Disusun Oleh :
(Bd. Suprihatin, S. Tr. Keb) (Evi Pratami, SST., M. Kes ) (Dr.K.Kasiati,SPd, S.Tr.Keb, M.Kes)
NIP. 196803171993032002 NIP. 197905242002122001 NIP. 196404301985032003
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat- Nya yang diberikan kepada kita semua, sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Laporan Praktikum Lahan Asuhan Kebidanan pada
Pasangan Usia Subur dengan Rencana Kehamilan “ guna memenuhi Laporan
Praktikum Lahan Semester 3 dengan maksimal dan tepat waktu. Oleh karena itu
penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Astuti Setiyani, SST., M.Kes, selaku ketua jurusan Kebidanan Kampus
Surabaya Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya,
2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes, selaku Ketua Prodi Sarjana
Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya,
3. Dr. Klanting Kasiati, S.Pd, S. Tr. Keb., M. Kes. selaku Pembimbing
Pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya,
4. Evi Pratami, SST., M. Keb, selaku Pembimbing Pendidikan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya,
5. dr. Inensa Khoirul Harap, selaku Kepala Puskesmas Trosobo,
6. Bd. Suprihatin, S.Tr. Keb, selaku pembimbing lahan Puskesmas Trosobo
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
penyusun menyadari bahwa dalam Laporan Praktikum ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna makalah ini dapat tersusun lebih baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. 2
BAB I .................................................................................................................................. 6
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 6
1.2 Tujuan Umum ......................................................................................................... 6
1.3 Tujuan khusus ......................................................................................................... 6
BAB II ................................................................................................................................ 8
TINJAUAN TEORI .......................................................................................................... 8
2.1 Masa Prakonsepsi ................................................................................................... 8
2.1.1 Pengertian ............................................................................................................. 8
2.1.2 Pelayanan .............................................................................................................. 8
2.1.3 Tujuan ................................................................................................................... 9
2.1.4 Konseling .............................................................................................................. 9
2.2 Anemia ................................................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian ........................................................................................................... 10
2.2.2 Etiologi ................................................................................................................ 11
2.2.3 Manifestasi Klinis............................................................................................... 11
2.2.4 Pemeriksaan Penunjang .................................................................................... 13
2.2.5 Tanda dan gejala Anemia.................................................................................. 15
2.2.6 Penatalaksanaan ................................................................................................ 15
2.3 Konsep Asuhan Kebidanan .................................................................................. 16
2.3.1 Pengkajian Data ............................................................................................. 16
2.3.2 Diagnosa / Identifikasi Masalah.................................................................... 22
2.3.3 Diagnosa Potensial ......................................................................................... 23
2.3.4 Kebutuhan Tindakan Segera ........................................................................ 23
2. 3.5 Perencanaan ................................................................................................. 23
2.3.6 Pelaksanaan ................................................................................................... 24
BAB III............................................................................................................................. 25
TINJAUAN KASUS........................................................................................................ 25
BAB IV ............................................................................................................................. 31
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 31
4
PENUTUP ........................................................................................................................ 33
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 33
3.2. Saran ..................................................................................................................... 33
LAMPIRAN..................................................................................................................... 35
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil Penelitian menemukan bahwa karakteristik sampel dikelompokkan
berdasarkan usia berdasarkan usia ideal menikah dan usia reproduksi wanita.
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
mereka berusia antara 21 hingga 25 tahun. Akibatnya, masih ada wanita yang
belum menikah pada usia tertentu, hingga 10% sampel wanita menikah di bawah
kategori usia reproduksi ideal (21-25) dan 6,7% lebih muda. lebih tua. Kategori
usia reproduksi ideal (>35 tahun). Usia pra-kehamilan mungkin terkait dengan
tahap pra-kehamilan. "Sebelum" berarti sebelum, dan "konsepsi" berarti
pertemuan sel telur dan sperma, yang disebut pembuahan. Pra-kehamilan adalah
periode sebelum sel sperma bertemu dengan sel telur, atau sebelum pembuahan,
sebelum pembuahan. Sebelum merencanakan kehamilan, beberapa persiapan
diperlukan. Sejak remaja yaitu dengan menjaga kesehatan reproduksi, perlunya
pola makan yang seimbang, pola hidup yang sehat, dll. Kesehatan prakonsepsi
adalah kesehatan baik pada perempuan maupun laki-laki selama usia reproduktif
yakni usia yang masih dapat memiliki keturunan. Tujuan kesehatan prakonsepsi
adalah untuk mencapai ibu dan anak dalam kondisi sehat.
1.2 Tujuan Umum
Diperoleh pengalaman secara nyata bagi mahasiswa dalam memberikan
asuhan kebidanan pada pasangan usia subur dengan rencana kehamilan di
Puskesmas Trososbo Sidoarjo
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Masa Prakonsepsi
2.1.1 Pengertian
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum
terjadi pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita prakonsepsi
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi
seorang ibu. Kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak,
remaja, ataupun lanjut usia. Perbaikan kesehatan prakonsepsi berdampak
pada peningkatan kesehatan reproduksi dan dapat menurunkan resiko
pengeluaran biaya yang mungkin muncul karena masalah kesehatan
reproduksi. Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen utama
pelayanan kesehatan pada wanita usia subur. Prakonsepsi merupakan
penggabungan dua kata, yaitu pra yang berarti sebelum, konsepsi yang berarti
pertemuan sel telur wanita dan sel sperma pria. Prakonsepsi adalah masa
sebelum terjadi pertemuan sel telur atau diasumsikan sebagai wanita usia
subur yang siap menjadi seorang ibu.
2.1.2 Pelayanan
a. Kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan secara teratur (terjadwal)
2.1.3 Tujuan
tujuan pemberian perawatan pada masa prakonsepsi antara lain:
d. Mencegah bayi lahir mati, lahir premature, dan berat bayi lahir rendah
2.1.4 Konseling
1. Konseling yang diberikan adalah keterampilan hidup bersih dan sehat.
2. Konseling yang diberikan adalah tentang pelayanan kontrasepsi
3. Konseling yang diberikan adalah pedoman gizi seimbang
9
4. Konseling yang diberikan yaitu meminta untuk melakukan aktivitas
yang seimbang
2.2 Anemia
2.2.1 Pengertian
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb)
dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah salah satu
komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat
oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Oksigen
diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya. Kekurangan
oksigen dalam jaringan otak dan otot akan menyebabkan gejala antara lain
kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam melakukan aktivitas.
Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan membentuk sel
darah merah/eritrosit. Anemia merupakan suatu gejala yang harus dicari
penyebabnya dan penanggulangannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
2. Anemia defisiensi Terjadi karena kekurangan bahan baku pembuat sel darah
2. Anemia defisiensi
11
b. Anemia defisiensi asam folat
Tanda dan gejala pada anemia defisiensi asam folat sama dengan anemia
defisiensi besi. Anemia megaloblastic mungkin dapat ditemukan gejala
neurologis seperti gangguan kepribadian dan hilangnya daya ingat.
Gambaran darah seperti anemia pernisiosa tetapi kadar vitamin B 12 serum
normal dan asam folat serum rendah, biasanya kurang dari 3ng/ml.
3. Anemia hemotolik
Anemia ini bervariasi dari yang anemia ringan sampai dengan anemia yang
berat dan bisa mengancam jiwa. Keluhan pada anemia ini adalah fatigue dapat
terlihat bersama gagal jantung kongestif dan angina. Biasanya ditemukan
icterus dan spleno megali. Jika pasien mempunyai penyakit dasar seperti LES
atau Leukimia Limfositik Kronik, gambaran klinis pasien tersebut dapat
terlihat. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar HB yang bervariasi
dari ringan sampai berat.
c. Sferositosis herediter
12
lainnya mungkin mengalami anemia berat yang pucat, icterus, lesu dan
intoleransi aktivitas. Hasil hemolisis yaitu retikulositosis dan
hiperbirubinemia. Kadar Hb biasanya 6-10g/dL. Angka retikulositosis sering
meningkat sampai 6-20% dengan nilai 10%. Eritrosit pada apus darah tepi
berukuran bervariasi dan terdiri dari retikulosit polikromatofilik dan sferosis
d. Thalasemia
Anemia berat tipe mikrositik dengan limpa dan hepar yang membesar. Pada
anak biasanya disertai keadaan gizi yang buruk dan mukanya memperlihatkan
fasies mongoloid. Jumlah retikulosit dalam darah meningkat. Hasil
laboratorium thalasiemia ß HbF>90% tidak ada Hb A. Pada thalasiemia –a
anemianya tidak sampai memerlukan transfusi darah, mudah terjadi hemolisis
akut pada serangan infeksi berat, kadar 14 Hb 7-10g/dL, sediaan apus darah
tepi memperlihatkan tanda hipokromia yang nyata dengan anisositosis
(ukuran sel darah merah berbeda tidak seragam) dan poikilositosis (sel darah
merah berbeda bentuk karena abnormalitas).
4. Anemia Aplastik
Anemia aplastic biasanya khas dan bertahap ditandai oleh kelemahan, pucat,
sesak nafas pada saat latihan. Hasil laboratorium biasanya ditemukan
pansitopenia, sel darah merah normositik dan normokromik artinya ukuran
dan warnanya normal, pendarahan abnormal akibat trombositopenia
4) Pemeriksaan khusus
13
a. Pemeriksaan Penyaring
14
d) Anemia Aplastik: biopsy sumsum tulang Jika diperlukan
pemeriksaan non-hematologik tertentu seperti pemeriksaan faal hati,
faal ginjal, atau faal tiroid
1. Gejala umum pada anemia Gejala umum anemia disebut sindrom anemia.
Gejala umum anemia merupakan gejala yang timbul pada semua anemia
pada kadar hemoglobin yang sudah menurun di bawah nilai normal.
Gejala-gejala tersebut diklasifikasikan menurut organ yang terkena:
a. Sistem kardiovaskuler: lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak nafas,
saat beraktivitas, gagal jantung
b. Sistem saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang,
kelemahan otot, iritabilitasi, lesu, serta perasaan dingin pada
akstermitas
c. Sistem urogenital: gangguan haid dan libido menurun
d. Epitel: warna kulit pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit
menurun, rambut tipis dan halus
2. Gejala khas masing-masing anemia Gejala khas menjadi ciri dari masing-
masing jenis anemia adalah:
2.2.6 Penatalaksanaan
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat pemberian terapi pada
penderita anemia antara lain
a) Data subjektif
1. Identitas
2. Keluhan Utama
3. Data Kebidanan
a. Riwayat menstruasi
b. Riwayat Perkawinan
18
d. Riwayat Kehamilan Sekarang
e. Riwayat KB
f. Riwayat Kesehatan
h. Pola Pemenuhan
b) Data Objektif
20
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
21
c. Dada : Payudara tegang, hiperpigmentasi aerola
mammae, putting susu menonjol / masuk / datar, nafas teratur /
tidak, retraksi dinding dada / tidak, kolostrum sudah keluar /
tidak
3. Pemeriksaan Obstetri
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Diagnosa Kebidanan
22
Diagnosa yang di tegakkan dalam lingkup kebidanan pada kasus yang
ditemui dengan
1. Data Subjektif
2. Data objektif
b. Masalah
c. Kebutuhan
2. 3.5 Perencanaan
24
BAB III
TINJAUAN KASUS
1) Pengakajian : Ruang KIA
2) Pukul : 10.00
3) Oleh : Salwa Syarifatun Najah
a. Data Subjektif
Biodata Klien Biodata Calon Suami Klien
Nama : Ny. R Nama : Tn, R
Umur : 24 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Manajemen Pendidikan : S1 Manajemen
Alamat : Sidorogo RT 2 RW 06 Alamat : Banjaran RT 02 RW 04
Nomor tlp : 0858XXXXXXXX Nomor telp : 0821XXXXXXXX
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Karyawan
a. Keluhan
Utama : Klien mengatakan tidak memiliki keluhan
Tambahan : Klien mengatakan tidak memiliki keluhan tambahan
b. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 29 hari
lama haid : 7-9 hari
dismenorhe : Kadang kadang di awal menstruasi
banyak darah haid : ± 3 × / hari ganti pembalut
c. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan tidak sedang menderita penyakit seperti DM, Hipertensi,
Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan
HIV / AIDS. Klien juga tidak ingin menunda kehamilan. Pasien tidak ingin
menunda kehamilan
d. Riwayat penyakit dahulu
25
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti DM,
Hipertensi, Asma, Jantung, tidak memiliki alergi dan tidak pernah dirawat di
rumah sakit.
e. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti DM,
Hipertensi, Asma, Jantung, dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
f. Riwayat social ekonomi
Pendidikan terakhir : S1
Riwayat pekerjaan : Karyawan
Riwayat perilaku berisiko : Klien tidak pernah mengonsumsi NAPZA/
merokok
g. Sexual (activity sexual):
Klien mengatakan tidak pernah melakukan adanya perilaku sexual pranikah,
atau perilaku sexual berisiko, kemungkinan terjadi kehmilan, kemungkinan
risiko IMS, kemungkinan risiko sexual
h. Pernikahan
Klien mengatakan alasan memutuskan menikah karena kehendak pribadi dan
ini pertama kalinya menikah.
i. Detekti Dini Masalah Kesehatan Jiwa
b. Data Objektif
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Tanda tanda vital
1) Tekanan darah : 110/80
2) Nadi : 84 x / menit
3) Respirasi : 20x / menit
4) Suhu : 36,2 ̊C
26
5) BB : 60 cm
6) TB : 158 cm
7) LILA : 26 cm
8) IMT : 25 kg/m2
d). Pemeriksaan fisik
1) Kepala
a. Bentuk kepala : Normal, bulat, kecil, tidak ada benjolan dan simetris.
b. Posisi kepala : Tegak lurus dan di garis tengah tubuh.
c. Kulit kepala : Tidak ada luka dan tidak berbau.
d. Rambut kepala : Tidak berketombe, tidak rontok dan tidak kering
2) Wajah
a. Warna kulit : Putih dan terlihat segar.
b. Struktur wajah : Simetris dan sedikit berjerawat.
c. Ubun-ubun : Datar dan tidak ada nyeri saat ditekan.
3) Mata
a. Posisi mata : Simetris
b. Kondisi mata : Konjungtiva kemerahan dan sklera putih.
4) Hidung
a. Bentuk hidung : Normal, sedikit mancung.
b. Pengeluaran : Normal, tidak ada pengeluaran secret secara berlebihan
5) Telinga
a. Bentuk telinga : Normal, tidak lebar
b. Pengeluaran : Normal, tidak ada pengeluaran serumen berlebihan.
6) Mulut
a. Jumlah gigi : 32 buah
b. Warna gigi : Putih normal
c. Kondisi gigi : Tidak bergingsul dan ; rata kanan dan kiri.
7) Leher
a. Bentuk leher : Simetris, tidak ada lesi/peradangan leher.
27
b. Pergerakan : Normal, pergerakan leher mampu menoleh ke kanan dan
ke kiri serta ke atas dan ke bawah.
c. Kelenjar tiroid : Normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
8) Payudara
a. Bentuk payudara : Normal, sesuai usia klien.
b. Ukuran payudara: Normal, sesuai usia klien.
c. Kondisi payudara: Normal, tidak ada benjolan abnormal.
9) Abdomen
a. Bentuk perut : Simetris dan datar
b. Kondisi abdomen: Normal, tidak ada benjolan abnormal dan tidak ada
nyeri tekan.
10) Genetalia
a. Pengeluaran : Normal, tidak ada keluhan.
b. Tanda infeksi : Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi.
11) Anus
a. Kondisi anus : Normal, tidak ditemukan adanya kelainan.
b. Hemoroid : Normal,tidak ada pembengkakan atau tanda hemoroid pada
anus.
12) Ekstremitas
a. Atas : Pergerakan normal, tidak ada pembengkakan.
b. Bawah : Pergerakan normal, tidak ada pembengkakan.
a. Program terapi yang diperoleh
Pemberian Multivitamin dan mineral Laduni, dan tablet penambah darah
b. Pemeriksaan penunjang
(a). Hb : 10,4
(b). Golongan darah/ rhesus : AB+
(c). Pro/Red : -/-
(d) HBSAG :-
(e) PITC :-
(f) IMS :-
28
(g) PPT Test :-
C. Analisa
Ny. R calon pengantin dengan rencana kehamilan dengan Anemia Sedang.
d. Penatalaksanaan
(a). Menjelaskan hasil pemeriksaan dan menunjukkan hasil SRQ-20
Dijelaskan bahwa hasil dari SRQ-20 menunjukkan bahwa klien tidak
memiliki gangguan atau masalah kejiwaan.
Evaluasi : Klien memahami tentang kondisi kesehatannya dan memahami
hasil dari SRQ-20
(b). Menjelaskan mengenai Imunisasi TT, imunisasi varicella, dan imunisasi
MMR.
29
Meminta klien untuk makan sesuai dengan isi piringku, yaitu jumlah nutrisi
yang diperlukan dalam satu piring ialah karbohidrat dengan porsi 2/3 dari
½ piring, serta lauk pauk dengan porsi 1/3 dari ½ piring, dan juga setelah
makan atau sebelum makan disarankan agar tidak meminum teh atau kopi
karena kedua minuman tersebut dapat menyerap kandungan dalam
makanan. Cara pencucian sayur yang tepat yaitu sayur utuh dicuci lalu di
potong, bukan sayur di potong lalu di cuci, itu tujuannya agar zat zat yang
terkandung dalam sayur tidak hilang.
Evaluasi : Klien memahami makan sesuai dengan nutrisi , dan memahami
cara memasak yang telah dijelaskan.
(f). Kolab dengan ahli gizi dan dokter
Klien diminta untuk periksa ke ahli gizi untuk diberikan konseling dan ke
dokter untuk memeriksa Hb ulang
Evaluasi : Klien bersedia untuk kembali ke ahli gizi dan dokter
(g). Pemberian laduni
Klien diberikan multivitamin laduni dan diberikan tablet penambah darah
juga
Evaluasi : Klien bersedia untuk meminum multivitamin dan obat penambah
darah
(h). Pengobatan/terapi
Memberikan arahan untuk pengobatan/terapi apabila klien mengalami
merasa ada keluhan.
Evaluasi : Klien mengetahui maksud dari memelihara kesehatan secara
teratur dan segera memeriksakan diri apabila mengalami keluhan dan
membutuhkan pengobatan atau terapi..
30
BAB IV
PEMBAHASAN
Ny. R dengan usia 24 tahun merupakan calon pengantin yang ingin menikah
pada tanggal 22 Desember 2022. Klien dikaji dengan menggunakan cara mulai dari
pengumpulan data dasar dari data subjektif yakni identitas klien yang memiliki
pekerjaan sebagai Karyawan tidak memiliki keluhan dan ingin mengurus
kelengkapan nikah dan setelah menikah ingin segera memiliki anak. Pada riwayat
penyakit sekarang, dahulu, dan sekarang klien tidak ditemukan adanya kelainan
atau penyakit bawaan dan klien mengaku tidak pernah dirawat di rumah sakit.
Data Objektif dilakukan dengan pengkaji melakukan pemeriksaan secara
langsung kepada klien dengan pemeriksaan secara umum dibuktikan dengan
keadaan umum klien baik dengan tingkat kesadaran composmentis. Lalu berlanjut
pada pemeriksaan tanda-tanda vital mulai tekanan darah klien 110/80 mm/Hg
dengan kategori tekanan darah klien normal , nadi normal 84× / menit , suhu normal
36,2 ̊C, dengan respirasi juga normal 20 / menit. Hasilnya menunjukan bahwa
tanda-tanda vital klien dalam kondisi normal. Kemudian berlanjut pada
pemeriksaan antropometri menggunakan metode mengukur berat badan dan tinggi
badan klien yang memiliki hasil IMT 25 kg/m2 yakni merupakan kategori normal.
Pada bagian pemeriksaan fisik secara head to toe tidak ada keluhan ataupun
kelainan yang ditemukan oleh pengkaji dan klien juga mengatakan tidak ada
kelainan atau keluhan yang berlebihan yang dirasakan saat ini. Klien juga
mengatakan sedang tidak dalam program terapi. Pada bagian pemeriksaan
tambahan, data diambil berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh klien di
puskesmas trosobo dengan keterangan kadar Hb termasuk kategori agak rendah
yakni 10,4 g/dL. Dikarenakan Hb yang tergolong agak rendah klien diberikan tablet
penambah darah dan multivitamin laduni agar Hb bisa kembali normal.
Pemeriksaan tambahan lainnya yakni golongan darah dan hasil rhesus klien adalah
golongan darah B dengan rhesus positif, selanjutnya pemeriksaan protein urine nya
negatif dan pemeriksaan reduksi urine negatif, pemeriksaan HBSAG menunjukkan
negatif, pemeriksaan PITC menunjukkan negatif, pemeriksaan IMS menunjukkan
31
negatif, PP Test menunjukkan negatif, dari data penunjang yang diberikan, klien
dalam kondisi yang baik dan normal. Selanjutnya yaitu Menjelaskan hasil
pemeriksaan dan menunjukkan hasil SRQ-20 dan Klien memahami tentang kondisi
kesehatannya dan memahami hasil dari SRQ-20, Menjelaskan mengenai Imunisasi
TT, imunisasi varicella, dan imunisasi MMR lalu Klien mengatakan telah
melakukan imunisasi TT sebelum pernikahan dan memahami manfaat imunisasi
varicella dan MMR, Menjelaskan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu cuci
tangan dengan sabun dan air bersih, menggunakan air bersih, menggunakan jamban
sehat, memberantas jentik nyamuk, konsumsi buah dan sayur, melakukan aktivitas
fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah lalu klien mengetahui maksud dari
bagaimana melakukan pola hidup bersih dan sehat, Menjelaskan tentang Infeksi
Menular Seksual(IMS), dan menjelaskan tentang penggunaan alat kontrasepsi lalu
klien memahami cara menjaga kesehatana organ reprodukisnya, memahami Infeksi
Menukar Seksual, dan mengetahui penggunaan alat kontrasepsi, Meminta klien
untuk makan sesuai dengan isi piringku, yaitu jumlah nutrisi yang diperlukan dalam
satu piring ialah karbohidrat dengan porsi 2/3 dari ½ piring, serta lauk pauk dengan
porsi 1/3 dari ½ piring. Cara pencucian sayur yang tepat yaitu sayur utuh dicuci lalu
di potong, bukan sayur di potong lalu di cuci, itu tujuannya agar zat zat yang
terkandung dalam sayur tidak hilang lalu klien memahami makan sesuai dengan
nutrisi , dan memahami cara memasak yang telah dijelaskan, klien diminta untuk
periksa ke ahli gizi untuk diberikan konseling dan ke dokter untuk memeriksa Hb
ulang lalu klien bersedia untuk kembali ke ahli gizi dan dokter, klien diberikan
multivitamin laduni dan diberikan tablet penambah darah juga lalu bersedia untuk
meminum multivitamin dan obat penambah darah, Memberikan arahan untuk
pengobatan/terapi apabila klien mengalami merasa ada keluhan lalu klien
mengetahui maksud dari memelihara kesehatan secara teratur dan segera
memeriksakan diri apabila mengalami keluhan dan membutuhkan pengobatan atau
terapi..
32
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum
terjadi pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita prakonsepsi
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi
seorang ibu. Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah salah satu
komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat
oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.
Klien yang dikaji termasuk dalam Anemia Ringan, pertama Klien datang
ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah lalu saat
pemeriksaan Hb hasilnya adalah 10,4 g/dL. Hasil Hb tersebut tergolong
Anemia ringan sehingga klien diberikan tablet penambah darah dan
multivitamin dan mineral Laduni, pasien juga diberi KIE tentang Anemia,
dijelaskan juga mengenai makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh
dimakan saat anemia. Klien pun mendengarkan secara seksama dan dapat
mengulang KIE saat ditanya oleh pengkaji.
3.2. Saran
a. Bagi Klien
33
DAFTAR PUSTAKA
wahyuningsih, H. p. (2018). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan menyusui.
Badan Pendidikan sumber daya manusia kesehatan badan pengenmbangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan.
34
LAMPIRAN
Berikut merupakan hasil dari pengisian SRQ-20 oleh Ny. Y dengan total skor
3/20 dimana Ny. A tidak terkena gangguan atau masalah kejiwaan.
N Pertany Ya Tid
o aan a
k
1 Apakah anda sering menderita sakit kepala? ●
2 Apakah anda tidak nafsu makan? ●
3 Apakah anda sulit tidur? ●
4 Apakah anda mudah takut? ●
5 Apakah anda merasa tegang, cemas atau kuatir? ●
6 Apakah tangan anda gemetar? ●
7 Apakah pencernaan anda terganggu/ buruk? ●
8 Apakah anda sulit untuk berpikir jernih? ●
9 Apakah anda merasa tidak bahagia? ●
10 Apakah anda menangis lebih sering? ●
11 Apakah anda merasa sulit untuk menikmati kegiatan ●
sehari-hari?
12 Apakah anda sulit untuk mengambil keputusan? ●
13 Apakah pekerjaan anda sehari-hari terganggu? ●
14 Apakah anda tidak mampu melakukan hal-hal yang ●
bermanfaat dalam hidup?
15 Apakah anda kehilangan minat pada berbagai hal? ●
16 Apakah anda merasa tidak berharga? ●
17 Apakah anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri ●
hidup?
18 Apakah anda merasa lelah sepanjang waktu? ●
19 Apakah anda mengalami rasa tidak enak di perut? ●
20 Apakah anda mudah lelah? ●
35