Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KELUARGA BINAAN PADA LANSIA MASALAH PENYAKIT

DIABETES PADA NY"M" DI DESA SUNGAI AUR II

1
Di susun Oleh
Nama : Ririn Nadia wati

NIM : 2110152011152

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT (YPSB)

2
UNIVERSITAS SUMATERA BARAT (UNISBAR FAKULTAS ILMU
KESEHATAN PRODI S1 KEBIDANAN 2022

KATAPENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha


Kuasa,penulis dapat menyelesaikan laporan keluarga binaan yang berada di jorong
sei Aur 2 nagari seberang kenaikan kecamatan gunung tuleh Kabupaten Pasaman
barat . Kegiatan keluarga binaan ini merupakan salah satu syarat
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing,serta semua
pihak yang telah memberikan arah dan petunjuk dalam pelaksanaan keluarga
binaan.
Penulis menyadari sepenuhnyabahwa masih banyak kekurangan
dalampenulisan laporan Keluarga Binaan ini, untuk itu kritik dan saran dari
pembacakamiharapkan.Semogalaporankeluargabinan inidapatbermanfaatbagi
semua.

Penulis

3
4
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR.................................................................................................2
DAFTARISI.....................................................................................................3
DAFTARGAMBAR.........................................................................................5
DAFTARTABEL.............................................................................................6
DAFTARLAMPIRAN.....................................................................................7
BAB
IPENDAHULUA
N
1.1 Latar Belakang..................................................................................8
1.2 TujuanPenulisan................................................................................9
1.3 ManfaatPenulisan..............................................................................9
BABII
TINJAUANPUSTAKA
2.1 Definisi..............................................................................................10
2.2 Epidemiologi.....................................................................................10
2.3 Klasifikasi..........................................................................................11
2.4 FaktorRisiko......................................................................................12
2.5 Patofisiologi......................................................................................13
2.6 Patogenesis........................................................................................14
2.7 Diagnosis...........................................................................................15
2.8 Tatalaksana........................................................................................20
2.9 Komplikasi........................................................................................30
BABIII
LAPORANKELUARGABINAAN
3.1 Data Demografi Keluarga.................................................................34
3.2 Genogram..........................................................................................34
3.3 Eco-map............................................................................................35
3.4 SCREEM...........................................................................................35
3.5 FamilyLifeline...................................................................................36
3.6 Fungsi-fungsidalam keluarga............................................................37
3.7 Data RisikoInternalKeluarga.............................................................37
3.8 DataSarana PelayananKesehatandanLingkunganKeluarga...............41
5
3.9 IdentifikasiMasalahPasien.................................................................43
3.10 PengkajianMasalahKesehatan Pasien.............................................45
3.11 FaktoryangBerperandalamPenyelesaianMalasahKesehatan...........46
3.12 Rencana PembinaanKesehatan........................................................46
3.13 PengakajianMasalahKesehatanKeluarga........................................48
3.14 AnalisisMasalahKeluarga................................................................49
3.15 PemecahanMasalahKeluarga..........................................................49
3.16 KesehatanBerbasisLingkunganDalamKeluarga..............................50
3.17 Mappingkegiatan.............................................................................50
DAFTARPUSTAKA........................................................................................52
DAFTARGAMBAR

Gambar2.1Langkah DiagnostikDM, TGT,TTGO.......................................

6
DAFTARTABEL

Tabel2.1Pemeriksaan glukosa darah


plasmavenadanglukosadarahkapilerTabel2.2Klasifikasikaki
diabetesberdasarkanWagner-Meggit
Tabel3.1AnggotakeluargayangtinggalserumahTa
bel3.2Fungsi-fungsidalamkeluarga
Tabel3.3PerilakukesehatankeluargaT
abel 3.4 Faktor pelayanan
kesehatanTabel 3.5 Lingkungan
tempat tinggalTabel3.6
Jadwalkegiatan

7
DAFTARLAMPIRAN

Lampiran1Diet PasienDM.............................................................................
Lampiran2MediaEdukasi..............................................................................
Lampiran3Dokumentasi Kegiatan

8
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
DiabetesMelitus(DM)adalahsuatupenyakitdimanakadarglukosadidalam
darahtinggikarenatubuh tidak dapatmelepaskan ataumenggunakaninsulin secara
adekuat.1 DM merupakan suatu sindroma klinis kelainan metabolik,ditandai oleh
adanya hiperglikemik yang disebabkan oleh defek sekresi insulin,defekkerjainsulin
atau keduanya.2
WorldHealthOrganization(WHO)memperkirakan,prevalensiglobaldiabetes
melitus tipe 2 akan meningkat dari 171 juta orang pada 2000 menjadi
366jutatahun2030.WHOmemperkirakanIndonesiamendudukirankingke-
4diduniadalamhaljumlahpenderitadiabetessetelahChina,IndiadanAmerikaSerikat.P
adatahun2000,jumlahpenderitadiabetesmencapai8,4jutadandiperkirakanpadatahun
2030jumlahpenderitadiabetesdiIndonesiaakanberjumlah21,3juta.Tetapi,hanya50%
daripenderitadiabetesdiIndonesiamenyadaribahwamerekamenderitadiabetes,danha
nya30%daripenderitamelakukanpemeriksaansecarateratur.3
Suatu jumlah yang sangat besar dan merupakan beban yang sangat
beratuntuk dapat ditangani sendiri oleh dokter spesialis/subspesialis bahkan oleh
semuatenaga kesehatan yang ada. Mengingat bahwa Diabetes Melitus akan
memberikandampak terhadap kualitas sumberdaya manusia dan peningkatan biaya
kesehatanyang cukup besar, semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah
sebaiknyaikut serta dalam usaha penaggulangan Diabetes Mellitus, khususnya
dalam upayapencegahan.4
Pendekatankeluargamerupakansalahsatuupayauntukmeningkatkanaksespela
yanankesehatandiwilayahkerjapuskesmasdengancaramendatangike rumah keluarga
atau home visite. Puskesmas tidak hanya
menyelenggarakanpelayanankesehatandidalamgedungmelainkan
jugadiluargedung.
KeberhasilanProgramIndonesiaSehatdenganPendekatanKeluargadiukurden
ganIndeksKeluargaSehat,yangmerupakansalahsatudari12

9
indikator. Semakin banyak indikator yang dapatdipenuhi oleh suatu keluarga,maka
ststus keluarga tersebut semakin mengarah kepada keluarga sehat. Sejalandengan
haltersebut,maka akansemakindekattercapainyaIndonesia Sehat.
Pada Program Keluarga Binaan yang kami lakukan kali ini, kami
mencobamelakukan suatu pembinaan pada suatu keluarga dimana dalam keluarga
tersebutterdapatpenderitadiabetesmellitus.Penatalaksanaankasussesuaidenganidenti
fikasi masalah yang kami rumuskan sejak awal kunjungan. Serta
harapanselanjutnya, baik pasien maupun keluarga pasien dapat merubah perilaku
agarsesuaidenganyang semestinya.

1.2 TujuanPenulisan
1. Mengidentifikasimasalahkesehatanpadakeluargabinaan.
2. Melakukanintervensi terhadapmasalahkesehatan
yangadapadakeluargabinaan.

1.3 ManfaatPenulisan
1. Dapatmenjadimasukankepadamasyarakat,petugasPuskesmasdankhu
susnyakeluargasebagaiupayamelakukanpengendalianterhadapdiabet
esmellitus.
2. Sebagai bahan pembelajaran dan menambah pengetahuan
penulisdalam menganalisa dan melakukan intervensi pada
permasalahanyangdihadapi oleh keluargabinaanpenulis.

10
BAB 2
TINJAUANPUSTAKA

2.1 Definisi
MenurutAmericanDiabetesAssociation(ADA),diabetesmelitusmerupakansu
atukelompokpenyakitmetabolikdengankarakteristikhiperglikemiayangterjadikarena
kelainansekresiinsulin,kerjainsulinataukeduanya. Hiperglikemia adalah suatu
kondisi medik berupa peningkatan kadarglukosa dalam darah melebihi batas
normal.9,11Hiperglikemia merupakan
salahsatutandakhaspenyakitdiabetesmelitus(DM),meskipunjugamungkindidapatka
n pada beberapa keadaan yang lain. Sedangkan menurut WHO, diabetesmelitus
adalah suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakanakibat
dari sejumlah faktor dimana terdapat defisiensi insulin absolut atau
relatif,dangangguanfungsi insulin.10
Diabetesmelitusmerupakanpenyakitkronisyangterjadiketikatubuhtidakdapat
memproduksiinsulindalamjumlahcukupatautidakdapatmenggunakaninsulinsecaraef
ektif.Insulinadalahhormonyangdiproduksiolehsel beta pankreas yang
memungkinkan glukosa yang berasal dari makanan masukke dalam sel-sel tubuh
dan diubah menjadi energi. Penderita DM akan
mengalamikondisihiperglikemiayangakanmerusakjaringandariwaktukewaktu.1Hipe
rglikemia kronik pada DM ini berhubungan dengan kerusakan jangka
panjang,disfungsi,ataukegagalanbeberapaorgantubuh,terutamamata,ginjal,saraf,jant
ung,dan pembuluh darah.9

2.2 Epidemiologi
Padatahun2014,prevalensiglobalDMusialebihdari18tahundiperkirakan
mencapai 9%. Angka ini sangat jauh meningkat dibandingkan datapada tahun
2000 yang juga dilaporkan oleh WHO yaitu sebesar 2,8. 3
InternationalDiabetesFederation(IDF)padatahun2013melaporkanbahwadiestimasi
kansekitar 382 juta atau 8,3% usia dewasa di dunia menderita DM. Sebanyak
80%diantaranyaberasaldari negara-negara berpenghasilan tren ini berlanjut, pada
tahun 2035, sekitar 592 juta orang, atau 1 diantara 10 dewasa akanmenderitaDM.

11
Prevalensi DM pada populasi Asia meningkat secara progresif dalam
1dekade terakhir. Pada tahun 2007, lebih dari 110 juta penduduk di Asia
menderitaDM.7 Data lain menyebutkan bahwa negara-negara Asia berkontribusi
lebih dari60% dari populasi DM dunia.Populasi Asia diyakini memiliki
predisposisi etnisdan genetik yang kuat untuk DM dan memiliki faktor lingkungan
juga yangsangat mendukung. Akibatnya, mereka berpotensi menderita DM pada
usia yanglebih muda dan pada indeks massa tubuh dan lingkar pinggang yang
lebih rendah bila dibandingkan dengan populasi Barat.
Secaraglobal,Indonesiamendudukiperingkatke7kejadiantertinggiuntuk DM
(IDF, 2013).World Health Organization memprediksi kenaikan jumlahpenyandang
DM di Indonesia dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar21,3 juta jiwa
pada tahun 2030. International Diabetes Federation pada
tahun2009,memprediksikenaikanjumlahpenyandangDMdari7,0jutajiwapadatahun
2009 menjadi 12,0 juta jiwa pada tahun 2030. Meskipun terdapat
perbedaanangkaprevalensi,laporankeduanyamenunjukkanadanyapeningkatanjumla
hpenyandangDM sebanyak2-3kalilipatpadatahun 2030.5
Menurut data Riskesdas 2013, prevalensi DM di Indonesia sebesar
2,1%,prevalensitertinggiterdapatdiSulawesiTengah3,7%,SulawesiUtara3,6%,Sula
wesiSelatan3,4%danNusaTenggaraTimur3,3%.SedangkanuntukSumateraBaratber
kisar1,3%.PenelitianyangpernahdilakukandiPadangmencatat bahwa penderita DM
tipe 2 yang dirawat inap di Bagian Penyakit
DalamRSUPDr.M.DjamilPadangantaraJanuari2011sampaiDesember2012,didapatk
ansejumlah261 orang.5

2.3 Klasifikasi
KlasifikasiDMberdasarkanetiologi:9,11,12
1. DMTipe 1
DMtipe1diakibatkanolehkerusakanselbetayangmenyebabkandefisiensiinsul
inabsolut.

a. Faktorherediter:
1. Antibodiselislet(ditemukanpada90%pasien
dalamtahunpertamadiagnosis).
2. Insiden lebih tinggi dengan Human Leukocyte Antigen (HLA)

12
DR3danDR4.
3. 50%terjadipada kembaridentik.
b. Faktorlingkungan: infeksivirus(viruscoxsackie,virusmumps).

2. DMTipe 2
DMtipe2diakibatkanoleh defek sekresiinsulinprogresifdan
adanyaresistensiinsulin.
a. Faktorherediter: 90%terjadipadakembaridentic.
b. Faktor lingkungan: obesitas, sedentary lifestyle, diet
tinggikarbohidrat.

3. DiabetesTipeLain
a. Kelebihanhormonal:sindromcushing,akromegali,glukagonoma,fe
okromositoma.
b. Obat:glukokortikoid,diuretik,kontrasepsioral.
c. Ketidaktersediaanreseptorinsulin.
d. Penyakitpankreas:pancreatitisdanfibrosiskistik.
e. Sindromgenetik:maturityonsetdiabetes ofthe
young(MODY),hiperlipidemiafamilial,distrofi
miotonik,lipoartrofi.

4. Diabetes Gestasional
DiabetesgestasionaladalahDMyangdidiagnosisselamakehamilanyangdise
babkanoleh resistensi insulitterkaitkehamilan.

2.4 FaktorRisiko
2.4.1 Faktor yang TidakDapat Dimodifikasi.8,12
a. Rasdanetnik
b. Riwayatkeluargadengandiabetes

13
c. Umur : Risiko untuk menderita intoleransi glukosa meningkat
seiringdenganmeningkatnyausia.Usia>45tahunharusdilakukanpemeriks
aanDM.
d. Riwayatmelahirkan bayidenganBB lahirbayi> 4000
gramatauriwayatpernah menderita DM gestasional(DMG).
e. Riwayatlahir
denganberatbadanrendah,kurangdari2500gram.BayiyanglahirdenganB
Brendahmempunyairisikoyanglebihtinggidibandingdengan
bayilahirdenganBBnormal.

2.4.2 FaktoryangDapatDimodifikasi8,12
a. Beratbadan lebih(IMT> 23kg/m2).
b. Kurangnya aktivitasfisik.
c. Hipertensi(> 140/90 mmHg).Dislipidemia (HDL<
35mg/dLdanatautrigliserida>250mg/dL)
d. Diet tak sehat(unhealthy diet). Dietdengantinggiguladan
rendahseratakanmeningkatkanrisikomenderitaprediabetes/intoleransigl
ukosadanDMtipe

2.5 Patofisiologi
Diabetesmelitustipe1ataudisebutjugaInsulin-
DependentDiabetesMelitus(IDDM)terjadikarenaadanyadestruksiselbetapankreasya
ngdiperantarai oleh proses autoimun. Penanda destrusi sel beta yang dapat
diperiksaantaralainautoantibodyisletcell,autoantibodyinsuln,autoantibodyGAD(GA
D65), dan autoantibody tyrosine phosphatases IA-2 and IA-2β. Satu ataulebih
antibodi tersebut dapat terdeteksi pada 85-90% individu dengan gula darahpuasa
(GDP) abnormal (ADA, 2010).Manifestasi klinis DM terjadi jika lebih dari90%
sel beta mengalami destruksi. Pada DM dalam bentuk berat, sel beta telahdirusak
semuanya, sehingga terjadi insulinopenia dan semua kelainan
metabolikyangberkaitan dengandefisiensiinsulin.13
Diabetesmelitustipe2atauNon–Insulin-
DependentDiabetesMelitus(NIDDM)ditandaidengankelainansekresiinsulin,sertake
rjainsulin.Padaawalnyatampakterdapatresistensidarisel-sel ssaran terhadap kerja
insulin.
14
Insulinmula-mulamengikatdirinyakepadareseptor-
reseptorpermukaanseltertentu,kemudianterjadireaksiintraselularyangmenyebabkan
mobilisasipembawaGLUT4(glucosetransporter)glukosadanmeningkatkantranspor
glukosa menembus membran sel. Pada pasien-pasien dengan DM tipe 2
terdapatkelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor. Kelainan ini dapat
disebabkanolehberkurangnyajumlahtempatreseptorpadamembranselyangselnyares
ponsifterhadapinsulinatauakibatketidaknormalanreseptorinsulinintrinsik.Akibatnya
terjadipenggabunganabnormalantarakompleksreseptorinsulin dengan sistem
transpor glukosa. Pada akhirnya timbul kegagalan sel betadengan menurunnya
jumlah insulin yang beredar dan tidak lagi memadai untukmempertahankankondisi
euglikemia.13
Kondisi di atas akan menyebabkan glukosa darah meningkat dan
ketikamelewati batas kemampuan filtrasi ginjal, akan terjadi suatu keadaan yang
disebutglukosuria.Diuresisosmosisyangdisebabkanolehkonsisihiperglikemiamenye
babkan peningkatan jumlah urin (poliuri) dan juga menyebabkan
dehidrasi.Akibatnya pusat hausakanterangsang danterjadi polidipsi.14

2.6 Patogenesis
2.6.1 Diabetes melitustipe1
Pada saat diabetes melitus tergantung insulin muncul, sebagian besar
selpankreas sudah rusak. Proses perusakan ini hampir pasti karena proses
autoimun,meskipunrinciannyamasihsamar.Ikhtisarsementaraurutanpatogenetiknya
adalah:pertama,harusadakerentanangenetikterhadappenyakitini.Kedua,keadaanling
kungansepertiinfeksivirusdiyakinimerupakansatumekanismepemicu, tetapi agen
noninfeksius juga dapat terlibat.Tahap ketiga adalah
insulitis,selyangmenginfiltrasiselpulauadalahmonosit/makrofagdanlimfositTterakti
vasi.Tahap keempat adalah perubahan sel beta sehingga dikenal sebagai
selasing.Tahap kelima adalah perkembangan respon imun. Karena sel pulau
sekarangdianggap sebagai sel asing, terbentuk antibodi sitotoksik dan bekerja sama
denganmekanismeimunseluler.Hasilakhirnyaadalahperusakanselbetadanpenampak
an diabetes.15

2.6.2 Diabetes MelitusTipe2


PasienDMtipe2mempunyaiduadefekfisiologik:sekresiinsulinabnormaldanre
sistensiterhadapkerjainsulinpadajaringansasaran(target).Abnormalitasyangutamatid
15
akdiketahui.Secaradeskriptif,tigafasedapatdikenali padaurutanklinis
yangbiasa.Pertama,glukosaplasmatetapnormalwalaupunterlihatresistensiinsulinkar
enakadarinsulinmeningkat.Padafasekedua,resistensiinsulincenderungmemburukseh
inggameskipunkonsentrasiinsulin meningkat, tampak intoleransi glukosa dalam
bentuk hiperglikemia setelahmakan. Pada fase ketiga, resistensi insulin tidak
berubah, tetapi sekresi insulinmenurun,menyebabkan hiperglikemia
puasadandiabetesyang nyata.15

2.7 Diagnosis
Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa
darah.Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa
secaraenzimatik dengan bahan plasma darah vena.9Untuk memastikan diagnosis
DM,pemeriksaanglukosadarahseyogyanyadilakukandilaboratoriumklinikyangterpe
rcaya(yangmelakukanprogrampemantauankendalimutusecarateratur).Walaupun
demikian sesuai dengan kondisi setempat dapat juga dipakaibahan darah utuh
(whole blood), vena ataupun kapiler dengan memperhatikanangka-
angkakriteriadiagnostikyangberbedasesuaipembakuanolehWHO.Untukpemantaua
nhasilpengobatandapatdiperiksaglukosadarahkapiler.11Diagnosistidak
dapatditegakkanatasdasaradanyaglukosuria.9
Ada perbedaan antara uji diagnostik DM dan pemeriksaan penyaring.
UjidiagnostikDMdilakukanpadamerekayangmenunjukkangejala/tandaDM,sedangk
an pemeriksaan penyaring bertujuan untuk mengidentifikasi mereka
yangtidakbergejala,yang mempunyairisiko DM.9
Diagnosis DM ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
danpemeriksaanpenunjang.Dalamanamnesisberbagaikeluhandapatditemukanpadap
aasienDM.KecurigaanadanyaDMperludipikirkanapabilaterdapatkeluhanseperti:1
- Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan
beratbadanyang tidak dapatdijelaskansebabnya.

- Keluhanlain:lemahbadan, kesemutan,
gatal,matakabur,dandisfungsiereksipadapria,serta
pruritusvulvapadawanita.

Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa

16
darah.Pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa
secaraenzimatik dengan bahan plasma darah vena.Pemantauan hasil pengobatan
dapatdilakukandenganmenggunakanpemeriksaanglukosadarahkapilerdengangluko
meter.Diagnosistidakdapatditegakkanatas dasar adanyaglukosuria.
Kriteriadiagnosisdapatdidasarkanpada:1
1. Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥126 mg/dl. Puasa adalah
kondisitidakadaasupankaloriminimal 8 jam.(B).Atau
2. Pemeriksaan glukosa plasma ≥200 mg/dl 2-jam setelah Tes
ToleransiGlukosaOral(TTGO)dengan bebanglukosa 75gram. (B).Atau
3. Pemeriksaanglukosaplasmasewaktu≥200mg/
dldengankeluhanklasik.Atau
4. PemeriksaanHbA1c≥6,5%denganmenggunakanmetodeyangterstandari
sasiolehNationalGlycohaemoglobinStandarizationProgram(NGSP).
(B)

Carapelaksanaan TTGO:9,11
1. 3(tiga)harisebelumpemeriksaantetapmakansepertikebiasaansehari-
hari(dengankarbohidratyangcukup)dantetapmelakukankegiatanjasmani
sepertibiasa.
2. Berpuasapalingsedikit8jam(mulaimalamhari)sebelumpemeriksaan,min
umairputih tanpa gula tetapdiperbolehkan.
3. Diperiksakonsentrasiglukosadarahpuasa.
4. Diberikanglukosa75gram(orangdewasa)atau1,75gram/kgBB(anak-
anak),dilarutkandalamair250mLdandiminumdalamwaktu5 menit.
5. Berpuasakembalisampaipengambilansampeldarahuntukpemeriksaan2j
am setelahminumlarutan glukosa selesai.
6. Diperiksaglukosadarah2jamsesudah bebanglukosa.
7. Selamaprosespemeriksaan
subjekyangdiperiksatetapistirahatdantidakmerokok.
Hasilpemeriksaan glukosadarah 2jampasca
pembebanandibagimenjadi3 yaitu:9,11
a. <140mg/dL Normal

b. 140-<200 Toleransiglukosaterganggu

17
c. >200 Diabetes

Gambar2.1LangkahDiagnostikDM,TGT, TTGO11

Pada pemeriksaan penapisan dapat dilakukan pemeriksaan glukosa


darahpuasaatausewaktuatauTTGO.Untukkelompokrisikotinggiyanghasilpemeriksa
an penyaringnya negatif, pemeriksaan penyaring ulangan dilakukan
tiaptahun;sedangkanbagimerekayangberusia>45tahuntanpafaktorrisiko,pemeriksaa
n penyaring dapat dilakukan setiap 3 tahun atau lebih cepat
tergantungdariklinismasingmasing pasien.
Pemeriksaan penyaring dilakukan untuk menegakkan diagnosis
DiabetesMelitus Tipe-2 (DMT2) dan prediabetes pada kelompok risiko tinggi
yang tidakmenunjukkangejalaklasik DM yaitu:
1. Kelompokdenganberatbadanlebih(IndeksMassaTubuh[IMT]≥23kg/m2)
yangdisertaidengansatuataulebihfaktorrisikosebagaiberikut:
a. Aktivitasfisikyangkurang
b. First-degreerelativeDM(terdapat
faktorketurunanDMdalamkeluarga)
c. Kelompokras/etnistertentu
d. PerempuanyangmemilikiriwayatmelahirkanbayidenganBBL>4kgat
aumempunyai riwayat diabetesmelitusgestasional(DMG)
e. Hipertensi(≥140/90mmHgatausedangmendapat
terapiuntukhipertensi)
f. HDL250mg/dL
g. Wanitadengansindrompolikistikovarium
18
h. Riwayatprediabetes
i. Obesitasberat,akantosis nigrikans
j. Riwayatpenyakitkardiovaskular
2. Usia>45tahuntanpafaktor risikodiatas

Kelompok risiko tinggi dengan hasil pemeriksaan glukosa plasma


normalsebaiknya diulang setiap 3 tahun, kecuali pada kelompok prediabetes
pemeriksaandiulang tiap 1 tahun. Pada keadaan yang tidak memungkinkan dan
tidak tersedia.fasilitas pemeriksaan TTGO, maka pemeriksaan penyaring dengan
mengunakanpemeriksaan glukosa darah kapiler, diperbolehkan untuk patokan
diagnosis DM.Dalam hal ini harus diperhatikan adanya perbedaan hasil
pemeriksaan glukosadarahplasmavena danglukosa darah kapiler
sepertipadatabeldibawahini.

Tabel2.1Pemeriksaanglukosadarahplasmavenadanglukosadarahkapiler
11

PemeriksaanpenyaringbergunauntukmenjaringpasienDM,toleransiglukosa
terganggu (TGT) dan glukosa darah puasa terganggu (GDPT),
sehinggadapatditentukanlangkahyangtepatuntukmereka.PasiendenganTGTdanGD
PT merupakan tahapan sementara menuju DM. Setelah 5-10 tahun kemudian1/3
kelompok TGT akan berkembang menjadi DM, ll3 tetap TGT dan l/ 3
lainnyakembalinormal.AdanyaTGTseringberkaitandenganresistensiinsulin.Padakel
ompokTGTinirisikoterjadinyaaterosklerosislebihtinggidibandingkankelompoknor
mal.TGTseringberkaitandenganpenyakitkardiovaskular,hiperlensi dan
dislipidemia.Peran aktif para pengelola kesehatan sangat diperlukanagar deteksi
DM dapat ditegakkan sedini mungkin dan pencegahan primer dansekunder dapat
segera diterapkan.Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan melaluipemeriksaan
19
konsentrasi glukosa darah sewaktu atau konsentrasi glukosa darahpuasa,kemudian
dapatdiikutidengantestolerasi glukosa orat(TTGO)standar.
Definisi keadaan diabetes atau gangguan toleransi glukosa tergantung
padapemeriksaan konsentrasi glukosa darah.Beberapa tes tertentu yang non
glikemikdapatbergunadalammemnentukansubklas,penelitianepidemiologi,dalamm
enentukan mekanisme dan perjalanan alamiah diabetes. Untuk diagnosis
danklasifikasiadaindekstambahanyangdapat dibagiatas2 bagian:11
1. Indekspenentuan derajatkerusakansel beta
Halinidapatdinilaidenganpemeriksaankonsentrasiinsulin,pro-
insulin,dansekresipeptidapenghubung(C-peptide).Nilai-
nilai"Glycosilatedhemoglobin"(WHOmemakaiistilah"GlycIatedhemog
lobin"),nilaiderajatglikosilasidariproteinlaindantingkatgangguantoleran
siglukosajugabermanfaatuntukpenilaiankerusakanini.
2. Indeksprosesdiabetogenik.
Untukpenilaianprosesdiabetogenikpadasaatinitelahdapatdilakukanpene
ntuantipedansub-tipeHLA;adanyatipedantiterantibodi dalam sirkulasi
yang ditujukan pada pulau-pulau Langerhans(islet cell antibodies),
Anti GAD (Glutamic Acid Decarboxylase)
danselendokrinlainnya,adanyacell-
mediatedimmunityterhadappankreas;ditemukannya
susunanDNAspesifikpadagenomamanusia

danditemukannya penyakit
lainpadapankreasdanpenyakitendokrinlainnya.

Penggunaanglycosilatedhemoglobin(HbA1c)sebagaiujidiagnostikalternatif
dapat digunakan untuk mengukur keadaan glikemia kronis, bukan hanyakadar
glukosa darah seketika. HbA1c dapat digunakan sebagai penanda
objektifpengendalian glukosa darah rata-rata selama bertahun-tahun, dan dapat
digunakanuntuk keputusan manajemen signifikan, seperti terapi insulin.
Pengukuran
HbA1cmemberikankeuntungansignifikandibandingkanpengukuranglukosadarahun
tukdiagnosisdiabetes,karenadapatdilakukankapansajatanpapersiapankhusus,seperti
diet ataupuasa.20
Tingkat HbA1c ≥6,5% (48 mmol/mol) direkomendasikan sebagai
20
cutpointuntuk mendiagnosis diabetes. Pada pasien asimtomatik dengan hasil tes
postif,
tesharusdiulanguntukmengkonfirmasidiagnosis.PenggukuranHbA1cakanmemperm
udahprosesdiagnostikdandapatmenyebabkandiagnosislebihdinipadapasiendiabetes,
akantetapiHbA1ctidakbolehdigunakansebagaitesskriningawaluntukdiabetes.19
Akurasi tes HbA1c dipengaruhi oleh konsisi yang mempengaruhi
waktukelangsungan hidup sel darah merah atau glikolisis hemoglobin non
enzimatik.Waktukelangsunganhiduphemoglobinberkurangakanmenurunkantingkat
HbA1c dan dapat menyebabkan hasil negatif palsu. Waktu kelangsungan
hiduphemoglobin berkurang pada anemia hemolitik, gagal ginjal kronis, penyakit
hatiberat, dan anemia pada penyakit kronis. Defisiensivitamin B12 dan
asamfolatjuga dapat mempersingkatmasahidup hemoglobin.19

2.9 Tatalaksana9,11
TujuanpenetalaksanaanDiabetes Melitus:
1. Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM,
memperbaikikualitashidup, danmengurangi risikokomplikasiakut.
2. Tujuanjangkapanjang:mencegahdanmenghambatprogresivitaspen
yulitmikroangiopati dan makroangiopati.

3. Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan


mortalitasDM.

Langkah-langkahPenatalaksanaanUmum
Perludilakukanevaluasi
medisyanglengkappadapertemuanpertama,yangmeliputi:
1. RiwayatPenyakit.
2. PemeriksaanFisik
3. EvaluasiLaboratorium
4. PenapisanKomplikasi

Langkah-langkahPenatalaksanaanKhusus
Penatalaksanaan DM dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat
(terapinutrisimedisdanaktivitasfisik)bersamaandenganintervensifarmakologisdenga

21
nobat antihiperglikemiasecaraoraldan/atausuntikan.

Edukasi
Materiedukasiterdiridari materiedukasitingkat
awaldanmateriedukasitingkatlanjutan
1. MateriedukasipadatingkatawaldilaksanakandiPelayananKesehatanPrim
eryang meliputi:
a. Materitentangperjalanan penyakitDM.
b. Maknadanperlunya pengendalian
danpemantauanDMsecaraberkelanjutan.
c. PenyulitDMdan risikonya.
d. Intervensinon-farmakologisdanfarmakologissertatargetpengobatan.
e. Interaksiantaraasupanmakanan,aktivitasfisik,danobatantihiperglikemia
oral atauinsulinserta obat-obatan lain.
f. Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa
darahatau urin mandiri (hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri
tidaktersedia).
g. Mengenalgejaladanpenangananawalhipoglikemia
h. Pentingnyalatihanjasmaniyang teratur.
i. Pentingnyaperawatankaki.

2. MateriedukasipadatingkatlanjutdilaksanakandiPelayananKesehatanSek
underdan/ atau Tersier,yangmeliputi:
a. Mengenaldan mencegahpenyulitakut DM.
b. PengetahuanmengenaipenyulitmenahunDM.
c. PenatalaksanaanDMselamamenderitapenyakitlain.
d. Rencanauntukkegiatan khusus(contoh:olahragaprestasi).
e. Kondisikhususyangdihadapi (contoh:hamil,puasa,hari-harisakit).
f. Hasil penelitian dan pengetahuan masa kinidan teknologi
mutakhirtentangDM.
g. Pemeliharaan/perawatankaki.

Terapi Nutrisi Medis(TNM)


TNMmerupakanbagianpentingdaripenatalaksanaanDMT2secarakomprehen
22
sif. Kunci keberhasilannya adalah keterlibatan secara menyeluruh
darianggotatim(dokter,ahligizi,petugaskesehatanyanglainsertapasiendankeluargany
a).GunamencapaisasaranterapiTNMsebaiknyadiberikansesuaidengankebutuhan
setiap penyandangDM.
KomposisiMakananyangDianjurkanterdiridari:
1. Karbohidrat
Karbohidratyangdianjurkansebesar45-
65%totalasupanenergi.Terutamakarbohidratyangberserattinggi.Pembatasan
karbohidrattotal
<130g/
haritidakdianjurkan.Sukrosatidakbolehlebihdari5%totalasupanenergi.Pema
nisalternatifdapatdigunakansebagaipenggantiglukosa, asal tidak melebihi
batas aman konsumsi harian (Accepted
DailyIntake/ADI).Dianjurkanmakantigakaliseharidanbilaperludapatdiberik
an makanan selingan seperti buah atau makanan lain sebagai
bagiandarikebutuhankalori sehari.
2. Lemak
Asupanlemakdianjurkansekitar20-
25%kebutuhankalori,dantidakdiperkenankanmelebihi30%totalasupanenerg
i.Komposisiyangdianjurkan adalah lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori,
lemak tidak jenuhganda < 10 %, selebihnya dari lemak tidak jenuh
tunggal.Bahan makananyang perludibatasiadalahyang
banyakmengandunglemakjenuh
danlemaktransantaralaindagingberlemakdansusufullcream.Konsumsikolest
erolyang dianjurkan<200 mg/hari.
3. Protein
Kebutuhan protein sebesar 10 – 20% total asupan energi. Sumber
proteinyang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa lemak, ayam
tanpa kulit,produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu dan
tempe.Pada pasiendengan nefropati diabetik perlu penurunan asupan
protein menjadi 0,8g/kg BB perhari atau 10% dari kebutuhan energi,
dengan 65% diantaranyabernilai biologik tinggi. Kecuali pada penderita
DM yang sudah menjalanihemodialisisasupanproteinmenjadi
1-1,2g/kgBBperhari.
23
4. Natrium
Anjuran asupan natrium untuk penyandang DM sama dengan orang
sehatyaitu <2300 mg perhari.Penyandang DM yang juga menderita
hipertensiperludilakukanpengurangannatrium secaraindividual.
5. Serat
PenyandangDMdianjurkanmengonsumsiseratdarikacang-
kacangan,buahdansayuransertasumberkarbohidratyangtinggiserat.Anjurank
onsumsi serat adalah 20-35 gram/hari yang berasal dari berbagai
sumberbahanmakanan.
6. PemanisAlternatif
Pemanis alternatif aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas
aman(AcceptedDailyIntake/ADI).Fruktosatidakdianjurkandigunakanpadap
enyandang DM karena dapat meningkatkan kadar LDL, namun tidak
adaalasan menghindari makanan seperti buah dan sayuran yang
mengandungfruktosaalami.

KebutuhanKalori
Adabeberapacarauntukmenentukanjumlahkaloriyangdibutuhkanpenyandan
g DM,antaralain denganmemperhitungkan kebutuhankaloribasalyang besarnya 25-
30 kal/kgBB ideal. Jumlah kebutuhan tersebut ditambah ataudikurangi bergantung
pada beberapa faktor yaitu: jenis kelamin, umur, aktivitas,berat badan, dan lain-
lain. Beberapa cara perhitungan berat badan ideal adalahsebagaiberikut:

1. Perhitunganberatbadanideal(BBI)menggunakanrumusBrocayangdimodifik
asi:
Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg. Bagi pria
dengantinggi badan di bawah160 cm dan wanita di bawah 150 cm, rumus
dimodifikasimenjadi:
Berat badan ideal (BBI) = (TB dalam cm - 100) x 1 kg. Normal: BB ideal ± 10
%Kurus:kurangdari BBI-10 %
Gemuk:lebihdariBBI +10%

2. PerhitunganberatbadanidealmenurutIndeksMassaTubuhIMT=BB(kg)/
TB(m2)
KlasifikasiIMT
24
- BBKurang <18,5
- BBNormal 18,5-22,9
- BBLebih≥23,0
- Denganrisiko 23,0-24,9
- ObesI25,0-29,9
- ObesII≥30

a. JenisKelamin
Kebutuhankaloribasalperhariuntukperempuansebesar25kal/
kgBBsedangkanuntuk priasebesar30 kal/kgBB.

b. Umur
Pasien usia diatas 40 tahun, kebutuhankalori dikurangi 5% untuk
setiapdekadeantara 40dan 59tahun.Pasienusiadiantara60dan69tahun,dikurangi
10%.Pasienusiadiatasusia 70tahun,dikurangi20%.

c. AktivitasFisikatauPekerjaan
Kebutuhan kaloridapatditambahsesuaidengan intensitasaktivitasfisik.
 Penambahansejumlah10%darikebutuhanbasaldiberikan
padakeadaanistirahat.
 Penambahan sejumlah 20% pada pasien dengan aktivitas
ringan:pegawaikantor, guru, ibu rumahtangga.
 Penambahan sejumlah 30% pada aktivitas sedang: pegawai
industriringan,mahasiswa,militeryangsedang tidakperang.
 Penambahan sejumlah 40% pada aktivitas berat: petani, buruh,
atlet,militerdalam keadaanlatihan.
 Penambahansejumlah50%padaaktivitassangatberat:tukang
becak,tukanggali.
 StresMetabolik:Penambahan 10-30%tergantungdariberatnya
stressmetabolik(sepsis,operasi,trauma).

d. BeratBadan
 PenyandangDM yang gemuk, kebutuhan kalori dikurangi sekitar 20-
30%tergantung kepadatingkatkegemukan.
 PenyandangDMkurus,kebutuhankaloriditambahsekitar20-
25
30%sesuaidengankebutuhan untukmeningkatkanBB.
 Jumlahkaloriyangdiberikanpalingsedikit1000-
1200kalperhariuntukwanitadan 1200-1600 kalperhari untukpria.
 Secara umum, makanan siap saji dengan jumlah kalori yang
terhitungdankomposisitersebutdiatas,dibagidalam3porsibesaruntukmak
anpagi(20%),siang(30%),dansore(25%),serta2-
3porsimakananringan(10-15%)diantaranya.

Jasmani
LatihanjasmanimerupakansalahsatupilardalampengelolaanDMT2apabila
tidak disertai adanya nefropati.Kegiatan jasmani sehari-hari dan
latihanjasmanidilakukansecarasecarateratursebanyak3-
5kalipermingguselamasekitar 30-45 menit, dengan total 150 menit perminggu.
Jeda antar latihan tidaklebih dari 2 hari berturut-turut. Dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaanglukosadarah sebelum latihan jasmani. Apabila kadar
glukosa darah <100 mg/dL pasienharus mengkonsumsi karbohidrat terlebih dahulu
dan bila >250 mg/dL dianjurkanuntuk menunda latihan jasmani. Latihan jasmani
yang dianjurkan berupa latihanjasmani yang bersifat aerobik dengan intensitas
sedang (50-70% denyut jantungmaksimal) seperti: jalan cepat, bersepeda santai,
jogging, dan berenang.
Denyutjantungmaksimaldihitungdengancaramengurangiangka220
denganusiapasien.

TerapiFarmakologis
Terapifarmakologisdiberikanbersamadenganpengaturanmakandanlatihan
jasmani (gaya hidup sehat). Terapi farmakologis terdiri dari obat oral
danbentuksuntikan.
 ObatAntihiperglikemiaOral
Berdasarkan cara kerjanya, obat anti-hiperglikemia oral dibagi menjadi
5golongan:
1. PemacuSekresiInsulin(InsulinSecretagogue)
a. Sulfonilurea
Obat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan
sekresiinsulinolehselbetapankreas.Efeksampingutamaadalahhipogli
kemia dan peningkatan berat badan.Hati-hati
26
menggunakansulfonilurea pada pasien dengan risiko tinggi
hipoglikemia (orangtua,gangguanfaal hati, danginjal).
b. Glinid
Glinidmerupakanobatyangcarakerjanyasamadengansulfonilurea,
dengan penekanan pada peningkatan sekresi
insulinfasepertama.Golonganiniterdiridari2macamobatyaituRepagli
nid(derivatasambenzoat)danNateglinid(derivat

fenilalanin).Obatinidiabsorbsidengancepatsetelahpemberiansecara
oral dan diekskresi secara cepat melalui hati. Obat ini
dapatmengatasihiperglikemiapostprandial.Efeksampingyangmungki
nterjadiadalahhipoglikemia.
2. PeningkatSensitivitasterhadapInsulin
a. Metformin
Metformin mempunyai efek utama mengurangi produksi
glukosahati (glukoneogenesis), dan memperbaiki ambilan glukosa
dijaringan perifer. Metformin merupakan pilihan pertama
padasebagian besar kasus DMT2. Dosis Metformin diturunkan
padapasien dengan gangguan fungsi ginjal (GFR 30-60
ml/menit/1,73m2). Metformin tidak boleh diberikan pada beberapa
keadaan sperti:GFR<30 mL/menit/1,73 m2, adanya gangguan hati
berat, sertapasien-pasien dengan kecenderungan
hipoksemia (misalnyapenyakit
serebro-vaskular, sepsis, renjatan, PPOK,gagal jantung[NYHA FC
III-IV]). Efek samping yang mungkin berupa
gangguansaluranpencernaanseperti halnyagejaladispepsia.
b. Tiazolidindion(TZD).
TiazolidindionmerupakanagonisdariPeroxisomeProliferatorActivate
dReceptorGamma(PPAR-gamma),suatureseptorintiyang terdapat
antara lain di sel otot, lemak, dan hati. Golongan
inimempunyaiefekmenurunkanresistensiinsulindenganmeningkatkan
jumlahproteinpengangkutglukosa,sehinggameningkatkanambilanglu
kosadijaringanperifer.Tiazolidindionmeningkatkanretensicairantubu
hsehinggadikontraindikasikanpada pasien dengan gagal jantung
(NYHA FC III-IV) karena dapatmemperberat edema/retensi
27
cairan.Hati-hati pada gangguan faal hati,dan bila diberikan perlu
pemantauan faal hati secara berkala.Obatyangmasuk
dalamgolonganiniadalahPioglitazone.
3. PenghambatAbsorpsiGlukosadisaluranpencernaan:
a. PenghambatAlfaGlukosidase.
Obatinibekerjadenganmemperlambatabsorbsiglukosadalamusus
halus, sehingga mempunyai efek menurunkan kadar
glukosadarahsesudahmakan.Penghambatglukosidasealfatidakdigun
akan pada keadaan: GFR≤30ml/min/1,73 m2, gangguan
faalhatiyangberat,irritablebowelsyndrome.Efeksampingyangmungk
interjadiberupabloating(penumpukangasdalamusus)sehinggasering
menimbulkanflatus.Gunamengurangiefeksamping pada awalnya
diberikan dengan dosis kecil.Contoh
obatgolonganiniadalahAcarbose.
b. PenghambatDPP-IV(DipeptidylPeptidase-IV)
ObatgolonganpenghambatDPP-IVmenghambatkerjaenzimDPP-
IVsehinggaGLP-1(GlucoseLikePeptide-1)tetapdalamkonsentrasi
yang tinggi dalam bentuk aktif. Aktivitas GLP-1
untukmeningkatkansekresiinsulindanmenekansekresiglukagonberga
ntung kadar glukosa darah (glucosedependent). Contoh
obatgolonganiniadalah Sitagliptin danLinaglipti
c. PenghambatSGLT-2(SodiumGlucoseCo-transporter2)
Obat golongan penghambat SGLT-2 merupakan obat
antidiabetesoral jenis baru yang menghambat penyerapan kembali
glukosa
ditubulidistalginjaldengancaramenghambatkinerjatransporterglukos
aSGLT-
2.Obatyangtermasukgolonganiniantaralain:Canagliflozin,Empaglifl
ozin,Dapagliflozin,Ipragliflozin.Dapagliflozinbarusajamendapatapp
rovableletterdariBadanPOMRIpadabulan Mei2015.

 ObatAntihiperglikemiaSuntik
Termasukantihiperglikemiasuntik,yaitu insulin,agonisGLP-
1dankombinasiinsulin danagonis GLP-1.
28
1. Insulin
Insulindiperlukan padakeadaan:
 HbA1c>9%dengankondisidekompensasimetabolic
 Penurunanberatbadan yang cepat
 Hiperglikemiaberatyang disertaiketosis
 KrisisHiperglikemia
 Gagal dengankombinasiOHO dosisoptimal
 Stresberat(infeksi sistemik,operasibesar,
infarkmiokardakut,stroke)
 KehamilandenganDM/
Diabetesmelitusgestasionalyangtidakterkendalidenganperencan
aanmakan
 Gangguanfungsiginjalatauhatiyangberat
 Kontraindikasidanatau alergiterhadapOHO
 Kondisiperioperatifsesuaidenganindikasi

JenisdanLamaKerjaInsulin
Berdasarkanlamakerja,insulinterbagimenjadi5jenis,yakni:
 Insulinkerjacepat(Rapid-actinginsulin)
 Insulinkerjapendek (Short-actinginsulin)
 Insulinkerjamenengah(Intermediate-actinginsulin)
 Insulinkerjapanjang (Long-actinginsulin)
 Insulinkerja ultrapanjang(Ultralong-actinginsulin)
 Insulincampurantetap, kerjapendekdenganmenengahdan
kerjacepatdengan menengah(Premixedinsulin)

2. AgonisGLP-1/IncretinMimetic
Pengobatan dengan dasar peningkatan GLP-1 merupakan
pendekatanbaruuntukpengobatanDM.AgonisGLP-
1dapatbekerjapadasel-beta sehingga terjadi peningkatan pelepasan
insulin, mempunyai
efekmenurunkanberatbadan,menghambatpelepasanglukagon,danmeng
hambat nafsu makan. Efek penurunan berat badan agonis GLP-1juga

29
digunakan untuk indikasi menurunkan berat badan pada
pasienDMdenganobesitas.Padapercobaanbinatang,obatiniterbuktimem
perbaiki cadangan sel beta pankreas. Efek samping yang
timbulpadapemberianobat iniantara lainrasa
sebahdanmuntah.Obatyang

termasuk golongan ini adalah: Liraglutide, Exenatide, Albiglutide,


danLixisenatide.

3. TerapiKombinasi
Pengaturandietdankegiatanjasmanimerupakanhalyangutamadalam
penatalaksanaan DM, namun bila diperlukan dapat
dilakukanbersamaan dengan pemberian obat antihiperglikemia oral
tunggal ataukombinasi sejak dini. Terapikombinasi
obatantihiperglikemia
oral,baiksecaraterpisahataupunfixeddosecombination,harusmenggunaka
n dua macam obat dengan mekanisme kerja yang
berbeda.Padakeadaantertentuapabilasasarankadarglukosadarahbelumter
capaidengankombinasiduamacamobat,dapatdiberikankombinasiduaobat
antihiperglikemiadenganinsulin.
Padapasienyangdisertaidenganalasanklinisdimanainsulintidakmemungk
inkan untuk dipakai, terapi dapat diberikan kombinasi tigaobatanti-
hiperglikemiaoral.

2.9

KomplikasiKetoasidosisDi
abetikum16
KetoasidosisDiabetik(KAD)adalahkomplikasiakutdiabetesyangditandai
dengan peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi (300-600 mg/dl),disertai
tanda dan gejala asidosis dan plasma keton (+) kuat.
Osmolaritasplasmameningkat(300-320mOs/ml)danterjadipeningkatananiongap.
Status HiperglikemiHiperosmolar(SHH)adalahsuatukeadaandimanaterjadi
peningkatan glukosa darah sangat tinggi (600-1200 mg/dl), tanpa tanda dangejala
asidosis, osmolaritas plasma sangat meningkat (330-380 mOs/ml),
30
plasmaketon(+/-), anion gapnormalatau sedikit meningkat.
KriteriadiagnosisKAD :
a.Kadarglukosa>250mg%
b. pH<7.35
c.
HCO3rendah
d.
Aniongapyangtinggi
e.
Ketonserumpositif

Prinsippengobatan:
 Penggantiancairandan garamyanghilang
 Menekan lipolisis sel lemak dan menekan glukoneogenesis sel
hatidenganpemberian insulin
 MengatasistressebagaipencetusKAD
 Mengembalikankeadaanfisiologinormal

Makroangiopati
a. Pembuluhdarahjantung:penyakitjantung koroner.
b. Pembuluh darah tepi: penyakit arteri perifer yang sering terjadi
padapenyandangDM.Gejalatipikalyangbiasamunculpertamakaliadalahn
yeripadasaatberaktivitasdanberkurangsaatistirahat(claudicatiointermitte
nt),namunseringjugatanpadisertaigejala.Ulkus iskemik pada kaki
merupakan kelainan yang dapat ditemukanpadapenderita.
c. Pembuluhdarahotak:strokeiskemikataustrokehemoragik

Mikroangiopati9
a. Retinopatidiabetic
Kendali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi
risikoatau memperlambat progresi retinopat. Terapi aspirin tidak
mencegahtimbulnyaretinopati
b. Nefropatidiabetic
Kendali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi
risikoataumemperlambatprogres inefropati.
c. Neuropati
Padaneuropatiperifer,hilangnyasensasidistalmerupakanfaktorpentingya
31
ngberisikotinggiuntukterjadinyaulkuskakiyangmeningkatkanrisikoamp
utasi.Gejalayangsering dirasakanberupa

kaki terasa terbakar dan bergetar sendiri, dan terasa lebih sakit
dimalamhari

KakiDiabetik17,18
Prosesterjadinyakakidiabetikdiawaliolehangiopati,neuropati,daninfeksi.Neu
ropatimenyebabkangangguansensorikyangmenghilangkanataumenurunkansensasin
yerikaki,sehinggaulkusdapatterjaditanpaterasa.Gangguan motorik menyebabkan
atrofiotot tungkaisehingga mengubahtitik tumpu yang menyebabkan ulserasi kaki.
Angiopati akan mengganggu alirandarah ke kaki; penderita dapat merasa nyeri
tungkai sesudah berjalan dalam jaraktertentu. Infeksi sering merupakan komplikasi
akibat berkurangnya aliran
darahatauneuropati.Ulkusdiabetikbisamenjadigangrenkakidiabetik.Penyebabgangr
en pada penderita DM adalah bakteri anaerob, yang tersering
Clostridium.Bakteriini akanmenghasilkangas,yangdisebutgasgangren.

Tabel2.2Klasifikasikakidiabetes berdasarkanWagner-Meggit17

Derajat0

SimptompadakakisepertinyeriDerajat1

Ulkussuperfisial

Derajat2 Ulkusdalam

Derajat3

UlkussampaimengenaitulangDerajat4

Gangrentelapakkaki

Derajat5 Gangrenseluruhkaki

32
Diagnosisditegakkanberdasarkan:
a. Pemeriksaanulkusdankeadaan umumekstremitas
Ulkus diabetes cenderung terjadi di daerah tumpuan beban
terbesar,sepertitumit,areakaputmetatarsalditelapak,ujungjariyangmen
onjol(jaripertamadan kedua).
b. Penilaianrisikoinsufisiensivascular
Pemeriksaan fisik akan rnendapatkan hilang atau menurunnya
nadiperifer.Pemeriksaanvaskularnon-
invasifmeliputipengukuranoksigen transkutan, ankle-brachial index
(ABI), dan tekanan sistolikjarikaki.
c. Penilaianrisikoneuropatiperifer
Tanda neuropati perifermeliputi hilangnyasensasi rasa
getardanposisi,hilangnyareflekstendondalam,ulserasitrofik,footdrop,a
trofi otot, dan pembentukan callus hipertropik khususnya di
daerahpenekananmisalnyatumit.

Tatalaksanameliputi:
a. MechanicalControl
b. Wound Control
c. MicrobiologicalControl
d. VascularControl
e. MetabolicControl
f. EducationalControl
BAB3
LAPORANKELUARGABINAAN

NamaKepalaKeluarga :Marwazi

Alamat :Jalan AlangLaweh


KotoNo.31,KotaPadang,SumateraBarat

3.1 DataDemografiKeluarga
Tabel3.1Anggotakeluargayangtinggalserumah

33
No Nama Kedudukan JenisK Umur Pendidikan Pekerjaan
dalamKelu elamin
arga

1 Jahardi Suami Laki-laki 55Tahun SMP Tukang


Ojek

2 Deritawati Istri Perempuan 60Tahun SMP Tidakb


ekerja

3.2 Genogram

Keterangan :

=Perempuan =Perempuan(meninggal)

=Laki–laki =Laki –laki(meninggal)

=Perempuan penderitaDM
=Perempuanpenderitastroke

=Laki-lakipenderitaDM
3.3 Eco-map

34
3.4 SCREEM

- Social : Interaksi dengan tetangga baik, keluarga ikut kegiatan


sosialyangdiadakanmasyarakatsetempatbilatidakberhalanganhadir
- Culture:Keluargamengikutisemuabudaya,tatakramayangadayang
sesuai dengan daerah tempat tinggal, dan keluarga
menyadaripenuhmengenaietikadansopansantun
- Religious:KeluargapasienberagamaIslam.
- Economic:Termasukgolonganmenengahkebawah.Sumberpenghasilan
dari suami sebagai tukang ojek dengan penghasilan rata-
rataRp.1.500.000 – 2.000.000 perbulan
- Educational : Pasien tamat SMP, istri pasien tamat SMP. Anak-
anakpasienada yangtamatSMPhinggatamatPerguruanTinggi.
- Medical: Anggota keluargabisa
mendapatkanpelayanankesehatanyangmemadai di
saranakesehatanterdekat.

3.2Fungsi-fungsi dalamkeluarga

FungsiKeluarga Penilaian Kesimpulan


PembinauntukFungsi
KeluargayangBersang
kutan
Biologis:  Menilai fungsi Keluargamengetahui
Adalahsikapdan biologiskeluargaberjalan masalahbiologispasien
perilakukeluarga denganbaikatau tidak denganbaik,namun
selamainidalam  Mengidentifikasikelema masihbelummemahami
menghadapirisiko hanataudisfungsibiologis bagaimanamengatasi
masalahbiologis, dalamkeluarga. ataumencegahmasalah
pencegahan,cara tersebut,sehingga
 Menjelaskan
mengatasinyadan keluargajugatidak
dampakdisfungsi
beradaptasidengan mengetahuibagaimana
masalahbiologis biologisterhadapkelu dampakyang
(masalahfisik arga ditimbulkankedepannya
jasmaniah) darimasalah yang
merekahadapisaatini.
Bentukkeluargaberupa
35
Blendedfamilymenjadi
hambatandalam
pemahamandan
pencegahankeluarga
terkaitpermasalahanini.
Istripasienmemiliki
hambatanbiologis
dalammenjalankan
fungsinyadidalam
keluargaakibatpenyakit
yangdideritanya.
Psikologis:  Mengidentifikasis Hubunganpsikologis
Adalah sikapdan ikapdanperilakuk antarapasiendan
perilakukeluarga eluarga dalam anggotakeluarga
selamainidalam membangun berjalankurang baik
membangun hubunganpsikologisinte baikterutamadengan
hubunganpsikologis rnalantaranggotakeluar anak-anakpasien,anak-
internalantaranggota ga. anakpasien dengan
keluarga.Termasuk mantanistripertama
 Mengidentifikasicara
dalamhalmemelihara jarangmengunjungi
keluarga dalam
kepuasanpsikologis pasien,begitujuga
seluruhanggota halmemelihara dengananak-anak dari
keluargadan kepuasanpsikologis istrikeduapasienjuga
manajemenkeluarga seluruhanggotakeluar jarangmembantuistri
dalammengahadapi ga. pasienyangsedang
masalahpsikologis  Identifikasidanmenilai mengalamistrokedan
manajemen
keluargadalam
menghadapimasalahpsi
kologis.
hanya bisa
beradadirumah.
Kehidupankeluarga
pasien lebihterfokus
hanya antarapasien
dan
istrinyakarenaanak-
anakyangsudahdewasa
danmemiliki
keluargamasing-
masing.
Sosial:  Menilai sikap Hubungan
Adalah sikap danperilaku pasiendengantetanggas
danperilaku keluargaselama ini ekitarcukup baik, tidak
keluargaselama ini dalammempersiapkan adakonflik antara
dalammempersiapkan anggotakeluargauntukte pasiendengantetangga.
anggota rjunketengahmasyaraka
keluargauntuk terjun t.
ke tengahmasyarakat.  Membuat
Termasukdi daftarpendidikanform
dalamnyapendidikan aldaninformal
36
formal daninformal (termasukkegiatan
untuk dapatmandiri organisasi)yang
didapat
anggotakeluarga
untuk dapatmandiri di
tengahmasyarakat.
Ekonomi  Menilai sikap Dari segi ekonomi
danpemenuhank danperilaku dapatdinilai bahwa
ebutuhan:Adalah keluargaselamainidala keluargaini termasuk
sikap danperilaku musahapemenuhan dalamekonomi
keluargaselama kebutuhanprimer, menengahkebawah.
ini dalamusaha sekunder dantertier. Untukpemenuhan
pemenuhankebutu  Menilaigayahidupdanp kebutuhanhidup
hanprimer,sekund rioritas keluarga ini
er dantertier penggunaanuang lebihmemprioritaskan
kepadapemenuhan
kebutuhanpokok.

3.5 Data Risiko Internal


KeluargaTabel3.3Perilakukesehatank
eluarga
Perilaku Sikap dan Kesimpulan
perilakukeluarga Pembinauntuk
yangmenggambarkanpe perilakukeluarga
rilakutersebut
Kebersihanpribadi  Tampilanpasiencukupr Perhatian
danlingkungan api keluargaterhadapkebersi
 Kebersihan hanpribadi baik tetapi
Apakahtampilan untukkebersihan
rumahkurangbaik.
rumah,dan

37
individual  Barang-barang lingkungankurangbaik.
danlingkunganbersihd dirumahpasientidakb Terdapat
anterawat, anyakdankurangtertat hambatanekonomi dan
bagaimanakebiasaan a rapi, masihbanyak biologisdalam
perawatankebersihan tumpukanbarangdiru prilakukebersihan
nya mahyangbisa pribadi danlingkungan
menjadi
sumberpenyakit
 Kamar pasien
tidaklayak dan kurang
rapi,masih ada
pakaianyangdigantun
g.Kasurberupa spring
bedtanpaalas kasur
 Pekarangan
rumahpasien kurang
bersihmasih ada
sampahberserakan.Pe
karangan rumahpasien
masihberpotensi
menjadigenanganairp
adasaathujan

Pencegahan  Keluargamau Perhatian pasien


spesifikTermasuk mengikuti dankeluarga
perilakuimunisasi programkesehatanol terhadappencegahan
anggotakeluarga,gerak ehpemerintah penyakitdinilai kurang
anpencegahan namunkeluarga baik.Pasien tidak
penyakitlain yang kurangmemperhatik tahupentingnyapencega
telahdianjurkan anpencegahan handan juga
(baikpenyakit penyakitdi terdapathambatan
lingkungankeluarga. ekonomidalam
menularmaupuntidakm
 Pasien melakukantindakan
enular)
memilikikeluhanpada pencegahanseperti
matatapibelum kontrol rutin
melakukanpemeriksaa kepuskesmas atau
n rumahsakit.
kepelayanankesehatan
 Istri pasien
denganGangguan
MentalOrganik akibat
stroke,dengan
riwayatHipertensisud
ahtidaklagidiperiksak
anke
dokterdenganalasanp
asiensudahstabil
GiziKeluarga  Cara Dalam pemenuhan
pengadaan:Belanj gizidapat
Pengaturan adanseringmembe disimpulkanbahwapemb
makanankeluarga,m li makanandiluar eriangizianggotakeluarg
ulaicara
38
akurang
pengadaan,  Kuantitas: terpenuhi.Dalamhal
kuantitasdan kualitas frekuensimakan kuantitas
makanansertaperilakut anggotakeluargaberbe maupunkualitas
erhadapdiet yang dapadasetiapindividu,
dianjurkanbagi secaraumum
penyakit frekuensimakan1- Penghitungan
tertentupadaanggotake 2xsehari. dietpasien:
luarga  Kualitas: 1 Karbohidrat:358gram
piringnasi,1potonglauk Protein:110gram
,dansering juga makan Lemak:37gram
mieinstan terutama
untukmakanmalam
 Diet:
Normalkarbohidrat
Normal
proteinNormallema
k
Latihan Pasien tidak Perhatian
jasmani/aktifitas pernahmengikutike keluargaterhadaplatih
fisik giatansenam atau anjasmani/aktifitas
kegiatanjasmanilain fisikdinilaikurang.
Kegiatankeseharianuntu nya
k
menggambarkanapakah
sedentary
lifecukupatauteraturdala
mlatihanjasmani.
Physicalexercisetidaks
elalu harus
berupaolahraga
Penggunaan Dalam Dalam
pelayanankesehatan penggunaanlayanankese penggunaanpelayana
hatan,keluarga datang n kesehatandinilai
Perilaku kePuskesmas, atau cukup baik.Pasien
keluargaapakahdatang RumahSakit. Untuk masihmempercayaip
keposyandu, pengobatanpasienkontro engobatanalternatifd
puskesmas,dsbuntukpre lkeRumahSakit dan an
ventifatauhanya Puskesmas 1 x1bulan. komplementersehing
kuratif,ataukuratif ke gamenggandengnyad
pengobatankompliment Adanyahambatantranspo engan
er danalternative rtasi dalampenggunaan pengobatandokter.
(sebutkanjenisnya dan pelayanankesehatan
beberapakeseringannya yaitu
) istripasiensulituntukdiba
wake pelayanan
kesehatankarena
keterbatasanbiologisdane
konomi
Kebiasaan / Dalam anggota Dalam
perilakulainnya keluargapasien,pasienme menjagakebiasaan/
yang milikikebiasaan perilakudisimpulka
39
burukuntukkesehata merokok n kurangbaik.
n sejaksekitarusia4 tahun.
Misalnyamerokok Pasiendahulumerokok
minumalkohol,
bergadang,dsb. hingga1bungkus sehari,
Sebutkan sempatberhentiselama2ta
keseringannyadan hun, lalu
banyaknyasetiapkalidan merokokkembalidan kini
jenisyang merokok1batangper
dikonsumsi
hari.

3.6 DataSaranaPelayananKesehatandanLingkunganKeluargaTa

3.7 bel3. 4 Faktorpelayanankesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Pembinauntuk faktor
pelayanankesehatan
Pusat pelayanan Puskesmasdanrumahsakit. Keluarga
kesehatanyangdigunakano bisamenggunakan
lehkeluarga fasilitaskesehatansesuai
dengankebutuhannya
namunsedikit terhambat
dibidangtransportasi.

Cara mencapai Menggunakan motor Keluarga tidak


pusatpelayanan ataujalankaki. bisamencapai
kesehatantersebut tempatpelayanan
kesehatanterutama istri
pasienkarenastrokeyangdi
alami
Tarif pelayanan 1. Sangatmahal Pasien
kesehatantersebutdirasaka 2. Mahal menggunakanKartuBPJ
n 3. Terjangkau SPBIyangdidapatkan
4. Murah dari kantorkelurahan.
5. Gratis
Kualitas  Sangatbaik Baik
pelayanankesehata  Baik
ntersebutdirasakan  Biasa
 Tidakmemuaskan
 Buruk
Tabel3.5Lingkungantempat tinggal

Kepemilikan rumah : milik


sendiriDaerahperumahan:padatpend
uduk
Karakteristikrumahdanlingkungan Kesimpulan pembina
untuklingkungantempat
40
tinggal
2 Sempit
Luasrumah:10x10m

Jumlah orang dalam satu rumah : Sedikit


2orang
2 Halamanrumahtidakbersih
Luashalaman rumah:5x4m

Tidakbertingkat

Lantairumah :semenkasar

Dindingrumah :semipermanen
Penerangan didalam Baik
rumahJendela: jumlah cukup,
seringdibukasehinggapertukaranu
daramemadai
Listrik:ada
Ventilasi Ventilasicukup
Kelembapanrumah:tidaklembab
Bantuanventilasididalamrumah:ki
pasangin
Kebersihandalamrumah Kurangbersih

Tataletakbarangdalamrumah Tidakpadat

Kamarmandi:ada Kurangbaik
Jamban : di dalam kamar
mandiSaluranpembuangan:Sungai,
tidakmelaluisepti tank
Sumberairbersih:Sumur
Sumberairminum: galonisiulang
3.8 IdentifikasiMasalahPasien
1. KeluhanUtama
Pasiendatangberobatke
polilansiauntukmemintasuratkontrolrutindiabetesrutin
keRSReksodiwiryoPadang

2. RiwayatPenyakitSekarang
- Pasien datang berobat ke poli lansia untuk meminta rujukan ke
RSReksodiwiryoPadanguntukkontrol guladarah
- Pasien sudah dikenal dengan DM sejak tahun 2016 dan sudah
rutinberobatuntukDMnya.Awalnyapasiendirawatkarnamengalamiefusi
pleura dan tb paru di RS Reksodiwiryo Padang, kemudian

41
ketikadilakukanpengecekanguladarahdidapatkanguladarahsewaktupasi
en mencapai 400 mg/dl. Setelah dirawat pasien rutin berobat kepoli
penyakit dalam RS Reksodiwiryo untuk kontrol gula
darahnya.Pasienrutin kontrol kepuskesmas1 bulan sekali.
- Pasien sebelumnya memiliki kebiasaan makan banyak dan minum
teh,sirup, dan kopi dengan gula yang banyak serta makan selingan
yangdimasaksendiri atau dibeli diluar jammakan.
- Pasien merupakan seorang perokok berat sejak pasien masih
SMA,namunakibatsakitnyainipasienmulaimengurangikonsumsirokokn
ya
- Pasiensudahtidakaktifberolahraga sejak2tahunyanglalu.
- Pasien merasa mata mulai kabur sejak 1 bulan ini dan belum
maumemeriksakanmatanya
- Pasien merasakan telapak kaki dan telapak tangan pasien kebas-
kebas,kesemutan dan terkadang nyeri seperti ditusuk tusuk, pasien
pernahmengalamilukapadakakiyang tidakdisadariolehpasien..
- Pasienseringmerrasagatalgatalseluruhbadantidakdiketahuipenyebabnya
3. RiwayatPenyakitDahulu/Keluarga
- Riwayat TBparu pada tahun 2016.
- Keduaorangtuapasien menderitaDMtidakrutinkontrol.
- Riwayatpenyakithipertensi,paru,jantung,hati,ginjaltidakada.

4. PemeriksaanFisik
- KeadaanUmum :Tampak sakitringan
- Kesadaran :Komposmentiskooperatif
- Nadi :91x/menit
- Nafas :20x/menit

- Suhu :37ºC
- TD :125/80mmHg
- BB :67kg
- TB :172cm
- IMT :20,3kg/m2
- Mata :Konjungtivatidakanemis,skleratidakikterikVis
usOD:6/6Visus OS: 1/300
42
- THT :Tidakditemukankelainan
- KGB :Tidakadapembesaran KGB
- Thorax
- Paru
Inspeksi :Simetriskiridankanan
Palpasi :Fremitussamakiridankanan
Perkusi :Sonor
Auskultasi :Suaranafasvesikuler,ronkhi(-/), wheezing(-/-)
- Jantung
Inspeksi :Iktustidakterlihat
Palpasi : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC
VPerkusi :Batasjantungkiri1jarimedialLMCSRICV,
batasjantungkananLSD,batas atasRICII
Auskultasi :Iramateratur, bising(-)
- Abdomen
Inspeksi :Tidaktampak membuncit,distensi(-)
Palpasi :Hepar/Lientidakteraba, NT(-), NL(-)
Perkusi :Timpani
Auskultasi :Bisingusus(+)normal
- AlatKelamin :Tidakdiperiksa
Anusdanrektum :Tidakdiperiksa
- Punggung :Sudutkostovertebra:nyeri tekan(-),
nyeriketok(-)
- Ekstremitas :Edematidakada,akralhangatperfusibaik,motorik:
555/555 eutonus eutrofi, sensorik : sensibilitas menurun
ditelapakkaki,dantelapaktanganrefleksfisiologis++/+
+,reflekspatologis-/-.

5. PemeriksaanLaboratorium
- Telahdilakukanpemeriksaan guladarahsewaktudengan
hasilGDP111G2PP142 (14 Februari2020)
- Hematologi:tidakdilakukan

6. PemeriksaanAnjuran
43
- Laboratoriumrutin
- HbA1C

7. DiagnosisKerja
Diabetesmellitustipe2terkontrolnormoweight

8. DiagnosisBanding
Tidakada

3.9 PengkajianMasalahKesehatanPasien
1. Masalahinternal
- Pasienmengetahui penyakitnya, jenisobatdanaturanminumobat.
- Pasientidakmengetahui komplikasiakutdan kronik,danapa
yangharusdilakukanjikaterjadi komplikasiakutsepertihipoglikemia.
- Pasienmengetahuipentingnyamengaturpolamakan,
danolahraga,namunkurangdiaplikasikandalam kehidupansehari-
hari.

2. Masalaheksternaldankeluarga
- Kondisi kamar tidur kurang tertata rapi, masih terdapat pakaian
yangdigantung,tidakmenggunakanalas kasur,kebersihankurangterjaga.
- Kebersihanlingkungan masih kurang.
- Istri pasien menderita penyakit stroke dan gangguan mental
organik,pasienhanyatinggalberduadenganistripasien,pasienmegurusiistr
inya yang sakit seorang diri, sehingga membuat pasien
kewalahandancukup menjadi bebanpsikologis bagipasien.
- Anakkandungpasientidakadayangmenemanipasiensehinggamembuatpa
sienkewalahandalamkehidupansehari-hari.

3.10 FaktoryangBerperandalamPenyelesaianMalasahKesehatan
1. Faktorpendukung:
- Pasienmemilikirasaingintahudan
kooperatifdalampenyelesaianmasalahkesehatannya
- Pasienmau
berobatkepuskesmasdanrumahsakituntukmengobatipenyakitnya
44
- Pasienmau makanobatteratur
- Pasienberusahauntukmenjaga polamakan
3. Faktorpenghambat :
- Keinginanuntukmemeriksakan matakedokter belumada
- Prosesadministrasikesehatan yangcukup
lamasangatdikeluhkanpasien

3.11 RencanaPembinaanKesehatan
Melaluipendekatankomprehensifdanholistik
1. Promotif
- Memberikan penjelasan dan edukasi kepada pasien tentang
perjalananpenyakitDMdankomplikasiakutataupunjangkapanjangseperti
hipoglikemia,kaki diabetik,danretinopatidiabetikum .

- Memberikanpenjelasandanedukasikepadapasiententangpenggunaan
obat DM dan obat lainnya pada keadaan khusus secaraamandan
teratur.
- Memberikanpenjelasandanedukasikepadapasiententangpentingnyame
milikikemampuanuntukmengenaldanmenghadapisakitakutdengantepat
sepertigejaladanpenangananawalhipoglikemia.
- Memberikanpenjelasandanedukasikepadapasiententangpentingnya
pengaturanpolamakan sehat,latihanjasmaniyangteratur
- Memberikanpenjelasandanedukasitentangprogrampemerintahterkaitpe
nyakitkronisyangada dipuskesmas(ProgramProlanis)
2. Preventif
- Meningkatkan kepatuhan pasien untuk meminum obat secara
teratur,untukmencegahkomplikasi penyakit DM.
- Kontrolguladarah teraturkerumahsakitdanpuskesmas
- MenganjurkanpasienuntukmemeriksakankeluhanmatakePuskesmas.
- Pentingnyamengaturjadwalmakan,jenis,danjumlahkandungankalori
makanan dengan komposisi karbohidrat 45-65 %, lemak 20-25%, dan
protein 10-20% dari total asupan energi. Pasien juga
perlumengkonsumsi makanan yang tinggi serat. Pemanis alternatif
amandigunakansepanjangtidak melebihibatasaman.
- Latihan jasmani teratur dengan minimal 3-5 kali seminggu,
45
selamasekitar30-45menit.Kegiatanatauaktivitassehari-
haribukantermasuk latihan jasmani, meskipun dianjurkan tetap aktif
setiap hari.Latihanyangdapat dilakukanseperti jalancepat,senam,
ataujogging.
- Pentingnya memperhatikan kebersihan kaki, menghindarkan diri
darilukadantrauma untukmencegahkomplikasiulkusdiabetikum
3. Kuratif
- Metformin500mg,2x1tablet, saatmakan (dc)
- Glimepiride5mg,1x1/2tablet,
- Mecobalamin250mg3x1tablet
- Gabapentin300mg2x1 tablet
- Cetirizine10mg1x1
4. Rehabilitatif
Kontrolteraturkepuskesmasbilamunculgejala-gejalakomplikasi.

3.12 PengakajianMasalahKesehatanKeluarga
1. Nama/JenisKelamin/Umur:TnJahardi/Lakilaki/
55tahunPekerjaan/Pendidikan : Tukang ojek/ tamat
SMPHubungandenganPasien :Pasien
Riwayatkebiasaan :
- Pasiensukamerokok,jarang berolahraga,sukamakan
makananberpengawetsepertimiedansuka
membelimakanandiluar
Riwayatpenyakitdahulu :
- Pasiendengantelahdidiagnosa
DMsejaktahun2016,dankontrolmaupunberobat DMsecararutin
- Pasienpernah mengalamiTBparupada tahun2016dan
dinyatakansembuh

2. Nama / Jenis Kelamin / Umur: Ny. Deritawati / Perempuan / 60


tahunPekerjaan/Pendidikan

:Tidakbekerja/TamatSMPHubungandenganPasien :Istripasien
Riwayatkebiasaan :
46
- NYDmerupakanpasienpoststrokedengangangguanmentalorganik.
Sehari hari hanya terbaring dikamar dan sering
meracau,beliautidakdapatmengurusdirisendiridanseringbuangairkecil
danbuang airbesarsembarangan.
- NYDdansuamiseringmengkonsumsimakananberpengawetsepertimiei
nstan
Riwayatpenyakitdahulu :
- PostStroke
3.13 AnalisisMasalahKeluarga
- Tn.Jahardiberisikountukmengalamikomplikasikronikdiabetessepertine
uropatidiabetikumdanretinopatidiabetikum.Selainitupasien juga
berisiko untuk terkena hipertensi dan PPOK akibat
gayahidupyangtidak sehat
- NYDeritawatiberisikountukmengalamiatrofiototdanulkusdekubitusakib
atsering berbaringdikamar,dantidak diurus.

3.14 PemecahanMasalahKeluarga
1. NYDeritawati/Perempuan/
60tahunPromotif:
- Menjelaskan tentang perjalanan penyakit stroke dan
penyakitgangguanmental yangdialami saatini
- Menjelaskantentangbahaya imobilisasipada pasien
- Menjelaskancaraperawatan harianpasien
- Menjelaskanuntuktidakmemasungataumengurung pasien
- Menjelaskanpentingnyapemeriksaankesehatanpadapasienuntukme
ncegahserangan ulangdankomplikasilebihlanjut

Preventif:
- Pemberiannutrisiyag baikbagiistripasien,
agartidakmengalamipenurunanberat badan.
- Pemantauankesehatan
untukmencegahkomplikasiatauseranganulang.

2. Tn.Jahardi/Laki-laki/
47
55tahunPromotif:
- Menjelaskanfaktorrisikodaripenyakitmetabolikyangmungkindide
rita.
- Menjelaskantentang tandadangejaladari penyakitmetabolik
- Menjelaskancarapencegahandaripenyakit metabolik
- Menjelaskankomplikasidaripenyakit metabolikyangdiderita
- Menjelaskanefeksamping
yangharusdiwaspadaidaripengobatanDM
- Menjelaskanbahayadarimerokok.P
reventif:
- Anjurkanuntukmengubahgaya hidupmenjadigaya
hidupsehatdenganmengurangi merokokdan
meningkatkanaktivitasfisik.
- Anjurkanuntukmelakukanpemeriksaankadarguladarah,kolesterol,asa
murat, dantekanandarahberkala.
- Edukasi untu meningkatan perhatian dan kewaspadaan
pasienterhadapkomplikasiakut dankronikdiabetes

3.15 KesehatanBerbasisLingkunganDalamKeluargaP
ermasalahan
Pasienmemilikiruang tamuyang tidakmemenuhikriteriayaitu
1. Ruang tamu tidak rutin dibersihkan, atap rumah mulai berdebu,
lantaiterbuatdarikeramik,di sapu namunjarangdi pel.
2. Tiraijendelajarang diganti

Pemecahanmasalah
1. Edukasikepadapasienuntukmembersihkan
ruangtamutermasukataprumah
2. Edukasipasienuntukmenggantikarpetmaupuntirai jendelaEdukasi
pasien untuk membuka jendela setidaknya setiap pagi
untukmelancarkansirkulasi udara

3.16 MappingKegiatan
48
Minggu Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan
I Rabu/12 Mencari informasi
Februari 2020 pasienyangmemenuhipersy
aratansebagaicalonkeluarga
binaan
II Kamis/14 - Informed consent
Februari 2020 padapasien untuk
dilakukankegiatankeluar
gabinaan
selama2minggu kedepan
-

Menjelaskankepadapasi
enmengenaibentukkegi
atanyangakandilakukan
III Jumat/15 - Indentifikasi
Februari 2020 masalahkeluarga
binaan
- Melihatsituasirumah
keluarga binaan
IV Rabu/19 Intervensimasalah :
Februari 2020 - PenjelasanpenyakitDM
- Kontrolteraturke
puskesmas
- Perawatankaki
- Olahragateratur
- Mengenalgejaladan
penanganan
awalhipoglikemia
danhiperglikemi
- Keteraturanminumobat
- Polamakanyangbaiku
ntukDM
- Melakukan
pengecekangula darah
- Memberika
edukasiterkaitpolamak
andanpengenalanDM
Pemantauan
Kabinpertemuanter
akhir:
- Menilai
pengetahuanpasien
setelah
diedukasi,dengancarame
nanyakanmateri yang
telahdiberikan
- Menganjurkan
kepadapasien untuk
tetapmenerapkanmateri
49
yangtelah diberikan
kekehidupansehari-hari
- Memberitahu
kepadapasien,bahwapr
ogramkeluarga binaan
telahberakhir

DAFTARPUSTAKA

1. International Diabetes Federation. Definition and Diagnosis of


DiabetesMellitusandintermediateHyperglicaemia.2013.Availablefromurl:ht
tps://www.idf.org/webdata/docs/
WHO_IDF_definition_diagnosis_of_diabetes.pdfAccessed April 2017.
2. Riset Kesehatan Dasar. Riset Kesehatan Dasar. 2013. Available from
url:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil
%20Riskesdas
%202013.pdfAccessedApril2017.
3. WorldHealthOrganization.GlobalStatusReportonNoncommunicable.2015.
4. Wild SG, Roglic A, Green R, Sicree HK. Global Prevalence of
Diabetes:EstimatesforTheYear2000andProjectionfor2030.DiabetesCare,20
04:27:1047-1053.
5. Edwina DA. Pola Komplikasi Kronis Penderita Diabetes Melitus Tipe
2Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RS Dr. M. Djamil Padang.
Skripsi.Padang:Fakultas KedokteranUniversitasAndalas,2013.
6. Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins Basic Pathology 10 thed.
Elsevier.2017:20:749-796
7. Juliana CN,V. Malik, W. Jia, T. Kadowaki, C.S. Yajnik, K.H. Yoon,
F.B.Hu,et.al.,DiabetesinAsia:Epidemiology,RiskFactors,andPathophysiolo
gy. Journal of The American Medical Association, 2009:20:2129-2140.
8. RamachandranAC,SnehalathaAS,ShettyA,Nanditha.TrendsinPrevalenceof
DiabetesinAsianCountries.WorldJournalDiabetes,2012.:3(6):110-117.
9. Soelistijo, S.A., Novida H, Rudijanto A., Soewondo P, Suastika K,
ManafA., et a. Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2DiIndonesia2015. Jakarta : PERKENI,2015.

50
10. SoegondoS.KonsensusPengelolaan
danPencegahanDiabetesMelitustipe2 diIndonesia2011.
Jakarta:PERKENI,2011
11. Purnamasari D. Diagnosis dan
KlasifikasiDiabetesMelitus.Dalam:IlmuPenyakitDalamJilidIIEdisiVI.Ja
karta:InternaPublishing,2014
12. AmericanDiabetesAssociation.DiagnosisandClassificationofDiabetesMel
litus.DiabetesCare, 2010:33:62-69.
13. Price.S.A,L.M.Wilson, 2012.Patofisiologi.Jakarta:EGC.
14. Sudoyo, A.W., S. Bambang, I. Alwi, M. Simadibrata, S. Setiati. Buku
AjarIlmuPenyakit Dalam.Jakarta: Interna Publishing.2009
15. Juliana, C.N.,V. Malik, W. Jia, T. Kadowaki, C.S. Yajnik, K.H. Yoon,
F.B.Hu,et.al..DiabetesinAsia:Epidemiology,RiskFactors,andPathophysiolog
y. Journal of The American Medical Association, 2009:20:2129-2140.
16. SoewondoP.KetoasidosisDiabetik.BukuAjarIlmuPenyakitDalamJilid
III.Jakarta:InternaPublishing.2013
17. KartikaRW.Pengelolaan GangrenKakiDiabetik. CDK,2017:44:248
18. Mendes JJ, Neves JJ. Diabetic Foot infection:Current diagnosis
andtreatment.TheJournalofDiabeticFootComplication2012:4(1):26-45
19. EmdenMC,ShawJE, ColmanP.TheroleofHbA1c
inthediagnosisofdiabtesmellitusinAustralia.Med J,2012:197(4):220-221
20. Florkowski C. HbA1c as a Diagnostic Test for Diabetes
Melitus-
ReviewingtheEvidence.ClinBiochemRev,2013:34(2):75-83

Lampiran1DietPasienDM
JADWAL BAHANMAKANAN JUMLAH
Pagi Nasi 100gr

Telur 1 butir
Tempe 50gr

Sayuran Sekehendak

51
Snackpagi Buah 1,5bh pisang

Siang Nasi 150gr


Ikan/daging 75gr (1potongbesar)
Tempe/Tahu 50gr
Sayuran Sekehendak

Snacksore Buah 1potongpisang


Malam Nasi 150gr
Daging/Ikan 75gr (1potongbesar)

Tempe 50gr
Sayuran Sekehendak
Snackmalam Buah Semangka100gr

52
Lampiran2MediaEdukasi

Lampiran3Dokumentsi

53

Anda mungkin juga menyukai