Anda di halaman 1dari 87

KODE: PP-3-1-035

LAPORAN AKHIR
PENELITIAN DOSEN PEMULA

Judul Penelitian:

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TUMBUH DAN KEMBANG


BAYI USIA 0 - 12 BULAN

Ketua Pelaksana:
MIMI RUSPITA, S.Si.T., M.Kes
NIDN
3427107401

Anggota :
KHOBIBAH, S.Si.T., M.Kes

Jurusan
KEBIDANAN
Program Studi
DIII Kebidanan Semarang
2020
FM-POLTEKKES-SMG-PPM-01-04/R0

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TUMBUH DAN KEMBANG BAYI


USIA 0 – 12 BULAN

Peneliti Utama
Nama lengkap : Mimi Ruspita, S.SiT, M.Kes
NIP : 197410272007012005
Jabatan : Lektor
Program Studi : DIII Kebidanan Semarang
Nomor HP : 085950495219
E-mail : mimiruspita@gmail.com
Anggota (1)
Nama Anggota 1 : Khobibah, S.SiT, M.Kes
NIP : 196406221984092001
Program Studi : DIII Kebidanan Semarang
Skema Penelitian :-
Institusi Mitra (Jika ada) :-
Alamat :-
Tahun Pelaksanaan : 2020
Jumlah Dana : Rp 17.500.000

Mengetahui Semarang, November 2020


Ka. Pusat P2M
Poltekkes Kemenkes Semarang Ketua Tim Peneliti

Dr. M. Choiroel Anwar, SKM.,M.Kes(Epid) Mimi Ruspita, S.SiT, M.Kes


NIP. 196011291982071001 NIP. 197410272007012005

Mengetahui

Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang

Dr. Marsum, BE, S.Pd, MHP


NIP. 196307271984031001

ii
ABSTRAK

Latar Belakang: Pijat atau sentuhan (touch) merupakan hal yang paling
mendasar yang berhubungan dengan kulit manusia untuk mendapatkan rasa aman,
nyaman dan dicintai. Sentuhan berdampak positif bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi. Sebagian besar ibu tidak melakukan pijat terhadap bayinya.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pijat terhadap tumbuh kembang
bayi. Metode penelitian adalah randomised controlled trial. Pada kelompok
eksperimen maupun kontrol sebelum dilakukan intervensi terlebih dahulu
dilakukan pengukuran awal yaitu berat badan dan perkembangan. Pada kelompok
eksperimen diajarkan pijat bayi pada ibu bayi dan diterapkan 2 kali seminggu
selama 4 minggu, lalu melakukan pengukuran berat badan dan perkembangan
bayi. Pada kelompok kontrol tidak diajarkan prosedur pijat bayi, tetapi melakukan
pengukuran berat badan dan perkembangan bayi dengan menggunakan alat ukur
yang sama dengan kelompok ekperimen. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah t-test dan Mann Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa berat badan bayi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
sama-sama mengalami kenaikan, namun hasil uji analisis diperoleh nilai t =-0,778
dan p > 0,05 menunjukkan tidak ada perbedaan. Perkembangan bayi pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mengalami kenaikan yang
signifikan, dan hasil uji analisis diperoleh nilai Z = -3,070 dan p < 0,05
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan: Pijat bayi tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan, namun pijat bayi berpengaruh terhadap
perkembangan.

Kata Kunci: pijat, bayi, berat badan, pertumbuhan, perkembangan.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
kegiatan serta menyusun laporan Kemajuan Penelitian Pemula: Pengaruh Pijat
Bayi terhadap Tumbuh Kembang Bayi dengan lancar. Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada yang terhormat :
1. Marsum, BE, SPd, MPH., selaku Direktur Poltekes Kemenkes Semarang
2. Sri Rahayu, S.Kp, Ns, M.Kes., selaku ketua jurusan Kebidanan Poltekes
Kemenkes Semarang
3. DR. M. Choiroel Anwar, SKM, M.Kes., selaku ketua unit UPPM
Poltekkes Kemenkes Semarang
4. Drs. Ngadiyono, S.Kep, Ns, M.HKes., Selaku Ketua Sub UPPM
Poltekkes Kemenkes Semarang Jurusan Kebidanan
5. Bidan Pembina Wilayah dan kader Posyandu di Kelurahan Bandengan,
Kelurahan Ngilir dan Kelurahan Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal yang
membantu proses penelitian.
6. Ibu-ibu yang memiliki bayi di desa Bandengan Kecamatan Kendal
Kabupaten Kendal berpartisipasi dan memberi kontribusi terhadap
keberhasilan kegiatan penelitian..
7. Seluruh Dosen dan Staf serta mahasiswa UPP Poltekes Semarang
Kampus Kendal
8. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
berpartisipasi selama pelaksanaan kegiatan penelitian.
Kami menyadari bahwa penulisan laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu saran dan masukan sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan ini.
Besar harapan semoga penulisan laporan kegiatan ini bermanfaat bagi semua
pihak.
Kendal, 1 November 2020
Penyusun

iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Tujuan ....................................................................................... 3
D. Manfaat ..................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pijat Bayi .................................................................................. 5
B. Pertumbuhan ............................................................................. 15
C. Perkembangan .......................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Jenis Penelitian ...................................................... 21
B. Kerangka Konsep ..................................................................... 22
C. Hipotesis ................................................................................... 22
D. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 23
E. Populasi, Sampel dan Sampling ............................................... 23
F. Variabel Penelitian ................................................................... 23
G. Definisi Operasional ................................................................. 24
H. Alat Ukur Dan Tehnik Pengumpulan Data .............................. 24
I. Tehnik Pengolahan Dan Analisis Data ..................................... 25
J. Etika Penelitian ......................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

v
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 29
B. Pembahasan .............................................................................. 39
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................... 42
B. Saran ......................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Desain Randomised Controlled Trial (RCT) .............................. 21


Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian .................................................. 27
Tabel 4.1 Nilai Mean, Minimum, Maximum, dan Standar Deviasi Data
Penelitian .................................................................................... 31
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelompok Berat Badan Bayi..................... 31
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kelompok Perkembangan Bayi ................. 32
Tabel 4.4 Uji Normalitas............................................................................. 34
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Berat Badan bayi .................................... 35
Tabel 4.6 Uji Hipotesis Penelitian Berkaitan dengan Berat Badan bayi .... 36
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Penelitian Berkaitan dengan Perkembangan Bayi 37

vii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Desain Randomised Controlled Trial (RCT) ........................... 25


Gambar 3.2 Kerangka Konsep .................................................................... 25
Gambar 4.1 Berat Badan Bayi saat Pretest dan Posttest pada Kelompok
Eksperimen dan Kontrol ........................................................... 30
Gambar 4.2 Perkembangan Bayi saat Pretest dan Posttest pada Kelompok
Eksperimen dan Kontrol ........................................................... 31

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN


Lampiran 2 JADWAL PENELITIAN
Lampiran 3 PERNYATAAN KEASLIAN RISET /BUKAN PLAGIAT
Lampiran 4 RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI
Lampiran 5 SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN
TUGAS
Lampiran 6 INFORMED CONSENT
Lampiran 7 LEMBAR PERSETUJUAN
Lampiran 8 DATA PENELITIAN
Lampiran 9 UJI PRASYARAT
Lampiran 10 UJI HIPOTESIS
Lampiran 11 DISTRIBUSI FREKUENSI

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan nasional jangka panjang menitik beratkan pada kualitas
hidup sumber daya manusia yang prima. Untuk itu kita bertumpu pada
generasi muda yang perlu diperhatikan tumbuh kembangnya menuju masa
dewasa yang berkualitas guna meneruskan pembangunan nasional menuju
masyarakat sehat, sejahtera dan bahagia.
Periode penting dalam tumbuh kembang itu adalah masa balita
termasuk masa bayi. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa,
kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta
dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Bahkan ada sarjana
yang mengatakan ”The child is the father of the man”, sehingga kelainan atau
penyimpangan sekecil apapun apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani
dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia di kemudian
hari.
Dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak
yaitu genetik dan lingkungan. Faktor genetik menentukan potensial anak,
sedangkan faktor lingkungan menentukan tercapai tidaknya potensial
tersebut. Faktor lingkungan besar sekali pengaruhnya pada fase-fase
kehidupan anak yaitu prenatal, natal dan postnatal.
Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan
berkualitas yang diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan
intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang penting dilakukan pada masa
kritis tersebut. Melakukan stimulasi yang memadai artinya merangsang otak
sehingga perkembangan gerak, bicara, dan bahasa, sosialisasi dan
kemandirian berlangsung secara optimal sesuai umur anak (Kemenkes RI,
2016). Kemampuan orang tua dalam memenuhi stimulus sensori-motorik
mutlak diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal ini

1
2

karena bayi masih bergantung secara total pada lingkungan, terutama


keluarga sebagai lingkungan pertama dalam kehidupannya. (Supartini, 2004).
Pentingnya stimulasi pada masa ini karena sensasi ini telah berfungsi
sejak dalam kandungan sebelum sensasi lain berkembang (Supartini, 2004).
Stimulasi yang dilakukan pada bayi berupa menggendong, membelai,
memeluk dan menjaganya agar tetap hangat (Wong, Hockenberry, Wilson,
Winkelstein & Scwartz, 2008). Salah satu bentuk stimulasi yang umum
dilakukan adalah stimulasi taktil dalam bentuk pijat, fleksi ekstensi dan posisi
(Benneth & Guralnick, 1991). Pijat atau sentuhan (touch) merupakan hal
yang paling mendasar yang berhubungan dengan kulit manusia untuk
mendapatkan rasa aman, nyaman dan dicintai. Sentuhan merupakan hal
pertama yang dirasakan bayi bahkan sebelum lahir. Sentuhan berdampak
positif bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi (Field, 2004)
Pijat bayi memiliki banyak manfaat antara lain dapat meningkatkan
frekuensi dan durasi menyusu pada bayi (Rahmania, 2015), meningkatkan
berat badan (Shoim 2019), meningkatkan kuantitas tidur bayi (Hayati, 2012)
dan meningkatkan perkembangan psikomotor dan perkembangan mentalnya.
Hal ini ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Lee (2005) tentang
The effect of infants, pemijatan dilakukan pada kelompok eksperiment
sebanyak 2 kali sehari selama 10 hari, didapatkan hasil pada kelompok
eksperiment terjadi peningkatan yang signifikan pada vagal tone, aktifitas
motorik dan berat badan. Penelitian yang dilakukan oleh Kachoosangy dan
Aliabadi (2011) tentang pengaruh perkembangan motorik pada bayi berat
lahir rendah didapatkan hasil bahwa bayi yang mendapatkan stimulasi taktil-
kinestetik sebanyak 3 kali sehari selama 10 hari menunjukkan peningkatan
perkembangan motorik yang signifikan dibandingkan dengan kelompok
kontrol.
Masalah yang terjadi pada saat ini, sebagian besar ibu tidak
melakukan pijat terhadap bayinya karena tidak tahu manfaat pijat bayi dan
juga takut terjadi masalah dengan bayinya jika salah memijat (Jenny, 2006).
Padahal stimulasi yang kurang dalam masa-masa awal kehidupan anak akan
3

mengerdilkan perkembangan emosional, sosial, fisik dan koqnitif (Black,


dkk, 2008)
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah Puskesmas
Kendal II terhadap 5 orang ibu yang memiliki bayi didapatkan data 3 dari 5
ibu mengatakan pernah melakukan pijat terhadap bayinya yang dilakukan
oleh tukang urut. Semua ibu yang memberikan pijat terhadap bayinya
merasakan perkembangan yang lebih cepat yaitu bayinya dapat membalikkan
badannya pada usia 4-5 bulan. Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik
untuk meneliti dan mengetahui “Pengaruh Pijat Bayi terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Bayi” .

B. Rumusan Masalah
Sebagaimana telah diuraikan pada latar belakang bahwa stimulasi
yang kurang dalam masa-masa awal kehidupan anak akan mengerdilkan
perkembangan emosional, sosial, fisik dan koqnitif. Oleh karena itu dapat
diambil suatu rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh pijat terhadap
tumbuh kembang bayi.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pijat terhadap tumbuh kembang bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan berat badan bayi sebelum dan setelah pijat pada
kelompok kasus dan kontrol.
b. Mendeskripsikan perkembangan bayi sebelum dan setelah pijat pada
kelompok kasus dan kontrol.
c. Menganalisis perbedaan berat badan dan perkembangan.

D. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
4

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi ibu bayi
untuk melaksanakan pijat yang bermanfaat untuk menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Bagi Bidan
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bidan
mengenai pengaruh pijat terhadap pertumbuhan dan perkembangan
bayi.
b. Dapat memotivasi bidan dalam memberikan informasi dan
mengajarkan pijat kepada ibu sebagai stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan bayi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pijat Bayi
1. Pengertian
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan
yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang dipraktekkan sejak berabad-abad silam. Bahkan
diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia.diciptakan ke
dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan
dan proses kelahiran manusia (Roesli, 2009). Pijat bayi dilakukan tidak
seperti pijat untuk orang dewasa, tetapi lebih banyak menekankan pada
sentuhan, karena itu pijat biasa disebut dengan stimulus touch
(Prasetyono, 2009).
Sentuhan dan pijatan pada bayi setelah kelahiran dapat
memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat
mempertahankan perasaan aman pada bayi. Pemijatan pada bayi yang
dilakukan secara benar tidak hanya bermanfaat untuk bayi yang sakit atau
kurang sehat. Bahkan bayi yang prematurpun perlu dipijat karena dapat
meningkatkan berat badan per hari 20% - 47% selama dilakukan
pemijatan 10 hari (Roesli, 2009).
2. Manfaat Pijat Bayi
Menurut Prasetyo (2009) ada beberapa manfaat pijat bayi, yaitu :
a. Bayi lebih sehat dengan pijatan
Pijatan pada bayi ternyata tak hanya dilakukan pada saat bayi rewel
atau jatuh sakit saja. Pijatan yang diberikan pada bayi setiap hari
selam 20 menit selama sebulan dapat membuat bayi lebih rileks dan
membantu menstimulasi saraf otak.
b. Mengembangkan komunikasi
Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang diberikan oleh
pemijat dengan bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi

5
6

menggabungkan aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum


dan ekspresi wajah yang lain.
c. Mengurangi stress dan tekanan
Pijatan dapat menenangkan dan menurunkan produksi hormone
adrenalin yang selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
Umumnya daya tahan tubuh bayi meningkat 30% setelah dipijat 2 kali
selama 15 menit..
d. Mengurangi gangguan sakit
Memijat juga dapat membantu bayi mengusir gejala kembung, kolik,
serta membantunya tidur lebih nyenyak. Pijat juga dapat
memperlancar sirkulasi udara di perut, sehingga membantu
mengeluarkan gas dalam abdomen.
e. Mengurangi nyeri
Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitosin dan
endorphin. Kedua hormone ini dapat membantu mengatasi
ketidaknyamanan yang dirasakan bayi akibat nyeri tumbuh gigi,
hidung tersumbat atau tekanan emosi.
f. Meningkatkan ASI
Berdasarkan penelitian Cynthia Mersmann, ibu yang memijatkan
bayinya mampu memproduksi ASI peras lebih banyak dibandingkan
dengan ibu yang tidak memijat bayinya. Pijatan membuat bayi cepat
merasa lapar karena penyerapan makanan lebih baik. Akibatnya, bayi
lebih sering menyusu. Semakin sering diminta, ASI akan diproduksi
semakin banyak. Jadi pijat bayi dapat meningkatkan volume ASI
peras, sehingga periode waktu pemberian ASI secara ekslusif dapat
ditingkatkan.
g. Memahami Isyarat Bayi
Bayi memiliki bahasa isyarat untuk menunjukkan keinginan, misalnya
melalui bahasa mata atau isyarat badan. Pijat bayi yang dilakukan
rutin dua kali sehari membantu orang tua memahami keinginan bayi
melalui isyarat yang diberikan.
7

h. Meningkatkan percaya diri


Denagan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal bayinya.
Pijat bayi mampu mengurangi rasa gelisah soal perawatan anak.
Ketenangan ini membuat orang tua mampu menguasai keadaan dan
lebih percaya diri untuk merawat bayinya sendiri.
i. Memahami kebutuhan si kecil
Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang
melakukan pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena
dilakukan berulang-ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi
bayinya saat gelisah.
3. Mekanisme Dasar Pemijatan (Fisiologis Pijat Bayi)
Mekanisme dasar dari pijat bayi belum banyak diketahui.
Walaupun demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori
tentang mekanisme dasar pemijatan. Mekanisme dasar pemijatan (fisiologi
pijat bayi) menurut Roesli (2009) yaitu :
a. Beta Endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan
Penelitian mengungkapkan pijatan akan meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan anak. Tahun 1989, Schanberg dari Duke Universiti
Medical School melakukan penelitian pada bayi-bayi tikus. Pakar ini
menemukan bahwa jika hubungan taktil (jilatan-jilatan) ibu tikus ke
bayinya terganggu akan menyebabkan penurunan enzim ODC
(ornithine decarboxylase), penurunan pengeluaran hormone
pertumbuhan. Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan
pengeluaran suatu neurochemical beta-endorphine, yang akan
mengurangi pembentukan hormone pertumbuhan karena menurunnya
jumlah dan aktivitas ODC jaringan.
b. Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan
makanan
Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada bayi
yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin
dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi
8

lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi yang dipijat
meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.
c. Aktifitas Nervus Vagus meningkatkan Volume ASI
Penyerapa makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas
nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih
banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain itu, ibu yang
memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak
positif pada peningkatan volume ASI.
d. Produksi Serotin meningkatkan daya tahan tubuh
Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter seroti, yaitu
meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi meningkatkan
glucocorticoid (adrenalin, suatu hormone stress). Proses ini akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormone adrenalin
(hormone stress). Penurunan kadar hormone stress ini akan
meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.
e. Pijatan dapat mengubah gelombang otak
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan
kesiagaan (altertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan
dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara
menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta
tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (electro
encephalogram)
4. Faktor-faktor yang Diperhatikan dalam Pijat Bayi
a. Pelaksanaan Pemijatan Bayi
Dalam melakukan pemijatan bayi ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1) Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan.
2) Tidak memaksakan bayi pada posisi tertentu
3) Bayi dalam keadaan sehat.
4) Pagi hari pada saat orangtua dan anak siap untuk memulai hari
baru.
9

5) Malam hari, sebelum tidur, ini sangat baik untuk membantu bayi
tidur lebih nyenyak.
b. Persiapan sebelum memijat
Sebelum melakukan pemijatan perhatikan hal-hal berikut ini :
1) Tangan dalam keadaan bersih dan hangat.
2) Hindari agar kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan
pada kulit bayi.
3) Ruang untuk memijat diupayakan hangat dan tidak pengap.
4) Bayi sudah selesai makan atau tidak sedang lapar.
5) Secara khusus menyediakan waktu untuk tidak diganggu
minimum 15 menit guna melakukan seluruh tahap-tahap
pemijatan.
6) Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang.
7) Baringkanlah bayi di atas permukaan kain yang rata, lembut dan
bersih.
8) Siapkanlah handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi (baby
oil/lotion).
9) Mintalah ijin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan
cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya
berbicara.
10) Lakukan pemijatan dengan lembut secara bertahap mulai dari
kaki, perut, dada, lengan, wajah dan punggung.
5. Urutan Pijat Bayi
Urutan pijat bayi sebagai berikut :
a. Pijatan Wajah
1) Caress love (sentuhan cinta)
Mengusap dengan rasa sayang dimulai dari garis tengah wajah ke
arah samping seperti membuka buku.
2) Relax (pijatan daerah alis)
Pijat daerah di atas alis dari tengah ke samping menggunakan
kedua ibu jari.
10

3) Circle down (pijatan memutar membentuk lingkaran)


Pijat mulai dari kedua sudut mata bagian dalam turun melewati
pangkal hidung, sampai tulang pipi dengan gerakan memutar
perlahan menggunakan ibu jari atau jari telunjuk.
4) Smile (senyuman)
Pijat di atas mulut bayi menggunakan ibu jari dari tengah ke
samping kemudian ke arah pipi seperti senyuman bayi.
Pijat di atas dagu mulai dari tengah ke samping menuju ke arah
pipi seolah membuat bayi tersenyum.
5) Cute (pijatan daerah belakang telinga)
Akhiri pijatan wajah dengan gerakan lingkaran kecil mulai dari
daerah di bawah telinga menuju dagu dengan menggunakan 3 jari.
b. Pijatan Dada
1) Butterfly (pijatan kupu-kupu)
a) Letakkan kedua telapak tangan di tengah dada bayi .
b) Gerakkan kedua telapak tangan ke atas sampai di bawah leher
kemudian ke samping, ke bawah dan kembali ke tengah tanpa
mengangkat tangan, menyerupai sayap kupu-kupu.
2) Cross (pijatan menyilang)
a) Letakkan kedua telapak tangan di kedua sudut tulang rusuk
tulang rusuk terbawah.
b) Pijat, menyilang dg telapak tangan dari pinggang ke arah bahu
dan sebaliknya, bergantian kanan dan kiri.
c. Pijatan Perut
1) Mengayuh
a) Letakkan telapak tangan kanan di bawah tulang iga dan hati.
Gerakkan telapak tangan kanan ke bawah dg tekanan lembut
sampai di bawah pusar.
b) Ulang dengan telapak tangan kiri secara bergantian beberapa
kali.
11

2) Bulan-matahari
a) Pijat dengan kedua telapak tangan kanan, mulai dari perut
kanan bawah bayi ke atas, menuju ke perut kiri bawah bayi
searah jarum jam (gerakan bulan).
b) Lanjutkan pijatan dengan tangan kiri dengan gerakan berputar,
mulai perut sebelah kanan bawah bayi ke atas mengikuti arah
jarum jam, membentuk lingkaran penuh (gerakan matahari).
Gerakan ini dilakukan tidak terputus.
c) Gerakan ini diulang beberapa kali.
3) I love you
a) I : Pijat dengan 3 ujung jari tangan, dari perut kiri atas bayi
lurus ke bawah seperti membentuk huruf I
b) LOVE: Pijat dengan 3 ujung jari tangan, dari kanan atas ke kiri
atas perut bayi, kemudian ke bawah membentuk huruf L
terbalik
c) YOU: Pijat dengan 3 ujung jari tangan, dari perut kanan bawah
ke atas, kemudian ke perut kiri atas menuju ke bawah,
membentuk huruf U terbalik
4) Walking fingers (pijatan jari-jari berjalan)
Tekan seluruh bagian dinding perut dengan ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan jari manis, bergantian berjalan dari sebelah kanan ke
kiri untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara
5) Relax (gerakan relaksasi)
Akhiri pijatan perut dengan mengangkat dan menekuk kedua kaki
bayi hingga bagian paha menyentuh perut, kemudian menekan
perlahan ke arah perut
d. Pijatan Tangan
1) Milking India (Perahan India)
a) Pegang lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti
memegang, memukul softball (tangan kanan menggenggam
lengan atas, tangan kiri menggenggam lengan bawah).
12

b) Buat gerakan seperti memerah dengan menggerakkan tangan


kanan dan kiri dari pangkal lengan atas ke pergelangan tangan
secara bergantian dan berulang-ulang
2) Milking Swedia (Perahan Swedia)
a) Lakukan gerakkan kebalikan dari Perahan India
b) Gerakan dilakukan dari pergelangan tangan ke pangkal lengan
3) Rolling (pijatan menggulung)
Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti
menggulung mulai dari pangkal lengan menuju pergelangan tangan
4) Squeezing (pijatan memeras)
Lakukan gerakan memutar dan memeras dengan lembut dari
pangkal lengan ke pergelangan tangan dengan kedua tangan
5) Thumb after thumb (pijatan telapak dan punggung tgn)
a) Pijat seluruh permukaan telapak tangan mulai dari pergelangan
tangan ke arah jari-jari menggunakan kedua ibu jari.
b) Pijat seluruh permukaan punggung tangan mulai dari
pergelangan tangan ke arah jari-jari menggunakan kedua ibu
jari.
6) Spiral (pijatan memutar pada telapak dan punggung tgn)
a) Pijat seluruh permukaan telapak tangan mulai dari pergelangan
tangan menuju pangkal jari dengan gerakan memutar
menggunakan ibu jari.
b) Pijat seluruh permukaan punggung tangan mulai dari
pergelangan tangan menuju pangkal jari dengan gerakan
memutar mengunakan ibu jari
7) Finger shake (pijatan pada jari)
Goyang dan tarik lembut setiap jari tangan
8) Relax (gerakan relaksasi)
a) Tangan disilangkan
(1) Pegang pergelangan tangan bayi dan silang keduanya di
dada.
13

(2) Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping, ulang


gerakan ini beberapa kali
b) Diagonal tangan kaki
(1) Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi di
atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Tarik
kembali kaki kanan dan tangan kiri bayi ke posisi semula.
(2) Pertemukan ujung kaki kiri dan ujung tangan kanan bayi di
atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Tarik
kembali kaki kiri dan tangan kanan bayi ke posisi semula
secara bergantian, berulang-ulang
e. Pijatan Kaki
1) Milking India (Perahan India)
a) Pegang tungkai bayi dengan kedua telapak tangan
seperti memegang pemukul soft ball (tangan kanan
menggenggam tungkai atas, tangan kiri menggenggam tungkai
bawah).
b) Buat gerakan seperti memerah, dengan menggerakkan tangan
kanan dan kiri ke bawah dari pangkal paha ke tumit secara
bergantian berulang-ulang.
2) Milking Swedia (Perahan Swedia)
a) Lakukan gerakan kebalikan dari Perahan Indiia
b) Gerakan dilakukan dari pergelangan kaki ke pangkal paha.
3) Squeezing (pijatan memeras)
Lakukan gerakan memutar dan memeras dengan lembut dari
pangkal paha ke pergelangan kaki dengan kedua tangan
4) Thumb after thumb (pijat telapak dan punggung kaki)
a) Pijat seluruh permukaan telapak kaki mulai dari tumit ke arah
jari-jari mengunakan ibu jari
b) Pijat seluruh permukaan punggung kaki mulai dari tumit ke
arah jari-jari menggunakan ibu jari.
5) Spiral (pijatan memutar pada telapak dan punggung kaki)
14

a) Pijat seluruh permukaan telapak kaki mulai dari pergelangan


kaki menuju pangkal jari dengan gerakan memutar
menggunakan ibu jari.
b) Pijat seluruh permukaan punggung kaki mulai dari pergelangan
kaki menuju pangkal jari dengan gerakan memutar
menggunakan ibu jari.
6) Finger shake (pijatan pada jari)
Goyang dan tarik lembut setiap jari kaki bayi
7) Relax (gerakan relaksasi)
a) Menyilangkan Kaki
(1) Pegang kedua pergelangan kaki bayi. Silangkan ke atas,
sehingga mata kaki kanan luar bertemu mata kaki kiri
dalam. Kembalikan posisi kaki pada posisi semula
(2) Pegang kedua pergelangan kaki. Silangkan ke atas,
sehingga mata kaki kanan dalam bertemu mata kaki kiri
luar. Kembalikan posisi kaki pada posisi semula. Gerakan
ini dilakukan bergantian dan berulang-ulang.
b) Menekuk Kaki Bergantian
(1) Pegang pergelangan kaki kanan dalam posisi kaki lurus,
kemudian tekuk kaki kanan perlahan ke arah perut
(2) Lakukan gerakan yang sama pada kaki kiri, ulang secara
bergantian beberapa kali
f. Pijatan Punggung
1) Go back-forward (pijatan maju mundur)
a) Tengkurapkan bayi melintang di depan pemijat dengan kepala
di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan pemijat.
b) Posisi telapak tangan tegak lurus terhadap tulang punggung
bayi.
c) Lakukan gerakan maju mundur, menggunakan telapak tangan
di sepanjang punggung, dari leher sampai ke pantat bayi
2) Slip (pijatan meluncur)
15

a) Posisi telapak tangan tegak lurus terhadap tulang punggung


bayi.
b) Gerakkan telapak tangan lurus dari atas ke bawah, dari leher
sampai bokong.
3) Mengayuh
a) Letakkan telapak tangan kanan tegak lurus thd tulang belakang.
Gerakkan telapak tangan kanan ke bawah dengan tekanan
lembut sampai bokong/pantat.
b) Ulang dg telapak tangan kiri secara bergantian beberapa kali.
4) Spiral (pijatan melingkar)
a) Buat gerakan melingkar kecil di sepanjang otot punggung,
mulai dari bahu sampai bokong sebelah kiri dan kanan dg
menggunakan 3 jari
b) Akhiri pijatan punggung dengan membuat beberapa kali
belaian memanjang, dari leher menuju bokong, dengan
menggunakan ujung-ujung jari.
5) Menggaruk
Akhiri pijatan punggung dengan membuat beberapa kali belaian
memanjang, dari leher menuju bokong, dengan menggunakan
ujung-ujung jari.

B. Pertumbuhan
1. Pengertian
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur
dengan ukuran berat (gram, kilogram) ukuran panjang (cm, meter), umur
tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)
2. Ciri-ciri Pertumbuhan
a. Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati pada masa bayi dan
dewasa.
16

b. Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini


ditandai dengan tanggalnya gigi susu dan timbulnya gigi permanen,
hilangnya refleks primitif pada masa bayi, timbulnya tanda seks
sekunder dan perubahan lainnya.
c. Kecepatan pertumbuhan tidak teratur. Hal ini ditandai dengan adanya
masa-masa tertentu dimana pertumbuhan berlangsung cepat yang
terjadi pada masa prenatal, bayi dan remaja (adolesen). Pertumbuhan
berlangsung lambat pada masa pra sekolah dan masa sekolah
3. Deteksi Penyimpangan Pertumbuhan
a. Berat Badan
Bayi yang lahir cukup bulan mengalami kehilangan berat badan
sekitar 5-10% pada 7 hari pertama, dan berat bada waktu lahir akan
kembali pada hari ke-7-10.
Antara usia 0 dan 6 bula, berat bayi bertambah 682 gram per bulan.
Berat badan lahir bayi meningkat dua kali lipat ketika usia 5 bulan.
Antara usia 6 dan 12 bulan, berat badan bertambah 341 g per bulan.
Berat lahir bayi meningkat tiga kali lipat saat berusia 12 bulan.
1) Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama
Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan jika
mendapat gizi yang baik berkisar sebagai berikut:
a) 700-1000 g/bulan pada triwulan I
b) 500-600 g/bulan pada triwulan II
c) 350-450 g/bulan pada triwulan III
d) 250-350 g/bulan pada triwulan III
2) Perkiraan berat badan
Perkiraan berat badan dapat menggunakan rumus Behrman (1992)
seperti berikut:
a) Lahir : 3,25 kg
b) 3-12 bulan : umur (bulan)+9
2
17

3) Untuk memperkirakan berat badan anak, dapat pula digunakan


rumus yang dikutip dari Behrman(1992) berikut ini:
b. Tinggi Badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm.
1) Secara garis besar, tinggi badan anak usia 1 tahun: 1,5 x TB lahir.
2) Untuk menghitung perkiraan tinggi badan, dapat juga digunakan
rumus yang dikutip dari Behrman (1992), usia 1 tahun: 75 cm.
c. Lingkar Kepala
Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm. Antara usia 0 dan 6
bulan, lingkar kepala bertambah 1,32 cm per bulan. Antara usia 6 dan
12 bulan, lingkar kepala meningkat 0,44 cm per bulan. LK meningkat
sepertiganya dan berat otak bertambah 2,5 kali dari berat lahir. Pada
umur 6 bulan lingkar kepala rata-rata adalah 44 cm, umur 1 tahun 47
cm.

C. Perkembangan
1. Pengertian
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur termasuk juga
perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagian hasil interaksi
dengan lingkungan. Dalam perkembangan anak terdapat rasa kritis,
dimana diperlukan rangsangan/ stimulasi yang berguna agar potensi
berkembangan, sehingga perlu mendapat perhatian. perkembangan psiko-
sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan
orang tua/ orang dewasa lainnya. sehingga lingkungan yang tidak
mendukung akan menghambat perkembangan anak (Narendra,2002)
2. Ciri-ciri perkembangan
a. Perkembangan menimbulkan perubahan,
Karena perkembangan terjadi kesamaan dengan pertumbuhan maka
setiap perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai dengan
18

perubahan organ kelamin, perkembangan intelekgensi menyertai


pertumbuhan otak dan serabut saraf.
b. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Seorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum
ia melewati tahap sebelumnya. sebagai contoh seorang anak tidak bisa
berjalan sebelum ia bisa berdiri sendiri, karena itu perkembangan
selanjutnya
c. Perkembangan memiliki pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang
tetap, yaitu
1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian
menuju kearah kaudal. Pola ini disebut pola Sefalo Kaudal.
2) Perkembangan terjadi lebih dahulu didaerah Proksimal (gerakan
kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang
mempunyai kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut
Proksimal Distal.
d. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan
berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik misalnya
anak terlebih dahulu membuat lingkaran dan sebagainya.
e. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatanya berbeda.
Perkembagan mempunyai kecepatanyang berbeda-beda baik dalam
pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan
perkembangan pada masing-masing anak.
f. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan (Narendra,2002)
3. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
Skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Tujuan pemeriksaan
perkembangan menggunakan KPSP adalah untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Jadwal skrining
/pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30,
19

36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur
tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang terdekat
untuk pemeriksaan rutin.
a. Alat atau instrument yang digunakan adalah :
1) Formulir KPSP menurut umur, formulir ini berisi 9-10 pertanyaan
tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak, sasaran
KPSP anak umur 0-72 bulan.
2) Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola
tenis, kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 Cm sebanyak 8 kubus,
kismis, kacang tanah, potongan biscuit berukuran 0,5-1 Cm.
b. Cara menggunakan KPSP
1) Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa
2) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun
anak lahir. Apabila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1
bulan.
3) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan
umur anak.
4) KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan yaitu pertanyaan yang
dijawab oleh ibu/pengasuh anak dan perintah kepada ibu/pengasuh
anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada
KPSP.
5) Tanyakan pertanyaan secara berurutan, satu persatu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban, ya dan tidak. Catat jawaban pada
formulir.
6) Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak
menjawab pertanyaan terdahulu.
7) Teliti apakah semua pertanyaan telah terjawab
8) Interpretasi hasil KPSP
Hitung jumlah jawaban ya
a) Jumlah jawaban ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai (S)
20

b) Jumlah jawaban ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan


(M)
c) Jumlah jawaban ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada
penyimpangan (P)
Untuk jawaban ‘tidak’ perlu dirinci jumlah jawaban ‘tidak’ menurut
jenis keterlambatan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain dan Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experimental).
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
terkendalikan, kondisi yang terkendalikan di maksud adalah adanya hasil dari
penelitian dikonversikan ke dalam angka-angka, untuk analisis yang
digunakan adalah dengan menggunakan analisis statistik (Sugiyono, 2011).
Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah randomized
controlled trial (RCT) design, yaitu desain yang paling kuat untuk
mengevaluasi intervensi yang digunakan untuk menunjukkan bahwa
intervensi yang digunakan benar-benar layak. (Monsen & Van Horn, 2008,
h.14).

Tabel 3.1. Randomized Controlled Trial (RCT) Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

KE O1 X O2

KK O3 ........... O4

Keterangan :
KE : Kelompok Eksperimen
KK : Kelompok Kontrol
O1 : Pretest (untuk kelompok eksperimen)
O2 : Posttest (untuk kelompok eksperimen)
O3 : Pretest (untuk kelompok kontrol)
O4 : Posttest (untuk kelompok kontrol)
X : Diajarkan pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi
.... : Tanpa perlakuan

21
22

Kelompok Pengukuran I Pijat bayi Pengukuran


eksperimen (Pretest) II (Posttest)
Bayi Dibandinngkan
v
Tidak
Kelompok Pengukuran I Pengukuran
dilakukan
kontrol (Pretest) II (Posttest)
pijat bayi

Gambar 3.1 Desain Randomised Controlled Trial (RCT)

Subyek penelitian berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian


dilakukan random assignment untuk dimasukkan ke dalam kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen maupun
kontrol sebelum dilakukan intervensi terlebih dahulu dilakukan pengukuran
awal yaitu berat badan, dan perkembangan. Pada kelompok eksperimen
diajarkan pijat bayi pada ibu bayi dan diterapkan 2 kali seminggu selama 4
minggu, lalu melakukan pengukuran dan pemeriksaan pertumbuhan dengan
menimbang berat badan dan perkembangan bayi. Pada kelompok kontrol
tidak diajarkan prosedur pijat bayi, tetapi melakukan pengukuran berat badan,
dan perkembangan bayi dengan menggunakan alat ukur yang sama dengan
kelompok ekperimen.

B. Kerangka Konsep

Pertumbuhan Pertumbuhan
Pijat
Perkembangan Perkembangan

Gambar 3.2 Kerangka Konsep


23

C. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : ada pengaruh pijat terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bayi.

D. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan wilayah Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan mulai dari Juni – Oktober 2020

E. Populasi, Sampel Dan Sampling


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah bayi di Kelurahan Bandengan,
Kelurahan Patukangan dan Kelurahan Ngilir Kecamatan Kendal
Kabupaten Kendal.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
bayi di Kelurahan Bandengan, Kelurahan Patukangan dan Kelurahan
Ngilir Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal.
3. Sampling
Tehnik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random
sampling dengan membagi menjadi kelompok kasus dan kelompok control
yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
1) Bayi usia 3-6 bulan
2) Bayi yang lahir dari usia kehamilan aterm
b. Kriteria Ekslusi
1) Bayi cacat
2) Bayi yang tidak diperbolehkan orangtuanya untuk dilakukan
penelitian.
24

Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi di atas, diperoleh jumlah


kelompok eksperiment 33 responden dan kelompok control 33 responden.

F. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pijat bayi.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan dan
perkembangan.

G. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional Penelitian
Definisi Hasil Ukur dan
No Variabel
Operasional Skala Ukur
1. Variabel Terapi sentuh yang Hasil ukur : Frekuensi
independen : dilakukan pada bayi
sehat kurang lebih 15 Skala ukur : Interval
Pijat bayi menit
2. Variabe Perubahan dalam besar, Hasil ukur : BB (kg)
dependen jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, Skala ukur : Ratio
Pertumbuhan organ maupun individu
yang bisa diukur
dengan ukuran berat
(kilogram)
3. Perkembangan Bertambahnya Hasil ukur : Skor
kemampuan
(ketrampilan) dalam Skala ukur : Interval
motorik kasar, motorik
halus, personal sosial
dan bahasa yang diukur
dengan formular KPSP

H. Alat Ukur dan Tehnik Pengumpulan Data


1. Alat Ukur
25

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk
mengukur nilai variabel penelitian adalah sebagai berikut :
a. Cecklist pijat bayi
b. Timbangan injak
c. Metelin
d. Buku KIA
e. Formulir KPSP
2. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini pada
a. Tahap pretest
Kelompok kasus dan kelompok kontrol dilakukan pengukuran
pertumbuhan dengan cara ditimbang berat badan dan dilakukan
pemeriksaan perkembangan sesuai dengan formulir KPSP dengan
mencantumkan jumlah skor ‘ya’.
b. Tahap perlakuan
Pada kelompok kasus peneliti menjelaskan dan mengajarkan terlebih
dahulu tentang prosedur pijat bayi dengan menggunakan boneka,
sedangkan ibu langsung mendemonstrasikan. Selanjutnya ibu
melakukan sendiri di rumah setiap 2 kali dalam seminggu selama 4
minggu. Untuk memastikan pijat bayi dilakukan, maka ibu diobservasi
oleh enumerator dengan menggunakan checklist. Sedangkan pada
kelompok kontrol tidak diajarkan pijat bayi.
c. Tahap posttest.
Kelompok kasus dan kelompok control dilakukan pengukuran
pertumbuhan dengan cara ditimbang berat badan dan dilakukan
pemeriksaan perkembangan sesuai dengan formulir KPSP dengan
mencantumkan jumlah skor ‘ya’.

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data


1. Teknik Pengolahan Data
26

Dalam penelitian data diolah menggunakan bantuan komputer


dengan tujuan agar hasil dapat diperoleh dengan cepat dan akurat.
Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap
data yang terdiri atas beberapa kategori. Untuk tanda (√) atau rumput
jika dilakukan dan yang ditidak diberi tanda (√) jika tidak dilakukan.
c. Entri Data
Data entri adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke
dalam master tabel atau database computer, kemudian ditampilkan
dalam mean, minimum, maximum, standar deviasi.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
Adapun analisis univariat disajikan berupa mean, minimum,
maximum dan standar deviasi.
b. Analisis Bivariat
Sebelum dilakukan analisis bivariat, dilakukan uji normalitas
terlebih dahulu. Data yang berdistribusi normal, dilakukan uji t-test
namun data yang berdistribusi tidak normal dilakukan uji Mann-
Whitney.

J. Etika Penelitian
1. Informed Consent (lembar persetujuan)
Orangtua calon subjek diberi penjelasan tentang tujuan dan manfaat
penelitian yang dilakukan sebelum dilakukan pengambilan data
penelitian. Apabila calon subjek bersedia untuk diteliti maka orangtua
calon subjek harus menandatangani lembar persetujuan.
27

2. Anonimity (tanpa nama)


Untuk menjaga kerahasiaaan subjek, peneliti tidak mencantumkan
nama subjek dalam pengolahan data penelitian. Peneliti menggunakan
nomor dan inisial kode subjek pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang disajikan.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Informasi yang diberikan oleh subjek serta semua data yang
terkumpul dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya kelompok data
yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Analisa univariat disajikan berupa mean, minimum, maximum, dan
standar deviasi, serta distribusi frekuensi hasil penelitian dari pada variabel
berat badan bayi dan perkembangan bayi, sebagai berikut :

Tabel 4.1 Nilai Mean, Minimum, Maximum, dan Standar Deviasi


Data Penelitian

Pretest Posttest
Variabel Standar Standar
No Penelitian Mean Minimum Maximum Mean Minimum Maximum
Deviasi Deviasi
Kelompok Eksperimen
1. Berat Badan 6,42 3,7 8,0 1,00 7,31 4,9 9,9 0,99
Bayi
2. Perkembangan 9,03 8 10 0,47 9,64 9 10 0,49
Bayi
Kelompok Kontrol
1. Berat Badan 6,63 4,0 10,5 1,26 7,34 5,5 10,5 1,04
Bayi
2. Perkembangan 9,00 8 10 0,43 9,21 8 10 0,55
Bayi
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Berat badan bayi merupakan perubahan dalam besar, jumlah,


ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur
dengan ukuran berat (kilogram). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata
berat badan bayi saat pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol memiliki berat yang hampir sama yaitu sebesar 6,42 kg dan 6,63
kg. Sedangkan rata-rata berat badan bayi saat posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol juga memiliki berat yang hampir sama
yaitu sebesar 7,31 kg dan 7,34 kg. Data tersebut menunjukkan bahwa pada
kedua kelompok penelitian yaitu kelompok eksperimen dalam kurun
waktu dua bulan berat badan bayi mengalami kenaikan. Grafik berat badan

28
29

bayi pada saat pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol
dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 4.1 Berat Badan Bayi saat Pretest dan Posttest pada
Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Perkembangan bayi adalah bertambahnya kemampuan


(ketrampilan) dalam motorik kasar, motorik halus, personal social dan
bahasa yang diukur dengan formula KPSP. Hasil penelitian menunjukkan
rata-rata skor KPSP saat pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol memiliki skor KPSP yang hampir sama yaitu sebesar 9,03 dan
9,00. Sedangkan rata-rata skor KPSP saat posttest pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol juga memiliki skor KPSP yang sebesar
9,64 dan 9,21. Data tersebut menunjukkan bahwa pada kedua kelompok
penelitian yaitu kelompok eksperimen dalam kurun waktu dua bulan skor
KPSP mengalami kenaikan. Grafik skor KPSP saat pretest dan posttest
pada kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada gambar
berikut :
30

Gambar 4.2 Perkembangan Bayi saat Pretest dan Posttest pada


Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Hasil analsisis univariat yang berbentuk distribusi frekuensi


variabel berat badan bayi dan perkembangan bayi dijelaskan sebagai
berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelompok Berat Badan Bayi

Berat Badan Bayi Pretest Posttest


Kelompok Rentang BB Bayi (orang) (%) (orang) (%)
(kg)
< 6 kg 9 27,3 2 6,1
Eksperimen 6 – 8,19 kg 24 72,7 26 78,8
> 8,19 kg 0 0 5 15,5
Total 33 100,0 33 100,0
< 6 kg 8 24,2 3 9,1
Kontrol 6 – 8,19 kg 22 66,7 25 75,8
> 8,19 kg 3 9,1 5 15,2
Total 33 33 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
31

Berdasarkan Tabel 4.2. diketahui hasil distribusi frekuensi berat


badan bayi saat pretest pada kelompok eskperimen diketahui sebagian
besar bayi yaitu sebanyak 72,7% memiliki berat badan 6 – 8,19 kg
sedangkan sebesar 27,3% sisanya dengan berat badan kurang dari 6 kg.
Sedangkan pada kelompok kontrol diketahui sebagian besar bayi yaitu
sebanyak 66,7% memiliki berat badan 6 – 8,19 kg dan sebesar 24,2%
dengan berat badan kurang dari 6 kg serta 9,1% dengan berat badan lebih
dari 8,19 kg.
Distribusi frekuensi berat badan bayi saat posttest pada kelompok
eskperimen diketahui sebagian besar bayi yaitu 78,8% memiliki berat
badan 6 – 8,19 kg sedangkan sisanya sebesar 6,1% dengan berat badan
kurang dari 6 kg dan 15,2% dengan berat badan lebih dari 8,19 kg.
Sedangkan pada kelompok kontrol diketahui sebagian besar bayi yaitu
sebanyak 75,8% memiliki berat badan 6 – 8,19 kg dan sebanyak 9,1%
dengan berat badan kurang dari 6 kg dan 15,2% dengan berat badan lebih
dari 8,19 kg.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kelompok Perkembangan Bayi

Perkembangan Bayi Pretest Posttest


Rentang Skor
Kelompok (orang) (%) (orang) (%)
KPSP
= 6 atau kurang
0 0 0 0
(Penyimpangan)
7 atau 8
Eksperimen 3 9,1 0 0
(Meragukan)
9 atau 10
30 90,9 33 100,0
(Sesuai)
Total 33 100,0 33 100,0
= 6 atau kurang
0 0 0 0
(Penyimpangan)
7 atau 8
Kontrol 3 9,1 2 6,1
(Meragukan)
9 atau 10
30 90,9 31 93,9
(Sesuai)
Total 33 33 100,0 100,0
Sumber : Data primer yang diolah, 2020
32

Berdasarkan Tabel 4.3. diketahui hasil distribusi frekuensi


perkembangan bayi saat pretest pada kelompok eskperimen diketahui
sebagian besar bayi yaitu sebanyak 90,9% termasuk dalam perkembangan
anak yang sesuai dengan skor KPSP 9 atau 10 sedangkan 9,1% sisanya
termasuk memiliki perkembangan anak meragukan dengan skor KPSP 7
atau 8. Sedangkan pada kelompok kontrol memiliki komposisi yang sama
dimana diketahui sebagian besar bayi yaitu sebanyak 90,9% termasuk
dalam perkembangan anak yang sesuai dengan skor KPSP 9 atau 10
sedangkan 9,1% sisanya termasuk memiliki perkembangan anak
meragukan dengan skor KPSP 7 atau 8.
Distribusi frekuensi perkembangan bayi saat pretest pada
kelompok eskperimen diketahui semua bayi yaitu sebanyak 100%
termasuk dalam perkembangan anak yang sesuai dengan skor KPSP 9 atau
10. Sedangkan pada kelompok kontrol dengan komposisi sebagian besar
bayi yaitu sebanyak 93,9% termasuk dalam perkembangan anak yang
sesuai dengan skor KPSP 9 atau 10 sedangkan 6,1% sisanya termasuk
memiliki perkembangan anak meragukan dengan skor KPSP 7 atau 8.

2. Analisis Bivariat
Sebelum dilakukan analisis bivariat dengan yang menguji perbedaan
berat badan bayi dan perkembangan bayi antara kelompok eksperimen
dengan perlakuan diajarkan pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi
dan kelompok kontrol yang merupakan kelompok tanpa perlakuan atau
tidak diajarkan pijat bayi pada ibu dan dan tidak diterapkan pijat bayi,
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Jika data berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji t test / paired t test
namun jika data berdistribusi tidak normal maka uji bivariat dengan
menggunakan Mann Whitney Test /Wilcoxon Test. Hasil uji normalitas
variabel penelitian adalah sebagai berikut:
33

Tabel 4.4 Uji Normalitas

Kolmogorov Uji yang


Kelompok Variabel Penelitian P α = 0,05 Kesimpulan
Smirnov digunakan
Berat Badan Bayi
0,642 0,804 p > 0,05 Normal
(Pretest)
Berat Badan Bayi
0,524 0,524 p > 0,05 Normal
Eksperimen (Postetst)
Gain Berat Badan
Bayi (Posttest– 1,251 0,088 p >0,05 Normal t Test /
Pretest) Paired t
Berat Badan Bayi Test
0,511 0,957 p > 0,05 Normal
(Pretest)
Berat Badan Bayi
0,500 0,964 p > 0,05 Normal
Kontrol (Postetst)
Gain Berat Badan
Bayi (Posttest– 1,185 0,121 p > 0,05 Normal
Pretest)
Perkembangan Tidak
2,325 0,000 p < 0,05
Bayi (Pretest) Normal
Perkembangan Tidak
2,344 0,000 p < 0,05
(Postetst) Normal
Eskperimen
Gain
Perkembangan Tidak
2,254 0,000 p < 0,05 Mann
Bayi (Posttest– Normal
Whitney
Pretest)
Test/
Perkembangan Tidak
2,350 0,000 p < 0,05 Wilcoxon
Bayi (Pretest) Normal
Test
Perkembangan Tidak
2,175 0,000 p < 0,05
(Postetst) Normal
Kontrol
Gain
Perkembangan Tidak
2,776 0,000 p < 0,05
Bayi (Posttest– Normal
Pretest)
Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa semua data berat badan


bayi saat pretest dan posttest pada kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol berdistribusi normal, pleh karena itu pengujian hipotesis
yang berkaitan dengan berat badan bayi menggunakan t Test atau Paired t
Test. Sedangkan hasil uji normalitas pada perkembangan bayi saat pretest
dan posttest pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
berdistribusi tidak normal, oleh karena itu pengujian hipotesis yang
berkaitan dengan perkembangan bayi menggunakan Mann Whitney
Test/Wilcoxon Test. Sebelum dilakukan pengujian t Test atau Paired t Test
dilakukan uji homogenitas dengan hasil sebagai berikut :
34

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Berat Badan bayi

F
Keterangan Eksperimen Kontrol Levene p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Pretest 6,42 1,00 7,31 0,991 1,116 0,295 p > 0,05 Homogen
Posttest 6,63 1,26 7,34 1,040 0,136 0,713 p > 0,05 Homogen
Gain
Posttest- 0,89 0,60 7,71 0,740 0,208 0,650 p > 0,05 Homogen
Pretest

F
Kelompok Pretest Posttest Levene p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Eksperimen 6,42 1,00 7,31 0,991 0,052 0,821 p > 0,05 Homogen
Kontrol 6,63 1,26 7,34 1,040 0,816 0,370 p > 0,05 Homogen
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Hasil uji homogenitas data berat badan bayi pada kelompok


eksperimen dan kontrol antara pretest dan posttest menunjukkan data yang
homogen dengan nilai p > 0,05. Begitu juga hasil uji homogenitas data
berat badan bayi pada saat pretest dan posttest antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan data yang homogen
dengan nilai p > 0,05.
35

Tabel 4.6 Uji Hipotesis Penelitian Berkaitan dengan Berat Badan bayi

Keterangan Eksperimen Kontrol t Test p α = 0,05 Kesimpulan


Mean SD Mean SD
Tidak
Pretest 6,42 1,00 7,31 0,991 -0,778 0,440 p > 0,05
Signifikan
Tidak
Posttest 6,63 1,26 7,34 1,040 -0,121 0,904 p > 0,05
Signifikan
Gain
Tidak
Posttest- 0,89 0,60 7,71 0,740 1,133 0,261 p > 0,05
Signifikan
Pretest

Paired t
Kelompok Pretest Posttest p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Eksperimen 6,42 1,00 7,31 0,991 -8,559 0,000 p < 0,05 Signifikan
Kontrol 6,63 1,26 7,34 1,040 -5,485 0,000 p < 0,05 Signifikan
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Hasil t test berat badan bayi saat pretest antara kelompok


eksperimen dengan kelompok kontrol diperoleh nilai t = -0,778 dan
p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan, hal ini
menunjukkan adanya kesetaraan data berat badan bayi antara kelompok
eksperimen dan kontrol sehingga bisa dilakukan kegiatan perlakuan
berupa diajarkan pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi. Setelah
dilakukan perlakuan pada kelompok eksperimen berupa diajarkan pijat
bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi kemudian selang 2 bulan kemudian
dilakuan pengambilan data yang disebut dengan posttest. Perbandingan
berat badan bayi pada kelompok eksperimen antara pretest dan posttest
menggunakan uji paired t test diperoleh nilai t = -8,559 dan p < 0,05 yang
berarti ada perbedaan yang signifikan berat badan bayi antara pretest dan
posttest pada kelompok eksperimen. Begitu juga perbandingan berat badan
bayi pada kelompok kontrol antara pretest dan posttest menggunakan uji
paired t test diperoleh nilai t = -5,485 dan p < 0,05 yang berarti ada
perbedaan yang signifikan berat badan bayi antara pretest dan posttest
pada kelompok kontrol. Sedangkan dilihat dari hasil t test berat badan
36

bayi saat posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol


diperoleh nilai t = -0,121 dan p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan begitu juga hasil t test gain berat badan bayi
saat posttest-pretest antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol diperoleh nilai t = 1,133 dan p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak
ada perbedaan yang signifikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa selama rentang waktu 2 bulan, berat
badan bayi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol sama-
sama mengami kenaikan yang signifikan. Akan tetapi peningkatan berat
badan bayi pada kedua kelompok tersebut menunjukkan hasil yang tidak
berbeda. Sehingga bisa dikatakan perlakuan berupa diajarkan pijat bayi
pada ibu dan penerapan pijat bayi tidak berpengaruh terhadap berat badan
bayi.

Tabel 4.7 Uji Hipotesis Penelitian Berkaitan dengan Perkembangan


Bayi

Mann
Keterangan Eksperimen Kontrol Whitney p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Tidak
Pretest 9,03 0,47 9,00 0,433 -0,278 0,781 p > 0,05
Signifikan
Posttest 9,64 0,49 9,21 0,545 -3,070 0,002 p < 0,05 Signifikan
Gain
Posttest- 0,61 0,50 0,21 0,42 -3,230 0,001 p < 0,05 Signifikan
Pretest

Wilcoxon
Kelompok Pretest Posttest p α = 0,05 Kesimpulan
Test
Mean SD Mean SD
Eksperimen 9,03 0,47 9,00 0,433 -4,472 0,000 p < 0,05 Signifikan
Kontrol 9,64 0,49 9,21 0,545 -2,646 0,008 p < 0,05 Signifikan
Sumber : Data primer yang diolah, 2020

Hasil Mann Whitney Test perkembangan bayi saat pretest antara


kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol diperoleh nilai Z = -0,278
37

dan p > 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan, hal
ini menunjukkan adanya kesetaraan data perkembangan bayi antara
kelompok eksperimen dan kontrol sehingga bisa dilakukan kegiatan
perlakuan berupa diajarkan pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi.
Setelah dilakukan perlakuan pada kelompok eksperimen berupa diajarkan
pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi kemudian selang 2 bulan
kemudian dilakuan pengambilan data tentang perkembangan bayi yang
disebut dengan posttest. Perbandingan perkembangan bayi pada kelompok
eksperimen antara pretest dan posttest menggunakan Wilcoxon Test
diperoleh nilai Z = -4,472 dan p < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang
signifikan perkembangan bayi antara pretest dan posttest pada kelompok
eksperimen. Begitu juga perbandingan perkembangan bayi pada kelompok
kontrol antara pretest dan posttest menggunakan Wilcoxon Test diperoleh
nilai Z = -2,646 dan p < 0,05 yang berarti ada perbedaan yang signifikan
perkembangan bayi antara pretest dan posttest pada kelompok kontrol.
Sedangkan dilihat dari hasil Mann Whitney Test perkembangan bayi saat
posttest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol diperoleh
nilai Z = -3,070 dan p < 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang
signifikan, begitu juga hasil Mann Whitney Test pada gain perkembangan
bayi saat posttest-pretest antara kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol diperoleh nilai Z = -3,230 dan p < 0,05 menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang signifikan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa selama rentang waktu 2 bulan,
perkembangan bayi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
sama-sama mengami kenaikan yang signifikan, dan peningkatan
perkembangan bayi bayi pada kedua kelompok tersebut menunjukkan
hasil yang yang berbeda. Sehingga bisa dikatakan perlakuan berupa
diajarkan pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi berpengaruh
terhadap perkembangan bayi.
38

B. Pembahasan
Hasil peelitian menunjukkan bahwa perlakuan berupa diajarkan pijat
bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi tidak berpengaruh terhadap berat badan
bayi. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan berat badan setelah
dilakukan terapi pijat kelompok eksperimen maupun yang tidak dilakukan
pijat bayi dan kelompok kontrol mengalami peningkatan yang hampir sama
yaitu 0,89 kg pada kelompok eksperimen dan 0,71 pada kelompok konrol.
Peningkatan berat badan yang dialami oleh subyek dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor peningkatan berat badan bayi seperti asupan nutrisi dan
genetik responden. Beberapa orang tua mengatakan telah memberikan nutrisi
yang sesuai dengan kebutuhan buah hatinya seperti ASI dan ada juga yang
diberi susu formula. Tetapi masih ada beberapa orangtua yang lupa
memberikan stimulasi kepada anaknya untuk meningkatkan berat badannya.
Meskipun secara statistik menunjukkan tidak ada perbedaan, tetapi bayi
dengan terapi pijat memiliki pertambahan berat badan sedikit lebih baik
dibandingkan yang tidak dilakukan pijat bayi. Secara biokimia pijat bayi
mempunyai dampak yang positif yaitu menurunkan kadar hormon stres
(catecholamin), meningkatkan kadar serotinin dan meningkatkan kadar zat
daya tahan tubuh (immunoglobulin). Penurunan kadar hormon stres membantu
bayi tenang dan dapat tidur pulas, peningkatan immunoglobulin membantu
bayi tahan terhadap serangan penyakit (Roesli, 2013). Dikatakan bahwa
mengeksplorasi teori bahwa tekanan sedang pada pijat merangsang aktivitas
vagal (aktivasi saraf vagal merupakan indeks parasimpatis aktivasi sistem
saraf), yang mengarah ke peningkatan pelepasan hormon pencernaan dan
peningkatan motalitias lambung. Hormon gastrin akan merangsang
pengeluaran insulin, asam khidroklorida, pepsinogen, enzim pankreas, mukus,
peningkatan aliran empedu hati dan merangsang motilitas lambung. Hormon
gastrin juga mempermudah relaksasi reseptif lambung (relaksasi sementara)
sehingga lambung dapat menambah volumenya dengan sangat mudah tanpa
peningkatan tekanan. Pengeluaran insulin akan mempermudah untuk
memetabolisme glukosa. Sekresi asam hidroklorida, pepsinogen, enzim
39

pankreas, peningkatan aliran empedu hati akan mempermudah pencernaan


makanan. duodenum maka akan merangsang pengeluaran cholecystokinin, hal
ini akan merangsang motilitas usus. Sehingga dengan adanya peningkatan
motilitas lambung dan usus akan mempermudah pencampuran, pendorongan
makanan dan penyerapan nutrisi menjadi lebih baik (Ranget dan Sheth, 2014).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berupa diajarkan pijat
bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi berpengaruh terhadap perkembangan
bayi. Dimana hasil penelitian ini sejalan dengan penilitan yang dilakukan oleh
Procianoy, et.al. (2009), didapatkan hasil terjadinya peningkatan
perkembangan psikomotor dan peningkatan perkembangan mentalnya pada
kelompok eksperimen dibandingkan kelompok kontrol. Penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh pijat bayi terhadap perkembangan neonatus.
Pnelitian lain yang dilakukan oleh Widodo dan Herawati (2008) tentang
efektifitas massage efflurage terhadap perkembangan gross motorik pada bayi
usia 3-4 bulan, menyatakan bahwa pemberian massage bayi usia 3-4 bulan
dapat mempengaruhi dan merangsang proses pertumbuhan dan perkembangan
gross motorik pada kemampuan merangkak, pull to sit dan rolling. Efektifitas
massage efflurage yang dimulai dari kepala menuju ke kaki dan pada bagian
punggung atas dan bawah (paravertebra) pada bagian tengah ke samping akan
memberikan rangsangan pada jalur-jalur neuromuskuler dan merangsang
myelin. Menurut Pamela (1993), bayi dapat mengalami perkembangan jika
mendapatkan rangsangan pada kulit yang akan memberikan efek nyaman dan
meningkatkan perkembangan neurologi sehingga perkembangan motoriknya
lebih cepat. Pemberian massage efflurage dapat merangsang pertumbuhan dan
perkembangan otot dan saraf pada bayi (Adamson, 1996), serta adanya
peningkatan sirkulasi darah sebesar 10 ± 15 % setelah diberikan pijatan.
Adanya aktivitas nervus vagus yang akan merangsang hormon penyerapan
pada insulin dan gastrin, dimana insulin berperan dalam proses metabolisme
karbohidrat, penyimpanan glikogen, sintesa asam lemak yang semuanya
disimpan dalam hati, lemak dan otot. Salah satu glikogen adalah untuk
menghasilkan ATP yang berguna untuk kontraksi otot. Ketersediaan ATP
40

yang cukup pada bayi akan membuat bayi lebih aktif beraktivitas sehingga
dapat mempercepat proses perkembangan motoriknya (Pamela, 1993).
Pemberian rangsangan yang baik akan mampu meningkatkan perkembangan.
Pada saat lahir bagian yang berkembang paling baik dari otak bagian ujung
dan tengah yang berfungsi sebagai pengontrol refleks, tingkat kesadaran, dan
fungsi tubuh bagian vital seperti respirasi dan eliminasi. Pada otak bagian
tengah dikelilingi oleh serebrum dan korteks serebral yang mengontrol
gerakan volunter, persepsi, fungsi-fungsi intelektual seperti belajar, pemikiran,
dan komunikasi. Hasil observasi terhadap perkembangan sosial yang terjadi
pada kelompok eksperimen yang diberikan stimulasi pijat bayi adalah ketika
neonatus digendong oleh ibunya, neonatus menatap wajah ibu lebih lama dan
tersenyum spontan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Bayi yang
mendapatkan sentuhan pijat bayi oleh ibunya akan berpengaruh terhadap
perkembangan sosialnya, yaitu menunjukkan sikap tersenyum dan bersuara
serta tidak rewel. Ini berarti sentuhan ibu kepada bayi akan menentukan sikap
positif bagi bayi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pijat bayi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 0 – 12 bulan, maka dapat
disimpulkan :
1. Berat badan bayi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
sama-sama mengami kenaikan yang signifikan. Akan tetapi peningkatan
berat badan bayi pada kedua kelompok tersebut menunjukkan hasil yang
tidak berbeda. Jadi dapat disimpulkan bahwa perlakuan berupa diajarkan
pijat bayi pada ibu dan penerapan pijat bayi tidak berpengaruh terhadap
berat badan bayi.
2. Perkembangan bayi pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
mengalami kenaikan yang signifikan, dan peningkatan perkembangan bayi
bayi pada kedua kelompok tersebut menunjukkan hasil yang yang berbeda.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perlakuan berupa diajarkan pijat bayi pada
ibu dan penerapan pijat bayi berpengaruh terhadap perkembangan bayi.

B. Saran
Berdasarkan temuan hasil penelitian maka dikemukakan saran sebagai
berikut:
1. Bagi Ibu Bayi
Perlu ditingkatkan kesadaran pada orangtua tentang manfaat pemijatan
secara benar dan teratur untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang optimal. Para ibu yang memiliki bayi dapat
melakukan pijat bayi kepada bayinya minimal dua kali dalam seminggu
untuk membantu merangsang perkembangan bayi dan juga untuk menjalin
hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi.

41
42

2. Bagi Tenaga Kesehatan


Menjadi masukan untuk dapat memberikan pelatihan kepada orangtua
khususnya ibu agar bisa memijat bayinya secara mandiri setelah mandi
untuk dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan bayinya,
sehingga angka kelainan pertumbuhan dan perkembangan dapat pada bayi
dapat dikurangi.
3. Bagi Peneliti Lainnya
Disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor genetik dan
bawaan lahir dalam efek pemberian pijat bayi terhadap pertumbuhan
panjang badan pada bayi misalnya dengan melakukan pengecekan riwayat
lengkap bayi saat lahir dan genetika tinggi badan kedua orangtua.
DAFTAR PUSTAKA

Adamson, S. (1996). Teaching baby massage to new parent, complemetary


therapy in nursing and midwifery. Missouri: Elsevier

Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :


Rineka Cipta

Black. M, et.al (2008), Policies to Reduce Under-Nutrition Include Child


Development Lancet, 371, 454-455, diperoleh tanggal 1 Oktober 2019 dari
http://digitalcommons, calpoly.edu/egi/viewcontent.cgi?
article=1000&content=psycd_fac

Dary (2019), Riwayat Pijat Bayi, Asupan Makanan dan Status Gizi Anak Usia 6-
12 bulan, Jurnal Kesehatan Bakti Husada, vol.19, no.1

Field. T (2012), Potential Underlying Mechanisms for Greater Weight Massaged


Preterm Infant National Institutes Heal

Hayati (2012), Efektifitas Pijat Bayi terhadap Kuantitas Tidur pada Bayi Umur 3-
6 bulan,

Hidayat. A, (2011), Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data,


Jakarta : Salemba Medika

Kachoosansy. R.A & Ali Abadi. F (2011), Effect of Tactile-Kinesthetic


Stimulation on Motor Development of Low Birth Weight Neonates, Iranian
Rehabilitation Journal Vol.9, diperoleh tanggal 1 Oktober 2019 dari
http://irj.uswr.ac.ir/browser.php?a_code=A_10_1_48&slc_lang=en&sid=1&
sw=motor+development

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi,


dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar. Jakarta:

Miah. A & Asri. H (2010), Pengaruh Pijat Bayi terhadap Kenaikan Berat Badan
Bayi umur 0-3 bulan, e-journal Stikes Aisyiyah Yogyakarta.

Notoatmodjo, (2010), Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pamela, M. E. (1993). Elements of pediatric physiotherapy. Churchill:


Livingstone.
Prasetyahara. D, (2012), Miracle Touch for your baby, e-journal, Jakarta, Java
Litera

Procianoy, Mendes, & Selveira. (2009). Massage therapy improves


neurodevelopment outcome at two years corrected age for very low birth
weight infants 86 (1), 7- 11.

Rahmania. H, (2015), Pengaruh Pijat Bayi terhadap Berat Badan Bayi, Jurnal
Kesehatan dan Agro Medicine Vol.2 No.4

Ranget, P. dan Sheth, M. (2014) Comparative Effect of Massage Therapy Versus


Kangaroo Mother Care on Body Weight and Length of Hospital Stay in Low
Birth Weight Pretern Infants.

Roesli (2009), Pedoman Pijat Bayi, Jakarta, Tribun Agrinindya

Roesli, U. (2013) Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya


Nusantara.

Shoim. M, Prawirohartono. E.P, Julia. M. (2019). Pengaruh Pijat Bayi terhadap


Kenaikan Berat Badan Bayi umur 4 bulan, diperoleh tanggal 6 Oktober
2019 dari http://doi.org/10.22146/ijcn.17489

Soetjiningsih, (2015), Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC,

Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Afabeta

Supartini. Y, (2007), Buku Ajar Konsep Keperawatan Anak, Jakarta: EGC

Widodo, A., & Herawati, I. (2008). Efektifitas massage efflurage terhadap


perkembangan gross motoric pada bayi usia 3-4 bulan. vol. 1, hal 67-72

Wong. D.L, Hockenberry-Eaton. M, Wilson. D, Winkel Stein. M.L & Schwartz.


P, (2008), Buku Ajar Keperawatan Anak Vol.1 (ed.6), (A. Sutarna,
N.Juniarti & H.Y Kuncoro, Penerjemah), Jakarta EGC
Lampiran 1.

JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN

No Pembiayaan Justifikasi Kuantitas Harga Biaya


pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
1. Belanja Honorarium
Honor pengolah data 1 kegiatan 1 orang 1.600.000 1.600.000
SUB TOTAL (Rp) 1.600.000
2. Belanja Barang/Bahan Habis Pakai
Konsumsi rapat 1 kegiatan 10 orang 30.000 300.000
Konsumsi 1 kegiatan 40 orang 10.000 400.000
penyuluhan pijat
bayi (snack)
Konsumsi 1 kegiatan 40 orang 24.500 980.000
penyuluhan pijat
bayi (makan)
Konsumsi 1 kegiatan 40 orang 10.000 400.000
penyuluhan tumbang
(snack)
Konsumsi 1 kegiatan 40 orang 24.500 980.000
penyuluhan
tumbang (makan)
MMT 2 kegiatan 1 buah 210.000 420.000
Masker 4 box 520.000
Face shield 35 18.000 630.000
Sabun cuci tangan 35 20.000 700.000
Baby oil set 35 set 22.000 770.000
ATK 620.000
Fotocopy, jilid 425.000
SUB TOTAL (Rp) 7.145.000
3. Belanja Perjalanan
Transport koordinasi 3 kegiatan 2 orang 100.000 600.000
Transport 12 kegiatan 1 orang 100.000 1.200.000
pengambilan data
(pra intervensi)
Transport peserta 1 kegiatan 33 orang 50.000 1.650.000
saat penyuluhan pijat
bayi
Transport peserta 1 kegiatan 33 orang 50.000 1.650.000
saat penyuluhan
tumbang
Transportasi 8 kegiatan 1 orang 100.000 800.000
pembantu lapangan
dalam
pendampingan pijat
bayi
Transportasi tim 8 kegiatan 2 orang 100.000 1.600.000
peneliti dalam
pendampingan pijat
bayi
Transport 12 kegiatan 1 orang 100.000 1.200.000
pengambilan data
(post intervensi)
SUB TOTAL (Rp) 8.700.000
4. Operasional Lainnya
Pengurusan etical 1 kegiatan 200.000 200.000
clearance
Penggandaan CD 35 set 10.000 350.000
Pijat Bayi
SUB TOTAL (Rp) 550.000
TOTAL ANGGARAN (Rp) 17.500.000
Lampiran 2.

JADWAL PENELITIAN

Kegiatan Bulan
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov
Proposal
Pengurusan Etik
Penelitian
Perizinan
Pengambilan data
Laporan
Kemajuan
Analisis Hasil
Laporan Akhir
Publikasi
Lampiran 3

FM-POLTEKKES-SMG-PPM-01-12/R0

PERNYATAAN KEASLIAN RISET /BUKAN PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Mimi Ruspita, S.Si.T, M.Kes
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Oktober 1974
NIP : 197410272007012005
Unit Kerja : UPP DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang
Kampus Kendal

Dengan ini menyatakan bahwa riset ini belum pernah dilakukan oleh orang lain
dan saya menjamin keasliannya/bukan plagiat.
Apabila ternyata di kemudian hari diketahui bahwa pernyataan saya tersebut tidak
benar, maka saya bersedia diberi sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur
paksaan dari apapun.

Dibuat di : Kendal, Maret 2020


Yang Membuat Pernyataan

Mimi Ruspita, S.Si.T, M.Kes


NIP. 197410272007012005
Lampiran 4

RIWAYAT HIDUP KETUA DAN ANGGOTA PENELITI

1. BIODATA KETUA
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Mimi Ruspita, S.Si.T, M.Kes
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor
4. NIP 19741027 200701 2 005
5. NIDN 3427107401
6. Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 27 Oktober 1974
7. E-mail mimiruspita@gmail.com
8. Nomor Telepon/HP 085950495219
9. Alamat Kantor Jl. Laut No. 21 A Kendal
10. Nomor Telepon/Faks (0294) 381468
11. Mata Kuliah yang Diampu Anatomi, Fisiologi
Asuhan neonatus, bayi, balita
Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Komunikasi, Etikolegal dalam
praktek kebidanan, Ketrampilan
Dasar Bidan 3, Kegawat daruratan
maternal dan neonatal

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama Universitas Universitas
Perguruan Gajahmada Diponegoro
Tinggi Yogyakarta Semarang
Bidang Ilmu Bidan Pendidik Kesehatan
Masyarakat
Tahun masuk 2000-2001 2009-2014
– Lulus
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Tesis, maupun Disertasi)

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan


Sumber * Jml (Juta/Rp)
1 2018 Gambaran penatalaksanaan Mandiri Rp. 3.000.000
Asfiksia Neonatorum di RSUD
Dr. H.Soewondo Kendal (Ketua)
2 2019 Pengaruh senam Aerobik terhadap Poltekkes Rp.40.000.000
IMT dan prolipid pada Akseptor
KB suntik DMPA
(Anggota)
3 2019 Riwayat Penyakit dan grekuensi Mandiri Rp. 9.930.000
hubungan seks pada ibu hamil
dengan kejadian abortus (anggota)
4 2019 Faktor Yang berhubungan dengan Mandiri Rp. 9.930.000
PTM pada ibu menopause
(anggota)
5. 2019 Hubungan Status Gizi dengan Mandiri Rp. 3.000.000
perkembangan motorik anak usia
3-5 th (Ketua)

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun


1- Gambaran faktor-faktor Midwifery Care Vol.1, No.1 (2019):
penyebab pneumonia Journal- Oktober 2019
pada bayi umur 6-12
bulan di wilayah kerja
Puskesmas Kendal 2
2 Identifikasi ibu bersalin Midwifery Care Vol.1, No.1 (2019):
ketuban pecah dini Journal- Oktober 2019
dengan kejadian partus
prematurus di RSUD Dr.
H. Soewondo Kendal
3 Gambaran Midwifery Care Vol.1, No.4 (2020):
penatalaksanaan bayi Journal- July 2020
baru lahir yang
mengalami asfiksia
neonatorum di RSUD Dr.
H. Soewondo kendal
4 Peningkatan berat badan Midwifery Care Vol.1, No.4 (2020):
dan lama penggunaan Journal- July 2020
metode suntik progestin
pada akseptor aktif
5 Peran gender dalam Jurnal kebidanan Vol 5 No 2 (2020)
hubungan seks pada dan Kesehatan
wanita hamil tradisional
Polkestra

E. Pemakalah Seminar Ilmiah (OralPresentation) dalam 5 Tahun


Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Tahun Waktu dan Tempat


- - - -

F. Karya Buku Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit


- - - - -

G. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomo P/ID


1. Pengaruh anemia 2020 Booklet 000197819
remaja terhadap
kesehatan reproduksi
2. Sosialisasi pencegahan 2020 Modul 000199128
kanker serviks dengan
senam peregangan
three ends
3. Protokol kesehatan 2020 Karya rekaman 000201689
penyelenggaraan video
Posyandu Balita di
masa pandemi Covid-
19
4. Stimulasi senam erobik 2020 Modul 000217986
untuk menurunkan
kadar kolesterol pada
akseptor KB suntik
DMPA

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila
dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan,
saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi


salah satu persyaratan dalam Pengabdian masyarakat

Kendal, Maret 2020

Ketua Tim Peneliti

Mimi Ruspita, S.Si.T., M.Kes


NIP. 19741027 200701 2 005
2. BIODATA ANGGOTA (1)
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Khobibah, S.SiT.,M.Kes
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4. NIP 196406221984092001
5. NIDN 3422066401
6. Tempat dan Tanggal Lahir Tegal,22 Juni 1964
7. E-mail khobibah@poltekkes-smg.ac.id
8. Nomor Telepon/HP 08157606571
9. Alamat Kantor Jl. Laut No. 21 A Kendal Jawa
Tengah
10. Nomor Telepon/Faks (0294) 381468
11. Mata Kuliah yang Diampu Etikolegal dalam praktek
kebidanan,
Ketrampilan dasar bidan 3,
Blok 5 kespro kesmas,
Keluarga Berencana

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama DIV Stikes Ngudi Universitas
Perguruan waluyo Diponegoro
Tinggi Semarang
Bidang Ilmu Bidan Pendidik Kesehaan
Reproduksi
Tahun masuk 2003 - 2004 2010 - 2013
– Lulus
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber * Jml (Juta/Rp)
1 2019 Pengaruh senam Aerobik Poltekkes Rp.40.000.000
terhadap IMT dan prolipid pada
Akseptor KB suntik DMPA (
Ketua)
2 2019 Riwayat Penyakit dan Mandiri Rp. 9.930.000
grekuensi hubungan seks pada
ibu hamil dengan kejadian
abortus (anggota)
3 2019 Hubungan Status Gizi dengan Mandiri Rp. 3.000.000
perkembangan motorik anak
usia 3-5 th (anggota)

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Nama Jurnal Vol/Nomor/Tahun

1 Gambaran dukungan suami Midwifery Care Vol 1, No 1 (2019)


dari akseptor dalam Journal
pemilihan alat kontrasepsi
IUD di Desa Ringinarum
Kecamatan Ringinarum
Kabupaten Kendal
2 Hubungan keterpaparan Midwifery Care Vol 1, No 2 (2020)
pornografi di internet Journal
dengan sikap berpacaran
remaja pada kelas XI di
SMK NU 02 Rowosari
Kabupaten Kendal-
3 Peningkatan berat badan Midwifery Care Vol 1, No 4 (2020)
dan lama penggunaan Journal
metode suntik progestin
pada akseptor aktif
4 Peran gender dalam Jurnal kebidanan Vol 5 No 2 (2020)
hubungan seks pada wanita dan Kesehatan
hamil tradisional
E. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun
Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Tahun Waktu dan Tempat


- - - -

F. Karya Buku Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

- - - - -

G. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomo P/ID


1. Pengaruh anemia remaja 2020 Booklet 000197819
terhadap kesehatan
reproduksi
2. Stimulasi senam erobik 2020 Modul 000217986
untuk menurunkan kadar
kolesterol pada akseptor
KB suntik DMPA

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam Pengabdian Masyarakat*

Kendal, Maret 2020

Anggota Peneliti

Khobibah, S.Si.T., M.Kes


NIP. 196406221984092001
Lampiran. 5

SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI DAN PEMBAGIAN TUGAS

No Nama Lengkap Instansi Bidang Alokasi Pembagian Tugas


dan Gelar/NIP Asal Ilmu Waktu
(jam/
minggu)
1 Mimi Ruspita, Prodi D3 Kesehatan 3 jam/ Ketua peneliti
S.Si.T, M.Kes Kebidanan ibu dan minggu (bertanggung jawab
Kampus anak pada proses
Kendal penelitian mulai dari
persiapan sampai
publikasi hasil
penelitian)
2 Khobibah, Prodi D3 Kesehatan 3 jam/ Anggota peneliti
S.Si.T, M.Kes Kebidanan reproduksi minggu (membantu ketua
Kampus peneliti selama
Kendal proses penelitian
selama proses
penelitian mulai dari
perizinan sampai
laporan hasil
penelitian)
3 Alimatun Prodi D3 Bidan 3 jam/ Surveyor data
Mahmudah, Kebidanan minggu (membantu
Amd.Keb Kampus pengambilan data
Kendal penelitian)
4 Sri Wiyanti Puskesmas Bidan 3 jam/ Surveyor data
Kendal II minggu (membantu
pengambilan data
penelitian)
Lampiran 6

INFORMED CONSENT

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN

Assalamualaikum Wr Wb

Yang terhormat ibu-ibu warga desa Bandengan kecamatan Kendal,


perkenalkan saya Mimi Ruspita, S.SiT, M.Kes, salah satu dosen DIII Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus Kendal. Pada kesempatan kali ini saya
mohon perkenannya untuk dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu melaksanakan penelitian.

Dalam penelitian ini anak ibu akan kami lakukan pengukuran berat badan
dan tinggi badan serta dilakukan wawancara tentang perkembangan anak.
Selanjutnya ibu akan diajari melakukan pijat bayi untuk dipraktekkan kepada anak
2 kali seminggu selama 1 bulan. Setelah itu akan dilakukan lagi pengukuran berat
badan dan tinggi badan serta dilakukan wawancara tentang perkembangan anak.

Atas bantuan dan kesediaan waktu yang telah ibu berikan, saya ucapkan
terima kasih.

Wassalamualaikum Wr Wb
Lampiran 7

LEMBAR PERSETUJUAN

Setelah mendengarkan tujuan, prosedur, manfaat dan inti penelitian


maka saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
No Telp/Hp :
mengerti dan memperkenankan anak saya dilakukan pengukuran berat badan dan
tinggi badan serta bersedia dilakukan wawancara tentang perkembangan anak dan
menerapkan pijat bayi yang telah diajarkan.

Kendal, …………………2020

Pembuat Pernyataan,

(……………………………….)
Lampiran 8

DATA PENELITIAN

KELOMPOK EKSPERIMEN

No Nama Anak Nama Ortu Alamat Tgl Lahir

1 M. Arshadilla Yunita RT 06/01 Ngilir 19/01/2020


2 Ramaditya Al Fariski Ahmad Yuni Rahmawati Rt 02/02 Ngilir 30/01/2020
3 Afifah Madania Ishadah RT 01/01 Patukang 31/01/2020
4 Maulfi Mugholassyalam Siti Aminah RT 03/01 Patukang 19/02/2020
5 Bramantyo Rizki Mahmudah RT 06/04 Ngilir 10/03/2020
6 Attarazka Sakti Mahmudi Masfiana Januarni RT 01/03 Ngilir 20/04/2020
7 Ahmad Fatir Ramadani Daini RT 06/02 Ngilir 25/04/2020
8 Ahmad Mustagfirin Nur Hidayah RT 04/01 Patukang 03/05/2020
9 Dina Azzahra Nita Nurjanah RT 02/03 Ngilir 24/05/2020
10 Kalena Dinar Prameigita Ika Yunialin RT 01/03 Ngilir 25/05/2020
11 Malika Azkia Niken Agustina RT 05/01 Patukang 31/05/2020
12 Afifah Astiyani Mafikasari RT 01/01 Patukang 09/05/2020
13 Safana Jamila Desy Ratnasari RT 04/01 Patukang 17/05/2020
14 Humaira Shakila Najma Nur Yati RT 04/02 Ngilir 17/05/2020
15 Kanza Reksa Akmahira Yuliyana Gembyang Patukan 22/05/2020
16 Nadifa Anggraini Nofita Valin RT 01/01 Ngilir 21/05/2020
17 Riani Mutiara Rosa Diana RT 03/01 Ngilir 29/05/2020
18 M. Zidan Taufikur M. Sarifudin Bdgn 03/02 14/02/2020
19 Viola Elisia Adelia Faturokhman Bdgn 01/03 21/01/2020
20 Alzanzea Sadiya Ulil Absor Bdgn 02/02 12/04/2020
21 M.Naufal H Afiyatul Khasanah Bdgn 07/02 29/03/2020
22 Ahmad Diran Hanafi Ahmad Safii Bdgn 03/04 03/01/2020
23 Karin Azahra Putri Mistakul Bdgn 03/04 11/01/2020
24 M. Arsya Tuflikun Lukman Bdgn 06/04 17/03/2020
25 Faninda Putri Budi Riyanto Bdgn 04/03 01/04/2020
26 M. Alfatih Nanang M Bdgn 02/04 17/02/2020
27 Ellya Tukhayatul M. Yoko Bdgn 04/04 24/04/2020
28 Maryam Dwi Yanti Mamad S Bdgn 10/01 03/01/2020
29 Erlangga Mukti W Ahmad Kholik Bdgn 04/01 08/01/2020
30 Alishba Neima T S. Suryanto Bdgn 09/01 10/02/2020
31 M. Abizar A Yohan K Bdgn 08/01 02/03/2020
32 M. Dabbas Syahmu Faris Baehaqi Bdgn 03/03 18/02/2020
33 Assifa Ega Syailendra Bdgn 06/03 21/04/2020
KELOMPOK EKSPERIMEN

Pretest Posttest Gain


No TB Umur Skor Umur Skor Skor
BB BB BB
(bl) KPSP (bl) KPSP KPSP
1 63 7 7,3 10 9 7,7 10 0,4 0
2 62 7 7,2 9 9 7,9 10 0,7 1
3 62 7 7,4 9 9 8 10 0,6 1
4 64 6 6,2 8 8 7 9 0,8 1
5 64 5 6,1 9 7 7 10 0,9 1
6 64 4 6,5 9 6 7,1 10 0,6 1
7 60 4 5,6 9 6 7 10 1,4 1
8 63 3 6,3 9 5 7,3 9 1 0
9 61 3 7,3 9 5 7,8 9 0,5 0
10 53 3 6,8 9 5 7,6 10 0,8 1
11 62 3 7,1 9 5 7,9 10 0,8 1
12 61 3 4,5 9 5 5,5 10 1 1
13 62 3 6,3 9 5 7,6 9 1,3 0
14 55 3 5,9 8 5 7,5 9 1,6 1
15 59 3 4,9 9 5 6,8 10 1,9 1
16 55 3 3,7 10 5 4,9 10 1,2 0
17 56 3 4,6 9 5 6,3 10 1,7 1
18 70 6 6,7 10 8 9,9 10 3,2 0
19 63 7 6,8 9 9 7,4 10 0,6 1
20 62 4 5,7 8 6 6,4 9 0,7 1
21 62 5 6,4 9 7 6,7 9 0,3 0
22 63 7 6,9 9 9 7 9 0,1 0
23 64 7 5,3 9 9 6 9 0,7 0
24 66 5 7,5 9 7 8,5 10 1 1
25 67 4 6,4 9 6 6,6 9 0,2 0
26 65 6 7 9 8 7,2 10 0,2 1
27 62 4 5,7 9 6 6,5 9 0,8 0
28 63 7 7 9 9 7,1 9 0,1 0
29 67 7 7,5 9 9 8,5 10 1 1
30 68 6 8 10 8 9 10 1 0
31 63 5 6,2 9 7 6,9 10 0,7 1
32 65 6 7,3 9 8 8 10 0,7 1
33 66 4 7,6 9 6 8,6 10 1 1
KELOMPOK KONTROL

Tanggal Lahir
No Nama Anak Nama Ortu Alamat
Anak
1 Kirana Fauziah R.A Fahrurozi Bdgn 01/03 15/02/2020
2 Dian Naura M. Adib B Bdgn 05/04 25/01/2020
3 Alfan Samsuri Bdgn 06/04 28/01/2020
4 Ananda Raisa Sunardi Bdgn 06/04 24/03/2020
5 M. Mahir F Jamal Bdgn 01/04 21/03/2020
6 Bungan Nur S Nurkamid Bdgn 03/04 19/03/2020
7 Akifah Naila Ahmad Jundan Bdgn 03/04 15/03/2020
8 Aqila Aurelia M. Sodikon Bdgn 02/03 19/03/2020
9 Kayla Felove P Ari Tri Wiyanto Bdgn 04/03 17/02/2020
10 Fara Jaya Lestari Sunardi Bdgn 05/04 05/04/2020
11 Najwa Tasya Aprilia Badawi Bdgn 02/04 02/04/2020
12 M. Zidnal Khoir Mahfud Bdgn 03/02 07/01/1900
13 M. Yusuf Ilham Fatkulloh Bdgn 04/04 14/01/2020
14 M. Narendra A Doni P Bdgn 02/04 19/04/2020
15 Aiswaya Azahra Aristia U Bdgn 07/01 08/01/2020
16 Albi Fardzan Haryanto Bdgn 08/01 06/02/2020
17 Ghina Saidatul Ulya M. Sakdullah Bdgn 04/01 13/03/2020
18 Aqila Zida T Kafidol Bdgn 01/03 04/03/2020
19 Muhammad Rif'an F. Rizki S RT 01/01 Patuka 04/01/2020
20 Sauqi Sunan Hafizan Siti Maesaroh RT 01/03 Ngilir 15/02/2020
21 M. Khanz Rafif Mufidah RT 04/02 Ngilir 28/02/2020
22 Akbar Saputra Nur Rohmah RT 01/01 Patuka 01/03/2020
23 Nafisah Alriyani Novi Isnaini RT 01/01 Patuka 26/03/2020
24 Sahla Saida Ratna RT01/01 Ngilir 28/03/2020
25 Niswa Nabilah Eny RT 04/01 Patuka 30/03/2020
26 Nahla Khalisatul Udcuk RT 04/02 Ngilir 16/04/2020
27 Zain Nurrohman Jumarni Rt 02/02 Ngilir 29/04/2020
28 Gita Rafis Alhuda Sania RT 04/01 Patuka 05/05/2020
29 Virza Lailatul H Iin Fitriyanti RT 06/01 Balok 14/05/2020
30 Ara Sely Widian Agustin RT 03/04 Ngilir 17/05/2020
31 M. Hafis Ataya Tri Mukarimah RT 04/01 Patuka 30/05/2020
32 Hana Firdaus Frillia Tiovani RT 01/01 Patuka 08/05/2020
33 Adinda Zelina Juli RT 03/02 Ngilir 14/05/2020
KELOMPOK KONTROL

Pre Test Post Test Gain


No TB Umur Skor Umur Skor Skor
BB BB BB
(bl) KPSP (bl) KPSP KPSP
1 62 6 6,1 9 8 6,5 10 0,4 1
2 68 7 8,3 8 9 9 8 0,7 0
3 73 7 8 8 9 8,3 8 0,3 0
4 57 5 5,4 9 7 6,3 9 0,9 0
5 64 5 7,2 9 7 8 10 0,8 1
6 63 5 5,8 10 7 6,1 10 0,3 0
7 62 5 5,3 9 7 6,2 9 0,9 0
8 67 5 6,1 9 7 7,2 9 1,1 0
9 62 6 6,8 9 8 6,8 10 0 1
10 62 4 6,5 9 6 7,6 9 1,1 0
11 59 4 5,5 9 6 5,5 9 0 0
12 67 7 7,7 9 9 8 9 0,3 0
13 67 7 8,5 9 9 8,9 9 0,4 0
14 56 4 4 9 6 8 9 4 0
15 61 7 8 10 9 8,2 10 0,2 0
16 66 6 7,3 10 8 7,5 10 0,2 0
17 69 5 6,1 9 7 7,8 9 1,7 0
18 69 5 6,2 9 7 6,6 9 0,4 0
19 62 7 7,5 9 9 8,1 9 0,6 0
20 64 6 10,5 9 8 10,5 9 0 0
21 66 6 6,8 9 8 7,1 9 0,3 0
22 63 5 6,6 9 7 7 10 0,4 1
23 63 5 6,3 9 7 7,1 9 0,8 0
24 60 5 7,5 9 7 7,9 10 0,4 1
25 61 5 7,1 9 7 7,4 9 0,3 0
26 63 4 6,0 9 6 6,5 9 0,5 0
27 64 4 6,9 9 6 7,8 9 0,9 0
28 63 3 6,2 9 5 6,9 9 0,7 0
29 63 3 6,2 9 5 6,8 10 0,6 1
30 63 3 4,8 9 5 5,8 9 1 0
31 60 3 7,3 9 5 7,5 9 0,2 0
32 63 3 4,8 9 5 5,8 9 1 0
33 63 3 5,6 8 5 7,5 9 1,9 1
Lampiran 9

UJI PRASYARAT

UJI NORMALTAS

(Kelompok Eksperimen)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gain - Berat
Berat Badan - Berat Badan - Badan -
Eksperimen Eksperimen Eksperimen
(Pretest) (Posttest) (Posttest)
N 33 33 33
Normal Parameters a,b Mean 6,415 7,309 ,894
Std. Deviation 1,0004 ,9907 ,6000
Most Extreme Absolute ,112 ,091 ,218
Differences Positive ,088 ,091 ,218
Negative -,112 -,074 -,100
Kolmogorov-Smirnov Z ,642 ,524 1,251
Asymp. Sig. (2-tailed) ,804 ,946 ,088
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gain - Skor
Skor KPSP - Skor KPSP - KPSP -
Eksperimen Eksperimen Eksperimen
(Pretest) (Posttest) (Posttest)
N 33 33 33
Normal Parameters a,b Mean 9,03 9,64 ,61
Std. Deviation ,467 ,489 ,496
Most Extreme Absolute ,405 ,408 ,392
Differences Positive ,405 ,267 ,283
Negative -,383 -,408 -,392
Kolmogorov-Smirnov Z 2,325 2,344 2,254
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI NORMALTAS

(Kelompok Kontrol)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gain - Berat
Berat Badan Berat Badan Badan -
- Kontrol - Kontrol Kontrol
(Pretest) (Posttest) (Posttest)
N 33 33 33
Normal Parametersa,b Mean 6,633 7,339 ,706
Std. Deviation 1,2636 1,0404 ,7395
Most Extreme Absolute ,089 ,087 ,206
Differences Positive ,089 ,087 ,206
Negative -,066 -,046 -,170
Kolmogorov-Smirnov Z ,511 ,500 1,185
Asymp. Sig. (2-tailed) ,957 ,964 ,121
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gain - Skor
Skor KPSP Skor KPSP KPSP -
- Kontrol - Konrol Kontrol
(Pretest) (Posttest) (Posttest)
N 33 33 33
Normal Parameters a,b Mean 9,00 9,21 ,21
Std. Deviation ,433 ,545 ,415
Most Extreme Absolute ,409 ,379 ,483
Differences Positive ,409 ,379 ,483
Negative -,409 -,288 -,305
Kolmogorov-Smirnov Z 2,350 2,175 2,776
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI HOMOGENITAS

(Berat Badan Bayi pada Kelompok Eksperimen antara Pretest dan Posttest)
Test of Homogeneity of Variances

Berat Badan - Eksperimen


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,052 1 64 ,821

(Berat Badan Bayi pada Kelompok Kontrol antara Pretest dan Posttest)
Test of Homogeneity of Variances

Berat Badan - Kontrol


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,816 1 64 ,370

(Berat Badan Bayi pada Saat Pretest antara Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol)

Test of Homogeneity of Variances

Berat Badan (Pretest)


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1,116 1 64 ,295

(Berat Badan Bayi pada Saat Posttest antara Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol)
Test of Homogeneity of Variances

Berat Badan (Posttest)


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,136 1 64 ,713

(Gain Berat Badan Bayi Saat Postetst-Pretest antara Kelompok Eksperimen


dan Kelompok Kontrol)
Test of Homogeneity of Variances

Gain Berat Badan (Posttest-Pretest)


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,208 1 64 ,650
Lampiran 10

UJI HIPOTESIS

T-Test
Gain Berat
Badan
Berat Badan Berat Badan (Posttest-
Kelompok (Pretest) (Posttest) Pretest)
Eksperimen Mean 6,42 7,31 ,89
Minimum 3,7 4,9 ,1
Maximum 8,0 9,9 3,2
N 33 33 33
Std. Deviation 1,00 ,99 ,60
Kontrol Mean 6,63 7,34 ,71
Minimum 4,0 5,5 ,0
Maximum 10,5 10,5 4,0
N 33 33 33
Std. Deviation 1,26 1,04 ,74
Total Mean 6,52 7,32 ,80
Minimum 3,7 4,9 ,0
Maximum 10,5 10,5 4,0
N 66 66 66
Std. Deviation 1,14 1,01 ,67

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Mean Std. Error Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Difference Difference Lower Upper
Berat Badan (Pretest) Equal variances
1,116 ,295 -,778 64 ,440 -,2182 ,2805 -,7786 ,3423
assumed
Equal variances
-,778 60,799 ,440 -,2182 ,2805 -,7792 ,3428
not assumed
Berat Badan (Posttest) Equal variances
,136 ,713 -,121 64 ,904 -,0303 ,2501 -,5299 ,4693
assumed
Equal variances
-,121 63,847 ,904 -,0303 ,2501 -,5299 ,4693
not assumed
Gain Berat Badan Equal variances
,208 ,650 1,133 64 ,261 ,1879 ,1658 -,1433 ,5190
(Posttest-Pretest) assumed
Equal variances
1,133 61,393 ,261 ,1879 ,1658 -,1436 ,5193
not assumed
T-Test

Paired Samples Statistics

Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Berat Badan -
6,415 33 1,0004 ,1741
1 Eksperimen (Pretest)
Berat Badan -
7,309 33 ,9907 ,1725
Eksperimen (Posttest)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Pair Berat Badan -
1 Eksperimen (Pretest)
33 ,818 ,000
& Berat Badan -
Eksperimen (Posttest)

Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair Berat Badan -
1 Eksperimen (Pretest) -
-,8939 ,6000 ,1044 -1,1067 -,6812 -8,559 32 ,000
Berat Badan -
Eksperimen (Posttest)
T-Test

Paired Samples Statistics

Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair Berat Badan -
6,633 33 1,2636 ,2200
1 Kontrol (Pretest)
Berat Badan -
7,339 33 1,0404 ,1811
Kontrol (Posttest)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Pair Berat Badan - Kontrol
1 (Pretest) & Berat Badan 33 ,811 ,000
- Kontrol (Posttest)

Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair Berat Badan - Kontrol
1 (Pretest) - Berat Badan -,7061 ,7395 ,1287 -,9683 -,4439 -5,485 32 ,000
- Kontrol (Posttest)
Mann-Whitney Test
Gain Skor
KPSP
Skor KPSP Skor KPSP (Posttest-
Kelompok (Pretest) (Posttest) Pretest)
Eksperimen Mean 9,03 9,64 ,61
Minimum 8 9 0
Maximum 10 10 1
N 33 33 33
Std. Deviation ,47 ,49 ,50
Kontrol Mean 9,00 9,21 ,21
Minimum 8 8 0
Maximum 10 10 1
N 33 33 33
Std. Deviation ,43 ,55 ,42
Total Mean 9,02 9,42 ,41
Minimum 8 8 0
Maximum 10 10 1
N 66 66 66
Std. Deviation ,45 ,56 ,50

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks


Skor KPSP (Pretest) Eksperimen 33 33,95 1120,50
Kontrol 33 33,05 1090,50
Total 66
Skor KPSP (Posttest) Eksperimen 33 39,86 1315,50
Kontrol 33 27,14 895,50
Total 66
Gain Skor KPSP Eksperimen 33 40,00 1320,00
(Posttest-Pretest) Kontrol 33 27,00 891,00
Total
66

Test Statisticsa

Gain Skor
KPSP
Skor KPSP Skor KPSP (Posttest-
(Pretest) (Posttest) Pretest)
Mann-Whitney U 529,500 334,500 330,000
Wilcoxon W 1090,500 895,500 891,000
Z -,278 -3,070 -3,230
Asymp. Sig. (2-tailed) ,781 ,002 ,001
a. Grouping Variable: Kelompok
NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Skor KPSP - Eksperimen Negative Ranks 0a ,00 ,00
(Posttest) - Skor KPSP - Positive Ranks 20b 10,50 210,00
Eksperimen (Pretest) Ties 13c
Total 33
a. Skor KPSP - Eksperimen (Posttest) < Skor KPSP - Eksperimen (Pretest)
b. Skor KPSP - Eksperimen (Posttest) > Skor KPSP - Eksperimen (Pretest)
c. Skor KPSP - Eksperimen (Posttest) = Skor KPSP - Eksperimen (Pretest)

Test Statisticsb

Skor KPSP -
Eksperimen
(Posttest) -
Skor KPSP -
Eksperimen
(Pretest)
Z -4,472a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Skor KPSP - Konrol Negative Ranks 0a ,00 ,00
(Posttest) - Skor KPSP Positive Ranks 7b 4,00 28,00
- Kontrol (Pretest) Ties 26c
Total 33
a. Skor KPSP - Konrol (Posttest) < Skor KPSP - Kontrol (Pretest)
b. Skor KPSP - Konrol (Posttest) > Skor KPSP - Kontrol (Pretest)
c. Skor KPSP - Konrol (Posttest) = Skor KPSP - Kontrol (Pretest)

Test Statisticsb

Skor KPSP
- Konrol
(Posttest) -
Skor KPSP
- Kontrol
(Pretest)
Z -2,646a
Asymp. Sig. (2-tailed) ,008
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Lampiran 11

DISTRIBUSI FREKUENSI
Berat Badan (Pretest) * Kelompok Crosstabulation

Kelompok
Eksperimen Kontrol Total
Berat Badan < 6 kg Count 9 8 17
(Pretest) % within Kelompok 27,3% 24,2% 25,8%
6 - 8,19 kg Count 24 22 46
% within Kelompok 72,7% 66,7% 69,7%
> 8,19 kg Count 0 3 3
% within Kelompok ,0% 9,1% 4,5%
Total Count 33 33 66
% within Kelompok 100,0% 100,0% 100,0%

Berat Badan (Posttest) * Kelompok Crosstabulation

Kelompok
Eksperimen Kontrol Total
Berat Badan < 6 kg Count 2 3 5
(Posttest) % within Kelompok 6,1% 9,1% 7,6%
6 - 8,19 kg Count 26 25 51
% within Kelompok 78,8% 75,8% 77,3%
> 8,19 kg Count 5 5 10
% within Kelompok 15,2% 15,2% 15,2%
Total Count 33 33 66
% within Kelompok 100,0% 100,0% 100,0%
Skor KPSP (Pretest) * Kelompok Crosstabulation

Kelompok
Eksperimen Kontrol Total
Skor KPSP Meragukan Count 3 3 6
(Pretest) % within Kelompok 9,1% 9,1% 9,1%
Sesuai Count 30 30 60
% within Kelompok 90,9% 90,9% 90,9%
Total Count 33 33 66
% within Kelompok 100,0% 100,0% 100,0%

Skor KPSP (Posttest) * Kelompok Crosstabulation

Kelompok
Eksperimen Kontrol Total
Skor KPSP Meragukan Count 0 2 2
(Posttest) % within Kelompok ,0% 6,1% 3,0%
Sesuai Count 33 31 64
% within Kelompok 100,0% 93,9% 97,0%
Total Count 33 33 66
% within Kelompok 100,0% 100,0% 100,0%

Anda mungkin juga menyukai