Oleh:
Narmin, SST., M.Keb
Sumiaty, SST., MPH
Arie Maineny, SST., M.Kes
Widya Pani, SKM.,M.Kes
Hastuti Usman, SST., M.Keb
Niluh Nita Silfia, SST., M.Keb
Putri Mulia Sakti, M.Tr Keb
Novi Dwi Astuti, SST.,M.Keb
Sri Yanti Kusika, S.SiT.,M.Kes
Ns. Taqwin, S.Kep., M.Kes
Lisnawati, S.Kep.,Ns.,MPH
Henrieta Imelda T., SKM.,MPH
Sri Restu Tempali, S.Kep., Ns., M.Sc
Artika Dewi, SKM., M.Kes
Asrawati, M.Tr Keb
Hasnawati, SST., M.Kes
Asriwidyayanti, SKM., MM
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Halaman
Halaman Judul....................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Ringkasan .............................................................................................................. iii
Daftar Isi ............................................................................................................... iv
Daftar Lampiran .................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Kegiatan ................................................................................. 4
D. Manfaat Kegiatan ............................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1 Surat Tugas Permohonan Pengabdian Kepada Masyarakat Di Puskesmas
Mamboro di Kota Palu
2 Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Pengabdian Masyarakat Dari
Mamboro Kota Palu
3 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Indonesia sehat dengan Pendekatan Keluarga merupakan Program Indonesia
yang diselenggarakan oleh KEMENKES RI untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
berperilaku sehat, hidup dalam lingkungan yang sehat, serta sadar akan pentingnya
kesehatan. Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5 Nawa
Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia (Yulia Elesta Nitbani et al.,
2022). Program ini didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia
Pintar, Program Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera (Permenkes Nomor 39,
2016). Program Indonesia Sehat selanjutnya menjadi program utama Pembangunan
Kesehatan yang kemudian direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis
(Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2020 – 2024 (Kementerian Kesehatan RI, 2020).
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1)
penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan
jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi
pengarusutamaankesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif,
serta pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan
sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan
kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat (Permenkes Nomor 39, 2016).
Keluarga merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan penyakit selain
peran dari kualitas lingkungan dan sarana serta prasarana kesehatan (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2017). Keluarga juga merupakan tempat pertama kali
kehidupan sosial dan pendidikan didapatkan oleh anak, termasuk pendidikan terkait
kesehatan. Perilaku hidup sehat yang didapatkan sejak dini akan memicu kesadaran
terhadap pentingnya kesehatan baik di keluarga maupun masyarakat. Mengingat betapa
pentingnya peran keluarga dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, Pemerintah
membuat Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Program ini
merupakan program lanjutan dari kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat
(Perkesmas) yang dilakukan oleh puskesmas melalui kunjungan ke rumah–rumah.
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan
jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi
keluarga di wilayah kerjanya (Mukrimaa et al., 2016). Pentingnya pendekatan keluarga
juga diamanatkan dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024. Dalam Renstra
disebutkan bahwa salah satu acuan bagi arah kebijakan Kementerian Kesehatan adalah
penerapan pendekatan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan berkesinambungan
(continum of care) (Kementerian Kesehatan RI, 2020). Hal ini berarti bahwa pelayanan
kesehatan harus dilakukanterhadap seluruh tahapan siklus hidup manusia (life cycle), sejak
masih dalam kandungan, sampailahir menjadi bayi, tumbuh menjadi anak balita, anak usia
sekolah, remaja, dewasa muda (usia produktif), dan akhirnya menjadi dewasa tua ata usia
lanjut.
Selanjutnya melalui Prodi DIII Kebidanan Tahun 2023, menjadi Institusi Pendidikan
Tinggi yang menghasilkan lulusan tenaga bidan yang berkarakter, unggul, professional dan
tanggap terhadap kemajuan IPTEKS berdasarkan Pancasila dan pendayagunaan kearifan
lokal. Selanjutnya Misi yang mendukung pelaksanaan Praktik daerah Binaan adalah
melaksanakan pengabdian masyarakat melalui Pendampingan Keluarga dan mengaktifkan
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) pada Daerah Binaan, terutama daerah
yang memiliki masalah-masalah Kesehatan. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Palu merupakan salah satu perguruan tinggi kesehatan, dibawah naungan Kementerian
Kesehatan, yang bertujuan untuk Mampu mendidik dan meningkatkan keikutsertaan
masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatannya. Keberadaan Institusi Kesehatan
diharapkan dapat memberi kontribusi bagi masyarakat sekitar, melalui jurusankebidanan
sebagai salah satu sarana pendidikan kesehatan. Kelurahan labuan beru termaksud ke dalam
wilayah kerja Puskesmas Mamboro, untuk memudahkan pemberian pelayanan asuhan dari
Puskesmas Mamboro maka di buat beberapa Posyandu. Adapun jumlah posyandu yang
terdapat di Pusksemas mamboro adalah sejumlah 13 posyandu yang terdiri dari ibu hamil
sebanyak 130 orang, ibu nifas 21 orang, bayi sejumlah 291 orang, balita 1005 orang, dan
jumlah lansia sebnayak 150 orang.
Berdasarkan hal tersebut, maka tim pengabdi melakukan edukasi kesehatan dengan
mengoptimalisasikan media edukasi yang dapat digunakan mulai dari leaflet, booklet,
video dan komik.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah yaitu apakah pengoptimalisasian
media edukasi dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita serta
lansia?
C. Tujuan
Untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas, maka perlu diadakan suatu program
kegiatan yang dapat memberikan informasi atau pengetahuan melalui pelaksanaam edukasi
kesehatan dengan berbagai media kesehatan. Adapun tujuan dari kegiatan ini antara lain:
1. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita serta lansia terhadap
cara mencegah suatu masalah kesehatan ataupun cara mengatasi masalah kesehatan yang
sementara dihadapi.
2. Meningkatakan minat ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita serta lansia untuk dapat
memperhatikan materi yang sedang diberikan dengan menggunakan berbagai macam
media edukasi kesehatan.
D. Manfaat
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dalam bentuk edukasi kesehatan diharapkan
dapat:
1. Meningkatkan minat, ketertarikan dan kepedulian ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita
serta lansia untuk peduli dan sadar terhadap kesehatan sendiri
2. Meningkatnya pengetahuan ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita serta lansia terhadap
edukasi yang telah diberikan
BAB II
TARGET DAN LUARAN
A. Target Capaian
Target capaian pada luaran pengabdian kepada masyarakat dengan program
kemitraan masyarakat (PKM) ini sebagai berikut:
1. Adanya peningkatan pengetahuan pada ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita serta
lansia
2. Hasil pengabdian masyarakat dibuat dalam bentuk laporan pengabdian masyarakat.
3. Terjalinnya jejaring kerjasama antara Poltekkes Kemenkes Palu dengan Kelurahan
Labuan Beru Kelurahan Mamboro Barat yang merupakan wilayah kerja Puskesmas
Mamboro
B. Luaran
Luaran pengabdian kepada masyarakat untuk skema pengabdian kepada masyarakat
program kemitraan masyarakat (PKM) terdiri dari dua kriteria yaitu luaran wajib dan luaran
tambahan.
a. Luaran wajib
Luaran wajib PKM berupa:
1) Adanya peningkatan pengetahuan para peserta kegiatan PKM.
2) Laporan pengabdian masyarakat yang tersimpan di perpustakaan
b. Luaran tambahan
Luaran tambahan berupa:
1) Jejaring kerjasama.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
2. Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan selama 3 hari dari
tanggal 05 – 07 Juli 2023. Kegiatan dilaksanakan dengan melakukan kerja sama
dengan pihak kelurahan mamboro barat dan puskesmas mamboro dengan
menyertakan para ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita, serta lansia.
3. Evaluasi
a. Peningkatan pengetahuan ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita serta lansia
terkait yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi
b. Terlaksananya kegiatan edukasi kesehatan menggunakan berbagai macam media
edukasi seperti leaflet, booklet, flip chart, video dan komik
c. Menyusun laporan
C. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita
serta lansia yang ada di labuan beru kelurahan mamboro barat wilayah kerja Puskesmas
Mamboro.
Tabel 3.1. Keterlibatan Khalayak Sasaran
Khalayak Kegiatan Sasaran
Ibu hamil Melakukan edukasi kesehatan Meningkatnya pengetahuan
menggunakan berbagai model dan pemahaman ibu hamil
media kesehatan terkait kehamilannya
A. Kesimpulan
Pengabdian masyarakat ini dilakukan di labuan beru kelurahan mamboro barat selama
3 hari mulai tanggal 05 – 07 Juli 2023. Kegiatan pengabdian masyarakat ini di integrasikan
dengan posyandu bayi dan balita, ibu hamil serta lansia. Adapaun kegiatan yang dilakukan
merupakan pemberian edukasi kesehatan dengan menggunakan berbagai media seperti
media sosial (facebook), audio visual, booklet, permaianan ular tangga dan leaflet.
B. Saran
1. Bagi pihak puskesmas Mamboro
Memperbanyak lagi bentuk media edukasi kesehatan serta metode pemberian
edukasi agar ibu hamil, ibu nifas, ibu bayi dan balita serta lansia tidak jenuh dengan
media dan metode edukasi kesehatan yang diberikan.
2. Bagi responden
Meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi yang benar tentang
kebutuhan dan permasalahan yang dialami melalui sumber yang terpercaya atau
langsung ke tenaga kesehatan terdekat.
DAFTAR PUSTAKA