Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KONVERSI PENENTUAN STATUS GIZI

JENIS – JENIS METODE PENILAIAN STATUS GIZI


SECARA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

Dosen Pembimbing :

Wulandari Meikawati, SKM, MSi

Nama Mahasiswa :

ZUHDIYA AZZAHRO

(A2A217056)

Semester : VII EPID

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia dan nikmatNya. Sehingga kami diberikan kesempatan untuk dapat menulis
dan menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa juga kami haturkan kalimat sholawat dan
salam kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Dimana beliaulah yang
telah menuntun dan mengeluarkan umat manusia dari zaman Jahiliyyah, zaman
yang penuh kesesatan dan kegelapan menuju zaman yang terang benderang
seperti sekarang ini.
Makalah dengan judul ” Jenis – Jenis Metode Penilaian Status Gizi Secara
Langsung dan Tidak Langsung ” yang membahas tentang bagaimana cara menlai
status gizi dengan berbagai cara baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada teman-
teman yang telah memberikan dorongan berupa ide dan pengetahuannya sehingga
terbentuknya makalah ini dan tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada
dosen pembimbing Jenis – Jenis Metode Penilaian Status Gizi Secara Langsung
dan Tidak Langsung yang telah memberikan ilmu dan motivasinya kepada kami.
Akhirnya mengharapkan saran dan kritik unuk penyempurnaann dalam
pembuatan makalah diwaktu yang akan datang.

Surabaya , 06 November 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan
yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
di gunakan lagi. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi
makanan dan penggunaan zat-zat gizi, di bedakan antara gizi kurang, baik,
dan lebih berkaitan juga dengan keadaan akibat dari keseimbangan antara
konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut
atau keadaan fisiologik akibat dari tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh.
Hal yang paling penting dalam kehidupan manusia adalah
meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya
mallnutrisi (Gizi salah) dan resiko untuk menjadi gizi kurang. Status gizi
menjadi penting karena merupakan salah satu factor resiko untuk terjadi
kesakitan atau kematian. Status gizi yang baik pada seseorang akan
berkontribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemmampuan
dalamproses pemulihan.
Peran dan kedudukan penilaian status gizi (PSG) didalam ilmu gizi
adalah untuk mengetahui status gizi, yaitu ada tidaknya malnutrisi pada
individu dan masyarakat. PSG adalah interprestasi dari data yang
dikumpulakan dengan menggunakan berbagai merode untuk
mengidentifikasi populasi atau individu ang beresiko atau dengan status gizi
kurang/ buruk. Metode PSG ini dibagi dalam tiga kelompok, Yaitu kelompok
pertama: metode secara langsung yang terdiri dari penilaia dengan melihat
tanda klinis, tes laboratorium, metode biofisik, dan antropometri. Kelompok
kedua: prnilaian dengan melihat statistic kesehatan yang biasa disebut
dengan PSG tidak langsung karenatidak menilai individu secara langsung.
Kelompok ketiga: penilaian dengan melihat variable ekologi.
Data penilaian status gizi dapat dikumpulkan dengan bebagai cara.
Pengumpulan data ini akan menjadi penting kedudukannya dalam PSg
karena akan sangat mempengaruhi hasil yang didapat yang akhirnya akan
mempengaruhi juga informasi yang disampaikan. Dalam penilaian status gizi
terbagi menjadi dua bagian yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Penilaian status gizi dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri,
klinis, biokimia dan biofisik.

B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dibahas yaitu apa saja jenis – jenis metode penilaian
status gizi secara langsung dan tidak langsung ?

C. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui jenis – jenis metode
penilaian status gizi secara langsung dan tidak langsung.

D. MANFAAT
1) Memberikan pengetahuan dan informasi kepada penulis dan pembaca
tentang filsafat ilmu.
2) Makalah ini dapat dijadikan refrensi untuk pembuatan makalah lain
atau skripsi.
3) Untuk memenuhi penugasan konversi mata kuliah filsafat ilmu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. METODE PENILAIAN GIZI SECARA LANGSUNG

1) Antropometri

 Pengertian

Secara umum antoprometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau


dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan
dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri
secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan
protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh, seperti lemak, otot
dan jumlah air dalam tubuh.

 Parameter

Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.


Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri.
Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu:

a) Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan


gambaran massa tubuh. Berat badan adalah parameter
antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, dimana
keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan
kebutuhan gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti
pertambahan umur. Mengingat karakteristik berat badan yang labil,
maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang
saat ini (Current Nutrirional Status).

b) Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan


keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal tinggi badan
seiring tumbuh dengan pertambahan umur.
c) Berat badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan.


Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah
dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu.

d) Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U)

Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan


jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. Lingkar lengan atas
berkolerasi dengan indeks BB/U maupun BB/TB.

e) Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi


orang dewasa yang berumur diatas 18 tahun khususnya yang
berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. IMT tidak
dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan
olahragawan.

f) Tebal Lemak Bawah Kulit Menurut Umur

Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak


bawah kulit dilakukan pada beberapa bagian tubuh, misalnya pada
bagian lengan atas, lengan bawah, di tengah garis ketiak, sisi dada,
perut, paha, tempurung lutut, dan pertengahan tungkai bawah..

g) Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul

Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul digunakan untuk melihat


perubahan metabolisme yang memberikan gambaran tentang
pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan
distribusi lemak tubuh.

 Keunggulan

a) Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah


sampel cukup besar
b) Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli

c) Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan


dibuat di daerah setempat

d) Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan

e) Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa


lampau

f) Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik,


karena sudah ada ambang batas yang jelas

g) Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode


tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya

h) Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan


terhadap gizi

 Kelemahan

a) Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam


waktu singkat, tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi
tertentu, misal Fe dan Zn

b) Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan


energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas
pengukuran antropometri

c) Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat


mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran

d) Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasil


pengukuran (fisik dan komposisi jaringan), analisis dan asumsi
yang keliru

e) Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan: latihan


petugas yang tidak cukup, kesalahan alat, kesulitan pengukuran
2) Pemeriksaan Klinis

 Pengertian

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk


melihat status gizi masyarakat. metode ini didasarkan atas
perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi, hal ini dapat dilihat pada jaringan
epitel(supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut, dan
mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan
tubuh seperti kelenjar tiroid.

Penggunaan ini biasanya untuk survei klinis secara cepat (rapid


clinical surveys). Survei ini dirancang unutuk mendeteksi secara
cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau
lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat
status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu
tanda (sign) dan gejala (symtom) atau riwayat penyakit.

 Parameter

Pemeriksaan klinis bertujuan mengetahui status kekurangan gizi


dengan melihat tanda-tanda khusus. Selain itu pmeriksaan klinis
digunakan untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum
dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu
digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan
melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala .

 Keunggulan

a) Pemeriksaan klinis relative murah tidak memerlukan biaya


terlalu besar.

b) Dalam pelaksanaannya, pemeriksaan tidak memerlukan


tenaga khusus tetapi, tenaga paramedic bisa dilatih

c) Sederhanam cepat, dan mudah diinterpretasikan

d) Tidak memerlukan peralatan yang rumit


 Kelemahan

a) Beberapa gejala klinis tidak mudah dideteksi, sehingga perlu


orang-orang yang ahli dalam menentukan gejela klinik tersebut

b) Gejala klinis tidak bersifat spesifik, terutama pada penderita


KEP ringan dan sedang

c) Adanya gejala klinis yang bersifat multiple

d) Gejala klinis dapat terjadi pada waktu permulaan kekurangan


zat gizi dan dapat juga terjadi pada saat akan sembuh.

e) Adanya variasi dalam gejala klinis yang timbul.

3) Pemeriksaan Biokimia

 Pengertian

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen


yang di uji secara laboratoris yang digunakan antara lain darah, urin,
tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti otot dan hati.

Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan


akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala
klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faal dapat lebih
banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

 Parameter

Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan


akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Pemeriksaan
specimen yang diuji secara laboratories yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan
antara lain : darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh
seperti hati dan otot.

 Keunggulan

a) Dapat mendeteksi defisiensi zat gizi lebih dini


b) Hasil dari pemeriksaan biokimia lebih obyektif, hal ini karena
menggunakan peralatan yang selalu ditera dan pada
pelaksanaannya dilakukan oleh tenaga ahli

c) Dapat menunjang hasil pemeriksaan metode lain dalam


penilaian status gizi

 Kelemahan

a) Pemeriksaan biokimia hanya bisa dilakukan setelah timbulnya


gangguan metabolism

b) Membutuhkan biaya yang cukup mahal

c) Dalam melakukan pemeriksaan diperlukan tenaga ahli

d) Kurang praktis dilakukan dilapangan, hal ini karena pada


umumnya pemeriksaan laboratorium memerlukan peralatan
yang tidak mudah dibawa kemana-mana

e) Pada pemeriksaan tertentu spesimen sulit untuk diperoleh,


misalnya penderita tidak bersedia diambil darahnya

f) Membutuhkan peralatan dan bahan yang lebih banyak


dibandingkan dengan pemeriksaan lain.

g) Belum ada keseragaman dalam memilih reference (nilai


normal). Pada beberapa reference nilai normal tidak selalu
dikelompokkan menurut nkelompok umur yang lebih rinci.

h) Dalam beberapa penentuan pemeriksaan laboratorium


memerlukan peralatan laboratorium yang hanya terdapat
dilaboratorium pusat, sehingga didaerah tidak dapat dilakukan.

4) Pemeriksaan Biofisik

 Pengertian

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan


status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan)
dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat
digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja
epidemik (epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah
adaptasi gelap.

 Parameter

Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian


buta senja endemik. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi
gelap. Ada 3 cara mengukur yaitu dengan uji radiologi, tes fungsi
fisik dan tes sitologi.

