Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM LAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI KOMPREHENSIF PADA


CALON PENGANTIN DENGAN ANEMIA SEDANG
DI PUSKESMAS TROSOBO
TANGGAL : 17 OKTOBER s/d 05 NOVEMBER 2022

Disusun Oleh :

Salwa Syarifatun Najah


P27824421040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
T.A 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Asuhan Kebidanan Pra Konsepsi Ini Dilaksanakan Di Puskesmas Trosobo


Periode Praktikum Tanggal 17 Oktober – 5 November 2022

Surabaya, November 2022

(Salwa Syarifatun Najah)


NIM. P27824421040

Pembimbing Lahan Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan

(Bd. Suprihatin, S. Tr. Keb) (Evi Pratami, SST., M. Kes ) (Dr.K.Kasiati,SPd, S.Tr.Keb, M.Kes)
NIP. 196803171993032002 NIP. 197905242002122001 NIP. 196404301985032003

Mengetahui,

Ketua Prodi Sarjana Terapan Kepala Ruangan


Kebidaan

(Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes) (dr. Inensa Khoirul Harap)


NIP. 196702061990032003 NIP. 198608292014021002

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat- Nya yang diberikan kepada kita semua, sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Laporan Praktikum Lahan Asuhan Kebidanan pada
Pasangan Usia Subur dengan Rencana Kehamilan “ guna memenuhi Laporan
Praktikum Lahan Semester 3 dengan maksimal dan tepat waktu. Oleh karena itu
penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Astuti Setiyani, SST., M.Kes, selaku ketua jurusan Kebidanan Kampus
Surabaya Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya,
2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes, selaku Ketua Prodi Sarjana
Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya,
3. Dr. Klanting Kasiati, S.Pd, S. Tr. Keb., M. Kes. selaku Pembimbing
Pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya,
4. Evi Pratami, SST., M. Keb, selaku Pembimbing Pendidikan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya,
5. dr. Inensa Khoirul Harap, selaku Kepala Puskesmas Trosobo,
6. Bd. Suprihatin, S.Tr. Keb, selaku pembimbing lahan Puskesmas Trosobo
7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
penyusun menyadari bahwa dalam Laporan Praktikum ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna makalah ini dapat tersusun lebih baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Sidoarjo, 25 Oktober 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. 2
BAB I .................................................................................................................................. 6
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 6
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 6
1.2 Tujuan Umum ......................................................................................................... 6
1.3 Tujuan khusus ......................................................................................................... 6
BAB II ................................................................................................................................ 8
TINJAUAN TEORI .......................................................................................................... 8
2.1 Masa Prakonsepsi ................................................................................................... 8
2.1.1 Pengertian ............................................................................................................. 8
2.1.2 Pelayanan .............................................................................................................. 8
2.1.3 Tujuan ................................................................................................................... 9
2.1.4 Konseling .............................................................................................................. 9
2.2 Anemia ................................................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian ........................................................................................................... 10
2.2.2 Etiologi ................................................................................................................ 11
2.2.3 Manifestasi Klinis............................................................................................... 11
2.2.4 Pemeriksaan Penunjang .................................................................................... 13
2.2.5 Tanda dan gejala Anemia.................................................................................. 15
2.2.6 Penatalaksanaan ................................................................................................ 15
2.3 Konsep Asuhan Kebidanan .................................................................................. 16
2.3.1 Pengkajian Data ............................................................................................. 16
2.3.2 Diagnosa / Identifikasi Masalah.................................................................... 22
2.3.3 Diagnosa Potensial ......................................................................................... 23
2.3.4 Kebutuhan Tindakan Segera ........................................................................ 23
2. 3.5 Perencanaan ................................................................................................. 23
2.3.6 Pelaksanaan ................................................................................................... 24
BAB III............................................................................................................................. 25
TINJAUAN KASUS........................................................................................................ 25
BAB IV ............................................................................................................................. 31
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 31
4
PENUTUP ........................................................................................................................ 33
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 33
3.2. Saran ..................................................................................................................... 33
LAMPIRAN..................................................................................................................... 35

