Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN

ASUHAN KEBIDANAN TN.”R” DENGAN HIPERTENSI DI JORONG SEI AUR 2


NAGARI SEBERANG KENAIKAN PARAMAN AMPALU
KABUPATEN PASAMAN BARAT
TAHUN 2022

Disusun oleh :

MAHDALLENA

NIM: 211015201147

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SUMATERA BARAT (UNISBAR)
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji penulis haturkan kepada Allah SWT, atas limpahan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas individu. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas Praktek Komunitas Kebidanan pada Program Studi sarjana Kebidanan
Universitas sumatera barat.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan sehingga kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang
ini.
Semoga bermanfaat dan terimakasih atas kritik dan saran yang disampaikan.

Pasaman barat, Desember 2022

Mahdalena
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................iii

BAB l PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ........................................................................................................1

1.2 Tujuan umum dan khusus.....................................................................................2

1.2.1 Tujuan umum ........................................................................................................

1.2.2 Tujuan khusus.......................................................................................................3

1.3 Manfaat .....................................................................................................................4

1.3.1Manfaat bagi kllien .............................................................................................5

1.3.2 Manfaat bagi keluarga ......................................................................................6

1.3.3 Manfaat bagi penulis .........................................................................................7

1.3.4 Manfaat bagi tenaga kesehatan ......................................................................8

1.3.5 Manfaat bagi mahasiswa ..................................................................................9

1.3.6 Waktu dan tempat ............................................................................................10

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi lansia .......................................................................................................11

2.2 Definisi hipertensi ...............................................................................................12

2.3 Mengukur tekanan darah ...................................................................................13

2.4 Tekanan darah normal.........................................................................................14

2.5 Penyebab hipertensi ............................................................................................15

2.6Tanda dan gejala hipertensi ...............................................................................16

2.7 Faktor resiko ..........................................................................................................17

2.8 Komplikasi

BAB lll HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KHUSUS

3.1 Kunjungan 1...............................................................................................................


3.2 Kunjungan 2...............................................................................................................

3.3 Kunjungan3.................................................................................................................

BAB lV PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan ...............................................................................................................

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................

5.2 Saran ............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DOKUMENTASI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial

dan ekonomi (uu.No 36 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1).

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai inventasi bagi pembangunan

sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (UU No 36

tahun 2009 pasal 3).

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah mengkajian

kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam

memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan

bidan lain yang berkaitan, agar mampu mencapai sehat sejahtera. Ini

Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang

ditunjukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko

tinggi, dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melelui

pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkuan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan dilibatkan klien sebagai mitra

dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidana

1
2

Keluarga merupakan unit terkecil dari

masyarakatdimanamasalahkesehatandapat timbul, berupamasalah KIA/KB,

Kesehatan Lingkungan, Tumbuh Kembang, Penyakit, KRR.

Menurut UU no 4 tahun 1945, Lansia adalah seseorang yang mencapai

umur 55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan

hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain.

Lansiaakanmemiliki status kesehatan yang buruksetelahhipertensidanberesiko

kematian, dimanadukungan sosial dipercaya memungkinkan lansia terdorong

menyesuaikan lebih efektif sehingga kualitas hidupnya optimal.

Dalam lingkungan masyarakat, kesehatan itu penting untuk dipelihara.

Peran tenaga medis juga penting untuk memberi pengetahuan tentang

kesehatan. Agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri juga

lingkungan. Seiring berjalannya zaman yang semakin modern dan

perlengkapan atau penanganan medis yang semakin canggih dan maju. Untuk

itu di perlukan beberapa peran penting bagi masyarakat mengenai

kesehatan..Pemeriksaan tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan

system yang ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut

nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Perubahan tanda vital dapat

terjadi bila tubuh dalam keadaan sakit atau kelelahan. Perubahan tersebut

merupakan indikator adanya gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vital

yang dilaksanakan oleh tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat

digunakan untuk memantau perkembangan pasien.


3

tindakan pengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh.

Pelaksanaan pemeriksaan tanda vital pada pasien tentu berbeda dengan pasien

yang lainnya. Tingkat kegawattan dan penanganan pasien juga berbeda beda,

mulai dari yang keadaan kritisi hingga dalam keadaan pasien yang sakit

ringan. Prosedur pameriksaan tanda vital yang dilakukan pada pasien meliputi

pengukuran suhu, pemeriksaan denyut nadi, pemeriksaan pernapasan dan

pengukuran tekanan darah.

Tekanan Darah tinggi atau Hipertesi dan arterosclerosis (pengerasan arteri)

adalah dua kondisi pokok yang mendasari banyak bentuk penyakit

kardiovaskuler. Lebih jauh, tidak jarang tekanan darah tinggi juga

menyebabkan gangguan ginjal. Sampai saat ini, usaha-usaha baik untuk

mencegah maupun mengobati penyakit hipertensi belum berhasil sepenuhnya,

hal ini dikarenakan banyak faktor penghambat yang mempengaruhi seperti

kurang pengetahuan tentang hipertensi (pengertian, klasifikasi, tanda dan

gejala, sebab akibat, komplikasi) dan juga perawatannya.

Saat ini, angka kematian karena hipertensi di Indonesia sangat tinggi.

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan

tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur

di Indonesia. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang

menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas normal, yaitu 140/90 mmHg.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007

menunjukan prevalensi hipertensi


4

1.2 Tujuan

1.2.1 TujuanUmum

Dengan diadakannya praktek belajar lapangan asuhan kebidanan

komunitas diharapkan mampu menerapkan teori di lapangan secara

nyata.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui definisi hipertensi pada Ny.M.

b. Untuk mengetahui cara mengukur tekanan darah pada Ny.M.

c. Untuk mengetahui penyebab hipertensi pada Ny.M.

d. Untuk mengetahui gejala yang di timbulkan pada Ny.M.

e. Untuk mengetahui akibat dari hipertensi pada Ny.M.

f. Untuk mengetahui pencegahan hipertensi pada Ny.M.

g. Untuk mengetahui pengobatan hipertensi pada Ny.M.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaaat bagi Klien

Menambah pengetahuan tentang hiperetnsi, penanganan hipertensi,

dan pola makan bagi penderita hipertensi.

1.3.2 Manfaat bagi Keluarga

Menambah pengetahuan tentang hipertensi bagi keluarga dan untuk

saling memotivasi juga mengingatkan penanganan hipertensi.

1.3.3 Manfaat bagi Penulis

Menambah pengetahuan, wawasan terutama tentang hipertensi

1.3.4 Manfaat bagi Tenaga Kesehatan


Meningkatkan dan memperhatikan kesehatan lansia terutama yang

hipertensi, tenaga kesehatan menciptakan program di masyarakat

dengan kegiatan rutin untuk pencegahan atau deneksi dini hipertensi

pada lansiaa

1.3.5 Manfaat bagi Mahasiswa

Meningkatkan lagi asuhan kebidanannya terutama asuhan keluarga

binaan pada lansia dengan hipertensi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Lansia

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses menua. Menurut

Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu

masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Sedangkan

menurut Prayitno dalam Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang

berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang berusia 65 tahun ke atas,

tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah untuk

keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari. Saparinah (1983)

berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun merupakan kelompok umur

yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan mengalami berbagai

penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai tekanan psikologi

Berdasarkan UU Kes. No. 23 1992 Bab V bagian kedua Pasal 13 ayat 1

menyebutkan bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena

usianya mengalami perubahan biologis, fisik, dan sosial.

Badan Kesehatan DuniaWorld Health Organization (WHO) menetapkan

65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung

secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak

menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan segera dan

terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia

menjadi 4 yaitu :

7
8

a. Usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45 – 59 tahun.

b. Lanjut usia (alderly) kelompok usia 60 – 74 tahun.

c. Lanjut usia tua (old) kelompok usia 75 – 90 tahun.

d. Usia sangat tua (very old) kelompok usia diatas 90 tahun

2.2 Definisi Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah meningkatnya tekanan darah

atau kekuatan menekan darah pada dinding rongga di mana darah itu berada.

Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di

dalam arteri. (Hiper artinya berlebihan, Tensi artinya tekanan/tegangan jadi,

hipertensi adalah Gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan

kenaikan tekanan darah diatas nilai normal.

Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi

dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah

daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana

akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika

beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di

waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.

2.3 Mengukur Tekanan Darah

Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih

tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih

rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Tekanan darah

ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya

120/80 mmHg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. Sejalan dengan
bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah,

tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik

terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara

perlahan atau bahkan menurun drastis.

Tekanan darah ditulis dengan dua angka, dalam bilangan satuan mmHg

(millimeter air raksa) pada alat tekanan darah/ tensi meter, yaitu sistolik dan

diastolik. Sistolik adalah angka yang tertinggi ialah tekanan darah pada waktu

jantung sedang menguncup atau sedang melakukan kontraksi. Diastolik

adalah angka yang terendah pada waktu jantung mengembang berada di

dalam akhir relaksasi.

Misalnya tekanan darah 120/ 80 mmHG artinya tekanan sistolik 120 dan

tekanan diastolik 80 mmHg.Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan

oleh : Kekuatan kuncup jantung yang mendesak isi bilik kiri untuk

memasukkan darah ke dalam batang pembuluh nadi, tahanan dalam pembuluh

nadi terhadap mengalirnya darah, dan saraf otonom yang terdiri dari sistem

simpatikus dan para simpatikus.

2.4 Tekanan Darah Normal

Tekanan darah setiap orang bervariasi setiap hari, tergantung pada keadaan

dan dipengaruhi oleh aktivitas seseorang, jadi tekanan darah normalpun

bervariasi.Orang dewasa bila tekanan darah menunjukkan angka 140/ 90 mmHg

ke atas dianggap tidak normal. Ada anggapan tekanan darah rendah kurang baik,

hal tersebut kurang tepat. Sebab data statistik menunjukkan


10

bahwa orang dengan tekanan darah rendah mempunyai umur yang sama

dengan yang disebut normal. Yang terbaik adalah menjaga tekanan darah

agar normal dan anggapan bahwa semakin bertambah usia tekanan darah

lebih tinggi tidak menjadi masalah, adalah anggapan yang perlu diluruskan,

karena berdasarkan data statistik orang tua yang tekanan darahnya berkisar di

normal, kecenderungan mendapat gangguan stroke rendah. Periksa tekanan

darah secara teratur minimal 6 bulan sekali atau setiap kali ke dokter/ fasilitas

kesehatan

Dikenal 2 klasifikasi hipertensi (berdasarkan penyebabnya) yaitu :

a. Hipertensi primer (hipertensi idiophatik), dimana penyebabnya tidak

diketahui dengan pasti. Dikatakan juga bahwa hipertensi ini adalah

dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan.

b. Hipertensi secundary, adalah hipertensi yang terjadi akibat dari penyakit

dari penyakit lain misalnya kelainan pada ginjal atau keruskanan dari

sistem hormon.

WHO mengklasifikasikan hipertensi berdasarkan ada tidaknya kelainan

pada organ tubuh lain, yaitu :

a. Hipertensi tanpa kelainan pada organ tubuh lain.

b. Hipertensi dengan pembesaran jantung.

c. Hipertensi dengan kelainan pada organ lain di samping jantung

Klasifikasi hipertensi berdasarkan tingginya tekanan darah

yaitu :
11

b. Hipertensi Ringan : tekanan darah antara 160/95 mmHg dan 200/110

mmHg.

c. Hipertensi moderate : tekanan darah antara 200/110 mmHg dan 230/120

mmHg.

d. Hipertensi berat : tekanan darah antara 230/120 mmHg dan 280/140

mmHg.

2.5 Penyebab Hipertensi

Ada 2 macam hipertensi, yaitu esensial dan sekunder :

a. Hipertensi esensial adalah hipertensi yang sebagian besar tidak diketahui

penyebabnya. Ada 10-16% orang dewasa mengidap takanan darah tinggi.

b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui sebab-sebabnya.

Hipertesnsi jenis ini hanya sebagian kecil, yakni hanya sekitar 10%.

Beberapa penyebab hipertensi, antara lain :Keturunan, usia, garam,

kolesterol, obesitas/kegemukan, stres, rokok, kafein, alkohol, dan kurang

olahraga.

2.6 Tanda Dan Gejala Hipertensi

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala,

meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan

dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sebenarnya

tidak ada ).

Gejala-gejala hipertensi, antara lain :Sebagian besar tidak ada gejala, sakit

pada bagaian belakang kepala, leher terasa kaku, kelelahan, mual, sesak
12

nafas, gelisah, muntah, mudah tersinggung, sukar tidur, dan pandangan jadi

kabur karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Keluhan tersebut tidak selalu akan dialami oleh seorang penderita hipertensi.

Sering juga seseorang dengan keluhan sakit belakang kepala, mudah

tersinggung dan sukar tidur, ketika diukur tekanan darahnya menunjukkan

angka tekanan darah yang normal. Satu-satunya cara untuk mengetahui ada

tidaknya hipertensi hanya dengan mengukur tekanan darah.

2.7 Etiologi

a. Elastisitas dinding aorta menurun

b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku.

c. Kehilangan elastisitas pembuluh darah dan penyempitan lumen pembuluh

darah.

d. Klasifikasi hipertensi menurut etiologinya:

e. Hipertensi Primer : Konsumsi Na terlalu tinggi, Genetik, Stres psikologis.

f. Hipertensi Renalis : keadaan iskemik pada ginjal.

g. Hipertensi hormonal.

h. Bentuk hipertensi lain : obat, cardiovascular dan neurogenik.

2.8 Manifestasi Klinis

Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami hipertensi

bertahun-tahun berupa :

a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah.

b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina akibat hipertensi.

c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat.

d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus.


e. Edema dependen dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler.

2.9 Patofisiologi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah

terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini

bermula pada sistem saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda

spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di

toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk

impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia

simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan

merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan

dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi

respons pembuluh darah terhadap rangsangan vasokonstriktor. Individu

dengan hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak

diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh

darah sebagai respons rangsang emosi. Kelenjar adrenal juga terangsang,

mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal

mensekresi epineprin, yang menyebabkan vasokonstriksi.Korteks adrenal

mensekresi kortisol dan streroid lainnya, yang dapat memperkuat respons

vasokonstriksi pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan

penurunan aliran darah ke ginjal, menyebabkan pelepasan renin. Renin


14

merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,

suatu vasokonstrikstriktor kuat. Yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh

korteks adrenal. hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,

menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung

mencetuskan keadaan hipertensi.

Pertimbangan gerontologis. Perubahan struktur dan fungsional pada sistem

perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada

usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi arterosklerosis, hilangnya elastisistas

jaringan ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah,

yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang

pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang

kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh

jantung (volume sekuncup), mengakibatkan penurunan curah jantung dan

peningkatan tahanan parifer.

2.10 Faktor Resiko

Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi : Pria usia 35 – 55

tahun dan wanita > 50 tahun atau sesudah menopause, Kebanyakan

mengkonsumsi garam/natrium.

Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh beberapa hal

seperti merokok, kadar lipid dan kolesterol serum meningkat, caffeine, DM,

dsb.Faktor emosional dan tingkat stress, gaya hidup yang monoton,


15

sensitive terhadap angiotensin, kegemukap, emakaian kontrasepsi oral,

seperti esterogen.

2.11 Komplikasi

Komplikasi dari hipertensi dapat menyebabkan :Kerusakan Otak, tekanan

darah yang terlalu tinggi , kerusakan Jantung, kerusakan Ginjal, kerusakan

Mata, kerusakan Paru-Paru, dan kerusakan Otak.

2.12 Pencegahan Hipertensi

Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang esensial),

dapat dikurangi dengan cara :

Memeriksa tekanan darah secara teratur, menjaga berat badan ideal,

mengurangi konsumsi garam, jangan merokok, berolahraga secara teratur,

hidup secara teratur, engurangi stress, jangan terburu-buru, menghindari

makanan berlemak.

 Pencegahan Primer

Tidur yang cukup, antara 6-8 jam per hari, kurangi makanan

berkolesterol tinggi dan perbanyak aktifitas fisik untuk mengurangi berat

badan, kurangi konsumsi alkohol, konsumsi minyak ikan, suplai kalsium,

meskipun hanya menurunkan sedikit tekanan darah tapi kalsium juga

cukup membantu.

 Pencegahan Sekunder

Pola makanam yamg sehat, mengurangi garam dan natrium di diet anda,

fisik aktif, mengurangi akohol intak, berhenti merokok.


16

 Pencegahan Tersier

Pengontrolan darah secara rutin, olahraga dengan teratur dan di sesuaikan

dengan kondisi tubuh.

2.13 Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi yang paling baik adalah :

Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan memeriksakan diri

ke dokter, selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan, mengurangi

konsumsi garam, perbanyak konsumsi sayur dan buah, mematuhi nasihat

dokter

Selain obat-obatan yang diijinkan oleh dokter,ada cara lain yang tradisisonal

yaitu dengan :Dua buah belimbing diparut kemudian diperas airnya

sehingga menjadi satu gelas belimbing dan diminum setiap pagi, daun salam

4 lembar + 2 gelas air direbus sampai menjadi 1 gelas, minum 2 gelas/hari,

makan 2 buah ketimun / hari atau dibuat ju Cara membuat jus mentimun :

½ kg buah mentimun dicuci bersih, dikupas kulitnya kemudian diparut,

saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih, dan diminum setiap hari

± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari

2.14 Tahap-Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap memulai tindakkan dapat dimulai dari : Pengukuran suhu,

Pemeriksaan denyut nadi, Pemeriksaan pernafasan, Pemeriksaan tekanan

darah.
17

A. Pengukuran Suhu Secara Manual

1. Tujuan :

Pengukuran suhu tubuh untuk mengetahui rentang suhu tubuh tiap

waktu pengkajian.

2. Persiapan Alat :Thermometer air raksa ( aksila, oral dan rectal),

tissu kering, bengkok, vaselin (untuk pengkajian suhu rektal), botol

disinfektan, ada 3 jenis bahan :Berisi larutan lisol 2%, berisi larutan

sabun, dan berisi air bersih.

3. Prosedur pelaksanaan :

Pemeriksaan suhu melelui aksila

- Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

- Cuci tangan.

- Gunakan sarung tangan (handscond).

- Mengatur posisi klien (duduk).

- Turunkan suhu pada thermometer sampai angka 35°c.

- Letakkan thermometer pada daerah aksila kemudian suruh

pasien menjepit sampai 3-5 menit.

- Mencatat hasil.

- Bersihkan hermometer.

B. Pemeriksaan Denyut Nadi

Nilai denyut nadi merupakkan indicator untuk menilai system

kardiovaskuler, denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah


18

menggunakan palpasi di atas arteri radialis ataupun nadi perifer yang

lain.Nilai normal nadi adalah : 60-80 x/menit

1. Tujuan

- Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan

pulsasi).

- Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler.

2. Alat dan bahan

Arloji/stop-watch

3. Prosedur pelaksanaan

- Menjelaskan prosedur pada klien.

- Cuci tangan.

- Atur posisi klien dengan tidur terlentang.

- Atur posisi tangan sejajar dengan tubuh dan posisi supinasi.

- Tentukkan posisi arteri radialis yang akan di palpasi.

- Hitung denyut nadi dengan mempalpasi arteri radialis dengan

mencocokkan denyut pertama dengan jarum panjang pada

arloji.

- Catat hasil pengukuran

C. Pemeriksaan Pernafasan

Nilai pemeriksaan pernafasan merupakan salah satu indicator untuk

mengetahui fungsi system pernafasan yang didalamnya ada siklus

pertukaran O2 dan CO2.19


1. Tujuan

- Mengetahui frekuensi, irama, dan kedalaman pernafasan.

- Menilai kemampuan fungsi pernafasan

2. Alat dan bahan

Arloji /stop-watch

3. Proseduar pelaksanaan

- Menjelaskan prosedur pada klien.

- Cuci tangan.

- Atur posisi pasien dengan berbaring.

- Alihkan perhatian pasien dengan menatap ke atas.

- Hitung frekuensi pernafasan.

- Dan catat hasil

D. Pemeriksaan Tekanan Darah

1. Tujuan

Mengetahui nilai tekanan darah

2. Menilai Tekanan Darah

Nilai tekanan darah merupakan indicator untuk menilai system

kardiovaskuler bersamaan dengan pemeriksaan nadi. Dalam

pemeriksaan tekanan darah ada 2 metode yaitu: metode langsung

dan tak langsung.

1. Metode langsung yaitu :

Memasukkan kanula atau jarum langsung ke dalam pembuluh

darah yang dihubungkan ke manometer. Metode ini adalah


20

metode paling tepat dan akurat tetapi pasien tidak nyaman dan

memerlukan metode khusus.

2. Metode tidak langsung, yaitu :

Adalah metode yang menggunakan manset yang disambungkan

ke sfigmanometer. Mekanisme metode ini adalah dengan

mendengarkan bunyi koroktoff pada dinding arteri brakhialis

dengan menggunakan stetoskop. Bunyi koroktoff sendiri adalah

bunyi gelombang sel-sel darah yang dikontrasikan (saat sistolik)

oleh jantung dan mengenai dinding arteri maka timbul bunyi “

dug..dug”

2.15 Diet Bergizi Untuk Hipertensi

Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah diet yang

dirancang untuk mengobati atau mencegah hipertensi. Diet ini dilakukan

dengan mengurangi asupan garam dan menambah berbagai macam

makanan yang kaya akan nutrisi untuk menurunkan tekanan darah. Dengan

menerapkan diet DASH, penderita hipertensi akan dapat menurunkan

tekanan darahnya beberapa poin dalam waktu 2 minggu. Dan jika dilakukan

terus menerus, tekanan darah akan dapat turun 8 sampai 14 poin, yang akan

membuat perubahan yang berarti bagi kesehatan.

Selain untuk menurunkan tekanan darah, diet DASH juga memiliki

keuntungan lain, seperti mengurangi resiko osteoporosis, kanker, penyakit

jantung, stroke dan diabetes. Diet DASH juga dapat menurunkan berat
21

bedan karena memberikan arahan untuk bagaimana mengkonsumsi

makanan atau cemilan yang bergizi.

Tujuan utama dari diet DASH adalah mengurangi asupan garam, karena

natrium dapat meningkatkan tekanan darah secara dramatis pada orang yang

sensitif terhadapnya. Sebagai tambahan dari diet DASH, terdapat juga versi

diet rendah garam. Anda dapat memilih diet mana yang sesuai dengan

kesehatan Anda.Diet DASH Standar – membatasi konsumsi natrium sampai

2.300 mg/hari, Diet DASH Rendah Garam – membatasi konsumsi natrium

sampai 1.500 mg/hari.

Menurut penelitian, diet DASH Rendah Garam sangat berguna untuk

membantu menurunkan tekanan darah untuk orang dewasa yang berusia 50

tahun ke atas atau orang yang sudah terkena penyakit hipertensi.Berikut

adalah makanan yang baik untuk dikonsumi pada diet DASH.

Biji-bijian (6-8 Kali Konsumsi/hari), termasuk roti, sereal dan pasta.

Pilihlah gandum utuh karena mengandung lebih banyak serat dan nutrisi.

Misalnya, gunakan beras merah untuk mengganti beras putih, roti gandum

untuk pengganti roti biasa. Roti gandum biasanya rendah lemak, hindari

mengoleskan mentega atau krim, sayur-sayuran (4-5 Kali Konsumsi/hari),

konsumsi sayuran yang mengandung banyak serat, vitamin dan mineral

seperti kalium dan magnesium. Jangan hanya mengkonsumsi sayuran

sebagai lauk saja, tetapi konsumsi sayuran sebagai menu utama.

Buah- Buahan (4-5 Kali Konsumsi/hari), buah-buahan juga mengandung

banyak serat dan mineral yang diperlukan untuk tubuh, dan biasanya rendah
22

lemak – kecuali alpukat dan kelapa. Tetapi ada beberapa macam buah-

buahan yang bersifat kontradiktif dengan beberapa obat, maka sebaiknya

konsultasikanlah kepada dokter atau ahli diet Anda buah-buahan apa yang

harus dihindari.

Produk Susu (2-3 Kali Konsumsi/hari), susu, yoghurt, keju adalah sumber

vitamin D, kalsium dan protein. Tetapi pilihlah produk olahan susu yang

rendah atau tanpa lemak. kurangi konsumsi daging, meskipun daging adalah

sumber protein, vitamin B dan zat besi, tetapi daging juga mengandung

banyak lemak dan kolesterol. Kurangi mengkonsumsi daging 1/3 atau 1/2

porsi dari biasanya. Buanglah lemak pada daging sebelum dimasak atau

memasak ayam tanpa kulitnya. Makan ikan yang banyak mengandung

Omega 3 seperti Salmon dan Tuna, ini akan membantu menurunkan

kolesterol Anda.

Kacang-kacangan, biji bunga matahari, almond, kacang merah, kacang

polong dan kacang-kacangan lain merupakan sumber dari magnesium,

kalium dan protein, serta mengandung banyak serat dan senyawa yang dapat

mencegah penyakit kanker dan jantung. Tetapi makanan ini harus

dikonsumsi dalam jumlah yang kecil karena kacang-kacangan mengandung

kalori yang tinggi. Makanan yang mengandung kedelai seperti tahu dan

tempe, dapat menjadi alternatif pengganti daging sebagai sumber protein.

a. Lemak

Lemak berguna untuk membantu tubuh menyerap vitamin esensial dan

membantu menjaga imunitas tubuh. Tetapi terlalu banyak lemak,


23

terutama lemak tak jenuh, dapat meningkatkan resiko penyakit jantung,

obesitas dan diabetes. Diet DASH berfokus pada lemak tak jenuh seperti

minyak zaitun, minyak kanola, minyak jagung. Namun minyak ini tidak

stabil pada suhu yang tinggi sehingga lebih baik digunakan sebagai

campuran salad atau untuk menumis.

b. Gula

Anda tidak perlu berpantang makan yang manis-manis dalam mengikuti

diet DASH. Bila ingin makan makanan yang manis, pilihlah makanan

yang rendah kalori seperti permen rendah kalori, es buah atau biskuit

rendah kalori.
24

BAB III

HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS

3.1 Kunjungan I

Bina keluarga bertema tentang penyuluahan bahaya hipertensi dan cara

penanganannya pada tanggal Sabtu 22 desember 2022 pukul 10.00 WIB

pemberi asuhan wulan ayuningrum prameswari. Gambaran umum lokasi

keluarga binaan yaitu data geografinya : Kejorongan SEI Aur 2 nagari

seberang kenaikan paroman bondar kabupaten Pasaman barat Data

Demografinya Jumlah KK 89 jumlah keluarga binaan 1 jumlah anggota

keluarga 1.

Pengkajian identitas keluarga binaan nama keluarga binaan Tn. R jenis

kelamin laki-laki umur 53 tahun agama islam pendidikan SMA alamat

jorong SEI aur 2

Data lingkungan bentuk rumah tembok, lantai rumah keramik,

ventilasi rumah jendela, sumber penerangan listrik, sumber air gali

terlindung, jenis jamban leher angsa, jaminan kesehatan BPJS. Identifikasi

masalah melakukan perencanaan kunjungan rumah pada tanggal 22

desember 2022 s/d 25 Desember 2022 pukul 10.00 WIB, dan memberikan

penyuluhan tentang bahaya hipertensi, dan cara penanganannya,

pelaksanaan melakukan kunjungan rumah pada tanggal 22 desember 2022

s/d 25 Desember 2022 pukul 10.00 WIB untuk meningkatkan pengetahuan

bapak dan ibu tentang bahaya hipertensi dan pengaruh buruknya terhadap

kesehatan serta cara


25

penanganannya dengan baik dan benar, dan eavaluasinya kunjungan rumaha

telah dilakukan.

Pendokumentasian nya yaitu klien mengatakan bahwa dia sering

merasakan pusing pada bagian kepala yang sebelah kanan terkadang sebelah

kiri, sering merasakan tegangan pada leher, sering meraskan susah tidur

pada malam hari, dan sering mudah terbangun bila tidur pada malam

hari.Riwayat kesehatan klien sekarang yaitu tidak ada penyakit jantung,

tidak ada penyakit asama, tidak ada penyakit DM, tidak ada penyakit

Hepatitis, tidak ada penyakit epilepsi, tidak ada penyakit IMS, dan tidak ada

penyakit HIV/AIDS Lain-lain.

Pada riwayat kesehatan terdahulu klien tidak ada penyakit jantung,

tidak ada penyakit asama, tidak ada penyakit DM, tidak ada penyakit

Hepatitis, tidak ada penyakit epilepsi, tidak ada penyakit IMS, dan tidak ada

penyakit HIV/AIDS Lain-lain. Selalu beristirahat pada siang hari sekitar 1

jam lamanya dan pada malam hari sekitar 8 jam lamanya tetapi sering

mengeluh susah tidur. Klien melakukan personal hygine dengam mandi 3

kali setiap harinya juga berganti pakaian 2 kali setiap harinya.

Pada hasil pemeriksaan yang dilakukan pada klien didapatkan bahwa

keadaan umum ibu baik, kesadarannya compos mentis, TB : 160 cm, BB ;

70 Kg. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vitalnnya didapatkan TD :

0
150/90mmHg, R : 20 x/ menit, nadi 80x/ menit, suhunya 36,5 C. Pada hasil

pemeriksaan fisik bapak didapatkan kepala: rambut bersih, tidak rontok,

tidak ada ketombe, mata: simetris, konjungtiva tidak pucat, tidak ikterus,
26

muka : simetris, tidak odema, tampak kemerahan, hidung : simetris, tidak

ada polip, tidak ada secret, teling: simetris, tidak ada serumen,

mulut/gigi :mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, dan tidak ada

cariespada gigi, Leher : tidak ada pemesaran kelenjar tyroid dan pembesaran

vena jungularis, payudara : simestris, tidak ada benjolan, abdomen : tidak

terdapat luka bekas operasi, genetalia: tidak dilakukan,anus : tidak

dilakukandan ekstermitas : tangan dan kaki tidak terdapat oedema dan

varises, refleks patella positif, dan pemeriksaan penunjang tidak dilakukan.

Diagnosa kebidanannya yaitu Tn.R umur 53 tahun dengan hipertensi,

masalahny yaitu Hipertensi dan kebutuhan pada klien yaitu nutrisi, istirahat

yang cukup, juga pemeriksaan tanda-tanda vital secara rutin. Diagnosa

potensial pada klien tidak ada, tindakan segera yang dilakukan yaitu

melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan melakukan konseling

tentanghipertensi. Perencanaan yang dilakukan pada klien dengan

menginformasikan pada Tn.R tentang hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan, mengingatkan kepada Tn.R untuk menjaga pola makannya,

memberitahu kepada Tn.R tentang akibat dari hipertensi, memberitahu

kepada Tn.R tentang pencegahan hipertensi, memberitahu Kepada Tn.R

tentang pengobatan hipertensi, ingatkan kembali Tn.R tentang pentingnya

pola hidup sehat, beritahu Tn.R tentang nutrisi bagi hipertensi, anjurkan

Tn.R untuk berobat ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan obat, dan

meberitahu kepada Tn.R bahwa akan dilakukan kunjungan kedua pada

tanggal 23 Desember 2022


27

Perencanaan yang dilakukan pada klien yaitu informasikan kepada Tn.R

tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, ingatkan kepada Tn.R

untuk menjaga pola makan, memberitahu kepada Tn.R tentang akibat dari

hipertensi, memberitahu kepada Tn.R tentang pencegahan hipertensi,

memberitahu Kepada Tn.R tentang pengobatan hipertensi, ingatkan

kembali Tn.R tentang pentingnya pola hidup sehat, beritahu Tn.R tentang

nutrisi bagi hipertensi, anjurkan Tn.R untuk berobat ke pelayanan

kesehatan untuk mendapatkan obat, dan memberitahu kepada Tn.R bahwa

akan dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 23 Desember 2022

Pelaksanaan yang dilakukan yaitu menginformasikan kepada Tn.R tentang

hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, mengingatkan kepada Tn.R untuk

menjaga pola makan, memberitahukan kepada Tn.R tentang akibat dari

hipertensi, memberitahukan kepada Tn.R tentang pencegahan hipertensi,

memberitahukan Kepada Tn.R tentang pengobatan hipertensi,

mengingatkan kembali Tn.R tentang pentingnya pola hidup sehat,

memberitahukan Tn.R tentang nutrisi bagi hipertensi, menganjurkan Tn.R

untuk berobat ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan obat, dan

memberitahukan kepada Tn.R bahwa akan dilakukan kunjungan kedua

pada tanggal 23 Desember 2022 Evaluasi yand dilakukan p;ada klien yaitu

Tn.R telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, Tn.R

sudah menjaga pola makan., Tn.R telah mengerti tentang akibat dari

hipertensi, pencegahan hipertensi, pengobatan hipertensi, pentingnya pola

hidup
28

sehat, dan Tn.R sudah mengetahui akan dilakukan kunjungan kedua pada

tanggal 23 Desember 2022

3.2 Kunjungan II

Pada tanggal 23 Desember 2022 pukul 10.00 WIB Tn.R mengatakan bahwa

dia sudah menjaga pola makan dan sudah mendapatkan obat untuk

menurunkan tensi. Hasil pemeiksaan didapatkan Keadaan umum : baik,

kesadaran : composmentis, Keadaan emosional : stabil, Tinggi badan : 155

cm, Berat badan : 55 kg, Pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan Darah :

0
150/90 mmHg, Pernapasan : 22 x/m, Nadi : 80 x/m, Suhu : 36,0 C, dengan

diagnosa pada Tn.R umur 53 tahun dengan riwayat hipertensi. Planning

yang didapatkan yaitu menginformasikan kepada Tn.R tentang hasil

pemeriksaan yang telah dilakukan hasilnya Tn.R telah mengetahui hasil

pemeriksaan yang telah dilakukan, mengingatkan kepada Tn.R untuk

menjaga pola makan hasilnya Tn.R sudah menjaga pola makan,

memberitahukan Kepada Tn.R tentang pengobatan hipertensi hasilnya Tn.R

sudah mengerti, mengingatkan kembali Tn.R tentang pentingnya pola hidup

sehat hasilnya Tn.R sudah mengerti, memberitahukan kembali kepada Tn.R

tentang nutrisi bagi hipertensi hasilnya Tn.R sudah mengerti,

memberitahukan kepada Tn.R bahwa akan dilakukan kunjungan ketiga pada

tanggal 24 Desember 2022 hasilnya Tn.R sudah mengerti.


29

3.3 Kunjungan III

Pada tanggal 24 Desember 2022 pukul 10.00 WIB Tn.R mengatakan bahwa

dia sudah menjaga pola makan dan sudah tidak sulit tidur lagi dan sudah

meminum obat penurun tensi. Hasil pemeriksaan Keadaan umum : baik,

kesadaran : composmentis, Keadaan emosional : stabil, Tinggi badan : 160

cm, Berat badan : 70 kg, Pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan Darah :

0
160/100 mmHg, Pernapasan : 22 x/m, Nadi : 80 x/m, Suhu : 36,0 C dengan

diagnosa Tn.R umur 53 tahun dengan riwayat hipertensi. Hasil planning

yang didapatkan menginformasikan kepada Tn.R tentang hasil pemeriksaan

yang telah dilakukan hasilnya Tn.R telah mengetahui hasil pemeriksaan

yang telah dilakukan, mengingatkan kembali kepada Tn.R untuk tetap

menjaga pola makan hasilnya Tn.R sudah menjaga pola makan,

mengingatkan kembali Tn.R tentang pentingnya pola hidup sehat hasilnnya

Tn.R sudah mengerti, memberitahukan kembali kepada Tn.R tentang nutrisi

bagi hipertensi hasilnnya Tn.R sudah mengerti, dan memberitahukan kepada

Tn.R bahwa akan dilakukan kunjungan keempat pada tanggal 25 Desember

2022 hasilnya Tn.R sudah mengerti.

3.4 Kunjungan 1V

Pada tanggal 24 Desember 2022 pukul 10.00 WIB Hasil evaluasi yang

didapatkan Tn.R telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan,Tn.R sudah menjaga pola makan, Tn.R telah mengerti tentang

akibat dari hipertensi,


30

pencegahan hipertensi dan pengobatan hipertensi, Tn.R mengetahui nutrisi

yang baik untuk hipertensi dan Tn.R mengetahui pentingnya pola hidup

sehat.
30

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Pada bab pembahasan ini, kami membandingkan antara teori yang penulis

dapat dari pendidikan dengan keadaan nyata di komunitas, kami melakukan

asuhan kebidanan komunitas dengan Manajemen Varney dan

pendokumentasian dengan SOAP.

Survey dilakukan pada hari sabtu tanggal 22 desember 2022 Kejorongan sei

Aur 2 nagari seberang kenaikan paroman bondar kabupaten Pasaman barat

dan yang kami ambil sebagai keluarga binaan adalah lansia dengan riwayat

hipertensi.

Pada tanggal 22 desember 2022 dilakukan pengumpulan data dasar baik

subyektif maupun obyektif dan penulis tidak menemukan hambatan karena

Tn.R dapat berkomunikasi dengan baik. Setelah penulis melakukan

pengumpulan data maka masalah yang kami ambil yaitu lansia dengan

riwayat hiperetensi. Dari data yang penulis peroleh saat melakukan

kunjungan rumah pada tanggal22 Desember 2022, 23 Desember 2022, dan

24 Desember 2022 dengan hasil dari pengumpulan data secara subyektif dan

obyektif penulis menentukan prioritas masalah yaitu Tn.R 53 tahun dengan

riwayat hipertensi.

Tindakan perencanaan terdiri dari perumusan masalah dan penyusunan

secara tindakan yang dilaksanakan selama 2 hari saat berada di Kejorongan


sei Aur 2 dengan melakukan intervensi dari masalah yang penulis

temukana dan lebih menekankan pada upaya promotif dan preventif dengan
cara memberikan penyuluhan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
kesehatan dalam rangka merubah hidup sehat.
Seluruh perencanaan telah dilaksanakan dan penyuluhan yang disampaikan

menggunakan media dan ceramah, tanya jawab serta diskusi antara lansia

dengan tenaga kesehatan.

Dari seluruh intervensi yang dilakukan sudah mulai terlihat perubahan yang

terjadi dalam keluarga Tn.R yaitu lansia yang telah dilakuakn pemeriksaan,

sudah memahami tentang hipertensi dan mengatur pola makan serta

mengetahui nutrisi yang baik.


32

BABV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Komunitas pada keluarga


selama 3 x pertemuan di Keluarga Ny. M maka dapat disimpulkan bahwa
Ny. M menderita Hipertensi. keadaan ekonomi keluarga rendah,
pengetahuan keluarga terhadap kesehatan kurang kemudian keluarga kurang
mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi sehingga keluarga tidak tahu
cara menyelesaikannya.
Selain itu penulis juga dapat mengenali masalah yang terdapat pada
keluarga Ny. M seperti masih kurangnya pengetahuan tentang hipertensi,
kurangnya pengetahuan tentang gizi dan pola makan yang baik dan benar,
serta lingkungan yang kurang sehat.
Setelah dilakukan pembinaan terhadap keluarga tersebut dan diberikan
penyuluhan mengenai masalah kesehatan yang mereka hadapi. Mereka
bersedia untuk berusaha untuk menjaga pola makan, mengubah perilaku
hidup mereka untuk lebih berperilaku sehat serta mau memeriksakan diri ke
puskesmas untuk mendapatkan perawatan hipertensi. Keluarga sudah tahu
cara penyelesaian kesehatan yang mereka hadapi sekarang. Dan tingkat
keberhasilan penulis dalam memberikan asuhan telah berperan dalam
mengubah status kesehatan keluarga tersebut.
33

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Klien

Bagi Tn.R lebih menerapkan perilaku hidup bersih sehat, menjaga

pola makan untuk hipertensi dan tidak makan sembarangan.

5.2.2 Bagi Keluarga

Saling mengingatkan untuk berperilaku hidup bersih sehat,

terutama bagi Tn. R.

5.2.3 Bagi tenaga kesehatan

Sebagai Tenaga kesehatanmemberi contoh masyarakat untuk

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan juga tidak

mengkonsumsi makanan sembarangan yang belum teruji

kesehatannya.

5.2.4 Bagi Mahasiswa

Sebagai mahasiswa menerapkan kepada masyarakat bagaimana

cara menangani penderita hipertensi dan memberikan penjelasan

untuk menjaga pola makannya.

.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mutttaqin. (2009). Asuhan Keperawatan Dengan Pasien Gangguan.


Departemen , k. (n.d.). Untuk tenaga kesehatan. Jakarta.
Direktorat Bina, G. M. (2003). Pedoman Tatalaksana Gizi Usia Lanjut.

orgArmilawaty, d. (2007). Anonym Tanpatahun. Penyakit Darah Tinggi (


Hipertensi ).

Rineka , C. D. (2010). Efidemiologi Penyakit Menular. Jakarta.


Salemba. (2010). Kardiovaskuler. Jakarta.
Sidenreng comSitus, S. (2009). Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi).
Sofyan Andy. (2012). Hipertensi. Kudus.
U. B. (2007). Hipertensi dan Faktor Resiko dalam Kajian Efidemiologi.
Makassar.
Wordpress comSurya, A. T. (n.d.). Tekanan Darah tinggi (hipertensi).
Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Tn.R Dengan Kasus

Hipertensi Di Kejorongan sungai Aur 2 nagari seberang kenaikan kecamatan


gunung tuleh Kabupaten Pasaman barat
Tahun 2022

Kunjungan I

Tempat : Jorong sungai Aur 2

Pada Tanggal : Sabtu, 22 desember 2022

Pukul : 10.00 WIB

Nama Pengkaji : Mahdalena

I. PENGUMPULAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF

1. Identitas / Biodata
Nama Ibu : Tn.R
Umur : 53 tahun
Suku : Mandailing
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : jorong sungai Aur 2

1. Keluhan Utama : bapak mengatakan bahwa dia merasa pusing,


leher tegang dan susah tidur malam
2. Riwayat Kesehatan
a. Keadaan Kesehatan Sekarang
 Jantung : Tidak ada penyakit jantung
 Asma/TBC Paru : Tidak ada penyakit asma
 DM : Tidak ada penyakit DM
 Hepatitis : Tidak ada penyakit Hepatitis
 Epilepsi : Tidak ada penyakit epilepsi
 IMS : Tidak ada penyakit IMS
 HIV/AIDS : Tidak ada penyakit
HIV/AIDS Lain-lain : Tidak ada
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
 Jantung : Tidak ada penyakit jantung
 Asma/TBC Paru : Tidak ada penyakit asma
 DM : Tidak ada penyakit DM
 Hepatitis : Tidak ada penyakit Hepatitis
 Epilepsi : Tidak ada penyakit epilepsi
 IMS : Tidak ada penyakit IMS
 HIV/AIDS : Tidak ada penyakit
HIV/AIDS
 Lain-lain : Tidak ada

c. Istirahat/Tidur

Siang : 1 jam

Malam : 8 jam

Keluhan : Susah tidur malam

d. Personal Hygine

Mandi : 3x sehari

Ganti Pakaian : 2x kali sehari

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

TB : 160 cm

BB :70 kg

Tanda-Tanda Vital :TD: 150/90mmHg RR :20 x/m


0
N :80 x/m S :36,0

2. Pemeriksaan Fisik

Kepala : Rambut bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe

Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat, tidak ikterus

Muka : Simetris, tidak odema, tampak kemerahan

Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret

Telinga : Simetris, tidak ada serumen

Mulut/gigi :Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, dan tidak

ada cariespada gigi

Leher :Tidak ada pemesaran kelenjar tyroid dan pembesaran vena

jungularis

Abdomen : Tidak terdapat luka bekas operasi

Genetalia : Tidak dilakukan

Anus : Tidak dilakukan

Ekstermitas :Tangan dan kaki tidak terdapat oedema dan varises,

refleks patella positif

3. Pemeriksaan Penunjang

Tidak dilakukan
II. INTERPRESTASI DATA
A. Diagnosa Kebidanan : Tn. R umur 53 tahun dengan hipertensi
B. Masalah : Hipertensi
C. Kebutuhan :
- Nutrisi
- Istirahat yang cukup
- Pemeriksaan tanda-tanda vital secara rutin

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA


Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan melakukan konseling
tentanghipertensi

V. PERENCANAAN
1. Informasikan kepada Tn.R tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan.
2. Ingatkan kepada Tn.R untuk menjaga pola makan.
3. Beritahu kepada Tn.R tentang akibat dari hipertensi.
4. Beritahu kepada Tn.R tentang pencegahan hipertensi.
5. Beritahu Kepada Tn.R tentang pengobatan hipertensi.
6. Ingatkan kembali Tn.R tentang pentingnya pola hidup sehat.
7. Beritahu Tn.R tentang nutrisi bagi hipertensi.
8. Anjurkan Tn.R untuk berobat ke pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan obat.
9. Beritahu kepada Tn.R bahwa akan dilakukan kunjungan kedua pada

tanggal 23 juli 2017.

VI. PELAKSANAAN
1. Menginformasikan kepada Tn.R tentang hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan.

2. Mengingatkan kepada Tn.R untuk menjaga pola makan.

3. Memberitahukan kepada Tn.R tentang akibat dari hipertensi.

4. Memberitahukan kepada Tn.R tentang pencegahan hipertensi.

5. Memberitahukan Kepada Tn.R tentang pengobatan hipertensi.

6. Mengingatkan kembali Tn.R tentang pentingnya pola hidup sehat.

7. Memberitahukan Tn.R tentang nutrisi bagi hipertensi.

8. Menganjurkan Tn.R untuk berobat ke pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan obat.

9. Memberitahukan kepada Tn.R bahwa akan dilakukan kunjungan kedua

pada tanggal 23 Desember 2022.

VII. EVALUASI
1. Tn.R telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

2. Tn.R sudah menjaga pola makan.

3. Tn.R telah mengerti tentang akibat dari hipertensi, pencegahan

hipertensi, pengobatan hipertensi, pentingnya pola hidup sehat.

4. Tn.R sudah mengetahui akan dilakukan kunjungan kedua pada tanggal

23 juli 2017.
Kunjungan II

Pada Tanggal : 23 Desember 2022

Pukul : 10.00 WIB

SUBJEKTIF

Tn. R mengatakan bahwa dia sudah menjaga pola makan dan sudah mendapatkan

obat untuk menurunkan tensi.

OBJEKTIF

Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, Keadaan emosional : stabil,

Tinggi badan : 160 cm, Berat badan : 70 kg, Pemeriksaan tanda-tanda vital :

Tekanan Darah : 150/90 mmHg, Pernapasan : 22 x/m, Nadi : 80 x/m, Suhu :


0
36,0 C

ASSASSMENT

Tn. R umur 53 tahun dengan riwayat hipertensi

PLANNING

1. Menginformasikan kepada Tn.R tentang hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan.

Hasil : Tn.R telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

2. Mengingatkan kepada Tn.R untuk menjaga pola makan.


Hasil : Tn.R sudah menjaga pola makan.

3. Memberitahukan Kepada Tn.R tentang pengobatan

hipertensi. Hasil : Tn.R sudah mengerti.

4. Mengingatkan kembali Tn.R tentang pentingnya pola hidup sehat.

Hasil : Tn.R sudah mengerti.

5. Memberitahukan kembali kepada Tn.R tentang nutrisi bagi

hipertensi. Hasil : Tn.R sudah mengerti.

6. Memberitahukan kepada Tn.R bahwa akan dilakukan kunjungan ketiga pada

tanggal 24 juli 2017.

Hasil : Tn.R sudah mengerti.

Kunjungan III

Pada Tanggal : 24 Desember 2022

Pukul : 10.00 WIB

SUBJEKTIF

Tn.R mengatakan bahwa dia sudah menjaga pola makan dan sudah tidak sulit

tidur lagi dan sudah meminum obat penurun tensi.

OBJEKTIF

Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, Keadaan emosional : stabil,

Tinggi badan : 160 cm, Berat badan : 70 kg, Pemeriksaan tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 160/100 mmHg, Pernapasan : 22 x/m, Nadi : 80 x/m, Suhu :
0
36,0 C

ASSASSMENT

Tn. R umur 53 tahun dengan riwayat hipertensi

PLANNING

1. Menginformasikan kepada Tn.R tentang hasil pemeriksaan yang telah

dilakukan.

Hasil : Tn.R telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

2. Mengingatkan kembali kepada Tn.R untuk tetap menjaga pola

makan. Hasil : Tn.R sudah menjaga pola makan.

3. Mengingatkan kembali Tn.R tentang pentingnya pola hidup sehat.

Hasil : Tn.R sudah mengerti.

4. Memberitahukan kembali kepada Tn.R tentang nutrisi bagi

hipertensi. Hasil : Tn.R sudah mengerti.

5. Memberitahukan kepada Tn.R bahwa akan dilakukan kunjungan keempat

pada tanggal 25 Desember 2022.

Hasil : Tn.R sudah mengerti.


DASAR TEORI SINGKAT

Tanda vital merupakan tubuh yang terdiri dari tekanan darah, denyut

nadi, laju pernapasan, dan suhu tubuh.Disebut tanda vital karena penting

untuk menilai fungsi fisiologis organ vital tubuh.

a. TekananDarah

Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah

jantung, tahanan pembuluh darah tepi, volume darah total, viskositas

darah, dan kelenturan dinding arteri.Sedangkan factor-faktor yang

berpengaruh pada interpretasi hasil yaitu :

 Lingkungan : suasana bising, kurangnya privasi, suhu ruangan

terlalu panas

 Peralatan : kalibrasi, tipe manometer dan stetoskop, ukuran cuff

(manset)

 Pasien : obat, status emosional, irama jantung, merokok, kopi,

obesitas, olahraga

 Teknik pemeriksaan :penempatan cuff, posisilengan, kecepatan

pengembangan dan pengempisan cuff, pakaian terlalutebal,

kesalahan membaca sfigmomanometer.

Parameter yang diukur pada pemeriksaan tekanan darah

yaitu tekanan maksimal pada dinding arteri selama kontraksi

ventrikel kiri, tekanan diastolic yaitu tekanan minimal selama

relaksasi, dan tekanan nadi yaitu selisih antara tekanan sistolik dan

diastolic (penting untuk menilai derajat syok).


Komponen suara jantung disebut suara korot koff yang

berasal dari suara vibrasi saat manset dikempiskan.Suara korot koff

sendiri terbagi menjadi 5 fase yaitu :

 Fase I : Saat bunyi terdengar, dimana 2 suara terdengar pada

waktu bersamaan, disebut tekanan sistolik

 Fase II : Bunyi berdesir akibat aliran darah meningkat, intensitas

lebih tinggi dari fase I

 Fase III : Bunyi ketukan konstan tapi suara berdesir hilang,

lebih lemah dari fase I

 Fase IV : ditandai bunyi yang tiba-tiba meredup/melemah

dan meniup

 Fase V : Bunyi tidak terdengar sama sekali, disebut sebagai

tekanan diastolic

Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah berdasarkan

Joint National Committee VII adalah sebagai berikut :

Klasifikasi tekanan darah pada usia ≥ 18 tahun :

Klasifikasi Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik

(mmHg) (mmHg)

Normal ≤ 120 ≤ 80

Pre hipertensi 120-139 80-89

Stadium I 140-159 90-99


Stadium II ≥ 160 ≥ 100

b. DenyutNadi

Denyut nadi adalah gelombang darah yang dapat dirasakan

karena dipompa kedalam arteri oleh kontraksi ventrikel kiri jantung.

Denyut nadi diatur oleh system sarafotonom. Lokasi untuk merasakan

denyut nadi adalah :

 Karotid : di bagian medial leher, dibawah angulus mandi

bularis, hindari pemeriksaan dua sisi sekaligus pada waktu

bersamaan

 Brakial : diatas sikudan medial dari tendo bisep

 Radial : bagian distal dan ventral dari pergelangan tangan

 Femoral : disebelahin feromedial ligamentum inguinalis

 Popliteal : dibelakang lutut, sedikit ke lateral dari garis tengah

 Tibia posterior : dibelakang dan sedikit ke arah inferior dari

maleolus medialis

Hal-hal yang dinilai saat pemeriksaan denyut nadi adalah :

a) Kecepatan

 Bradikardia : denyut jantung lambat(<60x/menit), didapatkan

pada atlet yang sedang istirahat, tekanan intracranial

meningkat, peningkatan tonus vagus,

hipotiroidisme, hipotermia, dan efek samping beberapa obat


 Takikardia : denyut jantung cepat (>100x/menit), biasa

terjadi pada pasien dengan demam, feokromositoma, congestif

heart failure, syokhi povolemik, aritmiakordis, pecandu kopi

dan perokok

 Normal : 60-100x/menit pada dewasa

b) Irama

 Regular

 Regularly irregular : dijumpai pola dalam irregularitasnya

 Irregulary irregular : tidak dijumpa ipola dalam

irregularitasnya, terdapat pada fibrilasi atrium

c) Volume nadi

 Volume nadi kecil : tahanan terlalu besar terhadap aliran

darah, darah yang dipompa jantung terlalu sedikit (padaefusi

pericardial, stenosis katup mitral, payah jantung, dehidrasi,

syok hemoragik)

 Volume nadi yang berkurang secara local : peningkatan

tahanan setempat

 Volume nadi besar : volume darah yang dipompakan terlalu

banyak, tahanan terlalu rendah (pada bradikardia, anemia,

hamil, hipertiroidisme)

c. Pernafasan
Proses fisiologis yang berperan pada proses pernafasan

adalah :ventilasi pulmonary, respirasi eksternal dan internal. Laju

pernafasan meningkat pada keadaan stress, kelainan metabolic,

penyakit jantung paru, dan peningkatan suhu tubuh. Pernafasan yang

normal bila kecepatannya 14-20x/menit pada bayi.

Kecepatan dan irama pernafasan serta usaha bernafas perlu

diperiksa untuk menilai adanya kelainan :

a) Kecepatan

 Takipnea : pernafasan cepat dan dangkal

 Bradipnea : pernafasan lambat

 Hiperpnea / hiperventilasi : pernafasan dalam dan cepat

 Hipoventilasi : bradipnea disertai pernafasan dangkal

b) Irama

 Regular

 Pernafasancheyne-stoke : periode apnea diselingi hiperpnea

 PernafasanBiot’s (ataksia) : periode apnea yang tiba-tiba

diselingi periode pernafasan konstan dan dalam

c) Usaha bernafas

Adalah kontraksiotot-otot tambahan saat bernafas misalnya otot

interkostalis. Bila ada kontraksi otot-otot tersebut menunjukkan

adanya penurunan daya kembang paru.

d. Suhu
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara pembentukan

dan pengeluaran panas.Pusat pengaturan suhu terdapat di hipotalamus

yang menentukan suhu tertentu dan bila suhu tubuh melebihi suhu

yang ditentukan hipotalamus tersebut, maka pengeluaran panas

meningkat dan sebaliknya bila suhu tubuh lebih rendah.Suhu tubuh

dipengaruhi oleh irama sirkadian, usia, jenis kelamin, stress, suhu

lingkungan, hormone dan olahraga.

Suhu normal berkisarantara 36,5°C – 37,5°C. lokasi pengukuran

suhu adalah oral (dibawah lidah), aksila, dan rectal. Pada pemeriksaan

suhu per rectal tingkat kesalahan lebih kecil dari pada oral atau

aksila.Peninggian semuater jadi setelah 15 menit, saat beraktivitas,

merokok dan minum minuman hangat, sedangkan pembacaan

semurendah terjadi bila pasien bernafas melalui mulut dan minum

minuman dingin.

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia

2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai

3. Perhatikan dan ikutilah petunjuk instruktur

4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang

dimengerti

Lampiran dokumentasi
ko

Anda mungkin juga menyukai