Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat RahmatNya
maka Pola Ketenagaan Keperawatan RS Ibu dan Anak Bunda NoniPalembang dapat
tersusun dengan baik dan lancar.
Pola Ketenagaan Keperawatan ini disusun agar dapat dijadikan sebuah acuan bagi
untuk dapat melaksanakan penghitungan ketenagaan sampai dengan pemenuhan ketenagaan
itu sendiri.
Kami akan selalu mengevaluasi secara terus menerus tentang perkembangan Pola
Ketenagaan Keperawatan setiap tahunnya agar dapat memberikan efesiensi tenaga dan
meningkatkan Sumber Daya Keperawatan yang berkualitas dan berkuantitas. Oleh karena itu
maka kami mengharapkan adanya masukan dan saran dari berbagai pihak/ unit kerja demi
sempurnanya Pola Ketenagaan Keperawatan.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
1 Latar Belakang .......................................................................................................1
2. Tujuan..................................................................................................................1
3. Ruang Lingkup ......................................................................................................1
4. Penghitungan Tenaga Secara Teoritis ....................................................................2
BAB II PENGHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA........................................................................5
1. Kualifikasi Jabatan ...............................................................................................5
2. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Ketergantungan .....................................................8
3. Klasifikasi Berdasarkan Rasio .............................................................................. 13
4. Klasifikasi Berdasarkan DEPKES........................................................................... 13
5. Klasifikasi Berdasarkan Gilles................................................................................ 20
BAB III ANALISA KEBUTUHAN TENAGA TAHUN 2017 ............................................................ 29
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.2 TUJUAN
I.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Noni
Palembang
I.2.2 Tujuan Khusus
a. Adanya Standar Kebutuhan tenaga keperawatan
b. Tercukupinya kebutuhan tenaga keperawatan yang kompeten
c. Sebagai acuan dalam program rekruitmen tenaga keperawatan
d. Adanya pedoman pengembangan tenaga keperawatan
e. Tercapainya kepuasan pelayanan kepada pelanggan
iii
7. Hari kerja efektif dalam 1 tahun
8. Jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per pasien/hari
Penghitungan perencanaan kebutuhan tenaga perawat di RS Ibu dan Anak Bunda Noni
Palembang menggunakan metode :
1. Klasifikasi Klien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan
Menurut Douglas (1984) dalam Swanburg (1999) membagi klasifikasi klien berdasarkan
tingkat ketergantungan klien dengan menggunakan standar sebagai berikut:
a. Kategori I ( Perawatan Mandiri )
Self care atau perawatan mandiri memerlukan waktu 1-2 jam /hari
Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
Makan dan minum dilakukan sendiri
Ambulasi dengan pengawasan
Observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shift
Pengobatan minimal dengan status psikologi stabil
Perawatan luka sederhana
Keterangan :
TM : Tenaga Medis
TPP : Tenaga Paramedis
TNP : Tenaga Non Perawat
TNM : Tenaga Non Medis
iv
TT : Tempat Tidur
3. DEPKES, 2005
Pedoman cara perhitungan kebutuhan tenaga perawat dan bidan menurut Direktorat
Pelayanan Keperawatan Dirjen Yan-Med Depkes RI (2005) dengan memperhatikan unit kerja
yang ada pada masing-masing rumah sakit. Model pendekatan yang digunakan berdasarkan
klasifikasi pasien, cara perhitungannya berdasarkan :
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan jenis kasus
Rata-rata pasien per hari
Jumlah perawatan yang diperlukan / hari / pasien
Jam perawatan yang diperlukan/ ruangan / hari
Jam kerja efektif tiap perawat atau bidan 7 jam per hari
v
BAB II
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TENAGA
Kualifikasi tenaga
Jabatan Kebutuhan Keterangan
Pendidikan Pelatihan yg ada
Pengelola S1 Manajemen Gawat 2 0
Keperawatan Keperawatan Darurat Neonatus
( diutamakan Clinical Instruktur 4 orang sudah
Ners ) BHD Sudah internal
D III PPI Sudah internal
Keperawatan PPGD 15 orang sudah
D III BTCLS 12 orang sudah
Kebidanan Manajemen Asuhan Belum ada
Keperawatan
PJ SHIFT S1 Manajemen Gawat Belum ada
Keperawatan Darurat Neonatus
( diutamakan Clinical Instruktur 4 orang sudah
Ners ) BHD Sudah internal
D III PPI Sudah internal
Keperawatan PPGD 15 orang sudah
D III BTCLS 12 orang sudah
Kebidanan Manajemen Asuhan Belum ada
Keperawatan
PELAKSANA S1 15 0
Keperawatan BHD 184 orang sudah
( diutamakan PPI 184 orang sudah
Ners ) PPGD 30 orang sudah
D III BTCLS 40 orang sudah
Keperawatan Manajemen Asuhan Belum ada
D III Keperawatan /
Kebidanan Kebidanan
RS Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang merupakan RS Khusus dengan jumlah TT 28
tempat tidur, berdasarkan tabel diatas untuk RS Tipe C perbandingan TT dan Perawat adalah
3-4 : 2 maka kebutuhan perawat 28 TT : 7 perawat/bidan
Kesimpulan :
Keuntungan : perencanaan RS baru
Kerugian : terlalu global, tidak menghitung jenis layanan dan komposisi tenaga
Metode penghitungan dengan cara rasio menggunakan jumlah tempat tidur sebagai
pembanding dari kebutuhan perawat yang diperlukan. Metode ini paling sering
digunakan karena sederhana dan mudah. Kelemahan dari metode ini adalah hanya
mengetahui jumlah perawat secara kuantitas tetapi tidak bisa mengetahui produktivitas
perawat di rumah sakit dan kapan tenaga perawat tersebut dibutuhkan oleh setiap unit
vi
di rumah sakit. Metode ini bisa digunakan jika kemampuan dan sumber daya untuk
perencanaan tenaga terbatas, sedangkan jenis, tipe, dan volume pelayanan kesehatan
relatif stabil.
2. DEPKES, 2005
A. Rawat Inap
1) Rawat Inap Dewasa
TT : 28 TT
BOR : 9.5% ( 0.095 )
Rata-rata pasien perhari
0.095 x 28 = 2.66 orang = 3 orang
Jumlah tenaga dibutuhkan
3 x 2.5 = 7.5 = 1 orang
7
Loss day
80 x 1 = 0.28 = 1
285
Koreksi 25%
25 x ( 1 + 1 ) : 25 x 2 = 0.5 = 1 orang
100 100
Kebutuhan Tenaga : 1 + 1 + 1 = 3 orang
2) Ruang VK
TT : 2 TT
BOR : 33 % ( 0.33 )
Rata-rata pasien perhari
0.33 x 2 = 0.66 = 1 orang
Jumlah tenaga dibutuhkan
1 x 4 = 4 = 0.6 = 1 orang
7
Loss day
80 x 1 = 0.28 = 1
285
Koreksi 25%
25 x ( 1 + 1 ) : 25 x 2 = 0.5 = 1 orang
100 100
Kebutuhan Tenaga : 1 + 1 + 1 = 3 orang
3) Perina
TT : 1 TT
BOR : 6.5 % ( 0.065 )
Rata-rata pasien perhari
0.065 x 1 = 0.065 = 1 orang
Jumlah tenaga dibutuhkan
1 x 3.5 = 3.5 = 0.5 = 1 orang
7
Loss day
80 x 1 = 0.28 = 1
285
Koreksi 25%
vii
25 x ( 1 + 1 ) : 25 x 2 = 0.7=5 = 1 orang
100 100
B. Unit Khusus
1) Instalasi Gawat Darurat
TT : 2 TT
BOR : 21.37 % ( 0.21 )
Rata-rata pasien perhari
0.21 x 2 = 0.42 = 1 orang
Jumlah tenaga dibutuhkan
1 x 4 = 4 = 0.57 = 1 orang
7
Loss day
80 x 1 = 0.28 = 1
285
Kebutuhan Tenaga Perawat : 1 + 1 = 2 orang
Ruang Penerimaan
Ketergantungan pasien di ruang penerimaan : 15 menit
Ketergantungan pasien di RR : 1 jam : 60 menit
Jumlah operasi perhari : 5.14
Kebutuhan tenaga perawat : ( 15 + 60 ) x 5.14
1.4 jam x 5.14 = 7.196
Kebutuhan Tenaga Perawat Instalasi Bedah Sentral :
14 + 7 = 21 orang
viii
BAB III
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA TAHUN 2017
SARAN :
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari berbagai metode diatas disarankan untuk
menggunakan metode Depkes. Hal ini dikarenakan perhitungan metode Depkes lebih
menggambarkan kebutuhan terhadap setiap kategori derajat ketergantungan pasien dan
sesuai bentuk pelayanan keperawatan meliputi pekerjaan perawat langsung, tidak
langsung dan penyuluhan.
9
BAB IV
PENUTUP
Pola ketenagaan di RS Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang ini disusun dengan
harapan bisa mencapai target kualitas pelayanan kesehatan dengan derajat kualitas
pelayanan superior yang profesional, berpenampilan dan beretik serta mencapai derajat SPM
setinggi-tingginya.
Pola ketenagaan ini bisa direvisi secara berkala atau jika diperlukan minimal setahun
sekali sesuai dengan keadaan dan kebutuhan RS Ibu dan Anak Bunda Noni Palembang.
10
POLA KETENAGAAN
KEPERAWATAN
11
TAHUN 2017
12
13