SURGERY DEPARTMENT-
RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG
FACULTY MEDICINE-NUSA CENDANA
UNIVERSITY
2019
24 -48 JAM PERTAMA
MASSA APPPENDIKULAR
ANATOMI
DEFINISI
Periapendikular infiltrat
adalah inflamasi di appendix
atau mikroperforasi yang
ditutupi atau di bungkus
oleh omentum dan atau
lekuk usus halus atau
peritoneum sehingga
terbentuk suatu massa
periappendicular.
EPIDEMIOLOGI
Infeksi bakteri
Obstruksi lumen appendix
Ascariasis (E. Histolytica)
Kebiasaan makan makanan
rendah serat
PATOFISIOLOGI
Produksi mukus
Obs. lumen mengalami ↑ tek.intralumen
bendungan
App hipoksia,
Ulcerasi mukosa &
menghambat Infeksi
invasi bakteri
aliran limfe
Obst. Vena,edema
Iskemik pd Appendisitis akut
ber+, bakteri
dinding app fokal
menembus dinding
Apendisitis akut
dalam waktu 24-48 jam pertama
Didapatkan Nyeri
Yang Terbatas
Peristalsis Usus
Pada Regio Iliaka
Terlihat Dengan Sering Normal,
Kanan, Bisa
Adanya Penonjolan Peristalsis Dapat
Disertai Nyeri
Di Perut Kanan Hilang Karena Pada Perkusi
Lepas. Defans
Bawah. Kembung Ileus Paralitik Redup Pada Bagian
Muskuler (+),
Sering Terlihat Pada Peritonitis Kanan Bawah
Teraba Massa
Pada Komplikasi Generalisata
Yang Fixed Dengan
Perforasi. Akibat Apendisitis
Nyeri Tekan Dan
Perforata.
Tepi Atas Massa
Dapat Diraba.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium (leukositosis)
Pemeriksaan rontgen
•Foto polos abdomen
•USG
•CT-Scan,
•Barium enema
RIPASA
score
TATA LAKSANA
2-3 bulan
Apendektomi
Konservatif elektif
Kriteria
pemberhentian
terapi
konservatif:
Peningkatan atau
penyebaran nyeri abdomen
Peningkatan ukuran abses
setelah 6 jam terapi
(INDIKASI OPERASI)
Kontraindikasi terapi konservatif:
• Diagnosis tidak dapat ditegakkan antara appendicitis akut atau penyakit
intraabdominal lainnya yang segera membutuhkan tindakan operasi.
• Tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa inflamasi masih berada di
appendix.
• Pasien usia < 10 tahun, karena perkembangan omentum mayus yang
kurang dan perforasi dini pada appendix.
• Pasien usia > 65 tahun, karena frekuensi peritonitis dengan tanda klinis
yang minimum.
Kriteria KRS:
• Bila sudah tidak ada demam, massa periapendikuler hilang, dan
leukosit normal, penderita boleh pulang
• apendektomi elektif dapat dikerjakan 2-3 bulan kemudian agar
perdarahan akibat perlengketan dapat ditekan sekecil mungkin
Appendektomi
Bila sudah terjadi abses dianjurkan drainase saja,
apendektomi dikerjakan setelah 6-8 minggu
kemudian. Jika pada saat dilakukan drainase bedah,
apendiks mudah diangkat, dianjurkan sekaligus
dilakukan apendektomi.
Indikasi apendektomi:
• Apendisitis akut
• Apendisitis subakut
• Apendisitis infiltrat (massa appendikuler) yang
sudah dalam stadium tenang (a froid)
• Apendisitis perforasi
• Apendisitis kronis
IDENTITY
• NAME : Mr. S S Y
• AGE : 25 years old
• SEX : Male
• NO. MR : 519815
• ADDRESS : Noelbaki
HISTORY
• Chief Complain :
• Abdominal Pain Since 2
Day Ago
HISTORY
History of disease
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut yang berat sejak 2 hari lalu. Nyeri
awalnya dirasakan didaerah ulu hati kemudian menyebar kedaerah perut kanan
bawah. Nyeri terasa panas seperti terbakar. Nyeri hilang timbul. Nyeri dapat timbul
sebanyak lebih dari 10 kali dalam sehari. Durasi nyeri dapat berlangsung selama
kurang lebih 1 menit setiap kali nyeri. Saat ini nyeri memberat pada daerah perut
kanan bawah. Pasien juga mengeluhkan perut kembung sejak 2 hari lalu. Pasien juga
mengeluhkan demam sejak 2 hari lalu. Demam naik turun. Pasien juga mengeluhkan
buang air besar cair sejak 2 hari lalu, sebanyak 2-3 kali sehari. feses berwarna
kuning, berisi cairan lebih banyak dari ampas. Pasien masih bisa kentut. Pasien
juga mengeluhkan mual (+) dan muntah (+) sejak 3 hari lalu. Muntah setiap 2-3
kali sehari, muntah sebanyak 2-3 gelas aqua setiap kali muntah, muntah berisi
makanan pada awalnya kemudian berisi cairan berwarna kuning sampai kehijauan.
Pasien juga mengeluhkan nyeri saat buang air kecil sejak 2 hari lalu, keluar urine
berwarna kemerahan sebanyak kurang lebih sebanyak ¼ gelas aqua. Pasien juga
mengeluhkan nafsu makan menurun, karena mual setiap kali makan.
HISTORY
Past Diseases story :
• DM(-)
• Hypertension (-)
History Of Habit
o Smoking (+)
History of medicine :
o Alcohol (+)
-
Vital Sign
COR
Inspection : ictus cordis not visible
Palpation : ictus cordis not palpable
Percussion : Right Cor Border :in ICS 4 linea parasternal Dextra ,
Left Cor Border : in ICS 5 linea midclavicularis Sinistra
Auscultation : S1/2 Single, Murmur (-), Gallop (-)
• INSPECTION : • Mc Burney sign (+)
Convex • Rosving sign (+)
• AUSCULTATION : • Psoas sign (-)
• Obturator sign (-)
bowel sound (+) • the liver and spleen are not palpable
• PALPASI :
distention (+),
tenderness (+)
x
x
x
• PERCUSSION :
T T T
T T T
R T T
EKSTREMITAS
Acral warm
+ +
+ +
Total : 9
RIPASA
score
TOTAL
10,5
LABORATORY
30/09/2019 Unit Reference
Hemoglobin 14,2 g/dL 13,00-18,00
Leukosit 14,29 x 10^3 /uL (H) 11,0-16,0
Neutrofil 12,31x 10^3 /uL (H) 1,50-7,00
Limfosit 0,39 10^3 /uL (L) 1,00-3,70
Monosit 1,58 x 10^3 /uL (H) 0.00-0,70
Trombosit 246 x 10^3 150-400
Na 131 mmol/ L (L) 132-147
K 3,8 mmol/L 3,5 – 4, 5
Cl 94 mmol/L (L) 96-111
Glukosa 144 mg/dL 70-150
BUN 33,0 mg/dL <48
Cr 1,091 mg/dL 0,7 -1,3
Calcium Ion 1210 mmol/L 1120-1320
Total Calcium 2,6 mmol/L (H) 2,2-2,55
30/09/2019 Unit Reference
Macroscopic
Colour Yellow Yellow
Specific Gravity 1.025 1.000-1..030
pH 6,0 4,5-8,0
Leukocytes esterase - -
Nitrit - -
Protein 1+mg/dL -
Glucose - -
Ketone - -
Bilirubin - -
Sediment
RBC 66,9/uL (H) <=13,6
12,0/HPF (H) <=3
WBC 12,7/uL <=13,2
2,3/HPF (H) <=2
EC 13,8/uL (H) <=5,2
2,5/HPF (H) <=1
CAST 6,44 /uL (H) <=0,40
18,68 /LPF (H) <=1
URINALYSIS BACT 10,9/uL <=26,4
10,9 10^3 /mL <=26,4
PATH CAST 4,62/uL
USG ABDOMEN
(30/09/2019)
Hati, Kantong Empedu, Lien, Ginjal Dalam Batas Normal
Usus Melebar
Nyeri Di Bagian Mc Burney
Tidak Tampak Pembesaran Appendix
Kemungkinan Apendisitis Akut Belum Dapat Dihilangkan
Assesment
PERI
APPENDICULAR
INFILTRAT
Planning
Therapy
01/10/2 Nyeri perut (+) KU: TSS Partial ileus Pasang NGT
019 BAB cair 1x pagi hari Kes: CM obsturksi dd Puasa
Puasa (+), GCS : E4V5M6 peritonitis IVFD D5/RL 28
mual (+), TTV: tpm
NGT (+) keluar lendir TD: 90/60 mmHg Inj. Cefotaxime
berwarna hijau keruh N: 78X/mnit 3x1gr
sulit tidur RR: 20xmnit Inj.
SpO2: 99% Metronidazole
S: 36˚C 3x500mg IV
Inj. Ranitidine
2x50mg IV
Inj. Ketorolac
3x30 mg IV
FOLLOW UP DAY-2
DATE SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING
03/10/2 NGT (+) keluar cairan KU: TSS Peri Appendicular Diet lunak,
019 warna hijau 100cc pagi hari Kes: CM Infiltrat tanpa serat
Puasa (+) GCS : E4V5M6 BAB & BAK
BAB cair 1x pagi hari TTV: ditempat tidur
Nyeri perut berkurang TD: 100/60 mmHg Tirah baring
Kembung berkurang N: 76X/mnit total
RR: 20xmnit IVFD RL : D5
SpO2: 98% 2:2 2000cc/24
S: 36˚C jam
Metronidazole
drip in 500cc
Cefotaxime 3x1
gr drip in NaCL
0,9% 100cc
Ranitidine
2x50mg IV
bolus
USG Abdomen
ulang
FOLLOW UP DAY-4
DATE SUBJECTIVE OBJECTIVE ASSESMENT PLANNING