5
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil Penelitian menemukan bahwa karakteristik sampel dikelompokkan
berdasarkan usia berdasarkan usia ideal menikah dan usia reproduksi wanita.
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
mereka berusia antara 21 hingga 25 tahun. Akibatnya, masih ada wanita yang
belum menikah pada usia tertentu, hingga 10% sampel wanita menikah di bawah
kategori usia reproduksi ideal (21-25) dan 6,7% lebih muda. lebih tua. Kategori
usia reproduksi ideal (>35 tahun). Usia pra-kehamilan mungkin terkait dengan
tahap pra-kehamilan. "Sebelum" berarti sebelum, dan "konsepsi" berarti
pertemuan sel telur dan sperma, yang disebut pembuahan. Pra-kehamilan adalah
periode sebelum sel sperma bertemu dengan sel telur, atau sebelum pembuahan,
sebelum pembuahan. Sebelum merencanakan kehamilan, beberapa persiapan
diperlukan. Sejak remaja yaitu dengan menjaga kesehatan reproduksi, perlunya
pola makan yang seimbang, pola hidup yang sehat, dll. Kesehatan prakonsepsi
adalah kesehatan baik pada perempuan maupun laki-laki selama usia reproduktif
yakni usia yang masih dapat memiliki keturunan. Tujuan kesehatan prakonsepsi
adalah untuk mencapai ibu dan anak dalam kondisi sehat.
1.2 Tujuan Umum
Diperoleh pengalaman secara nyata bagi mahasiswa dalam memberikan
asuhan kebidanan pada pasangan usia subur dengan rencana kehamilan di
Puskesmas Trososbo Sidoarjo

1.3 Tujuan khusus


1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Asuhan Kebidanan
Prakonsepsi pada Calon Pengantin.
2. Mahasiswa mampu melakukan interpretasi data dasar yang meliputi
diagnosa kebidanan, masalah, dan kebutuhan pada Asuhan Kebidanan
Prakonsepsi pada Calon Pengantin.
6
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tindakan segera pada Calon Pengantin.
4. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan tindakan Asuhan Kebidanan
Prakonsepsi pada Calon Pengantin.
5. Mahasiswa mampu melaksanakan perencanaan tindakan Asuhan
Kebidanan Prakonsepsi pada Calon Pengantin.
6. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil Asuhan Kebidanan Prakonsepsi
pada Calon Pengantin.
1.4 Lama praktik
Pelaksanaan praktik lahan Mahasiswa Semester III Prodi Sarjana Terapan
Kebidanan di Puskesmas Trososbo pada tanggal 17 Oktober 2022 sampai
dengan 05 November 2022.

7
BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Masa Prakonsepsi
2.1.1 Pengertian
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum
terjadi pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita prakonsepsi
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi
seorang ibu. Kebutuhan gizi pada masa ini berbeda dengan masa anak-anak,
remaja, ataupun lanjut usia. Perbaikan kesehatan prakonsepsi berdampak
pada peningkatan kesehatan reproduksi dan dapat menurunkan resiko
pengeluaran biaya yang mungkin muncul karena masalah kesehatan
reproduksi. Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen utama
pelayanan kesehatan pada wanita usia subur. Prakonsepsi merupakan
penggabungan dua kata, yaitu pra yang berarti sebelum, konsepsi yang berarti
pertemuan sel telur wanita dan sel sperma pria. Prakonsepsi adalah masa
sebelum terjadi pertemuan sel telur atau diasumsikan sebagai wanita usia
subur yang siap menjadi seorang ibu.

2.1.2 Pelayanan
a. Kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan secara teratur (terjadwal)

b. Pemberian edukasi terkait kesehatan prakonsepsi dan kehamilan seperti


skrining berat badan, vaksinasi, status zat besi dan asam folat, pengkajian
konsumsi alkohol, dan riwayat penyakit.

c. Pemberian konseling terkait modifikasi kebiasaan individu skrining


kesehatan prakonsepsi dapat dilakukan dengan menggunakan formulir
untuk mempermudah mendapatkan data. Point-point yang dapat
dicantumkan dalam formulir tersebut antara lain riwayat diet, aktivitas
fisik, pola hidup, riwayat kesehatan individu dan keluarga, obat-obatan
yang dikonsumsi, riwayat kesehatan seperti pola menstruasi, faktor
genetik, dan lingkungan.
8
skrining pranikah atau disebut juga perawatan prakonsepsi adalah
serangkaian intervensi yang bertujuan mengidentifikasi dan memodifikasi
resiko biomedis, perilaku, dan sosial yang berkaitan dengan kesehatan
wanita serta hasil kehamilan nantinya. Skrining prakonsepsi dilakukan
sebagai langkah pertama untuk memastikan kesehatan calon ibu serta calon
anak sedini mungkin, bahkan sebelum proses pembuahan terjadi. yang
termasuk dalam perawatan masa 11 prakonsepsi yaitu pada masa sebelum
prakonsepsi dan masa antara konsepsi yang dapat dimulai dalam jangka
waktu dua tahun sebelum konsepsi.

2.1.3 Tujuan
tujuan pemberian perawatan pada masa prakonsepsi antara lain:

a. Mengurangi angka kematian ibu dan anak

b. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

c. Mencegah komplikasi selama kehamilan dan persalinan

d. Mencegah bayi lahir mati, lahir premature, dan berat bayi lahir rendah

e. Mencegah bayi lahir cacat

f. Mencegah infeksi neonatal

g. Mencegah berat badan rendah dan stunting

h. Mencegah penularan vertikal HIV/IMS

i. Menurunkan resiko beberapa bentuk kangker pada anak

j. Menurunkan resiko diabetes tipe 2 dan kardiovaskuler penyakit


dikemudian hari.

2.1.4 Konseling
1. Konseling yang diberikan adalah keterampilan hidup bersih dan sehat.
2. Konseling yang diberikan adalah tentang pelayanan kontrasepsi
3. Konseling yang diberikan adalah pedoman gizi seimbang
9
4. Konseling yang diberikan yaitu meminta untuk melakukan aktivitas
yang seimbang
2.2 Anemia
2.2.1 Pengertian
Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb)
dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah salah satu
komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat
oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh. Oksigen
diperlukan oleh jaringan tubuh untuk melakukan fungsinya. Kekurangan
oksigen dalam jaringan otak dan otot akan menyebabkan gejala antara lain
kurangnya konsentrasi dan kurang bugar dalam melakukan aktivitas.
Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan membentuk sel
darah merah/eritrosit. Anemia merupakan suatu gejala yang harus dicari
penyebabnya dan penanggulangannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya.

Kriteria Anemia berdasarkan WHO

Kriteria Kadar Hemoglobin


Non Anemia Anemia Anemia Anemia
ringan sedang berat
Laki dewasa > 13 11,0 – 12,9 8,0 – 10,9 < 8,0
Perempuan > 12 11.0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
dewasa tak
hamil
Perempuan > 11 10.0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Hamil
Anak usia 6 > 12 11.0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
– 14 tahun
Anak usia 6 > 11 10.0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
bulan – 5
tahun
10
2.2.2 Etiologi
Jenis anemia berdasarkan penyebabnya yaitu

1. Anemia pasca pendarahan Terjadi akibat pendarahan massif seperti


kecelakaan, operasi dan persalinan dengan pendarahan

2. Anemia defisiensi Terjadi karena kekurangan bahan baku pembuat sel darah

3. Anemia hematolik Terjadi karena penghancuran sel darah merah yang


berlebihan

4. Anemia Aplastik Terjadi karena terhentinya pembuatan sel darah sumsum


tulang atau kerusakan sumsung tulang.

2.2.3 Manifestasi Klinis


Manifestasi klinis berdasarkan jenis anemia yaitu:

1. Anemia karena pendarahan


Pendarahan akut merupakan akibat kehilangan darah lebih cepat terjadi
karena reflek kardiovaskuler fisiologis berupa kontraksi arteriola,
pengurangan aliran darah. Gejala yang timbul tergantung cepat dan
banyaknya darah yang hilang dan tubuh masih dapat melakukan
kompensasi. Kehilangan darah sebanyak 12-15% akan tampak gejala pucat,
takikardi, tekanan darah rendah atau normal.

2. Anemia defisiensi

a. Anemia defisiensi besi (DB)

Pucat merupakan tanda yang paling sering, bila hemoglobin menurun


sampai 5g/dl iritabilitas dan anorexia, takikardi dan bising usus menurun.
Pada kasus berat akan mengakibatkan perubahan pada kulit dan mukosa
yang progresif seperti lidah yang halus, terdapat tanda-tanda malnutrisi.
Hasil laboratorium hemoglobin 6-10g/dl, trombositosis (600.000-
1.000.000)

11
b. Anemia defisiensi asam folat

Tanda dan gejala pada anemia defisiensi asam folat sama dengan anemia
defisiensi besi. Anemia megaloblastic mungkin dapat ditemukan gejala
neurologis seperti gangguan kepribadian dan hilangnya daya ingat.
Gambaran darah seperti anemia pernisiosa tetapi kadar vitamin B 12 serum
normal dan asam folat serum rendah, biasanya kurang dari 3ng/ml.

3. Anemia hemotolik

a. Anemia hemotolik autoimun

Anemia ini bervariasi dari yang anemia ringan sampai dengan anemia yang
berat dan bisa mengancam jiwa. Keluhan pada anemia ini adalah fatigue dapat
terlihat bersama gagal jantung kongestif dan angina. Biasanya ditemukan
icterus dan spleno megali. Jika pasien mempunyai penyakit dasar seperti LES
atau Leukimia Limfositik Kronik, gambaran klinis pasien tersebut dapat
terlihat. Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar HB yang bervariasi
dari ringan sampai berat.

b. Anemia hemotolik kekurangan enzim

Manifestasi klinik beragam mulai beragam mulai dari anemia hematolik


neonatus berat sampai ringan, hemolisis yang terkompensasi dengan baik dan
tampak pertama pada dewasa. Polikromatofilia dan mikrositosis ringan
menggambarkan angka kenaikan retikulosit. Manifestasi klinis sangat
beragam tergantung dari jenis kekurangan enzim, defisiensi enzim glutation
reductase kadang disertai trombopenia dan leukopenia disertai kelainan
neurologis.

c. Sferositosis herediter

Sferositosis herediter menyebabkan penyakit hematolik pada bayi baru lahir


dan tampak dengan anemia dan hyperbilirubinemia yang cukup berat.
Sebagian penderita tidak terdapat gejala sampai dewasa sedangkan sebagian

12
lainnya mungkin mengalami anemia berat yang pucat, icterus, lesu dan
intoleransi aktivitas. Hasil hemolisis yaitu retikulositosis dan
hiperbirubinemia. Kadar Hb biasanya 6-10g/dL. Angka retikulositosis sering
meningkat sampai 6-20% dengan nilai 10%. Eritrosit pada apus darah tepi
berukuran bervariasi dan terdiri dari retikulosit polikromatofilik dan sferosis

d. Thalasemia

Anemia berat tipe mikrositik dengan limpa dan hepar yang membesar. Pada
anak biasanya disertai keadaan gizi yang buruk dan mukanya memperlihatkan
fasies mongoloid. Jumlah retikulosit dalam darah meningkat. Hasil
laboratorium thalasiemia ß HbF>90% tidak ada Hb A. Pada thalasiemia –a
anemianya tidak sampai memerlukan transfusi darah, mudah terjadi hemolisis
akut pada serangan infeksi berat, kadar 14 Hb 7-10g/dL, sediaan apus darah
tepi memperlihatkan tanda hipokromia yang nyata dengan anisositosis
(ukuran sel darah merah berbeda tidak seragam) dan poikilositosis (sel darah
merah berbeda bentuk karena abnormalitas).

4. Anemia Aplastik

Anemia aplastic biasanya khas dan bertahap ditandai oleh kelemahan, pucat,
sesak nafas pada saat latihan. Hasil laboratorium biasanya ditemukan
pansitopenia, sel darah merah normositik dan normokromik artinya ukuran
dan warnanya normal, pendarahan abnormal akibat trombositopenia

2.2.4 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan laboratorium adalah penunjang diagnostic dalam menentukan
diagnosa anemia. Pemeriksaan ini terdiri dari beberapa pemeriksaan yaitu:

1) Pemeriksaan penyaring (sceening test)

2) Pemeriksaan darah seri anemia

3) Pemeriksaan sumsum tulang

4) Pemeriksaan khusus
13
a. Pemeriksaan Penyaring

Pemeriksaan penyaring pada anemia terdiri dari pengukuran kadar


hemoglobin, hapusan darah tepi, indeks eritrosit. Dari pemeriksaan ini
dapat dipastikan adanya anemia serta jenis morfologik anemia, dan sangat
berguna untuk menentukan diagnosis lebih lanjut.

b. Pemeriksaan darah seri anemia

Pemeriksaan darah seri anemia terdiri dari hitungan trombosit, leukosit,


laju endap darah dan hitungan retikulosit. Automatic hematology analyzer
yang dapat memberikan presisi hasil lebih baik.

c. Pemeriksaan sumsum tulang

Pemeriksaan sumsung tulang memberikan informasi mengenai keadaan


sistem hematopoiesis. Pemeriksaan ini dibutuhkan untuk menentukan
diagnosis definitif pada beberapa jenis anemia. Pemeriksaan sumsung
tulang diperlukan untuk diagnosis anemia aplastic, anemia megaloblastic
serta kelainan hematologic.

d. Pemeriksaan khusus Pemeriksaan ini hanya dikerjakan atas indikasi


khusus, seperti pada:

a) Anemia defisiensi besi: serum, TIBC (total iron binding capacity),


reseptor transferrin, protoporfirin eritrosit, saturasi transferrin dan
pengecatan besi pada sumsum tulang

b) Anemia megalobastik: Folat serum, tes supresi deoksiuridin, vitamin


B12 serum dan test schilling

c) Anemia hemolitik: test comb, elektroforesis hemoglobin, bilirubin


serum

14
d) Anemia Aplastik: biopsy sumsum tulang Jika diperlukan
pemeriksaan non-hematologik tertentu seperti pemeriksaan faal hati,
faal ginjal, atau faal tiroid

2.2.5 Tanda dan gejala Anemia


tanda dan gejala anemia yaitu:

1. Gejala umum pada anemia Gejala umum anemia disebut sindrom anemia.
Gejala umum anemia merupakan gejala yang timbul pada semua anemia
pada kadar hemoglobin yang sudah menurun di bawah nilai normal.
Gejala-gejala tersebut diklasifikasikan menurut organ yang terkena:
a. Sistem kardiovaskuler: lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak nafas,
saat beraktivitas, gagal jantung
b. Sistem saraf: sakit kepala, pusing, telinga mendenging, mata berkunang,
kelemahan otot, iritabilitasi, lesu, serta perasaan dingin pada
akstermitas
c. Sistem urogenital: gangguan haid dan libido menurun
d. Epitel: warna kulit pucat pada kulit dan mukosa, elastisitas kulit
menurun, rambut tipis dan halus

2. Gejala khas masing-masing anemia Gejala khas menjadi ciri dari masing-
masing jenis anemia adalah:

a. Anemia defisiensi besi: disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis

b. Anemia defisiensi asam folat: lidah merah

c. Anemia hemolitik: icterus dan hepatosplenomegaly

d. Anemia aplastic: pendarahan kulit atau mukosa dan tanda infeksi.

2.2.6 Penatalaksanaan
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat pemberian terapi pada
penderita anemia antara lain

a. Pengobatan diberikan berdasarkan hasil diagnose yang telah ditegakkan


15
b. Pemberian hematinik (obat yang membantu proses pembentukan sel darah
merah) tidak dianjurkan untuk pemberian tanpa indikasi yang jelas

c. Pengobatan anemia dapat berupa sebagai:

• Terapi untuk keadaan darurat misalnya pendarahan akut akibat anemia


aplastic yang mengancam jiwa atau anemia pasca pendarahan akut yang
disertai dengan gangguan hemodinamik.

• Terapi suportif, memberikan makan gizi seimbang terutama


mengandung kadar besi yang tinggi yang bersumber dari hewani yaitu hati,
limfa, daging dan dari nabati yaitu bayam, kacangkacangan.

• Terapi untuk khusus untuk masing-masing jenis anemia

• Terapi kausal untuk mengobati penyakit dasar yang menjadi penyebab


anemia tersebut

d. Dalam keadaan diagnose akurat tidak dapat ditegakkan, terpaksa


memberikan terapi percobaan ex juvantivus. Kita harus melakukan
pemantauan yang ketat pada respon terapi dan perubahan perjalanan penyakit
danmelakukan evaluasi tentang kemungkinan perubahan diagnosis

e. Transfusi darah diberikan pada anemia setelah pendarahan akut dengan


tanda-tanda gangguan hemodinamik. Pada anemia kronik transfusi hanya
diberikan jika anemia bersifat adanya ancaman payah jantung diberikan
packed red cell jangan whole blood. Anemia kronik sering dijumpai
peningkatan volume darah oleh karena itu transfusi darah harus diberikan
tetesan secara pelan. Dapat juga diberikan diuretika kerja cepat misalnya
furosemide sebelum transfusi.

2.3 Konsep Asuhan Kebidanan


2.3.1 Pengkajian Data

Pengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi


keadaan pasien. Data ini termasuk riwayat kesehatan dan pemeriksaan
16
fisik. Data yang dikumpulkan meliputi data subjektif dan data objektif
serta data penunjang, bila ada data

a) Data subjektif

Merupakan data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat


situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh
tenaga kesehatan secara indenpenden tetapi melalui situasi
komunikasi dan suatu system interaksi meliputi :

1. Identitas

Nama : Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama


panggilan sehari-hari agar tidak salah dalam
memberikan tindakan, untuk mengenali
pasien

Umur : Ditulis dalam tahun, untuk mengetahui


resiko kehamilan akibat usia terlalu muda/tua

Suku/bangsa : Berpengaruh pada adat dan kebiasaaN

Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien,


mempermudah untuk mengarahkan dalam
beribadah dan memberikan motivasi sesuai
agama yang dianut

Pekerjaan : Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi


suatu keluarga karna mempengaruhi
pemenuhan gizi dan tingkat aktivitas fisik
pasien

Pendidikan : Untuk mempermudah petugas dalam


memberikan konseling
17
Alamat : Mengetahui tempat tinggal dan
mempermudah pemantauan bila
diperlukan.

2. Keluhan Utama

Digunakan untuk mengetahui keluhan keluhan yang dirasakan


saat pemeriksaan, dalam keadaan normal ibu akan mengalami
mual, muntah dan sering kencing

3. Data Kebidanan

a. Riwayat menstruasi

Dikaji untuk mengetahui menarche, haid teratu atau tidak,


siklus, sifat, konsistensi, volume, dismenore atau tidak yang
dapat digunakan sebagai dasar perhitungan tanggal kehamilan
dan perkiraan persalinan (Sulistyawati, 2014)

b. Riwayat Perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan dan berapa kali ibu


menikah, lama pernikahan dan jumlah anak

c. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu

1. Kehamilan : Untuk mengetahui umur kehamilan

2. Persalinan : Spontan atau bantuan, aterm atau premature,


ada komplikasi atau tidak, penolong persalinan dan tempat
persalinan

3. Nifas : Untuk mengetahui hasil akhir persalinan,


abortus / hidup , ada komplikasi atau tidak

18
d. Riwayat Kehamilan Sekarang

Dikaji untuk mengetahui sejak kapan gerak janin mulai


dirasakan, obat/suplemen yang pernah dikonsumsi ibu selama
kehamilan, perilaku yang membahayakan kehamian /
kebiasaan buruk seperti, minum jamu

e. Riwayat KB

Untuk mengetahui Apakah ibu ikut KB , KB apa yang


digunakan, berapa lama penggunaan, efek samping KB
tersebut, metode KB yang pernah dipakai sehingga dapat
diketahui jarak kehamilannya.

f. Riwayat Kesehatan

1. Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang

Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang


sedang diderita dan pengobatannya apa yang pernah atau
sedang diderita karena berpengaruh tpada perkembangan
janin

2. Riwayat penyakit / kesehatan keluarga.

Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama


penyakit keluarga yang menahun menular dan menurun
seperti, hepatitis, hipertensi, jantung, diabetes dan TBC

g. Riwayat Psikososial, Spiritual, Ekonomi

Respons keluarga sangat penting untuk kenyamanan


psikologis ibu, adanya respons positif dari keluarga terhadap
kehamilan akan mempercepat proses adaptasi ibu dalam
menerima perannya. Apabila respon keluarga baik dapat
19
mempermudah melibatkannya dalam asuhan pada ibu, tetapi
apabila sebaliknya maka harus didapatkan beberapa alternatif
solusi mengenai hal yang menyebabkan respon negatif dari
keluarga

h. Pola Pemenuhan

1. Nutrisi : Untuk Mengetahui intake dan nafsu makan


sebelum maupun selama ibu hamil apakah ada pantangan
makanan selama hamil

2. Aktivitas : Wanita hamil boleh bekerja yang sifatnya


tidak melelahkan dan tidak menganggu

3. Istirahat : Untuk mengetahui pola istirahat dan tidur


dan Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode
istirahat terutama saat hamil tua

