Oleh :
16.067
Oleh :
16.067
Jakarta, 2019
Pembimbing
Mengetahui,
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Direktur Akademi Kebidana RSPAD Gatot Soebroto
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Suku : Jawa
Kab.Bekasi
Latar Belakang: Di Puskesmas Johar Baru, dari 10 (100%) ibu hamil yang
diwawancarai dan diberikan kuesioner didapatkan bahwa 8 (80%) ibu hamil
memiliki tingkat pengetahuan yang baik dengan pendidikan terakhir nya rata –
rata SMA dan 2 (20%) ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan yang kurang
karena tidak mengetahui tentang kehamilan resiko tinggi, dengan pendidikan
terakhir nya rata – rata SD dan SMP. Dan didapatkan 9 (90%) ibu hamil yang
patuh melakukan pemeriksaan karena sudah mengetahui manfaat antenatal care.
Sedangkan 1 (10%) ibu hamil didapatkan tidak patuh melakukan pemeriksaan
karena tidak mengetahui manfaat dan pelayanan antenatal care.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil TM III patuh
terhadap pemeriksaan ANC di Puskesmas Johar Baru, hasil analisa univariat
berdasarkan karakteristik responden yang dikelompokkan menurut umur
terbanyak pada usia reproduktif yaitu umur 20-35 tahun sebanyak 37 responden
74.0%, dengan latar belakang pendidikan SMU/sederajat sebanyak 25 responden
50.0%, pekerjaan terbanyak sebagai IRT sebanyak 44 responden 88.0%, sumber
informasi tentang kehamilan resiko tinggi terbanyak diperoleh dari tenaga
kesehatan dan media elektronik sebanyak 23 responden 46.0%, dukungan tenaga
kesehatan terbanyak memberikan dukungan postif sebanyak 46 responden 92.0% .
Dari 50 responden yaitu 27 responden 54.0% mayoritas berpengetahuan baik, Dan
berdasarkan kepatuhan kunjungan ANC sebanyak 41 responden 82.0% dikatakan
patuh ANC. hasil analisa bivariat : hubungan tingkat pengetahuan dengan
kepatuhan kunjungan ANC dengan uji chi square diperoleh nilai P-value 0.385 ≥
0.05, dengan demikian Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang signifikan
antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi dengan
kepatuhan kunjungan ANC.
Kesimpulan: tidak Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil trimester
III tentang kehamilan resiko tinggi dengan kepatuhan kunjungan ANC di
Puskesmas Johar Baru Tahun 2019.
Saran:Diharapkan bgai ibu hamil yang belum patuh melakukan ANC, dapat
Meningkatkan kepatuhannya dalam melakukan ANC.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya
diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir
bimbingan, arahan, dan dukungan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu
1. Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT , yang telah memberikan kemudahan dan
melimpahkan karunia-Nya yang sangat luar biasa sehingga Karya Tulis Ilmiah
Soebroto.
3. Letnan Kolonel Ckm (K) Siti Maryam, S.kep, M.M Direktur Akademi
dukungannya.
5. Kedua orangtua dan keluarga atas segala Do’a dan dukungannya baik secara
8. Sahabat dan teman-teman Angkatan XIX khususnya kamar 110, beserta semua
tulis ilmiah.
10. Serta pihak – pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu – persatu.
ini masih jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan
kemampuan penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
Jakarta, 2019
Penulis
DAFTAR BAGAN
A. Kerangka Teori................................................................................................
B. Kerangka Konsep............................................................................................
DAFTAR TABEL
C. Definisi Operasional.......................................................................................
PENDAHULUAN
komplikasi hamil sehingga tidak segera dapat diatasi. Deteksi saat pemeriksaan
Apalagi ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak
kehidupan ibu dan janinnya. Selain itu, dapat juga menyebabkan morbiditas dan
mortalitas yang tinggi, yang dipengaruhi oleh pengetahuan ibu hamil tentang
bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) antara lain
kematian maternal dan perinatal masih tinggi. Hasil Survei Demografi Indonesia
(SDKI) pada tahun 2012 , Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 305/100.000
Di Indonesia pada saat ini angka kematian ibu ( AKI ) masih cukup tinggi.
Menurut hasil survey penduduk antar sensus ( 2015 ) angka kematian ibu
mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu pada tahun
2015 dibandingkan dengan target SDGs sebesar <102 per 100.000 kelahiran hidup
penurunan dibanding pada tahun 2015. Pada tahun 2015 sebesar 104,7 per
100.000 kelahiran hidup yaitu sejumlah 14 kasus , sedangkan tahun 2016 sebesar
87,5 per 100.000, target ( AKI ) tahun 2016 adalah sebesar 70 per 100.000
kematian ibu disaat masa kehamilan. Berdasarkan hasil Audit Maternal dan
Perinatal ( AMP ) Diperkirakan bahwa penyebab kematian ibu pada tahun 2016
adalah 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50%
Aspek sayang ibu dan anak, Aspek pencegahan infeksi, Aspek pencatatan dan
Aspek rujukan.
Deteksi dini pada kehamilan dapat dijadikan salah satu upaya untuk
mencegah kehamilan resiko tinggi ibu hamil. Resiko adalah suatu keadaan gawat
darurat yang tidak diinginkan pada masa yang akan datang yaitu prediksi akan
terjadinya komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau kesakitan pada ibu
maupun bayinya dimana jiwa ibu atau bayinya dapat terancam sebelum dan
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil
secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Keteraturan ANC dapat
ditunjukkan melalui frekuensi kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah karena
tidak semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin dan teratur.
satu kali trimester pertama, satu kali trimester kedua, dan dua kali pada trimester
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingginya angka kamatian ibu
adalah sikap dan perilaku ibu itu sendiri selama hamil dan didukung oleh
kedudukan sosial budaya yang tidak mendukung. Jika ditarik lebih jauh beberapa
perilaku tidak mendukung tersebut juga bisa membawa resiko (Elverawati, 2008).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan April
2019 di Puskesmas Johar Baru didapatkan jumlah ibu hamil sebanyak 258 orang
dari data pemeriksaan bulan Maret sampai bulan April tahun 2019. Menurut hasil
kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada 10 (100%) ibu
hamil didapatkan bahwa 8 (80%) ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan yang
baik dengan pendidikan terakhir nya rata – rata SMA dan 2 (20%) ibu hamil
memiliki tingkat pengetahuan yang kurang dengan pendidikan terakhir nya rata –
rata SD dan SMP. Dan didapatkan 9 (90%) ibu hamil yang patuh melakukan
(10%) ibu hamil didapatkan tidak patuh melakukan pemeriksaan karena tidak
2019.
2019.
2019.
2019.
2019.
1.3.2.13. Diketahuinya distribusi dukungan tenaga kesehatan ibu
2019.
hasil penelitian sejenis sebelumnya. Selain itu hasil penelitian ini dapat
dalam kunjungan ANC menggunakan buku KIA ibu hamil. Penelitian ini
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
sikap, jadi sikap bukan hanya perasaan yang mendukung atau tidak
perilaku tersebut.
(Notoatmodjo, 2010).
(Notoatmodjo, 2010).
tingkatan, yakni :
memisahkan, mengelompokkan.
2.1.3.1. Pendidikan
2.1.3.3. Ekonomi
2.1.3.4. Budaya
2.1.3.4.1. Pengalaman
2.1.3.4.2. Umur
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari
2.2.1. Definisi
( manuaba, 2013 ).
2.2.2.2.1. TB <145 cm
tahun
2.2.2.3. Kehamilan beresiko tinggi dapat menyebabkan :
2.2.2.3.1. Keguguran
grande multipara.
2.2.4.1. Anemia
2.2.4.3. Prematur
2.2.5.11 Keguguran
(Dinkes,2015).
Tanda bahaya pada kehamilan yang perlu dikenali menurut
( Dinkes,2015 ) yaitu :
2.2.5.1. Perdarahan
akibat kehamilan. Bila berat badan ibu tidak naik Pada akhir
terinfeksi.
Kelainan letak janin antara lain : letak sungsang yaitu kepala janin
dibagian atas rahim dan letak lintang yaitu letak janin melintang
didalam rahim.
pengawasan kehamilan yaitu deteksi dini ibu hamil resiko tinggi atau
dalam rahim dan ibunya merupakan salah satu yang saling mengerti.
3. Keguguran ( abortus )
2.3.1. Definisi
kehamilan (Prawirohardjo,2014).
(syamsiah,2014).
2.3.2. Tujuan pelayanan Antenatal Care
hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara
mengakibatkan dampak :
lain :
dan janin.
kebidanan
oleh setiap ibu pada saat hamil ke dokter ataupun ke bidan yang
Minimal dianjurkan
Terdapat jadwal kunjungan pemeriksaan ANC yang dijelaskan pada tabel 2.1
Kehamilan yang termasuk dalam risiko tinggi, jadwal kunjungan ANC
harus lebih ketat lagi. Namun, bila kehamilannya normal jadwal ANC hanya
merupakan singkatan dari kunjungan dalam bahasa kesehatan ibu dan anak.
Pemeriksaan ANC yang lengkap pada saat kehamilan berupa K1, K2, K3, dan K4.
Pemeriksaan ini dilakukan minimal sekali kunjungan ANC sampai usia kehamilan
16 minggu, sekali kunjungan ANC pada usia kehamilan 24-28 minggu dan dua
2014).
kunjungan ANC diberi kode K, kode K adalah singkatan dari kunjungan. K1 atau
disebut juga kunjungan pertama yaitu kunjungan yang dilakukan pada saat
trimester pertama, K2 atau kunjungan kedua dilakukan pada saat trimester kedua,
dan K3 atau kunjungan ketiga serta K4 atau kunjungan keempat dilakukan pada
16 minggu. Pada saat usia kehamilan 24-28 minggu, kunjungan ANC dilakukan
setiap dua minggu. Pada usia kehamilan 36 minggu atau lebih, kunjungan ANC
kunjungan ANC, ibu hamil akan mendapatkan pelayanan yang memastikan ada
Kunjungan pada saat pertama kali ANC harus dilakukan sedini mungkin
pada saat diagnosis kehamilan mulai ditegakkan. Tujuan kunjungan pertama ANC
ini adalah untuk melihat kesehatan ibu dan janin, untuk merencanakan kunjungan
ANC pada berikutnya, serta estimasi usia kehamilan (Cunningham et al., 2012).
DEPKES RI, dimana kunjungan kedua dilakukan pada saat trimester kedua dan
yang dilakukan oleh pemeriksa adalah berat badan ibu, pemeriksaan Leopold,
pemeriksaan tekanan darah dan pemeriksaan denyut jantung janin. Hasil dari
penimbangan berat badan dan tinggi badan, pemberian tablet zat besi
hamil terdiri dari tahap pencatatan yang meliputi : identitas diri ibu hamil,
tetanus toxoid (TT), pemberian kalsium, dan mineral lainnya serta obat-
skrining ibu hamil yang memiliki risiko kurang energi kronis (KEK).
Kurang energi kronis maksudnya adalah kekurangan gizi pada ibu hamil
23,5 cm. Ibu hamil dengan kejadian KEK akan dapat melahirkan bayi
pertumbuhan janin.
dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus uteri yang tidak sesuai dengan
20 minggu 20 cm
24 minggu 24 cm
28 minggu 28 cm
32 minggu 32 cm
36 minggu 34-36 cm
Ukuran tinggi fundus uteri dari simfisis pubis (Kemenkes RI, 2014).
dilakukan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada saat pemeriksaan ANC
trimester III kepala janin belum masuk ke panggul atau bagian bawah
janin bukan kepala berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau terdapat
masalah lain.
2.3.4.6. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
dengan setiap kali kunjungan ANC. Denyut jantung janin cepat yang lebih
dari 160/menit atau DJJ lambat yang kurang dari 120/menit menunjukkan
Pemberian ini dilakukan untuk mencegah anemia gizi besi pada ibu
hamil. Setiap ibu hamil harus mendapatkan minimal 90 tablet zat besi
pada saat kontak pertama ANC. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
bagi ibu hamil yang belum pernah atau ragu mendapat imunisasi, maka
pada saat calon pengantin, maka imunisasi TT hanya diberikan 1 kali saja.
2.3.4.9. Periksa laboratorium (rutin dan khusus) .
meliputi:
trimester ketiga).
ibu hamil. Kasus-kasus dapat dirujuk sesuai dengan sistem rujukan pada
tenaga kesehatan.
seterusnya.
penyuluhan bagi ibu hamil. Kegiatan yang dilakukan seperti anamnesa keluhan
utama, pemeriksaan umum, laboratorium, obstetrik, pemberian obat rutin khusus,
2.4.1. Definisi
disini adalah ketaatan dalam pelaksanaan prosedur tetap yang telah dibuat.
kehamilan tersebut.
2.4.2.2. Umur
2.4.2.3. Pendidikan
2.4.2.4. Pekerjaan
2.4.2.5. Pengalaman
kepatuhan.
Selain itu status sosial-ekonomi, umur, dan jenis kelamin juga merupakan
faktor ini adalah manfaat sosial dan manfaat fisik serta ganjaran nyata atau
tidak nyata yang pernah diterima oleh pihak lain. Sumber dari faktor
pimpinan. Faktor penguat bisa positif dan negatif tergantung pada sikap
dapat dikurangi.
2.4.5.3. Perilaku sehat
lanjut. Dan rutin minum obat tablet fe yang dianjurkan oleh petugas
sebagai berikut :
Tingkat pengetahuan
:
kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang
dependen.
(Sugiyono, 2011)
Pengetahuan
Usia
Pekerjaan
Sumber Informasi
Dukungan Tenaga
Kesehatan
3.2. Definisi Operasional
kehamilan,klasifikasi <60%
kehamilan
beresiko,penatalaksanaan
tinggi.
2. Usia Ibu Lama hidup seseorang Kuesioner Checklist 1. <20 Tahun Ordinal
mendapatkan ijazah (
Notoadmojo, 2007).
pengetahuan informasi
Informasi 2. Media
Elektronik
3. Media Cetak
ibu hamil.
No. Variable Definisi Operasional Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Dependen Ukur
buku KIA
kunjungan
ANC
3.3. Hipotesis
maka hipotesis ini dapat benar atau salah, dapat diterima atau ditolak. (
Notoadmodjo,2010).
3.1.1. Hipotesis 1
3.1.2. Hipotesis 2
3.1.3. Hipotesis 3
Baru.
Baru.
3.1.4. Hipotesis 4
Baru.
Baru.
3.1.5. Hipotesis 5
Johar Baru.
Johar Baru.
3.1.6. Hipotesis 6
Catatan :
METODEOLOGI PENELITIAN
dan satu kali, tidak ada follow up, untuk mencari hubungan antara variable
4.3.1. Populasi
Johar Baru.
4.3.2. Sampel
atau lebih.
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan peneliti tentang sesuatu
konsep. (Notoatmodjo,2010).
(Notoatmodjo, 2012)
Antenatal Care.
penelitian ini adalah kuesioner, alat tulis dan alat pengolah data
4.7.1.1. Kuesioner A
tenaga kesehatan.
4.7.1.2. Kuesioner B
Favorable Unfovarable
kehamilan
10 . Letak janin 19 1
kunjungan ANC
Kuesioner yang dipakai akan dilakukan uji validitas dan uji realibilitas.
a Uji Validitas
product momen.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.885 19
4.8. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
4.9.1. Editing
4.9.2. Coding
data selanjutnya.
4.9.3. Skoring
4.9.4. Entry
dilakukan secara manual, untuk setiap item yang dijawab benar diberi
nilai 1 dan jika salah atau tidak diisi diberi nilai 0. Selanjutnya
a
P = ( ) X 100%
b
Keterangan :
P : presentase
Keterangan :
X
F = ( ) X 100%
N X : jumlah yang didapat
N : jumlah sampel
F : Frekuensi
4.10.2. Analisa Bivariat
terikat.
penelitian. Pelaksanaan penelitian ini npeneliti mendapat ijin dari kepala dan
staf di puskesmas X dan dari responden sendiri melalui informed consent yang
terjamin kerahasiannya.
harus diperhatikan .
etika penelitian. Penelitian ini menekankan pada masalah etika yang meliputi :
4.11.1. Informed Consent
lembar persetujuan.
HASIL PENELITIAN
5.1. Univariat
Tabel 5.1.1
1. Baik 27 54.0%
2. Cukup 11 22.0%
3. Kurang 12 24.0%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel 5.1.6 menunjukan bahwa dari 50 responden
Tabel 5.1.2
2. 20 – 35 tahun 37 74.0%
Total 50 100%
1. SD 12 24.0%
2. SMP 13 26.0%
3. SMA 22 44.0%
4 D3/S1 3 6.0%
Total 50 100%
Tabel 5.1.4
2. Bekerja 6 12.0%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel 5.1.3 menunjukan bahwa mayoritas
Tabel 5.1.5
1. Nakes 23 46.0%
4. Pengalaman 2 4.0%
Total 50 100%
Kesehatan
1. Positif 46 92.0%
2. Negatif 4 8.0%
Total 50 100%
Tabel 5.1.7
Kunjungan ANC
1. Patuh 41 82.0%
Total 50 100%
Berdasarkan tabel 5.1.7. menunjukan bahwa sebagian besar
5.2. Bivariat
dependen dengan batas kemaknaan p-value (p) = 0,05, yang artinya bila
5 orang ( 10.0% ).
Tabel 5.2.2
responden yang patuh melakukan ANC dengan Usia < 20 tahun sebanyak
dan responden yang tidak patuh melakukan ANC dengan Usia > 35 tahun
orang ( 2.0% ).
Tabel 5.2.6
PEMBAHASAN
suatu objek.
kehamilan dan cenderung kurang percaya diri untuk ANC sedangkan ibu
pada kehamilan yang lalu. Ibu hamil pada kelompok umur 20-35 tahun
tinggi apabila ibu hamil berusia < 20 tahun dan > 35 tahun. Umur berguna
6.1.2. Pendidikan
pentingnya ANC.
tanda bahaya kehamilan. Hal ini sesuai dengan teori dari sukanto (2010)
mempengaruhi pengetahuan.
6.1.3. Pekerjaan
Johar Baru sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga ( IRT )
sebanyak 44 orang (88.0%). Ibu hamil yang tidak bekerja memiliki waktu
dan teori peneliti berpendapat bahwa ibu hamil yang sebagian besar
(46.0%).
dengan kehamilan.
jadwal pemeriksaan, dan asuhan yang harus diberikan pada ibu hamil.
6.2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Resiko Tinggi
cukup dan 7 orang memiliki pengetahuan kurang (14.0%). Hal ini didukung
pendidikan SMA. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa
tingkat pendidikan yang ditempuh oleh individu merupakan salah satu faktor
pula pengetahuanya.
suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia,
(Notoatmodjo, 2009).
Meskipun sebagian responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi
tentang tanda bahaya kehamilan, tetapi ada beberapa sub bahasan tentang tanda
bahaya kehamilan yang kurang dipahami oleh para responden, yaitu tentang
dapat dilihat dari kontak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang
sedangkan yang tidak patuh yaitu sebanyak 9 orang (18.0%). Alasan ibu hamil
tidak patuh melakukan kunjungan antenatal care ( ANC ) karena kurang nya
kurang dan tidak melakukan ANC. Hasil analisis diatas menggunakan Uji
Chi Square dengan P = 0,385 (sig 2 tailed >0,05) yang berarti H0 diterima
atas dasar tingkat pengetahuan yang dimiliki dan begitu pula seseorang
untuk menerima suatu pelayanan (WS. Winkel, 2004). Dan Penelitian ini
ANC.
rentang usia < 20 tahun, kategori yang kedua adalah rentang usia 20 –30
tahun, dan kategori usia yang ketiga yaitu usia > 30 tahun. Dalam kurun
reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk gestasi dan persalinan
adalah 20 – 30 tahun. Wanita melahirkan anak pada usia <20 tahun atau
sebagian besar responden yang patuh melakukan ANC dengan Usia < 20
patuh melakukan ANC dengan Usia >35 tahun sebanyak 6 orang ( 12.0%
dan responden yang tidak patuh melakukan ANC dengan Usia > 35 tahun
meskipun pendidikan ibu hamil tinggi tetapi ibu hamil banyak yang tidak
mendorong individu dan merupakan salah satu unsur penting yang dapat
Dan Hasil analisis diatas menggunakan Uji Chi Square dengan P = 0,857
yang tidak patuh melakukan ANC yang bekerja sebagai IRT sebanyak 7
orang ( 14.0% ), dan yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 2 orang (
0,293 (sig 2 tailed >0,05) yang berarti H0 diterima atau tidak terdapat
yang dianjurkan oleh bidan jika dibandingkan dengan ibu yang memiliki
Kunjungan ANC
menggunakan Uji Chi Square dengan P = 0,241 (sig 2 tailed >0,05) yang
PENUTUP
7.1. Kesimpulan
berikut :
7.2. Saran
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, SpongCY. 2012.
Obstetri williams.Edisi ke-23. Jakarta: EGC.
Rineka Cipta
Pramasanthi RI. 2016. Hubungan pengetahuan ibu hamil dan dukungan suami
dengan kepatuhan melaksanakan program perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) di Kota Salatiga. JSK. 1(4):179-85
PENGETAHUAN
Statistics
pengetahuan
N Valid 50
Missing 0
Mode 1
Minimum 1
Maximum 3
pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
USIA
Statistics
usia
N Valid 50
Missing 0
Mode 2
Minimum 1
Maximum 3
usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Statistics
pendidikan
N Valid 50
Missing 0
Mode 4
Minimum 2
Maximum 4
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
pekerjaan
N Valid 50
Missing 0
Mode 1
Minimum 1
Maximum 2
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
SUMBER INFORMASI
Statistics
sumber informasi
N Valid 50
Missing 0
Mode 1a
Minimum 1
Maximum 4
sumber informasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
dukungan nakes
N Valid 50
Missing 0
Mode 1
Minimum 1
Maximum 2
dukungan nakes
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
kepatuhan ANC
N Valid 50
Missing 0
Mode 1
Minimum 1
Maximum 2
kepatuhan ANC
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
pengetahuan * kepatuhan
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
ANC
pengetahuan * kepatuhan ANC Crosstabulation
kepatuhan ANC
cukup Count 8 3 11
kurang Count 9 3 12
Total Count 41 9 50
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 50
Cases
Crosstab
kepatuhan ANC
20 - 35 tahun Count 31 6 37
Total Count 41 9 50
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 50
a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1,08.
Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kepatuhan Kunjungan ANC
Cases
Crosstab
kepatuhan ANC
SMA Count 10 3 13
D3/S1 Count 21 4 25
Total Count 41 9 50
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 50
Cases
kepatuhan ANC
wiraswasta Count 4 2 6
Total Count 41 9 50
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 50
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count
is 1,08. b. Computed only for a 2x2 table
Hubungan Sumber Informasi dengan Kepatuhan Kunjungan ANC
Cases
sumber informasi *
50 100.0% 0 .0% 50 100.0%
kepatuhan ANC
kepatuhan ANC
pengalaman Count 1 1 2
Total Count 41 9 50
N of Valid Cases 50
a. 6 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
,36.
Cases
kepatuhan ANC
negatif Count 3 1 4
Total Count 41 9 50
N of Valid Casesb 50
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,72.