Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I.Identifikasi masalah

Kesehatan merupakan kebutuhan hak setiap insan agar dapat kemampuan

yang melekat dalam diri setiap insan.Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat,

baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehatnya.

Banyak orang yang bingung ketika menghadapi pernikahan. Ada yang

sibuk mempersiapkan pernak-pernik pernikahan dan pesta pernikahan, tetapi lupa

mempersiapkan ilmu, mental, spiritual dan kesehatan dalam menjalaninya.

Meskipun setiap orang tahu bahwa pernikahan adalah ibadah, menggenapkan

setengah agama, tetapi karena kesibukan persiapan perlengkapan nikah dan

pestanya sering membuat nuansa ibadah dalam pernikahan tersebut terlupakan

Dari data pengkajian diperoleh bahwa masih banyak calon pasangan

suami istri meremehkan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.Oleh karena itu

diharapkan dengan diadakan penyuluhan tentang promkes pranikah ini akan

menambah informasi pada kalangan remaja baik perempuan maupun laki-laki

yang akan menikah.

II. Pengantar

Bidang studi : Promosi kesehatan

Topik : kesehatan pranikah

Sub topik : persiapan pranikah

Sasaran : remaja laki-laki dan perempuan

Hari /tanggal : 14 juni 2022


Jam : Menyesuaikan

Waktu : 40 menit

Tempat : Ruang KIA RSIA Santa Anna

III. Tujuan Intuksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan selama 40 menit, calon pengantin dapat

memahami persiapan pranikah.

IV. Tujuan Intruksional Kusus (TIK)

Setelah mengukuti kegiatan selama 30 menit diharapkan responden dapat

memahami tentang:

1. pengertian promkes pranikah

2. mengetahui persiapan pranikah

3. mengetahui pentingnya kesehatan pranikah

4. mengetui bagaimana prosedur pemeriksaan kesehatan pranikah

V. Materi

1. pengertian promkes pranikah

2. persiapan pranikah

3. pentingnya kesehatan pranikah

4. prosedur pemeriksaan kesehatan pranikah

VI. Metode :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

VII. Media

1. Leaflet
2. Slide

VII. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Subyek Belajar


1 Pembukaan 3 Menit Memberi Salam Menjawab Salam
Memfokuskan Materi Memperhatikan dengan
dengan bercerita Seksama
Menjelaskan Tujuan Memperhatikan
Pembelajaran

2 Pretest 15 Menit Memberikan Kuisioner Mengisi Kuisioner


3 Pengembangan 20 Menit Memberikan Leaflet,
Menjelaskan Pengertian
Promkes Pranikah,
Menjelaskan persiapan
pranikah, Menjelaskan
Pentingnya Kesehatan
Pranikah, Menjelaskan
Prosedur Pemeriksaan
Kesehatan Pranikah,
Memberi Kesempatan
Audience untuk bertanya
4 Post test 15 menit Memberikan kuisioner, Mengisi kuisioner
Mengambil leaflet yang
diberikan sebelumnya

IX. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP

 Kesiapan media: Slide dan Leaflet

 Ada peserta yang hadir ditempat penyuluhan

 Penyelenggaraan Penyuluhan dilaksanakan di luar kelas

 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan

sebelumnya

2. Evaluasi Proses

 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan

 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara

benar

 Peserta mendengarkan materi penyuluhan

3. Evaluasi Hasil

Peserta penyuluhan dapat

a. Menjelaskan pengertian promkes pranikah

b. Menjelaskan persiapan pranikah

c. Menjelaskan pentingnya pemeriksaan kesehatan pranikah

d. Menjelaskan prosedur pemeriksaan pranikah


MATERI

PROMOSI KESEHATAN PRANIKAH

PENGERTIAN

Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang

ditujukan pada masyarakat reproduktif pranikah. Remaja wanita yang akan

memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para

remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental

dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan

persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pengertian pernikahan adalah

ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri

dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal

berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.perkawinan diindonesia hanya diizinkan

jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun, sedangkan pihak wanita mencapai

umur 16 tahun.

Upaya-Upaya Promosi Kesehatan Pada Pasangan Pranikah

1. Persiapan Pranikah

Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu

persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam

menghadapi pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta

persiapan fisik sebelum menikah.


a. Persiapan Ilmu tentang pernikahan.

Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk

apa kita menikah. Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan

isteri diharapkan akan melanggengkan pernikahan.

b. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.

Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-

masa sebelumnya. Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda

yang berasal dari keluarga yang memiliki kebiasaan yang berbeda.

Didalamnya terbuka semua sifat-sifat asli masing-masing. Mempersiapkan

diri untuk berlapang dada menghadapi segala kekurangan pasangan adalah

hal yang mutlak diperlukan. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan

pikiran dan perasan kita dengan baik kepada pasangan juga perlu

diperhatikan, agar emosi negatif tidak mewarnai rumah tangga kita.

c. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.

Menikah itu ibadah, oleh karena itu seluruh proses yang dilalui dalam

pernikahan itu harus dengan nuansa ibadah. Proses sebelum menikah

sampai pernikahan itu sendiri juga setelah menikah tidak boleh jauh dari

nuansa penghambaan diri kepada Allah.

d. Persiapan Fisik

Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita

untuk memasuki dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita

dan cara kerjanya sangat penting bagi kita. Memeriksa kesehatan alat-alat
reproduksi juga penting agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan

setelah menikah.

Selain itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak

ornag yang sudah menikah tapi tidak tahu bagaimana berhubungan seks

dengan sehat dan menyenangkan bagi masing-masing pasangan. Hal ini

penting karena merupakan bagian dari kunci kebahagiaan dalam berumah

tangga.

2. Menurut Pratiwi 2011, upaya-upaya promosi kesehatan pada pasangan

pranikah sebagai berikut :

A. Upaya promotif

1. Penyuluhan tentang gizi pada pranikah

Pasangan pranikah banyak mengesampingkan nutrisi nya dengan

alasan sibuk mempersiapkan pernikahannya yang sebenarnya tidak perlu

terlalu dipusingkan. Al ini sering tejadi pada wanita yang sibuk dengan

program diet nya yang nanti akan berdampak pada psikologisnya.u. untuk

itu penyuluhan tentang gizi seimbang sanat diperlukan agar tidak terjadi

kekurangan nutrisi

2. Sex Education

Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada pasangan

pranikah agar hubungan nya tetap harmonis. KarenA fakta membuktikan

banyak pasangan yang bercerai karena kurangnya pendidikan seks

sebelum nikah. Pendidikan seks ini dapat kita lakukan dengan cara

penyuluhan seperti pendidikan tentang kesehatan reproduksi, PMS


(Penyakit Menular Seksual), cara dan waktu berhubungan yang sehat, dan

lain-lain.

· 3. Personal Hygiene

Merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi pasangan

pranikah. Dimana biasanya pasangan pranikah terutama wanita lebih

sering melakukan perawatan yang terdiri dari perawatan payudara, kulit,

rambut, kuku, genitalia dll. Tetapi hal ini terkadang tergantung pada

budaya masing-masing daerah.

· 4. Imunisasi TT

Imunisasi bertujuan untuk mencegah pasangan terutama pada

wanita agar tidak terserang oleh virus Tetanus Toxoid, apabila nanti

wanita tersebut hamil dan terjadi perlukaan saat persalinan maka si ibu

tidak akan mudah mengalami infeksi dan perdarahan postpartum.Ada 3

vaksinasi yang perlu dilakukan oleh ibu untuk melindungi kehamilan dan

menjalani proses persalinan, yaitu, vaksinasi MMR (mesles,mump,

rubella).vaksinasi anti tetanus / TT dilakukan 2 bulan sebelumnya( unrtuk

yang wanita) dan Hepatitis B.

B. Upaya Preventif

· 1. Pemeriksaan papsmear

Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya seseorang itu

terjangkit kanker serviks. Dapat disarankan pada pasangan melakukan

pemeriksaan ke laboratorium atau ke rumah sakit

· 2. Pemeriksaan Hematologi
Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak nya seseorang

menderita kelainan darah. Seperti terjangkit HIV, TB, virus rubella ,virus

toxoplasma dan sebagainya. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukakan 6

bulan sebelum pernikahan karna dalam jarak waktu yang cukup akan

keluar hasil pemeriksaan dan jika ada kelainan dapat dilakukan

penanggulangan permasalahannya.

C. Upaya kuratif

Pengobatan TORCH dan kanker seviks pada wanita yang akan menikah

dengan memberikan pengobatan secara intensif.Menyakinkan pada

pasangan kalau terjangkitnya penyakit tersebut bukan berarti tidak dapat

menikah dan menjalani hidup sebagai seorang istri Perbaikan nutrisi pada

pasangan pra nikah untuk memperbaiki tingkat kesuburan pasangan dan

mencegah terjadinya infertilitas.

D. Upaya Rehabilitatif

Di dalam upaya rehabilitatif promosi kesehatan pra nikah, dapat mengenai

perawatan kanker serviks tingkat lanjut. Memberikan perawatan pada

wanita yang akan menikah dan telah menjalani pengobatan lanjutan. Disini

dilakukan pemulihan fisik dan mental. Meyakinkan dan memulihkan

kepercayaan diri pasien sehingga dapat menjalani hidupnya sebagai

seorang istri dan ibu nantinya

Metode Konseling Pranikah serta pentingnya kesehatan pranikah

Menurut dr. Wiryawan Permadi, spesialis obstetri dan ginekologi dari

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Hasan Sadikin


Bandung Pemeriksaan dan konseling kesehatan bagi calon suami istri penting

dilakukan, terutama untuk mengetahui kemungkinan kondisi kesehatan anak yang

akan dilahirkan. Dengan pemeriksaan itu,dapat diketahui riwayat kesehatan kedua

belah pihak, termasuk soal genetik, penyakit kronis, hingga penyakit infeksi yang

dapat mempengaruhi kondisi kesehatan keturunan. Dengan pemeriksaan

kesehatan, dapat diketahui riwayat genetik dalam keluarga calon mempelai pria

dan wanita. Misalnya ada tidaknya penyakit kelainan darah seperti thalassemia

dan hemofilia. Kedua penyakit itu bisa diturunkan melalui pernikahan dengan

pengidapnya atau mereka yang bersifat pembawa (carrier). (Wilda Nurlianti,

2012).

Setelah pemeriksaan, dapat dilihat kemungkinan perpaduan kromoson

yang timbul. Jika memang ada penyakit keturunan dalam riwayat keluarga kedua

atau salah satu calon mempelai, dapat dilihatkemungkinan risiko yang timbul,

seperti terjadinya keguguran hingga kemungkinan cacat bawaan(kongenital) jika

kelak memiliki anak. Dari sini, calon pasangan suami istri (pasutri) akan

punyapemahaman bahwa bila orang tua atau garis keturunannya mengidap

penyakit genetik, anak yangakan lahir nanti pun berisiko mengidap penyakit yang

sama. Penyakit lainnya yang perlu dideteksi prapernikahan adalah penyakit kronis

seperti diabetes mellitus (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi),

kelainan jantung, hepatitis B hingga HIV/AIDS.Penyakit-penyakit itu dapat

memengaruhi saat terjadinya kehamilan, bahkan dapat diturunkan. (Wilda

Nurlianti, 2012).

Hasil analisa data medis mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak

terjadi pada calon ibu khususnya di Indonesia adalah terjangkitnya virus


toksoplasma. Virus yang bisa mengakibatkan kecacatan pada bayi ini biasanya

disebabkan seringnya kaum perempuan mengkonsumsi daging yang kurang

matang atau tersebar melalui kotoran atau bulu binatang piaraan. Oleh karena itu,

untuk mengetahuinya, agar dapat ditangani Secara dini diperlukan pemeriksaan

toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, dan herpes yaitu yang sering disingkat

dengan istilah pemeriksaan terhadap TORCH.

Demikian pula, pada calon pengantin pria biasanya diperlukan untuk

dilakukan pemeriksaan sejumlah infeksi seperti sipilis dan gonorrhea. Selain itu

banyak juga dari pengalaman klinis dilakukan pemeriksaan sperma untuk

memastikan kesuburan untuk calon mempelai pria. Dalam kapasitas ini,

pemeriksaan sperma dilakukan dalam tiga kategori yaitu jumlah sperma, gerakan

sperma dan bentuk sperma.

Sperma yang baik menurut para ahli, jumlahnya harus lebih dari 20 juta setiap cc-

nya dengan gerakan lebih dari 50% dan memiliki bentuk normal lebih dari 30% .

Bila dalam pemeriksaan ditemukan kelainan pada sperma, maka waktu tiga bulan

setelah pemeriksaan dianggap sudah cukup untuk melakukan penyembuhan.

Demikian halnya bagi calon mempelai wanita, jangka waktu tiga bulan juga

dianggap memadai untuk memperbaiki siklus menstruasi calon pengantin wanita

yang memiliki masa menstruasi tidak lancar dengan disiplin mengikuti terapi

khusus dan intens secara kontinyu.

Pemeriksaan standar menyangkut darah antara lain dilakukan untuk

mengetahui jenis resus. Seperti bangsa Asia lainnya, perempuan Indonesia

memiliki resus darah positif. Sedangkan bangsa Eropa dan Kaukasia biasanya

memiliki resus negatif. Karena itu, pemeriksaan resus untuk pasangan campuran
yang berasal dari dua bangsa berbeda sangatlah penting. Resus berfungsi sama

dengan sidik jari yaitu sebagai penentu. Setelah mengetahui golongan dara

seseorang seperti A, B, O biasanya resusnya juga ditentukan untuk mempermudah

identifikasi. Hal itu karena perbedaan resus pada pasangan bisa berdampak fatal

saat kehamilan.

Jika ibu memiliki resus positif dan embrio menunjukkan resus negatif,

maka biasanya disarankan para ahli medis untuk melakukan pengguguran sejak

dini karena tidak mungkin janin akan bertahan hidup secara normal di dalam

rahim ibu. Meskipun pasangan ingin tetap mempertahankan janin, nantinya akan

gugur juga. Pengalaman ini biasanya di kalangan medis disebut sebagai kasus

incompabilitas resus.

Calon pengantin juga sering diminta untuk melakukan pemeriksaan darah

anticardiolipin antibody (ACA). Penyakit yang berkaitan dengan hal itu bisa

mengakibatkan aliran darah mengental sehingga darah si ibu sulit mengirimkan

makanan kepada janin yang berada di dalam rahimnya. Selain itu, jika salah satu

calon pengantin memiliki catatan down syndrome karena kromosom dalam

keluarganya, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih intensif lagi. Sebab, riwayat

itu bisa mengakibatkan bayi lahir idiot.

Dokter Wiryawan mengatakan, idealnya pemeriksaan kesehatan pranikah

dilakukan enam bulan sebelum dilangsungkan pernikahan. Pertimbangannya, jika

ada sesuatu masalah pada hasil pemeriksaan kesehatan kedua calon mempelai,

masih ada cukup waktu untuk konseling atau pengobatan terhadap penyakit yang

diderita. Ukuran waktu itu pun fleksibel. Artinya, pemeriksaan kesehatan pranikah

dapat dilakukan kapan pun selama pernikahan belum berlangsung.


Pemeriksaan kesehatan pranikah penting untuk mengetahui kondisi

pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan Anda, terutama yang

berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika

(keturunan), juga untuk memperoleh kesiapan mental karena masing-masing

mengetahui benar kondisi kesehatan calon pasangan hidupnya.

Melalui pemeriksaan kesehatan pranikah juga dapat diketahui penyakit-penyakit

yang nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat membahayakan calon pasutri,

termasuk bakal keturunannya. (Wilda Nurlianti, 2012).

Menurut Wiryawan, juga penting dilakukan untuk mencegah kehamilan

yang tidak direncanakan, terutama pada pasangan yang akan menikah dalam usia

muda. Kehamilan adalah sesuatu yang sebaiknya direncanakan dan dipersiapkan.

Untuk itulah bagi calon pasutri usia belia, perlu konseling mengenai kontrasepsi.

Maka dari itu, jangan sepelekan pemeriksaan kesehatan dan konseling pranikah.

Jika tak waspada,ada banyak risiko yang dapat menghadang dalam menjalani

pernikahan. Jadi, hindari risiko sedini mungkin, periksakan kesehatan Anda dan

pasangan ke dokter atau rumah sakit terdekat, yang menyediakan paket

pemeriksaan kesehatan khusus untuk calon pengantin. (Wilda Nurlianti, 2012).

2.5 Prosedur pemeriksaan kesehatan pra nikah

Adapun untuk prosedur pemeriksaan kesehatan pra nikah ini, umumnya

dilakukan dengan mendatangi dokter spesialis kandungan (obgyn), dokter

puskesmas atau dokter umum, wawancara singkat tentang riwayat kesehatan guna

mengetahui penyakit apa yang pernah diderita, riwayat kesehatan pada anggota

keluarga, juga keadaan lingkungan sekitar dan kebiasaan sehari-hari (merokok,

pengguna obat-obatan terlarang). Kemudian akan dilakukan pemeriksaan fisik


untuk mengetahui kelainan fisik seperti tekanan darah, keadaan jantung, paru-

paru, dan tanda-tanda fisik dari penyakit. (Wilda Nurlianti, 2012).

Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah yang dilakukan seperti :

1. Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk mengetahui

adanya kelainan atau penyakit darah.

2. Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan

penyakit lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih,

pemeriksaan golongan darah dan rhesus yang akan berguna bagi calon

janin.

3. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes melitus.

4. Pemeriksaan HbsAG untuk mengetahui kemungkinan peradangan hati.

5. Pemeriksaan VDLR/ RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan

penyakit sifilis.

6. Pemeriksaan TORC untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan parasit

Toxoplasma, virus Rubella dan virus Cytomegalo yang bila menyerang

pada perempuan di masa kehamilan nanti.

Untuk persiapan, pasien biasanya diharuskan berpuasa, sehari sebelum

pemeriksaan. Setelah sample darah diambil, Anda dapat menikmati sarapan.

Selama puasa, hanya diperbolehkan minum air putih. Jangan lupa membawa

sedikit sample faeces (tinja) pagi hari di dalam wadah yang bersih. Kini tinggal

bagaimana kesadaran dan kemauan calon mempelai berdua. Apakah mau

untuk ”sedia payung sebelum hujan” dan berlatih menerima pasangan

sepenuhnya. Akan tetapi perlu diingat, jangan membuat hasil


pemeriksaan pranikah sebagai dasar utama kelangsungan suatu pernikahan.(Wilda

Nurlianti, 2012).

Anda mungkin juga menyukai