Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL


BERBASIS EVIDANCE BASE DI SEKOLAH BHINEKA TUNGGAL IKA
TAHUN 2023

Ketua Pelaksana :
Dr. Marni Br. Karo,S.Tr.Keb,SKM.,M.Kes
NIDN.0323077402

Anggota Pelaksana :
1. Farida Simanjuntak,SST.,M.Kes 9. Hainun Nisa,SST.,M.Kes
2. Renince Siregar,SST.,M.Keb 10. Friska Junita,SST.,MKM
3. Wiwit Desi Intarti,S.SiT.,M.Keb 11. Linda K. Telaumbanua,SST.,M.Keb
4. Dr. Lenny Irmawaty 12. Dewi Rostianingsih,SST.,MKM
Sirait,SST.,M.Kes
5. Dr. Tetty Rina Aritonang, S.ST., 13. Maslan Panagribuan,SST.,M.Kes
M.Keb
6. Evi Nur Akhiriyanti,SST.,MN.Mid 14. Rupdi Lumban Siantar,SST.,M.Kes
7. Riyen Sari Manullang,SST.,M.KM 15. Mahasiswa Alih Jenjang AngkatanV
8. Puri Kresna Wati,SST.,MKM

PROGRAM STUDI KEBIDANAN S1 DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
BEKASI TAHUN AJARAN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN
USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Judul
“Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Menular Seksual Berbasis Evidance Base Di
Sekolah Bhineka Tunggal Ika”
2. Ketua Pelaksana
a. Nama : Dr. Marni Br.Karo,S.Tr.Keb,SKM,M.Kes
b. NIDN : 0323077402
c. Jabatan : Dosen
d. Program Studi : Kebidanan (S1)
3. Nomor Telepon : 08111399366
4. Personalia Anggota : Terlampir
5. Jangka waktu kegiatan : 1 hari
6. Bentuk Kegiatan : Penyuluhan, konseling, dan KIE tentang Infeksi
Menular Seksual dan Kesehatan Reproduksi kepada siswa/I Bhineka Tunggal Ika
7. Jumlah Panitia : 92 Orang
8. Jumlah Peserta : 100 Orang
9. Biaya yang diperlukan : 12.986.000
10. Sumber dana : Penyelenggara kegiatan

Mengetahui

Kepala Program Studi Kebidanan (S1) dan Pendidikan Ketua Pelaksana


Profesi Bidan

(Farida M Simanjuntak,SST.,M.Kes) (Dr. Marni Br.Karo,S.Tr.Keb,SKM,M.Kes)


NIDN : 03228018103 NIDN : 0323077402
Menyetujui,

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian


Masyarakat

KATA PENGANTAR
Rotua Suryani, SKM.,M.Kes
NIDN 0315018401

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik
dan hidayah Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal “Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Menular Seksual Berbasis Evidance Base Di Sekolah Bhineka
Tunggal Ika".
Proposal ini disusun guna memenuhi syarat dalam praktik mata kuliah Evidance Based
dalam Praktik Kebidanan. Penyusunan proposal ini, tidak lepas dari bantuan dan dukungan
serta bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai pihak, untuk itu perkenankanlah kami
mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Usman Ompusunggu, SE, selaku pembina Yayasan Medistra Indonesia
2. Vermona Marbun, M.KM selaku BPH Yayasan Medistra indonesia
3. Saver M Ompusunggu, SE selaku ketua Yayasan Medistra Indonesia
4. Ns. Riris Octryna Silitonga.,M.Kep.,Sp.Kep. Jiwa selaku ketua Senat STIKes Medistra
Indonesia
5. Dr. Lenny Irmawaty sirait, SST., M.Kes selaku Ketua STIKes Medistra indonesia
6. Puri Kresna Wati, SST., M.KM selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik
7. Sinda Ompusunggu, SH selaku Wakil Ketua II Bidang Kepegawaian Umum dan TIK
8. Hainun Nisa, SST., M.Kes selaku Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaan dan Alumni
9. Farida Simanjuntak, SST., M.Kes selaku Kepala Program Studi Kebidanan (S1) dan
Pendidikan Profesi Bidan STIkes Medistra Indonesia
10. Renince Siregar, SST., M.Keb selaku Kordinator Profesi Bidan STIkes Medistra
Indonesia
11. Dr. Marni Br Karo, S.Tr.Keb, M.Kes selaku dosen Koordinator mata kuliah Evidence Base
dalam Praktik Kebidanan dan ketua panitia.
Tiada balasan yang dapat kami sampaikan, selain do’a semoga dimudahkan dalam
setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan mendapat berkah dari Tuhan Yang Maha
Esa. Di harapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi kemajuan profesi Bidan.
Akhirnya sebagai karya manusia, proposal ini masih banyak kekurangan, untuk itu
masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan dan kami terima dengan lapang dada.

