BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Tempat Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM)
adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Lampung yang didirikan
sejak tahun 1914 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi
Lampung. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.HK.03.05/I/2603/08 ditetapkan menjadi Rumah Sakit kelas B
Pendidikan. Rumah Sakit ini berdiri di atas tanah seluas 81.486 m2 dengan
bangunan 39.043 m2 di wilayah Tanjung Karang Kotamadya Bandar
Lampung yang beralamat di Jalan Dr. Rivai No. 6 Penengahan Bandar
Lampung dan merupakan Rumah Sakit Rujukan tertinggi di Provinsi
Lampung.22
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Direktur
RSUDAM
Nomor:
44
45
46
Umur responden
Frekuensi
Persentase ( % )
12-20 tahun
21-30 tahun
31- 40 tahun
4150 tahun
51- 60 tahun
61- 70 tahun
71-80 tahun
81-90 tahun
Total
59
64
95
77
75
58
23
3
459
12,9
13,9
20,7
16,8
16,3
12,6
6,1
7
100
Pendidikan responden
SD
SMP
SMA
Frekuensi
51
139
255
Persentase ( % )
11,1
30,3
55,6
Perguruan Tinggi
Total
14
459
3,1
100
47
Pekerjaan responden
Tidak bekerja
Ibu rumah tangga
PNS
Frekuensi
123
104
199
Persentase ( % )
26,8
22,7
43,4
4
5
TNI/POLRI
Pegawai swasta
Total
27
6
459
5,9
1,3
100
Kehandalan
Baik
Tidak baik
Total
Tabel
4.4.
Frekuensi
250
209
459
menunjukkan
bahwa
Persentase ( % )
54,5
45,5
100
distribusi
responden
E. Daya Tanggap
Tabel 4.5. Distribusi Daya Tanggap Perawat IGD RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015.
No
1
2
Daya tanggap
Baik
Tidak baik
Frekuensi
245
214
Persentase ( % )
53,4
46,6
48
Total
Tabel
4.5.
459
menunjukkan
bahwa
100
distribusi
responden
Jaminan
Baik
Tidak baik
Total
Tabel
4.6.
Frekuensi
234
225
459
menunjukkan
bahwa
Persentase ( % )
51,0
49,0
100
distribusi
responden
Empati
Baik
Tidak baik
Total
Tabel
4.7.
Frekuensi
250
209
459
menunjukkan
bahwa
Persentase ( % )
54,5
45,5
100
distribusi
responden
49
Tabel 4.8. Distribusi Bukti Fisik Perawat IGD RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015.
No
1
2
Bukti fisik
Baik
Tidak baik
Total
Frekuensi
249
210
459
Persentase ( % )
54,2
45,8
100
Kepuasan
Puas
Tidak puas
Total
Frekuensi
230
229
459
Persentase ( % )
50,1
49,9
100
50
value) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada
hubungan yang bermakna.
Table 4.10. Hubungan Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati,
Bukti Fisik Perawat IGD Dengan Kepuasan Pasien RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015
Variabel
Puas
N
Kehandalan
Baik
Tidak Baik
Daya
tanggap
Baik
Tidak Baik
Jaminan
Baik
Tidak Baik
Empati
Baik
Tidak Baik
Bukti fisik
Baik
Tidak Baik
Kepuasan
Tidak Puas
%
N
%
Total
p-value
198
232
79,2
15,3
52
177
20,8
84,7
250
209
100
100
0.000
0.000
198
32
80,8
15,0
47
182
19,2
85,0
245
214
100
100
0.000
0.000
186
44
79,5
19,6
48
181
20,5
80,4
234
225
100
100
0.000
0.000
192
38
76,8
18,2
58
171
23,2
81,8
250
209
100
100
0.000
0.000
169
61
67,9
29,0
80
149
32,1
71,0
249
210
100
100
0.000
0.000
4.3 Pembahasan
Hasil penelitian mutu pelayanan perawat IGD RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung yang terdiri dari kehandalan, daya tanggap,
jaminan, empati, bukti fisik sebagian besar adalah kategori mutu pelayanan
perawat baik. Adapun lebih rinci akan kita bahas sebagai berikut.
4.3.1
51
IGD tidak baik terdapat 32 responden (15,3%) yang puas dan 177
responden (84,7%) yang tidak puas.
Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai p-value = 0,000 (pvalue < = 0,005) yang berarti ada hubungan antara kehandalan
perawat IGD dengan kepuasan pasien RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2015, dari hasil analisis diperoleh pula nilai
OR 21,06, artinya responden yang menyatakan kehandalan pelayanan
perawat IGD dalam kategori baik berpeluang untuk puas terhadap
pelayanan perawat IGD 21,06 kali lebih besar dibandingkan dengan
yang menyatakan kehandalan perawat IGD tidak baik.
Kehandalan (Reliability) adalah kemampuan untuk memberikan
pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. 18 Kehandalan
pelayanan
meliputi
keterampilan
perawat,
kelengkapan
sarana,
52
tempat penelitian, dan dari data yang telah didapatkan, bisa disimpulkan
bahwa memang ada hubungan kehandalan perawat IGD dengan
kepuasan pasien RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2015.
4.3.2 Hubungan daya tanggap perawat IGD dengan kepuasan pasien
Berdasarkan tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa dari 245
responden yang merasa daya tanggap perawat IGD baik terdapat 198
responden (80,8%) yang merasa puas dan 47 responden (19,2%) yang
tidak puas. Sedangkan 214 responden yang merasa daya tanggap
perawat IGD tidak baik terdapat 32 responden (15,0%) yang puas dan
182 responden (85,0%) yang tidak puas.
Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai p-value = 0,000 (pvalue < = 0,005) yang berarti ada hubungan antara daya tanggap
perawat IGD dengan kepuasan pasien RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2015, dari hasil analisis diperoleh pula nilai
OR 23,96, artinya responden yang menyatakan daya tanggap pelayanan
perawat IGD dalam kategori baik berpeluang untuk puas terhadap
pelayanagn perawat IGD 23,96 kali lebih besar dibandingkan dengan
yang menyatakan daya tanggap pelayanan perawat IGD tidak baik.
Daya tanggap (Responsiveness) yaitu respon atau kesigapan
perawat dalam membantu pasien dan memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat, yang meliputi kesigapan perawat dalam melayani pasien,
kecepatan perawat dalam menangani transaksi dan penanganan keluhan
pelanggan/pasien. Daya tanggap dimasukkan ke dalam kemampuan
53
pelayanan
cenderung
semakin
mahal
karena
masyarakat
merasa
kegiatan
54
perawat
atas
55
56
tidak puas. Sedangkan 209 responden yang merasa empati perawat IGD
tidak baik terdapat 38 responden (18,2%) yang puas dan 171 responden
(81,8%) yang tidak puas.
Hasil uji statistik Chi-Square didapatkan nilai p-value = 0,000 (pvalue < = 0,005) yang berarti ada hubungan antara empati perawat
IGD dengan kepuasan pasien RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung Tahun 2015, dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR 14,89,
artinya responden yang menyatakan empati perawat IGD dalam
kategori baik berpeluang untuk puas terhadap pelayanan perawat IGD
14,89 kali lebih besar dibandingkan dengan yang menyatakan empati
perawat IGD tidak baik.
Empati (Emphaty) yaitu perhatian secara individual yang diberikan
rumah sakit kepada pasien seperti kemudahan untuk menghubungi
rumah
sakit,
kemampuan
petugas
kesehatan/karyawan
untuk
57
58
sebagi
ukuran
terhadap
pelayanan.
Pelanggan
akan
59
penelitian, dan dari data yang telah didapatkan, bisa disimpulkan bahwa
memang ada hubungan antara bukti fisik perawat IGD dengan kepuasan
pasien RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015.