Anda di halaman 1dari 113

SKRIPSI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN DUKUNGAN


SUAMI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI
PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI RSUD PASAR REBO

Oleh:
Fitri Wulandari
NIM. P3.73.24.1.20.150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2021
ABSTRAK

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Program Sarjana Terapan
Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Jakarta, 3 Juni 2021

Fitri Wulandari,
Hubungan Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami Terhadap Kesiapan
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di RSUD Pasar Rebo
XM + 68 halaman, 5 tabel, 11 lampiran

Salah satu persiapan persalinan adalah persiapan secara psikologis yang dipengaruhi
dari dukungan orang sekitar yaitu keluarga terutama suami sebagai pendamping
persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara karakteristik ibu dan dukungan suami terhadap kesiapan menghadapi persalinan
pada ibu hamil trimester III di RSUD Pasar Rebo. Penelitian menggunakan study
kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Tehnik pengambilan sampel secara
Purposif sampling menggunakan data primer dengan sampel berjumlah 60 orang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan Karakteristik umur
(pvalue=1,000), pendidikan (pvalue=1,000), pekerjaan (pvalue=0,765), paritas
(pvalue=1,000, dan dukungan suami (pvalue=0,665) dengan kesiapan persalinan.
Diharapkan ibu hamil trimester III yang akan menghadapi proses persalinan agar
lebih dapat mempersiapkan diri, tidak hanya dari segi perlengkapan, tempat bersalin,
namun dari segi psikologis diri juga dan dukungan orang sekitar termasuk suami agar
lebih berperan aktif dalam proses persalinan dan menambah wawasan pengetahuan
seperti kelas ibu hamil.

Kata kunci : karakteristik ibu, dukungan suami, kesiapan menghadapi persalinan,


usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, paritas

i Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


ABSTRACT

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Program Sarjana Terapan
Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III akarta, June 3, 2021

Fitri Wulandari,
Maternal Characteristics Relationship and Husband's Support For Readiness to
Face Childbirth In Pregnant Women Trimester III In Pasar Rebo Hospital
XM + 68 pages, 5 tables, 11 attachments

One of the preparations for childbirth is psychological preparation that is influenced by


the support of people around the family, especially the husband as a companion of
childbirth. This study aims to find out if there is a relationship between maternal
characteristics and husband's support for the readiness to face childbirth in pregnant
women trimester III in Pasar Rebo Hospital. Research using quantitative study with Cross
Sectional design. Purposif sampling techniques using primary data with a sample of 60
people. The results showed that there was no relationship of age characteristics
(pvalue=1,000), education (pvalue=1,000), occupation (pvalue=0.765), parity
(pvalue=1,000, and husband support (pvalue=0.665) with childbirth readiness. It is
expected that pregnant women in the III trimester who will face the process of childbirth
in order to better prepare themselves, not only in terms of equipment, maternity places,
but also in terms of psychological self as well and the support of people around including
husbands to play a more active role in the process of childbirth and add insight to
knowledge such as the class of pregnant women.

Keywords: Maternal characteristics, husband support, readiness to face childbirth, age,


level of education, employment, parity.

ii Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI

Dengan Judul Hubungan Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami Terhadap Kesiapan
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III
Di RSUD Pasar Rebo

Telah disetujui, diperiksa, dipertahankan, dan siap diujikan dihadapan


Tim Penguji Skripsi

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan


Program Sarjana Terapan
Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III

iii Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


iv Poltekkes Kemenkes Jakarta 3
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Fitri Wulandari
NIM : P3.73.24.1.20.150
Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan Program Sarjana Terapan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Tahun Akademik : 2020-2021

Dengan ini menyatakan bahwa judul penelitian Hubungan Karakteristik Ibu


Dan Dukungan Suami Terhadap Kesiapan Menghadapi Persalinan Pada Ibu
Hamil Trimester III Di RSUD Pasar Rebo benar bebas dari plagiat, dan
apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Jakarta, 3 Juni 2021


Yang membuat pernyataan,

Fitri Wulandari

v Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah karya saya sendiri dan sumber yang dikutip maupun
yang dirujuk telah saya nyatakan benar

Nama : Fitri Wulandari


NIM: P3.73.24.1.20.150
Tanda Tangan :

Jakarta, 3 Juni 2021

vi Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia- Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini. Skripsi penelitian ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas persyaratan Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Program Sarjana Terapan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta
III yang berjudul “Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kesiapan Menghadapi
Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III di RSUD Pasar Rebo”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak sekali mendapatkan
bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terimakasih banyak kepada yang terhormat:
1. Ibu Erika Yulita Ichwan, SST, M.Keb., selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jakarta III.
2. Ibu Shentya Fitriana, SST, M.Keb., selaku Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan Program Sarjana Terapan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Jakarta III.
3. Ibu Siti Masitoh, Skp, M.Kes selaku Pembimbing skripsi I yang telah sabar
dan penuh perhatian dalam membimbing sampai skripsi penelitian ini selesai.
4. Ibu Dra. Jomima Batlajeri, M.Kes., selaku Pembimbing skripsi II yang telah
sabar dan penuh perhatian dalam membimbing sampai skripsi penelitian ini
selesai.
5. Ibu Ni Gusti Made Ayu Agung Buhi, SSi. T, M.Keb selaku Pembimbing
Akademik yang selalu menginspirasi dengan arahan dan nasehatnya.
6. Para dosen pengajar dan seluruh staf Program Studi D-IV Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Jakarta III.
7. Alm. Dr. Subagyo, S.PP, selaku ketua Komisi Etik RSUD Pasar Rebo yang telah
membimbing dan memberikan izin penelitian sebelum kepergiannya
8. Ibu dan Bapak tercinta yang senantiasa memberikan doa dan kasih sayang tiada
henti.
9. Suami Tercinta Herman Susilo yang telah memberikan izin dan support agar
penulis melanjutkan pendidikan hingga selesai.
vii Poltekkes Kemenkes Jakarta 3
10. Anak- anak ku M. Naufal Tsaqiif dan Alesha Hasna Adifa atas pengertian dan
kesabarannya menghadapi bunda jika sedang mengerjakan skripsi.
11. Para sahabat dan teman seperjuangan Juliana Elfida, M. Elly Novita, Gustianah,
Atmalinda, Rini Natunayanti, Intan Maharani, Nurmagustin, Mauldilla, Yusnelli,
Erma Suryani, terimakasih atas kebersamaannya, support dan ilmunya dalam
proses pengerjaan skripsi ini.
12. Ibu Rinahayu selaku kepala ruangan, ibu Pipih Maryati selaku CI ruangan
kebidanan, ka Hendra dan teman- teman bidan di ruang vk, Delima, Igd Ponek, dan
poli Kebidanan yang telah memberikan bantuan dan supportnya di dalam setiap
proses pengerjaan skripsi.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya mohon saran dan kritik. Penulis berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 3 Juni 2021

Fitri Wulandari

viii Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………………….……….… i
ABSTRACT ………………………………………………………………... ii
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………………….…….. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT……………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………………… vi
KATA PENGANTAR........................................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………… xi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………... xii
DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………. xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian............................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................8
2.1 Landasan Teori................................................................................................. 8
2.2 Penelitian Terkait ............................................................................................... 19
2.3 Kerangka Teori .............................................................................................. 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 24
3.1 Desain Penelitian ................................................................................................ 24
3.2 Kerangka Konsep .......................................................................................24
3.3 Hipotesis Penelitian........................................................................................ 24
3.4 Definisi Operasional............................................................................................ 25
3.5 Populasi Penelitian ………………………………………………….... 27
3.6 Alat Dan Tehnik Pengumpulan Data ................................................................ 28
3.7 Alat dan Bahan penelitian............................................................................... 29
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas............................................................................ 30
3.9 Etika Penelitian.................................................................................................... 30
3.10 Pengolahan Data ............................................................................................. 32
3.11 Analisa Data........................................................................................................ 33
3.11.1 Analisa Univariat ………………………………………………..... 33
3.11.2 Analisa Bivariat …………………………………………………... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………… 35
4.1 Keterbatasan Penelitian ………………………………………………… 35
4.2 Hasil Penelitian …………………………………………………... ……. 35
4.3 Pembahasan …………………………………………………………….. 41
BAB V KESIMPULAN SARAN …………………………………………. 50

ix Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………... 49
5.2 Saran ……………………………………………………………………. 49
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 51
LAMPIRAN

x Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Definisi Operasional ……………………………………………………….. 25


4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan karakteristik ibu hamil trimester
III …………………………………………………………………………... 35
4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan dukungan suami …………..… 36
4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kesiapan persalinan …………. 36
4.4 Hubungan karakteristik ibu hamil trimester III ……………………………. 37
4.5 Hubungan dukungan suami dan kesiapan persalinan ibu trimester III …..... 40

xi Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Gambar kerangka teori ……………………………………………………. 23


2.2 Gambar Kerangka konsep ………………………………………………… 24

xii Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


DAFTAR SINGKATAN

ASEAN : Association of Southeast Asian Nations


AKB : Angka Kematian Bayi
AKI : Angka Kematian Ibu
ANC : Ante Natal Care
DKI : Daerah Khusus Ibukota
Faskes : Fasilitas Kesehatan
MDGs : Millenium Development Goals
Kemenkes : Kementrian Kesehatan
Kesga : Kesehatan Keluarga
Risti : Risiko Tinggi
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SDGs : Sustainable Development Goals
SD : Sekolah Dasar
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMP : Sekolah Menengah Pertama
Sudinkes : Suku Dinas Kesehatan
TT : Tetanus Toksoid
WHO : World Health Organization

xiii Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


DAFTAR LAMPIRAN

1. Biodata peneliti
2. Rencana kegiatan
3. Penjelasan Sebelum Persetujuan Untuk Mengikuti Penelitian (PSP)
4. Persetujuan Mengikuti Penelitian
5. Surat permohonan ijin penelitian untuk skripsi
6. Surat permohonan Ethical Clearance
7. Surat persetujuan kaji etik dan pengumpulan data penelitian
8. Kuesioner Penelitian
9. Hasil uji validitas dan reabilitas kuestioner penelitian sebelumnya
10. Lembar bimbingan
11. Master tabel
12. Hasil analisis SPSS penelitian
13. Lembar persetujuan proposal skripsi
14. Lembar pengesahan proposal skripsi

xiv Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan serta kelahiran merupakan kondisi fisiologis, akan tetapi
kondisi fisiologis ini dapat beresiko menyebabkan komplikasi bagi ibu dan
janin. Kesiapan baik fisik ataupun mental sangat dibutuhkan oleh ibu dalam
menerima kondisi kehamilannya serta dalam menghadapi proses
persalinan(1). WHO memperkirakan bahwa 15-20 persen ibu hamil baik
dinegara maju maupun berkembang akan mengalami risiko tinggi (risti)
dan/ atau komplikasi. WHO juga melaporkan bahwa penyebab utama
kematian ibu adalah perdarahan, eklampsia, dan infeksi, dan berkontribusi
terhadap 60% dari total kematian ibu(2).
Data dari Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa secara umum
terjadi penurunan kematian Ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi
305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan
penurunan angka kematian Ibu, namun tidak berhasil mencapai target
Millenium Development Goals (MDGs) yang harus dicapai yaitu sebesar
102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015
memperlihatkan angka kematian Ibu tiga kali lipat dibandingkan target
MDGs(3).
Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable
Development Goals (SDGs), target AKI adalah 70 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja
keras, terlebih jika dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN, AKI di
Indonesia relatif masih sangat tinggi. AKI di negara-negara ASEAN rata-
rata sebesar 40-60 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan, AKI di Singapura
sebesar 2-3 per 100.000 kelahiran hidup. Faktor Penyebab Kematian Ibu
Masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, termasuk AKI
tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara
1 Poltekkes Kemenkes Jakarta 3
2

lain status kesehatan ibu dan kesiapan untuk hamil, pemeriksaan antenatal
(masa kehamilan), pertolongan persalinan dan perawatan segera setelah
persalinan, serta faktor sosial budaya (4) .
Secara nasional menurut Detty S. Nurdiati, pakar Ilmu Kebidanan
dan Penyakit Kandungan, penyebab AKI paling tinggi adalah pendarahan.
Sedangkan menurut McCharty J. Maine DA sebagaimana dikutip Nurul
Aeni (2013), kematian ibu merupakan peristiwa kompleks yang disebabkan
oleh berbagai penyebab yang dapat dibedakan atas determinan dekat,
determinan antara, dan determinan jauh. Determinan dekat yang
berhubungan langsung dengan kematian ibu merupakan gangguan obstetrik
seperti pendarahan, preeklamsi/eklamsi, dan infeksi atau penyakit yang
diderita ibu sebelum atau selama kehamilan yang dapat memperburuk
kondisi kehamilan seperti penyakit jantung malaria, tuberkulosis, ginjal,
dan acquired immunodeficiency syndrome. Determinan dekat secara
langsung dipengaruhi oleh determinan antara yang berhubungan dengan
faktor kesehatan, seperti status kesehatan ibu, status reproduksi, akses
terhadap pelayanan kesehatan, dan perilaku penggunaan fasilitas pelayanan
kesehatan. Determinan jauh berhubungan dengan faktor demografi dan
sosiokultural. Kesadaran masyarakat yang rendah tentang kesehatan ibu
hamil, pemberdayaan perempuan yang tidak baik, latar belakang
pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat dan politik,
serta kebijakan secara tidak langsung diduga ikut berperan dalam
meningkatkan kematian ibu (4) .
Berdasarkan data Sudinkes & Kesga DKI Jakarta Tahun 2018
wilayah terbanyak angka kematian ibu hamil, bersalin dan nifas di DKI
Jakarta adalah Jakarta Barat 32 kasus, Jakarta Timur 27 kasus, Jakarta Utara
19 kasus, Jakarta Selatan 11 kasus, Jakarta pusat 9 kasus dan kepulauan
seribu 0 kasus. Penyebab kematian terbesar kematian ibu adalah perdarahan
sebesar 39,7% dari keseluruhan penyebab kematian pada ibu hamil, bersalin
dan masa nifas(5).
Upaya pemerintah dalam percepatan penurunan AKI dapat

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


3

dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan


kesehatan ibu yang berkualitas, salah satunya pelayanan kesehatan ibu
hamil. Ibu hamil mendapat pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan ini dilakukan selama rentang usia
kehamilan ibu dan jenis pelayanannya dikelompokkan sesuai usia
kehamilan yaitu trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga,
mencangkup pelayanan 10 T yaitu penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah, pengukuran lingkar
lengan atas, pengukuran tinggi fundus uteri, peberian imunisasi TT,
pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan, penentuan
presentasi janin dan denyut jantung janin, pelaksanaan temu wicara,
pelayanan tes laboratorium sederhana, tatalaksana kasus sesuai indikasi.(3)
Menurut Haryono (2005 dalam Suparyanto 2012) sebanyak 85%
kasus kematian ibu disebabkan oleh kehamilan dan komplikasi kelahiran
dapat dihindari dengan memberikan perawatan, perlindungan dan
pertolongan yang baik secara bersama-sama dan terpadu antara keluarga
khususnya suami, masyarakat dan pemerintah. Dukungan suami memiliki
andil yang besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Ibu hamil akan
merasa percaya diri, bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan,
persalinan dan masa nifas(6).
Kesiapan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dapat
ditingkatkan dengan adanya dukungan suami selama kehamilan sampai
menjelang persalinan. Penelitian yang dilakukan Gitanurani (2017) pada ibu
hamil trimester III menyatakan suami jarang memberikan perhatian mengenai
perkembangan kehamilannya, kurang mendapatkan kepedulian pada suasana
hati dan tidak bisa mencurahkan isi hatinya. Kurangnya dukungan penghargaan
sekitar 2,2% ibu hamil menyatakan bahwa suami tidak pernah meyakinkan ibu
bahwa kehamilan dan persalinan adalah suatu yang istimewa bagi perempuan,
dukungan instrumental dari suami sekitar 4,3% ibu menyatakan suami tidak
pernah menemani ibu untuk memeriksakan kehamilan(7). Menurut penelitian
Riska Rahmadani (2017) karakteristik faktor- faktor yang berhubungan dengan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


4

kesiapan persalinan di Puskesmas Banguntapan II Bantul Yogyakarta,


mayoritas memiliki umur tidak beresiko (20-35 tahun) berjumlah 32 orang
(80%), memiliki paritas primipara sebanyak 23 orang (57,5%), berpendidikan
menengah sebanyak 20 orang (50%) memiliki pendapatan ≤ Rp. 1.297.700 juta
sebanyak 23 orang (57,5%), memiliki pekerjaan sebanyak 25 orang (62,5%),
memiliki dukungan social yang baik sebanyak 36 orang (90%) dan mayoritas
memiliki kesiapan yang baik menghadapi persalinan sebanyak 23 orang
(57,5%), hasil analisis bivariat didapatkan terdapat hubungan umur dengan
kesiapan persalinan (p=0,006), terdapat hubungan antara paritas dengan
kesiapan persalinan (p=0,015), terdapat hubungan antara pekerjaan dengan
kesiapan persalinan (0,026), dan terdapat hubungan antara dukungan social
dengan kesiapan persalinan (p=026), namun tidak ada hubungan antara
pendidikan dengan kesiapan persalinan (p=0,569), serta tidak ada hubungan
antara pendapatan dengan kesiapan persalinan (p=0,616)(8). Menurut penelitian
Handayani (2018) sebagian besar ibu hamil mendapatkan dukungan dari suami
yaitu 30 orang (60%) sedangkan ibu hamil yang tidak mendapatkan dukungan
suami sebanyak 20 orang (40%). Sebagian besar ibu hamil siap untuk
menghadapi persalinan yaitu 28 orang (56%) dan ibu hamil yang tidak siap
menghadapi persalinan sebanyak 22 orang (44%), berdasarkan hasil uji chi
squere didapatkan p 0,003 < 0,05 yang artinya ada hubungan dukungan suami
dengan kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III(9).
Berdasarkan study pendahuluan tanggal 23 februari 2021 di poli klinik
kebidanan RSUD Pasar Rebo, jumlah ibu hamil trimester III pada bulan Januari
149 pasien, saat wawancara dengan bidan di Poli Kebidanan ada 10 ibu hamil
trimester III yang datang berdasarkan rujukan yang diberikan dari puskesmas
dan atas keinginan sendiri untuk memeriksakan kehamilannya, ada 7 orang yang
didampingi suaminya dan 3 orang yang tidak didampingi suaminya. Jadwal waktu
pemeriksaan Antenatal Care di RS pada hari kerja yaitu Senin sampai Jumat dan
tidak ada poli klinik sore dimasa pandemi. Hal ini menjadi penyebab sebagian
ibu tidak bisa didampingi suaminya karena pada pagi hari para suami bekerja
dan menyebabkan kekhawatiran akan diri ibu terhadap kehamilan dan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


5

kesiapan persalinannya. Diharapkan dengan dilakukan penelitian ini dapat


menjadi parameter keberhasilan bagi tenaga kesehatan agar lebih
meningkatkan pengetahuan ibu hamil terhadap persiapan persalinannya dan
menjadi pertimbangan pembuatan kebijakan mengenai pendampingan ibu
hamil yang melakukan ANC di RSUD Pasar Rebo.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik melihat adakah
hubungan Karakteristik ibu dan dukungan suami dengan kesiapan ibu hamil
menjelang proses persalinan di RSUD Pasar Rebo.

1.2 Rumusan Permasalahan

Mengacu penelitian Riska Rahmadani (2017), Handayani (2018), dan


fenomena yang terjadi yaitu kurangnya perhatian dari keluarga dan khususnya
peran serta suami dalam proses menghadapi persalinan pada ibu trimester
III. Terdapat karakteristik yang berhubungan dengan kesiapan ibu bersalin
yaitu umur tidak beresiko 80%, paritas primipara 57,5%, berpendidikan
menengah 50%, dan memiliki pekerjaan 62%. Terdapat 60% suami yang
memberikan dukungan dan 40% suami yang tidak memberikan dukungan, 56%
ibu hamil yang siap menghadapi persalinan dan 44% tidak siap menghadapi
persalinan, maka perumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada
hubungan karakteristik ibu dan dukungan suami terhadap kesiapan menghadapi
proses persalinan pada ibu hamil trimester III di RSUD Pasar Rebo?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan karakteristik ibu dan dukungan suami dengan


kesiapan ibu hamil trimester III dalam menghadapi proses persalinan di RSUD
Pasar rebo.

1.3.2 Tujuan Khusus

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


6

a. Mengetahui distribusi frekuensi karakteristik ibu (umur, pekerjaan, pendidikan


dan paritas) dalam menghadapi persalinan di RSUD Pasar Rebo.

b. Mengetahui distribusi frekuensi dukungan suami pada ibu hamil trimester III
dalam menghadapi persalinan di RSUD Pasar Rebo.

c. Mengetahui distribusi frekuensi kesiapan ibu hamil dalam menghadapi


persalinan di RSUD Pasar Rebo.

d. Mengetahui hubungan karakteristik ibu (umur, pekerjaan, pendidikan dan


paritas) dan dukungan suami dengan kesiapan ibu hamil menghadapi
persalinan di RSUD Pasar Rebo.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam


mengembangkan pelayanan kebidanan, yang meliputi:
a. Bagi Responden
Untuk mengetahui pentingnya dukungan suami untuk mempersiapkan
persalinan pada ibu hamil trimester III.
b. Bagi Rumah Sakit
Dengan adanya data dukungan suami ini dapat meningkatkan pelayanan
dengan membuat suatu kebijakan- kebijakan untuk melibatkan suami
dalam proses persalinan dan menyiapkan sarana dan prasarana yang
membuat pasien nyaman dan mendapatkan privasi sehingga menjadi
income bagi RS.
c. Bagi Institusi pendidikan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Hasil dari penelitian ini sebagai acuan atau rujukan untuk penelitian
selanjutnya.
d. Bagi peneliti
Penelitian ini menambah pengetahuan dan pengalaman dibidang
penelitian sebagai syarat untuk menyelesaikan program pendidikan DIV
Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dalam


bentuk rancangan cross sectional dan menggunakan uji chi square untuk
mencari hubungan antar variabel. Responden penelitian adalah seluruh ibu
hamil dengan usia kehamilan sama atau lebih dari 28 minggu . Teknik sampling
menggunakan Purposive Sampling . Tempat penelitian yakni di RSUD Pasar
Rebo pada bulan April sampai dengan Mei tahun 2021. Instrument penelitian
menggunakan Kuesioner. Analisis penelitian menggunakan analisis bivariat.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Definisi Persalinan

Menurut Wiknjosastro (2012 dalam Oktarina, M, 2016) Persalinan


adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dan
kelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakan proses alamiah. Rohani (2011
dalam Oktarina, M, 2016). Persalinan normal atau persalinan spontan adalah bila
bayi lahir dengan letak belakang kepala tanpa melalui alat- alat atau pertolongan
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam
waktu kurang dari 24 jam(10).

2.1.2. Jenis Persalinan

1. Persalinan Spontan, jika persalinan berlangsung dengan kekuatan


ibunya sendiri dan melalui jalan lahir

2. Persalinan Buatan, persalinan yang berlangsung dengan bantuan


tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan forceps/ dilakukan operasi
sectio caesarea

3. Persalinan Anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan


ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan misalnya pemberian
pitocin dan prostaglandin(10).

2.1.3. Persiapan Persalinan

Persiapan persalinan adalah segala sesuatu yang disiapkan oleh ibu


hamil dalam hal menyambut kelahiran anak(11). Persiapan persalinan
meliputi persiapan fisik, psikologis dan materi. Persiapan fisik merupakan
persiapan yang berhubungan dengan aspek persiapan tubuh untuk
mempermudah persalinan dan laktasi, persiapan psikologis adalah

8 Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


9

persiapan yang berhubungan dengan ketahanan mental terhadap rasa takut


dan kecemasan serta aspek kognitif tentang Persiapan persalinan bertujuan
untuk menyiapkan semua kebutuhan selama kehamilan maupun persalinan

Menurut Bobak (2008, dalam Handayani, H, 2018) Persiapan


persalinan mempunyai beberapa hal, meliputi kesiapan fisik, psikologis,
dan finansial(9).
a. Persiapan fisik

Proses persalinan adalah proses yang panjang dan melelahkan,


untuk itu sangat perlu dilakukan persiapan fisik semenjak kehamilan
memasuki usia kehamilan bulan ke 8, karena disebabkan persalinan dapat
terjadi kapan saja. Persiapan fisik berkaitan dengan masalah kondisi
kesehatan ibu, dimana ibu perlu menyiapkan kondisi fisik sebelum hamil.
Ibu memahami adanya perubahan fisiologi sebelum terjadi persalinan
kira-kira 2 minggu, dimana ibu akan lebih mudah bernapas karena
fundus uteri agak menurun karena ada penurunan kepala janin masuk ke
pintu atas panggul (PAP), ibu akan lebih sering buang air kecil karena
turunnya kepala janin ke dalam PAP yang menekan vesika urinaria
serta ibu merasakan adanya his palsu, yaitu perut yang mengejang.

Makan-makanan bergizi dan minum air yang cukup banyak, serta


tetap melakukan aktivitas seperti berjalan pagi, atau kegiatan rumah
lainnya, dan tetap istirahat yang cukup. Hal tersebut dimaksudkan
bahwa dengan aktivitas, istirahat dan gizi yang baik, energi dan tenaga
untuk menghadapi persalinan nanti diharapkan cukup baik, dan dapat
membantu proses persalinan agar lancar dan cepat(11). Zat gizi berperan
vital dalam pertumbuhan janin. Selama kehamilan, metabolisme energi
meningkat akibat perubahan sistem tubuh dan perkembangan janin. Oleh
karena itu, kebutuhan akan energi dan zat gizi harus ditingkatkan
seperti kebutuhan kalori, protein, kalsium, zat besi, asam folat, asupan
cairan, dan kebutuhan garam.

Selain hal diatas, ibu hamil perlu memahami gambaran jelas

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


10

dan sistemis tentang jalannya persalinan, mengetahui teknik mengedan


dan bernafas yang baik, harus menjaga kebersihan badan, dan pakaian.
Persiapan fisik berupa kebersihan badan menjelang persalinan, karena
bermanfaat jika dengan mandi dan membersihkan badan akan mengurangi
kemungkinan adanya kuman yang masuk selama persalinan dan dapat
mengurangi terjadinya infeksi sesudah melahirkan(12).

Persiapan fisik lain yang perlu diperhatikan adalah dengan


melakukan olah raga, misalnya senam hamil, karena seorang
perempuan memerlukan fisik yang baik untuk melahirkan.
b. Persiapan Psikologis

Salah satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang persalinan,


yaitu menghindari kepanikan dan ketakutan serta bersikap tenang,
dimana ibu hamil dapat melalui saat-saat persalinan dengan baik dan
lebih siap serta meminta dukungan dari orang-orang terdekat, perhatian
dan kasih sayang tentu akan membantu memberikan semangat untuk
ibu yang akan melahirkan. Dalam mengatasi perasaan takut dalam
persalinan, ibu dapat mengatasinya dengan meminta keluarga atau
suami untuk memberikan sentuhan kasih sayang, meyakinkan ibu
bahwa persalinan dapat berjalan lancar, mengikutsertakan keluarga
untuk memberikan dorongan moril, cepat tanggap terhadap keluhan ibu/
keluarga serta memberikan bimbingan untuk berdoa sesuai agama dan
keyakinan(12).
c. Persiapan finansial

Persiapan finansial bagi ibu yang akan melahirkan merupakan


suatu kebutuhan yang mutlak harus disiapkan, dimana persiapan finansial
atau yang berkaitan dengan penghasilan atau keuangan yang dimiliki
untuk mencapai kebutuhan selama kehamilan berlangsung sampai
persalinan. Kondisi ekonomi berkaitan dengan kemampuan ibu untuk
menyiapkan biaya persalinan, menyiapkan popok bayi, dan
perlengkapan lainnya. Untuk itu sebaiknya ibu sudah menganggarkan biaya

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


11

untuk persalinan nanti. Biaya bisa ibu atau keluarga anggarkan disesuaikan
dengan tarif persalinan di tempat yang dipilih ibu untuk rencana
persalinannya.

Menurut Penelitian Indrayani (2013, dalam Handayani 2018)


dampak dari ketidaksiapan ibu ketika suami tidak menemani ibu
diantaranya ibu tidak semangat, ibu merasa cemas, dan ibu tidak
akan merasa nyaman tanpa kehadiran suami. Penelitian Handayani,
H (2018) Ketidaksiapan ibu dalam menghadapi proses persalinan
dapat disebabkan karena minimnya pengetahuan responden yang
disebabkan oleh rendahnya pendidikan. Penelitian Gebre (2015,
dalam Handayani, 2018) membuktikan bahwa kesiapan kelahiran
berhubungan dengan ibu yang mendapat informasi dari layanan
antenatal, memiliki pengetahuan minimal dua tanda bahaya selama
kehamilan(9).

2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi persiapan persalinan dan


karakteristik ibu

Menurut Matterson dalam Qusfi Anggraini (2013), persiapan


persalinan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, yaitu umur,
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dukungan keluarga dan teman, dukungan
tenaga kesehatan, dukungan suami, dan paritas(12).
1. Umur

Umur adalah usia ibu yang secara besar menjadi indikator dalam
kedewasaan dalam setiap pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap
pengalamannya. Usia yang cukup dalam mengawali atau memasuki masa
perkawinan dan kehamilan akan membantu seseorang dalam
menghadapi kehamilan dan perubahan selama hamil. Menurut Manuaba
(2012, dalam Mardiani 2017) karakteristik pada ibu hamil berdasarkan
usia sangat berpengaruh terhadap perhatian dalam proses persalinan,
dimana semakin muda umur ibu maka semakin kurang perhatian serta
pengalaman yang dimiliki ibu hamil karena ketiksiapan ibu dalam

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


12

menerima sebuah kehamilan, selain itu usia yang masih muda sistem
reproduksi yang belum matang, sehingga akan berisiko terjadi
gangguan selama kehamilan. Hal ini akan berdampak pada persiapan
persalinan yang minim dan dapat berdampak buruk selama proses
persalinan berlangsung(13). Menurut Saifuddin (2012 dalam Mardiani
2017). Dalam usia reproduksi sehat dikenal usia aman untuk kehamilan
dan persalinan adalah 20 sampai 30 tahun. Kematian maternal pada
wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2
sampai 5 kali lebih tinggi dari pada usia 20 sampai 29 tahun. Kematian
maternal meningkat kembali sesudah usia 30 sampai 35 tahun(13).

Menurut Notoatmodjo (2005 dalam Melinda, N, 2014) semakin


tua usia seseorang maka proses perkembangan mental dan
intelektualnya akan semakin baik sehingga memungkinkan semakin
baik dukungan yang diberikan kepada ibu hamil(14).

Menurut Walyani (2015, dalam Gitanurani,Y, 2017) usia


berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan
tindakan yang akan dilakukan, ibu dikatakan beresiko apabila berusia
dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Hal ini terdapat hubungan antara
usia beresiko dapat menimbulkan komplikasi kebidanan(7). Sesuai
penelitian Edyanti (2014) menyatakan bahwa resiko ibu yang berumur
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun 5,117 kali lebih besar
mengalami komplikasi kebidanan dibandingkan dengan ibu yang
berumur 20-35 tahun. Hasil penelitian Rahmadani, R (2017)
berdasarkan uji Fisher Exack diperoleh hasil P value = 0,006 (< α =
0,05), yang berarti terdapat hubungan antara umur dengan kesiapan
persalinan. Umur tidak beresiko merupakan faktor yang mendukung
ibu hamil untuk memiliki kesiapan persalinan yang baik. Hal ini
dikarenakan umur 20- 35 tahun, ibu hamil memiliki kematangan dalam
berfikir, sehingga ibu hamil akan lebih matang dalam mempersiapkan
segala sesuatu untuk menghadapi persalinan(8).

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


13

Karakteristik pada Ibu hamil berdasarkan usia sangat


berpengaruh terhadap persiapan dalam menghadapi proses persalinan,
dimana semakin muda umur ibu, maka semakin kurang perhatian serta
pengalaman yang dimiliki ibu hamil karena ketidaksiapan ibu dalam
menerima kehamilan. Hal ini akan berdampak pada persiapan ibu dalam
menghadapi proses persalinan nanti(8).
2. Pendidikan

Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk


bertindak dan mencari penyebab solusi dalam hidupnya. Oleh karena itu orang
yang berpendidikan akan lebih mudah menerima gagasan baru. Pendidikan
adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur
hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima
informasi. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terdiri atas
pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar dan madrasah ibtidayah atau
bentuk lain yang sederajat, serta sekolah menengah pertama dan
madrasah sanawiyah atau bentuk lain sederajat, pendidikan menengah
terdiri dari pendidikan menengah umum dan pendidikan tinggi terdiri
dari diploma, sarjana, magister, spesialis dan dokter yang di
selengarakan perguruan(15). Tingkat pendidikan turut menentukan
mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan
tentang persiapan menghadapi persalinan yang mereka peroleh(13).

Pendidikan “berkaitan erat dengan pengetahuan dan sikap Ibu dalam


menghadapi persalinan(7). Menurut Notoatmodjo (2007 dalam Melinda, N,
2014) Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi, semakin
banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang
didapat(14). Penelitian Putranti (2014, dalam Gitanurani 2017) menyebutkan
bahwa semakin baik pengetahuan dan sikap ibu hamil maka semakin baik pula

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


14

kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan. Penelitian Kabakyenga, Ostergren


dan Pettersson (2011, dalam Gitanurani, 2017) menyatakan bahwa ada
hubungan tingkat pendidikan dengan kesiapan persalinan. Dapat disimpulkan
bahwa kesiapan persalinan bisa dilakukan dari SMP, SMA maupun Perguruan
Tinggi(16).
3. Pekerjaan

Menurut Depkes RI (2008, dalam Rahmadani, R 2017)


menyatakan jika ibu bekerja diluar rumah, maka akan banyak menyita
waktunya sehingga akan berpengaruh dengan kesiapan persalinan.
Menurut pendapat Riska Rahmadani (2017) status pekerjaan ibu
mempengaruhi kesiapan persalinan pada ibu hamil trimester III, hampir
semua ibu yang memiliki persiapan persalinan yang baik tidak
memiliki pekerjaan atau sebagai ibu rumah tangga. Banyak Ibu-ibu
bekerja mencari nafkah, baik untuk kepentingan sendiri maupun keluarga.
Faktor status pekerjaan mempengaruhi ibu dalam mempersiapkan
persalinan, dimana kondisi kerja yang menonjol sebagai faktor yang
mempengaruhi persiapan menghadapi persalinan karena tersitanya waktu.
Walau pada ibu yang bekerja diluar rumah sebenarnya sudah melakukan
persiapan persalinan, hanya saja belum begitu maksimal. Pendapat Elisa
(2014, dalam Qusfi, A 2018) Status pekerjaan seorang ibu dapat
mempengaruhi lingkungan sosial dan lebih terbuka terhadap informasi yang
diterimanya dan akan memungkinkan mempunyai informasi mengenai
kesiapan dalam menghadapi persalinan, maka akan berbeda antara
responden yang bekerja dan tidak bekerja. Responden yang bekerja
mungkin lebih sering berinteraksi dengan banyak orang dibandingkan
dengan ibu yang tidak bekerja(12).

Pekerjaan berhubungan langsung dengan pendapatan atau


kondisi ekonomi ibu dalam menghadapi persalinan. Penelitian Sumiati (2015
dalam Gitanurani, 2017) menyatakan bahwa ada hubungan kesiapan
ekonomi keluarga dengan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


15

persalinan. Keadaan sosial ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan Ibu


karena berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan selama
kehamilan antara lain makanan sehat, bahan persiapan kelahiran, obat-
obatan, tenaga kesehatan, dan transportasi. Sehingga pekerjaan menjadi
salah satu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan persiapan persalinan.
Penelitian Rusmita (2014 dalam Gitanurani 2017) menyatakan pula bahwa
ibu hamil yang tidak bekerja mempunyai peluang 2,4 kali lebih siap
menghadapi persalinan dibandingkan dengan ibu hamil yang bekerja. Dapat
disimpulkan bahwa ibu hamil yang bekerja maupun tidak bekerja ibu masih
dapat melakukan kesiapan persalinan(7).
4. Ekonomi

Pendapatan biasanya berupa uang yang memengaruhi kesiapan


keluarga dalam mempersiapkan semua kebutuhan selama kehamilan dan
persiapan persalinan. Pendapatan berpengaruh pada daya beli seseorang
untuk membeli sesuatu. Pendapatan merupakan salah satu faktor yang
paling menentukan kuantitas maupun kualitas persiapan selama
kehamilan antara lain menyiapkan biaya persalinan, menyiapkan barang-
barang yang dibutuhkan menjelang persalinan, menyiapkan barang-
barang yang dibutuhkan menjelang persalinan serta menjaga asupan
makan selama kehamilan. Tingkatan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan hidup disesuaikan dengan penghasilan yang ada, sehingga
menuntut pengetahuan yang dimiliki harus dipergunakan semaksimal
mungkin. Sama halnya juga dalam mencari bantuan ke sarana kesehatan
yang ada, mereka sesuaikan dengan pendapatan keluarga(12).
5. Paritas.

Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang


dapat hidup (viable)(17). Menurut Depkes RI (2005 dalam Octavia, F, 2018)
paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu
hidup di luar rahim (28 minggu) dengan beberapa istilah sebagai berikut:

1) Nulipara adalah seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


16

viable

2) Primipara adalah wanita yang telah melahirkan bayi viable satu kali

3) Multipara adalah seorang wanita yang telah melahirkan bayi viable


sebanyak 2-3 kali

4) Grade multipara adalah seorang wanita yang melahirkan bayi viable


lebih dari atau sama dengan empat kali.

Menurut Depkes RI (2008, dalam Rahmadani,R 2017) ibu yang


belum pernah bersalin memiliki kecenderungan merasa takut dan cemas
menjelang persalinan, hal ini dikarenakan mereka belum pernah memiliki
pengalaman sebelumnya, berbeda dengan ibu yang memiliki pengalaman
sebelumnya, mereka akan memiliki kesiapan yang lebih karena belajar
dari pengalaman terdahulu(8).

Hasil penelitian Rusmita (2015) tidak ada perbedaan kesiapan ibu


hamil menghadapi persalinan pada multipara dengan ibu nullipara (P
value = 0,965). Hasil penelitian Rahmadani, R (2017) menyatakan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kesiapan persalinan.
Responden dengan paritas primipara memiliki kecenderungan 5,19 kali
lebih siap menghadapi persalinan dibandingkan dengan responden yang
memiliki paritas multipara. Hasil penelitian ibu hamil primipara justru
lebih siap dibandingkan ibu multipara yang memilki presentase
ketidaksiapan terhadap persalinan yang cukup tinggi (64,79). Hal ini
dikarenakan kecemasan yang dimiliki oleh ibu hamil primipara terhadap
kehamilan dan persalinannya yang membuat ibu hamil tersebut lebih
memperhatikan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan untuk
menghadapi persalinan(8).

Sementara itu ibu hamil multipara yang sudah memiliki banyak


pengalaman walaupun sudah siap secara psikologi namun ibu cenderung
acuh terhadap berbagai persiapan lainnya yang harus disiapkan dalam
menghadapi persalinan, hal ini dikarenakan rasa percaya diri ibu karena

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


17

sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Selain itu pada penelitian ini


paritas primipara juga didukung dengan umur yang tidak beresiko,
sehingga responden akan memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi
persalinan(8).
6. Dukungan keluarga dan teman

Dukungan keluarga menurut Friedman (2013) adalah sikap,


tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa
dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental
dan dukungan emosional. Jadi dukungan keluarga adalah suatu bentuk
hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan
terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang
memperhatikan. Orang yang berada dalam lingkungan sosial yang
suportif umumnya memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan
rekannya yang tanpa keuntungan ini, karena dukungan keluarga
dianggap dapat mengurangi atau menyangga efek kesehatan mental
individu.(12).

Dukungan yang diberikan oleh keluarga maupun teman


merupakan salah satu dukungan yang dibutuhkan oleh ibu yang akan
melahirkan, dimana ibu saat melahirkan membutuhkan bantuan untuk
menyediakan perawatan selama kehamilan maupun menunggu proses
persalinan terjadi. Dukungan keluarga sangat diharapkan oleh seorang ibu
hamil dalam menghadapi proses persalinan, dengan dukungan keluarga
yang baik akan mengurangi stressor pada ibu sehingga proses persalinan
lebih lancar dan cepat tanpa menimbulkan komplikasi(18).
7. Dukungan Tenaga Kesehatan

Selama masa kehamilan dan persalinan terjadi, penting sekali ibu


hamil mendapat dukungan dari tenaga kesehatan salah satunya adalah bidan,
dimana ibu hamil yang memasuki usia kehamilan trimester III diberi
arahan, dan kebutuhan apa saja kehamilan dan persalinan nantinya
misalnya cara merawat payudara, cara menyusui serta memantau status

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


18

kesehatan ibu. Menurut Walyani (2015 dalam Gitanurani, Y, 2017) Bidan


adalah orang yang diharapkan ibu sebagai pendamping persalinan yang dapat
diandalkan serta mampu memberikan dukungan, bimbingan dan pertolongan
persalinan(7).
8. Dukungan Suami

Dukungan suami merupakan salah satu bentuk interaksi yang


didalamnya termasuk hubungan saling memberi dan menerima
perlindungan yang nyata, perlindungan tersebut membuat seseorang
memberikan cinta, perhatian, dan merasakan keterkaitan yang baik bagi
pasangan(19). Orang yang paling penting bagi seorang wanita hamil
adalah suami dan keluarga. Semakin banyak dukungan suami kepada
ibu hamil akan semakin tinggi juga kesiapan isteri pada saat kehamilan
menjelang persalinan(20).

Menurut Dahlia (2016) dukungan suami adalah salah satu


faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan istri dalam menghadapi
persalinan, yang didalamnya meliputi dukungan instrumental,
informasional, emosional, harga diri, dan kelompok sosial. Dukungan
adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril
maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam pelaksanaan
kegiatan(21). Dalam penelitian Farida Iya (2019) indicator instrumental
merupakan indikator terendah pada variabel dukungan suami, hal ini
dimungkinkan berkaitan dengan kesibukan suami dalam mencari
nafkah sehingga suami kurang memperhatikan kebutuhan istri secara
fisik(19).

Dukungan suami untuk meningkatkan kesiapan ibu dalam


menghadapi proses persalinan yaitu dengan memberikan perhatian dan
membina hubungan yang baik dengan ibu hamil sehingga ibu dapat
mengungkapkan apa yang dirasakan kepada suaminya. Keberadaan
dukungan suami diharapkan agar ibu merasakan ketenangan sehingga
ibu dapat menghadapi proses persalinan dengan lancar(22). Indrayani

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


19

(2013, dalam Handayani, 2018) menyebutkan manfaat pendampingan


persalinan dapat memberikan kenyamanan pada saat bersalin,
menimbulkan efek positif terhadap hasil persalinan dalam arti dapat
mengurangi rasa sakit saat bersalin, mengurangi ketegangan ibu hamil
dan memperbaiki status emosional sehingga mempersingkat proses
persalinan(9).

Penelitian yang dilakukan oleh Irmah, dkk (2014) juga menunjukkan


bahwa terdapat 55,74% ibu bersalin yang mendapat dukungan baik dari
suami berupa dukungan emosional dan dukungan fisik dapat
mempermudah proses persalinannya. Sebanyak 62,3% ibu bersalin yang
mendapatkan dukungan dari suami seperti sentuhan dan kata-kata pujian
yang membuat ibu merasa lebih nyaman, rileks, dan tenang. Penelitian ini
pun menunjukkan bahwa kesiapan persalinan seperti kesiapan dari segi
pengetahuan suami untuk melakukan pendampingan pada saat ibu bersalin
akan berdampak pada kelancaran proses persalinan(23).

Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan tersebut, ternyata


dukungan suami sangatlah penting bagi ibu hamil yang sedang memasuki
masa-masa menghadapi proses persalinan. Dengan dukungan tersebut,
ibu merasa diperhatikan, didengarkan, dan dimengerti selama melewati
masa-masa kehamilannya dan masa-masa menjelang persalinannya.
2.2. Penelitian Terkait

Dalam penelitian ini penulis memaparkan Enam penelitian terdahulu


yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti mengenai hubungan
karakteristik ibu dan dukungan suami dengan kesiapan ibu hamil menghadapi
persalinan.

Penelitian Chaterine Pinkan Mandey, dkk (2020) dalam jurnalnya


yang berjudul Dukungan Suami Dengana Kesiapan Istri : Study Cross
Sectional Di Rs Ibu Dan Anak Manado, jenis penelitian kuantitatif dengan
menganalisis gambaran hubungan antara kedua variabel yaitu variabel
independen (Dukungan Suami) dan variabel dependen (Kesiapan isteri pada

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


20

kehamilan trimester III. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini


menggunakan total sampling yakni sebanyak 37 sampel. Hasil penelitian
hubungan antara dukungan suami yang baik dengan kesiapan isteri yang
siap sebanyak 29 (93,5%) responden. Dengan hasil uji statistik di peroleh
nilai ρ = 0,003 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
dukungan suami dengan kesiapan isteri pada kehamilan trimester III(21).
Dukungan suami yang baik tetapi memiliki Kesiapan Isteri yang kurang
siap sebanyak 2 (6,5%) responden. Berdasarkan hasil jawaban dari
responden pada kuesioner, ibu khawatir akan kelahiran dari bayinya, susah
untuk tidur dan mudah lelah. Pada saat mendekati masa persalinan banyak
dari ibu hamil akan mendapakan gejala-gejala kehamilan seperti
kecemasan, susah untuk tidur dan kelelaham sehingga dapat menyebabkan
kesiapan ibu hamil untuk menjalani persalinan akan terganggu(20). Dukungan
Suami yang kurang baik memiliki Kesiapan isteri yang siap sebanyak 2
(33,3%) responden. Hal tersebut karena pada saat melaksanakan penelitian
ada ibu yang sudah pernah melahirkan sebelumnya sehingga walaupun
dukungan suami kurang baik akan tetapi naluri seorang ibu untuk
melahirkan tetap ada sehingga mempengaruhi kesiapan isteri pada masa
kehamilan. Pengalaman yang di miliki seorang ibu multipara merupakan
hal yang sangat penting pada masa kehamilan walaupun dukungan suami
ada yang bersifat negatif dan ada yang bersifat positif(6). Dukungan suami
yang bersifat positif kepada istri pada kehamilan trimester III akan
memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janin, kesehatan fisik, dan psikologis ibu. Bentuk dukungan suami tidak
cukup dari sisi financial semata, tetapi juga berkaitan dengan cinta kasih,
menanamkan rasa percaya diri kepada istrinya, melakukan komunikasi
terbuka dan jujur, sikap peduli, perhatian, tanggap, dan kesiapan ayah(21).

Yanuarita Gitanurani dan Fitria Siswi Utami (2017) dalam


skripsinya yang berjudul “Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kesiapan Persalinan di Puskesmas Jetis 1 Bantul Yogyakarta Tahun 2017”.
Responden dalam penelitian ini sebanyak 46 orang ibu hamil Trimester III,

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


21

tehnik pengambilan sample Accidental Sampling dengan kriteria Purposive


Sampling. Analisa data yang digunakan dengan uji statistik parametrik Chi-
Squere (X2) yaitu untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antar dua
variabel dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% dengan α 5%
sehingga jika nila P (p value) < 0,05 berarti hasil perhitungan statistik
bermakna (signifikan) atau menunjukkan ada hubungan antar dua variabel.. H
asil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan usia dengan kesiapan
persalinan dengan mayoritas usia ibu 20-35 tahun (67,4%), P=0,741,
adanya perencanaan kehamilan menjadi perbandingan antara responden
yang berusia resiko dan tidak beresiko jauh berbeda, sebagian besar
responden ibu hamil merencanakan kehamilannya sekitar 69,6%, maka
meskipun usia ibu hamil beresiko tapi melakukan persiapan perencanaan
kehamilan yang baik maka ibu mempunyai kesiapan dalam menghadapi
persalinan. Tidak ada hubungan paritas dengan kesiapan persalinan dengan
mayoritas multigravida (65,3%), P=0,515. Tidak ada hubungan pendidikan
dengan kesiapan persalinan dengan mayoritas Pendidikan menengah
(47,8%), P= 0,267. Tidak ada hubungan pekerjaan dengan kesiapan
persalinan dengan mayoritas ibu tidak bekerja (69,6%), P=0,555. Ada
hubungan kelas ibu hamil dengan kesiapan persalinan dengan mayoritas ibu
mengikuti kelas ibu hamil (63,0%), P=0,037. Ada hubungan perencanaan
kehamilan dengan kesiapan persalinan dengan mayoritas direncanakan
(69,6%), P=0,046. Ada hubungan dukungan social dengan kesiapan
persalinan dengan mayoritas ada dukungan (58,7%), P=0,000(7).

Riska Rahmadani (2017) dalam Skripsinya yang berjudul Faktor-


Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesiapan Persalinan Di Puskesmas
Banguntapan II Bantul Yogyakarta. Responden dalam penelitian ini adalah
sebanyak 40 orang ibu hamil trimester III. Tehnik pengumpulan sample
menggunakan Purposive sampling. Variable independent ( umur, paritas,
pendidikan, pekerjaan dan dukungan social) dan variable dependent
(kesiapan persalinan). Berdasarkan hasil analisis bivariat dapat diketahui
bahwa terdapat hubungan antara umur dengan kesiapan persalinan,

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


22

mayoritas umur tidak beresiko (20-35 tahun) 68,8% dan P=0.006.


Terdapat hubungan antara paritas dengan kesiapan persalinan, mayoritas
primipara 73,9%) dan P=0.015. Terdapat hubungan antara pekerjaan
dengan kesiapan persalinan, mayoritas tidak bekerja 80% dan P= 0,026,
dan terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kesiapan
persalinan, mayoritas baik 63,9% dan P=0,026 , namun tidak ada
hubungan antara pendidikan dengan kesiapan persalinan, mayoritas
pendidikan menengah 65% P=0,569, serta tidak ada hubungan antara
pendapatan dengan kesiapan persalinan, mayoritas ≤ Rp. 1.297.700 60,9%
dan P=0,616(8).

Qusfi Anggraini (2018) dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan


Dukungan Suami Terhadap Kesiapan Menghadapi Persalinan Pada Ibu
Hamil di BPM Wilayah Jakarta Timur Tahun 2018”. Responden dalam
penelitian ini adalah 33 orang ibu hamil trimester III di BPM Ani Wahyu
Jakarta Timur. Tehnik pengambilan sample dengan total sampling. Variabel
penelitian, variable independent (dukungan suami), variable dependen
(Kesiapan ibu hamil menghadapi persalinan), variable faktor- faktor
counfounding (umur, tingkat pendidikan, pekerjaan). Analisis data
dilakukan menggunakan uji Chi Squere. Dari hasil uji Chi Squere dihasilkan
tidak ada nilai yang signifikan terhadap kesiapan menghadapi persalinan
pada ibu hamil, pvalue variabel umur 0,335; pvalue variabel tingkat
pendidikan 0,137; pvalue variabel status pekerjaan 0,296. Dan terdapat
hubungan yang sangat signifikan antara dukungan suami terhadap kesiapan ibu
dalam menghadapi proses persalinan dengan P= 0,014, menunjukkan hasil
terbanyak bahwa ibu hamil yang mendapatkan dukungan dari suami lebih siap
dalam menghadapi proses persalinan(12).

Hidayati Fitri Handayani dan Nurul Mahmudah (2017) dalam skripsinya


yang berjudul Hubungan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Menghadapi
Persalinan Dari Aspek Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas
Tegalrejo Yogyakarta. Responden dalam penelitian ini 50 orang, menggunakan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


23

tehnik accidental sampling, uji analisis menggunakan uji Chi squere. Dari Hasil
uji Chi Squere didapatkan X2 9,145 dengan signifikasi 0,000 < (α 0,05)
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan suami dengan
kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III(9).

Steppi Laurika, dkk (2016) dalam tesisnya yang berjudul “Hubungan


Dukungan Suami Dengan Kesiapan Ibu Hamil Menjelang Proses Persalinan
di RSUD Tugurejo Kota Semarang”. Responden dalam penelitian ini adalah
sebanyak 40 orang ibu hamil trimester III di RSUD Tugurejo Kota Semarang.
Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi Square. Dari hasil uji Chi
Square diperoleh variabel dukungan suami mempunyai hubungan yang sangat
signifikan terhadap kesiapan ibu hamil menjelang proses persalinan dengan
nilai P (p value) 0,000 < 0,05(24).

2.3. Kerangka Teori

Karakteristik ibu
(umur,pendidikan,
pekerjaan,paritas )

Dukungan Keluarga
Kesiapan ibu hamil
menghadapi
Dukungan Teman persalinan (Fisik,
Psikologis, Finansial)

Dukungan Tenaga
Kesehatan

Dukungan Suami
(Fisik, Psikologis,
Ekonomi)
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber: Melania (2013), Melinda (2014), Gitanurani (2017), Edyanti (2014), Istiqomah
(2016) , Rusmita (2014),Oktafia (2018), Sumiati (2015), Farida (2019), Yuliana
(2015),Rahmadani (2017), Indrayana (2013), Steppi,dkk (2016), Irmah (2014).

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan


cross sectional yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan sekaligus pada
satu saat.(25) Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk menguji
Hubungan Karakteristik ibu dan Dukungan Suami dengan Kesiapan Ibu Hamil
Trimester III dalam Menghadapi Persalinan di RSUD Pasar Rebo tahun 2021.

Tempat penelitian yakni di ruang Poli Klinik RSUD Pasar Rebo pada
bulan April sampai dengan Mei tahun 2021.

3.2 Kerangka Konsep


Variabel Independen Variabel Dependen

Karakteristik ibu
(Umur, pendidikan,
pekerjaan, paritas)
Kesiapan Menghadapi
Persalinan

Dukungan Suami

Gambar 2.2 Kerangka konsep

3.3 Hipotesis Penelitian

Adanya hubungan Karakteristik ibu dan dukungan suami dengan kesiapan


ibu hamil Trimester III dalam menghadapi persalinan.

24 Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


25

3.4 D e f i n i s i Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian mengenai Hubungan Dukungan
Suami Dengan Kesiapan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan

No Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


& Alat Ukur Ukur

1. Kesiapan Segala sesuatu Kuesioner 0 = Tidak siap, Nominal


Ibu Hamil yang disiapkan Jika nilai ≤
Mengha- oleh ibu hamil mean
dapi dalam 1.= Siap, Jika
Persalinan menghadapi nilai ≥ mean
persalinan yang
meliputi: fisik,
psikologis,
finansial
2. Dukungan Dukungan suami Kuesioner 0 = Tidak Nominal
Suami adalah dukungan mendukung,
yang diberikan Jika nilai ≤
oleh suami kepada mean
istrinya yang akan 1 =Mendukung,
bersalin, yang Jika nilai ≥
meliputi: fisik, mean
psikologis,
ekonomi
3. Umur Umur ibu pada Kuesioner Dalam satuan Ordinal
kehamilan tahun, dan
sekarang dideskripsikan
berdasarkan surat dengan
keterangan lahir kategori:
atau KTP 0 = Beresiko (<

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


26

dihitung dengan 20 dan >35)


satuan tahun
tahun 1 = Tidak
beresiko (20
– 35 tahun)

4. Tingkat Pendidikan yang Kuesioner Dideskripsikan Ordinal


Pendidikan ditempuh ibu secara dengan kategori:
formal (sekolah) 0 =Rendah bila
meliputi : SD, pendidikan
SMP, SMA, SD-SMP
Perguruan Tinggi 1 =Tinggi bila
pendidikan
SMA-
Perguruan
tinggi
5. Pekerjaan Sesuatu perbuatan Kuesioner Dideskripsikan Nominal
atau melakukan dengan kategori:
sesuatu yang
0 = Tidak
dilakukan oleh ibu
bekerja
saat kehamilan ini
untuk mencari 1 = Bekerja

nafkah guna untuk


kehidupan
6. Paritas Jumlah kehamilan Kuesioner Dideskripsikan Ordinal
yang menghasilkan dengan kategori
janin yang mampu 0 = Primipara
hidup di luar rahim 1 = Multipara

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


27

3.5 Populasi Penelitian


3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau


subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkankan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(25.)
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu hamil trimester III yang
memeriksakan kehamilannya di RSUD Pasar Rebo periode bulan Januari
Tahun 2021 sebanyak 149.
3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi(25). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil
trimester III di RSUD Pasar Rebo.
3.5.3 Besar Sampel Penelitian

Untuk menentukan besarnya minimal sample dalam penelitian ini, maka


digunakan rumus Yamane :(26)
N
n=
1 + N (e2)

Keterangan :

n = Jumlah sample yang diperlukan

N = Jumlah populasi

e = Tingkat kesalahan sampel ( sampling error), 1%, 5%, 10%

Jumlah populasi ibu hamil trimester III bulan Januari 2021 = 149
149 149 149
n = = =
1 + 149 (0,12) 1+149(0,01) 2,49
n = 59,83 = 60 sampel.

Berdasarkan rumus diatas, digunakan tingkat kesalahan sampel

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


28

10%, maka didapatkan jumlah sample yang diperlukan dalam penelitian


ini adalah 60 sample ditambah 10% untuk mengantisipasi responden
tidak lengkap dalam pengisian kuesioner selama penelitian. Sehingga
jumlah sample menjadi 66 responden.
3.5.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling , yaitu


tehnik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan sekelompok
subjek didasarkan atas ciri- ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut
paut yang erat dengan ciri- ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya(25).

Kriteria dalam menentukan sampel memenuhi:


a. Kriteria Inklusi
a) Usia Kehamilan ≥ 28 minggu.
b) Melakukan pemeriksaan di Poli Kebidanan RSUD Pasar Rebo baik
ANC Tetap maupun rujukan.
c) Kondisi hamil fisiologis maupun patologis.
d) Bersedia menjadi responden penelitian
b. Kriteria Ekslusi
a) Usia kehamilan > 41 minggu
b) Responden yang tidak bisa baca tulis, melihat dan mendengar,
mengalami gangguan kejiwaan
c) Responden yang tidak mampu mengisi kuesioner karena gangguan
kesehatannya.
d) Responden yang tidak bersedia menjadi responden penelitian.
3.6 Alat dan Tehnik Pengumpulan Data
3.6.1. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner dalam bentuk
checklist yaitu dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang sudah disiapkan
secara tertulis. Kuesioner yang dibuat mencangkup variabel dependen yaitu
kesiapan Ibu hamil menghadapi persalinan,variabel independen yaitu
karakteristik ibu (Umur,pendidikan, pekerjaan, dan paritas) dan dukungan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


29

suami.

3.6.2 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan cara- cara yang dilakukan untuk


memperoleh data dan keterangan- keterangan yang diperlukan dalam penelitian.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah
sampel responden yang sesuai dengan sasaran(27). Teknik pengumpulan data
didapatkan dari kuesioner kepada ibu hamil trimester III yang sedang
memeriksakan kehamilan di RSUD Pasar Rebo.

3.7 Alat dan Bahan Penelitian

Alat pengumpulan data (instrument) dalam penelitian ini adalah dengan


kuesioner. Alat pengumpulan data adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun social yang diamati(25).
Instrument penelitian :
1. Dukungan suami
Kuesioner dukungan suami berjumlah 25 pertanyaan yang terdiri dari
dukungan fisik 10 pertanyaan, dukungan psikologis 11 pertanyaan, dan
dukungan ekonomi 4 pertanyaan. Skala pengukuran yang digunakan pada
kuesioner dukungan suami adalah skala likert dengan 4 jawaban yaitu
selalu = 4, sering = 3, jarang = 2, tidak pernah = 1.
Acuan hitung hasil pengukuran menggunakan nilai rata- rata atau mean.
Dengan kategori mendukung : skor ≥ mean dan kurang mendukung < nilai
mean dengan jumlah pernyataan 25 buah dengan pilihan jawaban nilai
tertinggi 100 dan terendah 25. Batas nilai mean pada kuesioner dukungan
suami adalah sebagai berikut :
Nilai mean ≤ 3 mendapat hasil ukur = 0 artinya tidak mendukung
Nilai mean > 3 mendapat hasil ukur = 1 artinyua mendukung
2. Kesiapan Menghadapi Persalinan
Kuesioner kesiapan menghadapi persalinan berjumlah 20 pertanyaan yang

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


30

terdiri dari persiapan fisik 9 pertanyaan, persiapan psikologis 6 pertanyaan,


dan persiapan finansial 5 pertanyaan.
Nilai mean ≤ 3 mendapat hasil ukur = 0 artinya tidak mendukung
Nilai mean > 3 medapat hasil ukur = 1 artinyua mendukung

3.8 Uji Validitas Dan Reliabilitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada


obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan
demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek
penelitian(25). Uji validitas dilaksanakan dengan rumus korelasi bivariat
pearson dengan alat bantu program SPSS versi 16.0. Item kuesioner dalam uji
validitas dikatakan valid jika hasil r hitung > nilai signifikan 0,05.

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau


temuan. Dalam pandangan positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan
reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan
data yang sama, atau peneliti ynag sama dalam waktu berbeda menghasilkan
data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan
data yang tidak berbeda(25). Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
bantuan aplikasi SPSS Versi 16.0 dengan teknik uji alpha cronbach (α=
0,05) . Teknik ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu
instrumen penelitian reliabel atau tidak. Instrumen dapat dikatakan reliabel
jika nila alpha > dari r tabel (0,632).

Kuesioner yang digunakan peneliti berasal dari penelitian


Anggraini, Q (2018) yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya.

3.9 Etika Penelitian

Sebelum pengumpulan data dilakukan, peneliti terlebih dahulu


menyerahkan surat izin permohonan penelitian kepada Dinas kesehatan dan

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


31

Direktur RSUD Pasar Rebo untuk meminta izin melakukan penelitian dan
mengajukan permohonan kelayakan etik (Ethical Clearance) kepada Ketua
Komisi Etik Penelitian RSUD Pasar Rebo. Setelah mendapat izin dari pihak
instansi dan ketua komisi etik penelitian, lalu peneliti melakukan penelitian
dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

3.9.1 Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for Human Dignity)

Peneliti mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian dan memberikan


kebebasan responden untuk memberikan informasi tentang tujuan peneliti
melakukan penelitian. Peneliti juga menghormati harkat dan martabat responden
dengan mempersiapkan lembar persetujuan (Informed Consent). Lembar
persetujuan berisi:

a. Penjelasan judul penelitian

b. Penjelasan manfaat penelitian.

c. Pejelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang ditumbulkan.

d. Penjelasan manfaat yang akan didapatkan.

e. Persetujuan responden dapat mengundurkan diri sebagai subjek penelitian


kapan saja

f. Lembar persetujuan tersebut digunakan agar responden mengerti tujuan dari


penelitian yang dilakukan. Responden mengisi lembar persetujuan tanda
adanya unsur paksaan dan dengan sukarela.

3.9.2 Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (Respect for Privacy and
Confidentiality)

Setiap orang memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan


kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap informasi yang
disampaikan oleh responden dijamin kerahasiananya dan hanya digunakan untuk
peningkatan bidang keilmuan ibu dan anak. Oleh sebab itu, peneliti hanya
mencantumkan inisial responden demi menjaga kerahasiaan identitas subjek.

3.9.3 Keadilan dan inklusivitas/ keterbukaan (Respect for Justice and Inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


32

keterbukaan, dan kehati-hatian. Oleh karena itu, lingkungan penelitian perlu


dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan dengan menjelaskan
prodesur penelitian. Selain itu prinsip keadilan juga harus menjamin semua
responden memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama tanpa
membedakan gender, ras, agama, etnis, dan sebagainya.

3.9.4 Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (Balancing Harms and
Benefits)

Pada saat melakukan penelitian, peneliti hendaknya berusaha


meminimalisir dampak yang merugikan bagi responden. Oleh sebab itu,
pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau mengurangi dampak merugikan
yang akan ditimbulkan.

3.10 Pengolahan data


Pengolahan data dilaksakan dengan tahapan sebagai berikut:
3.10.1. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir atau kuisioner. Hasil angket yang diperoleh atau dikumpulkan
melalui kuisioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu.
Editing dilakukan segera setelah peneliti menerima kuisioner yang
telah diisi oleh responden, sehingga apabila terjadi kesalahan data dapat
segera diperbaiki.
3.10.2. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan
peng’kode”an atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi angka atau bilangan, selanjutnya dimasukkan ke dalam
lembar tabel kerja untuk mempermudah pengolahan.
3.10.3. Tabulating
Kegiatan atau langkah memasukkan data-data hasil penelitian ke
dalam tabel-tabel sesuai dengan kriteria.
Peneliti menentukan masalah etika penelitian kepada calon responden

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


33

diantaranya, yaitu:
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan lembar
persetujuan kepada responden, jika responden menyetujui maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonymity (Tanpa Nama)
Dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nama responden
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode yang terdapat
dilembar kuesioner pada hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Dalam penelitian ini, peneliti menyampaikan kepada responden
bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang dikumpulkan
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.

3.11 Analisis Data

Analisis data merupakan data yang telah terkumpul telah diolah


dengan bantuan komputer menggunakan program IBM SPSS Statistics 25.
Adapun analisis data yang digunakan antara lain:

3.11.1 Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap


variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Analisis ini
bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel
antara lain: karakteristik Ibu hamil (umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas),
dukungan suami, dan kesiapan Ibu hamil menghadapi persalinan.
Gambaran distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel disajikan dalam
bentuk tabel dan narasi. Hasil perhitungan statistic tersebut nantinya merupakan
dasar dari perhitungan selanjutnya.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


34

3.11.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan suatu analisis data yang lebih


mendalam dari analisis univariat. Analisa bivariat bertujuan untuk melihat
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang
menggunakan uji statistik Chi-Square yaitu pada alpha = 0,05 dan dengan
konfiden interval 95%.

Untuk melihat ada atau tidaknya hubungan variabel bebas dengan


variabel terikat dan apakah hubungan yang dihasilkan bermakna maka
digunakan perbandingan nilai P value dengan n = 0,05. Apabila nilai P
value < 0,05 maka hasil perhitungan statistik bermakna, yang berarti ada
hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat dan
jika P value > 0,05 maka hasil perhitungan statistik tidak bermakna, yang
berarti bahwa tidak ada hubungan variabel bebas dengan variabel(28).

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Keterbatasan Penelitian


Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah jumlah sampel sedikit
dikarenakan jumlah kunjungan pasien berkurang akibat pandemic covid 19
dan BPJS berjenjang sehingga pasien harus ke Fasilitas kesehatan tipe D dan
tipe C untuk meminta rujukan ke RSUD Pasar Rebo sehingga besar sampel
yang digunakan peneliti menggunakan tingkat kesalahan sampel 10% dan
terbatasnya waktu penelitian karena perizinan penelitian yang membutuhkan
waktu 2 bulan dan pengambilan sample selama satu bulan selama jam kerja senin
sampai jumat.

