SKRIPSI
OLEH :
SKRIPSI
OLEH :
Skripsi ini telah di periksa, dan disetujui untuk dipresentasikan dihadapan tim penguji program
studi SI Kebidanan Ilmu Fakultas Kesehatan Universitas Sumatera Barat
Pembimbing 1 Pembimbing II
Mengetahui Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan
iii
KATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehinga
saya dapat menyelesaikan skripsi saya yang berjudul ”Pengaruh Senam Kegel Terhadap
Penyembuhan Luka Perenium pada Ibu Postpartum di BPM Eka Putri Rahayu
S.ST” skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Program Studi S1
Dalam hal ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang telah
banyak membantu peneliti dalam meyelesaikan skripsi ini dan berbagai pihak oleh sebab
2. Ibu Ns.Sri Burhani Putri, M.Kep. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Univers itas
Sumatera Barat.
3. Ibu Rahmatul Ulya, S.ST, M.Keb. Selaku Ketua Prodi Program Sarjana Kebidanan
4. Ibu Ns.Sri Burhani, M.Kep selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbinga n
6. Kepada ibu dan bapak dosen penulis ucapkan banyak terimah kasih yang telah
memberikan surat persetujuan kepada penelitian untuk pengambilan data awal dan izin
rekomendasi penelitian
iv
8. Kepada bapak/ibu Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman yang telah
memberikan data awal yang peneliti butuhkan dalam pembuatan proposal skripsi.
9. Kepada Ibu bidan Eka Purtri Rahayu,S.ST yang telah memberikan izin kepada peneliti
10. Kepada orang tua yang telah memberikan kasih sayang berupa dukungan materi,
dukungan berupa nasehat semangat, dan do’a dan restu kepada peneliti selama
11. Kepada sahabat-sahabatku yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini banyak kekurangan dan terdapat
ketidaksempurnaan dalam pembuatan skripsi ini, baik dari segi bahasa, kata, dan aspek
lainnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca atau baiknya skripsi ini dapat bermanfaat bagi khalayak
Penulis
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..................................................................................................................iv
DAFTAR BAGAN.................................................................................................................iiv
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................iiiv
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................8
1. Masa nifas.......................................................................................................9
vi
B. Tinjauan Umum Tentang Perenium....................................................................28
1. Pengertian Perenium........................................................................................28
6. Skala REEDA..................................................................................................38
1. Defenisi................................................................................................................43
E. Kerangka Teori...........................................................................................................49
A. Kerangka konseptual...............................................................................................50
B. Defenisi Operasional................................................................................................50
C. Hipotesis.....................................................................................................................51
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................52
E. Instrument Penelitian...........................................................................................57
F. ProsedurPenelitian................................................................................................57
H. Analisa Data.........................................................................................................59
I. Etika Penelitian.....................................................................................................60
B. Analisa Univariat……………………………………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat……………………………………………………………………..
Dilakukan Senam
Kegel…………………………………………………………………
Dilakukan Senam
Kegel……………………………………………………………………
B. Analisa Bivariat……………………………………………………………………
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………
B. Saran………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR
x
DAFTAR
Pariaman
xi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Barat
Program Studi SI Kebidanan
Skripsi, September 2022
ABSTRAK
Masa nifas atau masa puerperium adalah masa setelah selesai proeses persalinan yaitu
masa nifas ini berlangsung selama 42 hari atau 6 minggu. Selama masa nifas, organ reproduksi
secara perlahan akan mengalami perubahan seperti perubahan masa reproduksi sebelum seperti
masa saat sebelum hamil. Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam kegel
terhadap proses penyembuhan luka postpartum pada masa nifas.
Jenis penelitian Kuantitatif dengan Metode quasi eksperiment dengan perancangan yaitu
one group pretes- postest design. Pada penelitian ini memberi perlakukan kepada sampel sebelum
diberi perlakuan senam kegel, sampel di observasi dengan mengunakan lembar obsevasi
penyembuhan luka perineum yaitu skala REEDA, kemudian setelah 6 hari melakukan senam kegel
ibu nifas dilihat dengan mengunakan lembar ovservasi. Sampel pada pelitian ini ibu nifas 15 orang
yang terjadi robekan perineum derajat 1 dan 2.
Hasil penelitian dari hasil didapatkan rata-rata sebelum senam adalah 5,93 dan setelah
dilakukan senam kegel adalah 6,7. Hasil uji t independen paired sampel ada penyembuhan luka
perineum pada ibu postpartum (p-value 0,015) dengan nilai0,028 dan t- test 21.222. Hal ini
disimpulkan ada pengaruh senam kegel vterhadap proses penyembuhan luka perineum.
Disarankan kepada petugas atau bidan di PMB Eka Putri Rahayu, S.ST untuk
memberikan senam kegel atau kegel execise pada ibu postpartum sedini munkin khusunya pada
ibu postpartum dengan robekan perineum derajat 1 dan derajat 2, dengan cara ditahan selama 6
detik dan lepaskan secara 6 detik, dilakukan sampai 3 set sebanyak 2-3 kali sehari. Disarankan
bagi peneliti selanjutnya untuk memakai kelompok kontrol agar perbedaan penyembuhan luka
perineum dengan senam kegel lebih terlihat.
Daftar bacaan : 2015-2022
Kata Kunci : ibu nifas, luka perineum, senam kegel
xii
Faculty of Health Sciences, University of West Sumatra
Midwifery IS Study Program
Thesis, September 2022
ABSTRACT
The puerperium or puerperium period is the period after the completion of the labor
process, namely the puerperium which lasts for 42 days or 6 weeks. During the puerperium, the
reproductive organs will slowly undergo changes such as changes in the reproductive period before
such as the period before pregnancy. The purpose of this study was to determine the effect of Kegel
exercises on the postpartum wound healing process during the puerperium.
This type of research is quantitative with a quasi-experimental method with a one-group
pretest-posttest design. In this study, the sample was treated before being treated with Kegel
exercises, the sample was observed using the perineal wound healing observation sheet, namely
the REEDA scale, then after 6 days of doing Kegel exercises the postpartum mother was seen
using an observation sheet. The sample in this study was 15 postpartum mothers with grade 1
and 2 perineal tears.
The results showed that the average before exercise was 5.93 and after Kegel exercise
was 6.7. The results of the independent paired t-test showed that there was healing of perineal
wounds in postpartum mothers (p-value 0.015) with a value of 0.028 and a t-test of 21,222. It is
concluded that there is an effect of Kegel exercises on the healing process of perineal wounds.
It is recommended to officers or midwives at PMB Eka Putri Rahayu, S.ST to give Kegel
exercises or Kegel exercises to postpartum mothers as early as possible, especially postpartum
mothers with degree 1 and degree 2 perineal tears, by holding for 6 seconds and releasing for 6
seconds, performed up to 3 sets of 2-3 times a day. It is recommended for further researchers to
use a control group so that the difference between perineal wound healing and Kegel exercises is
more visible.
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa postpartum merupakan masa yang sangat diperhatikan oleh ibu baik tenaga
kesehatan karena pada masa ini sangat rentan terjadinya komplikasi salah satunya infeks i
pada masa nifas. Salah satu faktor penyebab terjadinya luka perineum ini adalah adanya
perlukaan jalan lahir setelah proses persalinan baik rupture secara sendiri ataupun di
episiotomy karena adanya rupture jalan lahir disini kuman sangat rentan untuk berkembang
biak, munculnya infeksi pada perenium ini dapat merambat pada saluran kandung kencing
ataupun pada jalan lahir atau vagina yang munculnya komplikasi jalan lahir dan oleh sebab
itu sangat penting dilakukan perawatan luka perineum dan sangat penting pengetahuan ibu
untuk perawatan luka ini. Penjelasan ini disampaikan oleh peneliti dalam bentuk jurnal
Pospartum merupakan masa nifas dimana disebut dengan masa transisi setelah
persalinan dimana pada perineum ibu akan muncul perasaan nyeri pada perineum ibu
karena adanya robekan pada jalan lahir saat melakukan persalinan,serta timbulnya
kecemasan dan hal-hal yang menyebabkan mordibitas pada ibu sehingga menyebabkan
ketidanyamanan ketika ibu duduk, berdiri, berjalan dan saat bergerak, kelemahan untuk
muncul perasaan cemas pada ibu dan pola tidur tergangu serta kontak ibu dengan bayi jadi
Menururt World Healt Organization (WHO) tahun 2018 mencatat bahwa terjadi 4,7
juta kasus robekan rupture perineum pada ibu bersalin. Angka ini diperkirakan mencapai
6,3 juta pada tahun 2020, seiring dengan petugas kesehatan yang tidak mengatahui asuhan
perawatan luka dengan baik dan pasien tidak melakukan perawatan luka perineum yang
baik dirumah ( Intiyani et al., 2018). Di Amerika, dan 26 juta ibu bersalin, terdapat 40%
mengalami rupture perineum. Di Asia masalah robekan perineum cukup banyak dalam
masyarakat, 50 % dari kejadian robekan perineum, sedangkan prevelensi ibu bersalin yang
mengalami robekan perineum di Indonesia pada gplongan umur 25-30 tahun 24%, pada
Data di Indonesia ibu yang mengalami laserasi jalan lahir atau robekan perineum
di alami oleh ibu sebanyak 75% ibu melahirkan secara pervagiman atau persalinan spontan.
Pada tahun 2017 menemukan bahwa dari total 1951 jumlah kelahiran spontan atau secara
pervagiman,57% ibu mendapatkan laserasi jalan lahir atau robekan perineum (28%
disebabkan oleh tindakan episiotomy dan 29% disebabkan oleh robekan spontan) (Depkes
RI,2017).
Penyebab rupture perineum atau robekan perineum ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor maternal, faktor janin, faktor penolong. Faktor maternal merupakan
partus presipitatus yang tidak dikendalikan dan ditolong. Pasien tidak mampu berhenti
untuk mengejan, partus diselesaikan secara tergesa-gesa dengan dorongan fundus yang
perineum, arcus pubis sempit dengan pintu bawah panggul yang sempit sehingga menekan
kepala bayi kearah posterior, perluasan episiotomy. Faktor janin diantaranya bayi yang
besar, posis kepala yang abnormal (misalnya presentasi muka), kelahiran bokong,
ektraksi
3
forcep yang sukar, distosia bahu, anomaly kongenital, seperti hydrosepalus. Faktor
Dampak apabila perawatan luka perineum tidak dilakukan dengan baik dapat
menyebabkan terjadi infeksi, dimana infeksi masa nifas merupakan salah satu penyebab
ibu postpartum yaitu karateristik ibu bersalin, mobilisasi dini, nutrisi, jenis luka, dan cara
perawatannya (Rukiyah dalam Rohmin et al,.2017). Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh senam kegel terhadap proses penyembuha n luka perineum.
mencegah terjadinya infeksi masa nifas dapat secara farmakologis dan non farmakolo gis.
Terapi farmakologis yaitu dengan pemberian obat antibiotic dan antiseptic ( povido ne
iodine ) tetapi obat dan bahan ini memiliki efek samping seperti alergi,mengaha mbat
Risneni,2017). Terapi non farmakologis atau tradisional pada proses penyembuhan luka
perineum ini adalah salah satu nya mengunakan obat herbal antara lain daun sirih, lidah
Asuhan pada masa nifas sangat penting dilakukan oleh tenaga kesehatan karena untuk
mendeteksi adanya perdarahan masa nifas.Asuhan kepada masa nifas ini mengidentifik asi
masalah-masalah yang terjadi pada ibu paska persalinan seperti perdarahan,luka premium
maupun infeksi, dan penolong persalinan pada ibu harus mewaspadai pada 1 jam
umumnya setelah persalinan ibu sangat lemah dan sangat membutuhkan perawatan
terutama pada partus yang lama.Masa nifas ini sangat kritis pada ibu maupun pqda bayi
4
diperkirakan 60% kematian ibu termasuk kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50%
masa nifas terjadi dalam 24 jam postpartum, salah satu komplikasi pada masa nifas ini
adalah robekan premium hampir semua ibu mengalami ini yang dapat menyebabkan
biologis, psikologis, sosial dan spiritual (Nugroho,2014). Infeksi pada masa nifas
merupakan salah satu morbiditas pasa ibu nifas atau ibu pasca bersalin. Penyebab dari
infeksi ini adanya bakteri endogen dan eksogen. Faktor-faktor yang menjadi sumber infeksi
masa nifas ini meliputi nutrisi yang buruk, kekurangan zat besi, persalinan lama, robekan
Melalui gerakan senam kegel dengan berkontraksinya dan relaksasinya otot disekitar
perineum membuat jahitan di perineum menjadi lebih rapat, selain itu gerakan senam kegel
itensitas nyeri pada ibu menurun. Manfaat senam kegel lainyanya adalah mempercepat
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Eka Yulia Fitri et.al 2020) penelitia nya
pengaruh senam kegel terhadap rupture perineum populasi pada penelitian ini adalah ibu
bersalin yang primipara hasil penelitianya adalah rata-rata penyembuhan luka pada
kelompiok eksperimen sebelum senam kegel adal;ah 10,73 dan setelah senam kegel 4.40
rata-rata penyembuhan luka pada kelompok control pengukuran pertama adalah 10.53 dan
pengukuran kedua 5.20.Disimpulkan bahwa dengan melakukan kegiatan senam kegel ada
perbedaan penyembuhan luka pada ibu post partum yang melakukan senam kegel dan
ibu
5
yang tidak melakukan kegiatan senam kegel penyembuhan luka lebih baik.Artinya bahwa
senam kegel daoat mempercepat penyembuhan rupture perineum pada ibu postpartum.
Dan disarankan kepada tenaga kesehatan agar dapat memberikan infomrmasi pada ibu
hamil maupun senam ibu nifas yaitu terkait senam kegel di wilayah kerjanya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Fuji Hariani (2021) disimpulka n
bahwa pengaruh senam kegel ini terhadap penyembuhan luka perineum adalah ada
perubahan pada ibu yang melakukan kegiatan senam kegel dan ibu yang tidak melakukan
senam kegel. Dimana penyembuhan pada ibu yang melakukan senam kegel lebih baik.
Artinya ibu yang melakukan kegiatan senam kegel dapat mempercepat penyembuhan luka
perineum pada ibu postpartum. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putu Tika
Ariani (2022) pengaruh senam kegel terhadap proses penyembuhan luka perineum
didapatkan hasil P value 0,000 yang berarti, 0,05 sehinga ada pengaruh senam kegel
terhadap proses penyembuhan luka perineum pada ibu nifas. Dengan ini pemberian senam
kegel dapat mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas yaitu rata-rata
Provinsi Sumatera Barat data ibu yang bersalin dan nifas pada tahun 2021 berjumlah
7.904 ibu diantaranya ibu melakukan persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan dan
persalinan di FASYANKES pada umumnya ibu akan mendapatkan laserasi jalan lahir
terutama pada ibu primipara karena belum ada riwayat persalinan yang terdahulu dan
Bedasarkan survey awal yang dilakukan penelii terdapat data yang tercatat di pratek
mandiri bidan Eka Putri Rahayu,S.ST di daerah Pilubang, Kecamatan Batang Anai
6
jumlah ibu baik yang bersalin di tempat atau ibu nifas yang hanya melakukan
pemeriksaan adalah berjumlah 199 orang pada tahun 2021 rata-rata ibu nifas tersebut
mengalami rupture perineum. Penyembuhan luka perineum yang dilakukan oleh PMB
bidan Eka Putri Rahayu Biasanya mengunakan terapi farmakologi yaitu dengan
mengunakan anti biotik atau antiseptic, dan belum pernah dilakukan interve nsi
Berdasarkan latar belakang diatas disimpulkan bahwa peneliti sangat tertarik untuk
penyembuhan luka perineum. Dimana seorang bidan sangat berperan penting yang
berhubungan dengan perawatan masa nifas pada ibu postpartum untuk mengatas i resiko-
B. Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“Apakah ada pengaruh senam kegel terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam
kegel terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di PMB Eka Putri
Rahayu S.ST.
2. Tujuan Khusus
2. Diketahui penyembuhan luka premium setelah melakukan senam kegel pada ibu
melakukan senam kegel pada ibu postpartum di PMB Eka Putri Rahayu S.ST
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Responden
responden, tentang manfaat senam kegel dan keuntungan senam kegel agar ibu lebih
informasi ilmiah tentang hubungan senam kegel terhadap penyembuhan senam kegel
Peneliti dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan acuan pembuatan karya tulis
ilmiah yang lebih baik di masa yang akan datang yaitu tentang pengaruh senam kegel
Penelitian ini tentang pengaruh senam kegel terhadap penyembuhan luka premium
pada ibu postpartum, populasi dan sampel dalam penelitian ini merupakan 15 orang
responden ini dilakukan di wilayah kerja PMB Eka Putri Rahayu S.ST di Pilubang
kecematan Batang Anai, variable yang di teliti adalah pelaksanaan senam kegel dan
penyembuhan luka perenium, penelitian ini dilakukan pada saat ibu paska persalinan
minimal 1-2 mingu dengan syarat luka premium derajat 1 dan 2. Penelitian ini
diilaksanakan bulan Mei s/d Oktober di PMB Eka Putri Rahayu S.ST di Pilubang
Kecamatan Batang Anai, mengapa penelitian ini dilakukan yaitu untuk memaksima lkan
penyembuhan luka perineum pada ibu nifas, dan bagaimana penelitian ini dilakukan yaitu
jenis penelitian kuanttitatif dengan metode quasi eksperimen dengan pendekatan one group
pretest postest, dimana dilakukan pretest untuk mengetahui keadaan sebelum dan post test
untuk melihat setelah diberikan perlakuan kepada responden. Data dikumpulkan dengan
lembar obsevasi. Hasil jika P value ≤ dari 0,05 maka ada pengaruh senam kegel pada
penyembuhan luka perineum, jika P value ≥ dari 0,05 maka tidak ada pengaruh senam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
keluarnyua semua hasil konsepsi dan berakhir sampai alat kandungan kemnali semula
seperti sebelum hamil, masa nifas ini berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari.
Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan
pada awal awal masa postpartum yang tidak menutup kemungkinan untuk menjadi
patologis pada ibu apabila tidak mengikuti proses perwatan yang baik dan benar pada
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah placenta keluar dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil).
semua hasil konsepsi (janin, placenta, air ketuban dan lain-lain) dimulai sejam 2 jam
setelah lahirnya placenta sampai dengan pulihnya alat-alat reproduksi seperti sebelum
a. Immediate puerperium, yaitu dari waktu 0-24 jam setelah persalinan ibu telah di
b. Ealy puerperium, yaitu waktu sampai 1-7 hari pemulihan setelah persalina n.
Ealy puerperium adalah waktu 1-6 minggu setelah persalinan inilah waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna. Waktunya bias minggu, bulanan dan
tahun.
a. Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa pemulihan pada ibu ang dalam hal ini ibu telah
b. Puerperium intermedial
c. Remote puerperium
Remote puerperium merupakan masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat
secara sempurna, terutama pada ibu yang selama masa kehamilan memgala mi
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna atau sebelum hamil ini dapat
normal.
berlangsung normal.
1) Ibu merasa khwatir terhadap kemampuan merawat bayinya, muncul perasaan sedih
(baby blues).
3) Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan
4) Ibu berusaha keterampilan dalam merawat bayi seperti mengendong, menyus ui,
membesarkan bayinya.
1
7) Wanita pada masa ini sangat sensitif akan ketidak mampuannya cepat merasa
dianjurkan untuk berhati-hati dalam berkomunikasi dan berikan support kepada ibu.
c. Fase Letting Go
1) Ibu merasa percaya diri untuk merawat dirinya dan bayinya. Setelah ibu pulang
2) Ibu sudah mengambil tangung jawab dalam merawat bayi dan memahami
kebutuhan bayi.
1) Uterus involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pasa kondisi saat
palpasi atau meraba uterus ibu dimana tinggi fundus uterinya (TFU).
8 minggu Normal 30 gr
1
2) Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea berbauamis
atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap ibu nifas. Lokhea
a) Lokhea rubra ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4, masa postpartum.
Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah segar, jaringan sisa-sisa
placenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan meconium.
leukosit, dan robekan atau laserasi placenta. keluar pada hari ke -7 sampai hari
ke-14.
d) Lokhea alba ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel selaput lender
serviks, dan serabut jaringan yang mati. Lokhea ini berlaangsung selama selama
beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam
keadaan
1
sebelum kehamilan dan rugae akan perlahan-lahan akan muncul kembali dan
sebelumnyateregan oleh tekanan bayi untuk menjaci jalan lahir. Pada post
partum hari ke-5, perineum akan mendapatkan sebagian ototnya perineum akan
setelah persalinan. Hal ini disebabkan karena pada waktu melahirkan alat
ibu akan sulit untuk berkemih dalam waktu 24 jam pertama setelah persalina n.
Penyebabnya adalah terdapat spasme sfinter dan edema leher kandung kemih
setelah mengalami konsepsi atau tekanan antara kepala janin dan tulan pubis
partus, pembuluh darah yang berada diantara otot-otot uterus akan terjepit,
serta fasia yang meregang pada waktu persalinan. Ligamen- ligamen diafragma,
pada penderita vitum cordia, berlangsung pada hari ke3 sampai hari ke-5
postpartum
9) Perubahan tanda-tanda vital pada ibu postpartum yang harus dikaji adalah
a) Suhu badan ibu dalam 24 jam postpartum naik sedikit yaitu 37,50-38 o C
dalam vkeadaan normal suhu badan akan menjadi biasa. Pada hari ketiga
pembentukan ASI, jika suhu iibu tidak turun ini dicurigai endometriosis.
b) Nadi normal pada orang dewasa adalah 60-80x/menit, pasa postpartum akan
lebih rendah pada ibu masa nifas Karena ada perdarahan. Tekanan darah
postpartum.
d) Pernafasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi, kecuali ada
1) Involusi uterus
1
Involusi atau pengerutan pada uterus merupakan suatu proses dimana uterus
kemnali kepada kondisi sebewlum konsepsi atau kehamilan dengan berat uterus
atau Rahim 60 gram. Proses involusi uterus ini menurut (marni 2015:85) antara
a) Iskemia myometrium
menerus dari uterus setelah pengeluaran plasenta uterus relative anemia dan
b) Atrofi jaringan
pelepasan plasenta.
c) Autolysis
otot uterus. Enzim proteolitik akan memendekan jaringan otot yang telah
mengendur kira –kira panjangnya 10 kali dari yang sebelumnya dan lebar 5
kali dari sebelumnya selama masa kehamilan atau dapat juga disebut
d) Efek oksitoksin
ukuran uterus yang cepat ini di cerminkan oleh perubahan tempat uterus
ketika turun keluar dari abdomen dan kembali menjadi organ pelvis.
Masalah nutrisi ini sangat penting dan harus diperhatikan dengan baik
karena ibu harus memberikan asupan juga pada bayinya melalui ASI, jika
nutrisi ibu terpenuhi dengan baik maka proses peyembuhan ibu akan cepat dan
b. Ambulasi
membimbing ibu post partum bangun dari tempat tidur membimbing ibu untuk
berjalan, Ibu post partum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam
24-48 jam postpartum, dilakukan secara bertahap. Ambulasi dini ini tidak
dibolehkan pada ibu yang mengalami penyulit seperti anemia, penyakit jantung,
c. Eliminasi
Setelah 6 jam post partum ibu diharapkan dapat berkemih, jika dalam 8 jam
menyebabkan ibu sulit untuk berkemih (predlo urine) pada post partum:
4) Ibu postpartum diharapkan bias defekasi atau buang air besar setelah hari
kedua setelah post partum jika hari ketiga belum delekasi bias di beri obat
d. Kebersihan diri
Pada masa postpartum ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu
kebersihan tubuh atau pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting
2) Mengajarkan ibu cara memberikan alat kelamin dengan sabun dan air dari
depan belakang.
5) Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi luka jahit pada alat
Siswi Walyani,2017).
jika perdarahan tersebut membasahi lebih dari 2 pembalut saniter dalam waktu
setengah jam).
c. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung. Sakit kepala yang terus-
d. Pembengkakan pada wajah dan tangan demam muntah, rasa sakit sewaktu
buang air seni, atau merasa tidak enak badan payudara yang memerah panas
genetalia selama masa nifas. Infeksi setelah persalinan disebabkan oleh bakteri atau
kuman. Ifeksis masa nifas ini penyebab angka kematian ibu (AKI) (Anik
Maryuyani:2017).
2
Demam pada masa nifas ini disebabkan oleh infeksi nifas,oleh karena
ditandai dengan suhu ibu tinggi yaitu 38oC atau lebih yang terjadi selama 2 hari
hari pertama postpartum gambaran infeksi klinis pada masa nifas dapat
berbentuk:
1) Infeksi lokal
2) Infeksi umum
Tampak sakit dan lemah, temperature meningkat, tekanan darah menurun dan
gelisah sampai menurun dan bias koma, terjadi ganguan involusi uterus, lokhea
1) Persalinan lama, khususnya pada kasus ketuban pecah dini ketuban yang pecah
sebelum waktunya.
7) Trauma jaringan yang luas atau luka terbuka seperti laserasi jalan lahir yang
tidak diperbaiki.
Dalam masa nifas ini, ibu memerlukan perawatan dan pengawsan yang
dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit maupun setelah keluar dari rumah sakit.
nifas adalah untuk mendeteksi adanya kemungkinan perdarahan post partum, dan
infeksi penolong persalinan harus waspada, setelah satu jam post partum untuk
2
b. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis harus
badan, kebersihan diri, dan cara membersihkan area vagina dengan sabun dan air
bersih dari area vulva dulu setelah itu baru anus dari depan sampai belakang.
Sarankan pada ibu untuk membersihkan tangan sebelum dan sesudah melakukan.
Jika trerdapat luka laserasi dan luka episiotomy beritahu ibu untuk tidak
dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. Bidan bertugas untuk
kesehatan tentang perwatan diri, nutrisi KB, menyusui, pemeberian imunis asi
kepada bayinya dan perawatan bayi sehat. Ibu postpartum sangat pengting di
3) Jika puting susu lecet oleskan ASI pada area putting ini tetap
Tujuan Kunjungan:
5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir atau bounding
atacment
Tujuan kunjungan:
3) Memastikan ibu apakah ibu istirahat dengan cukup, cairan dan istirahat.
4) Memastikan ibu menyusui dengan baik, dan tidak ada tanda-tanda penyulit
a. Menanyakan kepada ibu apakah ada keluhan atau penyulit ibu dan bayi
yang berada antara lubung dubur dan bagian alat kelamin sebelah luar atau
vulva. Perenium adalah jaringan yang ada antara vestibulum vulva dan anus
kamus Dorland perenium adalah daerah antara kedua belah paha, antara vulva
dan anus. Perineum terletak antara vulva dan anus panjang perineum ini rata-
dari pintu bawah panggul yang terletak antara pintu bawah panggul antara vulva
dan anus. Bagian dari perenium terdiri dari otot dan fascia urogennitalis serta
diagrafma pelvis. Rupture premium adalah robekan yang terjadi saat melakukan
Robekan perenium ini umumnya terjadi robekan pada garis tengah dan dapat
meluas jika saat persalinan tidak melakukan tindakan menahan perineum dan
bayi cepat keluar. Robekan ini hampir terjadi pada primipara rosekan dapat
uterus yang berkontraksi sangat baik disebabkan terjadinya rupture serviks atau
Rupture atau Luka perenium adalah terputusnya jaringan, jalan lahir terdiri
dari yang lunak dank eras yang harus dilewati oleh janin dalam persalinan
robekan dan perdarahan juga berasal dari vagina serviks dan uterus. (Fatimah
&Prasetyo 2019).
2
2. Anatomi perineum
Pelvic floor dari otot, ligament dan fasia yang terindak sebagai bagian
untuk menyokong kandung kemih, organ reproduksi dan rectum. Bagian yang
terdiri dari jaringan lunak tersebut ditutupi oleh struktur tulang dari panggul,
terdiri dari dua gabungan tulang yang terdiri dari ilium, ischium dan pubis,
(Eikmeyer,2017).
depan, berorigo dari tulan panggul posterior dan bagian depan dari arcus
berinsersio
2
diantara vagina dan anus, disini adalah tempat otot panggul dan sphincters
dukungan secara aktif melalui kontraksi otot yang konstan dan dukungan yang pasif
dari jaringan ikat sekitar fasia (Eicmeyer,2017). Jika terjadi peningkatan tekanan di
luar perut, maka otot dasar panggul akan relaks berkontraksi dengan gerakan ke
atas, serta menutup vagina spingter ani dan uretra. Gerakan ini sangat penting untuk
panggul akan relaksasi hanya sebentar dan berselang-seling ketika proses normal
miknutrisidan defekasi.
2
sangat signifikan terhadap rupture perineum, hal ini dikarenakan pada anak
primipara jaringan lunak perineum dan struktur bagian jalan lahir akan
mengalami kerusakan karena anak pertama saat bersalin otot perineum akan
meregang karena belum ada riwayat persalinan. Penelitian ini sama dengan
primipara memiliki resiko ronekan perineum yang lebih tinggi dari multipara
Sari, 2016) yang menyatakan bahwa tidak semua terdapat hubungan paritas
dengan robekan perineum. Akan tetapi tidak selamanya dengan paritas ibu
jarang dapat terjadi robekan perenium kerena ini dinilai dari tingkat
2. Usia
(Yuni Absari, 2017) sebagian besar ibu muda dalam rentang umur reproduksi
pada usia >30 tahun fungsi reproduksi seorang wanita mengalami penurunan
2
beresiko.Wanita dengan usia subur disebut sebagai masa dewasa dan disebut
juga dengan masa reproduksi,dimana saat itu diharapkan orang telah mampu
tahun periode usia produktif dan usia >30 tahun merupakan usia post produktif
(Nurpadayani,2017).
menjelaskan bahwa berat bayi lahir merupakan salah satu factor resiko yang
besar ≥ 3.500gram, dengan rata-rata berat badan normal bayi sekitar 2.500-
3.500 gram. Faktor yanmg mempengaruhi berat badan bayi biasanya terjadi
besar berat bayi lahir maka semangkin besar pula terjadinya robekan
perineum.
4. Jarak kehamilan
N,2016) jarak ideal bagi kesehatan ibu dan anak adalah dalam kurung waktu 2-
5 tahun. Ibu yang mengatur jarak kehamilan yang ideal dapat berdampak atas
optimal.
3
Akan tetapi jarak kehamilan yang terlalu dekat ataupun terlalu lama dapat
Bahwa jarak kehamilan >5 tahun lebih banyak mempengaruhi ibu yang
mengalami rupture perineum. Hal itu dapat terjadi dikarenakan perineum sudah
kaku dan otot yang tidak elastis seperti kehamilan sebelumnya. Dari hasil
penelitian tersebut dapat disimpulkan ibu hamil yang primipara dan ibu
5. Teknik mengedan
Menurut (Azizah, N., Devi, 2017) mengedan adalah respon normal terhadap
reflex akibat kontraksi yang semankin kuat. Kontraksi yang sangat kuat dan
teknik mengedan yang benar dapat membantu proses kelahiran yang cepat dan
salah satu foktor yang sangat besar dapat mempengaruhi terjadinya rupture
penting dalam proses bersalin dapat memberikan asuhan kepada ibu untuk
melakukan teknik mengedan pada saat ibu kontraksi untuk mengikuti dorongan
alami,tidak menahan nafas ketika mengedan dan pada saat puncak kontraksi
tersebut menyebabkan tekanan pada otot dasar panggul dan secara spontan
labia minora dan moyora yang membuat kepala janin tampak di vulva pada saat
yang terjadi selama persalinan dengan prosedur seperti ekstraksi forsep, ekstraksi
vakum, ekstraksi versi, kristeler (tindakan pada fundus uterus) dan episiotomy
dapat menyebabkan robeknya jalan lahir. Luka perineum dapat di klasifikas ikan
berdasarkan derajatnya yaitu derajat I, derajat II, derajat III dan derajat IV (Fitri,
Aprina & Setiawati,2020). Perdarahan spuit pasca persalinan terjadi pada laserasi
perineum derajat I dan II. Semangkin lebar dan dalam laserasi perineum pada ibu
pasca melahirkan akan menyebabkan nyeri (Mulati,2017). Luka perineum pada ibu
setelah melahirkan dibedakan dari luka paling ringan hinga luka yang paling berat
tergantung seberapa luas robekan yang terjadi.Luka paling ringan adalah luka
derajat I yang terjadi robekan pada mukosa vagina dan kuluit perineum pada
robekan derajat II yang terjadi robekan adalah mukosa vagina,kulit perineum dan
otot perineum,pada laserasi derajat III yang terjadi robekan adalah mukosa
perineum yang paling berat adalah laserasi derajat IV dimana robekan terjadi
robekan perineum total hingga terpotongnya spingter recti dan meluasnya robekan
hingga dinding anterior. Derajat luka perineum berpengaruh pada tingkat nyeri
yang dirasakan oleh ibu postpartum. Semakin berat derajat luka yang dialami ibu
pada saat persalinan semankintinggi rasa nyeri yang di rasakan ibu dan itensitas
1). Rupture
akibatkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses melahirkan. Bentuk
rupture terjadi biasanya tidak teratur sehingga sulit dilakukan penjahitan pada
rupture.
2) Episiotomi
Mmenurut Rahayu et.al (2019) episiotomi adalah sebuah sayatan atau irisan
bedah pada perineum untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat
diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin ,harus dilakukan pemberian
kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa perdarahan tersebut berasal dari
(Manuaba, 2016) adalah kulit perineum mulai melebar dan tegang, kulit perineum
bewarna pucat dan kilap, ada perubahan keluar dari lubang vulva, merupakan
indikasi robekan pada mukosa vagina gejala yang sering terjadi antara lain ibu akan
6. Skala REEDA
3
pada masa post partum. Davidson pada tahun 1974 memperkenalkan REEDA
(2022), senam kegel dilaksanakan sebanyak 2-3 kali seharti, dan cara
melakukannya dengan tahan 6 detik, dan lepas 6 detik lagi sampai 3 set.
pemeabilitas vascular.
luka di perineum
(purplish patch off blood flow), discharge and approximation (closed of skin
membentuk struktur baru dan fungsional. Proses ini bertujuan untuk mengembalika n
dan megoptimalkan fungsi pelindung dan fungsi penting kulit lainya. Regenerasi dan
normal dari jenis yang hilang dan hanya munkinpada jaringan dengan populasi sel
yang membelah secara aktif seperti epitel, tulang dan hati. Penyembuhan luka
a. Fase inflamasi
Fase inflamasi terjadi segera setelah cedera dan memcapai puncaknya pada hari
ketiga.
3
b. Fase Proliferasi
Fase proliferasi berlangsung dari hari keempat hingga hari ketujuh, ditandai
dengan adannya firoblas yang jumlahnya terus meningkat selama fase ini.
c. Fase Remodeling
bekas insersi placenta.Setelah kala III daerah bekas insesio placenta merupakan
sebuah luka dengan permukaan yang tidak rata,daerah ini merupakan tempat
(Kurniasari et al,2016).
penjahitan. Hal ini dapat dilakukan sebelum placenta lahir tetapi jika ada
mecegah kehilangan darah yang tidak perlu (Ariestanti & Purwaningtias 2016).
3
Pada saat penjahitan laserasi atau episiotomy gunakan benang yang cukup
panjang dan gunakan sedikit munkin jahitan untuk mencapai tujuan pendekatan
luka atau robekan perineum hanya di bolehkan pada luka derajat I dan II
sedangkan untuk derajat tiga dan empat, sebaiknya bidan melakukan kolaborasi
dengan dokter atau rujukan ke rumah sakit, karena robekan derajat tiga dan
otot kegel atau otot pubococcygeal dimana kumpulan otot tersebut membantu
menahan organ pada bagian pelvic agar tepat pada tempatnya. Senam kegel adalah
latihan fisik yang dilakukan dengan meregangkan dan mengendurkan otot dasar
pada otot tulang panggul, memperkuat otot vagina dan sekitarnya, yang nantinya
Nama senam kegel berasal dari sebuah penemuan seorang dokter spesialis
kebidanan dan penyakit kandungan Los Angeles tahun 1950-an yang bernama
Amold Kegel. Dokter kegel sering melihat pasiennya yang sedang dalam persalinan
tidak dapat menahan keluarnya urine. Dari hal itu dokter kegel berinisiatif untuk
menemukan latihan agar pasienya tidak mengalami hal tersebut (Khasanah, 2014).
otot
3
saluran kemih dan otot-otot vagina. Otot panggul atau otot PC (Pubococygeal
Muscie) adalah otot-otot yang melekat pada tulang panggul dan berperan
mengerakakkan organ-organ dalam panggul yaitu rahim, kantung kemih dan usus.
(Widyanti,2015).
jika ibu hamil melakukan kegiatan senam kegel ini dapat memudahkan kelahiran
bayi tampa banyak atau mengurangi robekan pada jalan lahir atau perineum bagi
ibu yang baru melahirkan.Sedangkan pada ibu postpartum manfaat senam kegel ini
adalah dapat mengurangi nyeri pada perineum dan mempercepat pemulihan kondisi
vagina setelah proses persalinan dan dapat menguatkan otot-otot dasar panggul
Semua gerakan yang ada pada senam kegel dilakukan adalah gerakan yang
dapat menyebabkan otot dasar pelvis menegang yang menghasilkan otot-otot yang
sirkulasi darah sangat penting dalam menyuplai oksigen dan nutrisis yang
diperlukan untuk sel regenerasi, membantu mengurangi oedema dari luka yang
3
duduk, berdiri, maupun keadaan berbaring, tampa pelatih atau instruktur apalagi
tampa musik. Menurut Harvard Medical School, (2011) dalam jurnal Farrag et al.
(2016). Senam kegel atau kegel exercise dapat dilakukan dengan cara
mengontraksikan otot selama 6 detik dan kemudian rileks selama 6 detik dan
(Ulfah et al,.2019) senam kegel ini dapat dilakukan sedini munkun pada ibu setalah
persalinan dan ibu merasa mampu melakukan gerakan pada bagian tubuhnya.
otot dimana hal ini akan menyebabkan peningkatan kalsium sitosol dan
otot.
terjadi perlukaan pada perineum baik secara alamiah maupun ada tindakan
menghadapi stress karena ibu lebih rileks ,dan mencegah kelemahjan dan
pregangan lebih lanjut sehingga dapat mengurangi nyeri pada perineum ibu.
(Ulfah et al.,2019).
4
mengurangi nyeri pada perineum ibu postpartum dengan derajat nyeri II.
Usia
Bagan 2.1: Kerangka Teori
Pengetahuan ibu
robekan perineum
Luka perineum
1. Partus presipitatus
Senam Kegel 2. Pasien tudak mampu
berhenti mengejan dan
mengaatkan bokong
3. Dorongan fundus
yang berlebihan
4. Bayi besar
5. Distosia bahu
6. Edema dan kerapuhan
4
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka konseptual
Kerangka konseptual adalah adalah kaitan atau hubungan antara konsep satu
dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep
didapatkan dari skonsep ilmu/teori yang dipakai sebagai landasan penelitian (Setiadi,
2013).
Dependent
Penyembuhan
Senam Kegel
B. Defenisi Operasional Luka
Defenisi operasional adalah defenisi yang berguna untuk membatasi ruang
Perineum
bermanfaat
4
C. Hipotesis
Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Jika yang
dihipotesisi adalah masalah statistik, hipotesis ini disebut hipotesis statistic (Sugiyano
Ha= Ada pengaruh senam kegel terhadap penyembuhan luka perenium pada
ibu postpoartum.
HO= Tidak Ada pengaruh senam kegel terhadap penyembuhan luka perenium
pada ibu postpoartum.
4
BAB IV
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah salah satu cara atau jalan untuk mendapatkan kembali pemecahan
terhadap segala permasalahan yang diajukan atau yang akan diteliti Sedangkan menurut (Priyono
2016:1) Metode Penelitian adalah suatu cara untuk melakukan sesuatu dengan mengunaka n
pikiran secara seksama dan fokus pada suatu masalah guna untuk mencapai suatu tujuan. Metode
penelitian adalah tata cara, langkah, atau prosedur yang alamiah dalam mendapatkan data untuk
tujuan penelitian yang memiliki tujuan dan kegunaan dalam permasalahan yang akan ditelit i
(Sugiyono 2018:2).
A. Jenis Penelitian
Desain atau rancangan penelitian adalah salah satu strategi dalam suatu penelit ian
untuk sebuah pengontrolan secara maksimal beberapa faktor yang dapat mempenga ruhi
kepada objek yang dapat mengendalikan variable dan secara tegas menyatatakan adanya
4
hubungan sebat dan akibat. (Hidayat 2010). Jenis penelitian kuantitatif dengan metod e
quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest, penelitian ini menila i
B. Rancangan penelitian
Rancangan atau desain pada penelitian ini adalah one group pre test post test design
merupakan penelitian quasi eksperimen jenis penelitian adalah kuantitatif dimana tidak ada
K O I O1
I : Intervensi
penyusunan laporan akhir, sejak bulan Mei s/d Oktober 2022. Penyusunan proposal
2. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di bidan pratek mandiri Eka Putri Rahayu S.ST di
elemen-elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri yang sama, bisa berupa
individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau yang lainya untuk sesuatu yang akan
diteliti.
primigravida maupun ibu multigravida yang derajat luka perineum derajat 1 dan
derajat 2 yang ada di PMB Eka Putri Rahayu, S.ST daerah pilubang, kecamatan
2. Sampel
menjadi sumber data dalam penelitan, dimana populasi merupakan bagian dari
jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling
yang
4
Sampel yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah populasi yang
Kriteria inklusi:
mengobservasi pasien secara langsung yaitu ibu nifas yang mengalami robekan perineum
khususnya yang robekan derajat 1 dan derajat 2 pada saat setelah persalinan Pengump ulan
data ini dilakukan pada bulan Mei s/d Oktober 2022. Cara pengumpulan data dalam
1. Tahap persiapan
Persiapan ini adalah izin penelitian yang diproleh dari PMB Eka Putri
memberikan surat informed consent atau lembar persetujuan kepada ibu postpartum
bersedia atau tidaknya menjadi responden pada penelitian ini dan menandatangani.Pene l it i
menjelaskan kepada responden tentang luka perineum dan senam kegel serta
2. Tahap Pelaksanaan
berbaring di tempat tidur sesuai SOP yang sudah ditetapkan sampai responden mengerti
tentang teknik senam kegel. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Siti Mustafidah, Luluk
Cahyanti 2020). Senam kegel pada ibu nifas dilakukan dengan cara menahan otot
pubococcygea/ seperti menahan buang air kecil selama 6 detik lalu kendurkan selama 6 detik
lagi dilakukan setiap hari dilakukan 3 set perhari lakukan sebanyak 2-3 kali sehari dengan
cara berbaring.
F. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan pada penelitian ini adalah SOP latihan senam kegel untuk
prosedur pelaksaanan kegiatan senam kegel, lembar observasi yang mengunakan skala
REEDA yang berjumlah 5 poin penilaian, jika jumlah nilai dari hasil pemeriksaan adalah
0 maka penyembuhan luka baik, jika 1-5 penyembuhan luka kurang baik, dan jika > 5
G. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengajukan surat penelitian yang sudah ada kepada ibu bidan Eka Putri
2. Meminta izin kepada pimpinan di klinik Bidan Eka Putri Rahayu,S.ST sebagai
5. Jika responden setuju dilakukan penelitian ini maka peneliti mulai menanyaka n
6. Jika ibu sesuai dengan karateristik inklusi maka peneliti akan mengajarkan
senam kegel kepada ibu sampai ibu paham dan berikan kesempatan kepada ibu
untuk bertanya.
Untuk memproleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan keimpulan yang
a. Editing
kesinambungan data yang diproleh atau data yang dikumpulkan saat tahap
pengumpulan data.
b. Coding
mengubah data berbentuk kalimat atau huruf manjadi data angka atau bilanga n
c. Scoring
perlu di kasih skor. Pada penelitian ini scoring dilakukan sama dengan memberi
symbol karena skala data pada variable bebas: nominal sedangkan variable
terkait nominal.
d. Tabulating
Data yang sudah dianalisis dan diolah serta telah diberi kesimpulan, kemudian
data dimasukan kedalam bentuk frekuensi dan presentasi. Lalu disusun yang
I. Analisa Data
Analisa data dilakukan berdasarkan sebagai berikut:
1. Analisa Univariat
5
masing- masing variable yang diteliti. Hasil analisa akan disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi.
2. Analisa Bivariat
pelaksanaan kegitan senam kegel pada ibu postpartum terhadap penyembuhan luka
J. Etika Penelitian
mencangkup :
penelitian.
Setelah tahap pengumpulan data dan analisa data semua data responden
sudah dimusnakan dan dibakar, ada beberapa data lembar obsevasi yang di
reponden, nama responden hanya di isi dengan inisial dan hanya menggunaka n
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan yaitu tentang
pengaruh senam kegel terhadap proses penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di PMB
Eka Putri Rahayu S.ST di Pilubang Kecematan Batang Anai.Penelitian ini dilaksanakan
pada tangal di bulan September 2022 dengan jumlah responden sebanyak 15 orang ibu
nifas yang mengalami robekan pada perineum yang memenuhi syarat inklusi. Pada
penelitian ini dalam pengumpulan data yaitu dilakukan tahap persiapan dimana responden
yang memenuhi syarat inklusi, peneliti melakukan pretest pada responden yang terpilih
dengan kontrak melakukan kegitan senam kegel selama 6 hari baik dipandu oleh peneliti
maupun melakukan secara mandiri di rumah setelah mendengarkan arahan dari peneliti
tentang bagaimana melakukan kegiatan senam kegel. Pada tanggal September 2022
Penelitian ini dilaksanakan di Bidan Pratek Mandiri Eka Putri Rahayu S.ST di
Korong Pilubang,nagari Ketaping, kecamatan Batang Anai. Pratek Bidan Mandiri ini
berdiri sejak tahun 2018 yang lalu gambaran fasilitas yang ada di pratek bidan Eka terdapat
5
ruang tunggu untuk keluarga yang berada di depan kemudian, tempat pendaftaran, ruang
pemeriksaan umum,ruang pemeriksaan gawat darurat, kamar bersalin, kamar nifas, tolet
mengalami robekan pada perineum ibu yaitu sebannyak 15 responden. Dalam penelit ian
ini ibu nifas langsung berada di tempat PMB Eka Putri Rahayu S.ST karena disitu tempat
ibu yang pasca bersalin melakukan pemeriksaan masa nifas dan tempat berkumpulnya ibu
nifas yang mengalami robekan pada perineum yang sesuai dengan syarat inklusi.
B. Karateristik Responden
Karateristik responden adalah kriteria apa saja yang akan diberikan kepada subjek
penelitian agar sumber informasi pada penelitian atau eksperimen tersebut dapat tertuju
dengan tepat dan sesuai dengan harapan. Jumlah keseluruhan responden pada
penelitian ini adalah sebanyak 15 orang ibu nifas, karateristik dalam penelitian ini
diperlukan yaitu adalah umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas responden. Berikut
ini akan dibahas mengenal kondisi dari masing-masing klasifikasi responden tersebut.
Statistics
Usia Pendidikan Pekerjaan Paritas
N Valid 15 15 15 15
Missing 0 0 0 0
Mean 2.53 2.27 1.47 1.60
Minimum 1 1 1 1
Maximum 3 4 3 2
Sumber: Hasil olah karateristik responden SPSS
1. Usia
RI tahun 2009, umur 17-25 adalah masa remaja akhir, 26- 35 tahun adalah masa
dewasa
5
awal, 36- 45 tahun adal;ah masa dewasa akhir, 46-55 adalah masa lanjut (lansia)
Tabel 5.1
Bersadasarkan tabel 5.1 di atas diketahui bahwa usia yang banyak yaitu pada
usia rentang 30-37 tahun yaitu didapatkan 9 orang (60,0 % ), pada usia 23-27 tahun
didapatkan 5 orang (33,3%) dan pada usia 19-20 tahun 1 orang (6,7%).
2. Pendidikan
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SD 4 26.7 26.7 26.7
SLTP 5 33.3 33.3 60.0
SLTA 4 26.7 26.7 86.7
PTN 2 13.3 13.3 100.0
5
Di PMB
Total 15 100.0 100.0
Eka Putri Rahayu, S, S.T
yaitu adalah jenjang pendidikan yang SLTP yaitu sebanyak 5 otang (33,3%),
(13,3%).
3. Pekerjaan
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid IRT 10 66.7 66.7 66.7
Dagang 3 20.0 20.0 86.7
Guru 2 13.3 13.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Sumber : Hasil olah data SPSS Karateristik Responden
5
Berdasarkan hasil olah data diatas jumlah pekerjaan pada ibu yang paling banyak
adalah IRT yaitu sebanyak 10 orang (66,7%), pekerjaan dagang sebanyak 3 orang
4. Paritas
jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup yaitu dimana mengambarkan kondisi
kelahiran sekelompok atau kelompok wanita selama masa reproduksi. Paritas dapat
2006).
Paritas
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Primi 6 40.0 40.0 40.0
Multi 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Karateristik Paritas
Berdasarkan tabel 5.4 diatas di ketahui bahwa lebih banyak ibu yang mengalami robekan
perineum yang Multigravida yaitu sebanyak 9 orang (60.0%), dan yang primigravida sebanyak 6
orang (40,0%).
5
C. Analisa Univariat
Tabel 5.5 Berdasarkan Uji T. Test Paired Sampel Pretest Senam Kegel dan Postest
Senam Kegel
sebelum dilakukan perlakuan senam kegel adalah sebesar 5,93 point dan pada hari ke 7
D. Analisa Bivariat
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat ada perbedaan rata-rata nyeri sendi responden
sebelum dan setelah diberikan intervensi senam kegel yaitu 5,267. Hasil uji t-independent
paired sampel diproleh p-value 0,000 (p ≤ value 0,015), berarti terdapat pengaruh yang
bermakna antara senam kegel terhadap proses penyembuhan luka perineum.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
1. Rata- rata Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Postpartum Sebelum (Pretest)
sebelum dilakukan senam kegel adalah 5.93 dengan standar deviasi 0.884. Dan dapat
simpulkan pada hari pertama luka perineum ibu postpartum masih tinggi dengan skala
15 responden terlihat bahwa setiap ibu nifas mengalami luka perineum derajat 1 dan
Menurut penelitian yang di lakukan oleh Antini (2016) efektivitas senam kegel
terhadap proses lama penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum normal.
Rata-
6
rata lama waktu penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum adalah 6 hari
pengelolaan dari kasus ini responden 1 dan responden 2 Mengalami penyembuhan luka
perineum pada hari ke tujuh setelah dilakukan tindakan senam kegel, dimana pada hari
ke sebelas luka perineum responden 1 jumlah REEDA lima dan responden 2 pada hari
ke sembilan belum sembuh dengan jumlah REEDA empat. Hasil study kasus
menunjukan adanya penyembuhan luka perineum lebih cepat bagi responden yang
2. Rata- rata Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu PostPartum Setelah (postest)
penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum setelah dilakukan senam kegel
adalah 6,7 dengan standar deviasi 0,488. Dan dapat disimpulka n pada hari ke 7 setelah
dilakukan senam kegel terjadi perubahan penyembuhan luka perineum pada ibu.
Senam kegel atau kegel execise adalah latihan yang dilakukan oleh otot kegel
atau otot pubococcygeal dimana kumpulan otot tersebut membantu menahan organ
pada bagian pelvic agar tepat pada tempatnya. Senam kegel adalah latihan fisik yang
dilakukan dengan meregangkan dan mengendurkan otot dasar panggul ketika dalam
masa postpartum yang meyebabkan berkurangnya tegangan pada otot tulang panggul,
memperkuat otot vagina dan sekitarnya, yang nantinya akan meningkatkan sirkulas i
Berdasarkan yang dilakukan oleh peneliti Eka Yulia Fitri, Aprina, Setiawati
rata-rata penyembuhan luka pada ibu nifas yang dilakukan senam kegel sebelum senam
kegel adalah 10,73 dan setelah senam kegel 4,40. Ada Penyembuhan luka pada ibu
postpartum (p-value 0,015) dengan nilai beda mean 0,800 dan t-test 2,592. Dan
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh. Putu Tika
Ariani (2022), Hasil penelitian dari hasil uji statistic Mann-Whitney didapatkan nilai
p-value 0,000 yang berarti < 0,05 sehinga ada pengaruh senam kegel terhadap lama
penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di PMB Made. Dengan pemberian senam
kegel dapat mempercepat penyembuhan luka perineum luka perineum yang dengan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anis Sulala 2021 setelah diberikaqn
perlakuan didapatkan nilai Asymp, Sig= 0,028 dengan demikian maka didapatkan
Asymp. Sig lebih dari < 0,05 dengan demikian dapat dikmatakan bahwa ada perbedaan
pada kelompok yang melakukanvsenam kegel dan tidak melakukan senam kegel.
Karena ada perbedaan yang signifikan maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh
Menurut asumsi peneliti luka perineum yang di alami oleh ibu nifas khususnya
derajat 1 dan 2 akan mengalami proses penyembuhan luka perineum lebih cepat jika
ibu melakukan senam kegel pada hari pertama, dilakukan setiap hari di ajarkan oleh
peneliti dan ibu nifas mengulangi setiap hari dan pada saat masa nifas ibu nifas harus
B. Analisa Bivariat
penurunan skala REEDA lembar observasi penyembuhan luka perineum pada ibu
postpartum sebelum dan setelah di lakukan kegiatan senam kegel yaitu 5.267.
dapat pengaruh yang bermakna antara. Senam kegel terhadap peyembuhan luka
perineum pada ibu postpartum atau Ha diterima. Rata- rata penyembuhan sebelum
dilakukan senam kegel adalah 5,93 dan rata-rata nyeri sendi setelah dilakukan
senam kegel adalah 6,7. Dengan demikian terjadi penyembuhan luka perineum
sesudah dilakukan intervensi sebesar 5,267. Hal ini dikarenakan senam kegel
Nama senam kegel berasal dari sebuah penemuan seorang dokter spesialis
kebidanan dan penyakit kandungan Los Angeles tahun 1950-an yang bernama
6
Amold Kegel. Dokter kegel sering melihat pasiennya yang sedang dalam persalinan
tidak dapat menahan keluarnya urine. Dari hal itu dokter kegel berinisiatif untuk
2014).
Dilihat dari rekap jumlah nilai skala REEDA pengolongan skala nyeri pada
ibu postpartum di PMB Eka Putri Rahayu , S.ST sebanyak 15 responden khususnya
derajat 1 dan derajat 2 terdapat perubahan dan pengaruh setelah dilakukan senam
senam kegel.
Saran Peneliti kegiatan dilakukan senam kegel atau kegel execise pada ibu
nifas khususnya derajat 1 dan derajat 2 di lakukan pada hari pertama nifas dengan
frekuensi 2-3 kali sehari dilakukan dengan cara ditahan selama 6 detik dan dilepas
BAB IIV
PENUTUP
A. Kesimpulan
perineum pada ibu postpartum di BPM Eka Putri Rahayu S.ST Di Pilubang Kecamatan
perineum derajat 1 dan ibu nifas belum mendapatkan perlakuan dan penjelasan
2. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ibu yang telah melakukan kegiatan
senam kegel ada perbedaan dalam penyembuhan luka pada ibu postpartum
dimana dilihat dari lembar kusioner yang di isi oleh ibu dan lembar
obsevasi
6
yang di isi oleh peneliti bahwa setelah melakukan kegiatan senam kegel proses
penyembuhan luka pada ibu lebih baik. Artinya senam kegel ini dapat
luka perineum pada ibu postpartum yang belum melakukan dan yang telah
B. Saran
1. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai acuan untuk persalinan berikutnya bagi
responden,senam kegel juga bisa dilakukan tidak pada saat masa nifas tapi juga pada
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan digunakan
bagi mahasiswa,sehingga dapat menjadi refensi dan bahan bacaan mahasiswa untuk
6
pengembangan penelitian lebih lanjut mengunakan metode yang lebih baik dan efektif
lagi.
i
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati E & Wulandari, D. (2020). Asuhan Kebidanan Nifas. Yoqyakarta: Cendikia Prress.
Anggraini, L. (2015). Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas tentang Perwatan Perineum
di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. Yogyakarta.
Fitri, E. A. (Oktober 2018). Pengaruh Senam Kegel Terhadap Penyembuhan Luka Perineum .
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, Vol 15 No 2:182.
Hariani, W. (Desember 2021). Hubungan Senam Kegel Dengan Penyembuhan Luka Perineum
Pada Ibu Pospartum. Jurnal Ilmiah Healthy, Vol 10 No.1 Hal 21.
Marni. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas "Puerperium Care". Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Pitriani, A. (2014). Panduan Lengkap Kebidanan Ibu Nifas "Puerperium Care". Yogyakarta:
Deepublish.
Pitriani, A. R. (2014). Panduan Lengkap Kebidanan Ibu Nifas Normal (Askeb III). Yogyakarta:
Deepublish.
RI, K. (2017). Data dan Informasi Kesehatan Profil Kesehatan Indonesia 2016.
Rohmin, A. B. (2017). Faktor Risiko yang Mempengaruhi Lama Penyembuhan Luka Perineum
pada Ibu Post Partum(Risk Faktor Affecting the Period of Perineal Wound Healing in
Postpartum Mothers). Jurnal Kesehatan, 8(3),449-
454.http://doi.org/10.26630/jk.v8i3.660.
Sulistyawati, A. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Perpustakaan Nasional.
Walyani, E. S. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Nifas. Yogyakarta: PT Pustaka Baru
Press.