METODE PENELITIAN
Menentukan Fenomenologi
Pola Asuh ibu dalam pemberian makanan pada balita dengan kejadian
meningkatnya stunting di daerah Bangli mencapai 28,4 %
Verbatim
Analisa Data
Terdapat 3 proses :
Gambar 3.1
Kerangka kerja Gambaran Pola Asuh Ibu dalam Pemberian Makanan Pada Balita Dengan
Meningkatnya Kejadian Stunting di Bangli.
3.2 Tempat dan waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di daerah Kabupaten Bangli
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan dari bulan November sampai Desember
(kira-kira)
3.3 Bracketing
Bracketing adalah proses mensupresi, mengurun atau menympan
berbagai asumsi, pengeahuan dan keyakinan yang dimiliki penelitian tentang
fenomena yang diteliti. Bracketing bertujuan agar memeperoleh data dan
informasi yang benar-benar alamiah dan berasal dari cerita atau ungkapan
langsung dari para partisipan tentang berbagai pengalaman yang dialaminya
tanpa di penagruhi oleh berbagai asumsi pengetahuan dan keyakinan
penelitian (Afiyanti dan Rachmawati, 2014)
Menurut Afiyanti dan Rachmawati (2014), mengatakan bahwa
focus pendekatan fenomenologi adalah memahami keunikan fenomena dunia
kehidupan individu, bahwa realitas dunia kehidupan masing-masing individu
itu berbeda, dalam hal ini adalah respon-respon yang unik spesifikasi yang
dialami tiap individu termasuk interaksinya dengan orang lain, untuk
selanjutnya mengeksplorasi makna atau arti dari fenomenologi. Seseorang
fenomenologis wajib berusaha memahami fenomenologi yang diteliti.
Kemudian menuliskan pemahamannya tersebut menjadi gambaran fenomena
yang diteliti. Peneliti memiliki peran mentranformasi informasi-informasi
pengalaman hidup tersebut ke dalam bentuk tulisan, beberapa kemampuan
wajib dimiliki oleh peneliti fenomolog, diantaranya menciptakan kesempatan
kepada para partisipan untuk dapat berbagi pengalaman tersebut kepada orang
lain.
Pada tahun 2015 angka stunting di Bangli 28,6 persen dan ditahun
2016 diangka 25,7 persen. Pada tahun 2018 prevalensi stunting di Gianyar
pun diklaim sudah menurun, Gianyar sebelumnya tercatat sebagai wilayah
dengan angka stunting tertinggi di Bali. Faktor utama terjadinya
stunting adalah pola asupan gizi yang tidak tepat. Berdasarkan fenomena
yang ada ibu memberikan makanan kepada balitanya berdasarkan kesukaan
dan pilihan anaknya, bukan berdasarkan kandungan gizi, seperti memberikan
junk food atau pemberian gizi yang tidak seimbang seperti memberikan nasi
dengan lauk brekedel jagung yang dimana nasi dan brekedel jagung ini
termasuk karbohidrat. Pengetahuan dan sikap ibu akan mempengaruhi asupan
makanan yang ada di dalam keluarga terutama anak (Rakhmawati, 2014).
3.4 Partisipan
Penelitian kualitatif berfokus pada proses, maka jumlah dari partisipan
atau responden di ambil berdasarkan saturasi data yang artinya jika data
sampel partisipan yang diambil sudah menunjukan data yang jenuh.
Partisipan pada peneltian ini adalah balita dari usia 1 sampai 5 tahun.
Pengambilan partisipan ini di lakukan mengguakan metode non probability
(puposive sampling) yaitu pengambilan sampel yang didasari atas
pertimbangan yang ditentukan(Moleong, 2012).
Purposive sampling adalah tehnik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini misalnya orang
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau
mungkin dia sebagai penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi
obyek atau situasi sosial yang diteliti, menurut (akhmadi, 2009) yang
merekomendasikan jumlah partisipan sebanyak 3 sampai 10 orang. Menurut
Daymon dan Halloway, 2008), mengatakan bahwa yang paling sering sampel
terdiri dari 4 sampai 40 sampel tetapi untuk kualitatif tidak disebutkan aturan
ataupun panduan ketat untuk ukuran sampel, secara umum sample kualitatif
terdiri dari sampling kecil yang diteliti secara mendalam.
Adapun kriteria partisipan berdaarkan pertimbangan ditetapkan dengan
kriteria inklusi dan ekslusi.
3.4.1 Kriteria Inklusi
1. Ibu-ibu yang memiliki balita dari umur 1-5 tahun
2. Balita yang memiliki riwayat berat badan yang kurang dan
tinggi badan kurang yang terdapat dalam catatan buku
posyandu balita atau puskesmas
3. Balita yang dirawat oleh ibunya bukan pembantu, nenek
maupun ayahnya.
4. Balita yang memiliki riwayat stunting
5. Partisipan yang bersedia dilakukan penelitian.
3.4.2 Kriteria Ekslusi
1. Ibu-ibu yang memiliki pendidikan tinggi dan berwawasan luas
yang memiliki pengetahuan dalam merawat balita.
2. Kaandungan makanan yang di masak oleh ibu untuk balitanya
3. Partisipan yang mengundurkan diri ketika berlangsungnya
wawancara.