KECAMATAN SUKAMAKMUR
Disusun Oleh :
NIM : 712403S13088
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Mengetahui,
Direktur
AKBID Muhammadiyah Banda Aceh
Dra.Hj.Eulisa Fajriana,M.kes
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya
penulis telah menyelesaikan laporan individu kebidanan komunitas di desa lambirah kecamatan
ukamakmur kabupaten aceh besar tanggal 09 November sampai 21 November 2015..
Penulis laporan ini untuk menggambarkan hasil dari PBL yang dilaksanakan. Dalam
penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan hambatan dan rintangan, namun atas
bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan
individu kebidanan komunitas ini.
Untuk itu pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
(ROTA WIDIANA)
NIM : 712403S13088
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan umum dan Tujuan Khusus
C. Manfaat
D. Metode
E. Langkah kerja
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Batasan komunitas/masyarakat
B. Tipe-tipe komunitas/masyarakat
C. Ciri-ciri Masyarakat Sehat
BAB III ASUHAN / MANAJEMEN KEBIDANAN
A. Data dan indentifikasi (Pengkajian)
B. Analisa data
C. Perumusan Masalah
D. Perioritas masalah
E. Perencanaan
F. Pelaksanaan
G. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN KASUS
Asuhan Kebidanan pada Keluarga Tn. Junaidi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. DAFTAR PUSTAKA
D. LAMPIRAN LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUUAN
A. Latar Belakang
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan
kebidanan
Sasaran pelayanan kebidanan komunitas Individu (ibu dan anak), keluarga dan
masyarakat. Tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah meningkatkan kesehatan
ibu dan anak balita di dalam keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam
komunitas tertentu Bidan berperan sebagai pendidik, pengelola, pelaksana, peneliti,
pemberdaya, advokat, kolaborator dan perencana. Jaringan kerja kebidanan komunitas
antara lain puskesmas/ puskesmas pembantu dimana bidan sebagai anggota tim, bisa juga
di Polindes, Posyandu, BPS ataupun rumah pasien sebagai pemimpin tim sekaligus
sebagai pengelola dan pelaksana.
Visi Indonesia Sehat 2010 adalah Terciptanya masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia yang mayoritas penduduknya hidup dalam lingkungan sehat, mempunyai
perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi- tingginya
di seluruh wilayah RI.
C. Manfaat
1. Bagi institusi
Semoga dengan adanya laporan praktek belajar lapangan individu ini dapat
dipakai sebagai referensi dan laporan keadaan keluarga binaan di desa kayee
adang
2. Bagi kebidanan komunitas
Sebagai bahan renungan dari berbagai masalah yang dihadapi dalam masyarakat
dan dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai solusi bersama masyarakat.
3. Bagi keluarga binaan
Agar dapat mengetahui secara dini adanya masalah kesehatan di dalam keluarga
4. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan kebidanan komunitas dan melatih penulis dalam
mengaplikasikan kemampuan bertindak secara efektif dan menjadi suatu
pengalaman yang berguna.
D. Metode
Adapun metode yang digunakan dalam pembuatan laporan keluarga binaan ini adalah :
1. Home visit
2. Observasi
3. Tanya jawab
4. Wawancara
E. Langkah kerja
Langkah-langkah yang ditempuh dalam asuhan keluarga berencana di desa Kayee Adang
kecamatan sukamakmur adalah sebagai berikut :
1. Mendata seluruh masyarakat yang ada di desa Kayee Adang
2. Mengkaji dan mentabulasi data yang meliputi :
- Distribusi jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin
- Kesehatan lingkungan
- Kesehatan reproduksi
- Jumlah Pus yang menggunakan KB
- Jumlah ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui
- Jumlah ibu hamil yang imunisasi TT
3. Dari data yang penulis kaji selama ini penulis mengambil satu keluarga yang
bermasalah yang akan dijadikan keluarga binaan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Keluarga
1. Menurut Depkes RI, 1998
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan.
2. Menurut sub rajino (2004)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional, individu yang mempunyai peran dan masing-masing
yang merupakan bagian dari keluarga.
B. Batasan keluarga
1. Pemegang kekuasaan dalam keluarga
- Patriokal : yang memegang kekuasaan dalam keluarga di pihak ayah.
- Matriokal : yang memegang kekuasaan dalam keluarga dipihak ibu.
- Equatarian : yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu.
2. Peranan keluarga
Peranan keluarga mengganbarkan seperangkat perilaku interpersonal,sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan kondisi tertentu berbagai
perasaan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
- Peranan Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anaknya. Berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberian rasa aman sebagai kepala keluaga dan
sebagai anggota dari kelompok social serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
- Peranan Ibu
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anak, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya serta pelindung dan
sebagai salah satu kelompok dari peranan socialnya serta anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga berperan sebagai pencari nafkah tambahan
bagi keluarganya.
- Peranan Anak
Anak-anak melaksanakan peranan psiko/social sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, social, dan spiritual.
3. Fungsi keluarga
Ada 5 fungsi keluarga menurut WHO :
a. Fungsi biologis yaitu
1. Memeriksakan/mengurus keturunan
2. Membesarkan anak
3. Memberikan makan bagi keluarga
4. Melindungi kesehatan para anggota keluarga
5. Memberikan kesempatan
b. Fungsi psikologis yaitu
1. Identitas keluarga serta rasa aman
2. Pendewasaan kepribadian bagi para anggota keluarga
3. Perlindungan secara psikologis
4. Kemampuan untuk mengadakan hubungan keluarga dalam keluarga lain
(masyarakat)
c. Fungsi social budaya
1. Meneruskan nilai-nilai budaya yaitu untuk
2. Sosialisasi pembentukan norma-norma tingkah laku pada tiap tahap
3. Perkembangan anak serta kehidupan keluarga
d. Fungsi social ekonomi yaitu untuk
1. Mencari sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
2. Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran/tabungan
3. Pengaturan ekonomi/keuangan
e. Fungsi pendidikan yaitu
1. Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan
dengan fungsi-fungsi lain
2. Persiapan untuk kehidupan dewasa
3. Memenuhi peranan sebagai anggota keluarga yang dewasa
C. Tipe-tipe keluarga
Struktur keluarga terdiri dari :
1. Patrilineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ayah.
2. Matrivineal : adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
3. Matrilokal : adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah suami.
4. Patrilokal : adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena
adanya hubungan dengan suami atau istri.
5. Keluarga kawinan : adalah suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami istri.
D. Ciri-Ciri Keluarga
Suami sebagai pengambilan keputusan
Merupakan suatu kesatuan yang utuh
Bentuk monogram
Bertanggung jawab
Pengambilan keputusan
Meneruskan nilai-nialai budaya bangsa
Ikatan keluarga yang sangat erat
Mempunyai semangat gotong royong
4. Kegiatan sehari-hari
a. Kebiasaan tidur
Tn.J tidak pernah tidur siang, tidur malam 6 jam perhari
Ny.N tidur siang kadang-kadang, tidur malam 7 jam perhari
Tn.F tidur siang kadang-kadang, tidur malam 9 jam perhari
b. Kebiasaan makan
Semua anggota keluarga makan 3x sehari dengan makanan pokok beras, lauk
pauk sesuai kemampuan keluarga (tahu, tempe, daging, dan telur kadang
kadang), namun dalam keluarga tidak pernah makan secara bersama sama,
karena kesibukan masing masing.
c. Pola Eliminasi
Seluruh anggota keluarga menyatakan BAB 1x/ hari dan BAK 5x/ hari.
d. Pola kebersihan perorangan/ personal hygiene
Mandi, gosok gigi dan ganti baju 2x sehari
e. Pola kebiasaaan makan
Ada anggota keluarga yang merokok
Tidak ada waktu khusus untuk berolahraga
f. Penggunaan waktu senggang
Seluruh anggota keluarga sibuk melakukan aktifitasnya sendiri sehingga jarang
sekali keluarga ini menggunakan waktu senggang bersama sama. Waktu untuk
berkumpul biasanya pada malam hari, di saat seluruh anggota keluarga berada di
rumah.
g. Rekreasi keluarga
Dapat dikatakan bahwa keluarga ini jarang melakukan rekreasi.
h. Keadaan social ekonomi
Penghasilan Tn.J RP. 500.000/bulan dan Ny.N hanya mendapatkan uang dari
suami untuk kebutuhan sehari-hari.
5. Situasi rumah
a. Rumah milik sendiri
1 4 3
Ket :
4 : Ruang Tamu
5 : Dapur
2. -Ny.N
Kepala : bulat, rambut hitam dan ikal
Wajah : oval
Mata : simetris, conjutiva tidak pucat, sclera putih
Hidung : bersih
Telinga : bersih
Mulut dan gigi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : simetris
Perut : datar, hati dan limfa tidak teraba
Punggung : lordosis
Genetalia : tidak di periksa
Ekstremitas : tidak oedem, tidak sianosis
Postur tubuh : tinggi, kurus
TTV : T : 110/80 mmHg S : 36,5 C
N : 80 x/m RR : 24x/m
DJJ: 135 x/m
3. Tn. F
Umur : 3 tahun
Kepala : Mesichepal, rambut hitam lurus
Wajah : Oval
Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat, skelera tidak ikterik
Hidung : Bersih, tidak ada polip
Telinga : Bersih, Timpani mengkilat
Mulut dan gigi : Ada karies, ada lobang pada gigi
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar teroid
Dada : Simetris
Perut : Tidak diperiksa
Postur tubuh : Tinggi, kurus
TTV : TD : Tidak diperiksa N : 69 x/m
T : 37 C RR : 24 x/m
B. Analisa Data
Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn.J adalah tidak pernah mengetahui dan
mendengar tentang kehamilan trimester II. Dalam pelaksanaan pembinaan terhadap keluarga
Tn.J, tenaga kesehatan umumnya dan bidan khususnya harus bekerja sama dengan keluarga
untuk membahas masalah yang timbul dan memikirkan alternatif pemecahan masalahnya.
Dalam hal ini tindakan yang dapat diberikan bidan sebagai langkah awal adalah pemberian
penkes, sehingga diharapkan keluarga dapat menyelesaikan masalah yang timbul secara
tepat dan mandiri.
C. Perumusan Masalah
Dari data dan analisa yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa
permasalahan yang muncul sebagian besar disebabkan karena kurangnya pengetahuan
tentang kesehatan.
Adapun masalah yang ada pada keluarga Tn.J adalah sbb :
1) Ibu tidak mengetahui tentang pentingnya informasi kehamilan trimester II.
D. Prioritas Masalah
1. Prioritas masalah pada Ibu yang tidak mengetahui informasi kehamilan trimester II.
Berdasarkan prioritas masaalah dan hasil pembobotan masalah kesehatan pada Ny. N
adalah sebagai berikut :
F. Perencanaan
1) Datang untuk mendata dan menjelaskan maksud dari pendataan
2) Memberikan penyuluhan tentang :
Pengertian kehamilan trimester II
Nutrisi selama kehamilan trimester II
Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester II
Perawatan payudara kehamilan trimester II
G. Pelaksanaan
1) Pemeriksaan keadaan fisik ibu :
2) Member penyuluhan tentang :
Pengertian kehamilan trimester II
Nutrisi selama kehamilan trimester II
Tanda-tanda bahaya kehamilan trimester II
Perawatan payudara kehamilan trimester II
H. Evaluasi
Setelah melakukan pengkajian kepada keluarga Tn. J akhirnya masalah yang didapat
solusinya. Ny. N mengatakan sudah mengerti dengan penyuluhan yang sudah di
sampaikan.
SATUAN ACUAN PENYULUHAN (SAP)
KEHAMILAN TRIMESTER II
1.Tujuan umum : Setelah mengikuti penyuluhan sasaran mengerti dan memahami tentang
kehamilan trimester II
2. Tujuan khusus : Diharapkan setelah mengikuti penyuluhan ini sasaran mengerti dan
memahami tentang pengertian, nutrisi, tanda-tanda bahaya kehamilan,
dan perawatan payudara pada kehamilan trimester II.
6. Waktu/tempat : 10, 12, 15, dan 19 November 2015, dirumah keluarga binaan
Tabel Satuan Acuan Penyuluhan ( SAP ) kehamilan trimester II Pada Keluarga Tn.J
No Waktu Kegiatan Keluarga Tn. J
1. 5 menit Membuka
Member salam
Ibu menjawab
Memperkenalkan
Mendengar
diri
Menanyakan kabar
memberitahu tujuan
Ibu mengerti tujuan dan
dan maksud
penyuluhan yang akan
kedatangan
di bahas
3 15 menit Penutup
Memberi waktu Ibu bertaya mengenai
untuk ibu bertanya pengertian kehamilan
Menjawab trimester II.
pertanyaan ibu Ibu mendengarkan ,dan
dengan bahasa mengerti.
sederhana dan Ibu menjawab salam
mudah dimengerti.
Menutup dan
mengucapkan salam.
Hari :1
Hari :3
Hari :4
Kehamilan adalah suatu hal yang fisiologis atau alamiah. Sebelum memberikan asuhan
kehamilan hendaknya seorang bidan harus mengetahui konsep dasar asuhan kehamilan
sehingga bidan dapat memberi asuhan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan
kebutuhan klien serta sesuai dengan evidence based dalam praktek kebidanan. Dengan
mengetahui konsep dasar asuhan kehamilan, bidan dapat memfasilitasi klien dengan
melibatkan suami/keluarga untuk dapat mendapatkan pengalaman kehamilan yang
menyenangkan. Keterlibatan suami atau keluarga dalam asuhan kehamilan akan sangat
membantu dalam proses adaptasi ibu terhadap kehamilan, karena kehamilan melibatkan
perubahan fisik maupun emosional serta perubahan sosial di dalam keluarga.
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan) dihitung dari hari pertama haid terakhir..
(Saifudin : 2002)
Kehamilan adalah proses dan mulainya ovulasi sampai partus yaitu kira-kira 280 hari ( 40
minggu) juga disebut kehamilan mature (cukup bulan) lebih dari 43 minggu disebut
postmature dan kehamilan antara 28 minngu sampai 36 minngu desebut kehamilan premature.
(Sarwono : 2002)
Trimester II adalah usia kehamilan 4-6 bulan atau kehamilan berusia 13-28 minggu.
Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak lagi kemajuan dan
perkembangan. Kebutuhan gizi juga semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya
kehamilan.
Minggu ke-13
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan
cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai
berkembang.
Minggu ke-14
Penuhi antara lain dari 2 Piring nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil,
Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. t. Pastikan minum 6-8 gelas
air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering,
bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung
Minggu ke-24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki bengkak akibat
Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis ikan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3 bagi
pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula.
Oedema(bengkak) ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan
dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan
muka. Terkadang bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat
mengkilat, tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan
kadar garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram
ada hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
a) Pencegahan Umum
1. Istirahat cukup
2. Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
b) Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan
tanda tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan
darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan
laboratorium. (Rochjati, 2003:2)
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban
dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
a) Penanganan Umum
Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan
yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan
lakukan, pemeriksaan dalam secara digital.
Mengobservasi tidak ada infeksi
Mengobservasi tanda tanda inpartu(persalinan)
b) Komplikasi
Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
Tanda tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm(belum
cukup bulan)
3. Perdarahan hebat
4. Pusing Yang hebat
5. Gerakan bayi berkurang
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
Pada usia ini Perawatan Payudara adalah dengan melakukan pemeriksaan apakah
puting susu normal ataukah tidak.. Metode Perawatan Puting susu tersebut adalah dengan
menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari. Lakukan pengurutan di daerah sekitar
puting susu ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah
Payudara Ibu Hamil. Pemijatan ini dilakukan sehari dua kali dengan waktu 6 menit.
Perawatan payudara pada masa ini dilakukan untuk membersihkan puting dan anda
dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk buah hati anda. Adapun tips-tips perawatan
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
2. Pusing
Hal ini dapat terjadi ketika pembesaran rahim ibu menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
4. Keputihan
Karena peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari
peningkatan kadar estrogen.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan kuliah Kerja Lapangan (KKL) kebidana komuitas di Desa
Kayee Adang, kecamatan Suka Makmur selama 2 minggu yang di lakukan pada tanggga 09-
21 November 2015 melalui beberapa pendekatan seperti: kerjasama tim manajemen
kebidanan pada individu, keluarga, dan masyarakat.
Selama penerapan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kebidanan komunitas penulis menemukan
bahwa:
1. Pada keluarga binaan, kurangnya pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan
trimester II.
2. Untuk mengetasi hal tersebut perlu dilakukan pembinaan dan penyuluhan sehingga
keluargadan masyarakat lebih mengerti tentang masalah kesehatan.
B. Saran
1. Bagi institusi
Agar kepala desa memberi bimbingan secara terarah kepada mahasiswi dalam
melaksanakan KKL sehingga dapat memberikan solusi bagi permasalahan yag di hadapi
ibu dan anak
2. Bagi keluarga binaan
Disarankan kepada ibu dapat menyadari pentingnya pengetahuan tengtang masalah
kesehatan, sehingga ibu dapat mendeteksi secara dini masalah aapa yang di hadapi di
dalam keluarga. Berkeinginan untuk mengangkat derajat kesehatan yang optimal dan
memadai sehinggan meminimalkan berbagai masalah yang membahayakan diri dan
keluarga.
3. Bagi bidan
Agar lebih bekerja keras lagi untuk mencapai kesehatan yang lebih baik lagi di dalam
setiap keluarga khususnya pada ibu yang membutuhkan informasi tentang kehamilan
trimester II.
DAFTAR PUSTAKA
Prawiharjo, Sarwono. 1998. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Fak UI.Jakarta.
Rukiyah, Ai Yeyeh. Lia Yulianti. 2011. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta: TIM
Sulistyawaty, ari. 2010. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta : selemba
medica
CATATAN KEGIATAN HARIAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) DI DESA
LAMTANJONG KECAMATAN SUKA MAKMUR
PLANNING OF ACTION (POA) KULIAH KERJA LAPANGAN AKBID
MUHAMMDIYAH BANDA ACEH DI KECAMATAN SUKA MAKMUR,DESA KAYE
ADANG TANGGAL 09 NOVEMBER s/d 22 NOVEMBER 2015.