Bekasi, 10 juni 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan .............................................................................. i
Kata Pengantar........................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Masalah Mitra ............................................................................ 2
1. Identifikasi Masalah ............................................................ 2
2. Rumusan Masalah ............................................................... 2
BAB II SOLUSI TARGET DAN LUARAN....................................... 3
A. Tujuan.......................................................................................... 3
1. Tujuan Umum ...................................................................... 3
2. Tujuan Khusus ..................................................................... 3
3. Manfaat Kegiatan ................................................................ 3
B. Pemecahan Masalah ................................................................... 3
C. Khalayak Sasaran Antara Yang Strategis.................................... 3
BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................ 4
A. Solusi Yang Ditawarkan ............................................................. 4
B. Metode Pendekatan .................................................................... 4
C. Partisipan Mitra .......................................................................... 4
D. Luaran ......................................................................................... 5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................. 6
A. Jadwal Kegiatan.......................................................................... 6
B. Anggaran Biaya .......................................................................... 7
BAB V PENUTUP ................................................................................ 8
Daftar Pustaka ...................................................................................... 9
Lampiran

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kejadian IMS pada remaja usia 15-24 tahun. di Indonesia mengalami
peningkatan dari 16.8% menjadi 18.8% antara tahun 2012-2017 (Mahfuzhah, 2017). Remaja
dan anak muda berisiko tinggi terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) dan masalah
kesehatan reproduksi. Sekolah merupakan tempat yang tepat untuk memberikan pendidikan
seksual yang komprehensif, akurat, dan berbasis bukti kepada siswa, karena mereka
menghabiskan sebagian besar waktunya di lingkungan sekolah dan dapat menciptakan
dampak jangka panjang terhadap kesehatan mereka. Beberapa alasan mengapa penyuluhan
tentang IMS dan kesehatan reproduksi penting dilakukan di sekolah adalah sebagai berikut:
1. Remaja rentan terhadap IMS.

Remaja seringkali mulai menjalin hubungan seksual pada usia yang relatif muda.
Ketidakpahaman mereka tentang risiko IMS dan kurangnya pengetahuan tentang praktik
seksual yang aman dapat meningkatkan kemungkinan terinfeksi IMS. Penyuluhan di
sekolah dapat memberikan informasi yang akurat, mencakup aspek seksualitas,
perlindungan diri, dan konsekuensi dari praktik seksual yang tidak aman.
2. Pencegahan dan perlindungan diri

Penyuluhan di sekolah dapat memberikan penekanan pada pentingnya pencegahan IMS


melalui penggunaan kondom, vaksinasi HPV, dan pengujian rutin. Siswa perlu memahami
praktik-praktik seksual yang aman, termasuk pentingnya kesetiaan dalam hubungan,
penggunaan penghalang seperti kondom, dan menghindari berbagi jarum suntik atau
peralatan yang tidak steril.
3. Pendidikan tentang kesehatan reproduksi.

Pengetahuan yang tepat tentang kesehatan reproduksi sangat penting bagi remaja. Mereka
perlu memahami tentang perubahan fisik dan emosional yang terjadi selama masa
pubertas, menstruasi, kontrasepsi, kehamilan, persalinan, serta pentingnya perawatan
kesehatan reproduksi yang teratur. Penyuluhan di sekolah dapat membantu remaja
memahami proses ini dan memberikan informasi tentang sumber daya kesehatan yang
tersedia.
4. Pengurangan stigma dan diskriminasi.

1
Penyuluhan di sekolah dapat membantu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap
remaja yang terinfeksi IMS atau menghadapi masalah kesehatan reproduksi. Dengan
memberikan pemahaman yang akurat dan mendorong sikap empati, penyuluhan dapat
menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi siswa.
5. Penurunan angka kehamilan remaja.

Penyuluhan yang tepat di sekolah dapat membantu remaja memahami konsekuensi dari
kehamilan pada usia muda, termasuk dampak sosial, ekonomi, dan kesehatan yang
mungkin mereka hadapi. Dengan menyediakan informasi tentang kontrasepsi, pilihan
keluarga, dan pengambilan keputusan yang berdaya guna, penyuluhan dapat membantu
mengurangi angka kehamilan remaja yang tidak diinginkan.
Penting untuk melibatkan tenaga pendidik yang terlatih dan ahli dalam penyuluhan tentang
IMS dan kesehatan reproduksi di sekolah. Dengan pendekatan yang tepat dan program yang
sesuai dengan usia dan kebutuhan siswa, penyuluhan di sekolah dapat berperan penting
dalam mencegah IMS, mempromosikan perilaku seksual yang sehat, dan meningkatkan
kesehatan reproduksi remaja secara keseluruhan.

B. Masalah Mitra
1. Identifikasi Masalah
a. Kurangnya pengetahuan siswa/i tentang Infeksi Menular Seksual
b. Kurangnya pengetahuan siswa/i tentang pencegahan infeksi menular seksual.
c. Kurangnya pengetahuan siswa/i tentang pengendalian infeksi menular seksual.
2. Rumusan Masalah

Bagaimana tingkat pengetahuan siswa/i tentang pencegahan dan pengendalian


infeksi menular seksual dan dampaknya bagi Negara ?

2
BAB II
SOLUSI, TARGET DAN LUARAN

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat
menambah ilmu dan solusi serta wawasan Siswa/I tentang Infeksi Menular Seksual
(IMS), bahaya IMS, dan pencegahan IMS.
2. Tujuan Khusus
a. Siswa/I Dapat Mengetahui Pengertian Infeksi Menular Seksual
b. Siswa/I Dapat Mengetahui Penyebab Infeksi Menular Seksual
c. Siswa/I Dapat Mengetahui Risiko Kesehatan Pada Remaja IMS
d. Siswa/I Dapat Mengetahui Cara Pencegahan Infeksi Menular Seksual
3. Manfaat Kegiatan
Hasil dari pengabdian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi
penelitian yang terkait Infeksi Menular Seksual pada Remaja.

B. Pemecahan Masalah
Upaya meningkatkan pemahaman Siswa/I tentang penyebab Infeksi Menular
Seksual, bahaya Infeksi Menular Seksual, dan upaya pencegahan Infeksi Menular Seksual.

C. Khalayak Sasaran Antara Yang Strategis

Pentingnya kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan


kesadaran Siswa/I tentang Infeksi Menular Seksual serta upaya pencegahannya.

3
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Solusi yang Ditawarkan


Solusi yang ditawarkan dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan cara
yaitu:
1. Pengabdian masyarakat melakukan penyuluhan tentang pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Menular Seksual (IMS) berbasis Evidance base, yang akan dilakukan oleh
Mahasiswa STIKes Medistra Indonesia dan didampingi oleh dosen pengampu dengan
memberikan materi yang mudah dimengerti dan menggunakan bahasa yang mudah
dicerna oleh siswa/i.
2. Pengabdian masyarakat dilakukan secara langsung kepada siswa/i. Dalam rangka
mencapai tujuan yang tercantum diatas maka ditempuh langkah langkah sebagai
berikut:
Menghubungi :
a. Kepala Sekolah
b. Dosen Pembimbing Penyuluhan

B. Metode Pendekatan
Dalam rangka mencapai tujuan yang tercantum diatas, maka ditempuh langkah langkah
sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian di wilayah Sekolah SMK Bhineka Jakarta
2. Berkoordinasi dengan pihak Sekolah

C. Partisipasi Mitra
Kepala Sekolah SMK Bhineka Jakarta beserta guru-guru yang lain sebagai mitra dalam
kegiatan pengabdian ini memiliki partisipasi dalam:
1. Menyetujui dan mensosialisasikan rencana kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh STiKes Medistra Indonesia.
2. Menyediakan waktu, tempat, sarana dan prasarana untuk kegiatan ini.
3. Memberikan masukan atau evaluasi terhadap kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan.

4
D. Luaran

Dengan melakukan kegitan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan manfaat :


1. Turut serta menambah pengetahuan siswa/i dalam upaya meningkatkan pengetahuan
dalam Mencegah Infeksi Menular Seksual.
2. Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman SMK Bhineka Jakarta untuk memberi
pandangan dan sosialisai mengenai IMS.

5
BAB IV

JADWAL KEGIATAN DAN ANGGARAN BIAYA

A. JADWAL KEGIATAN
NO MEI JUNI
NAMA KEGIATAN
1 2 3 4 1

Persiapan

a. Koordinasi dengan Kepala Sekolah


1.
b. Membuat surat permohonan untuk
kegiatan
c. Menyiapkan proposal pelaksanaan
penyuluhan
Pelaksananaan
Penyuluhan
2.
a. Mendata peserta absensi
b. Pelaksanaan penyuluhan
Pelaporan
a. Menyiapkan dan menyusun kegiatan
3.
akhir
b. Menyusun laporan hasil kegiatan
c. Penyerahan Laporan hasil kegiatan

6
B. ANGGARAN BIAYA

No. Jenis Biaya Nominal

1. Goodie Bag Peserta 100 x @Rp 30.000, 00 Rp 3.000.000, 00


Konsumsi (snack dan makan siang) 150 x @Rp
2. Rp 5.250.000, 00
35.000, 00

3. Parcel Tamu 20 x @Rp 100.000, 00 Rp 2.000.000, 00

4. Transport Kendaraan Rp 700.000, 00

5. Banner dan Backdroop Rp 500.000, 00

6. ATK Rp 250.000, 00

7. Uang Kebersihan Rp 200.000, 00

8. Uang Gedung Rp 300.000, 00

9. Doorprize Peserta 10 x Rp 30.000, 00 Rp 300.000, 00

10. Materai 10.000 3 x Rp 12.000, 00 Rp 36.000, 00

12. Fotocopy Kuesioner Rp 150.000, 00

11. Biaya Tak Terduga Rp 300.000, 00

Total Anggaran Rp 12.986.000, 00

7
BAB V

PENUTUP

            Pada proposal pengabdian masyarakat tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Menular Seksual Berbasis Evidence Based di Sekolah Bhineka Tunggal Ika tahun 2023, dana
yang diperlukan untuk penyuluhan sebesar kurang lebih Rp 12.986.000 dengan rincian
anggaran biaya terlampir.  
            Demikian proposal Pengabdian Masyarakat dengan tema “ Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Menular Berbasis Evidence Based di sekolah Bhineka Tunggal Ika “ ini
kami buat. Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan bapak/ibu dalam kegiatan
pengabdian masyarakat ini. Semoga kegiatan pengabdian masyarakat yang kami
selenggarakan ini dapat memberikan manfaat terutama dapat meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/ibu, kami mengucapkan
terimakasih.  

8
DAFTAR PUSTAKA

Mahfuzhah, Asy Syafa, dkk. 2022. Hubungan Kejadian Infeksi Menular Seksual Pada
Remaja Dengan Pendidikan Hiv/Aids Berbasis Sekolah Di Indonesia. Tesis. Universitas
Gadjah Mada.

9
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. LAMPIRAN SURAT TUGAS PELAKSANAAN PKM

10
B. LAMPIRAN SURAT BALASAN PELAKSANAAN PKM

11
C. LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

12
13
D. LAMPIRAN PRINT OUT MATERI/LEAFLET

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
E. DAFTAR HADIR PANITIA
DAFTAR HADIR DOSEN

24
F. DAFTAR HADIR PESERTA

25
26
27
G. LAMPIRAN BANNER

28
H. LAMPIRAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DETEKSI DINI RESIKO IMS UNTUK GENERASI MUDA DI SEKOLAH BHINEKA


TUNGGAL IKA DAERAH TAMBORA JAKARTA BARAT TAHUN 2023”

I. IDENTITAS

Mata kuliah : Profesionalisme Kebidanan

Program Studi : Profesi Kebidanan Alih Jenjang

Semester : 1 (satu)

Elemen Kompetensi : Penyuluhan

Jenis Kompetensi : Pengabdian Masyarakat

Waktu : Sabtu, 10 Juni 2023

Penyuluh : Mahasiswa

Pokok Bahasan : Deteksi dini resiko IMS untuk generasi muda

II. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengetahui tentang deteksi dini

resiko IMS untuk generasi muda

Tujuan Khusus

a. Diharapkan sasaran dapat meningkatkan pengetahuan dalam mencegah infeksi menular

seksual.

b. Diharapkan sasaran dapat mengetahui jenis-jenis infeksi menular seksual

c. Diharapkan sasaran dapat mengetahui dan memahami cara penularan infeksi menular

seksual

d. Diharapkan sasaran dapat mengetahui tanda dan gejala infeksi menular seksual

e. Diharapkan sasaran dapat memahami dan melakukan upaya pencegahan infeksi

menular seksual

29
III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Responden diharapkan mampu menjelaskan kembali sedikit materi dari penyuluhan ini dan

juga responden diharapkan bias menjaga kesehatan reproduksinya dan mencegah terjadunya

infeksi menular seksual sebaik mungkin.

IV. DESKRIPSI MATERI

A. Memelihara Kesehatan Reproduksi

Menurut Komarudin (2016), Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi menerapkan gaya

hidup yang sehat dengan cara mengkonsumsi makanan yang bergizi dan rutin berolahraga

merupakan cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari masalah kesehatan reproduksi.

Adapun berbagai macam makanan dan minuman yang dapat mempengruhi kesehatan organ

reproduksi adalah:

a. Minuman beralkohol

b. Makanan dengan kandungan lemak trans

c. Minuman yang mengandung kafein

d. Makanan yang mengandung gula

e. Makanan yang mengandung karbohidrat (bukan karbohidrat kompleks)

Menurut Tartylah dalam Rahmayanti (2012) untuk memelihara organ reproduksi hal yang

perlu diperhatikan yaitu dengan menjga kebersihan organ reproduksi untuk

mempertahankan atau memperbaiki kesehatan. Organ reproduksi perempuan mudah terkena

bakteri yang dapat menimbulkan bau tidak sedap didaerah kelamin dan infeksi. Oleh karena

itu perempuan perlu menjaga kebersihan organ reproduksi dengan cara antara lain:

a. Mencuci vagina setiap hari dengan cara membasuh dari arah depan (vagina)

kebelakang (anus) secara hati-hati menggunakan air bersih langsung dari kran setiap

setalah buang air dan mandi.

30
b. Setelah membasuh alat kelamin, biasakan mengeringkan alat kelamin dengan handuk

atau lap bersih, atau tisu sebelum mengenakan pakaian dalam untuk menghindari

suasana lembab yang dapat menyebabkan jamur mudah berkembang.

c. Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari. Celana yang digunakan harus terbuat

dari bahan yang menyerap keringat dan tidak ketat karena dapat menyebabkan iritasi,

penggunaan celana luar dan celana dalam yang ketat juga dapat meningkatkan

kelembaban yang mendukung perkembangbiakan bakteri dan jamur patogen. Celana

dalam dan celana luar yang baik untuk digunakan adalah celana yang berbahan katun

dan diganti secara teratur untuk menjaga kebersihan.

d. Hindari bertukar pakaian dalam dan handuk karena hal ini dapat berpotensi menularkan

penyakit

e. Dianjurkan mencukur rambut kemaluan secara berkala agar tidak berpotensi untuk

ditumbuhi jamur dan kutu yang dapat menimbulkan rasa gatal. Karena Rambut yang

tumbuh di daerah kemaluan dapat menjadi sarang mikroorganisme patogen apabila

dibiarkan terlalu panjang.

f. Saat menstruasi dianjurkan mengganti pembalut 4-5 kali sehari atau setelah buang air

kecil dan mandi untuk menghindari jamur dan bakteri. Sebaiknya memilih pembalut

yang berbahan lembut, dapat menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yang

dapat menimbulkan alergi seperti parfum dan gel, dan melekat dengan baik pada

pakaian dalam.

g. Dianjurkan tidak menggunakan sabun antiseptic setiap hari dan secara berlebihan

karena berbahaya bagi kesehatan vagina karena dapat merusak keseimbangan yang ada

sehingga dapat memungkinkan terjadinya infeksi.

31
B. Masalah Kesehatan Reproduksi

Menurut Lubis (2013) ada beberapa kejadian yang dapat menganggu kesehatan reproduksi

yaitu:

1. Pernikahan dini

2. Kehamilan yang tidak diinginkan

3. Aborsi

4. Infeksi menular seksual yang diakibatkan oleh hubungan seksual pra nikah

C. Infeksi Menular Seksual

1. Definisi Infeksi Menular Seksual

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan

seksual, baik melalui vagina, mulut, maupun anus. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh

bakteri (misalnya sifiis), jamur (misalnya candidiasis), virus (misalnya herpes, HIV),

atau parasit (misalnya kutu) (BKKBN, 2012).

Manuaba (2009) Menjelaskan bahwa infeksi menular seksual adalah penyakit

infeksi yang penularannya melalui hubungan kelamin. tempat terjangkit penyakit

tersebut tidak semata-mata pada alat kelamin saja tetapi dapat terjadi di berbagai tempat

diluar alat kelamin. Selain itu, Albery & Munafo (2007) menjelaskan bahwa infeksi

menular seksual juga dapat ditularkan dari ibu ke anak (contahnya saat lahir atau lewat

asi) atau lewat penggunaan bersama jarum suntik diantara pemakai narkoba

2. Jenis-Jenis Infeksi Menular Seksual

Menurut Price & Wilson (2006), Infeksi menular seksual berdasarkan penyebab terdiri

atas:

a. Infeksi Menular Seksual Yang Disebabkan oleh Bakteri, seperti Klamidia, Gonore,

Sifilis, dan Chancroid

b. Infeksi Menular Seksual yang Disebabkan oleh Virus, seperti Herpes Genital,

Kandiloma Akuminata (Jengger Ayam), HIV/AIDS

32
c. Infeksi Menular Seksual yang Disebabkan oleh Jamur. Salah satu infeksi menular

seksual yang diakibatkan oleh jamur yaitu Candidiasis. Kandidiasis merupakan

penyakit yang disebabkan oleh Candida Albicans.

d. Infeksi Menular Seksual yang Disebabkan oleh Protozoa. Salah satu penyakit yang

disebabkan oleh protozoa yaitu Trikomoniasis. Trikomoniasis ini merupakan penyakit

infeksi alat genitalia yang terjadi pada wanita maupun lakilaki yang disebabkan oleh

protozoa parasit trichomonas vaginalis (Manuaba, 2009). Gejala yang muncul akibat

penyakit ini biasanya lekore (keputihan), pada vagina terdapat bintik-bintik

kemerahan seperti strawberry. Masa inkubasi penyakit ini adalah 3-28 hari

(Widoyono, 2008).

3. Cara Penularan Infeksi Menular Seksual

Menurut Nina siti mulyani & Nuryani (2013), Infeksi menular seksual dapat tertular

melalui berbagai perantara, antara lain:

a. Darah

b. Ibu hamil Kepada Bayinya

c. Tato dan Tindik

d. Sentuhan

e. Cara Membersihkan Organ Genitalia.

4. Tanda dan Gejala Infeksi Menular Seksual

Gejala-gejala (Symtomatic) penyakit menular seksual yang mungkin muncul antara lain

sebagai berikut (Suharjo, 2008):

a. Keluar cairan (keputihan) yng tidak normal dari vagina atau penis. Pada wanita terjadi

peningkatan keputihan. Warnanya bisa menjadi lebih putih, kekuningan, kehijauan,

atau merah muda. Keputihan dapat berbau tidak sedap dan berlendir.

b. Pada pria, rasa panas seperti terbakar aatau sakit selama atau setelah kencing.

Biasanya disebabkan oleh penyakit menular seksual. Pada wanita,gejala demikian

33
dapat disebabkan oleh penyakit menular seksual, tetapi dapat juga disebabkan oleh

infeksi kandung kencing yang ditularkan melalaui hubungan seksual.

c. Luka terbuka atau luka basah disekitar alat kelamin atau mulut. Luka tersebut dapat

terasa sakit atau tidak. Tonjolan kecil-kecil (Popules) di sekitar alat kelamin.

d. Kemerahan di sekitar alat kelamin.

e. Pada pria, rasa sakit atau kemerahan pada kantung zakar.

f. Rasa sakit di perut bagian bawah yang hilang timbul yang tidak berhubungan dengan

menstruasi.

g. Ada bercak darah setelah berhubungan seksual.

5. Komplikasi yang di Timbulkan Akibat Infeksi Menular Seksual

Menurut (Indriatmi, 2014) komplikasi yang ditimbulkan akibat infeksi menular seksual

apabila tidak segera diobati antara lain:

a. Radang Panggul

b. Infertilitas

c. Cacat Pada bayi

d. Kanker

e. Mempermudah penularan HIV/AIDS

6. Pencegahan Infeksi Menular Seksual

Menurut Kumalasari & Andhyantoro (2012), cara pencegahan infeksi menular seksual

(IMS) antara lain:

a. Meningkatkan ketahanan keluarga melalui pesan kunci (dikenal dengan singkatan

“ABCDE”).

1) Abstinensia : Tidak melakukan hubungan seksual diluar nikah.

2) Be faithful : Setia pada pasangan yang sah.

3) Condom : Penggunaan kondom sebagai salah satu metode pencegahan IMS

adalah alternatif terakhir yang harus dipilih jika metode A dan B tidak dapat

dilakukan. (Aprilianingrum, 2006).

34
4) Drugs :Hindari pemakaian narkoba. Khususnya yang

menggunakan suntikan.

5) Equipment : Mintalah peralatan kesehatan yang streil.

6) Pencegahan melalui darah

a. Skrining darah donor dan produk darah.

b. Menggunakan alat suntikdan alatlain yang steril.

c. Penerapan kewaspadaan universal (Universal infection precaution).

d. Berhati-hati pada saat menangani segala hal yang tercemar oleh darah

segar.

7) Pencegahan Menular dari ibu ke anak

a. Pemeriksaan dan konseling ibu hamil.

b. Pemberian obat antiretroviral bagi ibu hamil yang mengidap infeksi HIV.

8) Menjaga kebersihan alat reproduksi karena ada jenis IMS yang dapat diderita

tanpa melalui hubungan seksual misalnya keputihan yang diakibatkan oleh

jamur.

9) Memeriksakan diri segera bila ada gejala-gejala infeksi menular seksual

yang dicurigai.

10) menghindari /hubungan seksual bila ada gejala infeksi menular seksual,

seperti borok pada alat kelamin atau keluarnya pus (cairan nanah) dari tubuh.

V. METODE /STRATEGI PENYULUHAN

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Pemutaran video

VI. Media Penyuluhan

1. Leaflet

2. In focus dan PPT

35
VII. Kegiatan Penyuluhan

No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Mahasiswa Media Waktu

1. Pembukaan : Menjawab salam

Memberikan salam Mendengarkan 5 Menit

Memperkenalkan diri Mendengarkan Ceramah

Menjelaskan tujuan Mendengar dan memperhatikan

penyuluhan

2. Kegiatan inti :

● Pengrtian infeksi Mendengarkan dan 20 Menit

menular seksual memperhatikan.

● Penjelasan jenis-jenis Bertanya dan aktif

infeksi menular Menjawab pertanyaan leaflet

seksual

● Cara penulatan ,tanda

dan gejala infeksi

menular seksual serta

cara pencegahannya

3. Memberikan kesempatan Bertanya dengan aktif

ibu untuk bertanya dan Menjawab dengan aktif Tanya 10 Menit

Menganjurkan Jawab

pertanyaan

4. Evaluasi Hasil Mendengarkan dan mampu

Mengevaluasi penjelasan menjelaskan kembali apa yang 10 Menit

yang telah disampaikan telah disampaikan. Ceramah

5. Penutup :

36
Kesimpulan Menjawabsalam Ceramah 5 Menit

Mengucapkan salam dan

terimakasih

VIII. SUMBER PENYULUHAN

(Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan R1, 2018)

(BKKBN, 2022)

37
ANGGOTA PERSONALIA

 Ketua : Diana Aisyah

Wakil : Amirotun Mujidah


 Sekertaris 1. Tita
2. Ika Octavia
3. Devi Mardianti
4. Dini Mulyani
5. Lisna Wati
6. Ratnasari
 Bendahara 1. Nadatun

2. Siti Dahlia

3. Nadia Tifani

4. Tini
 Sie Acara 1. Hera
2. Sri Hartati
3. Intan Permata
4. Anita Zulfatimah
5. Putri Larasati
6. Hesti Purnamasari
7. Utari Komalasari
8. Siti Suryani
9. Ratu Shopi
10. Muawanatu Khoiriyah 
11. Karlina
12. Juwita Febrara
13. Fika Fziah
14. Devri Marlina
15. Arum Sari
 Sie Sarana Prasarana 
1. Erviana
2. Devia Indriyani
3. Maya
4. Mini 
5. Yuliana

38
6. Fakhriani
7. Usih Sulistiawati
8. Sri Mulyanti
9. Mumun
10. Mimin Mintarsih
11. Eka Mustikasari
12. Lilis Saodah
13. Pinta Tiurmaulina Sihombing
14. Yayah Solihat
15. Siti Rahmawati
16. Siska Rohmayatun
17. Alminah
18. Heny Rohmayani
 Sie Dokumentasi
1. Anggi Asgari

2. Musyarofah
3. Ela Nurhela
4. Dewi Lestari
5. Aminah
6. Eka Yunita Hakiki
7. Neneng Nur Hilaliah
8. Rita Rahayu
9. Sti Hanipah
10. Munawaroh
 Sie Konsumsi
1. Risna Puji
2. Sari Herningsih
3. Yulianah
4. Mariyani
5. Lisa Utami
6. Yonanda Febriyanti
7. Tarsih Widiawati 
8. Sri Martani Puji Rahayu
9. Galuh Aprilyna
10. Siti Nurwandah

39
11. Siti Umroh
12. Atin Nurhayatin
13. Eri Anita Sari
14. Munah
15. Ana Masnah
16. Putri Jayanti
17. Flora Lusyanti Silalalahi
18. Nurseha Fauziah

 Sie Humas
1. Novita

2. Siska
3. Mia Astianti
4. Wilman Hulu
5. Neneng Najilah
6. Devi Damayanti
7. Fitria Meylinda
8. Devri Marlina

40
I. LAMPIRAN PRE-TEST DAN POST-TEST PESERTA

NO NAMA/INISIAL USIA NILAI PRE NILAI POST


TEST TEST
1 KENTZHU 17 50 70
2 JONNY LEON 15 90 90
3 CINDY 17 70 80
4 M.GIBRAN 15 100 100
5 VINCENT 16 80 90
6 M.SULTAN RASYA 16 80 90
7 STEWARD FLINSTON 15 90 100
8 MARVELIO 15 80 90
9 IN 15 80 90
10 ROBERTO 16 80 90
11 CP 16 70 90
12 HISAYONYI 17 90 100
13 HANDI DERSIA 16 80 90
14 AR 17 60 80
15 VINCYAARDHITA 16 60 90
16 Q 15 70 80
17 JESSICA VALENCIA 15 100 100
18 ULFIA 16 90 100
19 PRINCESSCA CHARISSE 16 90 100
20 INTAN AULIA 17 90 100
21 T 16 90 100
22 VA 17 100 100
23 L 15 60 90
24 MICHELLE 16 80 100
25 C 16 90 100
26 L 17 60 90
27 S 17 90 100
28 M 16 90 90
29 V 17 80 90
30 G 16 90 100
31 JESSICA 16 80 90
32 M 16 70 90
33 A 16 70 100
34 MELLI 17 80 90
35 YONGKY WIJAYA 16 90 100
36 NAJWA HASANAH 17 50 80
37 NATASYA DWI PUTRI 16 90 100
38 MS 16 60 90
39 D 15 60 90
40 NICHOLAS ARVILIE 16 60 80
41 F 17 60 80
42 ULFIAN 16 90 100
43 FELISHA 16 80 100
44 SALSA 17 70 90
45 CLAUDYA SHALOMITA 17 80 80
46 DIVA 17 70 90
47 GITA CITRA 17 60 90

41
48 MARILYN 17 70 90
49 V 16 70 80
50 FRENGKY 16 60 90
51 VANESSA 17 80 100
52 WILCENT 16 60 90
53 LM 17 60 80
54 JANSEN 17 100 100
55 DESTRA 16 80 90
56 STEVE 15 80 90
57 HESEN 17 50 80
58 JASON 17 100 100
59 GERESSELAH 17 60 90
60 A 17 90 90
61 RAHAYU 17 90 100
62 ANDIKA 18 100 100
63 R 17 40 80
64 D 16 80 90
65 W 16 90 100
66 F 15 80 100
67 A 16 60 90
68 F 16 60 90
69 M 16 70 90
70 G 16 70 80
71 I 17 70 100
72 KEVIN 17 60 90
73 S 16 70 90
74 F 18 60 80
75 V 18 60 70
76 FJW 17 60 90
77 JONATHAN R 17 80 90
78 C 17 60 80
79 TOHIR KEMRIK SUSANTO 15 70 100
80 WILLIAM DANIEL WIDJAJA 17 60 90
81 CHRISTIAN C 17 60 90
82 WILLIAM 17 70 90
83 DANIEL VALENT DERO 16 80 90
84 IMAM 17 60 80
85 C 15 60 80
86 APRILIA 17 60 80
87 LIO 17 10 80
88 SADDHA PUTRO 16 100 100
89 NIKO 17 100 100
90 VINCENT 17 90 100
91 B 16 80 100
92 ADRIAN 17 100 100
93 REINHARD ADITYA TANOJO 17 100 100
94 A 16 70 90

Secara keseluruhan, kegiatan berjalan dengan lancar dan kondusif. Beberapa peserta aktif bertanya
dan berdiskusi mengenai materi yang dipaparkan.

42

Anda mungkin juga menyukai