 Keunggulan

a) Hasil akurat

b) Proses pengerjaan cepat

c) Perubahan struktur dapat dilihat secara langsung

 Kelemahan

a) Harga sangat mahal

b) Memerlukan tenaga yang professional

c) Tidak spesifik

d) Hanya sensitif pada keadaan kurang gizi yang dini

B. PENILAIAN STATUS GIZI SECARA TIDAK LANGSUNG

1) Survei Konsumsi

 Pengertian

Survei konsumsi adalah suatu metode penilaian status gizi


dengan melihat dan menghitung jumlah dan jenis makanan yang
dikonsumsi oleh individu. Akan teteapi survei konsumsi juga bisa
dilakukan pada tingkat rumah tangga. Tujuan dilaksanakannya
survei konsumsi makanan adalah untuk mengetahui kebiasaan
makan, dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat
gizi pada tingkat kelompok, Rumah tangga, dan perorangan serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.

 Parameter

Dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi


pada masyarakat, keluarga, dan individu. Survei ini dapat
mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi

 Keunggulan

a) Relatif murah dan sederhana

b) Dapat dilakukan sendiri oleh responden

c) Tidak membutuhkan latihan khusus

d) Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit


dan kebiasaan makan

 Kelemahan

a) Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari

b) Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data

c) Cukup menjemukan bagi pewawancara

d) Perlu percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan


makanan yang akan masuk dalam daftar kuesioner

e) Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi.

2) Statistik Vital

 Pengertian

Pengukuran status gizi dengan statistic vital adalah dengan


menganalisis data beberapa statistic kesehatan seperti angkat
kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit tertentu, dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.
 Parameter

Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator


tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

 Keunggulan

a) Proses pengerjaan cukup mudah

b) Biaya cukup murah

c) Tidak memerlukan tenaga profesional

 Kelemahan

a) Data tidak akurat

b) Tidak akuratnya data disebabkan oleh karena kesulitan dalam


mengumpulkan data, khususnya di negara-negara yang sedang
berkembang.

c) Kemampuan untuk melakukan interpretasi secara tepat,


terutama pada saat terdapat faktor-faktor lain yang
mempengaruhi keadaan gizi.

3) Faktor Ekologi

 Pengertian

Ekologi merupakan suatu pengetahuan yang mengkaji tentang


hubungan timbal balik antara organism hidup dengan
lingkungannya atau dapat dikatakan juga ekologi adalah ilmu
mengenai jaringan hubungan antara zat-zat organism dengan
unsur-unsur yang hidup dan mati dalam lingkungannya.

 Parameter

Untuk mengetahui penyebab malnutrisi disuatu masyarakat sebagai


dasar untuk melakukan program intervensi gizi di suatu lingkungan
tertentu .
 Keunggulan

a) Tidak membutuhkan biaya khusus

b) Tidak membutuhkan SDM yang banyak

c) Data yang dihasilkan sesuai dengan penelitian

 Kelemahan

a) Proses rumit dan berlangsung lama

b) Banyak aspek yang harus diteliti

c) Perlu kemampuan khusus dalam berkomunikasi dengan


masyarakat
BAB III

PENUTUP
A. KESEIMPULAN

Pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi dua yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Penilaian secara langsung meliputi:
antropometri, biokimia, klinis dan biofisik. Penilaian secara tidak langsung
meliputi: survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi.
Penilaian status gizi tersebut mempunyai ke-unggulan dan kelemahan.

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode


penilaian status gizi adalah tujuan, unit sampel yang diukur, jenis informasi
yang dibutuhkan, tingkat reliabilitas dan akurasi yang dibutuhkan, tersedianya
fasilitas dan peralatan, ketenagaan dan dana. Hal-hal tersebut di atas tidak
berdiri sendiri, tetapi selalu terkait antara faktor yang satu dengan yang
lainnya. Dalam pemilihan metode penilaian status gizi harus memperhatikan
secara keseluruhan dan mencennati keunggulan dan kelemahan metode
tersebut

B. SARAN

Indonesia sampai saat ini masih belum bisa keluar dari jeratan
masalah gizi. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan kerja sama
masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu, tenaga kesehatan yang
memiliki peranan penting hendaknya mengembangkan pengetahuan
mengenai gizi dan cara penilaiannya. Karena dengan cara penilaian status
gizi inilah kita dapat mengukur derjat kecukupan gizi suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA

1. Yuniastuti, Ari. 2008. Gizi dan Kesehatan. Graha Ilmu: Yogyakarta

2. I Dewa N.S, Bakri .B, dan Fajar Imnu. 2001. Penilaian Status Gizi. Penerbit
Buku Kedokteran. EGC: Jakarta

3. Depkes RI, 1995. Pedoman Tata Laksana Kurang Energi – Protein Pada
Anak Di Puskesmas Dan Di Rumah Tangga, hlm. 2 – 3

4. Suhardjo. 1990. Penilaian Keadaan Gizi Masyarakat. IPB Bogor, hlm. 96 –


100.

5. Solihin Pudjiadi. 1997. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, FK-UI Jakarta, hlm. 95 –
211.

6. Almatsier, Sunita. 2009. Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

7. Irianto, Kus,Kusno Waluyo.2004.Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung:CV.


YRAMA WIDYA

8. Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan


Profesi.Jakarta: PT Dian Rakyat

9. Supariasa, I Dewan Nyoman.2002.Penilaian Status Gizi.Jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai