Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP BELAJAR SEPANJANG HAYAT

DI SUSUN OLEH :

NAMA : GITA GALFARINA

NIM : 201501015

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIkes WIDYA NUSANTARA PALU

T.A 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan
kesehatan dan kesempatan sehingga “makalah belajar sepanjang hayat” ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen atau mahasiswa yang
bersangkutan Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu penulis harapkan agar menjadi pedoman
di masa yang akan datang. Akhir kata saya ucapkan banyak Terima kasih.

Palu, 08 april 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................

a. Latar belakang................................................................................

b. Rumusan masalah...........................................................................

c. Tujuan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................

a. konsep belajar sepanjang hayat......................................................

b. antropologi dan sosialogi kesehatan...............................................

c. Teori pendekatan sosial dalam kesehatan.......................................

d. konsep dasar aspek sosial budaya dan ekologi...............................

e. rencana penyuluhan kesehatan dan metode evaluasi......................

BAB III PENUTUP.....................................................................................

a. Kesimpulan.....................................................................................

b. Saran...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Belajar sepanjang hayat sebagai asas baru, kesadaran baru, harapan baru, membawa
implikasi kepada pentingya aktivitas individual mandiri guna senantiasa memburu
pengetahuan, pengalaman-pengalaman baru kapanpun dan dimanapun. Dari gagasan-gagasan
baik melalui pendekatan keagamaan, maupun yang bersifat umum, dapat dipahami bahwa
hakekatnya belajar itu tiada hentinya.

Konsep belajar sepanjang hayat adalah suatu idea atau gagasan yang menyatakan
bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung secara terus-menerus
sepanjang kehidupan, hal ini sesuai dengan tinjauan psikologis yang menjelaskan bahwa pada
setiap fase perkembangan, setiap individu perlu belajar agar dapat melaksanakan tugas-tugas
pada setiap fase perkembangan tersebut tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga
pendidikan formal saja. Bedasarkan idea tersebut konsep belajar sepanjang hayat sering pula
dikatakan sebagai belajar berkesinambungan (continuing learning).

B. Rumusan masalah
Bagaimana konsep belajar sepanjang hayat ?
Bagaimana konsep dasar aspek sosial budaya hubungan dengan ekologi ?
Bagaimana antropologi dan sosiologi kesehatan ?

C. Tujuan
Mengetahui apa konsep belajar sepanjang hayat
Mengetahui konsep dasar aspek sosial budaya hubungan dengan ekologi
mengetahui antropologi dan sosiologi kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Belajar Sepanjang Hayat

Konsep belajar sepanjang hayat adalah suatu idea atau gagasan yang menyatakan
bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung secara terus-menerus
sepanjang kehidupan.

Sumardi suryabrata mengemukakan tentang hal mendorong seseorang untuk belajar


adalah :
a. adanya sifat ingin tahu menyelidiki dunia yang lebih luas
b. adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju
c. adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
baru

B. Antropologi dan Sosiologi Kesehatan

1. Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan ( Solita Sarwono )

2. Sosiologi Kesehatan
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara
seseorang dengan seseorang, perseorang dengan golongan, atau golongan dengan golongan.

C. Teori pendekatan sosial dalam kesehatan

a) Teori Sistem
Teori system merupakan suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan keseluruhan
aspek social, manusia, struktur, masalah-masalah organisasi, serta perubahan hubungan
internal dan lingkungan disekitarnya.

b) Teori Kebutuhan Manusia

Teori ini memandang bahwa manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu
sama lain dalam motifasinya untuk memenuhi kebutuhan dasar (fisiologis, keamanan, kasih
sayang, harga diri, dan aktualisasi diri).

c) Teori Persepsi
Terjadinya perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia sangat
dipengaruhi oleh persepsi individu. Setiap manusia selalu berubah kebutuhan dan
kepuasannya berdasarkan perubahan prilaku yang sangat unik.
d) Teori Informasi dan Komunikasi
Proses keperawtan sebagai salah satu pendekatan utama dalam pemberian asuhan
keperawatan pada dasarnya merupakan suatu proses pegambilan keputusan dan penyelesaian
masalah.

e) Teori pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah


Setiap tindakan yang dilakukan secara rasional oleh seseorang selalu melibatkan
keputusan atau pilihan.

D. Konsep dasar kesehatan dilihat dari aspek sosial budaya dan hubungannya dengan
ekologi

Pengertian Konsep

Konsep merupakan ide, gagasan, atau pemikiran-pemikiran yang mendasar

Sistem Sosial Budaya

Sistem merupakan pola-pola keteraturan; kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang saling berhubungan.

 Budaya sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri
 Sosial berarti segala sesuatu yang beralian dengan sistem hidup bersama atau
hidup bermasyaakat dari orang atau sekelompok orang yang didalamnya sudah
tercakup struktur, organisasi, nila-nilai sosial, dan aspirasi hidup serta cara
mencapainya.
 Ekologi adalah ilmu interaksi organisme lingkungannya diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya.

E. Rencana penyuluhan kesehatan dan metode evaluasi

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara


menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan
kesehatan.

Media Penyuluhan

Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan
kesehatan antara lain adalah :

a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.


b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Media dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Media dapat memperlancar komunikasi

Media yang dapat di guanakan :

1) Media elektronik : Radio, televisi, internet, telepon,


2) Media cetak : majalah koran, leaflet, booklet, flyer, spanduk, poster,
3) Media lain : surat

Metode evaluasi
a. Evaluasi belajar klien
evaluasi di adakan sebaiknya selama proses dan akhir pembelajaran. proses
evaluasi ini sama seperti evaluasi terhadap pecapaian tujuan untuk diagnosis
keperawatan lain
b. Evaluasi aspek psikomotor
evaluasi psikomotor dapat di lakukan dengan mengobservasi bagaimana klien
melakukan prosedur, seperti memandikan bayi prematur di rumah
c. Evaluasi mengajar intervensi keperawatan
evaluasi mengajar adalah hal penting bagi perawat untuk menilai
kemampuanya. hal itu sama saja dengan evaluasi evektivitas intervensi
keperawatan untuk diagnosis keperawatan lain.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pembelajaran ialah proses memperoleh pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat
serta pembentukan sikap dan kepercayaan. Proses pembelajaran berlaku sepanjang hayat
seseorang manusia. Proses pembelajaran berlaku di mana saja dan kapan saja.

Konsep belajar sepanjang hayat adalah suatu idea atau gagasan yang menyatakan
bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung secara terus-menerus
sepanjang kehidupan, hal ini sesuai dengan tinjauan psikologis yang menjelaskan bahwa pada
setiap fase perkembangan, setiap individu perlu belajar agar dapat melaksanakan tugas-tugas
pada setiap fase perkembangan tersebut tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga
pendidikan formal saja

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan
maksud untuk mendapatkan suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah
evolusi dan sejarah penyebaran umat manusia.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang pergaulan hidup antara
seseorang dengan seseorang, perseorang dengan golongan, atau golongan dengan golongan.

Saran
Pembaca diharapkan mampu menelaah dan mempelajari setiap konsep dan model
keperawatan yang sudah berkembang dan mampu membandingkan teori dan model praktik
yang sesuai dengan ilmu keperawatan itu sendiri sehingga tidak bertentangan dengan etika,
norma dan budaya.
DAFTAR PUSTAKA

Sumadi suryabrata, Psikologi pendidikan, raja grapindo persada, jakarta, 1995

C.guiton M.D Arthur. 2008 buku ajar edisi 11.ECG.Jakarta

Ahmadi Abu. 2007. sosiologi pendidikan Jakarta:Rineka cipta

Pengantar konsep dasar keperawatan/ Hidayat A. Aziz Alimul cetakan ketiga-Jakarta:


Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai