kepentingan, serta menjaga kontinuitas pelayanan.
5. Memfasilitasi untuk kemungkinan pembebasan dari hambatan yang tidak mempengaruhi
kinerja/hasil
6. Memfasilitasi dan memberikan advokasi agar pasien memperoleh pelayanan yang optimal
sesuai dengan sistem pembiayaan dan kemampuan finansial
7. Ada bukti dokumentasi kegiatan MPP, termasuk dalam rekam medis seperti pencatatan
dalam formulir edukasi-informasi

Anda mungkin juga menyukai