Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN

PELAYANAN GERIATRI
DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENDAN KOTA PEKALONGAN
Jl. Sriwijaya No.2 Pekalongan Telp. (0285) 437222 Fax. (0285) 437155 Kode Pos : 51119
Website : http://www.rsud.pekalongankota.go.id
Email : rsudbendan@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempatkan para lanjut usia pada posisi yang dihormati,bukan
saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan berkembang di
masyarakat,tetapi juga karena geriatri tergolong dalam kelompok yang rentan.
Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian fasilitas dan pelayanan
khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan hak-hak mereka
sebagaimana diatur dalam pasal 18 UU Nomor 39 Tahun 1999. Salah satu
wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan pelayanan khusus di rumah sakit
berupa kursi roda,toilet,jalan/akses bagi geriatri yang
bertongkat,tangga,fasilitas lain,dan layanan khusus berupa “Pelayanan
Geriatri’.
Data menunjukan,jumlah geriatri di Indonesia,baik itu di pedesaan maupun di
pekotaan terus meningkat.Berdasarkan jenis kelaminnya jumlah geriatri
perempuan kurang lebih 9,5 juta,lebih banyak dibanding geriatri laki-laki
kurang lebih 6,2 juta.Penyebabnya adalah angka harapan hidup perempuan
lebih tinggi jika dibanding dengan angka harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan dibidang kependudukan, pendidikan, kesehatan
dan program-program terkait, berdampak pada menurunan angka kelahiran
dan meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan usia lebih lanjut sering
disertai dengan meningakatnya berbagai penyakit dan ketidakmampuan
(disability), sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan dengan waktu
yang cukup lama, sedangkan fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi geriatri
atau geriatri di rumah sakit masih sangat kurang

B. TUJUAN
Panduan pelayanan geriatric disusun agar ada standar pelayanan kesehatan
bagi geriatri yang populasinya sudah semakin meningkat,yaitu :
1. Mempertahankan derajat kesehatan para geriatri pada taraf yang
setinggi-tingginya, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan
kesehatan
2. Memelihara kesehatan melalui aktivitas fisik dan mental
3. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat
mengenal dan menegakkan diagnose ang tepat dan dini, bila dijumpai
suatu kelainan
4. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para geriatri yang menderita
penyakit atau gangguan kesehatan, dapat mempertahankan kebebasan

1
yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian
secara maksimal)
5. Bila para geriatri sudah sampai stadium terminal/penyakit atau
gangguan kesehatan sudah tidak dapat disembuhkan, ilmu ini
mengajarkan untuk tetap memberikan bantuan yang simpatik dan
perawatan dengan penuh pengertian, ( dalam akhir hidupnya
memberikan bantuan moril dan perhatian yang maksimal, sehingga
kematiannya berlangsung dengan tenang)
6. Memberdayakan kemandirian penderita dalam waktu lama dan
mencegah disabilitas –handicap diwaktu mendatang.

C. PENGERTIAN
1. Gerontology : cabang ilmu kedokteran yang membahas/menangani
tentang proses penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia
lanjut
2. Pasien geriatri : orang tua berusia diatas 70 tahun yang memiliki
penyakir lebih dari 2 (dua)/majemuk/multipatologi akibat gangguan
fungsi jasmani dan rohani, dan tau kondisi sosial yang bermasalah
3. Konsep / pengertian secara bertingkat dari mundurnya kemandirian
geriatri yaitu :
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau kelainan, baik
psikologik, fisiologis, maupun struktur atau fungsi anatomi
b. Disabilitas adala semua restriksi atau kekurangan dalam
kemampuan untuk melakukan kegiatan yang dianggap dapat
dilakukan oleh orang normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai akibat
impairment / disabilitas sehingga membatasinya untuk
melaksanakan peranan hidup secara normal (berhubungan erat
dengan usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor social budaya)
4. Assessment geriatri : suatu proses pendekatan multi-disiplin untuk
menilai aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi pendeita usia
lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan pemeliharaan
kesehatan yang rasional
5. Tim geriatri : suatu yang bekerja secara multi-disipliner.inter discipline
untuk menangani masalah usia lanjut ( geriatric ). Tim ini minimal
terdiri atas dokter internis, dokter ortopedi, perawat, fisioterapi,
nutrisionis dan farmasi, laboratorium,radiologi.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pelayanan Geriatri di RSUD bendan meliputi:


1. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2. Dokter spesialis penyakit saraf
3. Dokter spesialis penyakit paru
4. Dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah
5. Dokter spesialis mata
6. Dokter Spesialis Bedah Ortopedi
7. Dokter Spesialis Bedah Umum
8. Instalasi gawat darurat (IGD)
9. Unit pendaftaran / administrasi
10. farmasi
11. laboratorium
12. radiologi
13. gizi
14. fisioterapi

3
BAB III
TATA LAKSANA
A. PELAYANAN GERIATRI
1. Batasan pelayanan
Pelayanan geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut berusia > 70
tahun dengan pendekatan interdisiplin yang mencakup aspek promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitative serta aspek social dan psikologik
pada pasien usia lanjut
a. Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan geriatri
yang mempunyai kegiatan hanya berupa pelayanan poliklinik.
Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim Geriatri yang minimal terdiri
dari
- Dokter Spesialis Penyakit Dalam
- Dokter Spesialis lainnya yaitu Dokter Spesialis Bedah Ortephedi
- Perawat
- Tim rehabilitasi medik, minimal fisioterapis
- Farmasi
- Laboratorium
- Radiologi
- gizi

4
2. Alur Pelayanan Geriatri
BAGAN ALUR PELAYANAN GERIATRI RAWAT JALAN

PASIEN DATANG

SKRINING

PENDAFTARAN GERIATRI

KLINIK DALAM GERIATRI DAN ATAU


KLINIK ORTOPEDI GERIATRI
PENUNJANG

HOME CARE
FARMASI
LABORATORIUM RADIOLOGI

PULANG
RAWAT INAP

Keterangan:
1) Pasien datang ke RSUD Bendan dan dibantu petugas menuju skrining
2) Pada tempat skrining dilakukan pemilahan berdasarkan umur dan
keluhan pasien jika masuk kriteria,maka dipasangkan lebel geriatri
yang berwarna hijau berbentuk persegi pada lengan atas tangan
kanan
3) Petugas mengantarkan pasien ke pendaftaran geriatri,selanjutnya
menuju ke klinik Geriatri
4) Petugas poliklinik Geriatri ( Penyakit Dalam dan Ortopedi) menempeli
lebel geriatri pada Rekam medis pasien, dilanjutkan Assesmen geriatri
oleh perawat.
5) dilanjutkan pemeriksaan oleh dokter spesialis (Penyakit Dalam dan
atau Ortopedi) dan hasil pemeriksaan di tulis di Assesment medis
Geriatri
6) Bila memerlukan pemeriksaan penunjang pasien diberikan pengantar dan
diantar oleh petugas atau keluarga keruangan pemeriksaan penunjang
7) Bila diperlukan rujuk internal /external perawat membuatkan rujukan
8) Bila diperlukan home care perawat menghubungi tim home care.
9) Bila diperlukan rawat inap, perawat berkoordinasi dengan TPPRI.
10) Bila hanya diperlukan rawat jalan pasien diberikan resep berstempel
geriatri untuk kemudian dapat mengambil obat ke Instalasi Farmasi

5
diantar petugas atau keluarga ,
11) Pada saat pasien mendapatkan obat petugas farmasi melepaskan label
geriatri yang ada pada lengan atas tangan kanan pasien
12) Pasien dapat pulang setelah pelayanan diRSUD Bendan telah selesai

3. Pelayanan Pasien Geriatri di RSUD BENDAN


Apabila pasien masuk dengan usia ≥ 70 tahun dengan keluhan pada
bagian Penyakit Dalam dan atau pasien dengan gangguan tulang dan
sendi ( Spesialis Bedah Ortopedi )

