Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN KELUARGA DENGAN


PROGRAM KELUARGA BERENCANA
PADA IBU PKK DESA PLESUNGAN

OLEH :
Ketua : Noor Fitriyani, S.Kep., Ns., M.Kep.
NIK.201187085

Anggota : Agik Priyo N., S.Kep., Ns., M.Kep.


NIK.201787165

Maula Aditya N (P16141) Azin Aulia Dewatri (P16116)


Nafikatun Nurrohmah (P16144) Anissa Dian Pratiwi (P16113)
Anggarini Elisa A (P16112) Heri Setiawan (P16133)
Destik Indah Puspita (P16121) Rhisma Bagus K. (P16149)
Ita Dwi Wahyuni (P16137) Sumayyah U.H. (P16157)
Rosana Opi Irvani (P16152) Dwi Wahyuningsih (P16124)
Faridatul Ulfa (P16129) Nurhana Rahayu (P16146)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

1 Judul : Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga


dengan Program Keluarga Berencana
pada Ibu PKK Desa Plesungan
2 Bidang : Kesehatan
3 Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Noor Fitriyani, S.Kep., Ns., M.Kep.
b. Gelar Akademik : S2
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pangkat/Golongan : III B
e. Jabatan : Dosen Prodi D3 Keperawatan
f. Alamat Kantor : Jl. Jaya Wijaya No. 11, Kadipiro,
Mojosongo, Surakarta
4 Jumlah Anggota Tim (Staf : 1
Pengajar)
a. Nama Lengkap : Agik Priyo N., S.Kep., Ns., M.Kep.
b. Gelar Akademik : S2
c. Mahasiswa Yang Terlibat : 14 Orang
5 Lokasi Kegiatan : Desa Plesungan
6 Jangka waktu kegiatan : 2 minggu
7 Biaya Program : Rp 1.000.000,-
8 Tahun Program : 2017

Surakarta, 25 November 2017

Mengetahui:
Ketua Prodi D3 Keperawatan Ketua Pelaksana
STIKes Kusuma Husada

(Meri Oktariani,S.Kep.,Ns.,M.Kep) (Noor Fitriyani, S.Kep., Ns., M.Kep.)

Menyetujui,
Ka.LPPM

(Dra.Agnes Sri Harti, M.Si)

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal pengabdian masyarakat ini dengan judul “Upaya Peningkatan Kesehatan
Keluarga dengan Program Keluarga Berencana pada Ibu PKK Desa Plesungan. ”
Dalam pembuatan laporan pengabdian masyarakat ini, hambatan yang
dialami penulis dapat terselesaikan karena bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya pada:
1. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,.Kep selaku Ketua STIKes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Kepala Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi D3
Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta .
4. Segenap Dosen dan teman-teman yang telah membantu terlaksananya
kegiatan masyarakat ini.
5. Mahasiswa yang membantu pelaksanaan pengabdian Masyarakat ini
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik yang telah dilakukan mendapat imbalan yang sebaik
baiknya dari Allah SWT.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka dengan ini penulis mengharapkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun untuk perbaikkan dikemudian hari.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Surakarta, 25 November 2017

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. 1
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ 2
KATA PENGANTAR.................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................... 5
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 7
B. Perumusan Masalah...................................................................... 8
C. Tujuan Kegiatan........................................................................... 8
D. Manfaat Kegiatan......................................................................... 9
BAB II. TARGET DAN LUARAN KEGIATAN......................................... 10
BAB III. METODOLOGI PELAKSANAAN
A. Lokasi dan Waktu Kegiatan......................................................... 11
B. Metode, Alat dan Bahan.............................................................. 11
C. Tahapan Kegiatan....................................................................... 11
BAB IV. KELAYAKAN
A. Kualifikasi Tim Pelaksana........................................................... 14
B. Susunan Organisasi dan Uraian Tugas........................................ 14
BAB V. ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya........................................................................... 16
B. Jadwal Kegiatan.......................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3.1 Tabel Variabel Penelitian ........

Tabel 4.1 Rincian Anggaran Biaya Penelitian ........

Tabel 4.2 Anggaran Biaya Penelitian ........

Tabel 4.3 Jadwal Penelitian ........

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1 SAP kegiatan
2 Materi Penyuluhan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tingginya laju pertumbuhan penduduk saat ini memang menjadi

masalah besar di Indonesia. Salah satu pelayanan kesehatan preventif yang

paling dasar dan utama bagi wanita adalah terlaksananya program Keluarga

Berencana (KB) guna menurunkan laju pertumbuhan penduduk,

kesejahteraan dan kesehatan keluarga (BKKBN, 2010). Banyak wanita

mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan penggunaan alat

kontrasepsi karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia, kesehatan

individual dan seksualitas wanita maupun biaya (Depkes RI, 1998). Selain

hal tersebut, kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya.

Program KB sendiri merupakan suatu tindakan penggunaan alat

kontrasepsi yang bertujuan menghindari atau mencegah terjadinya

kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan

sperma. Saat ini metode penggunaan alat kontrasepsi bermacam,

diantaranya kontrasepsi hormonal (pil, suntikan, implant), barrier

(penghalang), kondom, IUD (spiral), perencanaan keluarga alami, penarikan

penis sebelum terjadinya ejakulasi, sterilisasi (MOW dan MOP) (Hartanto,

2004).

Sikap positif tentang program KB diperlukan pengetahuan yang baik,

sehingga kepatuhan dalam menjalankan program KB juga baik.

(Notoatmojo, 2003). Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan pada ibu PKK
di desa plesungan Kabupaten Karanganyar sejumlah 64 ibu-ibu yang

menggunakan alat kontrasepsi hormonal (pil, suntikan, implant) (55%),

barrier (penghalang) dengan kondom dan IUD (spiral) (35%), perencanaan

keluarga alami (5%), penarikan penis sebelum terjadinya ejakulasi (3%),

sterilisasi (2%).

Pelaksanaan program KB di desa plesungan saat ini sudah berjalan

dengan adanya dukungan oleh pihak kelurahan Plesungan yang berkerja

sama dengan pihak-pihak terkait seperti bidan dalam pengadakan KB

gratis, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya ber

KB dan macam-macam alat kontrasepsi guna meningkatkan minat

masyarakat untuk ber KB. Namun, masih ada faktor penghambat

pelaksanaan program KB yakni masih kurangnya penyuluhan kepada

masyarakat yang pelaksanaannya hanya terbatas dilakukan konseling di

puskesmas sedangkan ibu-ibu terbatas untuk waktu mengikuti kegiatan

tersebut, dampak akseptor dari alat kontrasepsi yang digunakan, kesehatan

individu dan dukungan dari pasangan.

Sehubungan dengan kondisi di atas perlu dilakukannya pendidikan

kesehatan mengenai upaya peningkatan kesehatan keluarga dengan program

keluarga berencana pada ibu PKK di desa plesungan.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dari pengabdian masyarakat ini adalah

bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kesehatan


keluarga dengan program keluarga berencana pada ibu PKK desa

plesungan?

C. Tujuan Kegiatan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukannya pendidikan kesehatan mengenai upaya

peningkatan kesehatan keluarga dengan program keluarga berencana

dapat meningkatkan minat masyarakat untuk ber KB

2. Tujuan Khusus

a. Ibu-ibu PKK di desa plesungan dapat lebih memahami pengertian

KB

b. Ibu-ibu PKK di desa plesungan dapat lebih memahami manfaat KB

b Ibu-ibu PKK di desa plesungan dapat lebih memahami metode-

metode KB
c Ibu-ibu PKK di desa plesungan dapat lebih memahami resiko

penggunaan alat kontrasepsi

D. Manfaat Kegiatan

Adapun manfaat dari kegiatan ini adalah:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai KB

2. Minat ber KB Ibu-ibu PKK di desa plesungan menjadi lebih meningkat

3. Ibu-ibu PKK di desa plesungan lebih memahami bagaimana cara

menyikapi faktor yang mempengaruhi dari program Keluarga

Berencana yang menjadi pilihannya.


BAB II

TARGET DAN LUARAN KEGIATAN


Target dan luaran dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, yaitu :

A. Target

Target kegiatan penyuluhan kesehatan tentang “Upaya Peningkatan Kesehatan

Keluarga dengan Program Keluarga Berencana pada Ibu-ibu PKK Desa

Plesungan.”

B. Luaran Kegiatan

Luaran yang diharapkan dari kegiatan penyuluhan kesehatan tentang “Upaya

Peningkatan Kesehatan Keluarga dengan Program Keluarga Berencana pada

Ibu PKK Desa Plesungan” adalah meningkatnya pengetahuan mengenai KB,

minat ber KB menjadi lebih meningkat, serta meningkatnya pemahaman cara

menyikapi faktor yang mempengaruhi dari program Keluarga Berencana yang

menjadi pilihannya bagi Ibu-ibu PKK Desa Plesungan.

BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN
A. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Tempat : Kelurahan Desa Plesungan

Hari/ Tanggal : 9 Desember 2017

Waktu : 09:00 WIB

B. Metode, Alat dan Bahan

1. Metode Pembelajaran
a. Cermah dan Demonstrasi
Metode ini digunakan sebagai pengantar untuk memberikan

penekanan tentang KB.


b. Diskusi/Tanya Jawab
Metode ini digunakan baik pada saat dilangsungkannya penyuluhan

atau pada saat diakhiri penyuluhan yang memungkinkan Ibu-ibu

PKK Desa Plesungan mengemukakan hal-hal yang belum

dimengerti.
2. Alat dan Bahan
LCD, Laptop, Leaflet, Power Point

C. Tahap Kegiatan

1. Pertemuan dengan Kader Ibu PKK desa Plesungan dengan perwakilan

Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada dilakukan

pada tanggal 9 November 2017 Jam 10.00-11.00 WIB bertempat di

Kelurahan Desa Plesungan. Pertemuan difokuskan pada konsep KB.

2. Persiapan alat dan materi


Persiapan alat peraga dan materi penyuluhan akan dilakukan pada

tanggal 29-30 November 2016 bertempat di Program Studi D3

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Dalam tahap ini

koordinator beserta anggota tim menyusun satuan acara penyuluhan,

leaflet, serta materi penyuluhan tentang KB, serta mempersiapkan alat-

alat yang diperlukan saat penyuluhan.

3. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat

Pelaksanaan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan pada tanggal 9

Desember 2017 jam 09.00-10.15 WIB. Kegiatan diawali dari

pengarahan dari koordianator penyuluhan kepada anggota tim berupa

penyuluhan KB pada Ibu PKK di desa Plesungan.

4. Monitoring dan evaluasi

Setelah dilakukan proses pengajaran dan penyuluhan tentang KB pada

Ibu PKK maka akan dilakukan monitoring dan evaluasi berupa

kunjungan ulang pada Ibu PKK yang mendapatkan pengetahuan tentang

KB, pada tanggal 9 Januari 2018.


BAB IV
KELAYAKAN

A. Kualifikasi Tim Pelaksana


1. Ketua pelaksana
1 Nama Lengkap Noor Fitriyani, S.Kep., Ns., M.Kep
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional Dosen keperawatan STIkes Kusuma Husada
Surakarta
4 Program Studi D3 Keperawatan
5 Alokasi Waktu Kegiatan 50 jam
2. Anggota pelaksana
1 Nama Lengkap Agik Priyo N, S.Kep., Ns., M.Kep
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Dosen keperawatan STIkes Kusuma Husada
Surakarta
4 Program Studi D3 Keperawatan
5 Alokasi Waktu Kegiatan 50 jam
3. Anggota pelaksana dari mahasiswa
1 Nama Mahasiswa Maula Aditya N (P16141)
Nafikatun Nurrohmah (P16144)
Anggarini Elisa A (P16112)
Destik Indah Puspita (P16121)
Ita Dwi Wahyuni (P16137)
Rosana Opi Irvani (P16152)
Faridatul Ulfa (P16129)
Azin Aulia Dewatri (P16116)
Anissa Dian Pratiwi (P16113)
Heri Setiawan (P16133)
Rhisma Bagus K. (P16149)
Sumayyah U.H. (P16157)
Dwi Wahyuningsih (P16124)
Nurhana Rahayu (P16146)
2 Program Studi D3 Keperawatan
3 Alokasi Waktu Kegiatan 50 jam
B. Susunan organisasi dan uraian tugas
No Nama Alokasi Waktu Uraian Tugas
(jam)
1. Noor Fitriyani, S.Kep., Ns., M.Kep 50 a. Koordinasi pelaksanaan
Agik Priyo N, S.Kep., Ns., M.Kep kegiatan
b. Penyuluhan kesehatan
c. Penyusunan laporan
2. Maula Aditya N 50 a. Survei lahan
Nafikatun Nurrohmah b. Pengumpulan data
Anggarini Elisa A c. Persiapan alat dan materi
Destik Indah Puspita d. Fasilitator penyuluhan
Ita Dwi Wahyuni e. Monitoring/Evaluasi
Rosana Opi Irvani kegiatan
Faridatul Ulfa
Azin Aulia Dewatri
Anissa Dian Pratiwi
Heri Setiawan
Rhisma Bagus K.
Sumayyah U.H.
Dwi Wahyuningsih
Nurhana Rahayu
BAB V

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya
Tabel 5.1 Anggaran Biaya
1. Honor

No Uraian Volume Satuan Biaya Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1 Ketua 1 1 Rp 200.000 Rp 225.000
2. Anggota 1 1 Rp 150.000 Rp 175.000
Jumlah Rp 400.000

2. Bahan Habis Pakai

No Uraian Volume Satuan Biaya Satuan (Rp) Jumlah (Rp)


1 Leaflet 20 buah Rp 5.000 Rp 100.000
2 Foto copy 100 lembar Rp 200 Rp 20.000
3 Laporan 100 lembar Rp 200 Rp 20.000
Proposal
4 Laporan Hasil 200 lembar Rp 200 Rp 40.000
5 Penjilidan 4 buah Rp 5.000 Rp 20.000
Jumlah Rp 200 .000

3. Perjalanan atau transportasi

No Uraian Volume Satuan Biaya Satuan(Rp) Jumlah (Rp)


Pelaksanaan
Rp 300.000
1 kegiatan 2 1 Rp 150.000
Jumlah Rp 300.000

4. Lain-lain

1 Konsumsi 20 dos Rp 5.000 Rp 100.000


Jumlah Rp 100.000

5. Justifikasi biaya kegiatan


No Jenis Kegiatan Pengeluaran
1 Honor pelaksana pengabdian masyarakat Rp 400.000
2 Bahan habis pakai Rp 200.000
3 Perjalanan atau transportasi Rp 300.000
4. Lain-lain Rp 100.000
Jumlah Rp 1.000.000

Surakarta, 25 November 2017


Mengetahui
Ka. LPPM Ketua Pelaksana

Dra. Agnes Sri Harti,M.Si Noor Fitriyani, S.Kep, Ns, M.Kep

B. Jadwal Kegiatan

Kegiatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan

pada bulan November 2017 sampai Februari 2018 dengan rincian kegiatan

sebagai berikut:

Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan

November 2017 -Februari


No Jenis Kegiatan 2018
11 12 1 2
1 Penyusunan Proposal dan Presentasi
2 Koordinasi surat tugas dengan LPPM
3 Pertemuan dengan kader kesehatan
4 Pertemuan dengan peserta kegiatan
5 Persiapan Alat dan Bahan
6 Pelaksanaan Pengabmas
7 Evaluasi/Monitoring
8 Penyusunan laporan pengabmas
9 Seminar
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2010. Sarasehan PUP Guna Penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk.


www.jatim.bkkbn.go.id. Diakses tanggal 05/11/2017. Jam 15.00 PM

Depkes RI, 1998. Panduan Bidan Desa di Tingkat Desa.

Gernamo E., V. Jennings. (2006). New approaches to fertlity awreness-based


methods: incoporating the Standard Days and Two Day Methods in to
practice. Abstract Plus J.Midwifely Womens Health, No-Des :51:471-7.

Hartanto, Hanafi. 2004, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, PUSTAKA SINAR


HARAPAN, Jakarta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip


DasarJakarta : P.T. Asdi Mahasatya

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu


Perilaku Kesehatan. Edisi I, Andi Offset, Yogjakarta.

Saifuddin Abdul Bari, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Halaman U1 – U6,
MK1 – MK 84, PK 59 – PK 77.
LAMPIRAN
Lampiran 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Keluarga Berencana


Hari / Tanggal : Kamis / 09 Desember 2017
Tempat : Puskesmas Rawang
Waktu Pelaksanaan : 09.00 WIB
Waktu Acara : 30 menit
Tempat : Kelurahan Plesungan
Peserta / Sasaran : Pasangan Usia Subur

A. Analisa Situasi
1. Jumlah Peserta : 20 ibu-ibu PKK
2. Ruangan
a. Ukuran ruang/kelas : 8 x 10 m2
b. Keadaan penerangan dan ventilasi : Cukup baik
c. Prasarana yang tersedia : Cukup memadahi

B. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diadakannya penyuluhan berupa Keluarga Berencana diharapkan
ibu-ibu PKK (pasangan usia subur) dapat mengerti apa itu Keluarga
Berencana, dan macam-macam alat kontrasespsi yang digunakan dalam
program Keluarga Berencana.

C. Tujuan Intruksional Umum


1. Ibu-ibu PKK dapat mengerti apa manfaat melakukan Keluarga
Berencana.
2. Ibu-ibu PKK dapat menerapkan program Keluarga Berencana dalam
kehidupan sehari-hari.

D. Materi
1. Pengertian Keluarga Berencana.
2. Tujuan Keluarga Berencana
3. Manfaat Keluarga Berencana
4. Macam-macam Jenis Alat Kontrasepsi

E. Metode
Ceramah tanya jawab(CTJ) / Diskusi

F. Media
1. Laptop
2. LCD / Power Point atau leafflet
3. Handout/leafflett

G. Setting Tempat Penyajian

Infokus

Notulen

Meja Penyanyi dan


moderator
Fasilitator
H. Struktur Organisasi
Ketua : Noor Fitriyani, S.Kep., Ns., M.Kep
Wakil Ketua : 1. Agik Priyo N
2.Maula Aditya Nugraha
Sekretaris : 1.Nafikatun Nurrohmah
2.Ita Dwi Wahyuni
Bendahara : 1.Anggraini Elisa Aprilia
2.Destik Indah Puspita
Moderator : 1. Rosana Opi Irvani
Presentator : 1. Azin Aulia Dewatri
2. Anissa Dian Pratiwi
Operator : Faridatul Ulfa
Seksi Perlengkapan : 1.Heri Setiawan
2.Rhisma Bagus K.
Seksi Konsumsi : 1.Sumayyah Uswatun H.
2.Dwi Wahyuningsih
Seksi Dokumentasi : Nurhana Rahayu

I. Kegiatan Penyuluhan

No WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN


PESERTA

1 3 Menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan Memperhatikan
4. Menyebut materi yang akan
diberikan
2 15 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tentang Pengertian Memperhatikan
Keluarga Berencana (KB)
2. Menjelaskan tentang tujuan KB
3. Menjelaskan tentang manfaat KB
4. Menjelaskan macam-macam/
jenis alat Kontrasepsi
3 10 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada peserta Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan
2. Memberikan reinforcement
kepada siswa yang dapat
menjawab pertanyaan
4 3 Terminasi : Mendengarkan dan
menit Mengucapkan terimakasih atas peran menjawab salam
peserta dan salam penutup

J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan di Ruang pertemuan kelurahan plesungan
c. Pengkoordinasian penyelenggara dilakukan setelah peserta penyuluhan
selesai
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui pengertian Keluarga Berencana (KB)
b. Peserta mampu menjelaskan tentang tujuan KB
c. Peserta mampu menjelaskan tentang manfaat KB
d. Peserta mampu menjelaskan macam-macam/ jenis alat Kontrasepsi

Lampiran 2

MATERI
KELUARGA BERENCANA

A. Pengertian Keluarga Berencana


Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara
kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara
digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya
menetap bisa dilakukan sterilisasi.
B. Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan umum
1. Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu
keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran
dan pertumbuhan penduduk Indonesia.
Tujuan khusus
1. Pengaturan kelahiran
2. Pendewasaan usia perkawinan
3. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
4. Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5. Menjarangkan kehamilan
6. Membatasai jumlah anak
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi :
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7. Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS)

C. Manfaat Keluarga Berencana


1. Manfaat KB Bagi Ibu
1) Perbaikan kesehatan
2) Peningkatan kesehatan
3) Waktu yang cukup untuk mengasuh anak
4) Waktu yang cukup untuk istirahat
5) Menikmati waktu luang
6) Dapat melakukan kegiatan lain
2. Manfaat KB Bagi Anak
1) Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat
2) Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup
3) Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik
3. Manfaat KB Bagi Keluarga
1) Meningkatkan kesejahteraan keluarga
2) Harmonisasi keluarga lebih terjaga
D. Macam-Macam Jenis Alat Kontrasepsi
1. Metode Kalender (Pantang Berkala)
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara/metode kontrasepsi
sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak
melakukan senggama atau hubungan seksual pada masa subur/ovulasi.
Metode kalender atau pantang berkala mempunyai keuntungan sebagai
berikut:
a) Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
b) Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
c) Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam
penerapannya.
d) Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
e) Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat
menghindari resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
f) Tidak memerlukan biaya.
g) Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
Keterbatasan:
a) Memerlukan kerjasama yang baik antara suami istri.
b) Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam menjalankannya.
c) Pasangan suami istri tidak dapat melakukan hubungan seksual setiap
saat.
d) Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
e) Harus mengamati sikus menstruasi minimal enam kali siklus.
f) Siklus menstruasi yang tidak teratur (menjadi penghambat).
g) Lebih efektif bila dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain.
Efektifitas:
Metode kalender akan lebih efektif bila dilakukan dengan baik dan
benar. Sebelum menggunakan metode kalender ini, pasangan suami istri
harus mengetahui masa subur. Padahal, masa subur setiap wanita tidaklah
sama. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan minimal enam kali siklus
menstruasi. Selain itu, metode ini juga akan lebih efektif bila digunakan
bersama dengan metode kontrasepsi lain. Berdasarkan penelitian dr.
Johnson dan kawan-kawan di Sidney, metode kalender akan efektif tiga
kali lipat bila dikombinasikan dengan metode simptothermal. Angka
kegagalan penggunaan metode kalender adalah 14 per 100 wanita per
tahun.
2. Kontrasepsi Oral (Pil KB)
Pil KB mengandung hormon, baik dalam bentuk kombinasi progestin
dengan estrogen atau progestin saja. Pil KB mencegah kehamilan dengan
cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium) dan menjaga
kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi:
a) Resiko kanker jenis tertentu
b) Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi
c) Ketegangan premenstruasi
d) Perdarahan tidak teratur
e) Anemia
f) Kista payudara
g) Kista ovarium
h) Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
i) Infeksi tuba falopii.
3. Suntikan
Kontrasepsi yang menggunakan sutikan mengandung hormon
sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap
3 bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap bulan
(Cyclofem). Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu
produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan
darah haid yang keluar.
Cara Kerja KB Suntik
a) Menghalangi ovulasi (masa subur)
b) Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c) Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d) Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e) Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Efek Samping
a) Siklus haid kacau
b) Perdarahan bercak (spotting), yang dapat berlangsung cukup lama.
c) Jarang terjadi perdarahan yang banyak.
d) Sering menjadi penyebab bertambahnya Berat Badan.
e) Bisa menyebabkan (tidak pada semua akseptor) terjadinya sakit kepala,
nyeri pada payudara, "moodiness", timbul jerawat dan berkurangnya
libido seksual.
4. Kondom
Pada dasarnya fungsi kondom hanya untuk menampung sperma agar tidak
masuk ke dalam vagina. Penggunaan kondom dinilai cukup efektif
mencegah kehamilan hingga 90 %. Bahkan penggunaan kondom untuk
pencegahan kehamilan akan semakin efektif apabila disertai penggunaan
spermisida (pembunuh sperma) namun jarang sekali ditemukan pasangan
suami istri yang menggunakan spermisida. Namun kemungkinan
terjadinya kehamilan masih dapat terjadi dari survei yang dilakukan dari
100 pasangan suami-istri yang menggunakan alat kontrasepsi ini sekitar 4
orang wanita yang terjadi kehamilan. Kondom selain berfungsi sbagai
pencegah kehamilan, kondom juga dapat digunakan sebagai suatu alat
bantu dalam pencegahan penularan penyakit kelamin seksual.
5. Susuk / Implan
Susuk juga digunakan sebagai alat kontrasepsi wanita atau yang juga
disebut sebagai alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah
kukit pada lengan kiri atas. Bentuk susuk ini seperti tabung-tabung kecil
atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan ukurannya sebesar batang
korek api. Susuk yang ditanam dibawah kulit ini berisi zat aktif yang
berupa hormon atau levonorgestrel. Kemudian susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Susuk ini bekerja dengan cara
menghalangi terjadinya ovulasi (pembuahan) dan menghalangi migrasi
sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun
(Implanon). Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan
kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum
waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000
pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun. Dampak negatif dari
penggunaan alat kontrasepsi jenis susuk ini berupa terganggunya
menstruasi, haid tidak lancar, bercak atau tidak mengalami menstruasi
sama sekali. Selain itu mengalami kenaikan berat tubuh, ketegangan
payudara dan liang vagina terasa kering. Timbul infeksi pada pencabutan
susuk yang disebabkan susuk sulit untuk dikeluarkan karena pemasangan
susuk yang terlalau dalam.
Pemasangan implant menurut Saifuddin (2006) dapat dilakukan pada :
a) Perempuan yang telah memilih anak ataupun yang belum.
b) Perempuan pada usia reproduksi (20 – 30 tahun).
c) Perempuan yang menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektifitas
tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.
d) Perempuan menyusui dan membutuhkan kontrasepsi.
e) Perempuan pasca persalinan.
f) Perempuan pasca keguguran.
g) Perempuan yang tidak menginginkan anak lagi, menolak sterilisasi.
h) Perempuan yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal
yang mengandung estrogen.
i) Perempuan yang sering lupa menggunakan pil.
Keuntungan kontrasepsi Susuk/Implan yaitu :
a) Daya guna tinggi
b) Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun).
c) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan.
d) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam.
e) Bebas dari pengaruh estrogen.
f) Tidak mengganggu kegiatan senggama.
g) Tidak mengganggu ASI.
h) Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan.
i) Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
6. Alat Kontasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD)
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang
dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah
digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi
jangka panjang. Nama populernya adalah spiral.
Fungsi dari AKDR ini adalah mencegah kehamilan dengan
mencegah sel telur yang telah dibuahi bersarang di dalam rahim. AKDR
atau IUD dapat bertahan di dalam rahim selama 2-5 tahun dan dapat
dikeluarkan kembali apabila ada keinginan untuk hamil kembali.
Cara Kerja
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
b) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
c) IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,
walaupun IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi
perempuan dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
Keuntungan
a) Sangat efektif. 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun
pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
b) Pencegah kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10
tahun
c) IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
d) Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih
nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
e) Tidak ada efek samping hormonal
f) Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu
menyusui – tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
g) Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus.
h) Dapat digunakan sampai menopause
i) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
j) Membantu mencegah kehamilan ektopik
k) Setelah IUD dikeluarkan, bisa langsung subur
Kerugian :
Setelah pemasangan, beberapa ibu mungkin mengeluh merasa nyeri
dibagian perut dan pendarahan sedikit-sedikit (spoting). Ini bisa berjalan
selama 3 bulan setelah pemasangan. Tapi tidak perlu dirisaukan benar,
karena biasanya setelah itu keluhan akan hilang dengan sendrinya. Tetapi
apabila setelah 3 bulan keluhan masih berlanjut, dianjurkan untuk
memeriksanya ke dokter. Pada saat pemasangan, sebaiknya ibu tidak
terlalu tegang, karena ini juga bisa menimbulkan rasa nyeri dibagian perut.
Harus segera ke klinik jika:
a) Mengalami keterlambatan haid yang disertai tanda-tanda kehamilan:
mual, pusing, muntah-muntah.
b) Terjadi pendarahan yang lebih banyak (lebih hebat) dari haid biasa.
c) Terdapat tanda-tanda infeksi, semisal keputihan, suhu badan
meningkat, mengigil, dan lain sebagainya. Pendeknya jika ibu merasa
tidak sehat.
d) Sakit, misalnya diperut, pada saat melakukan senggama. Segeralah
pergi kedokter jika anda menemukan gejala-gejala diatas.
7. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap, jarang sekali dilakukan para pasangan suami-
istri. Kalau pun dilakukan didasari alasan yang sangat umum yakni merasa
cukup dengan jumlah anak yang dimiliki. Kontrasepsi mantap ini
dilakukan dengan jalan operasi pemotongan atau memutuskan saluran
sperma pada pria yang disebut vasektomi begitu pula dengan wanita
memutuskan atau memotong saluran sel telur yang disebut dengan
tubektomi. Sehingga tidak akan terjadi kehamilan kembali atau tidak akan
memiliki keturunan.
Manfaat:
a) Sangat efektif, karena merupakan metode kontrasepsi permanen.
b) Tidak mempengaruhi proses pemberian ASI
c) Tidak bergantung pada faktor senggama
d) Akan lebih bermanfaat bagi anda yang memiliki riwayat kehamilan
beresiko karena akan terhindar dari keadaan tersebut
e) Dilakukan dengan pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan
anestesi local
f) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang, serta
g) Tidak mempengaruhi keadaan fungsi seksual karena tidak ada efek
pada produksi hormone ovarium.

Keterbatasan:
a) Metode ini merupakan metode kontrasepsi permanen yang tidak dapat
dipulihkan kembali, kecuali dengan operasi rekanalisasi
b) Anda mungkin akan menyesal di kemudian hari karena memilih
metode ini. Ini bisa terjadi jika anda belum memiliki keyakinan yang
benar-benar mantap memilih metode ini.
c) Akan mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan jangka pendek
setelah dilakukan pembedahan
d) Risiko komplikasi dapat meningkat jika dilakukan anestesi umum
e) Dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau dokter spesialis bedah
jika yang dilakukan adalah proses laparoskopi
f) Tidak dapat melindungi anda dari infeksi menular seksual, termasuk
HIV/AIDS.

Anda mungkin juga menyukai