Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

STASE KEHAMILAN

KELUHAN FISIOLOGIS TRIMESTER III

Dosen Pembimbing : Sri Yuniarti., SST., M.Kes.

Disusun Oleh :

Ayu Dwicahyani : 2250351128

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
STASE KEHAMILAN

KELUHAN FISIOLOGIS TRIMESTER III

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Dosen Pembimbing Pendidikan : Sri Yuniarti., SST., M.Kes.


Dosen Pembimbing Lapangan: Mariani Sitompul., SST., Bdn

Bandung, 01 Desember 2022

Pembimbing Preceptor Mahasiswa

Sri Yuniarti., SST., M.Kes Mariani Sitompul., SST., Bdn Ayu Dwicahyani
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Pendahuluan (LP) tentang Keluhan Fisiologis Terimester III.

Laporan Pendahuluan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari beberapa pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan
Pendahuluan (LP) ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan LP ini. Terlepas dari semua
itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki LP ini.

Akhir kata penulis berharap semoga LP tentang Keluhan Fisiologis Terimester III
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, 01 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................5
1. Latar Belakang.............................................................................................5
2. Tujuan..........................................................................................................6
3. Manfaat .......................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
TINJAUAN TEORI.................................................................................................7
1. Kehamilan.....................................................................................................7
A. Frekuensi Kejadian Plasenta Previa .......................................................7
B. Klasifikasi Plasenta Previa .....................................................................7
2. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III........................................................9
3. Senam Hamil...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan sebuah anugerah bagi setiap ibu yang sudah menikah.
Proses kehamilan merupakan suatu rangkaian panjang mulai dari konsepsi, nidasi,
adaptasi tubuh ibu terhadap janin yang dikandung, pemeliharaan kehamilan hingga nanti
persalinan. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
Kehamilan yang dialami setiap wanita akan menimbulkan perubahan–perubahan
pada fisik, maupun psikologis. Calon ibu perlu mempersiapkan diri secara psikologis
sejak sebelum, selama, dan sesudah kehamilan. Perubahan–perubahan fisik yang terjadi
selama kehamilan juga penting untuk diketahui agar dapat mengatasinya dengan baik.
Perkembangan dan perubahan–perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan
tidaklah sama, tetapi tergantung pada usia kehamilannya. Trimester ketiga kehamilan
(28–40) minggu, merupakan kesiapan untuk menjelang kelahiran anak. Kebanyakan
wanita hamil dalam tahap ini sering mengalami gangguan tidur, rasa sakit dipunggung,
muncul varices, sering-sering buang air kecil, cairan vagina makin banyak. Pada tahapan
ini, sering timbul konflik antara sensasi tubuh, perasaan bergantung dan kenyataan
tanggung jawab untuk menerima peran sebagai ibu.
Setiap keluhan atau permasalahan yang dialami ibu hamil bisa teratasi jika ibu
mendapat pelayanan yang maksimal. Pelayanan diberikan tenaga kesehatan baik dokter
maupun bidan melalui pemeriksaan antenatal. Menurut World Health Organization
(WHO) pemeriksaan antenatal minimal dilakukan 8 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 2
kali trimester II, dan 5 kali pada trimester III. Standar pelayanan antenatal meliputi
timbang berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur
lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin, skrining status imunisasi tetanus dan memberikan tetanus toxoid (TT) bila
diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, test
laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temuwicara (konseling),
termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan komplikasi (P4K), serta keluarga
berencana pasca persalinan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
sendiri yang bersifat menyeluruh dan bermutu untuk ibu dan bayi dalam lingkup
kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif (continuity of care).
Dengan rencana yang sesuai strategis ini, ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana (KB).
Diharapkan dengan dilakukan asuhan kebidanan secara continuity of care dapat
mencegah sedini mungkin terjadinya komplikasi dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan
bayi dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi berencana.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menyusun Asuhan Kebidanan Pada
masa kehamilan dengan menggunakan pendekatan managemen kebidanan dan di
dokumentasikan dengan pendekatan metode SOAP.
2. Tujuan
Laporan Pendahuluan ini bertujuan untuk mengetahui dasar teori Perawatan Luka
Post Sectio Caesarea secara lengkap

