Komplementer Pada Keluarga Berencana Kelompok 1 Disusun Oleh : Riesha Wira Rani Yudha Sari Nurjanah95 Henny Marisa Diana Manora 01 Definisi Asuhan komplementer pada keluarga berencana (KB) Keluarga Berencana (KB)
Keluarga berencana adalah Upaya
mewujudkan keluarga berkualitas melalui promosi, perlindungan dan bantuan dalam hak-hak reproduksi untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak kehamilan, membina ketahanan serta kesejahteraan anak (BKKBN, 2015). Asuhan Komplementer ● Menurut WHO pengobatan dengan terapi komplementer/ Complementary and Alternatif Medicine (CAM) merupakan kumpulan praktik perawatan kesehatan secara meluas yang bukan merupakan bagian dari tradisi suatu negara dan tidak terintegrasi ke dalam sistem perawatan kesehatan yang dominan (Pallivalappila, 2013). ● Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 tahun 2018 mendefinisikan yang disebut Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer adalah penerapan kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah (Permenkes RI, 2018). Tujuan Asuhan Komplementer kebidanan pada keluarga berencana Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem–sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau \mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat
Prasetyaningati dan Rosyidah, 2019
Ruang Lingkup Asuhan Komplementer pada Keluarga Berencana Sasaran KB
Sasaran dari program keluarga berencana dibagi menjadi
dua yaitu sasaran utama dan sasaran antara. Sasaran utama adalah Pasangan Umur Subur (PUS), sedangkan untuk sasaran antara adalah tenaga kesehatan (Rahayu dan Prijatni, 2016). Masalah Antara dan Pelayanan Keluarga Berencana
1. Tidak haid pada pemakaian suntik hormone
2. Tidak haid pada pemakaian kontrasepsi suntik 3. Spotting pada pemakaian kontrasepsi suntik depo 4. Penggunaan pil untuk ibu menyusui 5. Tali IUD tidak terlihat di ostium 6. Gemuk pasca pemakaian KB suntik 7. Perdarahan setelah senggama 8. Perdarahan abnormal diluar haid 9. Tidak mau menggunakan alat kontrasepsi, tapi tidak mau hamil 10. Cairan vagina berbau 11. Tidak haid setelah masa nifas berakhir 12. Nyeri saat senggama 13. Kehamilan pada akseptor KB 14. Berat badan naik 15. Akseptor KB hormonal >5 (lima) tahun 16. Akseptor IUD/Implan melewati batas pemakaian Asuhan Ideal dalam Praktik Keluarga Berencana(KB)
Pelayanan kebidanan adalah
bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah Menurut Kepmenkes terdaftar (teregister) yang dapat 369/Menkes/SK/III/2007 yang dilakukan secara mandiri, disebut asuhan kebidanan kolaborasi atau rujukan. Sasaran adalah penerapan fungsi dan pelayanan kebidanan adalah kegiatan yang menjadi individu, keluarga, dan masyarakat yang meliputi upaya peningkatan, tanggung jawan dalam pencegahan, penyembuhan dan memberikan pelayanan kepada pemulihan (Astuti, 2016). klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. Peran bidan dalam terapi komplementer
Peran yang dapat diberikan bidan dalam terapi
komplementer atau alternatif dapat disesuaikan dengan peran perawatan yang ada, sesuai dengan Pelayanan kebidanan komplementer adalah batas kemampuannya. Kebutuhan masyarakat pilihan untuk mengurangi intervensi medis saat yang meningkat dan berkembangnya penelitian hamil dan melahirkan, dan berdasarkan terhadap terapi komplementer menjadi peluang pengalaman hal tersebut cukup membantu. bidan untuk berpartisipasi sesuai kebutuhan Namun, hal ini perlu dikembangkan lebih lanjut masyarakat. Bidan dapat berperan sebagai melalui penelitian agar dapat dimanfaatkan konsultan untuk klien dalam memilih alternatif sebagai terapi kebidanan yang lebih baik (Altika yang sesuai ataupun membantu memberikan terapi dan Kasanah, 2021) langsung Slow deep breathing merupakan relaksasi yang dilakukan secara sadar untuk mengatur pernapasan secara dalam dan lambat, Terapi relaksasi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk dapat mengatasi berbagai masalah, misalnya stress, ketegangan otot, nyeri, hipertensi, gangguan pernapasan, Essential Oil Yang Digunakan Sebagai Aromaterapi Yang Terkenal Memiliki Efek Menenangkan Adalah Lavender Salah satu cara efektif adalah dengan inhalasi langsung, sehingga efek aromaterapi langsung bekerja (Ariyani, dkk, 2012). Essential oil lavender dapat membantu menanggulangi insomnia, memperbaiki mood seseorang dan memberikan efek relaksasi (Dewi, 2013) Efek Antifertilitas Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) dengan Pelarut Air terhadap Bobot Anak Mencit (Mus Musculus L.) Thanks! CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik