Anda di halaman 1dari 1

Anda sedang menggunakan akses tamu


(Masuk)

Evidence Based
dalam Praktik
Kebidanan
Depan / Kursus / Universitas Prima Indonesia
/ Fakultas Keperawatan & Kebidanan
/ Sarjana Kebidanan / TA. 2021/2022 GENAP
/ SEMESTER 2 JALUR KHUSUS KELAS BCD
/ Evidence Kelas JK BCD
/ TOPIK 5. Evidence Based in Midwifery practice
pada Evidence based clinical decision making and
scope of praktice
/ 1.1. Pengambilan Keputusan Dalam Kebidanan

1.1. Pengambilan Keputusan


Dalam Kebidanan

Proses pengambilan keputusan merupakan
bagian dasar dan integral dalam praktik
suatu profesi dan keberadaanya sangat penting
karena akan menentukan tindakan selanjutnya.

Menurut George R.Terry, pengambilan


keputusan adalah memilih alternatif yang ada.

Ada 5 (lima) hal pokok dalam pengambilan


keputusan:

1. Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif


dan mudah terpengaruh
2. Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis,
seringnya terpapar suatu kasus meningkatkan
kemampuan mengambil keputusan terhadap
nsuatu kasus
3. Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik.
4. Wewenwng lebih bersifat rutinitas
5. Rasional, keputusan bersifat obyektif,
trasparan, konsisten

Keterlibatan bidan dalam proses pengambilan


keputusan sangat penting karena dipengaruhi oleh
beberapa hal, sebagai berikut :

Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang


bersifat sangat pribadi dan bidan bisa memenuhi
kebutuhan.
Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan
berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.
Perawatan berfokus pada ibu(women centered
care) dan asuhan total( total care)

Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia


pada umumnya disebabkan oleh 3 keterlambatan
yaitu :

Terlambat mengenali tanda – tanda


bahaya kehamilan sehingga terlambat untuk
memulai pertolongan
Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan
Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di
tempat pelayanan.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengambilan


keputusan antara lain :

Faktor fisik, didasarkan pada rasa yang dialami


oleh tubuh sepeti rasa sakit, tidak nyaman dan
kenikmatan.
Emosional, didasarkan pada perasaan atau sikap.
Rasional, didasarkan pada pengetahuan
Praktik, didasarkan pada keterampilan individual
dan kemampuan dalam melaksanakanya.
Interpersonal, didasarkan pada pengrauh jarigan
sosial yang ada
Struktural, didasarkan pada lingkup
sosial,ekonomi dan politik

Menghadapi Masalah Etik Moral Dan Dilema


Dalam Praktek Kebidanan

Menurut Daryl Koehn (1994) bidan dikatakan


profesional bila dapat menerapkan etika dalam
menjalankan praktik. Bidan ada dalam posisi baik
yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan
peningkatan pengetahuan tentang etika untuk
menetapkan dalam strategi praktik kebidanan

1. Informed Choice

Informed choice adalah membuat pilihan setelah


mendapatkan penjelasan tentan alternatif asuhan
yang akan dialaminya.

Menurut kode etik kebidanan internasionl (1993)


bidan harus menghormati hak informed choice ibu
dan meningkatkan penerimaan ibu tentang pilihan
dalam asuhan dan tanggung jawabnya terhadap
hasil dari pilihannya.

Definisi informasi dalam konteks ini meliputi :


informasi yang sudah lengkap diberikan dan
dipahami ibu, tentang pemahaman resiko, manfaat,
keuntungan dan kemungkinan hasil dari tiap
pilihannya.

Pilihan (choice) berbeda dengan persetujuan


(consent) :

Persetujuan atau consent penting dari sudut


pandang bidan karena berkaitan dengan aspek
hukum yang memberikan otoritas untuk semua
prosedur yang akan dilakukan bidan
Pilihan atau choice penting dari sudut pandang
klien sebagai penerima jasa asuhan kebidanan,
yang memberikan gambaran pemahaman
masalah yang sesungguhnya dan menerapkan
aspek otonomi pribadi menentukan “ pilihannya”
sendiri.

2. Bagaimana Pilihan Dapat Diperluas dan


Menghindari Konflik

Memberi informai yang lengkap pada


ibu, informasi yang jujur, tidak bias dan dapat
dipahami oleh ibu, menggunakan alternatif media
ataupun yang lain, sebaiknya tatap muka.

Bidan dan tenaga kesehatan lain


perlu belajar untuk membantu ibu menggunakan
haknya dan menerima tanggungjawab keputusan
yang diambil. Hal ini dapat diterima secara etika dan
menjamin bahwa tenaga kesehatan sudah
memberikan asuhan yang terbaik dan memastikan
ibu sudah diberikan informsi yang lengkap tentang
dampak dari keputusan mereka

Untuk pemegang
kebijakan pelayanan kesehatan perlu
merencanakan, mengembangkan sumber daya,
memonitor perkembangan protokol dan petunjuk
teknis baik di tingkat daerah, propinsi untuk
semua kelompok tenaga pemberi pelayanan bagi
ibu. Menjaga fokus asuhan pada ibu dan evidence
based, diharapkan konflik dapat ditekan serendah
mungkin.

Tidak perlu takut akan konflik tetapi
mengganggapnya sebagai sutu kesempatan untuk
saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang
yang obyektif bermitra dengan wanita
dari sistem asuhan dan tekanan positif pada
perubahan

3. Beberapa Jenis Pelayanan Yang Dapat Dipilih


Klien

Bentuk pemeriksaan ANC dan skrening


laboratorium ANC
Tempat melahirkan
Masuk ke kamar bersalin pada tahap awal
persalinan.
Di dampingi waktu melahirkan
Metode monitor djj
Augmentasi, stimulasi, induksi
Mobilisasi atau posisi saat persalinan
Pemakaian analgesia
Episiotomi
Pemecahan ketuban
Penolong persalinan
Keterlibatan suami pada waktu melahirkan
Teknik pemberian minuman pada bayi
Metode kontrasepsi

KATA KUNCI: kebidanan

Terakhir diperbaharui: Thursday, 31 March 2022,


21:33

◀︎ 1.2. Ethical consideration of research


Pindah ke...
1.2. Jurnal Terkait ▶︎

Anda sedang menggunakan akses tamu (Masuk)


Evidence Kelas JK BCD

Bahasa Indonesia (id)


Bahasa Indonesia (id)
English (en)

Ganti menjadi tema standar


Copyright © 2018 - Universitas Prima Indonesia

Anda mungkin juga menyukai