Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

KONSELING PRA PERNIKAHAN

Oleh Kelompok 1 :

1. Maharani syalsyabiela P27824217003


2. Laela al murahman P278242170
3. Devi galuh permata P27824217031
4. Pravita ayulola l P27824217043

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEBIDANANKAMPUS MAGETAN
MAGETAN
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tema : Konseling Pra Nikah


Topik : Kesehatan Pra Nikah
Subtopik : Persiapan Pra Nikah
Sasaran : Pria dan Wanita yang akan menikah
Pelaksanaan
Hari / tanggal :
Waktu : 30 menit
Lokasi :
Tujuan :
1. Umum : setelah diberikan penyuluhan 1 x 30 menit
diharapkan klien dapat memahami persiapan pra nikah
2. Khusus : setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama
1 x 30 menit diharapkan klien yang akan menikah dapat memahami
tentang:
1. pengertian promkes pranikah
2. mengetahui upaya-upaya konseling kesehatan pranikah
3. mengetahui pentingnya kesehatan pranikah
4. mengetahui bagaimana prosedur pemeriksaan kesehatan
pranikah
Metode : Diskusi, tanya jawab
Media :
Materi (terlampir) :
1. pengertian promkes pranikah
2. upaya-upaya konseling kesehatan pranikah
3. pentingnya kesehatan pranikah
4. prosedur pemeriksaan kesehatan pranikah
KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan ResponKlien

1 5 menit 1. Pembukaan :
a. Mengucapkansalam. a. Klienmenjawabsalam.
b. Memperkenalkandiri. b. Klienmenerimadenganbaik.
c. Menjelaskanmaksud dan c. Klienmendengarkandenganbaik.
tujuan. d. Klienmnyetujui.
d. Kontrakwaktu. e. Klienmenjelaskanpersepsinya.
e. Apersepsi
2 20 menit 2. KegiatanInti :
a) Menjelaskan pengertian a. Mendengarkan dengan penuh
promkes pranikah perhatian.
b) Menjelaskan upaya- b. Mendengarkan dengan penuh
upaya konseling perhatian.
kesehatan pranikah c. Mengajukan pertanyaan yang
c) Menjelaskan pentingnya kurang dimengerti.
kesehatan pranikah d. Mendengarkan dan
d) Menjelaskan prosedur memperhatikan dengan seksama.
e. Mendengarkan dengan penuh
pemeriksaan kesehatan
perhatian.
pranikah f. Mendengarkan dengan penuh
seksama
e) Memberikesempatanklie
g. Bertanya dan mendengarkan
nuntukbertanya dan
dengan seksama
menjawabpertanyaan.

3 5 menit 3. Penutup :
a. Menyimpulkanmateri a. Mendengarkan kesimpulan
b. Evaluasisumatif b. Menjawab pertanyaan
c. Mengucapkansalampenutu c. Menyampaikan refleksi perasaan
p. d. Menjawab salam
MATERI
PENGERTIAN
promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktif
pranikah. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu
dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja diberi pengertian tentang
hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi
kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan,
pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
Menurut undang-undang nomor 1 tahun 1974 pengertian pernikahan
adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa. perkawinan
diindonesia hanya diinginkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19
tahun, sedangkan pihak wanita mencapai umur 16 tahun.
Upaya-upaya promosi kesehatan Pada Pasangan Pranikah:
1. Persiapan Pranikah
Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu
persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental psikologis dalam
menghadapi pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta
persiapan fisik sebelum menikah.
a. persiapan ilmu tentang pernikahan.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. untuk apa
kita menikah.visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri
diharapkan akan melanggengkanpernikahan.
b. Persiapan mental psikologis menghadapi pernikahan.
Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-masa
sebelumnya. Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang
berasal dari keluarga yang memiliki kebiasaan yang berbeda. Didalamnya
terbuka semua sifat-sifat asli masing-masing. Mempersiapkan diri untuk
berlapang dada menghadapi segala kekurangan pasangan adalah hal yang
mutlak diperlukan. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan pikiran dan
perasan kita dengan baik kepada pasangan juga perlu diperhatikan, agar
emosi negatif tidak mewarnai rumah tangga kita.
c. Persiapan Ruhiyyah/spiritual.
Menikah itu ibadah, oleh karena itu seluruh proses yang dilalui dalam
pernikahan itu harus dengan nuansa ibadah. Proses sebelum menikah
sampai pernikahan itu sendiri juga setelah menikah tidak boleh jauh dari
nuansa penghambaan diri kepada Allah.
d. Persiapan Fisik
Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita
untuk memasuki dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita
dan cara kerjanya sangat penting bagi kita. Memeriksa kesehatan alat-alat
reproduksi juga penting agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan
setelah menikah. Selain itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang
sehat. Banyak ornag yang sudah menikah tapi tidak tahu bagaimana
berhubungan seks dengan sehat dan menyenangkan bagi masing-masing
pasangan. Hal ini penting karena merupakan bagian dari kunci kebahagiaan
dalam berumah tangga.
2. Menurut Pratiwi 2011, upaya-upaya promosi kesehatan pada pasangan
pra nikah sebagai berikut
A. Upaya promotif
1. penyuluhan tentang gizi pada pranikah
pasangan pranikah banyak mengesampingkan nutrisi nya dengan alasan
sibuk mempersiapkan pernikahannya yang sebenarnya tidak perlu terlalu
dipusingkan. Al ini sering tejadi pada wanita yang sibuk dengan program
diet nya yang nanti akan berdampak pada psikologisnya. untuk itu
penyuluhan tentang gizi seimbang sanat diperlukan agar tidak terjadi
kekurangan nutrisi
2. Sex Education
Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada pasangan pranikah
agar hubungan nya tetap harmonis. Karena fakta membuktikan banyak
pasangan yang bercerai karena kurangnya pendidikan seks sebelum nikah.
Pendidikan seks ini dapat kita lakukan dengan cara penyuluhan seperti
pendidikan tentang kesehatan reproduksi, PMS (Penyakit Menular Seksual),
cara dan waktu berhubungan yang sehat, dan lain-lain.
3. Personal Hygiene
Merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi pasangan pranikah.
Dimana biasanya pasangan pranikah terutama wanita lebih sering
melakukan perawatan yang terdiri dari perawatan payudara, kulit, rambut,
kuku, genitalia dll. Tetapi hal ini terkadang tergantung pada budaya masing-
masing daerah.
4. Imunisasi TT
Imunisasi adalah memberi kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Sedangkan pengertian Tetanus Toksoid adalah proses untuk
membangun kekebalan sebagai pencegahan terhadap tetanus. (Idanati
Rukna, 2005)
Vaksin tetanus yaitu toksin kuman yang telah dilemahkan dan
kemudian dimurnikan. Vaksin TT dipergunakan untuk pencegahan
tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi wanita usia
subur dan juga untuk pencegahan tetanus (Idanati Rukna, 2005).
Berdasarkan dari cara timbulnya, makaterdapat dua jenis kekebalan
yaitu :
1) Kekebalan aktif
Kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan antigen
seperti pada manusia. Kekebalan aktif biasanya berlangsung lebih
lama.
2) Kekebalan pasif
Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh tubuh
itu sendiri. Kekebalan pasif tidak berlangsung lama karena akan
dimetabolisme oleh tubuh.

Suntikan TT CPW ini sebaiknya dilakukan 1 bulan sebelum pernikahan.


Pada calon pengantin wanita 2 kali bila langsung terjadi kehamilan
dengan jarak waktu  2 tahun dilakukan TT ulang pada ibu hamil
masing-masing pada kehamilan ke 7 dan ke 8. Dimasa mendatang
diharapkan setiap perempuan telah menghadapi imunisasi tetanus 5 kali,
sehingga daya perlindungan terhadap tetanus seumur hidup, dengan
demikian bayi yang dikandung kelak akan terlindungi dari penyakit
tetanus neonatorum.

Dosis SaatPemberian % Perlindungan Lama Perlindungan


TT I Pada kunjungan pertama 0% 1 tahun
atau sedini mungkin pada
kehamilan
TT II Minimal 4 minggu 80 % 3 tahun
setelah TT I
TT III Minimal 6 minggu 95% 5 tahun
setelah TT II atau selama
kehamilan berikutnya
TT IV Minimal setahun setelah 99 % 10 tahun
TT III kehamilan
berikutnya
TT V Minimal setahun setelah 99% Selamaseumurhidup
TT kehamilan berikutnya

TT 1 Langkah awl untuk menembangkan kekebalan tubuh terhdap infeksi


TT 2 4 minggu setelah TT 1 untuk memyempurnakan kekebalan
TT 3 6 bulan atau lebih setelah TT 2 untuk menguatkan kekebalan
TT 4 1 tahun atau lebih setelah TT 3 untuk meneluarkan kekebalan
TT 5 1 tahun atau lebih setelah TT 4 untuk mendapatkan kehlebalan penuh

I. EFEK SAMPING IMUNISASI TT


Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan
dan pembengkakan pada tempatsuntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah
antigen yang sangataman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada
bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT
(Saifuddin dkk, 2001). Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini
akan sembuh sendiri dan tidak perlu kan tindakan/pengobatan (Depkes
RI, 2000).

B. Upaya Preventif
1. Pemeriksaan papsmear
Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya seseorang itu
terjangkit kanker serviks. Dapat disarankan pada pasangan melakukan
pemeriksaan ke laboratorium atau ke rumah sakit
2. Pemeriksaan Hematologi
Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak nya seseorang
menderita kelainan darah.Seperti terjangkit HIV, TB, virus rubella ,virus
toxoplasma dan sebagainya. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukakan 4 bulan
sebelum pernikahan karna dalam jarak waktu yang cukup akan keluar hasil
pemeriksaan dan jika ada kelainan dapat dilakukan penanggulangan
permasalahannya.
C. Upaya kuratif
Pengobatan TORCHdan kanker seviks pada wanita yang akan menikah
dengan memberikan pengobatan secara intensif. Menyakinkan pada
pasangan kalau terjangkitnya penyakit tersebut bukan berarti tidak dapat
menikah dan menjalani hidup sebagai seorang istri. Perbaikan nutrisi pada
pasangan pra nikah untuk memperbaiki tingkat kesuburan pasangan dan
mencegah terjadinya infertilitas.
D. Upaya Rehabilitatif
Di dalam upaya rehabilitatif promosi kesehatan pra nikah, dapat mengenai
perawatan kanker serviks tingkat lanjut. Memberikan perawatan pada
wanita yang akan menikah dan telah menjalani pengobatan lanjutan. Disini
dilakukan pemulihan fisik dan mental. Meyakinkan dan memulihkan
kepercayaan diri pasien sehingga dapat menjalani hidupnya sebagai seorang
istri dan ibu nantinya
Metode Konseling Pranikah serta Pentingnya Kesehatan Pranikah
Menurut dr. Diryawan Permadi, spesialis obstetri dan ginekologi dari
Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran / rumah sakit Hasan Sadikin Bandung pemeriksaan
dan konseling kesehatan bagi calon suami istri penting dilakukan, terutama
untuk mengetahui kemungkinan kondisi kesehatan anak yang akan
dilahirkan. Dengan pemeriksaan itu,dapat diketahui riwayat kesehatan
kedua belah pihak, termasuk soal genetik, penyakit kronis, hingga penyakit
infeksi yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan keturunan. Dengan
pemeriksaan kesehatan, dapat diketahui riwayat genetik dalam keluarga
calon mempelai pria dan wanita. Misalnya ada tidaknya penyakit kelainan
darah seperti thalassemia dan hemofilia. Kedua
penyakit itu bisa diturunkan melalui pernikahan dengan pengidapnya atau
mereka yang bersifat pembawa (carrier) (Wilda Nurlianti, 2012). Setelah
pemeriksaan, dapat dilihat kemungkinan perpaduan kromoson yang timbul.
Jika memang ada penyakit keturunan dalam riwayat keluarga kedua atau
salah satu calon mempelai, dapat dilihat kemungkinan risiko yang timbul,
seperti terjadinya keguguran hingga kemungkinan cacat bawaan
(kongenital) jika kelak memiliki anak. Dari sini, calon pasangan suami istri
(pasutri) akan punya pemahaman bahwa bila orangtua atau garis
keturunannya mengidap penyakit genetik, anak yangakan lahir nanti pun
berisiko mengidap penyakit yang sama. Penyakit lainnya yang perlu
dideteksi prapernikahan adalah penyakit kronis seperti diabetes mellitus
(kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), kelainan jantung,
hepatitis B hinggaHIV/AIDS. Penyakit-penyakit itu dapat memengaruhi
saat terjadinya kehamilan, bahkan dapat diturunkan.( Wilda Nurlianti, 2012)
Hasil analisa data medis mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak
terjadi pada calon ibu khususnya di Indonesia adalah terjangkitnya virus
toksoplasma. Virus yang bisa mengakibatkan kecacatan pada bayi ini
biasanya disebabkan seringnya kaum perempuan mengkonsumsi daging
yang kurang matang atau tersebar melalui kotoran atau bulu binatang
piaraan. Oleh karena itu, untuk mengetahuinya, agar dapat ditangani secara
dini diperlukan pemeriksaan toksoplasma, rubella, virus cytomegalo, dan
herpes yaitu yang sering disingkat dengan istilah pemeriksaan terhadap
TORCH
Demikian pula, pada calon pengantin pria biasanya diperlukan untuk
dilakukan pemeriksaan sejumlah infeksi seperti sipilis dan gonorrhea. Selain
itu banyak juga dari pengalaman klinis dilakukan pemeriksaan sperma untuk
memastikan kesuburan untuk calon mempelai pria. Dalam kapasitas ini,
pemeriksaan sperma dilakukan dalam tiga kategori yaitu jumlah sperma,
gerakan sperma dan bentuk sperma. Sperma yang baik menurut para ahli,
jumlahnya harus lebih dari 20 juta setiap cc-nya dengan gerakan lebih dari
50% dan memiliki bentuk normal lebih dari 30% . Bila dalam pemeriksaan
ditemukan kelainan pada sperma, maka waktu tiga bulan setelah
pemeriksaan dianggap sudah cukup untuk melakukan penyembuhan.
Prosedur Pemeriksaan kesehatan Pra nikah
Adapun untuk prosedur pemeriksaan kesehatan pra nikah ini, umumnya
dilakukan dengan
mendatangi dokter spesialis kandungan (obgyn), dokter puskesmas atau
dokter umum, wawancara singkat tentang riwayat kesehatan guna
mengetahui penyakit apa yang pernah diderita, riwayat kesehatan pada
anggota keluarga, juga keadaan lingkungan sekitar dan kebiasaan sehari-hari
(merokok, pengguna obat obatan terlarang). Kemudian akan dilakukan
pemeriksaan fisik untuk mengetahui kelainan fisik seperti tekanan darah,
keadaan jantung, paru-paru, dan tanda-tanda fisik dari penyakit. (Wilda
Nurlianti, 2012)
Jenis pemeriksaan kesehatan pra nikah yang dilakukan seperti:
1. Pemeriksaan hematologi rutin dan analisa hemoglobin, untuk
mengetahui adanya kelainan atau penyakit darah.
2. Pemeriksaan urinalisis lengkap, untuk memantau fungsi ginjal dan
penyakit lain yang berhubungan dengan ginjal atau saluran kemih,
pemeriksaan golongan darah dan rhesus yang akan berguna bagi
calon janin.
3. Pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan diabetes
melitus.
4. Pemeriksaan HbsAG untuk mengetahui kemungkinan peradangan
hati.
5. Pemeriksaan VDLR/RPR untuk mengetahui adanya kemungkinan
penyakit sifilis.
6. Pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan
parasit toxoplasma, virus Rubella dan virus Sytomegalo yang bila
menyerang pada perempuan di masa kehamilan nanti.
Untuk persiapan, pasien biasanya diharuskan berpuasa, sehari sebelum
pemeriksaan. Setelah sample darah diambil, Anda dapat menikmati sarapan.
Selama puasa, hanya diperbolehkan minum air putih. Jangan lupa membawa
sedikit sample faeces (tinja) pagi hari di dalam wadah yang bersih. Kini
tinggal bagaimana kesadaran dan kemauan calon mempelai berdua. Apakah
mau untuk ”sedia payung sebelum hujan” dan berlatih menerima pasangan
sepenuhnya. Akan tetapi perlu diingat, jangan membuat hasil pemeriksaan
pranikah sebagai dasar utama kelangsungan suatu pernikahan. (Wilda
Nurlianti, 2012)

Anda mungkin juga menyukai