R DENGAN
MASALAH KURANGNYA PEMAHAMAN TENTANG
KB DI DUSUN IV DESA SEI NANGKA
KEC.SEI KEPAYANG BARAT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Menyetujui
Pembimbing
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Praktek Belajar
Lapangan (PBL) di Dusun IV Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat.
masukan dan bimbingan dari berbagai pihak. Adapun tujuan dibuatnya Laporan
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan, sehingga laporan ini dapat terlesaikan. Untuk itu penulis
2. Ibu Nani Jahriani SST, MKes selaku Direktris Akademi Kebidanan As Syifa
Kisaran
3. Ibu Usti Fina Hasibuan, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing Akademi
Barat.
Demikianlah laporan ini dibuat agar bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kisaran,November 2015
i
(Penulis)
ii
DAFTAR ISI
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................. 19
4.1 Pembahasan Masalah ...................................................................................... 19
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dengan menerapkan materi yang telah didapat dibangku kuliah terutama mata kuliah
nyata tentang peran dan fungsi bidan di masyarakat dan memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk bekerja dengan individu, keluarga dan kelompok di tatanan
masyarakat.
tidak dirasakan oleh keluarga, karena keluarga terutama di desa masih menganut
kebiasaan-kebiasaan adat istiadat yang dapat merugikan kesehatan. Hal tersebut juga
pengetahuan dan yang paling kuat mempengaruhinya adalah KB. Pada saat ini negara
kita sedang menghadapi masalah dengan peningkatan jumlah penduduk 5 juta per
tahun. Tingginya angka kematian ibu dan bayi menjadi permasalahan yang perlu
ditindak lanjuti
1
Dari Hasil Praktek Belajar Lapangan yang dilakukan di desa Sei Nangka
ada ditemukan masyarakat yang kurang nya pemahan nya tentang KB. Sehingga
1.3 Manfaat
Dengan adanya praktek belajar lapangan di Desa Sei Nangka Kecamatan Sei
Kepayang Barat, diharapkan agar keluarga binaan memahami tentang manfaat ber
KB.
Dengan adanya praktek belajar lapangan di Desa Sei Nangka Kecamatan Sei
kesehatan.
2
Agar dapat mengaplikasikan teori yang selama ini dipelajari ke masyarakat
a. Lokasi
Lokasi Praktek Belajar Lapngan (PBL) di Desa Sei Nangka Kecamatan Sei
Kepayang Barat.
b. Jadwal Kerja
desa.
Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat atas nama Ny.R
3
Dalam rangka pembinaan kesehatan keluarga dan masyarakat digunakan
1.5.1 Wawancara
secara langsung.
1.5.2 Observasi
Pengumpulan data dari kantor kepala desa, puskesmas dan bidan desa.
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
ASI adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-
garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai
makanan utama bagi bayi.
ASI ekslusif adalah pemberian air susu ibu kepada bayi usia 0 – 6 bulan tanpa
makanan pendamping ASI
a. Protein
Protein dari susu (curd) disebut kasein kadar protein yaitu laktal bumil dan laktal
globulin lebih besar pada air susu ibu dibanding air susu sapi
b. Lemak
Air susu ibu mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh yang sama
kadarnya, yang dapat diabsorbsi oleh bayi secara lebih mudah daripada butir-
butir lemak yang terdapat pada susu sapi. Kadar kolesterol alebih tinggi dari pada
susu sapi
c. Karbohidrat
Mengandung faktor bifidus, dan faktor ini tidak terdapat di dalam air susu sapi.
Faktor-faktor pelindung ini semua ada di dalam air susu ibu yang matur dan di
dalam kolostrum. Kadar faktor ini berubah selama masa laktasi bayi mulai
membentuk sistem imunilogisnya sendiri.
5
2.1.2 Keuntungan ASI bagi bayi
2. Faktor psikologis
a. Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita
6
b. Tekanan batin
3. Faktor fisik ibu
Ibu sakit, misalnya mastitis, panas, dsb
4. Faktor kurangnya petugas kesehatan, sehingga masyarakat kurang mendapat
penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI
5. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI
6. Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang
menganjurkan pengganti ASI dengan susu kaleng
1. Makanan ibu
2. Ketenangan jiwa dan pikiran
3. Frekuensi menyusui
4. Istirahat yang cukup
5. Perawatan payudara yang teratur
2.2 Kebidanan Komunitas
2.2.1 Pengertian
7
2.2.2 Sasaran pelayanan kebidanan komunitas
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah komuniti didalam komuniti
terdapat kumpulan individu yang membantu keluarga atau kelompok dalam suatu
mayarakat. Sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak dalam
keluarga
Ibu : Calon ibu/masa pranikah, ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, ibu meneteki, ibu masa interval, menopause
Anak : Bayi, balita, masa sekolah
Keluarga berencana : Nucler familly (suami, istri, anak), extended familly
(keluarga besar, kakek, nenek dll)
Masyarakat : masyarakat desa kelurahan dalam batas wewenang
kerja
8
Adalah suatu kelompok manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan
atau unit masyarakat yang terkecil dan sebagainay. Tetapi tidak selalu ada hubungan
darah, ikatan perkawinan dan ikatan – ikatan lain. Mereka hidup bersama dalam satu
rumah (tempat tinggal), biasanya di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan
makan dari satu periuk. (Dep. Kes. RI. 1993)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
suatu rumah tangga, berinetraksi satu sama lain di dalam peranannya masing –
masing dalam keadaan saling ketergantungan. (Dep. Kes. RI. 1998)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup di
dalam peranannya masing – masing danmenciptakan serta merpertahankan seuatu
kebudayaan (Salvicion G. Balion dan Maklaya 1989)
Dari ketiga batasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah :
a. Unit terkecil masyarakat
b. Terdiri dari dua orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
f. Berinteraksi satu sama lain
g. Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing – masing
h. Menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
9
BAB III
Desa Subur adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Air Joman
Jumlah KK : 312 KK
Batas
10
3.1.3 Data Demografi
keluarga binaan yang mulai dilakukan pada tanggal 21 November 2016 s/d 3
3.2.1 Biodata
Umur : 28
Agama : Islam
11
Suku/Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Usia : 22
Agama : Islam
Suku : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Keluarga
(Lk)
(Pr)
(Lk) sekolah
12
Tipe keluarga ini ysng dominan dengan pengambilan keputusan adalah Ayah
1. Kebiasaan tidur
keluarga masing-masing.
2. Kebiasaan makan
keluarga baik.
Ayah sehari-hari bekerja, dan waktu luang nya biasanya beristirahat dan
menonton tv.
1. Perumahan
Semi permanen yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu,
13
2. Sumber air minum
Penggunaan sumber air dari sumur. Keadaan air cukup bersih, tidak berbau
dan keadaannya tidak baik dengan jarak sumur dan septitank 3 meter.
kemudian dibakar.
Bila anggota keluarga ada yang sakit maka di bawa ke klinik bidan.
8. Keluarga berencana
9. Riwayat persalinan
Pertumbuhan fisik anak Tn. S baik dan tidak ditemukan kelainan gizi.
14
3.3 Masalah
Ibu mengatakan sejak lahir anaknya sudah diberi asi dan diberi pisang. Dan
sekarang ini anaknya sudah diberi makan pendamping asi karena kurangnya
pengetahuan dan pemahaman tentan asi esklusif pada bayi akan mempengaruhi
kesehatan bayi. Dan sanitasi lingkungan keluarga kurang memenuhi syarat. Dengan
1. Perumusan Masalah
3.5 Pelaksanaan
15
- sanitasi lingkungan cara mengolah sampah yang baik dan pembuangan limbah
yang baik.
3.6 Evaluasi
- Ibu sudah memahami tentang asi esklusif dan pola makanan bayi.
16
BAB IV
PEMBAHASAN
Praktek Belajar Lapangan (PBL) di dusun I Desa Subur Kecamatan Air Joman
pengumpulan data dari rumah ke rumah warga tidak mengalami hambatan apapun.
Dalam hal ini penulis mengambil satu keluarga untuk dijadikan keluarga
binaan. Keluarga yang penulis ambil berada di dusun I Desa Subur Kecamatan Air
Joman. Masalah yang ada pada keluarga ini ialah kurangnya pemahaman ibu
mengenai asi esklusif dan pola makanan bayi. Penulis melakukan wawancara kepada
Ny. W dari identitas keluarga, keadaan lingkungan sampai dengan kegiatan yang
bahwa :
1. Ibu sudah memberikan asi dan pisang kepada anaknya sejak lahir.
Dalam hal ini penulis memberi binaan, arahan, dan penyuluhan kepada bapak
dan terutama kepada ibu tentang apa sebenarnya asi esklusif. Setelah melakukan
binaan, arahan dan penyuluhan tentang asi esklusif, ibu sudah memahami dengan
baik apa itu asi esklusif dan pola makanan yang baik untuk anaknya.
17
BAB V
PENUTUP
masyarakat di Desa Subur Kecamatan Air Joman dari tanggal 21 November sampai 3
Desember 2016. Maka penulis mengambil kesimpulan dan saran sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
masalah terdapat pada keluarga binaan Tn.S yang tidak memperhatikan kebersihan
lingkungan rumahnya dan Ny. W yang kurang memahami asi esklusif dan pola
makanan bayi. Penulis telah melakukan kunjungan, binaan dan penyuluhan terhadap
keluarga Tn. S. Setelah melakukan pembinaan terhadap keluarga ini diharapkan ibu
dapat memahami dengan baik tentang asi esklusif dan pola makanan bayi.
5.2 Saran
5.2.2 Mahasiswa
18
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati, Atikah dan Eni Rahmawati.2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
Liana, meida, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan III. Jakarta : Trans Info Media
http://parfumlawang.blogspot.co.id/2012/05/asuhan-kebidanan-komunitas-pada.html
https://tiarameltiaputri.wordpress.com/2014/11/22/asi-eksklusif/
19