Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS JURNAL

“Hyperbaric Oxygen for the Treatment of Diabetic Foot Ulcers: A Systematic


Review”

PROBLEM: Sebuah tinjauan sistematis terhadap uji klinis acak (RCT) untuk
menilai hiperbarik terapi oksigen (HBOT) dalam mempromosikan penyembuhan
ulkus kaki diabetik dan mencegah amputasi dilakukan.

INTERVENTION: Peneliti memilah jurnal dengan mengidentifikasi dari judul,


abstrak, dan referensi yang digunakan dan melakukan metode penelitian
terhadap 376 orang yang membutuhkan pengobatan kaki diabetik. Peneliti juga
berfokus pada presentase klinis, diagnosis, patologi, pendekatan terapeutik,
kemudian penatalaksanaan. Kemudian data yang didapat di ekstraksi dan
dianalisis. uji coba memiliki kualitas metodologis yang baik.

COMPARISON: Peneliti membandingkan 669 jurnal dari tahun 2002-2013


berdasarkan diagnosis, penatalaksanaan, tindakan lanjutan, dan hasil. Metode
penelitian terhadap 376 orang yang membutuhkan pengobatan kaki diabetic dari
tahun 2009-2013 berdasarkan diagnosis, jumlah pasien, penatalaksanaan, dan
hasil.

OUTCOME: : Pada jurnal tersebut disebutkan bahwa Bukti terkini menunjukkan


beberapa bukti efektivitas HBOT dalam meningkatkan penyembuhan. Ulkus
penderita diabetes pada pasien dengan iskemia bersamaan. Uji coba lebih besar
dengan kualitas lebih tinggi dibutuhkan sebelumnya. Implementasi HBOT dalam
praktik klinis rutin pada pasien dengan borok kaki diabetik dapat dibenarkan.
ANALISIS JURNAL

“Pengaruh senam kaki terhadap sensitivitas kaki dan kadar gula darah pada
aggregat lansia diabetes melitus di magelang”

PROBLEM: Sebuah tinjauan sistematis terhadap mengetahui pengaruh senam


kaki terhadap sensitivitas kaki dan kadar gula darah pada
aggregate lansia diabetes melitus di Magelang.

INTERVENTION: Peneliti memilah jurnal dengan mengidentifikasi dari judul,


abstrak, dan referensi yang digunakan dan melakukan metode penelitian
eksperimen semu desain pre and post test group design with control group.
Sampel secara aksidental atau convenience sampling, 125 responden (62 lansia
kelompok intervensi dan 63 kelompok kontrol). Instrumen penilaian
menggunakan skala sensitivitas dan nilai kadar gula darah. Senam kaki
dilakukan 3 kali seminggu selama 4 minggu.

COMPARISON: Peneliti membandingkan 4 jurnal dari tahun 2001-2008


berdasarkan diagnosis, penatalaksanaan, tindakan lanjutan, dan hasil. Metode
penelitian terhadap 125 orang yang membutuhkan pengobatan kaki diabetic
pada tahun 2015 berdasarkan diagnosis, jumlah pasien, penatalaksanaan, dan
hasil.

OUTCOME: : Pada jurnal tersebut disebutkan bahwa perbedaan selisih mean


rata-rata kadar gula darah sebelum dengan sesudah intervensi pada kelompok
intervensi lebih tinggi dibanding selisih mean rata-rata sensitivitas kaki sebelum
dengan sesudah intervensi pada kelompok kontrol. Hasil penelitian kadar gula
darah lebih baik pada lansia sesudah diberikan senam kaki (p value 0,000).
Sensitivitas kaki lebih baik pada lansia sesudah diberikan latihan senam kaki (p
value 0,000).

Anda mungkin juga menyukai