Anda di halaman 1dari 5

RS NAHDLATUL ULAMA

BANYUWANGI SECTIO CAESAREA

Nomor Dokumen Nomor Revisi: Halaman


1/4
0 1/2

Ditetapkan Oleh :
Direktur RS.Nahdlatul Ulama
Tanggal terbit
Bannyuwangi
SPO

dr. Ika Primawati


Seksio sesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi
PENGERTIAN per abdominam dengan membuat sayatan pada dinding perut
dan rahim atas indikasi tertentu.
Untuk memberikan acuan tindakan seksio sesarea sehingga
TUJUAN mendapatkan hasil tindakan yang optimal dengan morbiditas
dan mortalitas Ibu dan bayi serendah mungkin.
Berdasarkan SK Direktur Nomor : - tentang Pemberlakuan
KEBIJAKAN Panduan PONEK 24 jam di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama
Banyuwangi.
1. Mempersiapkan tim dan peralatan :
1). Setelah ditetapkan adanya indikasi seksio sesarea,
bidan ruang bersalin menghubungi dokter spesialis
kandungan dan perawat ruang bayi serta dokter
spesialis anesthesi dan perawat kamar operasi.
2). Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, anesthesi
dan anak mendiskusikan keadaan pasien serta
PROSEDUR penyulit yang mungkin timbul selama dan setelah
operasi serta pilihan cara anesthesi.
3). Perawat kamar operasi mempersiapkan peralatan
operasi.
4). Perawat kamar bayi mempersiapkan peralatan
resusitasi.
2. Persiapan pasien :
RS NAHDLATUL ULAMA
BANYUWANGI SECTIO CAESAREA

Nomor Dokumen Nomor Revisi: Halaman


1/4
0 1/2

1). Periksa pasien dan yakinkan kembali indikasi seksio


sesarea sudah tepat.
2). Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal
yang akan dilakukan serta penyulit yang mungkin
timbul.
3). Pasien dan keluarga menandatangani form edukasi
dan persetujuan tindakan.
4). Pasang infus RL dan siapkan darah untuk
kemungkinan transfusi.
5). Pasang kateter.
6). Cukur rambut daerah operasi
7). Ganti pakaian pasien dengan pakaian khusus kamar
operasi.
3. Persiapan penolong :
PROSEDUR 1). Penolong dan asisten memakai baju khusus kamar
operasi lengkap dengan topi dan masker.
2). Penolong memakai short plastik.
3). Penolong dan asisten mencuci tangan sebelum
tindakan.
` 4). Pakai jas operasi dan sarung tangan steril.
4. Teknik operasi :
1). Pasien dalam keadaan terlentang.
2). Dokter spesialis anesthesi / penata anesthesi
melakukan tindakan anesthesi.
3). Sisihkan pakaian pasien.
4). Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada daerah
abdomen dan sekitarnya.
5). Buat sayatan memanjang / pfannenstiehl sepanjang ±
10 cm pada dinding perut pasien, selanjutnya buka
lapis demi lapis sampai menembus perineum.
6). Bila perlu, pasang kassa perut di sekitar uterus untuk
melindungi usus.
RS NAHDLATUL ULAMA
BANYUWANGI SECTIO CAESAREA

Nomor Dokumen Nomor Revisi: Halaman


1/4
0 1/2

7). Identifikasi plika vesikouterina, sayat dengan


gunting dan lebarkan ke kiri dan ke kanan ke arah
pangkal lig. Rotundum, sisihkan ke bawah dan tahan
dengan retraktor.
8). Buat sayatan melintang pada bagian depan segmen
bawah rahim bagian tengahnya ditembus dan
diperlebar ke kiri dan kanan dengan gunting atau
secara tumpul.
9). Bila ketuban masih utuh, lakukan amniotomi.
10). Lahirkan bayi sesuai dengan cara yang seharusnya.
11). Lakukan pemotongan tali pusat dan serahkan bayi
pada asisten. Untuk selanjutnya perawatan bayi
diserahkan pada dokter spesialis anak dan perawat
kamar bayi.
12). Suntikkan oksitosin 10 IU intramural dan minta
bantuan perawat untuk memasukkan 20 IU oksitosin
dalam cairan infus.
13). Lahirkan plasenta dengan cara menarik tali pusat.
14). Minta perawat untuk menyuntikkan ergometrin 0,2
mg. i.v. dan nilai kontraksi uterus .
15). Jepit ujung dan tepi luka dengan venster klem.
16). Lakukan eksplorasi ke dalam vakum uteri untuk
memastikan tidak ada bagian plasenta yang
tertinggal.
17). Buat jahitan angka delapan untuk hemostasis pada
kedua ujung sayatan dengan benang chromic no.2
Bagian tengah sayatan dijahit 2 lapis dengan jahitan
jelujur.
18). Yakinkan tidak ada lagi perdarahan dari tempat
sayatan.
19). Lakukan reperitonealisasi dengan aproksimasi plika
vesikouterina.
RS NAHDLATUL ULAMA
BANYUWANGI SECTIO CAESAREA

Nomor Dokumen Nomor Revisi: Halaman


1/4
0 1/2

20). Angkat kassa perut dan bersihkan rongga perut dari


sisa dan bekuan darah.
21). Lakukan penutupan luka eperasi pada dinding perut
lapis demi lapis.
22). Setelah luka operasi dijahit, tutup luka dengan kassa
yang dibasahi betadine.
23). Angkat doek penutup.
24). Bersihkan vagina dari sisa darah dan bekuan darah.
25). Bersihkan dan rapikan pasien kembali.
5. Pasca operasi :
1). Masukkan semua alat bekas pakai dalam larutan
klorin 0,5% dan rendam selama 10 menit sebelum
diproses selanjutnya.
2). Buang kassa bekas dan sisa darah dalam tempat
sampah medis.
3). Cuci sarung tangan sebelum dilepas dalam larutan
klorin 0,5%, lepaskan terbalik dan rendam dalam
larutan tersebut selama 10 menit.
4). Penolong dan asisten mencuci tangan selesai
tindakan.
5). Nilai kontraksi uterus dan awasi perdarahan pasca
operasi.
6). Periksa ulang tanda - tanda vital pasien.
7). Buat laporan operasi damn masukkan dalam status
pasien, lengkap dengan instruksi selanjutnya.
8). Beritahu keluarga pasien bahwa operasi telah
selesai, sampaikan hasil operasi serta hal - hal yang
perlu diperhatikan dalam perawatan pasien pasca
operasi. Sampaikan juga risiko terhadap kehamilan dan
persalinan selanjutnya serta anjuran yang
berhubungan dengan hal tersebut.
RS NAHDLATUL ULAMA
BANYUWANGI SECTIO CAESAREA

Nomor Dokumen Nomor Revisi: Halaman


1/4
0 1/2

1. Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT 2. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai