Anda di halaman 1dari 58

TORCH

(TOXOPLASMA, RUBELLA, CMV,


HEPES)
dan HIV/AIDS
INFEKSI TORCH DALAM
KEHAMILAN
INFEKSI TORCH (Toksoplasma,
Rubela,Cytomegalovirus, dan
Herpes Simplex) adalah
sekelompok infeksi yang
dapat ditularkan dari wanita
hamil kepada bayinya.
TOXOPLASMOSIS
Toksoplasmosis adalah infeksi yang sangat
umum terjadi yang disebabkan oleh
parasit protozoa intraseluler obligat
Toxoplasma gondii.
Kejadian tertinggi terjadi pada daerah
yang lembab namun rendah pada daerah
yang panas dan kering.
DAUR HIDUP TOXOPLASMA
TRANSMISI TOXOPLASMA DARI IBU KE
JANIN
Transmisi toxoplasma secara Vertical
transmission. namun Mekanisme T. Gondii
menginfeksi plasenta dan bagaimana
infeksi dapat ditularkan dari ibu ke janin
belum diketahui dengan jelas.
MANIFESTASI KLINIS
1. Ibu
. kebanyakkan tidak bergejala namun ada juga yang
bergejala dan paling sering ialah limfadenopati pada
individu hamil atau tidak hamil.
. Nyeri kepala, lelah, malaise, demam, nyeri abdomen, ruam
makulopapular

2. Janin (Congenital)
. Trias karakteristik yang terdiri dari hidrosefalus,
mikrosefalus, kalsifikasi intrakranial, korioretinitis,
strabismus, kebutaan, epilepsi, retardasi psikomotor atau
mental, petekia oleh karena trombositopenia, dan anemia.
DIAGNOSIS PRANATAL
Umumnya di lakukan pada usia kehamilan
14 27 minggu (trimester II), meliputi :
Kordosentesis / amniosentesis dengan
tuntunan USG
Pemeriksaan dengan teknik PCR( Sangat
Dianjurkan pada wanita hamil)
Teknik ELISA untuk mendeteksi Antibodi Ig
M/ Ig G janin ( Anti Toksoplasma)
TERAPI
1. Kehamilan dengan infeksi akut
. Spiramisin 2-4 gram/hari PO dibagi dalam 4 dosis untuk
3 minggu, diulangi setelah 2 minggu sampai kehamilan
aterm.
. Piremitamin 1 mg/kgBB/hari PO 3-4 hari di kombinasi
dengan Sulfadiazin 50-100 mg/kgBB/hari PO di bagi 2
dosis, serta asam folinik 2 kali 5 mg IM.
2. Toxoplasma kongenital
Piremitamin 0,5-1 mg/kgBB/hari setiap 2-4 hari selama
20 hari di kombinasi dengan Sulfadiazin 50-100
mg/kgBB/hari PO, serta injeksi asam folinik 5 mg IM
setiap 2-4 hari.
3. Penderita immunodefisiensi
pengobatan sama dengan pada toxoplasma kongenital.
PENCEGAHAN
Pencegahan primer
Gunakan sarung tangan ketika menyentuh material
yang kemungkinan terkontaminasi dengan feses kucing
(pasir,tanah)
Cuci tangan pakai sabun
Konsumsi daging matang (>67 C)
Cuci bersih buah dan sayur sebelum dikonsumsi
Tutup rapat makanan agar tidak berkontak dengan lalat
Kucing peliharaan dijaga agar tetap didalam rumah,
diberi makanan matang, dan juga mencegah kucing
untuk berburu tikus dan burung.
Infeksi Rubella pada
Kehamilan
MORFOLOGI Epidemiologi
Penyakit ini terdistribusi secara luas
didunia
Di Amerika serikat, tahun 1964-1965
rubela merupakan penyakit endemik,
lebih dari 20.000 bayi dilahirkan cacat,
10.000 kasus keguguran dan bayi lahir
mati saat dilahirkan. Diperkirakan 25%
bayi yang terinfeksi rubela pada tiga
bulan pertama usia kandungan dilahirkan
family : Togaviridae dengan satu jenis atau lebih kecacatan.
Setelah program imunisasi rubela pada
Genus : Rubivirus tahun 1969, jumlah kasus rubela
menurun.
Spesies : Rubela Virus Tahun 1999-2012 menurun dari 900.000
kasus menjadi 94.034 kasus
RUBELLA PADA WANITA TIDAK
HAMIL DAN WANITA HAMIL
Di luar kehamilan rubella merupakan Virus rubella tidak berbahaya
penyakit yang tidak berarti dimana untuk kesehatan ibu hamil,
penderitanya hanya menggalami namun sangat berbahaya
gejala-gejala sebagai berikut
terhadap pertumbuhan dan
Demam
kehidupan janin didalam
Sakit kepala
kandungan.
Hidung tersumbat atau beringus.
Resiko penularan rubela dari ibu
Tidak nafsu makan dan mual.
ke janin adalah jika wanita hamil
Iritasi ringan pada mata.
terinfeksi saat usia
Pembengkakan kelenjar limfa pada
kehamilannya <12 minggu
telinga dan leher.
Ruam berbentuk bintik-bintik
maka risiko janin tertular 80-
90%
kemerahan yang awalnya muncul di
wajah lalu menyebar ke badan, Kehamilan 15-30 minggu maka
tangan, dan kaki. Ruam ini umumnya risiko janin terinfeksi menurun
berlangsung selama 1-4 hari. menjadi 10-20%
Nyeri pada sendi, terutama pada Kehamilan >36 minggu menjadi
penderita wanita. 6%
PATOFISIOLOGI

Droplet, Saluran
Limfonodus
Kontak napas Viremia
sekitar
Langsung (nasofaring)

Infeksi pd
placenta

Kelainan
Lahir bawaan, Masuk
IUGR Melewati
Sirkulasi
placenta
Janin

Abortus
Infeksi Rubella pada kehamilan
Infeksi pada Trimester 1 : 80-90%
Dapat menyebabkan keguguran atau janin

meninggal di dalam kandungan,dan juga


dapat memberikan dampak buruk untuk
kemungkinan besar bayi lahir dengan
kelainan bawaan (sindroma rubella
kongenital) (seperti; defek pada jantung,
katarak, rinitis, ketulian)
Gejala Klinis Infeksi Rubella pada
Wanita
Pada wanita yang tidak hamil : gejalanya ringan dan
bersifat self limitting disease
Akan menjadi serius pada wanita HAMIL :

kehamilan di bawah 12 minggu, ibu akan melahirkan


bayi yang cacat kongenital
kehamilan di bawah 8 minggu -> keguguran

Gejala :

Adanya gejala prodromal :

Demam, konjungtivitis,nyeri tenggorokan, pusing,


malaise, limfadenopati
Rash -> gatal. Ciri : mulai dari wajah menyebar ke

badan dan ekstremitas


Poliartritis dan poliartralgia
Gejala Klinis Infeksi
Rubella pada Bayi
Bayi di diagnosis mengalami CRS apabila
mengalami 2 gejala pada kriteria A atau 1
kriteria A dan 1 kriteria B:
Kriteria A : Kriteria B:
1. Katarak 1. Purpura
2. glaukoma bawaan 2. Splenomegali
3. kehilangan 3. retardasi mental
pendengaran, 4. meningoensefalitis
4. pigmentasi retina 5. tulang tampak gelap
pada hasil foto roentgen.
Penegakan diagnosa
Dilakukan pengambilan sampel berupa air liur
atau darah untuk diperiksa di laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan

meliputi pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM


Tes tersebut digunakan untuk mendeteksi

keberadaan antibodi rubella. Jika terdapat


antibodi IgM, berarti Anda sedang mengidap
rubella. Sedangkan keberadaan antibodi IgG
berarti Anda sudah pernah mengidap rubella
atau sudah menerima vaksinasi.
PENGOBATAB DAN PENCEGAHAN
Karena merupakan
INFEKSI RUBELA
virus sehingga belum
ada pengobatan yg VAKSIN MMR
dapat dilakukan selain Vaksin untuk mencegah Measles, Mumps dan
Rubella. Vaksin ini diberikan kepada:
pengobatan Anak- anak sebanyak 2 kali yaitu:
Dosis pertama: 12-15 bulan
simptomatis.
Dosis kedua: 4-6 tahun
Wanita pada usia reproduktif (>18
Dapat diberikan IgG tahun) yang belum hamil sebaiknya di
beri 2 dosis vaksin ini dengan jeda
(20ml) untuk wanita pemberian 28 hari.
Wanita setelah divaksinasi MMR di beri
hamil yg tdk ingin konseling agar tidak boleh hamil
minimal 4 minggu setelah vaksinasi
abortus namun kontraindikasi:
Pernah menderita reaksi alergi terhadap

manfaatnya blm terbukti neomycin atau komponen vaksin MMR.


Wanita hamil
Sedang mendapat pengobatan atau

penyakit yang menurunkan sistem imun

PENGOBATAN PENCEGAHAN
Komplikasi dan Prognosis
Rubella Infeksi ringan
Sebagian wanita yang terkena rubella
mengalamiarthritispada jari-jari, pergelangan
tangan dan lutut, yang umumnya berlangsung
selama 1 bulan.
Dalam kasus yang cukup jarang terjadi, rubella
dapat menyebabkan infeksi telinga (otitis
media) atau radang otak (ensefalitis).
Wanita hamil dan terkena rubella,
konsekuensinya berat pada bayi yang
dikandung.
Sekitar 90% bayi yang dilahirkan dari ibu yang
mengidap rubella selamatrimester pertama kehamilan
akan mengembangkan sindrom rubella bawaan.
Hal ini akan mengakibatkan satu atau beberapa
gangguan, antara lain:

Retardasi pertumbuhan
Katarak
Tuli
Cacat jantung bawaan
Cacat pada organ lain
Keterbelakangan mental

Risiko tertinggi janin akan berada selama trimester


pertama kehamilan, namun trimester selanjutnya juga
berbahaya.
DEFINISI
Human cytomegalo virus
termasuk golngan virus
herpes DNA. Berdasarkan
struktur dan cara virus CMV
pada saat melakukan
replikasi. Virus ini
menyebabkan
pembengkakan sel
karakteristik sehingga
terlihat sel membesar
(sitomegali) yang tampak
bagai mata burung hantu.
Penularan cmv
Penularan cmv secara
horizontal :
Melalui Droplet Infection Penularan cmv secara
dan kontak dengan air vertikal :
ludah dan air seni. Dimasa Penularan proses infeksi
peripartum infeksi CMV maternal ke janin.
timbul akibat pemaparan
Infeksi CMV kongenital
sekresi serviks yang telah
terinfeksi melalui ASI dan
umumnya terjadi karena
tindakan transfusi darah. transmisi plasenta.
PATOGENESIS
Infeksi CMV yang Virus masuk ke dalam sel-sel
terjadi karena dari berbagai macam jaringan
disebut INFEKSI LATEN.
pemaparan pertama kali
Pada keadaan tertentu
atas individu disebut eksersebasi terjadi dari infeksi
INFEKSI PRIMER. laten disertai multiplikasi virus.
Infeksi primer berlangsung Keadaan tersebut misalnya
simptomatis maupun terjadi pada individu yang
asimptomatis. Virus akan mengalami supresi imun karena
infeksi HIV, atau obat-obatan
menetap dalam jaringan yang dikonsumsi penderita
hospes dalam waktu yanng transpant-resipien ataupun
tidak terbatas. penderita dengan keganasan .
PATOGENESIS
Infeksi rekuren
(reaktivasi/reinfeksi) yang
dimungkinkan karena penyakit Pada infeksi CMV
tertentu serta keadaan supresi kongenital, janin yang
imun yang bersifat itrogenik. terinfeksi sebelumnya
telah mengalami infeksi
Kedua keadaan tersebut pada plasenta yang
menekan limfosit T sehingga
timbul stimulasi antigenik
selanjutnya menyebar
yang kronis. Terjadi reaktivasi secara hematogen dan
virus dari periode laten menginfeksi janin
disertai berbagai sindroma.
EPIDEMIOLOGI
Dinegara maju Manifestasi klinik dapat
sitomegalovirus (CMV) berupa :
adalah penyebab infeksi Hepatosplenomegali
kongenital yang paling
Mikrosefali
utama dengan angka 0,3% -
2% dari kelahiran hidup. Retardasi mental
Hal ini menyebabkan Gangguan psikomotor
kematian perinatal sebanyak Ikterus
20% - 30% serta timbulnya Petechie
cacat neurologik berat lebih
Korioretinitis
dari 90% pada kelahiran
Klasifikasi serebral
INFEKSI CMV PADA KEHAMILAN
Transmisi CMV pada dari Infeksi eksogenus dapat bersifat
ibu ke janin dapat terjadi primer yaitu terjadi pada ibu hamil
selama kehamilan dan infeksi dengan pola imunologik
seronegatif dan non-primer bila ibu
pada umur kehamilan kurang hamil dalam keadaan seropositif
dari 16 minggu
menyebabkan kerusakan Infeksi ednogenus adalah hasil
yang serius. suatu reaktivasi virus yang
sebalumnya dalam keadaan paten.
Infeksi maternall primer dan
Infeksi CMV kongenital
memberikan akibat klinik yang
berasal dari infeksi maternal jauh lebih buruk pada janin
eksogenus ataupun dibandingkan infeksi rekuren
endogenus. (reinfeksi).
DIAGNOSIS
Metode serologis :
Diagnosis infeksi
maternal primer dapat Metode virologik :
ditunjukkan dengan
adanya perubahan dari Viremia maternal dapat
seronegatif menjadi ditegakkan dengan
seropositif menggunakan uji imuno
fluoresen.
(tampak adanya IgM dan
IgG anti CMV)
DIAGNOSIS PRENATAL
Diagnosis prenatal Metode PCR dan isolasi
harus dikerjakan virus pada cairan
terhadap ibu dengan ketuban dengan cara
kehamilan yang diperoleh setelah
menunjukkan infeksi amniosintesis yang baik
primer pada umur dikerjakan pada usia
kehamilan sampai 20 kehamilan 21-23
minggu minggu.
Kemungkinan Infeksi CMV Intrauterin
Bila Didapatkan Hal-hal Berikut :

Oligohidroamnion Mikrosefali
Polihidramnion Ventrikulomegali
Hidrops nonimun serebral (hidrosefalus)
Asites janin Klasifikasi intrakranial
Gangguan pertumbuhan Hepatosplenomegali
janin Klasifikasi intrahepatik
TERAPI DAN KONSELING
Tidak ada terapi memuaskan Obat yang digunakan untuk
yang dapat diterapkan. anti CMV untuk saat ini
Khususnya pada pengobatan adalah :
infeksi kongentital.
Ganciclovir
Foscarnet
Dengan demikian, konseling
infeksi primer yang terjadi Cidofivir
pada usia kehamilan 20 Valaciclovir
minggu dapat Namun obat-obatan tersebut
dipertimbangkan termasi dapat menimbulkan
kehamilan. intoksikasi serta resistensi.
HERPES SIMPLEKS VIRUS PADA
KEHAMILAN
Penyakit herpes merupakan penyakit
yang di sebabkan oleh virus
herpes.Penyakit herpes masuk dalam
kelompok penyakit TORCH,yang
dapat menyebabkan gangguan pada
perkembangan janin.
PENGARUH HSV PADA
KEHAMILAN
Ibu hamil yang terinfeksi virus herpes
pada minggu-minggu awal bisa
mengalami keguguran.Jika tidak
terjadi keguguran dan bayi bisa
selamat umumnya tetap berbahaya
bagi janin karena HSV dapat
menyebabkan cacat sistem syaraf
dan penglihatan.
BAGAIMANA JIKA IBU TERJANGKIT
HERPES DI AWAL KEHAMILAN ?
Pada ibu hamil yang terjangkit herpes
di awal kehamilan itu sangat
berbahaya,tetapi jika terjadi di
bawah 28 minggu kehamilan tubuh
ibu hamil akan menghasilkan
antibody untuk melawan virus dan
akan memberikan perlindungan pada
bayi.
Ibu hamil yang terkena virus dalam
waktu 6 minggu sebelum tanggal
perkiraan lahir,tubuh tidak akan
cukup waktu untuk membuat
antibodi yang bisa di teruskan pada
bayi.sehingga bayi bisa terkena
herpes saat proses kehamilan.
IBU DENGAN HERPES SEBELUM
HAMIL
Risiko bayi terkena virus
rendah.Karena tubuh telah
memberikan antibody.jika penyakit
sering kambuh ibu dapat
mengkonsumsi obat antivirus.Obat
Asiklovir,dan obat ini aman di
konsumsi selama kehamilan.
HERPES DAPAT MEMBAHAYAKAN
BAYI
Ibu dapat menularkan herpes kepada
bayi dengan 3 cara :
1. Sebelum lahir (herpes
intrauterine).ibu menularkan kepada
bayi di dalam rahim.
2. Selama persalinan dan kelahiran.
3. Setelah lahir.
HIV/AIDS PADA IBU HAMIL
Pendahuluan
Masalah HIV/AIDS adalah masalah besar
yang mengancam indonesia dan banyak
negara diseluruh dunia. UNAIDS,
memperkirakan jumlah ODHA diseluruh
dunia pada desember 2004 adalah 35,9-
44,3 juta orang.

Pada tahun 2009 diperkiran ada 860.000


wanita hamil ditemukan hidup dengan
HIV di afrika timur dan selatan, lebih dari
pada daerah lain di dunia.
PENGERTIAN
HIV: Human immunodeficiency virus. Virus yang
memperlemah sistem kekebalan tubuh, dan pada
akhirnya menyebabkan AIDS.
HIV merupakan golongan retrovirus dengan materi
genetik ribonucleic acid (RNA) yang dapat diubah menjadi
deoxyribonucleic acid (DNA) utk diintegrasikan ke dalam
sel penjamu dan di program membentuk gen virus
AIDS: Acquired immunodeficiency syndrome.
Sekelompok kondisi medis yang menunjukkan lemahnya
kekebalan tubuh, sering berwujud infeksi ikutan (infeksi
oportunistik) dan kanker, yang hingga saat ini belum
bisa disembuhkan.
Bagaimana HIV menular?
HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, semen atau
air mani, cairan vagina, air susu ibu dancairan lainnya yang
mengandung darah.
Apakah perempuan HIV-positif
boleh mendapatkan anak?
Bagaimana Bayi dapat tertular
HIV/AIDS

Faktor risiko lain termasuk kelahiran prematur (bayi lahir terlalu dini) dan
kekurangan perawatan HIV sebelum melahirkan.
Beberapa pokok kunci:
Status HIV bayi dipengaruhi oleh kesehatan ibunya.
Status HIV bayi tidak dipengaruhi sama sekali oleh status HIV ayahnya.
Status HIV bayi tidak dipengaruhi oleh status HIV anak lain dari ibu.
Apakah menjadi hamil akan mempengaruhi
HIV?

Menjadi hamil tidak memperburuk kesehatan perempuan terinfeksi HIV,


atau mempercepat lajunya penyakit. Namun menjadi hamil dapat
mengakibatkan penurunan pada jumlah CD4. Penurunan tersebut
umumnya kurang lebih 50, tetapi dapat berbeda-beda. Jumlah CD4
umumnya kembali pada angka semula segera setelah melahirkan.
Walaupun jumlah CD4 mutlak dapat turun, kemungkinan persentase
CD4 (CD4%) akan lebih stabil, dan mungkin lebih baik dipantau CD4%
waktu hamil. Namun, bila jumlah CD4 turun di bawah 200, risiko
timbulnya infeksi oportunistik (IO) dapat menjadi lebih tinggi. Infeksi ini
dapat mempengaruhi baik ibu maupun bayi, dan kita mungkin harus
lebih waspada 9 HIV, kehamilan dan kesehatan perempuan terhadap
gejala IO dan pastikan bahwa infeksi segera diobati.
Umumnya perempuan hamil seharusnya memakai obat pencegahan IO
(profilaksis) yang sama dengan perempuan tidak hamil, terutama
dengan memakai kotrimoksazol bila jumlah CD4 di bawah 200.
HIV tidak mempengaruhi kelanjutan kehamilan pada perempuan yang
memakai ART atau tidak. HIV juga tidak mempengaruhi kesehatan janin,
asal ibunya tidak mengalami IO.
Kelainan yang dapat terjadi pada janin adalah
Berat badan lahir rendah
Bayi lahir mati
Partus preterm
Abortus spontan

DIGNOSTIK
Pemeriksaannya bisa menggunakan
Wastrem Blot (WB)
Pemeriksaan ELISA
PCR
Terapi
Obat lini 1 untuk ARV adalah 2 NRTI+ 1
NNRTI
Terapi ARV untuk ibu hamil

Terapi antiretroviral/ARV/HAART (Highly Active Antiretroviral


Therapy) dalam program PMTCT (Prevention Mother to Child
Transmission PPIA = Pencegahan Penularan Ibu ke Anak)
adalah penggunaan obat antiretroviral jangka panjang (seumur
hidup) untuk mengobati perempuan hamil HIV positif dan
mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.
Asas Perawatan
Kita harus diperbolehkan mengambil pilihan sendiri
mengenai bagaimana menangani kehamilan. Kita harus
diperbolehkan memilih pengobatan sendiri waktu hamil.
Petugas layanan kesehatan harus memberi informasi,
bimbingan dan konseling yang bersifat mendukung, tidak
memihak, dan tidak menghakimi.
HIV sebaiknya dipantau secara ketat selama kehamilan.
Pemantauan semakin penting menjelang waktu persalinan.
Infeksi oportunistik harus diobati sebagaimana mestinya.
ART sebaiknya dipakai untuk mengurangi viral load HIV di
bawah tingkat terdeteksi.
Kita harus diobati dengan cara yang mengurangi
kemungkinan virus kita menjadi resistan (kebal) terhadap
ARV.
Kita harus diperbolehkan mengambil pilihan berdasarkan
informasi mengenai kapan dan bagaimana bayi dilahirkan.
KELOMPOK
NINDI P.M AMTARAN (1408010048)
INDAH K. RAME (1408010049)
GRECIA S.D. SUNUR (1408010051)
M. GLAUCIA P.M. PEPO (1408010052)
PRISKA NINO (1408010053)
MELIANCE A. BRIA (1408010054)
ISNE A BARUS (1408010055)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai