LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DOSEN PEMULA
Judul Penelitian:
Ketua Pelaksana:
MIMI RUSPITA, S.Si.T., M.Kes
NIDN
3427107401
Anggota :
KHOBIBAH, S.Si.T., M.Kes
Jurusan
KEBIDANAN
Program Studi
DIII Kebidanan Semarang
2020
FM-POLTEKKES-SMG-PPM-01-04/R0
Peneliti Utama
Nama lengkap : Mimi Ruspita, S.SiT, M.Kes
NIP : 197410272007012005
Jabatan : Lektor
Program Studi : DIII Kebidanan Semarang
Nomor HP : 085950495219
E-mail : mimiruspita@gmail.com
Anggota (1)
Nama Anggota 1 : Khobibah, S.SiT, M.Kes
NIP : 196406221984092001
Program Studi : DIII Kebidanan Semarang
Skema Penelitian :-
Institusi Mitra (Jika ada) :-
Alamat :-
Tahun Pelaksanaan : 2020
Jumlah Dana : Rp 17.500.000
Mengetahui
ii
ABSTRAK
Latar Belakang: Pijat atau sentuhan (touch) merupakan hal yang paling
mendasar yang berhubungan dengan kulit manusia untuk mendapatkan rasa aman,
nyaman dan dicintai. Sentuhan berdampak positif bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Sebagian besar ibu tidak melakukan pijat terhadap bayinya.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat terhadap tumbuh kembang
bayi. Metode penelitian adalah randomised controlled trial. Pada kelompok
eksperimen maupun kontrol sebelum dilakukan intervensi terlebih dahulu
dilakukan pengukuran awal yaitu berat badan dan perkembangan. Pada kelompok
eksperimen diajarkan pijat bayi pada ibu bayi dan diterapkan 2 kali seminggu
selama 4 minggu, lalu melakukan pengukuran berat badan dan perkembangan
bayi. Pada kelompok kontrol tidak diajarkan prosedur pijat bayi, tetapi melakukan
pengukuran berat badan dan perkembangan bayi dengan menggunakan alat ukur
yang sama dengan kelompok ekperimen. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah t-test dan Mann Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa berat badan bayi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
sama-sama mengalami kenaikan, namun hasil uji analisis diperoleh nilai t =-0,778
dan p > 0,05 menunjukkan tidak ada perbedaan. Perkembangan bayi pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mengalami kenaikan yang
signifikan, dan hasil uji analisis diperoleh nilai Z = -3,070 dan p < 0,05
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Pijat bayi tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan, namun pijat bayi berpengaruh terhadap
perkembangan.
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................... 3
D. Manfaat ..................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pijat Bayi .................................................................................. 5
B. Pertumbuhan ............................................................................. 15
C. Perkembangan .......................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Jenis Penelitian ...................................................... 21
B. Kerangka Konsep ..................................................................... 22
C. Hipotesis ................................................................................... 22
D. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 23
E. Populasi, Sampel dan Sampling ............................................... 23
F. Variabel Penelitian ................................................................... 23
G. Definisi Operasional ................................................................. 24
H. Alat Ukur Dan Tehnik Pengumpulan Data .............................. 24
I. Tehnik Pengolahan Dan Analisis Data ..................................... 25
J. Etika Penelitian ......................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
v
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 29
B. Pembahasan .............................................................................. 39
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................... 42
B. Saran ......................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional jangka panjang menitik beratkan pada kualitas
hidup sumber daya manusia yang prima. Untuk itu kita bertumpu pada
generasi muda yang perlu diperhatikan tumbuh kembangnya menuju masa
dewasa yang berkualitas guna meneruskan pembangunan nasional menuju
masyarakat sehat, sejahtera dan bahagia.
Periode penting dalam tumbuh kembang itu adalah masa balita
termasuk masa bayi. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa,
kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta
dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Bahkan ada sarjana
yang mengatakan ”The child is the father of the man”, sehingga kelainan atau
penyimpangan sekecil apapun apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani
dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia di kemudian
hari.
Dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
yaitu genetik dan lingkungan. Faktor genetik menentukan potensial anak,
sedangkan faktor lingkungan menentukan tercapai tidaknya potensial
tersebut. Faktor lingkungan besar sekali pengaruhnya pada fase-fase
kehidupan anak yaitu prenatal, natal dan postnatal.
Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan
berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan
intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang penting dilakukan pada masa
kritis tersebut. Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak
sehingga perkembangan gerak, bicara, dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian berlangsung secara optimal sesuai umur anak (Kemenkes RI,
2016). Kemampuan orang tua dalam memenuhi stimulus sensori-motorik
mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal ini
1
2
B. Rumusan Masalah
Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang bahwa stimulasi
yang kurang dalam masa-masa awal kehidupan anak akan mengerdilkan
perkembangan emosional, sosial, fisik dan koqnitif. Oleh karena itu dapat
diambil suatu rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh pijat terhadap
tumbuh kembang bayi.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pijat terhadap tumbuh kembang bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan berat badan bayi sebelum dan setelah pijat pada
kelompok kasus dan kontrol.
b. Mendeskripsikan perkembangan bayi sebelum dan setelah pijat pada
kelompok kasus dan kontrol.
c. Menganalisis perbedaan berat badan dan perkembangan.
D. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
4
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi ibu bayi
untuk melaksanakan pijat yang bermanfaat untuk menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Bagi Bidan
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bidan
mengenai pengaruh pijat terhadap pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
b. Dapat memotivasi bidan dalam memberikan informasi dan
mengajarkan pijat kepada ibu sebagai stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pijat Bayi
1. Pengertian
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan
yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad silam. Bahkan
diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia.diciptakan ke
dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan
dan proses kelahiran manusia (Roesli, 2009). Pijat bayi dilakukan tidak
seperti pijat untuk orang dewasa, tetapi lebih banyak menekankan pada
sentuhan, karena itu pijat biasa disebut dengan stimulus touch
(Prasetyono, 2009).
Sentuhan dan pijatan pada bayi setelah kelahiran dapat
memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat
mempertahankan perasaan aman pada bayi. Pemijatan pada bayi yang
dilakukan secara benar tidak hanya bermanfaat untuk bayi yang sakit atau
kurang sehat. Bahkan bayi yang prematurpun perlu dipijat karena dapat
meningkatkan berat badan per hari 20% - 47% selama dilakukan
pemijatan 10 hari (Roesli, 2009).
2. Manfaat Pijat Bayi
Menurut Prasetyo (2009) ada beberapa manfaat pijat bayi, yaitu :
a. Bayi lebih sehat dengan pijatan
Pijatan pada bayi ternyata tak hanya dilakukan pada saat bayi rewel
atau jatuh sakit saja. Pijatan yang diberikan pada bayi setiap hari
selam 20 menit selama sebulan dapat membuat bayi lebih rileks dan
membantu menstimulasi saraf otak.
b. Mengembangkan komunikasi
Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang diberikan oleh
pemijat dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi
5
6
lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat
meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.
c. Aktifitas Nervus Vagus meningkatkan Volume ASI
Penyerapa makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas
nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih
banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang
memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak
positif pada peningkatan volume ASI.
d. Produksi Serotin meningkatkan daya tahan tubuh
Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter seroti, yaitu
meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi meningkatkan
glucocorticoid (adrenalin, suatu hormone stress). Proses ini akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormone adrenalin
(hormone stress). Penurunan kadar hormone stress ini akan
meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.
e. Pijatan dapat mengubah gelombang otak
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan
kesiagaan (altertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan
dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara
menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta
tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro
encephalogram)
4. Faktor-faktor yang Diperhatikan dalam Pijat Bayi
a. Pelaksanaan Pemijatan Bayi
Dalam melakukan pemijatan bayi ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan.
2) Tidak memaksakan bayi pada posisi tertentu
3) Bayi dalam keadaan sehat.
4) Pagi hari pada saat orangtua dan anak siap untuk memulai hari
baru.
9
5) Malam hari, sebelum tidur, ini sangat baik untuk membantu bayi
tidur lebih nyenyak.
b. Persiapan sebelum memijat
Sebelum melakukan pemijatan perhatikan hal-hal berikut ini :
1) Tangan dalam keadaan bersih dan hangat.
2) Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan
pada kulit bayi.
3) Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap.
4) Bayi sudah selesai makan atau tidak sedang lapar.
5) Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu
minimum 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap
pemijatan.
6) Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang.
7) Baringkanlah bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut dan
bersih.
8) Siapkanlah handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi (baby
oil/lotion).
9) Mintalah ijin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan
cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya
berbicara.
10) Lakukan pemijatan dengan lembut secara bertahap mulai dari
kaki, perut, dada, lengan, wajah dan punggung.
5. Urutan Pijat Bayi
Urutan pijat bayi sebagai berikut :
a. Pijatan Wajah
1) Caress love (sentuhan cinta)
Mengusap dengan rasa sayang dimulai dari garis tengah wajah ke
arah samping seperti membuka buku.
2) Relax (pijatan daerah alis)
Pijat daerah di atas alis dari tengah ke samping menggunakan
kedua ibu jari.
10
2) Bulan-matahari
a) Pijat dengan kedua telapak tangan kanan, mulai dari perut
kanan bawah bayi ke atas, menuju ke perut kiri bawah bayi
searah jarum jam (gerakan bulan).
b) Lanjutkan pijatan dengan tangan kiri dengan gerakan berputar,
mulai perut sebelah kanan bawah bayi ke atas mengikuti arah
jarum jam, membentuk lingkaran penuh (gerakan matahari).
Gerakan ini dilakukan tidak terputus.
c) Gerakan ini diulang beberapa kali.
3) I love you
a) I : Pijat dengan 3 ujung jari tangan, dari perut kiri atas bayi
lurus ke bawah seperti membentuk huruf I
b) LOVE: Pijat dengan 3 ujung jari tangan, dari kanan atas ke kiri
atas perut bayi, kemudian ke bawah membentuk huruf L
terbalik
c) YOU: Pijat dengan 3 ujung jari tangan, dari perut kanan bawah
ke atas, kemudian ke perut kiri atas menuju ke bawah,
membentuk huruf U terbalik
4) Walking fingers (pijatan jari-jari berjalan)
Tekan seluruh bagian dinding perut dengan ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis, bergantian berjalan dari sebelah kanan ke
kiri untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara
5) Relax (gerakan relaksasi)
Akhiri pijatan perut dengan mengangkat dan menekuk kedua kaki
bayi hingga bagian paha menyentuh perut, kemudian menekan
perlahan ke arah perut
d. Pijatan Tangan
1) Milking India (Perahan India)
a) Pegang lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti
memegang, memukul softball (tangan kanan menggenggam
lengan atas, tangan kiri menggenggam lengan bawah).
12
B. Pertumbuhan
1. Pengertian
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, kilogram) ukuran panjang (cm, meter), umur
tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)
2. Ciri-ciri Pertumbuhan
a. Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan
dewasa.
16
C. Perkembangan
1. Pengertian
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagian hasil interaksi
dengan lingkungan. Dalam perkembangan anak terdapat rasa kritis,
dimana diperlukan rangsangan/ stimulasi yang berguna agar potensi
berkembangan, sehingga perlu mendapat perhatian. perkembangan psiko-
sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan
orang tua/ orang dewasa lainnya. sehingga lingkungan yang tidak
mendukung akan menghambat perkembangan anak (Narendra,2002)
2. Ciri-ciri perkembangan
a. Perkembangan menimbulkan perubahan,
Karena perkembangan terjadi kesamaan dengan pertumbuhan maka
setiap perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai dengan
18
36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur
tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang terdekat
untuk pemeriksaan rutin.
a. Alat atau instrument yang digunakan adalah :
1) Formulir KPSP menurut umur, formulir ini berisi 9-10 pertanyaan
tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak, sasaran
KPSP anak umur 0-72 bulan.
2) Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola
tenis, kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 Cm sebanyak 8 kubus,
kismis, kacang tanah, potongan biscuit berukuran 0,5-1 Cm.
b. Cara menggunakan KPSP
1) Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa
2) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun
anak lahir. Apabila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1
bulan.
3) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan
umur anak.
4) KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan yaitu pertanyaan yang
dijawab oleh ibu/pengasuh anak dan perintah kepada ibu/pengasuh
anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada
KPSP.
5) Tanyakan pertanyaan secara berurutan, satu persatu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban, ya dan tidak. Catat jawaban pada
formulir.
6) Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak
menjawab pertanyaan terdahulu.
7) Teliti apakah semua pertanyaan telah terjawab
8) Interpretasi hasil KPSP
Hitung jumlah jawaban ya
a) Jumlah jawaban ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai (S)
20
KE O1 X O2
KK O3 ........... O4
Keterangan :
KE : Kelompok Eksperimen
KK : Kelompok Kontrol
O1 : Pretest (untuk kelompok eksperimen)
O2 : Posttest (untuk kelompok eksperimen)
O3 : Pretest (untuk kelompok kontrol)
O4 : Posttest (untuk kelompok kontrol)
X : Diajarkan pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi
.... : Tanpa perlakuan
21
22
B. Kerangka Konsep
Pertumbuhan Pertumbuhan
Pijat
Perkembangan Perkembangan
C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : ada pengaruh pijat terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pijat bayi.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dan
perkembangan.
G. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian
Definisi Hasil Ukur dan
No Variabel
Operasional Skala Ukur
1. Variabel Terapi sentuh yang Hasil ukur : Frekuensi
independen : dilakukan pada bayi
sehat kurang lebih 15 Skala ukur : Interval
Pijat bayi menit
2. Variabe Perubahan dalam besar, Hasil ukur : BB (kg)
dependen jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, Skala ukur : Ratio
Pertumbuhan organ maupun individu
yang bisa diukur
dengan ukuran berat
(kilogram)
3. Perkembangan Bertambahnya Hasil ukur : Skor
kemampuan
(ketrampilan) dalam Skala ukur : Interval
motorik kasar, motorik
halus, personal sosial
dan bahasa yang diukur
dengan formular KPSP
Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk
mengukur nilai variabel penelitian adalah sebagai berikut :
a. Cecklist pijat bayi
b. Timbangan injak
c. Metelin
d. Buku KIA
e. Formulir KPSP
2. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini pada
a. Tahap pretest
Kelompok kasus dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran
pertumbuhan dengan cara ditimbang berat badan dan dilakukan
pemeriksaan perkembangan sesuai dengan formulir KPSP dengan
mencantumkan jumlah skor ‘ya’.
b. Tahap perlakuan
Pada kelompok kasus peneliti menjelaskan dan mengajarkan terlebih
dahulu tentang prosedur pijat bayi dengan menggunakan boneka,
sedangkan ibu langsung mendemonstrasikan. Selanjutnya ibu
melakukan sendiri di rumah setiap 2 kali dalam seminggu selama 4
minggu. Untuk memastikan pijat bayi dilakukan, maka ibu diobservasi
oleh enumerator dengan menggunakan checklist. Sedangkan pada
kelompok kontrol tidak diajarkan pijat bayi.
c. Tahap posttest.
Kelompok kasus dan kelompok control dilakukan pengukuran
pertumbuhan dengan cara ditimbang berat badan dan dilakukan
pemeriksaan perkembangan sesuai dengan formulir KPSP dengan
mencantumkan jumlah skor ‘ya’.
J. Etika Penelitian
1. Informed Consent (lembar persetujuan)
Orangtua calon subjek diberi penjelasan tentang tujuan dan manfaat
penelitian yang dilakukan sebelum dilakukan pengambilan data
penelitian. Apabila calon subjek bersedia untuk diteliti maka orangtua
calon subjek harus menandatangani lembar persetujuan.
27
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Analisa univariat disajikan berupa mean, minimum, maximum, dan
standar deviasi, serta distribusi frekuensi hasil penelitian dari pada variabel
berat badan bayi dan perkembangan bayi, sebagai berikut :
Pretest Posttest
Variabel Standar Standar
No Penelitian Mean Minimum Maximum Mean Minimum Maximum
Deviasi Deviasi
Kelompok Eksperimen
1. Berat Badan 6,42 3,7 8,0 1,00 7,31 4,9 9,9 0,99
Bayi
2. Perkembangan 9,03 8 10 0,47 9,64 9 10 0,49
Bayi
Kelompok Kontrol
1. Berat Badan 6,63 4,0 10,5 1,26 7,34 5,5 10,5 1,04
Bayi
2. Perkembangan 9,00 8 10 0,43 9,21 8 10 0,55
Bayi
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
28
29
bayi pada saat pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol
dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.1 Berat Badan Bayi saat Pretest dan Posttest pada
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
2. Analisis Bivariat
Sebelum dilakukan analisis bivariat dengan yang menguji perbedaan
berat badan bayi dan perkembangan bayi antara kelompok eksperimen
dengan perlakuan diajarkan pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi
dan kelompok kontrol yang merupakan kelompok tanpa perlakuan atau
tidak diajarkan pijat bayi pada ibu dan dan tidak diterapkan pijat bayi,
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Jika data berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji t test / paired t test
namun jika data berdistribusi tidak normal maka uji bivariat dengan
menggunakan Mann Whitney Test /Wilcoxon Test. Hasil uji normalitas
variabel penelitian adalah sebagai berikut:
33
F
Keterangan Eksperimen Kontrol Levene p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Pretest 6,42 1,00 7,31 0,991 1,116 0,295 p > 0,05 Homogen
Posttest 6,63 1,26 7,34 1,040 0,136 0,713 p > 0,05 Homogen
Gain
Posttest- 0,89 0,60 7,71 0,740 0,208 0,650 p > 0,05 Homogen
Pretest
F
Kelompok Pretest Posttest Levene p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Eksperimen 6,42 1,00 7,31 0,991 0,052 0,821 p > 0,05 Homogen
Kontrol 6,63 1,26 7,34 1,040 0,816 0,370 p > 0,05 Homogen
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Tabel 4.6 Uji Hipotesis Penelitian Berkaitan dengan Berat Badan bayi
Paired t
Kelompok Pretest Posttest p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Eksperimen 6,42 1,00 7,31 0,991 -8,559 0,000 p < 0,05 Signifikan
Kontrol 6,63 1,26 7,34 1,040 -5,485 0,000 p < 0,05 Signifikan
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
Mann
Keterangan Eksperimen Kontrol Whitney p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Tidak
Pretest 9,03 0,47 9,00 0,433 -0,278 0,781 p > 0,05
Signifikan
Posttest 9,64 0,49 9,21 0,545 -3,070 0,002 p < 0,05 Signifikan
Gain
Posttest- 0,61 0,50 0,21 0,42 -3,230 0,001 p < 0,05 Signifikan
Pretest
Wilcoxon
Kelompok Pretest Posttest p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Eksperimen 9,03 0,47 9,00 0,433 -4,472 0,000 p < 0,05 Signifikan
Kontrol 9,64 0,49 9,21 0,545 -2,646 0,008 p < 0,05 Signifikan
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
dan p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan, hal
ini menunjukkan adanya kesetaraan data perkembangan bayi antara
kelompok eksperimen dan kontrol sehingga bisa dilakukan kegiatan
perlakuan berupa diajarkan pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi.
Setelah dilakukan perlakuan pada kelompok eksperimen berupa diajarkan
pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi kemudian selang 2 bulan
kemudian dilakuan pengambilan data tentang perkembangan bayi yang
disebut dengan posttest. Perbandingan perkembangan bayi pada kelompok
eksperimen antara pretest dan posttest menggunakan Wilcoxon Test
diperoleh nilai Z = -4,472 dan p < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang
signifikan perkembangan bayi antara pretest dan posttest pada kelompok
eksperimen. Begitu juga perbandingan perkembangan bayi pada kelompok
kontrol antara pretest dan posttest menggunakan Wilcoxon Test diperoleh
nilai Z = -2,646 dan p < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan
perkembangan bayi antara pretest dan posttest pada kelompok kontrol.
Sedangkan dilihat dari hasil Mann Whitney Test perkembangan bayi saat
posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol diperoleh
nilai Z = -3,070 dan p < 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan, begitu juga hasil Mann Whitney Test pada gain perkembangan
bayi saat posttest-pretest antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol diperoleh nilai Z = -3,230 dan p < 0,05 menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa selama rentang waktu 2 bulan,
perkembangan bayi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
sama-sama mengami kenaikan yang signifikan, dan peningkatan
perkembangan bayi bayi pada kedua kelompok tersebut menunjukkan
hasil yang yang berbeda. Sehingga bisa dikatakan perlakuan berupa
diajarkan pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi berpengaruh
terhadap perkembangan bayi.
38
B. Pembahasan
Hasil peelitian menunjukkan bahwa perlakuan berupa diajarkan pijat
bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi tidak berpengaruh terhadap berat badan
bayi. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan berat badan setelah
dilakukan terapi pijat kelompok eksperimen maupun yang tidak dilakukan
pijat bayi dan kelompok kontrol mengalami peningkatan yang hampir sama
yaitu 0,89 kg pada kelompok eksperimen dan 0,71 pada kelompok konrol.
Peningkatan berat badan yang dialami oleh subyek dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor peningkatan berat badan bayi seperti asupan nutrisi dan
genetik responden. Beberapa orang tua mengatakan telah memberikan nutrisi
yang sesuai dengan kebutuhan buah hatinya seperti ASI dan ada juga yang
diberi susu formula. Tetapi masih ada beberapa orangtua yang lupa
memberikan stimulasi kepada anaknya untuk meningkatkan berat badannya.
Meskipun secara statistik menunjukkan tidak ada perbedaan, tetapi bayi
dengan terapi pijat memiliki pertambahan berat badan sedikit lebih baik
dibandingkan yang tidak dilakukan pijat bayi. Secara biokimia pijat bayi
mempunyai dampak yang positif yaitu menurunkan kadar hormon stres
(catecholamin), meningkatkan kadar serotinin dan meningkatkan kadar zat
daya tahan tubuh (immunoglobulin). Penurunan kadar hormon stres membantu
bayi tenang dan dapat tidur pulas, peningkatan immunoglobulin membantu
bayi tahan terhadap serangan penyakit (Roesli, 2013). Dikatakan bahwa
mengeksplorasi teori bahwa tekanan sedang pada pijat merangsang aktivitas
vagal (aktivasi saraf vagal merupakan indeks parasimpatis aktivasi sistem
saraf), yang mengarah ke peningkatan pelepasan hormon pencernaan dan
peningkatan motalitias lambung. Hormon gastrin akan merangsang
pengeluaran insulin, asam khidroklorida, pepsinogen, enzim pankreas, mukus,
peningkatan aliran empedu hati dan merangsang motilitas lambung. Hormon
gastrin juga mempermudah relaksasi reseptif lambung (relaksasi sementara)
sehingga lambung dapat menambah volumenya dengan sangat mudah tanpa
peningkatan tekanan. Pengeluaran insulin akan mempermudah untuk
memetabolisme glukosa. Sekresi asam hidroklorida, pepsinogen, enzim
39
yang cukup pada bayi akan membuat bayi lebih aktif beraktivitas sehingga
dapat mempercepat proses perkembangan motoriknya (Pamela, 1993).
Pemberian rangsangan yang baik akan mampu meningkatkan perkembangan.
Pada saat lahir bagian yang berkembang paling baik dari otak bagian ujung
dan tengah yang berfungsi sebagai pengontrol refleks, tingkat kesadaran, dan
fungsi tubuh bagian vital seperti respirasi dan eliminasi. Pada otak bagian
tengah dikelilingi oleh serebrum dan korteks serebral yang mengontrol
gerakan volunter, persepsi, fungsi-fungsi intelektual seperti belajar, pemikiran,
dan komunikasi. Hasil observasi terhadap perkembangan sosial yang terjadi
pada kelompok eksperimen yang diberikan stimulasi pijat bayi adalah ketika
neonatus digendong oleh ibunya, neonatus menatap wajah ibu lebih lama dan
tersenyum spontan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Bayi yang
mendapatkan sentuhan pijat bayi oleh ibunya akan berpengaruh terhadap
perkembangan sosialnya, yaitu menunjukkan sikap tersenyum dan bersuara
serta tidak rewel. Ini berarti sentuhan ibu kepada bayi akan menentukan sikap
positif bagi bayi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0 – 12 bulan, maka dapat
disimpulkan :
1. Berat badan bayi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
sama-sama mengami kenaikan yang signifikan. Akan tetapi peningkatan
berat badan bayi pada kedua kelompok tersebut menunjukkan hasil yang
tidak berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa perlakuan berupa diajarkan
pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi tidak berpengaruh terhadap
berat badan bayi.
2. Perkembangan bayi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
mengalami kenaikan yang signifikan, dan peningkatan perkembangan bayi
bayi pada kedua kelompok tersebut menunjukkan hasil yang yang berbeda.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perlakuan berupa diajarkan pijat bayi pada
ibu dan penerapan pijat bayi berpengaruh terhadap perkembangan bayi.
B. Saran
Berdasarkan temuan hasil penelitian maka dikemukakan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Ibu Bayi
Perlu ditingkatkan kesadaran pada orangtua tentang manfaat pemijatan
secara benar dan teratur untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang optimal. Para ibu yang memiliki bayi dapat
melakukan pijat bayi kepada bayinya minimal dua kali dalam seminggu
untuk membantu merangsang perkembangan bayi dan juga untuk menjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi.
41
42
Dary (2019), Riwayat Pijat Bayi, Asupan Makanan dan Status Gizi Anak Usia 6-
12 bulan, Jurnal Kesehatan Bakti Husada, vol.19, no.1
Hayati (2012), Efektifitas Pijat Bayi terhadap Kuantitas Tidur pada Bayi Umur 3-
6 bulan,
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta
Miah. A & Asri. H (2010), Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kenaikan Berat Badan
Bayi umur 0-3 bulan, e-journal Stikes Aisyiyah Yogyakarta.
Rahmania. H, (2015), Pengaruh Pijat Bayi terhadap Berat Badan Bayi, Jurnal
Kesehatan dan Agro Medicine Vol.2 No.4
JADWAL PENELITIAN
Kegiatan Bulan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov
Proposal
Pengurusan Etik
Penelitian
Perizinan
Pengambilan data
Laporan
Kemajuan
Analisis Hasil
Laporan Akhir
Publikasi
Lampiran 3
FM-POLTEKKES-SMG-PPM-01-12/R0
Dengan ini menyatakan bahwa riset ini belum pernah dilakukan oleh orang lain
dan saya menjamin keasliannya/bukan plagiat.
Apabila ternyata di kemudian hari diketahui bahwa pernyataan saya tersebut tidak
benar, maka saya bersedia diberi sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur
paksaan dari apapun.
1. BIODATA KETUA
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Mimi Ruspita, S.Si.T, M.Kes
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP 19741027 200701 2 005
5. NIDN 3427107401
6. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 27 Oktober 1974
7. E-mail mimiruspita@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP 085950495219
9. Alamat Kantor Jl. Laut No. 21 A Kendal
10. Nomor Telepon/Faks (0294) 381468
11. Mata Kuliah yang Diampu Anatomi, Fisiologi
Asuhan neonatus, bayi, balita
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Komunikasi, Etikolegal dalam
praktek kebidanan, Ketrampilan
Dasar Bidan 3, Kegawat daruratan
maternal dan neonatal
B. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.
B. Riwayat Pendidikan
- - - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam Pengabdian Masyarakat*
Anggota Peneliti
INFORMED CONSENT
Assalamualaikum Wr Wb
Dalam penelitian ini anak ibu akan kami lakukan pengukuran berat badan
dan tinggi badan serta dilakukan wawancara tentang perkembangan anak.
Selanjutnya ibu akan diajari melakukan pijat bayi untuk dipraktekkan kepada anak
2 kali seminggu selama 1 bulan. Setelah itu akan dilakukan lagi pengukuran berat
badan dan tinggi badan serta dilakukan wawancara tentang perkembangan anak.
Atas bantuan dan kesediaan waktu yang telah ibu berikan, saya ucapkan
terima kasih.
Wassalamualaikum Wr Wb
Lampiran 7
LEMBAR PERSETUJUAN
Kendal, …………………2020
Pembuat Pernyataan,
(……………………………….)
Lampiran 8
DATA PENELITIAN
KELOMPOK EKSPERIMEN
Tanggal Lahir
No Nama Anak Nama Ortu Alamat
Anak
1 Kirana Fauziah R.A Fahrurozi Bdgn 01/03 15/02/2020
2 Dian Naura M. Adib B Bdgn 05/04 25/01/2020
3 Alfan Samsuri Bdgn 06/04 28/01/2020
4 Ananda Raisa Sunardi Bdgn 06/04 24/03/2020
5 M. Mahir F Jamal Bdgn 01/04 21/03/2020
6 Bungan Nur S Nurkamid Bdgn 03/04 19/03/2020
7 Akifah Naila Ahmad Jundan Bdgn 03/04 15/03/2020
8 Aqila Aurelia M. Sodikon Bdgn 02/03 19/03/2020
9 Kayla Felove P Ari Tri Wiyanto Bdgn 04/03 17/02/2020
10 Fara Jaya Lestari Sunardi Bdgn 05/04 05/04/2020
11 Najwa Tasya Aprilia Badawi Bdgn 02/04 02/04/2020
12 M. Zidnal Khoir Mahfud Bdgn 03/02 07/01/1900
13 M. Yusuf Ilham Fatkulloh Bdgn 04/04 14/01/2020
14 M. Narendra A Doni P Bdgn 02/04 19/04/2020
15 Aiswaya Azahra Aristia U Bdgn 07/01 08/01/2020
16 Albi Fardzan Haryanto Bdgn 08/01 06/02/2020
17 Ghina Saidatul Ulya M. Sakdullah Bdgn 04/01 13/03/2020
18 Aqila Zida T Kafidol Bdgn 01/03 04/03/2020
19 Muhammad Rif'an F. Rizki S RT 01/01 Patuka 04/01/2020
20 Sauqi Sunan Hafizan Siti Maesaroh RT 01/03 Ngilir 15/02/2020
21 M. Khanz Rafif Mufidah RT 04/02 Ngilir 28/02/2020
22 Akbar Saputra Nur Rohmah RT 01/01 Patuka 01/03/2020
23 Nafisah Alriyani Novi Isnaini RT 01/01 Patuka 26/03/2020
24 Sahla Saida Ratna RT01/01 Ngilir 28/03/2020
25 Niswa Nabilah Eny RT 04/01 Patuka 30/03/2020
26 Nahla Khalisatul Udcuk RT 04/02 Ngilir 16/04/2020
27 Zain Nurrohman Jumarni Rt 02/02 Ngilir 29/04/2020
28 Gita Rafis Alhuda Sania RT 04/01 Patuka 05/05/2020
29 Virza Lailatul H Iin Fitriyanti RT 06/01 Balok 14/05/2020
30 Ara Sely Widian Agustin RT 03/04 Ngilir 17/05/2020
31 M. Hafis Ataya Tri Mukarimah RT 04/01 Patuka 30/05/2020
32 Hana Firdaus Frillia Tiovani RT 01/01 Patuka 08/05/2020
33 Adinda Zelina Juli RT 03/02 Ngilir 14/05/2020
KELOMPOK KONTROL
UJI PRASYARAT
UJI NORMALTAS
(Kelompok Eksperimen)
Gain - Berat
Berat Badan - Berat Badan - Badan -
Eksperimen Eksperimen Eksperimen
(Pretest) (Posttest) (Posttest)
N 33 33 33
Normal Parameters a,b Mean 6,415 7,309 ,894
Std. Deviation 1,0004 ,9907 ,6000
Most Extreme Absolute ,112 ,091 ,218
Differences Positive ,088 ,091 ,218
Negative -,112 -,074 -,100
Kolmogorov-Smirnov Z ,642 ,524 1,251
Asymp. Sig. (2-tailed) ,804 ,946 ,088
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Gain - Skor
Skor KPSP - Skor KPSP - KPSP -
Eksperimen Eksperimen Eksperimen
(Pretest) (Posttest) (Posttest)
N 33 33 33
Normal Parameters a,b Mean 9,03 9,64 ,61
Std. Deviation ,467 ,489 ,496
Most Extreme Absolute ,405 ,408 ,392
Differences Positive ,405 ,267 ,283
Negative -,383 -,408 -,392
Kolmogorov-Smirnov Z 2,325 2,344 2,254
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI NORMALTAS
(Kelompok Kontrol)
Gain - Berat
Berat Badan Berat Badan Badan -
- Kontrol - Kontrol Kontrol
(Pretest) (Posttest) (Posttest)
N 33 33 33
Normal Parametersa,b Mean 6,633 7,339 ,706
Std. Deviation 1,2636 1,0404 ,7395
Most Extreme Absolute ,089 ,087 ,206
Differences Positive ,089 ,087 ,206
Negative -,066 -,046 -,170
Kolmogorov-Smirnov Z ,511 ,500 1,185
Asymp. Sig. (2-tailed) ,957 ,964 ,121
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Gain - Skor
Skor KPSP Skor KPSP KPSP -
- Kontrol - Konrol Kontrol
(Pretest) (Posttest) (Posttest)
N 33 33 33
Normal Parameters a,b Mean 9,00 9,21 ,21
Std. Deviation ,433 ,545 ,415
Most Extreme Absolute ,409 ,379 ,483
Differences Positive ,409 ,379 ,483
Negative -,409 -,288 -,305
Kolmogorov-Smirnov Z 2,350 2,175 2,776
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI HOMOGENITAS
(Berat Badan Bayi pada Kelompok Eksperimen antara Pretest dan Posttest)
Test of Homogeneity of Variances
(Berat Badan Bayi pada Kelompok Kontrol antara Pretest dan Posttest)
Test of Homogeneity of Variances
(Berat Badan Bayi pada Saat Pretest antara Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol)
(Berat Badan Bayi pada Saat Posttest antara Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol)
Test of Homogeneity of Variances
UJI HIPOTESIS
T-Test
Gain Berat
Badan
Berat Badan Berat Badan (Posttest-
Kelompok (Pretest) (Posttest) Pretest)
Eksperimen Mean 6,42 7,31 ,89
Minimum 3,7 4,9 ,1
Maximum 8,0 9,9 3,2
N 33 33 33
Std. Deviation 1,00 ,99 ,60
Kontrol Mean 6,63 7,34 ,71
Minimum 4,0 5,5 ,0
Maximum 10,5 10,5 4,0
N 33 33 33
Std. Deviation 1,26 1,04 ,74
Total Mean 6,52 7,32 ,80
Minimum 3,7 4,9 ,0
Maximum 10,5 10,5 4,0
N 66 66 66
Std. Deviation 1,14 1,01 ,67
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Berat Badan -
6,415 33 1,0004 ,1741
1 Eksperimen (Pretest)
Berat Badan -
7,309 33 ,9907 ,1725
Eksperimen (Posttest)
N Correlation Sig.
Pair Berat Badan -
1 Eksperimen (Pretest)
33 ,818 ,000
& Berat Badan -
Eksperimen (Posttest)
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair Berat Badan -
1 Eksperimen (Pretest) -
-,8939 ,6000 ,1044 -1,1067 -,6812 -8,559 32 ,000
Berat Badan -
Eksperimen (Posttest)
T-Test
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Berat Badan -
6,633 33 1,2636 ,2200
1 Kontrol (Pretest)
Berat Badan -
7,339 33 1,0404 ,1811
Kontrol (Posttest)
N Correlation Sig.
Pair Berat Badan - Kontrol
1 (Pretest) & Berat Badan 33 ,811 ,000
- Kontrol (Posttest)
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair Berat Badan - Kontrol
1 (Pretest) - Berat Badan -,7061 ,7395 ,1287 -,9683 -,4439 -5,485 32 ,000
- Kontrol (Posttest)
Mann-Whitney Test
Gain Skor
KPSP
Skor KPSP Skor KPSP (Posttest-
Kelompok (Pretest) (Posttest) Pretest)
Eksperimen Mean 9,03 9,64 ,61
Minimum 8 9 0
Maximum 10 10 1
N 33 33 33
Std. Deviation ,47 ,49 ,50
Kontrol Mean 9,00 9,21 ,21
Minimum 8 8 0
Maximum 10 10 1
N 33 33 33
Std. Deviation ,43 ,55 ,42
Total Mean 9,02 9,42 ,41
Minimum 8 8 0
Maximum 10 10 1
N 66 66 66
Std. Deviation ,45 ,56 ,50
Ranks
Test Statisticsa
Gain Skor
KPSP
Skor KPSP Skor KPSP (Posttest-
(Pretest) (Posttest) Pretest)
Mann-Whitney U 529,500 334,500 330,000
Wilcoxon W 1090,500 895,500 891,000
Z -,278 -3,070 -3,230
Asymp. Sig. (2-tailed) ,781 ,002 ,001
a. Grouping Variable: Kelompok
NPar Tests
Ranks
Test Statisticsb
Skor KPSP -
Eksperimen
(Posttest) -
Skor KPSP -
Eksperimen
(Pretest)
Z -4,472a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
NPar Tests
Ranks
Test Statisticsb
Skor KPSP
- Konrol
(Posttest) -
Skor KPSP
- Kontrol
(Pretest)
Z -2,646a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,008
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Lampiran 11
DISTRIBUSI FREKUENSI
Berat Badan (Pretest) * Kelompok Crosstabulation
Kelompok
Eksperimen Kontrol Total
Berat Badan < 6 kg Count 9 8 17
(Pretest) % within Kelompok 27,3% 24,2% 25,8%
6 - 8,19 kg Count 24 22 46
% within Kelompok 72,7% 66,7% 69,7%
> 8,19 kg Count 0 3 3
% within Kelompok ,0% 9,1% 4,5%
Total Count 33 33 66
% within Kelompok 100,0% 100,0% 100,0%
Kelompok
Eksperimen Kontrol Total
Berat Badan < 6 kg Count 2 3 5
(Posttest) % within Kelompok 6,1% 9,1% 7,6%
6 - 8,19 kg Count 26 25 51
% within Kelompok 78,8% 75,8% 77,3%
> 8,19 kg Count 5 5 10
% within Kelompok 15,2% 15,2% 15,2%
Total Count 33 33 66
% within Kelompok 100,0% 100,0% 100,0%
Skor KPSP (Pretest) * Kelompok Crosstabulation
Kelompok
Eksperimen Kontrol Total
Skor KPSP Meragukan Count 3 3 6
(Pretest) % within Kelompok 9,1% 9,1% 9,1%
Sesuai Count 30 30 60
% within Kelompok 90,9% 90,9% 90,9%
Total Count 33 33 66
% within Kelompok 100,0% 100,0% 100,0%
Kelompok
Eksperimen Kontrol Total
Skor KPSP Meragukan Count 0 2 2
(Posttest) % within Kelompok ,0% 6,1% 3,0%
Sesuai Count 33 31 64
% within Kelompok 100,0% 93,9% 97,0%
Total Count 33 33 66
% within Kelompok 100,0% 100,0% 100,0%