Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Tentang

TABULIN

Di susun oleh :

Kelompok 4

MAHDALLENA

INTAN PERMATA SARI

RELIDINA

PUTRI DEWI SAFIRA

Dosen Pengampu :
 
Elwitri Silvia, S.ST, M.keb

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT (YPSB)

UNIVERSITAS SUMATERA BARAT (UNISBAR)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI S1 KEBIDANAN

2022

1
KATA PENGATAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang tabulin ini

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu,kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa memberi manfaat ataupun inpirasi pada
pembaca.

Lubuk Alung ,27 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................................... i

Daftar isi............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 4

Latar belakang...................................................................................................... 4

Rumusan masalah ................................................................................................ 6

Tujuan masalah..................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 7

Pengertian tabulin................................................................................................. 7

Prinsip dasar tabulin ............................................................................................... 8

Tahap Tabulin ......................................................................................................... 10

Tujuan Tabulin ........................................................................................................ 10

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13

B. Saran ........................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 14

BABI

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk

menilai dan kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan masyarakat. Namun,

angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia untuk

beberapa daerah masih tinggi. Hal ini tidak berbanding dengan keadaan sekarang

yang sudah banyak bidan dibanding zaman dulu. Yang artinya bidan banyak

jumlahnya dimana- mana tapi AKI dan AKB semakin tinggi.

Pengetahuan ibu dan keluarga terhadap pentingnya peran tenaga kesehatan serta

ketersediaan fasilitas kesehatan, kebijakan dan sentralisasi yang melimpahkan

Wewenang kepada daenh maka Dinas Kesehatan Kabupaten bertanggung jawab

penuh merencanakan dan melaksanakan pelayanan kesehatan, termasuk dalam

implementasian pelayanan keschatan pada ibu dan bayi baru lahir adalah gerakan

nasional kehamilan yang aman Making Pregnancy Safer (MPS) yang di rencanakan

di Indonesia pada tahun 2000.

Maka dari itu peran serta masyarakat dalam peran serta perwujudan Desa Siaga

dibutuhkan, salah satunya dengan di adakannya program Tabulin atau Dosolin yang

bermanfaat sebagai pembiayaan dalam persalinan atau pasca persalinan. Kegiatan ini

ditujukan untuk dapat menekan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

B.Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah

1. Dapat mengetahui tentang definisi Tabulin

2. Dapat mengetahui tentang prinsip dasar Tabulin

3. Dapat mengetahui tentang tahapan Tabulin

4. Dapat mengetahui tentang tujuan Tabulin

4
5. Dapat mengetahui tentang manfaat Tabulin

C. Rumusan Masalah

1. Apa definisi tabulin?

2. Bagaimana prinsip dasar program tabulin ?

3. Bagaimana tahapan program tabulin?

4 Apa tujuan dari program Tabulin?

5. Apa saja manfaat dari tabulin ?

BAB II

5
TINJAUAN TEORI

A. Poli Klinik Daerah (PKD)

1. Pengertian Poli Klinik Daerah

Poli Klinik Desa (PKD) adalah suatu wujud dari upaya kesehatan bersumber

masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat atas dasar

musyawarah dalam rangka :

1. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masyarakat desa

2. Meningkanya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap penyakit dan masalah-

masalah kesehatan lain.

3. Meningkatnya kemampuan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan

4. Meningkatnya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat desa dan tenaga

kesehatan

5. Meningkatnya dukungan dan peran aktif berbagai pihak yang bertanggung jawab terhadap

kesehatan masyarakat desa (stakeholders)

PKD memang bertujuan untuk meningkatkan keterjangkaun pelayanan

kesehatan oleh masyarakat desa. Olch karena itu, desa-desa yang didahulukan untuk

memiliki PKD adalah:

1. Desa yang tidak memiliki puskesmas/Rumah Sakit

2. Desa yang tidak memiliki puskesmas pembantu (Pustu)

3. Desa yang bukan ibukota kecamatan

4. Desa yang bukan dalam wilayah ibukota kabupaten

2. Tugas dan Kegiatan PKD

PKD memiliki tugas sebagai pusat pengembangan desa siaga dan sekaligus

sebagai sarana pelayanan kesechatan dasar ditingkat desa. Sebagai pusat

6
pengembangan desa siaga, PKD merupakan koordinator bagi UKBM-UKBM yang

ada di Desa Siaga.

Pelayanan yang disediakan oleh PRD adalah pelayanan kesehatan dasar, yang

meliputi upaya-upaya promotif, preventif, rehabilitatif (perlindungan, pencegahan,

pemeliharaan kesehatam) dan kuratif (pengobatan). Pelayanan kuratif dan beberapa

pelayanan preventif tertentu dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.

Pelayanan kesehatan tersebut secara lebih terinci adalah sebagai berikut:

a Upaya Promotif

 Pelatihan kader

 penyuluhan kesehatan dan gizi

 Perlombaan dibidang keschatan

b. Upaya preventif

 Survielans bebasis masyarakat (penyakit, gizi. lingkungan dan perilaku)

 Kesiapsiagaan menghadapi kegawatdaruratan kesehatandan bencana

 Pemeriksaan berkala termasuk pemeriksaan ibu hamil dan balita

 Penjaringan kesehatan

 Imunisasi

 Penyehatan lingkungan

 Pembrantasan nyamuk. jentik dan sarangnya

C. Upaya Kuratif dan Rchabilitatif

 Pengobatan

 pertolongan persalinan

 Rujukan kasus ke Puskesmas

Kegiatan tersebut diatas seyogyanya dilaksanakan secara rutin setiap hari

dengan melibatkan banyak pihak. Tugas dan tangung jawab masing-masing pihak

7
dalam melaksanakan PKD tersebut adalah sebagai berikut:

1.) Kader

a. a.) Melakukan surveilans atau pengamatan penyakit, gizi, kesehatan lingkungan dan perilaku
masyarakat

b. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai kewenangannya, misalnya memberikan vitamin A


memberikan tablet zat besi (Fe) dan oralit

c. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan gizi.

d. Mengukur tinggi dan berat badan bayi, balita dan ibu hamil.

e. Melakukan pencatatan di buku catatan pelayanan

f. fMengadakan pemutakhiran data sasaran

g. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh-tokoh masyarakat, dan menghadiri

pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan.

2.) Petugas Puskesmas

Petugas keschatan Puskesmas wajib hadir di Polkesdes minimal 1 kali dalam

sebulan. Peran petugas Puskesmas antara lain sebagai berikut:

a.) Memberikan bimbingan dan pembinaan kader dalam penyelenggaraan Polkesdes

b.) Menyelenggarakan pelayanan keschatan sesuai dengan kehadiran wajib petugas

puskesmas, pelayanan kesehatan oleh petugas Puskesmas minimal diselenggarakan

satu kali sebulan. Namun untuk Polkesdes yang baru dibentuk, fasilitasi petugas

Puskesmas diharapkan dapat dilakukan sesuai kebutuhan (pada hari-hari di8mana

petugas kesehatan tidak hadir, pelayanan Polkesdes diselenggarakan oleh kader

kesehatan sesuai dengan kewenangannya)

c.) Menyelengarakan pelatihan atau penyegaran bagi kader kesehatan

d.) Mengana isis hasil kegiatan Polkesdes, serta menyusun rencana kerja dan

melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan kebutuhan

e.) Menerima konsultasv nujukan berbagai kasus kesehatan yang tidak dapat

8
ditanggulangi oleh pelaksana Polkesdes

f.) Membantu pengadaan alat keschatan dan obat-obatan yang dibutuhkan Polkesdes.

3. Sarana PKD

Kegiatan PKD yang dilaksanakan di dalam gedung, sebaiknya dilakukan

dalam ruangan tersendiri. Tempat penyelenggaraan sebaiknya dilengkapi dengan:

a.) Kuang pendaftaran

b.) Ruang tunggu

c.) Ruang pemeriksaan

d.) Ruang Petugas

c.) Ruang Konsultasi (gizi, sanitasi, dan lain-lain)

f.) Ruang Obat

8) Kamar mandi dan WC

Pengadaan gedung PKD dapat dilaksanakan dengan alternatif berikut:

a.) M

b.) Memanfatkan gedung lain yang sudah ada

c.) Membangun gedung PKD dengan fasilitasi dari pemerintahan

d.) Membangun gedung PKD dengan swadaya masyarakat

e.) Membangun gedung PKD dengan bantuan donatur/sponsor/swasta

Selain ruangan/gedung, PKD juga perlu dilengkapi dengan :

a.) Peralatan

1.) Peralatan Medis

2.) Disesuaikan dengan jenis pelayanan yang disediakan

3.) Peralatan Nonmedis

4.) Sarana pencatatan dan lain-lain sesuai kebutuhan

b.) Obat-obatan

9
Jenis dan jumlah obat-obatan yang perlu disediakan di PKD sesuai dengan

petunjuk Kepala Puskesmas setempat.

c.) Tenaga PKD

Pada dasamya, PKD dioperasikan oleh tenaga dari masyarakat desa, yaitu yang

berupa kader-kader PKK dan posyandu, serta tenaga-tenaga sukarela lainnya

misalnya dari LSM) dengan bimbingan teknis dari tenaga kesehatan yang ada di desa

terscbut atau Puskesmas setempat dan sektor terkait. Jumlah minimal kader untuk

setiap PKD adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini dapat bertambah sesuai dengan kegiatan

yang dikembangkan.

Untuk hal-hal teknis tertentu, peclayanan PKD harus dilakukan oleh tenaga-

tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan ini terdiri atas bidan plus (Bidan yang sudah

ditambah ketrampilan dan kewenangannya) tenaga gizi dan sanitarian. Tidak tertutup

kemungkinan, petugas-petugas dari sektor terkait juga membantu (misal PLKB).

B. Tabungan Ibu Besalin (TABULIN)

1. Definisi Tabulin

Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) adalah uang yang dikumpulkan oleh ibu hamil

dan disimpan sendiri di rumah, bank atau bidan yang akan membantu persalinan.

Sclain berbentuk uang, simpanan dapat berbentuk hewan ternak (seperti kambing,

sapi, dll), perhiasan dan sebagainya yang ketika waktunya tiba dapat dijual dan

hasilnya digunakan untuk pembiayaan persalinan.

Tabulin merupakan wujud dari pembiayaan kesehatan. Pembiayaan Kesehatan

merupakan upaya pembiayaan yang berasal dari oleh dan untuk masyarakat yang

diselenggarakan berdasarkan atas gotong royong dalam rangka peningkatan

kesehatan (meliputi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)dan berbagai kegiatan

untuk mengatasi masalah kesehatan bencana dan kegawat daruratan kesehatan secara

10
faktor resiko.

2. Prinsip Dasar Tabulin

Tabungan ibu bersalin (tabulin) sudah dimulai sebelum ada desa

siaga. Bidandituntut memberi penjelasan kepada ibu hamil dan keluarga tentang

kegunaan tabulin, meskipun orang yang mampu. Seharusnya oraang yang mampu

tersebut dapat memberi contoh kepada orang yang tidak mampu untuk menabung. Ibu

hamil yang mengikuti tabulin diberi buku yang dibawa setiap pemeriksaan,Tabungan ini dibentuk
berdasarkan ukun warga (RW) atau posyandu. Kita juga

harus menentukan jumlah tabungan ibu hamil setiap minggunya dan memberi

penjelasan kepada ibu hamil, betapa pentingnya manfaat tabulin sehingga ibu hamil

mempunyai kesadaran untuk melaksanakan tabulin.

Banyak sekali hal yang sebenarnya kelihatan kecil atau sepele, seperti

menyiapakan tabungan dan bantuan tetangga yang dapat mengantarkan pada saat

terjadinya persalinan secara tiba-tiba. Hal ini dapat menginspirasi banyak masyarakat

agar masa mendatang, tabulin dapat disosialisasikan dengan baik di masyarakat.

Peran kader disiní adalah menyarankan atau memotivasi ibu - ibu hamil agar

mempunyai tabungan untuk persiapan persalinan.

Langkah- langkah perlu diperhatikan dalam pembiayaan kesehatan adalah

a. Pengalokasian / pemanfaatan pembiayaan kesehatan

b. ldentifikasi sumber dana yang sudah ada dan yang akan dikembangkan

c. Cara pengelolaan dan pembelajaran perlu kejelasan dalam hal mekan isme

pengumpulan dana, kesempatan pengelolaan dan sistem kontrak.

d. Kesiapan keluarga dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembiayaan kesehatan

yang telah dan akan dikembangkan.

Indikator keberhasilan pembiayaan kesehatan adalah

11
a. Dana terhimpun, masyarakat yang bepartisipasi dalam pembiayaan kesehatan

masyarakat

b. Pengalokasian tepat sasaran sesuai berbagai kebutuhan kesehatan (promotif,

preventif, koratif, rehabilitatif)

C. Pengelolaan dan pemanfaatan tertib, mudah, lancar

d. Berkesinambungan kegiatan

3. Tahapan Tabulin

Tahapan Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) adalah

I. Tbu yang sudah mengetahui kehamilannya, diminta mulai menabung untuk

persalinannya.

2. Tabulin meupakan tabungan keluarga, bukan tanggung jawab bu yang hanis

menyisihkan uang untuk persalinannya, tetapi suami juga harus menabung untuk dana

persalinan. Terutama bagi keluarga yang penghasilannya tunggal (suami yang

berpenghasilan). Jadi perlu ada kesepakatan dengan suami.

3. Jika ibu hamil menngalami kesulitan menyampaikan kepada suami, maka anggota

SIAGA (Siap Antar Jaga) lain perlu membicarakannya dengan para suami dalam

pertemuan pertemuan desa, pertemuan para bapak, ataupun pendekatan secara

individual.

4. Waktu perkiraan persalian sudah dapat diketahui sehingga ibu atau keluarga mampu

memperkirakan kapan dana akan digunakan. Jika simpanan tidak berupa uang, ibu

dan keluarga harus bisa memperkirakan kapan simpanan bisa diuangkan, misalnya

menjual hasil panen, menjual ternak.

5. Tabulin dalam bentuk uang. dapat disimpan dibank, dirumah, atau pada bidan.

Tabulin dapat diisi dengan mencicil. Tbulin yang disimpan pada bidan dapat

12
dititipkan pada saat pemeriksaan kehamilan

4. Tujuan Tabulin

Tujuan dari Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) adalah sebagai berikut

1. Meningkatkan pemahaman, pengetahuan, pengelola dan masyarakat tentang tabulin

2. .Meningkatkan kemampuan para pengelola dan masyarakat dalam mengenali masalahpotensi yang
ada dan menemukan alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan ibu hamil dan nifas

3. Meningkatkan kes ad ar an, kepedulian pengelola dan mas yara kat dalam menggerakkan ibu hamil
untuk ANC, persalinan dengan tenaga kesehatan, PNC, serta penghimpunan dana masyarakat untuk
ibu hamil, bersalin, dan ambulan desa.

5. Manfaat Tabulin

Manfaat dari program tabulin (Tabungan Ibu Bersalin) adalah sebagai berikut:

1 . Scbagai tabungan / simpanan itu yang digunakan untuk biaya persalinan atau sesudah persalinan Ibu
dan keluarga tidak merasa terbebani terhadap biaya persalinan.

C. Dasolin (Dana Sosial Ibu Bersalin)

Dasolin adalah untuk masyarakat yang pasangan usia subur, juga ibu yang

mempunyai balita dianjurkan menabung yang kegunaan untuk membantu ibu tersebut

saat hamil lagi. Sedangkan Tabulin hanya untuk ibu hamil saja. Tapi kalau misalkan

Tabulinnya sedikit, bisa dibantu dengan Dasolin tersebut.

Dasolin merupakan suatu upaya pemeliharaan kesehatan diri, oleh, dan untuk

masyarakat yang diselenggarakan berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan

dengan pembiayaan secara pra upaya dan bertujuan untuk meningkatkan taraf

kesehatan masyarakat terutama ibu hamil.

Ciri khas Dasolin adalah dana yang berasal dari masyarakat dalam bentuk uang

atau modal dan benda yang dikelola oleh masyarakat untuk kepentingan dan

kesehatan masyarakat terutama ibu hamil.

