Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN SOSIALISASI PROGRAM KESEHATAN

REPRODUKSI DENGAN KUADAN LINTAS SEKTOR


PEMERINTAH DI DESA MUNDUREJO

I. IDENTITAS
Mata Kuliah : Asuhan Kebidan Kesehatan Reproduksi
Program Studi : Profesi Kebidanan
Semester : 1 (satu)
Elemen Kompetensi :
Waktu : 28 November 2023/ 09.00 WIB
Penyuluhan : Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi pada catin dan
persiapan menjadi orang tua
Pokok Bahasan : Kesehatan reproduksi, persiapan pranikah, persiapan menjadi
orangtua

II. TUJUAN UMUM


Diharapkan setelah diberikan penyuluhan kesehatan reproduksi, klien dapat
memahami persiapan pra nikah

III. TUJUAN KHUSUS


1. Mengetahui pentingnya kesehatan reproduksi pranikah
2. Mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan kesehatan pranikah
3. Mengetahui upaya konseling pranikah
4. Mengetahui usia diperbolehkan menikah
5. Mengetahui persiapan menjadi orang tua

IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Responden diharapkan mampu menjelaskan kembali sedikit materi dari
penyuluhan kesehatan reproduksi pranikah dan persiapan menjadi orang tua dan
diharapkan responden dapat menerapkan materi yang disampaikan ke kehidupan
sehari-hari.

V. DESKRIPSI MATERI
1. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pranikah berfungsi sebagai
pendeteksi dini, kondisi, resiko maupun riwayat masalah kesehatan yang
dimiliki catin, sehingga tidak menularkan pada pasangannya dan atau
menurunkan pada anaknya (Evrianasari, N., & Dwijayanti, J. 2016).
2. Adapun untuk prosedur pemeriksaan kesehatan pra nikah ini, umumnya
dilakukan dengan mendatangi dokter spesialis kandungan (obgyn), dokter
puskesmas atau dokter umum, wawancara singkat tentang riwayat kesehatan
guna mengetahui penyakit apa yang pernah diderita, riwayat kesehatan pada
anggota keluarga, juga keadaan lingkungan sekitar dan kebiasaan sehari-hari
(merokok, pengguna obat obatan terlarang). Kemudian akan dilakukan
pemeriksaan fisik untuk mengetahui kelainan fisik seperti tekanan darah,
keadaan jantung, paru-paru, dan tanda-tanda fisik dari penyakit (Amalia, R.,
& Siswantara, P. 2018).
3. Promotif dan Preventif
Upaya promotif meliputi penyuluhan tentang gizi pada pranikah, sex
education, imunisasi TT dan personal hygiene.
Upaya preventif meliputi pemeriksaan pap smear dan hematologi
(Darmayanti, Supiyah, & Mesalina, R. 2019).
4. Usia yang diperbolehkan untuk menikah menurut UUD Pernikahan No.16
Tahun 2019 untuk laki-laki dan perempuan usia yang diperbolehkan untuk
menikah yaitu 19 tahun keatas.
5. Persiapan menjadi orangtua adalah membuat keluarga yang berkualitas
terdiri dari: Religius, Komunikasi yang baik, Pengelolaan ekonomi yang
baik, Saling member nasehat, Realitas, Berkasih sayang, Berkomitmen dan
Gotong royong.
VI. METODE/STRATEGI PENYULUHAN
Metode yang digunakan saat penyuluhan yaitu ceramah dan tanya jawab dengan
responden.

VII. MEDIA PENYULUHAN


Media yang digunakan dalam penyuluhan berupa leaflet.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

Komponen Uraian Kegiatan Waktu


Langkah
Pendahuluan Pendahuluan : 10 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
d. Kontrak waktu
e. Menyebutkan pokok bahasan yang akan
disampaikan
Inti Kegiatan Inti: 40 menit
a. Menjelaskan pentingnya kesehatan
reproduksi pranikah
b. Menjelaskan bagaimana prosedur
pemeriksaan kesehatan pranikah
c. Menjelaskan upaya konseling pranikah
d. Menjelaskan usia diperbolehkan menikah
e. Menjelaskan persiapan menjadi orang tua
Penutup Penutup: 10 menit
a. Menyimpulkan materi
b. Evaluasi
c. Mengucapkan salam penutup

IX. EVALUASI

A. Evaluasi isi
Seluruh materi tersampaikan kepada peserta
B. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
c. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana tindakan
C. Evaluasi hasil
a. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
b. Peserta mengulang kembali materi yang dijelaskan

X. SUMBER PENYULUHAN
Amalia, R., & Siswantara, P. (2018). Efektivitas Penyuluhan Kesehatan
Reproduksi Pada Calon Pengantin di Puskesmas Pucang Sewu
Surabaya.
Darmayanti, Supiyah, & Mesalina, R. (2019). Kesehatan Reproduksi dan
Seksual bagi Calon Pengantin. Jurnal Sehat Mandiri, 15(1), 62–78.
Evrianasari, N., & Dwijayanti, J. (2016). Pengaruh Buku Saku Kesehatan
Reproduksi Dan Seksual Bagi Catin Terhadap Pengetahuan Catin
Tentang Reproduksi Dan Seksual Di Kantor Urusan Agama (Kua)
Tanjung Karang Pusat Tahun 2017. Jurnal Kebidanan, Vol 3(4), 157–
168.

Anda mungkin juga menyukai