Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SAKINAH
(SKREENING KONSELING CALON PENGANTIN YANG HARMONIS)

Dosen Pembimbing : Dr. Rika Nurhasanah., M.Keb

Oleh Kelompok:

Irma E Dwi Yudhiyanti 2250351030


2250351003
Yatni Oktaviani 2250351033
Elsa Shalsabila 2250351005
Julina Maudi 2250351036
Shanti Nur A 2250351010
Widiarti 2250351043
Anggita Novariyanti 2250351014
Tyagita 2250351089
Desspi Nur 2250351018
Iklima Devi 2250351105
Deviena Octavia J 2250351022
Rifka Dwi P 2250351112
Yeni Laila W 2250351024
Ayu Dwicahyani 2250351128

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

I. Identifikasi masalah

Calon pengantin yang akan menikah adalah cikal bakal terbentuknya

sebuah keluarga, sehingga sebelum menikah calon pengantin perlu

mempersiapkan kondisi kesehatannya agar dapat menjalankan kehamilan

sehat sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang sehat dan

menciptakan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas. Oleh karena itu

pelayanan kesehatan bagi calon pengantin tetap perlu diberikan agar tujuan

tersebut di atas dapat tercapai. Salah satu upaya pemenuhan tahap pertama

bagi kebutuhan calon pengantin adalah memberikan pendidikan kesehatan

sebelum pernikahan dan setiap orang seharusnya peduli dan memperhatikan

terhadap masalah Kesehatan terutama sebelum menikah. Fakta di lapangan

menunjukkan masih banyak anggapan yang salah tentang Kesehatan,

sehingga persamaan persepsi dan informasi perlu diberikan agar tidak salah

berperilaku dalam kesehatan reproduksi.

Kesehatan merupakan kebutuhan hak setiap insan agar dapat kemampuan

yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila

masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.

Banyak orang yang bingung ketika menghadapi pernikahan. Ada yang

sibuk mempersiapkan pernak-pernik pernikahan dan pesta pernikahan, tetapi

lupa mempersiapkan ilmu, mental, spiritual dan kesehatan dalam


menjalaninya. Meskipun setiap orang tahu bahwa pernikahan adalah ibadah,

menggenapkan setengah agama, tetapi karena kesibukan persiapan

perlengkapan nikah dan pestanya sering membuat nuansa ibadah dalam

pernikahan tersebut terlupakan.

Mahasiswa Profesi Kebidanan FITKES UNJANI melaksanakan program

stase remaja, pranikah dan prakonsepsi dengan meluncurkan inovasi

SAKINAH (Skreening Konseling Calon Pengantin Yang Harmonis). Dari

data pengkajian diperoleh bahwa masih banyak calon pasangan suami istri

meremehkan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah. Kegiatan inovasi ini

ditujukan bukan hanya pada pemeriksaan kesehatan calon pengantin tetapi

juga memberikan penyuluhan, konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi

untuk calon pengantin sehingga dapat menambah informasi pada baik

perempuan maupun laki-laki yang akan menikah dan dapat membentuk

keluarga yang sejahtera dan melahirkan generasi penerus yang sehat dan

berkualitas

II. Pengantar

Bidang studi : Promosi Kesehatan

Topik :  Kesehatan pranikah

Sub topik :  Persiapan Pranikah Dari Sisi Kesehatan Reproduksi

Sasaran :  Calon pengantin pria dan wanita

Hari /tanggal : Kamis, 03 November 2022

Jam                : 09.00 WIB s/d selesai

Waktu          : 30 menit
Tempat          : KUA Kutawaringin, Kab. Bandung.

III. Tujuan Intuksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan selama 30 menit, terutama mahasiswa remaja

belum menikah dapat memahami persiapan pranikah.

IV. Tujuan Intruksional Kusus (TIK)

Setelah mengukuti kegiatan selama 30 menit diharapkan mahasiswa dapat

memahami  tentang:

1. Mengetahui pemeriksaan Kesehatan

2. Mengetahui Persiapan gizi

3. Mengetahui imunisasi tetanus

4. Mengetahui bagaimana menjaga kesehatan organ reproduksi

5. Mengetahui bagaimana menjaga kesehatan jiwa

6. Mengetahui pernikahan yang ideal

7. Mengetahui perencanaan kehamilan

8. Kondisi/penyakit yang perlu diwaspadai

V. Materi

1. Pemeriksaan Kesehatan

2. Persiapan gizi

3. Imunisasi tetanus

4. Menjaga kesehatan organ reproduksi

5. Menjaga kesehatan jiwa

6. Pernikahan yang ideal

7. Perencanaan kehamilan
8. Kondisi/penyakit yang perlu diwaspadai

VI. Metode

1. Tanya

2. Jawab

VII. Media

1. Power Point

2. Leaflet

VIII. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Subyek Belajar

1 Pembukaan 4 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam

b. Memfokuskan materi b. Memperhatikan

dengan bercerita dengan seksama

c. Menjelaskan tujuan

pembelajaran

a. Mendengarkan,
2 Pengemban 20 a. Menjelaskan materi
meperhatikan dan
gan menit Persiapan Pranikah
mencatat.
Dari Sisi Kesehatan
b. Mengajukan
Reproduksi
pertanyaan
b. Memberi kesempatan
c. Menjawab
audiens untuk
pertanyaan/mengaj
bertanya
ukan pendapat
c. Menjawab pertanyaan
d. Peserta merangkum

ma-teri yang telah

disam-paikan dan

dapat menjelaskan

kembali apa yang

sudah dijelaskan

Menjawab salam
3 Penutup 6 menit

4. Kegiatan 15
menit
pemeriksaa

n HB
MATERI

PENYULUHAN

Persiapan Pranikah Dari Sisi Kesehatan Reproduksi

Kehidupan pernikahan yang bahagia dan mempunyai keturunan yang

sehat, cerdas adalah dambaan setiap orang.  Akan tetapi tak jarang  banyak

permasalahan yang timbul  dalam pernikahan, salah satunya masalah Kesehatan.

Sebagai contoh adalah masalah infertilitas , kehamilan berisiko, bayi lahir tidak

sehat, keguguran, dll. Oleh karena itu sangat penting sebelum pernikahan untuk

mempersiapkan Kesehatan reproduksi kita.

Beberapa persiapan pranikah yang terkait dengan Kesehatan reproduksi adalah:

1. Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan Kesehatan ini dilakukan idealnya adalah 3 bulan sebelum

tanggal pernikahan.  Manfaatnya untuk :

a. Mengetahui status kesehatan calon pengantin (catin)

b. Memberikan waktu pengobatan apabila ditemukan masalah kesehatan

c. Mencegah penularan penyakit kepada pasangan

d. Mempersiapkan kehidupan rumah tangga yang sehat

e. Mempersiapkan kehamilan dan menghasilkan keturunan yang sehat dan

berkualitas
Pada saat pemeriksaan calon pengantin   akan  diberikan pertanyaan

tentang keluhan Kesehatan yang sedang alami, riwayat Kesehatan,  dan

deteksi dini adanya masalah kejiwaan.

Kemudian catin akan dilakukan pengukuran tekanan darah, Berat

badan, Tinggi badan, Lingkar lengan atas (LILA), tanda- tanda anemia,

pemeriksaan darah rutin ( Hemoglobin, golongan darah dan rhesus),

pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan lain atas indikasi medis seperti

gula darah, IMS, HIV, malaria, thalassemia, Hepatitis B, TORCH. Dan

selanjutnya akan diberikan KIE dan konseling Kesehatan reproduksi,

pemberian tablet dambah darah, skrining dan imunisasi TT , serta

pengobatan sesuai permasalahan Kesehatan

2. Persiapan gizi

Persiapan gizi perlu dilakukan sebelum menikah, ini berkaitan dengan

persiapan kehamilan, dimana proses kehamilan membutuhkan cadangan

nutrisi dari ibu. Persiapan gizi meliputi penentuan status gizi dan

pemenuhan gizi seimbang.

Status gizi ditentukan dengan pengukuran Indek Massa Tubuh (IMT)

serta pengukuran Lingkar Lengan atas bagi Catin perempuan.

Cara penghitungan IMT


Interpretasi nilai IMT ditampilkan dalam tabel berikut:

Sedangkan Lingkar Lengan Atas normalnya adalah 23,5 cm. Apabila

LiLA catin kurang dari 23,5 artinya catin mengalami KEK ( Kurang Energi

Kronik)

Pemenuhan gizi seimbang catin

Catin perlu mengkonsumsi lima kelompok pangan dengan seimbang.

Kelima kelompok pangan itu adalah makanan pokok, sayuran, lauk pauk,

buah-buahan dan minuman. Proporsi setiap kali makan digambarkan

melalui gambar berikut:


Selain itu upayakan untuk minum air putih kurang lebih 8 gelas/ hari,

hindari terlalu banyak minum teh/ kopi.

3. Imunisasi tetanus

Imunisasi tetanus diperlukan untuk melindungi ibu dan bayi dari

penyakit tetanus. Sebelum pemberian imunisasi tetanus akan dilakukan

screening imunisasi tetanus apakah sudah mendapat 5 kali imunisasi/ belum,

apabila belum, maka catin perempuan harus melengkapinya di Puskesmas.

4. Menjaga Kesehatan organ reproduksi

a. Usahakan organ kemaluan dalam kondisi kering, setelah BAB/BAK lap

dengan menggunakan tissue/  handuk yang lembut, kering, bersih, hal

ini untuk menghidari timbulnya jamur diarea kemaluan

b. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat/

katun

c. Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari

d. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin

sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang

terdapat pada anus tidakmasuk ke dalam organ reproduksi.

e. Pada saat haid , seringlah mengganti pembalut paling lama setiap 4 jam

sekali

f. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah

terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko

kanker penis.
5. Menjaga Kesehatan jiwa

Sebelum menikah, calon pengantin harus mempersiapkan mental.

Karena pada saat pernikahan akan banyak terjadi penyesuaian terhadap

karakter pasangan, penyesuaian peran, ekonomi dan sosial. Oleh karena itu

sangat penting bagi catin untuk menjaga kesehatan jiwanya sebelum

menikah.

Berikut cara menjaga Kesehatan jiwa antaralain:

a. Katakan sesuatu yang positif pada diri sendiri.

b. Kenali karakter calon pasangan dan keluarga

c. Jalin hubungan baik dengan calon pasangan, keluarga maupun orang

lain

d. Bersama-sama menjaga Kesehatan keluarga seperti rajin olahraga,

konsumsi makanan berigizi seimbang, istirahat yang cukup, hindari

rokok, NAPZA, dan minuman beralkohol.

e. Tetap menjalani hobi yang positif dan melakukan aktivitas fisik teratur.

6. Pernikahan yang ideal:

Kehidupan berkeluarga harus didasari rasa kasih sayang, saling

menghargai dan menghormati pasangan. Selama pernikahan, pasangan

harus mengendalikan ego. mengambil keputusan bersama, dan saling

menghormati keputusan pasangan.

Pernikahan harus terbebas dari:

a. Kekerasan fisik (memukul, menjambak, dll)

b. Kekerasan psikis (mengancam, membentak, dll)


c. Kekerasan seksual ( memaksa, dan menuntut hubungan seksual, dll)

d. Penelantaran rumah tangga (tidak menafkahi, dll)

e. Eksploitasi (memanfaatkan/mempebudak pasangan, dll)

7. Perencanaan Kehamilan

Setiap kehamilan harus direncanakan, diinginkan, dan dijaga

perkembangannya dengan baik.

Setiap catin harus dalam keadaan sehat dan terhindar dari penyakit Ketika

mempersiapkan kehamilan.

Perlu diperhatikan bahwa:

a. Usia catin perempuan <20 tahun: tunda kehamilan hingga berusia minimal

20 tahun.

b. Bila catin mempunyai gangguan Kesehatan, maka harus mendapat

pengobatan terlebih dahulu sebelum hamil.

Hindari kehamilan “4 terlalu”

a. Terlalu muda (<20 thn)

b. Terlalu tua (>35 thn)

c. Terlalu dekat jarak kehamilan (<2thn)

d. Terlalu banyak anak (>3thn)

Dampak hamil terlalu muda/terlalu tua:

a. Kehamilan pada usia muda >20 thn

Kesulitan dalam persalinan, hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia),

keguguran, perdarahan, dan risiko panggul sempit.

b. Kehamilan pada usia tua >35 thn


Risiko hipertensi dalam kehamilan, diabetes melitus, preeklamsia, BBLR

(Bayi Berat Lahir Rendah), dan bayi lahir premature.

Pelayanan Kontrasespsi/KB

Kontrasepsi/KB berguna dalam merencanakan kehamilan dengan

mengatur kapan waktu yang tepat untuk hamil, mengatur jarak dan jumlah

anak.

7. Kondisi/ penyakit yang perlu diwaspadai

a. Anemia dan Kekurangan Gizi

Kurangnya konsumsi makanan bergizi seimbang dapat

mengakibatkan Anemia (Kadar Hemoglobin <12 mg/dL dan

kekurangan gizi . kondisi ini dapat mengakibatkan perdarahan,

keguguran, BBLR, kelainan bawaan pada janin, dan stunting.

b. HIV/AIDS

Virus HIV dapat menular melalui darah dan cairan tubuh seperti

cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI). Pasangan dengan

HIV dapat memiliki bayi yang sehat dengan mengikuti program

Pencegahan Penularan HIV dan Ibu ke Anak (PPIA).

c. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Ditularkan melalui hubungan seksual. IMS dapat menyebabkan

gangguan kesuburan, keguguran, dan kecacatan pada bayi.

d. Hepatitis B

Penyakita yang menyerang organ hatidan disebabkan oleh virus

hepatitis B, yang ditularkan melalui darahdan cairan tubuh. Ibu hamil


yang terinfeksi Hepatitis B berisiko menularkan kepada bayi yang

dikandungnya.

e. Diabetes Melitus (DM)/Kencing Manis

Penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam

darah, ibu hamil dengan DM berisiko mengalami hipertensi dalam

kehamilan, mempunyai bayi lahir besar, bayi kuning, bayi lahir

prematur, dan bayi berisiko mengidap diabetes saat dewasa.

f. Penyakit Genetik

Disebabkan oleh kelainan gen yang diturunkan. Jika salah satu atau

kedua catin mengidap penyakit genetic (misalnya: Talasemia, hemofia,

dll), maka anak yang dilahirkan berisiko menderita penyakit tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Kemeterian Kesehatan RI. (2020). Panduan Pelayanan Kesehatan Reproduksi

Calon pengantin dalam Masa Pandemi Covid dan Adaptasi Kebiasaan

Baru

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku saku Kesehatan Reproduksi dan Seksual

Bagi Calon Pengantin

Anda mungkin juga menyukai