13
Tujuan Dasolin :

 Menurunkan angka kematian ibu dan bayi

 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama ibu hamil

 Memotivasi masyarakat, unuk menyisihkan sebagian dananya untuk ditabung, yang kegunaannya
untuk membantu ibu tersebut saat hamil lagi.

 Terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang bermutu, berhasil guna dan berdaya guna.

 Tersedianya dana yang dihimpun secara pra upaya atu azas gotong royong

 Terwujudnya pengelolaan yang efisien dan efektif oleh lembaga organisasi

 masyarakat yang melindungi kepentingan peserta

Dasolin tidak hanya semata membiayai pemeliharaan kesehatan, melainkan juga

berusaha meningkatkan kemampuan hidup sehat anggota masyarakat terutama ibu

hamil.

Dasolin merupakan salah satu bentuk peran serta dan kemandirian masyarakat

dalam bidang kesehatan. Penyelenggaraan dipelihara melalui kelompok masyarakat

yang terorganisasi seperti RTRW. LKMD/PKK, Paguyuban, Pengajian, Koperasi dan

lain-lain.

Ciri penyelenggaraan

1. Secara gotong royong

Penyelenggaraan Dasolin dilaksanakan usaha bersama, azas kekeluargaan

diantara peserta.

2. Secara musyawarah mufakat

Setiap putusan penyelenggaraan Dasolin didasarkan atas musyawarah

anggotanya.

3. Secara manajemen terbuka

Karena Dasol in adalah upaya masyarakat sccara gotong royong. maka

manajemen dilakukan adalah secara terbuka.

14
4. Dasolin dalam kegatan ckonomi

Penyelenggaraan Dasolin akan lestari bila dikaitkan dengan upaya ckonomi

misalnya keterkaitan usaha koperasi.

Penyelenggaraan Dasolin dapat dilakukan untuk pemeliharaan kesehatan ibu

dan anak. Pemeliharaan kesehatan melalui dana sehat dapat dilakukan kepada ibu

hamil.

BAB III

15
PENUTUP

A. Kesimpulan

Poli Klinik Desa (PKD) adalah suatu wujud dari upaya kesehatan bersumber

masyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat atas das ar

musyawarah.

PKD memiliki tugas sebagai pusat pengembangan desa siaga dan sekaligus

sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar ditingkat desa. Sebagai pusat

pengembangan desa siaga, PKD merupakan koordinator bagi UKBM-UKBM yang

ada di Desa Siaga.

Pada dasamya, PKD dioperasikan oleh tenaga dari masyarakat desa, yaitu yang

berupa kader-kader PKK dan posyandu, serta tenaga-tenaga sukarela lainnya

(misalnya dari LSM) dengan bimbingan teknis dari tenaga kesehatan yang ada di desa

tersebut atau Puskesmas setempat dan sektor terkait. Jumlah minimal kader untuk

setiap PKD adalah 5 (lima) orang. Jumlah ini dapat bertambah sesuai dengan kegiatan

yang dikembangkan.

Tabulin adalah tabungnan yang dipersiapkan untuk persalinan, sedangkan

bentuk pembiayaan masyarakat (dosalin) untuk pelayanan kesahatan Ibu bersalin.

Pembiayaan kesehatan yaitu upaya pembiayaan yang berasal dari / oleh dan untuk

masyarakat yang diselengarakan berdasarkan asas gotong royong dalam rangka

peningkatan kesehatan (promotif, preventif, koratif, rehabilitatif) dan berbagai

kegiatan untuk mengatasi masalah keschatan atau kegawat daruratan keschatan secara

faktor resiko.

B. Saran

16
1. Bagi mahasiswa

Diharapkan makalah ini dapat menambah penge ta huan mahas iswa dalam

memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-

har.

2. Bagi petugas kesehatan

Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya

dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan

DAFTAR PUSTAKA

17
Karwati,S.ST dkk. 2010. Asuhan Kebidanan V(Kebidanan Komunitas). TIM. Jakarta.

Sumarah, S.SiT dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Fitrimaya. Yogyakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai