Anda di halaman 1dari 38

Survei Program Khusus(21 Dec 2017 s/d 22 Dec 2017) - RS Ibu dan Anak Bunda Noni - ( Berlaku Sampai

Tanggal : 20 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi

KPS. 1.( Rumah sakit menetapkan pendidikan, Misi rumah sakit, keragaman pasien,
ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan pelayanan, dan teknologi yang digunakan dalam lengkapi visi misi rumah sakit dengan tujuan
lain bagi seluruh staf.) 1 perencanaan visi misi rumah sakit belum lengkap cakupan wilayah dan target waktu pencapian

belum semua staf mendapat pendidikan


( Rumah sakit menetapkan pendidikan, tambahan sesuai bidang tugasnya contoh
ketrampilan, pengetahuan dan persyaratan Pendidikan, keterampilan dan pengetahuan pelatihan atls acls untuk dokter dan btls upayakan semua staf mendapat pendidikan
lain bagi seluruh staf.) 2 yang diperlukan untuk semua staf. bcls untuk perawat dan lainnya dan pelatihan sesuai bidang tugasnya

KPS. 1.1.( Tanggung jawab setiap staf Setiap anggota staf yang tidak diizinkan
dideskripsikan/ditetapkan dalam uraian tugas praktik mandiri punya uraian tugasnya sendiri. belum semua staf memiliki uraian tugas buat uraian tugas setiap staf yang ada du
yang mutakhir.) 1 (lihat juga AP.3, EP 5) tersendiri rumah sakit

Mereka yang termasuk pada a) sampai d) di


Maksud dan Tujuan, ketika berada di rumah
sakit, punya uraian tugas sesuai dengan aktifitas
( Tanggung jawab setiap staf dan tanggung jawab mereka atau sudah diberi
dideskripsikan/ditetapkan dalam uraian tugas kewenangan sebagai alternatif. (lihat juga AP.3, upayakan agar semua yang dimaksud pada a
yang mutakhir.) 2 EP 5) beum semua sampai d memiliki uraian tugas

( Tanggung jawab setiap staf


dideskripsikan/ditetapkan dalam uraian tugas Uraian tugas mutakhir sesuai kebijakan
yang mutakhir.) 3 rumah sakit. idem idem
KPS. 5.( Ada informasi kepegawaian yang File kepegawaian berisi uraian tugas dari belum semua staf memiliki uraian tugas buat uraian tugas setiap staf dan disimpan
didokumentasikan untuk setiap staf.) 3 staf tersebut, bila ada tersendiri dalam file kepegawaian yang bersangkutan

KPS. 6.( Rencana susunan kepegawaian rumah


sakit dikembangkan bersama-sama oleh para
pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis Ada rencana tertulis untuk penempatan lengkapi rencana tertulis untuk penempatan
dan kualifikasi staf yang diinginkan ) 1 staf/susunan kepegawaian di rumah sakit belum lengkap staf kepegawaian di rumah sakit
( Rencana susunan kepegawaian rumah sakit
dikembangkan bersama-sama oleh para Rencana mengatur transfer/alih tanggung
pimpinan, dengan menetapkan jumlah, jenis jawab dari petugas yang satu kepada yang lain lengkapi rencana alih tugas dari staf yang satu
dan kualifikasi staf yang diinginkan ) 5 rencana alih tugas tidak lengkap ke staf yang lainnya

KPS. 8.( Setiap staf memperoleh pendidikan Rumah sakit menggunakan berbagai
dan pelatihan yang in-service berkelanjutan, sumber data dan informasi, termasuk hasil
maupun yang lain untuk menjaga atau kegiatan pengukuran kegiatan mutu dan
meningkatkan keterampilan dan keselamatan, untuk mengidentifikasi kebutuhan belum ada identifikasi kebutuhan
pengetahuannya ) 1 pendidikan staf. pendidikan staf lakukan identifikasi kebutuhan pendidikan staf

( Setiap staf memperoleh pendidikan dan


pelatihan yang in-service berkelanjutan,
maupun yang lain untuk menjaga atau
meningkatkan keterampilan dan Program pendidikan direncanakan
pengetahuannya ) 2 berdasarkan data dan informasi tersebut. idem idem

( Setiap staf memperoleh pendidikan dan


pelatihan yang in-service berkelanjutan,
maupun yang lain untuk menjaga atau Staf rumah sakit diberi pendidikan dan
meningkatkan keterampilan dan pelatihan in-service secara terus-menerus. (lihat sudah dilakukan pendidikan in service upayakan pelatihan inservice dilakukan secara
pengetahuannya ) 3 juga AP.5.1, EP6, dan AP.6.2, EP 7) tetapi belum dilakukan secara kontiniu terus menerus

( Setiap staf memperoleh pendidikan dan Pendidikan tersebut relevan dengan


pelatihan yang in-service berkelanjutan, kemampuan staf untuk memenuhi kebutuhan
maupun yang lain untuk menjaga atau pasien dan/atau persyaratan pendidikan
meningkatkan keterampilan dan berkelanjutan. (lihat juga AP.5.1, EP 6 dan
pengetahuannya ) 4 AP.6.2, EP 7) idem idem

KPS. 8.1.( Staf yang memberikan asuhan


pasien dan staf lain yang diidentifikasi oleh Staf yang memberikan asuhan pasien dan
rumah sakit dilatih dan dapat menunjukkan staf lain yang diidentifikasi oleh rumah sakit
kompetensi yang layak dalam teknik untuk dilatih dalam cardiac life support yang upayakan agar semua staf rumah sakit
resusitasi.) 1 ditetapkan. belum semua staf mendapan pelatihan rjp mndapat pelatihan bhd atau rjp
( Staf yang memberikan asuhan pasien dan
staf lain yang diidentifikasi oleh rumah sakit Tingkat pelatihan yang tepat diberikan
dilatih dan dapat menunjukkan kompetensi dengan frekuensi yang cukup untuk memenuhi
yang layak dalam teknik resusitasi.) 2 kebutuhan staf idem idem

Tingkat pelatihan yang diinginkan untuk


setiap individu diulang berdasarkan persyaratan
( Staf yang memberikan asuhan pasien dan dan/ atau kerangka waktu yang ditetapkan oleh
staf lain yang diidentifikasi oleh rumah sakit program pelatihan yang diakui, atau setiap dua upayakan pelatihan yang telah dilakukan
dilatih dan dapat menunjukkan kompetensi tahun bila program pelatihan yang diakui itu diulang sesuai rekomendasi yang ditetapkan
yang layak dalam teknik resusitasi.) 4 tidak digunakan belum dipenuhi oleh program pelatihan atau setiap 2 tahun

KPS. 8.2.( Rumah sakit menyediakan fasilitas Rumah sakit menyediakan fasilitas dan
dan waktu untuk pendidikan dan pelatihan peralatan untuk pendidikan dan pelatihan staf
staf.) 1 yang in-service belu lengkap lengkapi fasilitas dan peralatan untuk pelatihan

Rumah sakit menyediakan waktu yang


cukup/adekuat bagi semua staf untuk
( Rumah sakit menyediakan fasilitas dan waktu berpartisipasi dalam kesempatan pendidikan upayakan setiap staf mendapat pelatihan
untuk pendidikan dan pelatihan staf.) 2 dan pelatihan yang relevan belum dilaksanakan minimal 20 jam setiap tahun
KPS. 8.4.( Rumah sakit menyediakan program Ada kebijakan tentang pemberian vaksinasi belum ada kebijakan tentang pemberian buat prorgam vaksinasi dan imunisasi bagi staf
kesehatan dan keselamatan staf.) 4 dan imunisasi bagi staf vaksinasi dan imunisasi bagi staf sebagai bagian dari program k3rs

Ada kebijakan tentang evaluasi, konseling,


dan tindak lanjut terhadap staf yang terpapar buat kebijakan tentang evaluasi konseling dan
penyakit infeksius, yang dikoordinasikan dengan tindak lanjut terhadap staf yang terpapar
( Rumah sakit menyediakan program program pencegahan dan pengendalian infeksi. belum ada kebijakan tentang pemberian penyakit infeksius yang dokordinasikan dengan
kesehatan dan keselamatan staf.) 5 (lihat juga PPI.5, EP 2) vaksinasi dan imunisasi bagi staf program ppi
KPS. 9.( Rumah sakit mempunyai proses yang
efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi,
mengevaluasi kredensial/bukti-bukti
keahlian/kelulusan (izin/lisensi, pendidikan, Pada penugasan awal, dibuat pengumuman
pelatihan, kompetensi dan pengalaman) dari tentang ketentuan kualifikasi terkini dari
staf medis yang diizinkan untuk memberikan seseorang untuk memberikan pelayanan buat pengumuman tentang kualifikasi terkini
asuhan pasien tanpa supervisi.) 5 asuhan pasien. belum dilakukan dari staf pada saat penugasan awal

Ada evaluasi praktik profesional terus-


menerus terhadap kualitas dan keamanan
KPS.11.( Rumah Sakit menggunakan proses pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap
berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk anggota staf medis yang direview dan
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan dikomunikasikan kepada setiap anggota staf
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap medis sekurang-kurangnya setahun sekali. (lihat belum lengkap dilakukan evaluasi praktik
staf medis.) 1 juga PMKP.1.1, EP 1) profesional staf medis atau oppe lengkapi oppe setiap staf medis

( Rumah Sakit menggunakan proses


berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk Evaluasi mempertimbangkan dan
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan menggunakan data komparatif secara proaktif,
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap seperti membandingkan dengan ilmu literatur belum sepenuhnya membandingkan upayakan membandingkan dengan literatur
staf medis.) 3 kedokteran berbasis literatur. dengan literatur kodokteran kodokteran

( Rumah Sakit menggunakan proses Evaluasi mempertimbangkan dan


berkelanjutan terstandardisir (ongoing) untuk menggunakan kesimpulan dari analisis yang
mengevaluasi sesuai kualitas dan keamanan mendalam terhadap komplikasi yang dikenal belum sepenuhnya menggunakan upayakan mengunakan kesimpulan dari
pelayanan pasien yang diberikan oleh setiap dan berlaku. (lihat juga PMKP.5; PMKP.6; dan kesmplan dari hasil analisis yang dikenal analisis yang mendalam terhadap komplikasi
staf medis.) 4 TKP.3.4, EP 3) dan berlaku yang dikenal dan berlaku

KPS.12.( Rumah sakit mempunyai proses yang lakukan verifikasi kredensial semua staf dari
efektif untuk mengumpulkan, memverifikasi Informasi tersebut diverifikasi dari sumber sumber aslinya atau dari perguruan tempat
dan mengevaluasi kredensial staf keperawatan aslinya sesuai parameter yang ada di Maksud belum semua telah dilakukan verifikasi yang bersangkutan menyelesaikan
(izin, pendidikan, pelatihan dan pengalaman).) 3 dan Tujuan KPS 9 dari sumber aslinya pendidikannya
KPS.15.( Rumah sakit mempunyai standar
prosedur untuk mengumpulkan, memverifikasi
dan mengevaluasi kredensial staf kesehatan Informasi tersebut diverifikasi dari sumber
professional lainnya (izin, pendidikan, aslinya sesuai parameter yang ditentukan dalam belum semua diverifikasi dari sumber upayakan semua kredensial diverifikasi dari
pelatihan dan pengalaman)) 3 Maksud dan Tujuan KPS 9 aslinya sumber aslinya
Capaian KPS

0.00%
Survei Program Khusus(21 Dec 2017 s/d 22 Dec 2017) - RS Ibu dan Anak Bunda Noni - ( Berlaku Sampai Tanggal : 20 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi

Rumah sakit menghormati hak pasien, dan dalam


beberapa situasi hak dari keluarganya, untuk seharusnya pelepasan informasi pada general
mendapatkan hak istimewa dalam menentukan concent diisi contoh pelepasan informasi
HPK. 1.(Rumah sakit bertanggung jawab untuk informasi apa saja yang berhubungan dengan pada pihak bpjs bagi pasien yang
memberikan proses yang mendukung hak pelayanan yang boleh disampaikan kepada pelepasan informasi pada general concent menggunakan fasilitas bpjs dan rumah sakit
pasien dan keluarganya selama dalam keluarga atau pihak lain, dalam situasi tertentu. belum terisi dan belum ada format memiliki format pelepasan informasi untuk
pelayanan.) 3 pelepasan informasi keluarga dan pihak lain pada kondisi khusus

HPK. 1.1.1(Rumah sakit mempunyai proses


untuk berespon terhadap permintaan pasien Rumah sakit mempunyai proses untuk merespon belum ada rohaniawan yang ditunjuk oleh upayakan agar ada rohaniawan yang ditunjuk
dan keluarganya untuk pelayanan rohaniwan permintaan yang bersifat rutin atau kompleks departemen agama setempat untuk oleh departemen agama setempat untuk
atau sejenisnya berkenaan dengan agama dan yang berkenaan dengan agama atau dukungan pelayanan spritual bila dibutuhkan oleh pelayanan kerohanian bagi pasien pemeluk
kepercayaan pasien.) 1 spiritual. pasien agama yang di akui di indonesia

HPK. 1.3.(Rumah sakit mengambil langkah


untuk melindungi barang milik pasien dari Rumah sakit telah menentukan tingkat tanggung tempat penympanan barang dan spo lengkapi tempat penympanan barang milik
pencurian atau kehilangan.) 1 jawabnya terhadap milik pasien penympanan belum lengkap pasien dengan kunci dan spo
HPK. 1.4.(Pasien dilindungi dari kekerasan belum ada cctv pada lokasi terpencil atau upayakan pemasangan cctv pada lokasi yang
fisik ) 4 Lokasi terpencil atau terisolasi di monitor terisolasi terpencil atau terisolasi

HPK. 1.5.(Anak-anak, individu yang cacat,


manula dan lainnya yang berisiko Rumah sakit mengidentifikasi kelompok yang belum ada dokumenntasi kelompok yang
mendapatkan perlindungan yang layak.) 1 berisiko (lihat juga PP.3.1 s/d PP.3.9). berisiko lakukan identifikasi kelompok berisiko

(Anak-anak, individu yang cacat, manula dan Anak-anak, individu yang cacat, lanjut usia dan
lainnya yang berisiko mendapatkan kelompok lain di identifikasi rumah sakit untuk belum ada dokumen bukti dilakukan lakukan identifikasi pasien yang perlu
perlindungan yang layak.) 2 dilindungi (lihat juga PP.3.8). identifikasi pasien dilindungi
Pasien diinformasikan tentang kerahasiaan setiap pasien diberi tahu tentang pelepasan
informasi dan tentang pembukaan dan informasi pada saat menjelaskan tentang
HPK. 1.6.(lnformasi tentang pasien adalah kerahasiaan informasi mengenai pasien dalam general concet sebelum ditanda tangani oleh
rahasia ) 1 undang-undang dan peraturan belum optimal dilakukan pasien

lakukan pengisian kolom pelepasan informasi


Rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi pada general concent setelah memberi
(lnformasi tentang pasien adalah rahasia ) 3 kesehatan pasien. belum sepenuhnya dilakukan penjelasan tentang hak pasien

Kebijakan dan prosedur tentang hak pasien


bertujuan untuk tidak menimbulkan rasa takut
HPK. 2.(Rumah sakit mendukung hak pasien untuk mencari second opinion dan kompromi lakukan sosialisasi pada semua staf yang
dan keluarga berpartisipasi dalam proses dalam pelayanan mereka baik didalam maupun second opinion sebelum sepenuhnya terkait pelayanan pasien tentang hak pasien
pelayanan.) 2 diluar rumah sakit dpahami oleh staf menggunakan second opinion

HPK. 2.2.(Rumah sakit memberitahu pasien


dan keluarganya tentang hak dan tanggung
jawab mereka yang berhubungan dengan Rumah sakit memberitahukan pasien dan pemahaman staf yang terkait langsung lakukan sosialisasi pada staf yang terkait
penolakan atau tidak melanjutkan keluarganya tentang tersedianya alternatif pelayanan belum optimal tentang langsung pelayanan tentang alternatif
pengobatan.) 4 pelayanan dan pengobatan. tersedianya pelayanan alternatif pelayanan dan pengobatan

HPK. 2.4.(Rumah sakit mendukung hak pasien Rumah sakit menghormati dan mendukung hak
terhadap asesmen yang sesuai manajemen pasien dengan cara asesmen manajemen nyeri asesmen nyeri telah dilakukan tetapi lakukan asesmen ulang nyeri untuk
nyeri yang tepat.) 1 yang sesuai (lihat juga PP.7.1, EP 1). asesmen ulang belum dilakukan mengetahui perkembangan pasien

HPK. 4.(Staf rumah sakit dididik tentang peran format pelepasan informasi belum ada
mereka dalam mengidentifikasi nilai-nilai dan dan belum ada pengisian hak pasien buat format pelepasan informasi dan lakukan
kepercayaan pasien dan melindungi hak Staff memahami peran mereka dalam melindungi tentang pelepasan informasi di general pengisian pelepasan informas iyang ada pada
pasien.) 2 hak pasien dan keluarga. concent general concent
HPK. 6.3.( Persetujuan umum untuk
pengobatan, bila didapat pada waktu pasien
masuk sebagai pasien rawat inap atau didaftar Pasien dan keluarganya diberi penjelasan tentang
pertama kali sebagai pasien rawat jalan, harus lingkup dari persetujuan umum, apabila cara ini lengkapi pengisian general concent tentang
jelas dalam cakupan dan batas- batasnya.) 1 dipakai oleh rumah sakit. belum lengkap pelepasan informasi

( Persetujuan umum untuk pengobatan, bila


didapat pada waktu pasien masuk sebagai Rumah sakit telah menetapkan bagaimana
pasien rawat inap atau didaftar pertama kali persetujuan umum, bila dipakai,
sebagai pasien rawat jalan, harus jelas dalam didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
cakupan dan batas- batasnya.) 2 idem idem

HPK. 6.4.( Informed consent diperoleh gunakan format inform concent terkini dari
sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah Persetujuan didapat sebelum operasi atau konsil kedokteran indonesia yang tidak
atau produk darah dan tindakan serta prosedur invasif (lihat juga PAB.7.1, Maksud dan pengiisian persetujuan dan penolakan melibatkan dpjp pada persetujuan atau
pengobatan lain yang berisiko tinggi.) 1 Tujuan). operasi masih melibatkan dpjp penolak tindakan operasi

( Informed consent diperoleh sebelum operasi, gunakan format inform concent terkini dari
anestesi, penggunaan darah atau produk Persetujuan didapat sebelum anestesia (termasuk konsil kedokteran indonesia terkini yang tidak
darah dan tindakan serta pengobatan lain sedasi yang moderat dan dalam) (lihat juga pengisian persetujuan tindakan anestesi melibatkan dpjp pada persetujuan atau
yang berisiko tinggi.) 2 PAB.5.1, Maksud dan Tujuan dan EP 1) masih melibatkan dpjp penolakan tindakan anestesi

( Informed consent diperoleh sebelum operasi,


anestesi, penggunaan darah atau produk
darah dan tindakan serta pengobatan lain Persetujuan didapat sebelum penggunaan darah format inform concent tarnsfusi darah
yang berisiko tinggi.) 3 atau produk darah tidak lengkap lengkapi format tarnsfusi darah
( Informed consent diperoleh sebelum operasi,
anestesi, penggunaan darah atau produk
darah dan tindakan serta pengobatan lain Persetujuan didapat sebelum pelaksanaan belum ada format persetujuan tindakan buat format persetujuan tindakan dan
yang berisiko tinggi.) 4 tindakan dan pengobatan yang berisiko tinggi. berisiko tinggi pengoabatan yang berisiko tinggi

HPK. 6.4.1( Rumah sakit membuat daftar


semua kategori dan jenis pengobatan dan Rumah sakit telah menyusun daftar tindakan dan
prosedur yang memerlukan informed consent pengobatan yang memerlukan persetujuan belum ada daftar tindakan pengobatan buat daftar tindakan yang membutuhkan
yang khusus.) 1 terpisah yang memerlukan pesrsetujuan terpisah persetujuan terpisah

( Rumah sakit membuat daftar semua kategori Daftar tersebut dikembangkan atas kerjasama buat kebijakan tentang tindakan atau
dan jenis pengobatan dan prosedur yang dokter dan profesional lain yang memberikan pengobatan yang membutuhkan persetujuan
memerlukan informed consent yang khusus.) 2 pengobatan dan melakukan tindakan. belum ada kebikakan terpisah
Capaian HPK

0.00%
Survei Program Khusus(21 Dec 2017 s/d 22 Dec 2017) - RS Ibu dan Anak Bunda Noni - ( Berlaku Sampai Tanggal : 20 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi

satu dari dua simulasi pengambilan darah dan re edukasi terus menerus kepada petugas
SKP.I.( Rumah sakit mengembangkan Pasien diidentifikasi sebelum mengambil spesimen tidak melakukan identifikasi pasien untuk selalu mengidentifikasi pasien
pendekatan untuk memperbaiki / darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan sebelum mengambil darah dan spesimen untuk sebelum melakukan tindakan mengambil
meningkatkan ketelitian identifikasi pasien. ) 3 klinis (lihat juga AP.5.6, EP 2) pemeriksaan klinis darah untuk pemeriksaan klinis

satu dari 2 simulasi melalui telepon belum


Perintah lisan dan melalui telpon atau secara lengkap membacakan kembali obat yang re edukasi terus menerus kepada petugas
hasil pemeriksaan secara lengkap dibacakan perintahkan standar singkatan yang ada pada untuk selalu menggunakan standar
SKP.II.( Rumah sakit mengembangkan kembali oleh penerima perintah atau hasil kebijakan dan spo tidak dilaksanakan tempat singkatan sesuai spo saat melakukan
pendekatan untuk meningkatkan efektivitas pemeriksaan tersebut. (lihat juga AP.5.3.1, penyimpan format standar singkatan tidak komunikasi via telepon terkait instruksi
komunikasi antar para pemberi layanan.) 2 Maksud dan Tujuan) berada dekat dengan pesawat telepon pemberian obat

satu dari 2 simulasi melalui telepon belum re edukasi kembali dalam meng konfirmasi
( Rumah sakit mengembangkan pendekatan Perintah atau hasil pemeriksaan secara lengkap mengkorfirmasi kembali nama kembali nama obat yang diberikan melalui
untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dikonfirmasi oleh individu yang memberi obat sesuai standar singkatan yang telah ada komunikasi telepon dokumentasi dengan
antar para pemberi layanan.) 3 perintah atau hasil pemeriksaan tersebut daftar standar singkatan telah dibuat lengkap nama penerima perintah

labelisasi obat lasa terlalu kecil dan warna yang


SKP.III.( Rumah sakit mengembangkan suatu buram tidak begitu terlihat dan sulit
pendekatan untuk memperbaiki / membedakan dengan obat lain peletakan kunci kaji kembali pelebelan obat lasa diperbesar
meningkatkan keamanan obat-obat yang perlu obat narkotika belum aman anak kunci masih tulisan dan warna amankan peletakan anak
diwaspadai (high-alert)) 2 Kebijakan dan prosedur diimplementasikan diletakkan di laci kunci lemari obat narkotika

kebijakan dan prosedur mendukung


Kebijakan dan prosedur dikembangkan keseragaman proses untuk memastihan tepat
untuk mendukung keseragaman proses untuk lokasi tepat prosedur dan tepat pasien di kamar
memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan operasi sudah terdokumentasi namun belum lengkapi kebijakan dan prosedur untuk
SKP.IV.( Rumah sakit mengembangkan suatu tepat pasien, termasuk prosedur medis dan tertulis secara jelas pada dokumen untuk memastikan tepat lokasi tepat pasien tepat
pendekatan untuk memastikan tepat lokasi, tindakan pengobatan gigi / dental yang memastikan tepat lokasi tindakan pada prosedur pada pengobatan dental pada
tepat prosedur, dan tepat pasien operasi. ) 4 dilaksanakan di luar kamar operasi. pengobatan gigi pasien
Kebijakan dan/atau prosedur
SKP.V.( Rumah sakit mengembangkan suatu dikembangkan untuk mengarahkan kebijakan sudah dibuat tetapi belum terlihat kaji ulang dan lengkapi pembuatan
pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi pengurangan secara berkelanjutan risiko jelas mengarah kepada pengurangan kebijakan terutama berfokus pada
yang terkait pelayanan kesehatan.) 3 infeksi yang terkait pelayanan kesehatan berkelanjutan resiko infeksi pengurangan berkelanjutan resiko infeksi

Langkah-langkah diterapkan untuk tingkatkan terus implementasi langkag


SKP.VI.( Rumah sakit mengembangkan suatu mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang langkah langkah mengurangi resiko jatuh belum langkah mengurangi resiko jatuh pada
pendekatan untuk mengurangi risiko pasien pada hasil asesmen dianggap berisiko (lihat terdokumentasi secara lengkap bagi pasien yang pasien yang dianggap beresiko hasil di
dari cedera karena jatuh.) 2 juga AP.1.6, EP 5) hasil asesmen dianggap beresiko dokumentasikan

laksanakan monitoring langkah langkah


Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik mengurangi resiko jatuh bagi pasien yang
( Rumah sakit mengembangkan suatu tentang keberhasilan pengurangan cedera langkah langkan mengurangi resiko jatuh belum dianggap beresiko monitor terkait
pendekatan untuk mengurangi risiko pasien akibat jatuh dan maupun dampak yang termonitor secara lengkap dokumentasi keberhasilan pengurangan cedera akibat
dari cedera karena jatuh.) 3 berkaitan secara tidak disengaja monitoring belum tercatat lengkap jatuh maupun dampaknya
Capaian SKP

0.00%
Survei Program Khusus(21 Dec 2017 s/d 22 Dec 2017) - RS Ibu dan Anak Bunda Noni - ( Berlaku Sampai Tanggal : 20 Dec 2020 )

Standar No urut Elemen Penilaian Fakta dan Analisis Rekomendasi

PPI. 1.( Satu atau lebih individu mengawasi


seluruh kegiatan pencegahan dan pengendalian
infeksi. Individu tersebut kompeten dalam Kualifikasi Individu yang kompeten kualifikasi tim ppi yang belum semua kompeten
praktek pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai ukuran rumah sakit, tingkat risiko, ipcn dan ipco belum mendapat pelatihan rencanakan pada program diklat ppi
yang diperolehnya melalui pendidikan, ruang lingkup program dan kompleksitasnya. anggota tim mendapat pelatihan inhouse tahun depan mengirim ipcn ipco
pelatihan, pengalaman atau sertifikasi.) 2 trainning pelatihan

program belum dibuat secara komprehensif dan


rencana menurunkan resiko infeksi terkait
PPI. 5.( Rumah sakit menyusun dan menerapkan Ada program komprehensif dan rencana pelayanan kesehatan pada tenaga kesehatan rencanakan program ppi tahun depan
program yang komprehensif untuk mengurangi menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan imunisasi kepada pegawai belum ada tim ppi dengan melakukan pemeriksaan dan
risiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan kesehatan pada tenaga kesehatan. (lihat juga baru melaksanakan pemeriksaan laboratorium imunisasi kepada tenaga kesehatan
pada pasien dan tenaga pelayanan kesehatan.) 2 KPS.8.4) sederhana terutama yang beresiko

( Rumah sakit menyusun dan menerapkan tujuan dan sasaran penurunan resiko infeksi laksanakan review dari tujuan dan
program yang komprehensif untuk mengurangi Tujuan penurunan risiko dan sasaran sudah dibuat dan di implementasikan tetapi sasaran penurunan resiko infeksi secara
risiko dari infeksi terkait pelayanan kesehatan terukur dibuat dan direview secara teratur. belum di review secara teratur implementasi berkala hasil review di dokumentasikan
pada pasien dan tenaga pelayanan kesehatan.) 6 program ppi baru berjalan kurang dari 6 bulan dengan lengkap

PPI. 6.( Rumah sakit menggunakan pendekatan


berdasar risiko dalam menentukan fokus dari
program pencegahan dan pengendalian infeksi
di rumah sakit adalah pencegahan, Rumah sakit telah menetapkan fokus enam fokus program ppi belum dilaksanakan lengkapi enam fokus program melalui
pengendalian dan pengurangan infeksi terkait program melalui pengumpulan data yang ada semua baru 4 fokus program dengan pengumpulan data dengan teratur dan
pelayanan kesehatan.) 1 di Maksud dan Tujuan a) sampai f) pengumpulan data didokumentasikan dengan lengkap
( Rumah sakit menggunakan pendekatan
berdasar risiko dalam menentukan fokus dari
program pencegahan dan pengendalian infeksi lengkapi pembuatan fokus program
di rumah sakit adalah pencegahan, tiga dari empat fokus program yang telah dibuat dengan melakukan analisa yang lebih
pengendalian dan pengurangan infeksi terkait Data yang dikumpulkan a) sampai f) belum semua dilakukan analisa dengan tajam lengkap dan di evaluasi serta di
pelayanan kesehatan.) 2 dievaluasi/dianalisis. dan belum semua dievaluasi dokumentasikan

( Rumah sakit menggunakan pendekatan


berdasar risiko dalam menentukan fokus dari
program pencegahan dan pengendalian infeksi Berdasarkan evaluasi/analisis data, maka sebaiknya dibuat lebih terinci dan lebih
di rumah sakit adalah pencegahan, diambil tindakan memfokus atau memfokus hasil evaluasi yang sudah dibuat belum terlihat jelas dalam memfokus dan memfokus
pengendalian dan pengurangan infeksi terkait ulang program pencegahan dan dengan lebih terinci memfokus ulang program ulang program ppi dokumentasikan
pelayanan kesehatan.) 3 pengendalian infeksi. ppi dengan lengkap

( Rumah sakit menggunakan pendekatan


berdasar risiko dalam menentukan fokus dari
program pencegahan dan pengendalian infeksi asesmen terhadap resiko infeksi di rs belum tingkatkan dalam pendokumentasian
di rumah sakit adalah pencegahan, Rumah sakit melakukan asesmen terdokumentasi dengan lengkap satu tahun asesmen terhadap resiko infeksi paling
pengendalian dan pengurangan infeksi terkait terhadap risiko paling sedikit setiap tahun karena kegiatan ppi baru aktif enam bulan sedikit setiap tahun dokumentasikan
pelayanan kesehatan.) 4 dan hasil asesmen didokumentasikan. terakhir lebih terinci

PPI. 7.( Rumah sakit mengidentifikasi prosedur re edukasi kepada petugas untuk selalu
dan proses terkait dengan risiko infeksi dan Rumah sakit telah mengimplementasi menjaga kesterilan kamar operasi
mengimplementasi strategi untuk menurunkan strategi penurunan risiko infeksi pada seluruh meja kamar operasi masih ada debu yang pembersihan kamar dibuat jadwal dan
risiko infeksi.) 2 proses (lihat juga MPO.5, EP 1) menempel dievaluasi

belum ada dokumentasi yang lebih lengkap rs


Rumah sakit mengidentifikasi risiko mengidentifikasi resiko yang membutuhkan
mana (lihat juga PPI. 7.1 sampai dengan kebijakan prosedur edukasi staf perubahan tingkatkan dalam mengidentifikasi resiko
( Rumah sakit mengidentifikasi prosedur dan PPI.7.5) yang membutuhkan kebijakan dan praktek dan kegiatan untuk mendukung yang membutuhkan kebijakan prosedur
proses terkait dengan risiko infeksi dan atau prosedur, edukasi staf, perubahan penurunan resiko infeksi tidak adanya jadwal untuk mendukung penurunan resiko
mengimplementasi strategi untuk menurunkan praktik dan kegiatan lainnya untuk pembersihan besar kamar operasi masih buat jadwal pembersihan kamar operasi
risiko infeksi.) 3 mendukung penurunan risiko adanya debu pada meja operasi secara berkala
monitoring kebijakan peralatan dan material
PPI. 7.1.1( Ada kebijakan dan prosedur untuk single use yang di re use belum lengkap secara
mengidentifikasi proses pengelolaan perbekalan keseluruhan setiap peralatan baik dari proses lakukan monitoring secara lengkap dan
yang kadaluwarsa dan menetapkan kondisi pembersihan maupun proses pengumpulan berkala pada peralatan baik peralatan
untuk penggunaan ulang (reuse) dari alat sekali analisa terkait infeksi dengan peralatan yang di yang di re use maupun alat yang tidak
pakai (single-use) bila peraturan dan re use termasuk peralatan yang tidak pernah bisa di re use dokumentasikan dengan
perundangan mengijinkan.) 4 Kebijakan telah di monitor. bisa di re use lengkap

dapur gizi masih berada terpisah dari rumah


sakit dan masih bergabung dengan rumah
tangga belum ada perendaman air panas pada kaji ulang keberadaan dapur gizi
alat makan penerimaan alat makan kotor masih manfaatkan dengan baik ruang gizi di
PPI. 7.4.( Rumah sakit mengurangi risiko infeksi satu pintu dengan pengiriman makanan siap saji rumah sakit satu lemari pendingin diberi
di fasilitas yang terkait dengan kegiatan Sanitasi dapur dan penyiapan makanan belum menyiapkan sample makanan pasien 24 alat pengukur suhu dan kontrol secara
pelayanan makanan dan pengendalian mekanik ditangani dengan baik untuk meminimalisasi jam petugas sudah memakai apd dan dapat berkala buat grafik suhu mulai dengan
dan permesinan.) 1 risiko infeksi melakukan cuci tangan dengan benar membuat sample makan pasien 24 jam

sebaiknya secara rutin alat pengontrol


suhu di monitor dengan baik karena
( Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di Pengontrolan engineering/Engineering pengontrolan engineering pada ruang dapur menyimpan bahan makanan basah satu
fasilitas yang terkait dengan kegiatan pelayanan control diterapkan untuk meminimalisasi belum optimal satu dari dua lemari pendingin minggu satu lemari pendingin
makanan dan pengendalian mekanik dan risiko infeksi di area yang tepat di rumah tidak diberi alat pengukur suhu keduanya tidak sebaiknnya segera diberi alat pengontrol
permesinan.) 2 sakit ada grafik pengontrolan suhu suhu catat suhu pada grafik
tingkatkan pembuatan icra lebih lengkap
kaji dampak dari renovasi pembangunan
icra hais sudah terbuat belum terlihat secara gedung baru terhadap persyaratan
PPI. 7.5.( Rumah sakit mengurangi risiko infeksi Rumah sakit menggunakan kriteria lebih jelas icra bangunan atau renovasi gedung kualitas udar utilisasi getaran dan
di fasilitas selama demolisi/pembongkaran, risiko untuk menilai dampak renovasi atau skoring belum optimal terkait dampak renovasi prosedur emergensi buat skoring lebih
pembangunan dan renovasi.) 1 pembangunan (konstruksi) baru. bangunan terhadap persyaratan kualitas udara teliti
tingkatkan dalam pengelolaan resiko
infeksi dari dampak renovasi
Risiko dan dampak renovasi atau pembangunan gedung terhadap kualitas
( Rumah sakit mengurangi risiko infeksi di kontruksi terhadap kualitas udara dan belum terdokumentasi dengan rinci dan lebih udara dikelola secara berkala icra dibuat
fasilitas selama demolisi/pembongkaran, kegiatan pencegahan dan pengendalian lengkap pengelolaan dampak renovasi terhadap satu tahun sekali dokumentasikan
pembangunan dan renovasi.) 2 infeksi dinilai dan dikelola. kualitas udara terkait kegiatan ppi dengan lengkap

PPI. 8.( Rumah sakit menyediakan penghalang


untuk pencegahan (barrier precaution) dan
prosedur isolasi yang melindungi pasien, Kebijakan dan prosedur mengatur kebijakan dan prosedur pengelolaan pasien
pengunjung dan staf terhadap penyakit menular bagaimana cara mengelola pasien dengan dengan infeksi airborne belum ada kebijakan kaji kembali kebijakan dan prosedur
dan melindungi dari infeksi pasien yang infeksi airborne untuk jangka waktu pendek ruang isolasi dibuat khusus dengan kasus kasus terkait penyakit ibu dan anak yang
immunosuppressed, sehingga rentan terhadap ketika ruangan bertekanan negatif tidak rs ibu dan anak ruang isolasi belum ditempati memungkinkan ada pasien dengan
infeksi nosokomial.) 3 tersedia sesuai indikasi isolasi indikasi dengan rawat isolasi

( Rumah sakit menyediakan penghalang untuk


pencegahan (barrier precaution) dan prosedur
isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan kaji kembali pengaturan arus pasien
staf terhadap penyakit menular dan melindungi Rumah sakit mempunyai strategi untuk ruang isolasi khusus kasus ibu dan anak sudah dengan indikasi isolasi bagi pasien ibu
dari infeksi pasien yang immunosuppressed, berurusan dengan arus pasien dengan tersedia apd sudah tersedia arus pasien masih dan anak sebaiknya letak terpisah atau
sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.) 4 penyakit yang menular berada dekat dengan kamar bersalin jauh dari kamar bersalin

( Rumah sakit menyediakan penghalang untuk


pencegahan (barrier precaution) dan prosedur
isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan rencanakan dalam program diklat ppi
staf terhadap penyakit menular dan melindungi mengirim tenaga baik medis maupun
dari infeksi pasien yang immunosuppressed, Staf dididik tentang pengelolaan pasien perawat maupun medis belum mendapat perawat untuk pelatihan perawatan
sehingga rentan terhadap infeksi nosokomial.) 6 infeksius pelatihan terkait penyakit infeksi pasien dengan kasus infeksi

PPI.10.( Proses pengendalian dan pencegahan Kegiatan pencegahan dan pengendalian kegiatan ppi belum di integrasikan ke dalam rencanakan kegiatan ppi rs terintegrasi
infeksi diintegrasikan dengan keseluruhan infeksi diintegrasikan ke dalam program pmkp karena rs fokus pada kegiatan ppi yang dengan program pmkp rs dan masuk
program rumah sakit dalam peningkatan mutu peningkatan mutu dan keselamatan pasien baru terlaksana 6 bulan berjalan sk tim sudah dalam mekanisme pengawasan program
dan keselamatan pasien.) 1 rumah sakit (lihat juga PMKP.1.1, EP) ada pmkp rs
Kepemimpinan dari program
( Proses pengendalian dan pencegahan infeksi pencegahan dan pengendalian infeksi
diintegrasikan dengan keseluruhan program termasuk dalam mekanisme pengawasan rs sudah membuat kepanitiaan berupa sk laksanakan kegiatan panitia pmkp segera
rumah sakit dalam peningkatan mutu dan dari program mutu dan keselamatan pasien panitia pmkp anggota tim ppi masuk dalam mungkin dengan membuat program
keselamatan pasien.) 2 rumah sakit kepanitiaan tersebut kerja

PPI.10.1.( Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, pendokumentasian kecenderungan infeksi laksanakan penelusuran kecenderungan
infeksi dan kecenderungan infeksi terkait Kecenderungan infeksi terkait dengan terkait pelayanan kesehatan belum dimonitor infeksi terkait pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan.) 3 pelayanan kesehatan ditelusuri dengan optimal dengan lebih rinci dan jelas

PPI.10.3.( Rumah sakit menggunakan informasi


risiko, angka dan kecenderungan untuk
menyusun atau memodifikasi proses untuk Proses di tata ulang berdasarkan risiko, belum optimalnya proses tata ulang berdasarkan tingkatkan dalam memproses ulang
menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan angka dan kecenderungan data dan resiko angka data dan informasi kegiatan ppi berdasarkan resiko angka data dan
kesehatan ke level yang serendah mungkin.) 1 informasi baru berjalan 6 bulan informasi

( Rumah sakit menggunakan informasi risiko,


angka dan kecenderungan untuk menyusun atau belum terdokumentasi dengan jelas dan lengkap
memodifikasi proses untuk menurunkan risiko proses ditata ulang berdasar resiko angka dan lengkapi dalam memproses yang ditata
infeksi terkait pelayanan kesehatan ke level yang Proses di tata ulang untuk menurunkan kecenderungan data informasi ke level serendah ulang terkait menurunkan resiko infeksi
serendah mungkin.) 2 risiko infeksi ke level serendah mungkin mungkin ke level paling rendah

Angka infeksi terkait pelayanan sebaiknya rsia melakukan komparasi pada


PPI.10.4.( Rumah sakit membandingkan angka kesehatan dibandingkan dengan angka-angka rumah sakit yang satu tipe untuk
kejadian infeksi rumah sakit, dengan rumah sakit di rumah sakit lain melalui komparasi data rumah sakit belum melakukan komparasi ke membandingkan angka infeksi sebagai
lain melalui perbandingan data dasar/ dasar (lihat juga PMKP.4.2, EP 2 dan rumah sakit satu tipe baru ada rencana belum bahan sejauh mana kegiatan yang sudah
databases.) 1 MKI.20.2, EP 3) dilaksanakan dilakukan

( Rumah sakit membandingkan angka kejadian Rumah sakit membandingkan angka sebaiknya laksanakan perbandingan
infeksi rumah sakit, dengan rumah sakit lain yang ada dengan praktik terbaik dan bukti rsia belum membandingkan angka infeksi yang dengan rs lain dan dianalisa hasil
melalui perbandingan data dasar/ databases.) 2 ilmiah ada dengan praktik terbaik dan bukti ilmiah kegiatan dengan bukti ilmiah

PPI.10.5.( Hasil monitoring pencegahan dan hendaknya secara berkala hasil kegiatan
pengendalian infeksi di rumah sakit, secara Hasil pengukuran dikomunikasikan hasil kegiatan ppi dikomunikasikan melalui rapat ppi dilaporkan kepada staf medis berupa
berkala disampaikan kepada pimpinan dan staf.) 1 kepada staf medis rapat kepada staf medis hanya berupa lisan pengiriman dokumen
( Hasil monitoring pencegahan dan hasil kegiatan ppi dikomunikasikan melalui rapat hendaknya secara berkala hasil kegiatan
pengendalian infeksi di rumah sakit, secara Hasil pengukuran dikomunikasikan rapat kepada kasie keperawatan dan staf hanya ppi dilaporkan kepada ka sie keperawatan
berkala disampaikan kepada pimpinan dan staf.) 2 kepada staf perawat berupa lisan berupa pengiriman dokumen

( Hasil monitoring pencegahan dan hendaknya ceraca rutin hasil kegiatan ppi
pengendalian infeksi di rumah sakit, secara Hasil pengukuran dikomunikasikan hasil kegiatan ppi dikomunikasikan melalui rapat di laporkan kepada pihak direksi berupa
berkala disampaikan kepada pimpinan dan staf.) 3 kepada manajemen kepada direksi rumah sakit hanya berupa lisan pengiriman dokumen

Rumah sakit melakukan tindak lanjut


PPI.10.6.( Rumah sakit melaporkan informasi yang benar terhadap laporan dari rumah sakit telah melaporkan hasil kegiatan ke tindak lanjuti apabila dinas kesehatan
tentang infeksi ke pihak luar, Kementerian Kementerian Kesehatan atau Dinas dinas kesehatan provinsi tetapi belum ada memberi rekomendasi atas kegiatan ppi
Kesehatan atau Dinas Kesehatan ) 2 Kesehatan jawaban atau respon di rs
Capaian PPI

0.00%

Anda mungkin juga menyukai