PENDAHULUAN
vasomotor adalah gangguan pada mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang
persisten dan hipersekresi kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan
Rinitis vasomotor mempunyai gejala yang mirip dengan rinitis alergi sehingga
sulit untuk dibedakan. Pada umumnya pasien mengeluhkan gejala hidung tersumbat,
Etiologi yang pasti belum diketahui, tetapi diduga sebagai akibat gangguan
keseimbangan fungsi vasomotor dimana sistem saraf parasimpatis relatif lebih dominan.
Keseimbangan vasomotor ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti emosi, posisi tubuh,
kelembaban udara, perubahan suhu luar, latihan jasmani dan sebagainya, yang pada
keadaan normal faktor-faktor tadi tidak dirasakan sebagai gangguan oleh individu
tersebut.
Laporan kasus ini akan membahas lebih lanjut tentang kasus rhinitis vasomotor
pada seseorang perempuan berusia 56 tahun. Diharapkan laporan ini dapat menjadi bahan
LAPORAN KASUS
Umur : 56 tahun
Bangsa : Indonesia
Agama : Katolik
Pendidikan : S2
Pekerjaan : PNS
Alamat : Walikota
No. MR : 11-51-12
2.2 ANAMNESIS
Johanes Kupang dengan keluhan hidung tersumbat yang menetap sejak kurang
lebih 2 minggu lalu. Hidung tersumbat dirasakan pada kedua rongga hidung dan
membuat pasien merasa tidak nyaman. Pasien juga mengeluhkan sedikit gatal pada
cuping hidung serta pilek dan batuk sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu., disertai
sakit kepala, demam/meriang, serta bersin-bersin terutama saat pagi hari dan keluar
tidak berbau. Keluhan ini tidak mengganggu aktivitas, karena pasien masih dapat
bekerja pada siang hari. Keluhan tidak disertai dengan nyeri tenggorok dan
Riwayat alergi : Pasien memiliki alergi terhadap udara yang dingin. Alergi
Status Generalis
Tanda Vital :
Nadi : 81x/menit
RR : 21x/menit
Suhu : 37,60C
1) Telinga
Auris
Bagian Kelainan Dextra Sinistra
Aurikula Kelainan congenital - -
Radang - -
Tumor - -
Trauma - -
Nyeri tarik - -
Nyeri tekan - -
Fistula - -
Sikatrik - -
MAE Cukup Lapang /Sempit Cukup Lapang Cukup Lapang
Kelainan congenital - -
Hiperemis - -
Sekret - -
Kloting - -
Serumen - -
Edema - -
Jaringan granulasi - -
Massa - -
Cholesteatoma - -
Membran Timpani Intak + +
Reflek cahaya + +
Rhinoskopi Anterior
(+) (+)
Septum nasi Deviasi (-), perdarahan (-), ulkus (-), mukosa warna
merah muda
T1 T1
dan arkus
faringeus
Kesan : Sedikit penebalan dinding mukosa pada sinus maksilaris dextra dan sinistra
laboratorium seperti hitung eosinofil dalam darah tepi, pemeriksaan IgE total dan
-. Rhinitis Vasomotor
-. Rhinitis Alergi
-. Rhinitis vasomotor
2.7 PENATALAKSANAAN
Non-medikamentosa (KIE) :
Edukasi untuk cuci hidung saat mandi, minum obat teratur, kontrol jika obat
sudah habis
Medikamentosa :
Cyprofloxacin 250g
Meloxicam 7,5g
CTM
Dexamethason
2.8 PROGNOSIS
membaik dengan tiba –tiba, tetapi bisa juga resisten terhadap pengobatan yang
diberikan.
Sinusitis
Pembengkakan wajah
PEMBAHASAN
Rhinitis vasomotor adalah infeksi kronis lapisan mukosa hidung yang disebabkan
menjadi lebih dominan sehingga terjadi pelebaran dan pembangkakan pembuluh darah di
hidung. Gejala yang timbul berupa hidung tersumbat, bersin dan ingus yang encer. Rhinitis
vasomotor adalah kondisi dimana pembuluh darah yang terdapat di hidung menjadi
hipersekresi.
Etiologi pasti rhinitis vasomotor belum diketahui dan diduga akibat gangguan
keseimbangan sistem saraf otonom yang dipicu oleh zat-zat tertentu. Beberapa faktor yang
opikal.
b) Faktor fisik, seperti iritasi oleh asap rokok, udara dingin, kelembaban udara
mukosa hidung, terutama melibatkan sistem saraf parasimpatis. Tidak dijumpai alergen
merupakan refleks hipersensitivitas mukosa hidung yang non – spesifik. Serangan dapat
1. Latar belakang
saraf otonom dalam mengontrol pembuluh darah dan kelenjar pada mukosa
( IgE-mediated hypersensitivity )
2. Pemicu (triggers)
Alkohol
dengan rhinitis alergi seperti hidung tersumbat dan rinore. Rinore yang hebat dan bersifat
mukus atau serous sering dijumpai. Gejala hidung tersumbat sangat bervariasi yang dapat
bergantian dari satu sisi ke sisi yang lain, terutama sewaktu perubahan posisi. Keluhan
bersin-bersin tidak begitu nyata bila dibandingkan dengan rhinitis alergi dan tidak terdapat
rasa gatal di hidung dan mata. Gejala dapat memburuk pada pagi hari waktu bangun tidur
oleh karena adanya perubahan suhu yang ekstrim, udara lembab, dan juga oleh karena asap
rokok dan sebagainya. Selain itu juga dapat dijumpai keluhan adanya ingus yang jatuh ke
yaitu golongan obstruksi (blockers) dan golongan rinore (runners / sneezers). Prognosis
pengobatan golongan obstruksi lebih baik daripada golongan rinore. Oleh karena golongan
rinore sangat mirip dengan rhinitis alergi perlu anamnesis dan pemeriksaan yang teliti
dan disingkirkan kemungkinan rinitis alergi. Biasanya penderita tidak mempunyai riwayat
alergi dalam keluarganya dan keluhan dimulai pada usia dewasa.Beberapa pasien hanya
mengeluhkan gejala sebagai respon terhadap paparan zat iritan tertentu tetapi tidak
mukosa hidung, konka hipertrofi dan berwarna merah gelap atau merah tua ( karakteristik ),
tetapi dapat juga dijumpai berwarna pucat. Permukaan konka dapat licin atau berbenjol
golongan rinore, sekret yang ditemukan bersifat serosa dengan jumlah yang banyak. Pada
alergi. Test kulit ( skin test ) biasanya negatif, demikian pula test RAST, serta kadar Ig E
total dalam batas normal. Kadang- kadang ditemukan juga eosinofil pada sekret hidung,
akan tetapi dalam jumlah yang sedikit. Infeksi sering menyertai yang ditandai dengan
dan gejala yang menonjol. Secara garis besar, pengobatan dibagi dalam :
Anti kolinergik juga efektif pada pasien dengan rinore sebagai keluhan
Kauterisasi konka yang hipertrofi dengan larutan AgNO3 25% atau triklorasetat
turbinate )
pemotongan pada n. vidianus, bila dengan cara diatas tidak memberikan hasil.
Operasi sebaiknya dilakukan pada pasien dengan keluhan rinore yang hebat.
Terapi ini sulit dilakukan, dengan angka kekambuhan yang cukup tinggi dan
Komplikasi yang dapat terjadi dari rhinitis vasomotor yakni sinusitis terutama
sinusitis maksilaris, eritema pada hidung bagian luar, dan pembengkakan pada wajah.
dengan tiba –tiba, tetapi bisa juga resisten terhadap pengobatan yang diberikan.
TEORI KASUS
ANAMNESIS ANAMNESIS
Rhinore bersifat mukus atau serous. Rhinore encer, banyak, tidak berbau (+)
Gejala dapat memburuk pada pagi hari Hidung tersumbat dan sedikit gatal (+)
lembab, dan juga oleh karena asap rokok Riwayat terpapar asap rokok
Konka hipertrofi dan berwarna merah Sekret encer yang banyak, tidak berbau (+)
gelap atau merah tua ( karakteristik ), Konka edema (+) dan hipertrofi (+)
pucat.
Hitung eosinofil dalam darah tepi (-) Foto SPN posisi Waters
komplikasi ke sinus
TATALAKSANA TATALAKSANA
Hindari alergen dan iritan Edukasi untuk menghindari faktor iritan dan
Antibiotik habis
Steroid karies
2. Medikamentosa
Antihistamin : CTM
Antiinflamasi : Meloxicam
KESIMPULAN
datang dengan keluhan hidung tersumbat sejak kurang lebih 2 minggu lalu. Pada anamnesis
ditemukan gejala gatal pada hidung, bersin-bersin terutama saat pagi hari, keluar cairan
encer banyak dari hidung, pilek dan batuk, serta nyeri kepala. Faktor penyebab dari pasien
adalah terpapar udara dingin dan terpapar asap rokok. Pada pemeriksaan fisik ditemukan,
tampak mukosa hidung edema, basah, berwarna pucat disertai adanya sekret encer
berwarna bening yang banyak, namun tidak bau. Pada pemeriksaan penunjang yaitu foto
Waters didapatkan adanya sedikit penebalan dinding mukosa sinus maksilaris dextra dan
sinistra yang menandakan adanya komplikasi ke daerah sinus maksilaris akibat rhinitis
vasomotor yang diderita. Ada pula rencana pemeriksaan penunjang laboratorium lain
seperti hitung eosinofil dalam darah tepi dan dapat pula dilakukan pemeriksaan IgE total
radiologi untuk melihat adanya komplikasi terutama ke sinus penderita. Pasien juga
diedukasi untuk menghindari faktor alergen dan bahan iritan, menghindari asap rokok,
PENUTUP
Telah dilaporkan kasus rhinitis alergi pada seorang perempuan, berusia 56 tahun
dengan diagnose rhinitis vasomotor serta komplikasi sinusitis maksilaris akut. Diagnosis
1. Soepardi A., Iskandar N., Bashiruddin J., dan Restuti D. 2015. Buku Ajar Ilmu