4.2 Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini adalah tentang analisa univariate dan bivariate
hubungan karakteristik ibu dan dukungan suami terhadap kesiapan
menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III di RSUD Pasar Rebo.
4.2.1 Analisis Data Penelitian
4.2.1.1 Analisa Univariat
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
ibu hamil trimester III di RSUD Pasar Rebo (n=60)

Variabel F Persentase %
Umur
0. Beresiko < 20 tahun dan 11 18,3
> 35 tahun
1. 20 – 35 tahun 49 81,7

Pendidikan
0. Rendah (SD,SMP) 10 16
1. Tinggi (SMA, Perguruan 50 83
Tinggi)

35
36

Pekerjaan
0. Tidak Bekerja 49 81,7
1. Bekerja 11 18,3
Paritas
0. Primipara 15 25,0
1. Multipara 45 75,0

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dari 60 responden diketahui bahwa


usia ibu hamil trimester III di RSUD Pasar Rebo mayoritas adalah usia 20-35
tahun berjumlah 49 orang (81,7% ), kemudian usia <20 dan > 35 tahun
berjumlah 11 orang (18,3%), pendidikan Tinggi (SMA, Perguruan Tinggi)
berjumlah 50 orang (83,3%) lalu pendidikan rendah (SD,SMP) berjumlah 10
orang (16,7%), tidak bekerja berjumlah 49 orang (81,7%) dan bekerja
berjumlah 11 orang (18,3%), multipara berjumlah 45 orang (75,0%) dan
primipara berjumlah 15 orang (25,0%),

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan


Suami di RSUD Pasar Rebo (n=60)
Variabel F Persentase %
Dukungan suami
0. Tidak Mendukung 12 20,0
1. Mendukung 48 80,0

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dari 60 responden diketahui bahwa


Dukungan Suami pada ibu hamil trimester III di RSUD Pasar Rebo mayoritas
mendapat dukungan suami berjumlah 48 orang (80,0%), lalu yang tidak mendapatkan
dukungan suami berjumlah 12 orang (20,0%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kesiapan


Persalinan di RSUD Pasar Rebo (n=60)
Variabel F Persentase %
Kesiapan Persalinan
0. Tidak siap 10 16,7
1. Siap 50 83,3

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


37

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dari 60 responden diketahui bahwa


Dukungan Suami pada ibu hamil trimester III di RSUD Pasar Rebo mayoritas
memiliki kesiapan persalinan berjumlah 50 orang (83,3%), dan tidak memiliki kesiapan
persalinan berjumlah 10 orang (16,7%).

4.2.1.2.Analisa Bivariat
Tabel 4.4 Hubungan Karakteristik ibu hamil trimester III di RSUD
Pasar Rebo (n= 60)

Kesiapan persalinan

OR
Variabel Tidak P Value
Siap Total (95%CI)
Siap
F % f % ∑ %
Umur
0. Beresiko <20 dan 8 18,2 3 81,8 11 100 0,878 1,000
> 35 tahun 0,159-4,851
1. Tidak beresiko (20- 2 16,3 41 83,7 49 100
35 tahun
Pendidikan
0. Rendah (SD,SMP) 2 20 8 80,0 10 100 1,313 1,000
1. Tinggi (SMA, 8 16,0 42 84,0 50 100 0,234- 7,360
Perguruan Tinggi)
Status Pekerjaan
0. Tidak Bekerja 9 18,4 40 81,6 49 100 2,250 0, 765
1. Bekerja 1 9,1 10 90,9 11 100 0,255-19,886
Paritas
0. Primipara 2 13,3 13 86,7 15 100 0,712 1,000
1. Multipara 8 17,8 37 82,2 45 100 0,133-3,793

Variabel karakteristik umur , berdasarkan data di atas diketahui


bahwa responden dengan usia 20- 35 tahun dan siap menghadapi
persalinan sebanyak 41 orang (83,7%), sedangkan usia 20-35 tahun dan
tidak siap menghadapi persalinan sebanyak 8 orang (16,3%). Responden
dengan usia<20 dan > 35 tahun yang siap menghadapi persalinan
sebanyak 9 orang (81,8%) dan yang tidak siap menghadapi persalinan
sebanyak 2 orang (18,2%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


38

bahwa persentase kesiapan bersalin terbanyak ada pada responden dengan


kategori umur 20-35 tahun dibandingkan dengan umur < 20 tahun dan >
35 tahun.

Hasil analisa data dengan uji chi square didapatkan nilai


significancy p 1,000. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p > 0,05 dapat
diambil kesimpulan bahwa umur tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil. Pada hasil OR
(95% CI) 0,878, disimpulkan bahwa responden dengan umur 20-35 tahun
memiliki peluang 0,878 kali lebih siap menghadapi persalinan dibandingkan
dengan responden yang ber umur > 35 tahun.

Variabel karakteristik pendidikan, diketahui bahwa responden


dengan pendidikan Tinggi (SMA- PT) dan siap menghadapi persalinan
sebanyak 84,0%, sedangkan kategori pendidikan tinggi (SMA-PT) dan tidak
siap menghadapi persalinan sebanyak 16,0%. Responden dengan
pendidikan rendah dan siap menghadapi persalinan sebanyak 80%,
responden dengan pendidikan rendah dan tidak siap menghadapi
persalinan sebanyak 20%. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
bahwa persentase kesiapan bersalin terbanyak ada pada responden dengan
kategori pendidikan tinggi (SMA-PT ) dibandingkan dengan pendidikan
rendah (SD-SMP).

Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan nilai significancy p


1,000. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p > 0,05 dapat diambil
kesimpulan bahwa tingkat pendidikan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil. Pada
hasil OR (95% CI) 1,313 disimpulkan bahwa responden dengan tingkat
pendidikan SMA-PT memiliki peluang 1,313 kali lebih siap menghadapi
persalinan dibandingkan dengan responden yang memiliki tingkat
pendidikan dibawah SMA.

Variabel karakteristik pekerjaan, diketahui bahwa responden yang


tidak bekerja dan siap menghadapi persalinan sebanyak 40 orang (81,6%),

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


39

sedangkan responden yang tidak bekerja dan tidak siap menghadapi


persalinan sebanyak 9 orang (18,4%). Responden yang bekerja dan siap
menghadapi persalinan sebanyak 10 orang (90,9%), sedangkan
responden yang bekerja dan tidak siap menghadapi persalinan sebanyak
1 orang (9,1%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa
persentase kesiapan bersalin terbanyak ada pada responden dengan
kategori bekerja dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja.

Hasil analisa data dengan uji chi square didapatkan nilai significancy
p 0,765. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p > 0,05 dapat diambil
kesimpulan bahwa status pekerjaan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester
III. Pada hasil OR (95% CI) 2,250 disimpulkan bahwa responden yang
bekerja memiliki peluang 2,250 kali lebih siap menghadapi persalinan
dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja.

Variabel karakteristik paritas, diketahui bahwa responden dengan


primipara dan siap menghadapi persalinan sebanyak 13 orang (86,7%)
sedangkan responden dengan primipara dan tidak siap menghadapi
persalinan sebanyak 2 orang (13,3%). Responden dengan multipara dan
siap menghadapi persalinan sebanyak 37 orang (82,2%), sedangkan
responden dengan multipara dan tidak siap menghadapi persalinan
sebanyak 8 orang (17,8%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui
bahwa persentase kesiapan bersalin terbanyak ada pada responden dengan
primipara dibandingkan multipara.

Hasil analisa data dengan uji chi square didapatkan nilai significancy
p 1,000. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p > 0,05 dapat diambil
kesimpulan bahwa paritas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III. Pada
hasil OR (95% CI) 0,712 disimpulkan bahwa responden dengan primipara
memiliki peluang 0,712 kali lebih siap menghadapi persalinan dibandingkan
dengan responden multipara.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


40

Tabel 4.5 Hubungan Dukungan suami dan kesiapan persalinan ibu hamil
trimester III di RSUD Pasar Rebo ( n= 60)

Kesiapan persalinan

Total OR P
Dukungan Suami Tidak
Siap (95%CI) value
Siap

F % F % ∑ %
0. Tidak mendukung 3 25,0 9 75,0 4 100 1,952 0,665
1. Mendukung 7 14,6 41 85,4 29 100 0,422-9,043

Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa responden dalam


kategori mendapatkan dukungan suami dan mempunyai kesiapan dalam
menghadapi persalinan sebanyak 85,4%, dan yang tidak mempunyai kesiapan
dalam menghadapi persalinan tetapi suami mendukung sebanyak 14,6%.
Sedangkan responden dalam kategori tidak mendapatkan dukungan suami dan
mempunyai kesiapan dalam menghadapi persalinan sebanyak 75,0%, dan
yang tidak mempunyai kesiapan dalam menghadapi persalinan dan tidak
mendapat dukungan suami sebanyak 25,0%.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa persentase
responden yang mendapat dukungan suami dan memiliki kesiapan dalam
menghadapi persalinan lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak
mendapatkan dukungan suami walaupun memiliki kesiapan dalam menghadapi
persalinan . Hasil analisa data dengan uji chi square didapatkan nilai
significancy p Value 0,665. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p > 0,05
dapat diambil kesimpulan bahwa “Dukungan Suami Tidak Berhubungan
Terhadap Kesiapan Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil”. Pada hasil
OR (95% CI) yaitu 1,952 diketahui bahwa responden yang mendapatkan
dukungan suami ternyata memiliki peluang 1,9 kali lebih siap menghadapi
proses persalinan dibandingkan dengan responden yang tidak mendapatkan
dukungan suami.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


41

4.3 Pembahasan
4.3.1. Variabel Karakteristik Umur
Penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa dari 60 responden yang diteliti
didapatkan responden dengan variabel karakteristik umur usia 20- 35 tahun
dan siap menghadapi persalinan sebanyak 41 orang (83,7%), sedangkan
usia 20-35 tahun dan tidak siap menghadapi persalinan sebanyak 8 orang
(16,3%). Hasil analisa data dengan uji chi square didapatkan nilai
significancy p 1,000. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p > 0,05 dapat
diambil kesimpulan bahwa umur tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil.

Sejalan dengan penelitian Yanuarita Gitanurani & Fitria Siswi Utami


(2017) menunjukan bahwa tidak ada hubungan usia dengan kesiapan
persalinan dengan mayoritas usia ibu 20-35 tahun, adanya perencanaan
kehamilan menjadi perbandingan antara responden yang berusia resiko
dan tidak beresiko jauh berbeda, sebagian besar responden ibu hamil
merencanakan kehamilannya sekitar 69,6%, maka meskipun usia ibu
hamil beresiko tapi melakukan persiapan perencanaan kehamilan yang
baik maka ibu mempunyai kesiapan dalam menghadapi persalinan.

Penelitian ini tidak sejalan dengan teori Notoatmodjo (2005 dalam


Melinda, N, 2014) Semakin tua usia seseorang maka proses
perkembangan mental dan intelektualnya akan semakin baik sehingga
memungkinkan semakin baik dukungan yang diberikan kepada ibu hamil.
Tidak sejalan dengan penelitian Manuaba (2012) Karakteristik pada ibu
hamil berdasarkan usia sangat berpengaruh terhadap perhatian dalam
proses persalinan, dimana semakin muda umur ibu maka semakin kurang
perhatian serta pengalaman yang dimiliki ibu hamil karena ketiksiapan
ibu dalam menerima sebuah kehamilan, selain itu usia yang masih muda
sistem reproduksi yang belum matang, sehingga akan berisiko terjadi
gangguan selama kehamilan. Hal ini akan berdampak pada persiapan
persalinan yang minim dan dapat berdampak buruk selama proses

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


42

persalinan berlangsung. Dalam usia reproduksi sehat dikenal usia aman


untuk kehamilan dan persalinan adalah 20 sampai 30 tahun. Kematian
maternal pada wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun
ternyata 2 sampai 5 kali lebih tinggi dari pada usia 20 sampai 29 tahun.
Kematian maternal meningkat kembali sesudah usia 30 sampai 35 tahun
(Saifuddin, 2012).

Lalu tidak sejalan dengan penelitian Riski Rahmadani (2017) yang


dilakukan di Puskesmas Banguntapan II Bantul Yogyakarta dengan
sample 40 orang berdasarkan uji Fisher Exack diperoleh hasil P value =
0,006 (< α = 0,05), yang berarti terdapat hubungan antara umur dengan
kesiapan persalinan.

Perbedaan yang timbul dari hasil penelitian ini kemungkinan


adanya perbedaan demografi dan tempat penelitian, jumlah sample yang
digunakan, banyaknya variable yang diteliti dan metode uji statistic yang
digunakan . Meskipun hasil penelitian menyatakan tidak ada hubungan
tetapi hasil OR (95% CI) 0,878, disimpulkan bahwa responden dengan umur
20-35 tahun memiliki peluang 0,878 kali lebih siap menghadapi persalinan
dibandingkan dengan responden yang ber umur > 35 tahun. Hal ini
dikarenakan umur 20- 35 tahun, ibu hamil memiliki kematangan dalam
berfikir, sehingga ibu hamil akan lebih matang dalam mempersiapkan
segala sesuatu untuk menghadapi persalinan. Karakteristik pada Ibu
hamil berdasarkan usia sangat berpengaruh terhadap persiapan dalam
menghadapi proses persalinan, dimana semakin muda umur ibu, maka
semakin kurang perhatian serta pengalaman yang dimiliki ibu hamil karena
ketidaksiapan ibu dalam menerima kehamilan. Hal ini akan berdampak pada
persiapan ibu dalam menghadapi proses persalinan.

4.3.2. Variabel karakteristik pendidikan

Diketahui bahwa responden dengan Pendidikan Tinggi (SMA- PT) dan


siap menghadapi persalinan sebanyak 84,0%, sedangkan kategori Pendidikan
Tinggi (SMA-PT) dan tidak siap menghadapi persalinan sebanyak 16,0%.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


43

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa persentase kesiapan bersalin


terbanyak ada pada responden dengan kategori pendidikan tinggi (SMA-PT).
Hasil penelitian dengan uji chi square didapatkan nilai significancy p 1,000.
Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p > 0,05 dapat diambil kesimpulan
bahwa tingkat pendidikan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil.

Hal ini sejalan dengan penelitian Yuarita Gitanurani & Fitria Siswi Utami
(2017), Riska Rahmadani (2017), dan Qusfi Anggraini (2018), tidak adanya hubungan
pendidikan dengan kesiapan persalinan karena pendidikan tidak memberikan
pengaruh secara statistic dalam hal ini mungkin dikarenakan responden
melakukan pemeriksaan antenatal rutin yang sudah diwajibkan oleh
pemerintah, seperti teori milik simkin (2008) yang menyatakan ketika ibu
hamil melakukan pemeriksaan antenatal, maka akan meningkatkan
pengetahuan dan pengalamannya terhadap kehamilan, yang kemudian akan
mempengaruhi kesiapan fisik dan psikologis, sehingga responden memiliki
kesiapan bukan karena pendidikan namun karena pengetahuan yang didapat
dari pemeriksaan kehamilan. Tidak sejalan dengan teori Walyani, (2015, dalam
Gitanurani 2017). Pendidikan “berkaitan erat dengan pengetahuan dan sikap Ibu
dalam menghadapi persalinan. Menurut Notoatmodjo (2007 dalam Melinda, N,
2014) Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi, semakin banyak informasi
yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat. Penelitian Putranti
(2014, dalam Gitanurani 2017) menyebutkan bahwa semakin baik pengetahuan dan
sikap ibu hamil maka semakin baik pula kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan.
Penelitian Kabakyenga, Ostergren dan Pettersson (2011, dalam Gitanurani, 2017)
menyatakan bahwa ada hubungan tingkat pendidikan dengan kesiapan persalinan.

Meskipun tidak ada hubungan signifikan tetapi pada hasil OR (95%


CI 1,313 disimpulkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan (SMA-
PT) memiliki peluang 1,313 kali lebih siap menghadapi persalinan
dibandingkan dengan responden yang memiliki tingkat pendidikan dibawah

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


44

SMA. sejalan dengan teori Notoatmodjo (2007 dalam Melinda, N, 2014)


Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin
mudah orang tersebut untuk menerima informasi, semakin banyak informasi yang
masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat.

4.2.3 Variabel karakteristik pekerjaan

Diketahui bahwa responden yang tidak bekerja dan siap menghadapi persalinan
sebanyak 40 orang (81,6%), sedangkan responden yang tidak bekerja dan tidak
siap menghadapi persalinan sebanyak 9 orang (18,4%). Responden yang
bekerja dan siap menghadapi persalinan sebanyak 10 orang (90,9%),
sedangkan responden yang bekerja dan tidak siap menghadapi persalinan
sebanyak 1 orang (9,1%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa
persentase kesiapan bersalin terbanyak ada pada responden dengan kategori
bekerja dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja. Hasil analisa data
dengan uji chi square didapatkan nilai significancy p 0,765. Berdasarkan nilai
tersebut karena nilai p > 0,05 dapat diambil kesimpulan bahwa status pekerjaan
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan menghadapi
persalinan pada ibu hamil trimester III. Pada hasil OR (95% CI) 2,250
disimpulkan bahwa responden yang bekerja memiliki peluang 2,2 kali lebih
siap menghadapi persalinan dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja.

Sejalan dengan penelitian Yanuarita Gitanurani &Fitria Siswi Utami (2017)


dan. Qusfi Anggaraini (2018) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan
pekerjaan dengan kesiapan persalinan.Hal ini dimungkinkan karena karekteristik ibu
mayoritas berpendidikan tinggi (SMA- PT) 83% sehingga pengetahuan yang
dimiliki lebih banyak dan ibu yang bekerja memiliki interaksi yang banyak dengan
orang di luar dan dukungan sosialnya pun lebih tinggi sehingga akan memiliki
kesiapan dalam menghadapi persalinan sejalan dengan pendapat Elisa (2014,
dalam Anggraini,Q, 2018) Status pekerjaan seorang ibu dapat mempengaruhi
lingkungan sosial dan lebih terbuka terhadap informasi yang diterimanya dan akan
memungkinkan mempunyai informasi mengenai kesiapan dalam menghadapi
persalinan, maka akan berbeda antara responden yang bekerja dan tidak

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


45

bekerja. Responden yang bekerja mungkin lebih sering berinteraksi dengan


banyak orang dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Riska Rahmadani (2017) yang
menyatakan ada hubungan bermakna antara pekerjaan dengan kesiapan persalinan,
didapatkan mayoritas responden yang tidak bekerja memiliki kesiapan persalinan
sebanyak 80% dan responden yang tidak bekerja memiliki kecenderungan 5,09 kali
lebih siap untuk menghadapi persalinan dibandingkan dengan responden yang
bekerja. Dan tidak sesuai dengan teori Depkes RI (2008, dalam Rahmadani, R
2017) yang menyatakan jika ibu bekerja diluar rumah, maka akan menyita
waktunya sehingga akan berpengaruh dengan kesiapan persalinanya.

Perbedaan penelitian ini karena pada penelitian yang dilakukan peneliti


mayoritas responden yang bekerja sebanyak 90,9% yang siap menghadapi
persalinan sedangkan pada penelitian Riska Rahmadani (2017) mayoritas responden
yang tidak bekerja sebanyak 80% yang siap menghadapi persalinan sehingga adanya
perbedaan hasil uji analisa.

4.2.4. Variabel karakteristik paritas

Diketahui bahwa responden dengan primipara dan siap menghadapi persalinan


sebanyak 13 orang (86,7%) sedangkan responden dengan primipara dan tidak
siap menghadapi persalinan sebanyak 2 orang (13,3%). Responden dengan
multipara dan siap menghadapi persalinan sebanyak 37 orang (82,2%),
sedangkan responden dengan multipara dan tidak siap menghadapi persalinan
sebanyak 8 orang (17,8%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa
persentase kesiapan bersalin terbanyak ada pada responden dengan primipara
dibandingkan multipara. Hasil analisa data dengan uji chi square didapatkan
nilai significancy p 1,000. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p > 0,05 dapat
diambil kesimpulan bahwa paritas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III. Pada
hasil OR (95% CI) 0,712 disimpulkan bahwa responden dengan primipara
memiliki peluang 0,712 kali lebih siap menghadapi persalinan dibandingkan
dengan responden multipara.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


46

Sejalan dengan penelitian Yanuarita Gitanurani & Fitria Siswi Utami


(2017), yang menyatakan tidak ada hubungan paritas dengan kesiapan
persalinan. Hasil penelitian menyatakan sebagian responden justru baru sekali
mengalami kehamilan sehingga belum memiliki pengalaman, namun dalam
penelitian ini ibu yang memiliki paritas primi para justru lebih siap dalam
menghadapi persalinannya. Responden dengan primipara justru lebih siap
dalam menghadapi persalinannya, hal ini karena mereka belum pernah
memiliki pengalaman melahirkan sebelumnya dan memiliki kecemasan yang
tinggi sehingga membuat responden lebih memperhatikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan persiapan menghadapi persalinan, sementara itu ibu
hamil multipara yang sudah memiliki banyak pengalaman walaupun sudah
siap secara psikologi namun cenderung acuh terhadap berbagai persiapan
persalinan lainnya yang harus disiapkan dalam menghadapi persalinan. Selain
itu pada penelitian ini paritas primipara didukung dengan umur yang tidak
beresiko, sehingga responden akan memiliki kesiapan yang baik dalam
menghadapi persalinan.

Hal ini berbeda dengan teori Depkes RI (2008, dalam Rahmadani,R


2017) ibu yang belum pernah bersalin memiliki kecenderungan merasa takut
dan cemas menjelang persalinan, hal ini dikarenakan mereka belum pernah
memiliki pengalaman sebelumnya, berbeda dengan ibu yang memiliki
pengalaman sebelumnya, mereka akan memiliki kesiapan yang lebih karena
belajar dari pengalaman terdahulu. Tidak sejalan dengan penelitian Riska
Rahmadani (2017) yang menyatakan ada hubungan antara paritas dengan
kesiapan persalinan namun sejalan dengan hasil responden dengan paritas
primipara memiliki kecenderungan 5,19 kali lebih siap menghadapi persalinan
dibandingkan dengan responden multipara.

Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian Riska


Rahmadani (2017) kemungkinan adanya perbedaan demografi dan tempat
penelitian, jumlah sample yang digunakan dan banyaknya variable yang
diteliti.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


47

4.2.5 Variabel dukungan suami

Hasil penelitian dengan kategori dukungan suami dan siap menghadapi


persalinan sebanyak 85,4%, dan tidak siap terdapat 14,6%. Sementara
responden dengan kategori tidak mendapatkan dukungan suami dan siap
menghadapi persalinan terdapat 75,0%, dan yang tidak siap terdapat 25,0%.
Responden dengan kategori mendapatkan dukungan suami cenderung memiliki
kemungkinan lebih mempunyai kesiapan dalam menghadapi persalinan,
sedangkan responden dengan kategori suami tidak mendukung cenderung
lebih sedikit mempunyai kesiapan dalam menghadapi persalinan.

Berdasarkan analisa data dengan analisis uji chi square didapatkan nilai
significancy p 0,665. Berdasarkan nilai tersebut karena nilai p > 0,05 dapat
diambil kesimpulan bahwa “Dukungan Suami Tidak Berhubungan Dengan
Kesiapan Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III”.

Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian Chaterine Pinkan


Mandey, dkk (2020), Qusfi Anggraini (2018), Hidayati Fitri Handayani dan
Nurul Mahmudah (2017), Steppi Laurika, dkk (2016) dan Riska Ramadhani
(2017) yang menyatakan ada hubungan antara dukungan suami dengan kesiapan
menghadapi persalinan pada ibu hamil trimester III. Hal tersebut terjadi
kemungkinan karena karakteristik responden mayoritas adalah umur tidak
beresiko (20-35) 81,7% , pendidikan Tinggi (SMA-PT) 83%, tidak bekerja
81,7% dan paritas multipara 75% sehingga sudah memiliki perencanaan
kehamilan yang baik, melakukan ANC rutin yang menambah pengetahuan dan
pengalaman kehamilannya, dan pengalaman dari persalinan sebelumnya. Meski
hasil penelitian menyatakan tidak ada hubungan antar dukungan suami dengan kesiapan
persalinan tetapi hasil OR (95% CI) yaitu 1,952 diketahui bahwa responden
yang mendapatkan dukungan suami ternyata memiliki peluang 1,952 kali lebih
siap menghadapi proses persalinan dibandingkan dengan responden yang tidak
mendapatkan dukungan suami. Sesuai dengan teori Rosyidah, (2017) yang
menyatakan semakin banyak dukungan suami kepada ibu hamil akan
semakin tinggi juga kesiapan istri pada saat kehamilan menjelang

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


48

persalinan.

Perbedaan hasil penelitian terjadi kemungkinan adanya perbedaan


demografi, tempat penelitian, waktu penelitian, jumlah sample yang
digunakan dan banyaknya variable yang diteliti.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Pasar Rebo mengenai
hubungan karakteristik ibu, dukungan suami dengan kesiapan menghadapi
persalinan pada ibu hamil dapat disimpulkan bahwa:
5.1.1 Distribusi frekuensi karakteristik ibu yaitu Umur menunjukkan hasil bahwa pada
responden yang berumur 20-35 tahun lebih banyak yaitu 81,7%, dalam segi
tingkat pendidikan menunjukkan hasil bahwa responden yang mempunyai
pendidikan terakhir SMA-PT lebih banyak yaitu 83,3%, dan dalam segi
pekerjaan menunjukkan hasil bahwa mayoritas responden mempunyai status
pekerjan sebagai ibu rumah tangga (tidak bekerja) yaitu 81,7%, dan dari segi
paritas didapatkan multipara yang lebih besar yaitu 75%.
5.1.2 Distribusi frekuensi dukungan suami kepada ibu hamil dalam kesiapan
menghadapi persalinan menunjukkan hasil terbanyak pada kategori mendapatkan
dukungan dari suami yaitu 80,0%.
5.1.3 Distribusi frekuensi kesiapan menghadapi persalinan pada ibu hamil sendiri
menunjukkan hasil terbanyak pada kategori sudah siap dalam menghadapi proses
persalinan nanti yaitu 83,3%.
5.1.4 Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik ibu (umur,
pendidikan, pekerjaan, paritas) dan dukungan suami terhadap kesiapan ibu
dalam menghadapi proses persalinan

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Responden Penelitian
Diharapkan kepada responden penelitian untuk dapat melakukan persiapan
persalinan tidak hanya dari segi dukungan suami melainkan dari segi perlengkapan,
biaya persalianan, dan pemeriksaan kehamilan rutin dengan didampingi oleh suami
karena suami sebagai orang terdekat dengan ibu yang akan berperan aktif dalam

49
50

proses persalinan agar lebih dapat menambah wawasan pengetahuan yaitu


dengan ikut serta dalam kegiatan kelas ibu hamil.
5.2.2 Bagi Rumah Sakit
Bagi Rumah Sakit agar dapat lebih mengembangkan pelayanan KIA dalam hal
kesehatan terhadap ibu dan anak, terutama dalam hal melibatkan suami dalam
mempersiapkan kehamilan dan persalinan ibu, demi terciptanya proses
persalinan yang aman, nyaman, dan dapat menghasilkan efek positif terhadap
proses persalinan, serta dapat mengurangi rasa sakit, memperbaiki status
emosional, dan mempersingkat proses persalinan ibu. Dan menyiapkan sarana dan
prasarana yang membuat pasien nyaman dan mendapatkan privasi sehingga menjadi
income bagi RS.
5.2.3 Bagi institusi Pendidikan
Diharapkan dapat mendorong mahasiswa dan dosen untuk lebih banyak
melakukan pengkajian dan penelitian yang lebih kompleks untuk lebih
menemukan fakta besar bahwa peran suami sebagai orang terdekat yang
memberikan dukungan kepada ibu dalam proses persalinan memberikan
manfaat yang sangat besar dan sebagai sumber referensi belajar pada institusi
pendidikan serta bagi peneliti selanjutnya.
5.2.4 Bagi Peneliti selanjutnya
Diharapkan bagi penelitian selanjutnya agar lebih mengembangkan
penelitian dengan menambah variable dan sampel penelitian agar hasil yang
di dapat lebih signifikan.

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


DAFTAR PUSTAKA

1. Ayusita L. Super Lengkap Tips Sehat Dan Cerdas Seputar Kehamilan dan
Persalinan [Internet]. Cet. 1. Yogyakarta: Araska; 2012. 144 p. Available
from:
http://opac.salatigakota.go.id/ucs/index.php?p=show_detail&id=13089
2. Suarayasa K. Strategi Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI).
Deepublish; 2020.
3. RI KK. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. KemenKes RI; 2019.
4. Susiana S. Angka Kematian Ibu: Faktor Penyebab dan Upaya
Penanganannya. 2019;XI. Available from:
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info Singkat-XI-24-II-P3DI-
Desember-2019-177.pdf
5. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Profil Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2018. Jakarta: DinKes Provinsi DKI Jakarta; 2019.
6. Ratna Puspitasari, Rini Susanti EM. Hubungan antara Peran Suami dengan
Kesiapan Ibu Hamil Trimester III dalam Menghadapi Persalinan di RB.
Rahayu Ungaran Kabupaten Semarang. Akad Keperawatan Ngudi Waluyo
Ung [Internet]. 2015;(2005):135–40. Available from:
file:///C:/Users/62813/Downloads/20. MARDIYANINGSIH.pdf
7. Gitanurani Y. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesiapan
Persalinan di Puskesmas Jetis I Bantul Yogyakarta. Keperawatan Matern
[Internet]. 2017; Available from:
http://digilib.unisayogya.ac.id/2566/1/KESIAPAN
PERSALINAN_YANUARITA GITANURANI.pdf
8. Rahmadani R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kesiapan
Persalinan di Puskesmas Banguntapan II Bantul Yogyakarta. Naskah Publ
[Internet]. 2017;1(1):1–13. Available from: file:///D:/skripsi/jurnal Riska
Ramadani.pdf

51
52

9. Handayani HF. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Menghadapi


Persalinan Dari Aspek Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di
Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta [Internet]. 2018. Available from:
http://digilib2.unisayogya.ac.id/bitstream/handle/123456789/1275/NASKA
H PUBLIKASI.pdf?sequence=1&isAllowed=y
10. Mika O. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. 1st
ed. Yogyakarta: Deepublish; 2016. 162 p.
11. Astuti I. Angka Kematian Ibu Masih Tinggi. Jakarta: Media Indonesia.com;
2016.
12. Anggraini Q. Hubungan Dukungan Suami Terhadap Kesiapan Menghadapi
Persalinan Pada Ibu Hamil Di Bpm Wilayah Jakarta Timur Tahun 2018
[Internet]. PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN JURUSAN
KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III; 2018.
Available from: file:///D:/skripsi/contoh skripsi poltek hubungan dukungan
suami.pdf
13. Mardiani. Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Persiapan Persalinan Di
Puskesmas Puuwutu Kota Kendiri Tahun 2017 [Internet].
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN;
2017. Available from: http://repository.poltekkes-
kdi.ac.id/223/1/MARDIANI.pdf
14. Melinda N, Indriyani D. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kesiapan
Psikologis Ibu Bersalin Pada Kondisi Posdate Di RSIA Srikandi IBI
Jember, 2014. Tetrahedron Lett [Internet]. 2014;55:3909. Available from:
http://digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/70/umj-1x-nurmamelin-3454-
1-artikel-l.pdf
15. Topan R. No Title. Jalur, Jenjang, dan Jenis Pendidik di Indones [Internet].
2019; Available from: https://rendratopan.com/2019/04/10/jalur-jenjang-
dan-jenis-pendidikan-di-indonesia/#Jalur-Pendidikan
16. Istikhomah HDAP. Kesiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester III Dalam

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


53

Persiapan Persalinan Pasca Relaksasi Hypnobirthing. . J Kebidanan dan


Kesehat Tradisional, Vol 1, No 1 [Internet]. 2016;1. Available from:
http://jurnal.poltekkes-solo.ac.id/index.php/JKK/article/view/151
17. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Edisi keem. Saifuddin AB, Rachimhadhi
T, Wiknjosastro GH, editors. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2016. 981 p.
18. Arifin A, Kundre R R. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan
Ibu Hamil Menghadapi Proses Persalinan di Puskesmas Budilatama
Kecamatan Gadung Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah. Ejurnal
Keperawatan (e-kep), vol3, no 2, 2015, p 1-7. 2015;3:1–7.
19. Farida Iya dkk. Hubungan Dukungan Suami dengan Kesiapan Persalinan
Pada Ibu Hamil Usia Remaja di Sukowono, Jember. ” e-Jurnal Pustaka
Kesehatan, Vol 7, No 2,. 2019;7.
20. Rosyidah SS. Faktor yang berhubungan dengan kesiapan kesiapan Naskah,
persalinan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Pleret Bantul.
[Internet]. Vol. 28, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. UNIVERSITAS
‘AISYIYAH YOGYAKARTA; 2017. Available from:
http://digilib2.unisayogya.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1889/na
skah publikasi siti syafa atur rosyidah 1610104474.pdf?sequence=1
21. Mandey CP, Kundre R, Bataha Y, Program M, Ilmu S, Kedokteran F, et al.
Dukungan Suami Dengan Kesiapan Istri : Study Cross Sectional Di Rs Ibu
Dan Anak Manado. J Keperawatan [Internet]. 2020;8(1):51–8. Available
from: file:///C:/Users/62813/Downloads/28411-58549-1-SM (1).pdf
22. Yuliana A. Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Dalam Menghadapi Masa
Persalinan Di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo. J Kebidanan dan Ilmu
Kesehat [Internet]. 2015;2(2):53–8. Available from:
file:///C:/Users/62813/Downloads/Volume 2 _ Nomor 2 _ November 2015
ISSN _ DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DALAM
MENGHADAPI MASA PERSALINAN DI DESA JOHO KABUPATEN
SUKOHARJO.pdf

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


54

23. Lailia NIFN. Pendampingan Suami Terhadap Kelancaran Proses Persalinan


Di BPM Arifin S. J UNUSA, FKK, Prodi DIII Kebidanan, [Internet]. 2014;
Available from: http://repository.unusa.ac.id/5889/1/Pendampingan Suami
Terhadap Kelancaran Proses Persalinan Di BPM Arifin S Surabaya.pdf
24. Laurika S, Rosalina, Susilo E. Hubungan Dukungan Suami Dengan
Kesiapan Ibu Hamil Menjelang Proses Persalinan Di RSUD Tugurejo Kota
Semarang [Internet]. STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN; 2016.
Available from: https://id.scribd.com/document/428567292/Pingkan-jurnal-
1
25. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta; 2019. 334 p.
26. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta; 2018.
27. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;
2012.
28. Saputra R. Statistik Terapan Dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat [Internet].
[Padang]: Stikes Perintis Sumbar; 2013. Available from:
https://www.coursehero.com/file/26231861/buku-statistikpdf/

Poltekkes Kemenkes Jakarta 3


Lampiran 1 : Biodata Peneliti

BIODATA PENELITI

A. IDENTITAS DIRI PENELITI


Nama Lengkap : Fitri Wulandari
Jenis Kelamin : Perempuan
NPM : P3.73.24.1.20.150
Tempat dan Tanggal Lahir: Bogor, 06 September 1990
Agama : Islam
Status Pernikahan : Kawin
E- mail : fitriwulandari266@gmail.com
No. Telepon/Hp : 081381141152
Alamat Rumah : Jl. Saibun RT 005/004 No. 4D Kelurahan
Susukan
Kecamatan Ciracas Kota Jakarta Timur

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 1995 - 2001 : SDN 01 Cinangka, Depok
2. 2001 - 2004 : SLTP Al- Hasra Bojong Sari, Depok
3. 2004 - 2007 : SMA Al- Hasra Bojong Sari, Depok
4. 2007 - 2010 : D III Poltekkes Kemenkes Jakarta 1, Jakarta

C. RIWAYAT PEKERJAAN
2010 : BPM Bidan Etty, Am.Keb, Bogor
2011 : BPM Bidan Ika Susanti, Am.Keb, Jakarta
2012 : Klinik Budhi Pratama, Jakarta
2013 – sekarang : RSUD Pasar Rebo, Jakarta

55
Lampiran 2 : Rencana Kegiatan

RENCANA KEGIATAN

Nama : Fitri Wulandari


NPM : P3.73.24.1.20.150
Program Studi : DIV Kebidanan
Judul Skripsi : Hubungan Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami Terhadap
Kesiapan Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di
RSUD Pasar Rebo

JADWAL/BULAN
KEGIATAN
NO MARET APRIL MEI JUNI
PENELITIAN
I II III IV I II III IV I II III IV I II
1. Perizinan & kaji etik
RSUD Pasar Rebo
2. Pelaksanaan
Penelitian
3. Pengolahan data dan
penyusunan Bab
4. Presentasi hasil
penelitian di RSUD
Pasar rebo
5. Sidang Skripsi di
Poltekkes Jakarta III
Dan Revisi Skripsi

Jakarta, 17 April 2021


Peneliti,

Fitri Wulandari

56
(Lanjutan)

Catatan :
1. Pengambilan data melalui penyebaran kuesioner kepada responden dilakukan
diluar pelayanan yaitu sebelum atau sesudah pelayanan ANC di Poli
kebidanan.
2. Pelaksaanan penyebaran kuesioner dilakukan dengan tetap memenuhi
protocol kesehatan pencegahan penyebaran covid- 19.
3. Wawancara dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh Bidan yang bertugas
melakukan TTV.
Lampiran 3 : Penjelasan Sebelum Persetujuan Untuk Mengikuti Penelitian (PSP)

PENJELASAN SEBELUM PERSETUJUAN UNTUK


MENGIKUTI PENELITIAN (PSP)

Hubungan Karakteristik Ibu Dan Dukungan Suami Terhadap Kesiapan


Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di RSUD Pasar Rebo

Kehamilan serta kelahiran merupakan kondisi fisiologis, akan tetapi


kondisi fisiologis ini dapat beresiko menyebabkan komplikasi bagi ibu dan janin.
Kesiapan baik fisik ataupun mental sangat dibutuhkan oleh ibu dalam menerima
kondisi kehamilannya serta dalam menghadapi proses persalinan (Ayusita,2012).
Data dari Kementrian Kesehatan menyatakan bahwa secara umum terjadi
penurunan kematian Ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per
100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan penurunan angka
kematian Ibu, namun tidak berhasil mencapai target Millenium Development
Goals (MDGs) yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka kematian Ibu
tiga kali lipat dibandingkan target MDGs. (KemenKes RI, 2019). Dalam Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), target AKI
adalah 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Untuk mencapai target
tersebut diperlukan kerja keras, terlebih jika dibandingkan dengan beberapa
negara ASEAN, AKI di Indonesia relatif masih sangat tinggi. AKI di negara-
negara ASEAN rata-rata sebesar 40-60 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan,
AKI di Singapura sebesar 2-3 per 100.000 kelahiran hidup. Faktor Penyebab
Kematian Ibu Masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan,
termasuk AKI tidak dapat dilepaskan dari berbagai faktor yang
mempengaruhinya, antara lain status kesehatan ibu dan kesiapan untuk hamil,
pemeriksaan antenatal (masa kehamilan), pertolongan persalinan dan perawatan
segera setelah persalinan, serta faktor sosial budaya. Tujuan penelitian ini adalah
membantu munurunkan angka kematian ibu yang disebabkan ketidaksiapan ibu
hamil trimester III dalam menghadapi persalianan sehingga menjadi siap karena
mendapatkan dukungan dari suami untuk
menghadapi persalinan dengan lancar dengan kondisi fisiologis dan melahirkan
bayi yang sehat, cukup bulan sesuai masa kehamilan, dan berat bayi sesuai masa
kehamilan.
Penelitian ini memberikan manfaat bagi Responden untuk mengetahui
pentingnya dukungan suami untuk mempersiapkan persalinan pada ibu hamil
trimester III. Bagi RS dengan adanya data dukungan suami ini dapat
meningkatkan pelayanan dengan membuat suatu kebijakan- kebijakan untuk
melibatkan suami dalam proses persalinan dan menyiapkan sarana dan prasarana
yang membuat pasien nyaman dan mendapatkan privasi sehingga menjadi income
bagi RS. Bagi Institusi pendidikan Poltekkes Kemenkes Jakarta III hasil dari
penelitian ini sebagai acuan atau rujukan untuk penelitian selanjutnya. Bagi
peneliti sendiri, penelitian ini menambah pengetahuan dan pengalaman dibidang
penelitian sebagai syarat untuk menyelesaikan program pendidikan DIV
Kebidanan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April sampai Mei 2021 dengan
menggunakan kuesioner yang disebar langsung kepada responden. Peneliti
mengharapkan partisip asi dari ibu untuk bersedia sebagai responden. Keikut
sertaan ibu sebagai responden bersifat sukarela dan berhak untuk menolak bila
tidak ada waktu. Waktu pengisian questioner penelitian diperkirakan selama 10
menit pada waktu diluar jam pelayanan ANC, yaitu sebelum atau sesudah
pelayanan ANC. Pengisian kuesioner penelitian dilakukan di poli kebidanan
RSUD Pasar Rebo. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mengumpulkan ibu-
ibu hamil trimester III lalu diberikan penyuluhan tentang cara pengisian
kuesioner penelitian. Dalam pelaksanaan nya tetap menerapkan protocol
kesehatan pencegahan penyebaran covid- 19, yaitu dengan menjaga jarak 1,5- 2
meter, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
atau menggunakan hand sanitizer. Penyebaran kuesioner penelitian dilakukan
oleh peneliti dan dibantu oleh bidan yang bertugas melakukan TTV. Tanggapan
atau pengisian kuesioner ibu bersifat bebas tanpa paksaan. Identitas ibu sebagai
responden dan informasi data yang diperoleh akan dijamin kerahasiaannya dan
tidak akan di sebar luaskan oleh peneliti. Penelitian ini hanya digunakan untuk
kepentingan akademis.
Demikianlah PSP ini di buat, peneliti mengucapkan terimakasih kepada
responden atas kesempatan dan waktunya, kepada RS yang telah menyediakan
sarana dan prasarana, kepada institusi pendidikan yang telah memberikan arahan
untuk melakukan penelitian

Peneliti,

Fitri Wulandari
Lampiran 4: Persetujuan Mengikuti Penelitian

PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN


Inform Consent
Hubungan Karakteristik Ibu Dan Dukungan Suami Terhadap Kesiapan
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di RSUD Pasar Rebo

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti tentang deskripsi, tujuan,


manfaat, alur, keikut sertaan dan kerahasiaan data responden penelitian yang
berjudul “Hubungan Karakteristik Ibu Dan Dukungan Suami Terhadap Kesiapan
Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil Trimester III Di RSUD Pasar Rebo” oleh
Fitri Wulandari dari Poltekkes Kemenkes Jakarta III, maka dengan ini saya secara
sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta sebagai responden
dalam penelitian tersebut.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan semestinya.

Jakarta, 2021
No. Nama Status Tanda tangan
1. Responden
2. Saksi
3. Peneliti
Lampiran 5 : Surat Permohonan Ijin Penelitian Untuk Skripsi
(Lanjutan)
Lampiran 6 : Surat Permohonan Ethical Clearance
Lampiran 7 : Surat Persetujuan Kaji Etik dan pengumpulan data penelitian
(Lanjutan)
(Lanjutan)
(Lanjutan)
(Lanjutan)
Lampiran 8 : Kuesioner Penelitian

Kuesioner penelitian

Hubungan Karakteristik Ibu Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan


Ibu Hamil Menghadapi Persalinan di RSUD Pasar Rebo Tahun 2021

Nomor kode responden :


Tanggal wawancara :
Petunjuk pengisian kuesioner :

1. Bacalah dengan teliti pernyataan/pertanyaan pada setiap nomor kuesioner


2. Pilih jawaban sesuai dengan petunjuk yang dicantumkan pada setiap komponen
yang dicetak tebal
3. Isilah semua pernyataan, usahakan jangan ada pernyataan/pertanyaan yang
kosong, karena jawaban saudara sangat berarti untuk penelitian ini
4. Mohon bantuan dan kesediaan saudara untuk menjawab seluruh
pernyataan/pertanyaan yang ada
5. Mohon menjawab pertanyaan/pernyataan dengan jujur dan sesuai hati nurani

Karakteristik Responden
1) Umur :
2) Pendidikan :
3) Pekerjaan :

4) Paritas :
(Lanjutan)

Kuesioner Penelitian

Hubungan Karakteristik Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Ibu Hamil


Menghadapi Persalinan di RSUD Pasar Rebo Tahun 2021

Untuk pernyataan nomor 1 s/d 25, pilih salah satu jawaban yang sesuai menurut saudara,
dengan memberi tanda check list ( √ ) pada kolom angka 1, 2, 3, dan 4

Keterangan angka

4 = Selalu, 3 = Sering, 2 = Jarang, 1 = Tidak Pernah

Dukungan Suami

NO. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN

4 3 2 1
A. Dukungan Fisik
1. Suami mengingatkan saya untuk mengonsumsi sayur-
sayuran selama kehamilan ini

2. Suami mengingatkan saya untuk mengonsumsi banyak air


putih selama kehamilan ini

3. Suami mengingatkan saya untuk meminum vitamin kehamilan


yang diberikan Bidan

4. Suami menemani saya berjalan-jalan pagi

5. Suami menemani saya mengikuti senam hamil selama

kehamilan ini
6. Suami mengingatkan saya untuk melakukan olah raga

ringan selama kehamilan ini


7. Suami membantu saya mengerjakan pekerjaan rumah
Tangga
8. Suami mengingatkan saya untuk tidak bekerja terlalu berat

9. Suami mengingatkan saya untuk beristirahat saat lelah

10. Suami memijat punggung saat saya merasa pegal

B. Dukungan Psikologis

11. Suami memberikan saya motivasi positif menjelang proses


persalinan
12. Suami memberikan saya kata-kata positif agar saya tidak
cemas selama kehamilan ini
13. Suami memberikan saya kata-kata positif yang
menenangkan menjelang persalinan
14. Suami menyediakan waktu untuk mendengarkan keluh
kesah saya selama kehamilan ini
15. Suami memberikan kesempatan kepada saya untuk
menceritakan keluh kesah saya menjelang persalinan
16. Suami mengajak saya bepergian agar saya merasa senang
saat menjelang persalinan
17. Suami memberikan pujian kepada saya untuk setiap
kemajuan yang saya alami menjelang persalinan
18. Suami menemani saya membeli perlengkapan menjelang
Persalinan
19. Suami menemani saya saat kontrol pemeriksaan
kehamilan di Bidan
20. Suami menemani saya survey mengenai tempat untuk
persalinan nanti
21. Suami memberitahu saya bahwa dia siap kapanpun saya

membutuhkan bantuannya menjelang persalinan


C. Dukungan Ekonomi
22. Suami menyediakan setiap keperluan yang saya butuhkan

selama kehamilan ini


23. Suami sudah mempersiapkan biaya untuk persalinan saya

Nanti
24. Suami menyediakan setiap kebutuhan saya sehari-hari

selama kehamilan ini


25. Suami menyediakan biaya/anggaran yang dibutuhkan

selama kehamilan ini


(Lanjutan)

Kuesioner Penelitian

Hubungan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan di


RSUD Pasar Rebo Tahun 2021

Untuk pernyataan nomor 1 s/d 20, pilih salah satu jawaban yang sesuai menurut saudara,
dengan memberi tanda check list ( √ ) pada kolom angka 1, 2, 3, dan 4

Keterangan angka

4 = Selalu, 3 = Sering, 2 = Jarang, 1 = Tidak Pernah

Kesiapan Menghadapi Persalinan

NO. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN

4 3 2 1

A. Persiapan Fisik
1. Saya mengonsumsi sayur-sayur an selama kehamilan ini
2. Saya minum banyak air putih selama kehamilan ini

3. Saya mengonsumsi multivitamin yang diberikan oleh


Bidan selama kehamilan ini
4. Saya melakukan aktivitas seperti berjalan pagi
5. Saya melakukan senam hamil selama usia kehamilan ini
6. Saya melakukan olah raga ringan di rumah selama
kehamilan ini
7. Saya melakukan aktivitas rumah tangga selama
kehamilan ini
8. Saya melakukan istirahat selama usia kehamilan ini

74
9. Saya mengetahui salah satu posisi-posisi saat persalinan
nanti

B. Persiapan Psikologis
10. Saya merasa tenang jika memikirkan kondisi janin saya
baik- saja
11. Saya merasa tenang saat mendapat motivasi dari suami saya
selama kehamilan ini
12. Saya selalu beribadah dan berdo’a setiap hari untuk
kesehatan janin saya
13. Saya menonton video-video afirmasi (kata-kata positif)
kehamilan untuk membuat diri lebih nyaman
14. Saya sudah tahu dengan siapa saya akan ditolong saat
persalinan nanti
15. Saya sudah mempersiapkan nama untuk bayi saya

C. Persiapan Finansial
16. Saya mengetahui keperluan yang saya butuhkan selama
kehamilan ini
17. Saya mengetahui setiap kebutuhan saya sehari-hari

selama kehamilan ini


18. Saya mempersiapkan biaya/anggaran yang dibutuhkan

selama kehamilan ini


19. Saya sudah memperhitungkan anggaran untuk biaya

Persalinan
20. Saya sudah mempersiapkan biaya untuk persalinan saya
Nanti
Lampiran 9 : Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas kuesioner Penelitian
Sebelumnya
Hasil Uji Validitas Kuesioner mengenai Dukungan Suami
No. Item r hitung Keterangan
1 0,452 Valid
2 0,421 Valid
3 0,407 Valid
4 0,647 Valid
5 0,294 Valid
6 0,731 Valid
7 0,651 Valid
8 0,815 Valid
9 0,350 Valid
10 0,643 Valid
11 0,257 Valid
12 0,036 Valid
13 0,143 Valid
14 0,743 Valid
15 0,809 Valid
16 0,760 Valid
17 0,799 Valid
18 0,627 Valid
19 0,502 Valid
20 0,651 Valid
21 0,268 Valid
22 0,081 Valid
23 0,00 Tidak Valid
24 0,257 Valid
25 0,00 Tidak Valid

76
Hasil Uji Validitas Kuesioner mengenai Kesiapan Persalinan
No. Item r hitung Keterangan
1 0,681 Valid
2 0,690 Valid
3 0,397 Valid
4 0,750 Valid
5 0,577 Valid
6 0,723 Valid
7 0,520 Valid
8 0,136 Valid
9 0,190 Valid
10 0,00 Tidak Valid
11 0,643 Valid
12 0,417 Valid
13 0,477 Valid
14 0,842 Valid
15 0,634 Valid
16 0,775 Valid
17 0,634 Valid
18 0,00 Tidak Valid
19 0,00 Tidak Valid
20 0,00 Tidak Valid

Hasil Uji Reliabilitas


Variabel r xy r tabel 5% (10) Keterangan
X 0,867 0,632 Reliabel
Y 0,793 0,632 Reliabel

77
Lampiran 10 : Lembar Bimbingan Skripsi

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI


PROGRAM STUDY PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

Mahasiswa : Fitri Wulandari


NIM : P3.73.24.1.20.150
Pembimbing I : Siti Masitoh, Skp, M.Kes

No. Hari, Bahan Konsultasi Rekomendasi Pembimbing Tanda


Tanggal, Tangan
Tempat
1. Kamis, - Judul Penelitian - Pedoman pemilihan judul
28/01/2021 - Pedoman penelitian
penyusunan - Mencari sumber penelitian
Daring via proposal minimal 10 sumber, 6 buku,
zoom 4 jurnal, lihat repository
poltekkes Jakarta 3
- Sumber data primer jumlah
sample minimal 30, data
sekunder berasal dari data
yang sudah tersedia bisa 1
tahun yang lalu
2. Kamis, - Penentuan judul - Judul penelitian harus sesuai
04/02/2021 penelitian dengan visi poltekkes Jakarta
- Cara menyusun 3, responsif gender dan
Luring di BAB 1 IPTEK
Poltekkes - Cara menyusun latar
Jakarta III belakang dengan model
piramida terbalik, isi nya
masalah, justifikasi,upaya
pemerintah,alasan memilih
tempat penelitian
- Cara menentukan tujuan
umum, khusus
- Cara menyusun rumusan
masalah berisi kalimat Tanya
dan pernyataan
- Menentukan variabel
dependen dan independen

78
- cara membuat manfaat
penelitian, ruang lingkup,
dan ruang lingkup
3. Senin, - Konsul BAB - Perbaikan Judul penelitian
08/02/2021 1,2,3 ditambahkan karakteristik
ibu
Via email - Perbaikan latar belakang
lebih ringkas lagi
- Searching jurnal minimal 2-3
untuk latar belakang,
usahakan 5 tahun ke
balakang, minimal 10 tahun
ke belakang
- Perbaikan rumusan masalah
- Perbaikan BAB 2, tinjauan
teori sesuai dengan variabel
- Masukan variable
karekteristik ibu ke variabel
independen
4. Senin, - Konsultasi - ACC Judul
15/02/2021 perbaikan BAB - Perbaikan perumusan
1,2,3 masalah harus ada unsur
Luring di 5W+1H
Poltekkes - Kerangka teori dan kerangka
Jakarta III konsep tidak perlu ada
catatan keterangan gambar,
dan pada kerangka konsep
tambahkan tulisan mana
yang masuk variabel
independen dan mana
dependen.
- Cara menentukan sample
penelitian dengan rumus
- Perbaiki penulisan daftar
pustaka sesuai pedoman
5. Kamis, - Konsultasi - Cara penulisan daftar
18/02/2021 perbaikan BAB pustaka
1,2,3 - Persiapan diri untuk ujian
Daring via proposal
zoom - Perencanaan konsulasi
proposal terakhir besok
6. Jum’at, - Penandatanganan - ACC BAB 1,2,3
19/02/2021 lembar - Pembekalan untuk ujian
konsultasi proposal
Luring di penelitian
Poltekkes

79
Jakarta III

7. Selasa - Konsultasi - Cek Reabilitas dan Validitas


06/04/2021 Quesioner Quesioner Penelitian

Via WA
8. Senin - Konsultasi - Sesuai dengan tempat
19/04/2021 tempat penelitian pengambilan sample
- Kaji etik penelitian
Via WA
9. Rabu - Konsultasi - Ikuti aturan yang ada
05/05/2021 pengumpulan
dan pengolahan
Via WA data
10. Senin - Konsultasi BAB - Revisi BAB IV, lanjut BAB
24/05/2021 1V V

Via WA
11. Selasa - Konsultasi BAB - Revisi sesuai arahan
22/05/2021 IV dan BAB V pembimbing dan sesuai
panduan
Via WA
12. Jumat - Konsultasi revisi - ACC untuk sidang skripsi
28/05/2021 BAB I-V

Luring di
Poltekkes
Jakarta III

80
(Lanjutan)

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI


PROGRAM STUDY PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

Mahasiswa : Fitri Wulandari


NIM : P3.73.24.1.20.150
Pembimbing II : Dra. Jomima Batlajeri, M. Kes

No. Hari,Tanggal, Materi Bimbingan Rekomendasi Pembimbing Paraf


Tempat
1. Kamis , - Pengajuan Judul - Perbaikan judul
28/01/2021 Penelitian - Penelitian sampai bivariate
- Kontrak waktu - Buat BABI-III
Daring via - Konsul bisa daring atau
WA email

2. Senin , - Pengajuan Judul - Judul acc


15/01/2021 Penelitian - Perbaikan BAB I-III
- Konsultasi BAB - Penyusunan latar belakang
Daring via I-III Menggunakan piramida
WA terbalik

3. Rabu, - Konsultasi BAB - ACC BAB I


17/02/2021 I-III - Perbaikan BAB II
- Untuk teori dukungan
Daring via suami cari buku teori
WA Notoatmojo dan Manuaba
- Cari 2-3 teori pendukung

4. Kamis, - Konsultasi - ACC BAB II


18/02/2021 perbaikan BAB - Perbaikkan BAB III
II-III - Kerangka teori banyak
Daring via yang diambil hanya
WA diambil beberapa untuk
variabel penelitian
5. Senin, - Konsultasi - ACC BAB II
22/02/2021 perbaikkan BAB - Perbaikkan sampel
III penelitian, ubah rumus

81
Daring via agar tidak terlalu banyak,
zoom kalau bisa kurang dari
100 minimal 53-60

6. Rabu, - Penandatanganan - Persiapan sidang proposal


25/02/2021 lembar - Cara membuat PPT
pengesahan dan - ACC BAB I-III
Luring di lembar konsul
Poltekkes bimbingan
Jakarta 3 - Konsul revisi
BAB I-III
7. Kamis, - Pengurusan kaji - Kaji etik sesuai dengan
1 April 2021 etik tempat pengambilan
sampel
Via WA
8. Rabu, - Proses - Pengumpulan data selesai
5 Mei 2021 pengumpulan lanjut tabulasi dan analisa
data penelitian data
Via WA dan sejauh mana
penelitian sudah
dilakukan
9. Rabu, - Konsultasi BAB - Revisi kerangka konsep
26 Mei 2021 IV untuk variabel
independen ada tabel 1
Via WA dukungan suami dan tabel
2 kerakteristik sesuai
definisi operasional
10. Kamis, - Konsultasi BAB - Kesimpulan mengacu
27 Mei 2021 IV dan BAB V pada tujuan khusus
Via WA
11. Jum’at, - Konsultasi BAB - Jangan lupa masukkan
28 Mei 2021 I-V surat persetujuan kaji etik

Via WA
12. Senin, - Konsultasi BAB - ACC
31 Mei 2021 I-V

Luring di
Poltekkes
Jakarta III

82
Lampiran 11 : Master Tabel

MASTER TABEL

Kuesioner Dukungan Suami

NR P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 TOT M
1 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 92 3,68
2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94 3,76
3 4 4 2 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 88 3,52
4 3 3 3 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 66 2,64
5 4 4 4 2 2 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 82 3,28
6 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 92 3,68
7 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 93 3,72
8 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95 3,8
9 4 4 4 1 1 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 3 3 2 4 4 4 4 4 4 82 3,28
10 3 4 3 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 70 2,8
11 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 97 3,88
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 3,88
13 4 4 3 2 1 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 61 2,44
14 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 95 3,8
15 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 77 3,08
16 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 3,88
17 4 4 4 2 1 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 80 3,2
18 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 3,88
19 4 4 4 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 91 3,64
20 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 3,8
21 3 4 3 1 1 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 1 4 1 4 4 4 3 4 77 3,08

83
22 2 3 2 1 1 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 3 2 2 4 3 4 3 4 70 2,8
23 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 94 3,76
24 4 4 4 2 1 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 1 4 2 4 4 3 4 3 78 3,12
25 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 99 3,96
26 3 3 2 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 89 3,56
27 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 91 3,64
28 4 4 4 3 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93 3,72
29 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92 3,68
30 2 3 3 3 1 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 72 2,8
31 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 83 3,32
32 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 97 3,88
33 3 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 93 3,72
34 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 86 3,44
35 4 4 3 3 1 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 90 3,6
36 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 93 3,72
37 4 4 4 4 1 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94 3,76
38 3 2 3 2 1 2 4 4 3 2 4 2 4 3 1 2 2 2 2 4 3 3 4 4 4 70 2,8
39 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 87 3,48
40 4 4 4 2 1 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93 3,72
41 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 67 2,68
42 4 4 4 2 1 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 84 3,36
43 3 3 4 2 1 1 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 3 1 4 3 3 3 4 3 4 77 3,08
44 3 2 3 3 1 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 69 2,76
45 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 91 3,6
46 2 2 3 2 1 1 4 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 69 2,76
47 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 88 3,52
48 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93 3,72
49 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84 3,36
50 4 4 4 2 1 3 1 4 4 1 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 81 3,24
51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 77 3,08

84
52 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 62 2,48
53 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 70 2,8
54 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 4 4 70 2,8
55 4 4 3 3 1 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 81 3,24
56 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 85 3,4
57 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92 3,68
58 3 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 91 3,64
59 4 4 4 2 1 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 82 3,28
60 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 4 3 4 75 3

Tabel Kesiapan Menghadapi Persalinan

NR P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TOT M
1 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 66 3,3
2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 3,95
3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 76 3,8
4 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 56 2,24
5 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 74 3,7
6 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 77 3,85
7 2 4 4 4 1 4 4 3 1 4 4 4 1 4 2 3 4 4 4 4 65 3,25
8 3 4 4 2 2 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 3,5
9 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 68 3,4
10 2 3 4 3 1 1 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 72 3,6
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 3,95
12 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 78 3,9
13 2 3 4 3 1 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 65 3,25
14 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74 3,7
15 3 3 4 3 1 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 64 3,2
16 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 73 3,65

85
17 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 65 3,25
18 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 3,8
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 71 3,55
20 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77 3,85
21 4 2 2 4 1 1 2 1 1 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 56 2,8
22 4 4 4 4 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 73 3,65
23 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 73 3,65
24 3 3 3 2 1 2 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 56 2,9
25 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 72 3,6
26 4 4 4 4 2 3 1 4 2 4 4 4 1 3 1 4 4 4 4 3 69 3,45
27 3 4 4 3 1 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 64 3,2
28 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 3,8
29 4 4 4 2 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 3,55
30 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 69 3,45
31 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 2,28
32 4 4 4 2 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 63 3,15
33 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 77 3,85
34 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 61 3,05
35 4 4 4 4 1 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 73 3,65
36 4 4 4 4 2 3 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 67 3,35
37 2 4 4 2 1 3 4 3 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 67 3,35
38 3 3 4 1 1 2 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 63 3,15
39 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 73 3,65
40 3 4 4 3 1 3 4 2 1 4 4 4 3 1 4 3 3 4 2 2 59 2,95
41 3 4 4 4 2 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 3,5
42 4 4 4 3 2 2 3 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 69 3,45
43 3 3 4 2 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 1 1 1 57 2,85
44 3 3 4 3 1 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 64 3,2
45 4 4 4 3 2 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 71 3,55
46 2 3 4 4 1 1 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 64 3,2

86
47 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 3,9
48 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 3,75
49 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59 2,95
50 4 3 4 2 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 3,55
51 3 4 4 3 1 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 3,5
52 3 3 3 3 1 3 4 2 1 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 60 3
53 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 59 2,95
54 3 3 3 3 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 66 3,3
55 4 3 3 2 1 2 4 3 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 65 3,25
56 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 57 2,85
57 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 75 3,75
58 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 74 3,7
59 4 4 4 2 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 3,6
60 3 2 4 2 1 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 66 3,3

87
Lampiran 12 Hasil Analisi SPSS Penelitian

Hasil Analisis SPSS Penelitian

Statistics
Umur Pendidikan
N Valid 60 60
Missing 0 0

Frequency Table

Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 20-35 49 81.7 81.7 81.7
<20, 11 18.3 18.3 100.0
>35
Total 60 100.0 100.0

Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid SD, SMP 10 16.7 16.7 16.7
SMA, Perguruan Tinggi 50 83.3 83.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Statistics
Dukungan Kesiapan
Pekerjaan Paritas Suami Persalinan
N Valid 60 60 60 60
Missing 0 0 0 0

88
(Lanjutan)

Frequency Table

Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Bekerja 49 81.7 81.7 81.7
Bekerja 11 18.3 18.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Dukungan Suami
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak 12 20.0 20.0 20.0
mendukung
mendukung 48 80.0 80.0 100.0
Total 60 100.0 100.0

Kesiapan Persalinan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Tidak Siap 10 16.7 16.7 16.7
Siap 50 83.3 83.3 100.0
Total 60 100.0 100.0

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Umur * Kesiapan 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Persalinan
Pendidikan * Kesiapan 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Persalinan
Pekerjaan * Kesiapan 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Persalinan
Paritas * Kesiapan 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Persalinan
Dukungan Suami * 60 100.0% 0 0.0% 60 100.0%
Kesiapan Persalinan

89
(Lanjutan)

Umur * Kesiapan Persalinan

Crosstab
Kesiapan Persalinan
Tidak Siap Siap Total
Umur 20-35 Count 8 41 49
% within Umur 16.3% 83.7% 100.0%
36-45 Count 2 9 11
% within Umur 18.2% 81.8% 100.0%
Total Count 10 50 60
% within Umur 16.7% 83.3% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .022 1 .881
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .022 1 .882
Fisher's Exact Test 1.000 .591
Linear-by-Linear .022 1 .882
Association
N of Valid Cases 60
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,83.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Umur .878 .159 4.851
(20-35 / <20,>35)
For cohort Kesiapan .898 .220 3.659
Persalinan = Tidak Siap
For cohort Kesiapan 1.023 .754 1.387
Persalinan = Siap
N of Valid Cases 60

90
(Lanjutan)

Pendidikan * Kesiapan Persalinan

Crosstab
Kesiapan Persalinan
Tidak Siap Siap Total
Pendidikan SD, SMP Count 2 8 10
% within 20.0% 80.0% 100.0%
Pendidikan
SMA, Perguruan Tinggi Count 8 42 50
% within 16.0% 84.0% 100.0%
Pendidikan
Total Count 10 50 60
% within 16.7% 83.3% 100.0%
Pendidikan

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .096a 1 .757
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .092 1 .761
Fisher's Exact Test .668 .531
Linear-by-Linear .094 1 .759
Association
N of Valid Cases 60
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,67.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper

91
Odds Ratio for 1.313 .234 7.360
Pendidikan (SD, SMP /
SMA, PERGURUAN
TINGGI)
For cohort Kesiapan 1.250 .310 5.033
Persalinan = Tidak Siap
For cohort Kesiapan .952 .683 1.328
Persalinan = Siap
N of Valid Cases 60

Pekerjaan * Kesiapan Persalinan

Crosstab
Kesiapan Persalinan
Tidak Siap Siap Total
Pekerjaan Tidak Count 9 40 49
Bekerja % within 18.4% 81.6% 100.0%
Pekerjaan
Bekerja Count 1 10 11
% within 9.1% 90.9% 100.0%
Pekerjaan
Total Count 10 50 60
% within 16.7% 83.3% 100.0%
Pekerjaan

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .557a 1 .456
Continuity Correctionb .089 1 .765
Likelihood Ratio .627 1 .428
Fisher's Exact Test .671 .409
Linear-by-Linear .547 1 .459
Association
N of Valid Cases 60
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,83.

92
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 2.250 .255 19.886
Pekerjaan (Tidak
Bekerja / Bekerja)
For cohort Kesiapan 2.020 .285 14.340
Persalinan = Tidak Siap
For cohort Kesiapan .898 .714 1.129
Persalinan = Siap
N of Valid Cases 60

Paritas * Kesiapan Persalinan

Crosstab
Kesiapan Persalinan
Tidak Siap Siap Total
Paritas Primipara Count 2 13 15
% within 13.3% 86.7% 100.0%
Paritas
Multipara Count 8 37 45
% within 17.8% 82.2% 100.0%
Paritas
Total Count 10 50 60
% within 16.7% 83.3% 100.0%
Paritas

Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .160 1 .689
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .166 1 .683
Fisher's Exact Test 1.000 .519

93
Linear-by-Linear .157 1 .692
Association
N of Valid Cases 60
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,50.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Paritas .712 .133 3.793
(Primipara / Multipara)
For cohort Kesiapan .750 .179 3.150
Persalinan = Tidak Siap
For cohort Kesiapan 1.054 .829 1.341
Persalinan = Siap
N of Valid Cases 60

(Lanjutan)

Dukungan Suami * Kesiapan Persalinan

Crosstab
Kesiapan Persalinan
Tidak Siap Siap Total
Dukungan tidak Count 3 9 12
Suami mendukung % within Dukungan 25.0% 75.0% 100.0%
Suami
mendukung Count 7 41 48
% within Dukungan 14.6% 85.4% 100.0%
Suami
Total Count 10 50 60
% within Dukungan 16.7% 83.3% 100.0%
Suami

94
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .750a 1 .386
Continuity Correctionb .188 1 .665
Likelihood Ratio .692 1 .406
Fisher's Exact Test .403 .316
Linear-by-Linear .737 1 .390
Association
N of Valid Cases 60
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,00.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for 1.952 .422 9.043
Dukungan Suami (tidak
mendukung /
mendukung)
For cohort Kesiapan 1.714 .519 5.666
Persalinan = Tidak Siap
For cohort Kesiapan .878 .621 1.242
Persalinan = Siap
N of Valid Cases 60

0
1 1 0 0 1 1
1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 0
0 1 0 1 0 0
1 0 0 1 0 1
1 1 0 1 1 1

95
1 0 0 1 1 0
0 0 0 1 1 1
0 1 0 1 1 1
1 1 0 1 1 1
1 1 0 1 1 1

96
Lampiran 13 Lembar persetujuan proposal skripsi

97
Lampiran 14 Lembar pengesahan proposal skripsi

98

Anda mungkin juga menyukai