Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENGANTAR ADMINISTRASI DAN

KEBIJAKAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

Dini Alfina

DOSEN :

Muhammad Firza Syahlefi Lubis, SKM, MKM

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN

2019
Perencanaan Program Kesehatan Melalui Fungsi
Manajemen (Poac)

Planning (Perencanaan)
Perencanaan program kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-
masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber
daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan menyusun langkah-
langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan akan menjadi
efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan
berdasarkan emosi atau angan-angan saja.
Dalam upaya pemberantasan kesehatan baik itu yang sifatnya menular maupun
tidak menular yang dilakukan oleh departemen kesehatan dalam suatu negara diperlukan
sebuah pola kerja atau program kerja yang tersusun dengan baik. untuk mendukung itu
semua maka diperlukan fungsi manajemen perencanaan agar tujuan yang dicapai terarah
dengan baik, adapun perencanaan yang dapat disusun dalam program kesehatan untuk
melakukan pemberantasan penyakit tidak menular yaitu;
1. Penyusunan perencanaan dalam lingkup tugas dibidang pencegahan dan
penanggulangan penyakit;
2. Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan pencegahan dan
pemberantasan penyakit bersumber pada binatang, penyakit menular langsung, penyakit
menular tertentu dan penyakit tidak menular serta kejadian luar biasa penyakit dan
wabah;
3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;
4. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data dan pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan pemberantasan penyakit bersumber pada binatang , penyakit menular
langsung, penyakit menular tertentu dan penyakit tidak menular serta kejadian luar biasa
penyakit dan wabah;
5. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi /lembaga lainnya terkait pembinaan di Tempat-
tempat Umum, Lingkungan Pemukiman, Lingkungan Kerja Perusahaan, pengendalian
vektor penyakit, pengawasan kualitas air bersih dan air minum;
6. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.
7. Evaluasi pencapaian hasil kerja yang terdapat dalam tujuan utama program kerja.
Langkah yang sering digunakan dalam perencanaan program kesehatan adalah
mengikuti prinsip lingkaran pemecahan masalah (problem solving cycle), secara umum
tersusun sebagai berikut :

1. Melakukan Pengumpulan Data


2. Menetapkan Prioritas Masalah
3. Menyusun Alternatif Jalan Keluar
4. Memilih Prioritas Jalan Keluar
5. Menyusun Rencana Kerja Selengkapnya
6. Metode Penilaian dan Kriteria Keberhasilan

Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun dan
mengatur semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana
tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut,
pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Pengorganisasian yang dapat dilakukan dalam perencanaan program kesehatan ialah:


 Bagaimana bentuk tindakan pemberantasan panyakit tidak menular yang akan dilakukan
dan siapa yang akan melakukannya?
 Mengordinir petugas kesehatan yang akan melakukan tahapan pemberantasan penyakit
tidak menular dimasyarakat.

Untuk menjawab point pertama diatas maka tindakan pengorganisasian perencanaan


program kesehatan itu berupa pelaksanaan tugas-tugas oleh bidang-bidang pemberantasan
kesehatan tidak menular yang telah dibentuk sebelumnya oleh pemerintah terkait yang
kemudian akan dilaksanakan oleh bidang-bidang tersebut misalnya Bidang Pencegahan,
Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari:
1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan
pencegahan dan pemberantasan penyakit.

2. Seksi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi


Seksi Pengamatan Penyakit dan Imunisasi mempunyai tugas merencanakan,
melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan
Pengamatan Penyakit dan Imunisasi.

3. Seksi Penyehatan Lingkungan


Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan
pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan penyehatan
lingkungan.

Dari ketiga contoh diatas merupakan bentuk pengorganisasian dari pernecanaan


program kesehatan dalam rangka pemberantasan penyakit tidak menular. Kemudian poin
kedua ialah cara untuk mengordinir petugas pemberantasan kesehatan dimasyarakat oleh
petugas kesehatan ialah dengan memberdayakan semua potensi yang ada baik itu dari
lingkup kesehatan sendiri maupun dari masyarakat sendiri.

Actuating (Pelaksanaan)
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan
pelaksanaan kerja. Untuk itu maka dibutuhkan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama.
Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan
program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang
telah disusun. Kecuali memang ada hal-hal khusus sehingga perlu dilakukan penyesuian.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan perannya masing-masing. Tidak
boleh saling jegal untuk memperebutkan lahan basah misalnya.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan
nasional yang diupayakan oleh pemerintah. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan
di tengah beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu
untuk menghadapinya. Dalam perencanaan program kesehatan untuk memberantas
penyakit tidak menular dapat dilaksanakan strategi sebagai berikut yang dapat dijalankan
oleh dinas kesehatan terkait:
 Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat.
Sasaran utama strategi ini adalah seluruh desa menjadi desa siaga, seluruh masyarakat
berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi.

 Meningkatkan akses masyarakat tehadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.


Sasaran utama strategi ini adalah ; Setiap orang miskin mendapatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu; setipa bayi, anak, dan kelompok masyarakat risiko tinggi
terlindungi dari penyakit; di setiap desa tersedia SDM kesehatan yang kompeten; di
setiap desa tersedia cukup obat esensial dan alat kesehatan dasar; setiap Puskesmas dan
jaringannya dapat menjangkau dan dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya;
pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit, Puskesmas dan jaringannya memenuhi
standar mutu.

 Meningkatkan sistem surveillans, monitoring dan informasi kesehatan.


Sasaran utama dari strategi ini adalah : setiap kejadian penyakit terlaporkan secara cepat
kepada desa/lurah untuk kemudian diteruskan ke instansi kesehatan terdekat; setiap
kejadian luar biasa (KLB) dan wabah penyakit tertanggulangi secara cepat dan tepat
sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan masyarakat; semua ketersediaan
farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat; terkendalinya
pencemaran lingkungan sesuai dengan standar kesehatan; dan berfungsinya sistem
informasi kesehatan yang evidence based di seluruh Indonesia.

 Meningkatkan pembiayaan kesehatan.


Sasaran utama dari strategi ini adalah : pembangunan kesehatan memperoleh prioritas
penganggaran pemerintah pusat dan daerah; anggaran kesehatan pemerintah diutamakan
untuk upaya pencegahan dan promosi kesehatan; dan terciptanya sistem jaminan
pembiayaan kesehatan terutama bagi rakyat miskin.

Controlling (Monitoring)
Monitoring atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah proses untuk
mengawasi secara terus menerus kegiatan staf dalam melaksanakan rencana kerja yang
sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.peran jembatan antar
pribadi (interpersonal role), peran penyambung informasi (information transfer role), dan
peran pengambil keputusan (decision-making role). Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Kesehatan.
Hal-hal yang perlu dikontrol dalam program perencanaan kesehatan misalnya:
1. Tenaga Kesehatan
Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang
menekankan penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Pengelolaan upaya
kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan pendekatan holistic yang lebih
luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara kolektif dan tidak individual.
Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotifasi dan memberdayakan masyarakat,
mampu melibatkan kerjasama lintas sektoral, mampu mengelola system pelayanan
kesehatan yang efisien dan efektif, mampu menjadi pemimpin, pelopor, pembinan dan
teladan hidup sehat.

2. Pemberdayaan Masyarakat
Dalam pembinaan dan pemberdayaan mayarkat yang sangat penting adalah
bagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat untuk dapat tertarik dan
bertanggungjawab atas kesehatan mereka sendiri dengan memobilisasi sumber dana yang
ada pada mereka.

3. Kesehatan dan Komitmen Politik.


Masalah kesehatan pada dasarnya adalah masalah politik oleh karena itu untuk
memecahkan masalah kesehatan diperlukan komitmen politik. Dewasa ini masih terasa
adanya anggapan bahwa unsur kesehatan penduduk tidak banyak berperan terhadap
pembangunan social ekonomi. Para penentu kebijakan banyak beranggapan sector
kesehatan lebih merupakan sector konsumtif ketimbang sektor produktif sebagai penyedia
sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga apabila ada kegoncangan dalam keadaan
ekonomi negara alokasi terhadap sector ini tidak akan meningkat

Anda mungkin juga menyukai