3. Manfaat
Dapat mengetahui tentang Perawatan Luka Post Sectio Caesarea dan penjelasan
lainnya serta bagaimana cara perawatan luka post sectio caesarea yang baik dan benar
sesuai SOP yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kehamilan
A. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga
dari bulan ke- 7 sampai ke-9.
Kehamilan didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah
sperma, yang menandai awal suatu peristiwa yang terpisah, tetapi ada suatu rangkaian
kejadian yang mengelilinginya. Kejadian-kejadian itu ialah pembentukan gamet (telur
dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio di
dalam uterus. Hanya jika semua peristiwa ini berlangsung baik, maka proses
perkembangan embrio dan janin dapat dimulai
B. Ketidaknyamanan Ibu hamil Trimester III
1) Edema Dependen 
Edema dependen atau edema fisiologis yang dialami ibu hamil trimester 3,
edema terjadi karena penumpukan mineral natrium yang bersifat menarik air,
sehingga terjadi penumpukan cairan di jaringan. Hal ini ditambah dengan
penekanan pembuluh darah besar di perut sebelah kanan (vena kava) oleh rahim
yang membesar, sehingga darah yang kembali ke jantung berkurang dan
menumpuk di tungkai bawah. Penekanan ini terjadi saat ibu berbaring terletang
atau miring ke kanan. Oleh karena itu, ibu hamil trimester 3 disarankan untuk
berbaring ke arah kiri.
2) Nokturia 
Nokturia atau sering kencing yaitu suatu kondisi pada ibu hamil yang
mengalami peningkatan frekuensi untuk berkemih dimalam hari yang dapat
mengganggu kenyamanan pasien sendiri karena akan terbangun beberapakali
untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena adanya aliran balik vena dari
ekstremitas difasilitasi saat wanita sedang berbaring pada posisi lateral rekumben
karena uterus tidak lagi menekan pembuluh darah panggul dan vena cava inferior.\
3) Konstipasi
Konstipasi/sembelit pada ibu hamil terjadi akibat penurunan gerakan
peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi
peningkatan jumlah progesteron. Selain itu, pergeseran dan tekanan yang terjadi
pada usus akibat pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat
menyebabkan konstipasi.
4) Sesak Napas 
Seiring bertambahnya usia kehamilan, uterus mengalami pembesaran hingga
terjadi penekanan diagfragma. Selain itu diagfragma ini akan mengalami elevasi
kurang lebih 4 cm selama kehamilan. 
5) Nyeri Ulu Hati 
Nyeri ulu hati sangat umum ditemui selama kehamilan terutama pada trimester
3. Gejalanya berupa rasa terbakar atau nyeri pada area retrosternum dada,
terutama saat sedang berbaring. Jika berkepanjangan, nyeri ini mungkin
merupakan gejala refluks esofagitis akibat regurgitasi isi lambung yang asam.
Pada ibu hamil nyeri ulu hati disebabkan oleh pengaruh berat uterus selama
kehamilan yang mengganggu pengosongan lambung, juga karena pengaruh
progesteron yang yang merelaksasi spingter esofagus bawah (kardiak). Salah satu
penangannya yaitu menganjurkan ibu untuk menggunakan bantalan saat tidur,
caranya menompang uterus dengan bantal dibawahnya dan sebuah bantal diantara
lutut pada waktu berbaring miring.
6) Braxton Hicks
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu adalah kontraksi berupa rasa sakit yang
ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat biasanya terjadi saat
usia kehamilan 28 minggu. Lain lagi ketka sudah mencapai kehamilan 8 bulan
atau 32 minggu keatas.
Cara mengatasi kontraksi palsu pada kehamilan trimester 3 adalah:
a) Usahakan untuk tidak terpaku dalam 1 posisi, ibu hamil harus sering gerak
untuk melemaskan otot-otot yang tegang.
b) Ibu hamil minum air putih dalam sehari minimal 8-12 gelas.
c) Ketika hendak melakukan hubungan suami istri, jika usia kandungan belum
menginjak 36 minggu lebih baik berhati-hati, sebaiknya dilakukan ketika usia
kehamilan sudah matang, sehingga jika terjadi kontraksi dan persalinan dini,
janin sudah sempurna dan sebagian organnya sudah kuat untuk melanjutkan
hidup.
7) Kram Tungkai 
Perbesaran uterus menyebabkan penekanan pada pembuluh darah panggul,
sehingga dapat mengganggu sistem sirkulasi atau sistem saraf, sementara sistem
saraf ini melewati foramen obsturator dalam perjalanan menuju ekstremitas
bagian bawah.
8) Nyeri Punggung Bawah 
Nyeri punggung bawah adalah nyeri punggung yang terjadi pada daerah
lumbosakral/ lumbar (daerah tulang belakang punggung bawah). Nyeri ini
disebabkan oleh berat uterus yang semakin membesar yang mengakibatkan
pergeseran pusat gravitasi mengarah kearah depan, seiring dengan ukuran perut
yang semakin membuncit. Hal ini menyebabkan postur tubuh ibu berubah, dan
memberikan penekanan pada punggung.
Dapat diatasi dengan:
a) Metode alternatif dapat dilakukan melalui kegiatan tanpa pemberian obat
diantaranya mandi air hangat, kompres panas atau dingin, latihan nafas dalam,
terapi musik, aromaterapi, relaksasi, massage, dan perubahan posisi tubuh
serta senam yoga.
b) Mekanika tubuh ibu hamil yang benar dalam beraktivitas setiap hari dapat
menurunkan keluhan nyeri punggung, sehingga kondisi tubuh ibu yang aman
dan nyaman selama masa kehamilan. Mekanika tubuh pada ibu hamil
merupakan posisi tubuh yang benar menyesuaikan perubahan tubuh pada ibu
dengan membetulkan tulang punggung bentuk lordosis. Mekanika tubuh ibu
hamil seperti posisi berdiri dan duduk yang benar, posisi sewaktu bangun
tidur, gerakan mengangkat beban dan menjongkok. Mekanika tubuh yang
dilakukan dengan benar tidak memiliki efek samping pada ibu maupun janin,
serta mudah dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.
2. Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
A. Perdarahan Pervaginam
Dilihat dari SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu dikarenakan perdarahan
(28%). Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan
kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti
plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada
tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana keadaan
plasenta yang letaknya normal, terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir,
biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
a) Plasenta Previa
Plasenta previa merupakan letak plasenta yang berada didepanjalan lahir.
Ditandai dengan keluarnya darah sedikit atau banyak dari jalan lahir secara tiba-
tiba tanpa disertai dengan rasa mulas atau kontraksi pada usia lebih dari 28
minggu.
b) Solusio Plasenta
Solusio plasnta merupakan plasenta yang lepas dari tempatnya sebelum waktu
persalinan tiba. Plasenta yang lepas dapat sebagian (parsial) atau seluruhnya
(total) tanda dan gejala solusio plasenta yaitu disertai mulas atau kontraksi, perut
tegang, keluarnya darah yang banyak dari jalan lahir, dan bunyi denyut jantung
janin sulit didengarkan.
B. Sakit Kepala yang Hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah
gejala dari pre-eklampsia.
C. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala
yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan
kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunangkunang. 24
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini
disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
D. Bengkak di muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki
yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan
diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-
eklampsia.
E. Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah pada
kehamilan aterm dan disertai dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah
normal. Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu
jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini. Ketuban
pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan ruangan dalam
rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode laten (waktu
sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar kemungkinan
kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim.
F. Kejang
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena eklampsi (24%). Pada
umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-
gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.
3 Senam Hamil

Senam hamil merupakan bentuk aktivitas fisik yang bermanfaat karena


mengembangkan otot tubuh, meningkatkan elastisitas otot panggul dan ligamentum serta
menurunkan kejadian perdarahan selama dan sesudah bersalin serta dapat menurunkan
kejadian fetal distress. Senam juga merupakan bentuk metode koping yang dapat
menghindarkan terjadinya stress fisik akibat kehamilan, seperti mengurangi kram kaki,
dan punggung, meningkatkan kemampuan ibu untuk adaptasi dengan adanya perubahan
pada tubuhnya. Oleh karenanya American College of Obstetricans and Gynecologist
(ACOG) merekomendasikan senam sebagai upaya preventif pada ibu agar proses
kahamilan dan persalinan berjalan secara alamiah, dan mengurangi krisis akibat
persalinan.
Latihan dalam senam hamil terdiri dari pemanasan, latihan inti, latihan pernafasan dan
pendinginan. Gerakangerakan dalam latihan pemanasan bermanfaat untuk meningkatkan
oksigen yang diangkut ke otot dan jaringan tubuh, memperlancar peredaran darah, serta
mengurangi risiko terjadinya kejang atau luka. Sedangkan tujuan gerakan dalam latihan
inti adalah pembentukan sikap tubuh, meregangkan dan menguatkan otot terutama otot
yang berperan dalam persalinan serta memperbaiki kerja jantung, pembuluh darah, dan
paru dalam mengedarkan nutrisi dan oksigen keseluruh tubuh. Sehingga dapat
menurunkan ketidaknyamanan fisik dan mengurangi keluhan-keluhan ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati, Y., H.P.Wahyuningsih,dan Sujiyatini. 2010. Perawatan Ibu Hamil.


Yogyakarta : Fitramaya.

Nugroho dkk, 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Yogyakarta : Nuha
Medika.

Saifuddin, A.B., M. Baharuddin, dan S. Soekir (ed). 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Walyani S. E. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru


Press.

Anda mungkin juga menyukai