4. Jenis pelayanan geriatric


a. Poliklinik Geriatri Penyakit Dalam dan Orthopedi
Tempat ini memberikan jasa pengadaan assessment, tindakan kuratif
sederhan dan konsultasi bagi penderita rawat jalan,baik dari
masyarakat, puskesmas, maupun antar poliklinik. Tenaga yang
dibutuhkan adalah dokter penyakit dalam dan dokter Spesialis
Ortophedi, dan Perawat.

b. Laboratorium
Salahh satu layanan pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan
yang cukup sering dilakukan bagi pasien – pasien geriatri dengan
berbagai macam penyakit geriatric yang dialami beberapa
pemeriksaan yang sering dilakukan adalah pemeriksaan Gula Darah,
kolesterol, asam urat, fungsi ginjal dan hepar.
c. Radiologi
Pemeriksaan Radiologi yang cukup sering dilakukan pada pasien –
pasien geriatri adalah foto ronsent thorak, tulang dan USG.

5. Assessment Geriatri
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidsiplin untuk
menilai aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi penderita
usia lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan dan
pemeliharaan kesehatan yang rasional. Assesment ini bersifat tidak
sekedar multidisiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi
antar dan lintas pelayanan kesehatan
6. Yang Perlu Mendapatkan Pelayanan Geriatri
a. Pasien berusia ≥ 70tahun dengan gangguan penyakit dalam dan atau
tulang dan sendi

6
b. Menderita lebih dari 1 (satu) penyakit kronis atau degenerative
dengan atau tanpa disertai penyakit akut
c. Menghadapi kesulitan untuk berjalan (instability), mengalami jatuh
(fall) atau imobilisasi (bedridden)
d. Menghadapi masalah untuk merawat diri sendiri (self care), seperti
kesulitan makan atau berpakaian
e. Mengalami penurunan daya ingat (memory) diri atau gangguan tigkah
laku (behavior)diri.
f. Masalah kesehatan lain seperti osteoporosis,penyakit Parkinson,
arthritis, gangguan berkemih (inkontinensia urine) atau gangguan
buang air besar
7. Prinsip-prinsip Pelayanan Geriatri adalah sebagai berikut :
a. Pendekatan menyeluruh (biopsikososial spiritual)
b. Orientasi terhadap kebutuhan klien
c. Diagnosis secara terpadu
d. Team Work (koordinasi)
e. Melibatkan keluarga dalam pelaksanaannya
8. Kriteria Pelayanan Geriatri
a. Komprehensif : adanya dukungan finansial yang adekuat,perawatan
sehari-hari, layanan kesehatan yang memadai, pendidikan
kesehatan, perawatan keluarga, kebutuhan rekreasi dan aktivitas
fisik, serta pelayanan transportasi
b. Adanya kerjasama / terkoordinasi program / sektoral
c. Mudah dijangkau
d. Memperhatikan kualitas pelayanan

9. Tata Laksana Assesment geriatri


Assessment geriatri adalah suatu rangkaian kegiatan proses
keperawatan yang :
a. Ditujukan kepada usia lanjut usia ≥ 70 tahun
b. Meliputi kegiatan pengkajian,dengan memperhatikan kebutuhan
fisik, psikilogis, sosial, dan spiritual
c. Menganalisis masalah dan merumuskan diagnosis keperawatan
d. Membuat perencanaan
e. Melaksanakan implementasi dan melakuka evaluasi

10. Tujuan Assesment Geriatri


a. Menegakkan :
- Diagnosis kelainan fisik / psikis yang bersifat fisiologik

7
- Diagnosis kelainan fisik / psikis yang bersifat patologik
- Melakukan terapi atas kelainan tersebbut
b. Menegakkan adanya gangguan organ / system (impairment),
ketidakmampuan (disabilitas) dan ketidakmampuan sosial (handicap)
untuk dapat dilakukan dna direhabilitasi
c. Untuk mengetahui sumber daya sosial ekonomi dan lingkungan yang
dapat digunakan untuk penatalaksanaan penderita tersebut

B. GERIATRIK GIANT
Penampilan suatu penyakit pad lanjut usia sering berbeda dengan usia muda.
Harus dapat dibedakan, apakah kelinan yang sering terjadi berkenaan dengan
bertambahnya usia atau suatu proses patologi sebagai penyebabnya. Beberapa
problema klinik dari penyakit pada geriatri yang sering dijumpai disebut
“GERIATRIK GIANT, yang terdiri dari :
1. Sindrom serebral
Dengan adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia lanjut
dapat dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat rentan
terhadap perubahan-perubahan, baik perubahan posisi tubuh maupun
factor lain, misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah seperti fungsi
jantung, bahkan fungsi otak yang berkaitan dengan pengaturan tekanan
darah ( system otonom)

2. Konfusio dan dementia


Gambaran klasik penderita konfusio yaitu :
a. Derajat kesabaran menurun, misalnya sulit untuk tetap bangun saat
diperiksa
b. Gangguan persepsi, antara lain ilusi, delusi, halusinasi, dan mis
interprestasi
c. Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia,tetapi
siang hari tertidur
d. Aktifitas psikomotor meningkat atau menurun
e. Disorientasi waktu, tempat ,dan orang
f. Gangguan memori
Dimensia adalah suatu sindroma klinik yang melipuii hilangnya fungsi
intelektual dan ingatan / memori sedemikian berat sehingga menyebabkan
disfungsi hidup sehari-hari
Secara garis besar, dementia pada usia lanjut dpat dikategorikan dalam 4
(empat) golongan, yaitu:
a. Dementia degenerative primer 60-60%

8
b. Dementia multi infark 10-20%
c. Dementia yang reversible atau sebagian reversible 20-30%
d. Dementia lain (terutama neurologic) 5-10%

Pemeriksaan Portabel untuk Status Mental (PPSE=MMSE=Mini Mental


State Examintaion)
Daftar pertanyaan Penilaian
1. Tanggal berapakah hari ini ? 0-2 kesalahan = baik
(bulan tahun) 3-4 kesalahan = gangguan
2. Hari apakah hari ini ? intelektual ringan
3. Apakah nama tempat ini ? 5-7 kesalahan = ganggua intelektual
4. Berapa nomor telepon bapak/ sedang
ibu? (bila tidak ada 8-10 kesalahan = gangguan
telepon ,jalan apakah rumah intelektual berat
bapak / ibu?
5. Berapa umur bapak / ibu ? Bila penderita tidak pernah sekolah,
6. Kapan bapak/ibu lahir ? nilai kesalahan diperbolehkan +1
(tanggal, bulan, tahun ) dari nilai diatas
7. Siapakah nama gurbernur kita Bila penderita skolah lebih dari SMA
? (walikota / camat / lurah ) kesalahan yang diperbolehkan -1
8. Siapakah nama gubernur dari atas
sebelum ini ? (walikota /
camat / lurah )
9. Siapakah nama gadis ibu
anda?
10. Hitung mundur 3-3, dimulai
dari 20

Dari : Folstein, 1990

3. Gangguan otonom
Beberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab seringnya gangguan syaraf
otonom pada usia lanjut adalah :
- Dengan meningkatnya usia, terdapat beberapa perubahan pada
neurotransmisi pada ganglion otonom, berupa penurunan asetil kokin
terutama disebabkan oleh penurunan enzin utama , yaitu kolin asteilase
hal ini cenderung menurunkan fungsi otonom

4. Inkontinensia

9
Inkontinensia urine merupakan salah satu keluhan utama pada penderita
geriatri. Inkontinensia adalah pengeluaran urine (atau feses) tanpa disadari.
Dalam jumlah dan frekwensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah
gangguan kesehatan atau sosial.
Inkontinensia dapat disebabkan oleh “DRIP”
D = Delirium
R = Retriksi mobilitas, retensi
I = Infeksi , inflamasi, impaks feses
P = Pharmasi (obat-oabatan),poliuri
5. Jatuh (The True Geriatic Giant)
Jatuh adalah suatu kejadian yang diaporkan penderita atau saksi mata
yang melihat kejadian mendadak terbaring / terduduk dilantai / tempat
yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka

Faktor- faktor yang memperngaruhi jatuh pada geriatri :


a. Faktor intrinsik
-Kondisi fisik dan neuropsikriatik
-Penurunan visus dan pendengaran’
-Perubahan neuro muskuler , gaya berjalan, dan reflek postural karena
proses menua
b. Faktor Ekstrinsik
- Obat-obatan yang diminum
- Alat-alat bantu berjalan
- Ligkungan yang tidak mendukunh (berbahaya)
Penyebab-penyebab jatuh pada geriatri
a. Kecelakaan : merupakan penyebab jatuh yang utama
b. Nyeri kepala dan atau vertigo
c. Hipertensi orthostatic
d. Obat-obatan
e. Proses penyakit yang spesifik
f. Idiopatik
g. Sinkop
Faktor-faktor lingkungan yang sering dihubungkan dengan kecelakaan
pada geriatri :
a. Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yag sudah tua, tidak stabil
atau tergeletak dibawah
b. Tempat tidur atau wc yang rendah / jongkok
c. Tempat berpegangan yang tidak kuat / tidak mudah dipegang
- Lantai yang tidak datar , baik ada trapnya atau menurun

10
- Karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal / menekuk
pinggirnya , dan benda-benda alas lantai yang licin atau mudah
tergeser
- Lantai yang licin atau basah
- Penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan)
- Alat bantu yang tidak tepat ukuran, maupun cara penggunaannya.

Faktor-faktor situasional yang mungkin mempresipitas jatuh antara


lain :
a. Aktivitas
Sebagian besar jatuh terjadi pada saat geriatri melakukan aktivitas
biasa seperti berjalan , naik,atau turun tangga ,dan mengganti
posisi
b. Lingkungan
Sekitar 70% geriatri jatuh dirumah , 10% tejadi ditangga, dengan
kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak dibandingkan saat
naik tangga.
Pencegahan jatuh :
a. Identifikasi factor resiko
Perlu dilakukan assessment keadaan sensorik , neurologic,
muskuluskeletal dan penyakit sistemik yang sering mendasari /
menyebabkan jatuh. Juga keadaan lingkungan , obat-obatan dan
alat bantu jalan.
b. Penilaian keseimbangan gaya berjalan
Setiap geriatri harus dievaluasi keseimbangan badannya dalam
melakukan gerakan pindah tempat, pindah posisi, juga gaya
berjalan dan kekuatan otot ekstremitas bawah geriatri
c. Mengatur / mengatasi faktor situasional
Factor situasional yang bersifat serangan akut dapat dicegah
dengan pemeriksaan rutin kesehatan geriatri, bahaya lingkungan
dapat dicegah dengan perbaikan lingkungan. Aktivitas fisik dapat
dibatasi sesuai kondisi kesehatan geriatric

6. Kelainan pada Tulang Belakang


Penyakit tulang dan patah tulang merupakan salah satu dar sindroma
geriatri. Dengan bertambahnya usia terdapat peningkatan hilang tulang
secara linear. Hilang tulang ini lebih nyata pada wanita dibanding pria.

7. Dekubitus

11
Dekubitus adalah kerusakan kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit.
Bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan
pada suatu area secara terus-menerus, sehingga mengakibatkan gangguan
sirkulasi darah setempat.
Area yang biasa terjadi dekubitus adalah tempat diatas tonjolan tulang dan
tidak dilindungi cukup dengan lemak subkuten, misalnya : daerah sacrum,
daerah trokanter dan spina ischiadica, daerah tumit dan siku.
Karakteristik penampilan klinis dan dekubitus dapat dibagi sebagai berikut
:
- Derajat I : reaksi peradangan masih terbatas pada epidemis,
kemerahan,/ eritem indurasi atau lecet
- Derajat II : reaksi yang lebih mencapai seluruh dermis hingga
lapisan lemak subkutan. Tampak sebagai ulkus yang dangkal,
dengan tepi yang jelas dan perubahan warna pigmen kulit.
- Derajat III : ulkus menjadi lebih dalam, meliputi jaringan lemak
subkutan dan menggaung berbatasan dengan fascia dari otot-otot.
Sudah mulai didapat infeksi dengan jaringan nekrotik yang berbau
- Derajat IV : perluasan ulkus menembus otot, sehungga tampak
tulang di daerah ulkus yang dapat mengakibatkan infeksi pada
tulang atau sendi

Faktor-faktor penyebab dekubitus :


1. Factor intrinsic ( dari tubuh sendiri)
a. Status gizi
b. Anemia
c. Hipoalbumin
d. Penyakit-penyakit neurologis
e. Keadaan hidrasi / cairan tubuh pelu dinilai dengan cermat
2. Faktor ekstrinsik
a. Kebersihan tempat tidur
b. Bahan-bahan tenun yang kusut dan kotor
c. Peralatan medic yang menyebabkan penderita terinfeksi pada
suatu sikap tertentu
Pengelolaan dekubitus
1. Dekubitus derajat I
Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis, kulit
kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan sabun, diberi
lotion, kemudian dimassage 2-3 kali per hari
2. Dekubitus derajat II

12
Terjadi ulkus yang dangkal : perawatan luka harus memperhatikan
syarat-syarat aseptic dan antiseptic. Daerah bersangkutab digesek
dengan es dan dihembus dengan udara hangat bergantian untuk
merangsang sirkulasi. Dapat diberikan salep topika, mungkin juga
merangsang tumbuhnya jaringan muda / grnulasi. Pergantian balut dan
salep ini jangan terlalu sering karena malah dapat merusak pertumbhan
jaringan yang diharapkan.

3. Dekubitus derajat III


Usahakan luka selalu bersih dan eksudat diusahakan dapat mengalir
keluar. Balut jangan terlalu tebal dan sebaiknya transparan sehingga
permeable untuk masuknya udara / oksigen dan penguapan dapat
berlangsung dengan baik.
4. Dekubitus derajat IV
semua langkah-langkah diatas tetap dikerjakan dan jaringan nekrotik
yang ada harus dibersihkan, sebab akan menghalangi pertumbuhan
jaringan / epietelisasi. Beberapa preparat enzim coba diberikan untuk
usaha ini, dengan tujuan mengurangi perdarahan. Setelah jaringan
nekrotik dibuang dan luka bersih, penyembuhan luka secara alami
dapat diharapkan.
Beberapa usaha untuk mempercepat penyembuhan antara lain dengan
memberikan oksigenasi pada daerah luka, tindakan dengan
ultrasonografi untuk membuka sumbatan-sumbatan pembuluh darah
dan sampai transplantasi kulit setempat

nama penderita Skor Tanggal


Kondisi fisik umum
Baik 4
Lumayan 3
Buruk 2
Sangat buruk 1

Kesadaran
Compos mentis 4
Apatis 3
Sopor 2
Stupor / koma 1
Aktivitas

13
Ambulan 4
Ambulan dengan bantuan 3
Hanya bisa duduk 2
Tiduran 1
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas 2
Tidak bisa bergerak 1
Inkontinensia
Tidak 4
Kadang-kadang 3
Sering inkontinensia urin 2
Inkontinensia alvi dan urin 1
Skor total
Skor total < 14

BAB IV
14
DOKUMENTASI
Assesment medis geriatric
Assessment perawat geriatri
SPO Alur pelayanan pasien geriatri

DIREKTUR RSUD BENDAN


KOTA PEKALONGAN,

JUNAEDI WIBAWA

15

Anda mungkin juga menyukai