4. Eliminasi : Untuk mengetahui kebiasaan BAB/BAK ibu


selama hamil meliputi frekuensi, keadaan dan keluhan.
Pada ibu hamil trimester awal dan akhir sering mengeluh
BAK ini dikarenakan gangguan fungsi kandung kemih
akibat pendarahan vasikuler. Berhubungan dengan
hormonal

5. Personal Hygiene : Untuk mengetahui pola kebersihan ibu


merawat gigi, payudara, menjaga kebersihan genotalia,
kuku, kulit pakaian (bagaimana iu menjaga kebersihan diri)

b) Data Objektif

Data yang sesungguhnya dapat di observasi dan diliat oleh tenaga


kesehatan

20
1. Pemeriksaan Umum

• Keadaan Umum :Baik / Cukup / Lemah

• Kesadaran :Composmentis / Somnoien /Apatis / Sopor /


Koma

• Tekanan Darah :60/90–140/90 MmHg Batas normal 120/80


MmHg untuk mengetahui hipertensi dan hipotensi

• Nadi :60-80 kcui/menit. Untuk mengetahui


brodikardi dan takikardi

• Temperatur :Normal 16-24x/menit

2. Pemeriksaan Fisik

Yaitu pemeriksaan klien dari ujung rambut sampai ujung kaki

a. Kepala :

• Rambut : Mudah rontok / tidak, bersih / tidak

• Muka : Pucat / tidak, adoma / tidak, cloasma


gravidarum / tidak

• Mata : Sklera putih/tidak / pendarahan / tidak,


konjungtiva palpebra merah muda / pucat

• Hidung : Ada polip / tidak dan bersih/tidak

• Telinga : Bersih / tidak

• Mulut : Adakah stomatitis, karies / tidak, bersih /


tidak

b. Leher : Adakah ada pembesaran kelenjar tiroid,


limfe atau tidak, ada pembesaran vena jugularis atau tidak

21
c. Dada : Payudara tegang, hiperpigmentasi aerola
mammae, putting susu menonjol / masuk / datar, nafas teratur /
tidak, retraksi dinding dada / tidak, kolostrum sudah keluar /
tidak

d. Abdomen : Striae Lividae ada / tidak, Linea nigra ada /


tidak, ada bekas operasi sc / tidak, leopod I – IV

e. Genetalia : Bersih / tidak, varises / tidak, nyeri tekan /


tidak

3. Pemeriksaan Obstetri

• Inspeksi : Melalui pengamatan langsung bidan

• Palpasi : Menggunakan indera peraba, cara pemeriksaan


dengan leopad ( I – IV )

• Auskultasi : Pemeriksaan dengan menggunakan


funandoskop ataupun dopler

• Perkusi : Dengan mengetuk bagian tubuh tertentu dangan


atau tanpa alat bantu

4. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium ( darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan,


haemogoblin dan USG )

2.3.2 Diagnosa / Identifikasi Masalah

Diagnosa dan masalah yang spesifik dapa dirumuskan dengan


menginterpretasikan data dasar yang sudah dapat dirumuskan dengan
menginterpretasikan data dasar yang sudah dikumpulkan

a. Diagnosa Kebidanan

22
Diagnosa yang di tegakkan dalam lingkup kebidanan pada kasus yang
ditemui dengan

1. Data Subjektif

2. Data objektif

b. Masalah

Hal yang berkaitan dengan pengalaman pasien yang di tentukan dari


hasil pengkajian atau yang menyertai diagnose sesuai dengan keadaan
pasien

c. Kebutuhan

Hal yang dibutuhkan pasien dan belum teridentifikasi dalam diagnose


dan masalah yang didapat dengan analisa data

2.3.3 Diagnosa Potensial

Suatu langkah mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial


berdasarkan diagnose masalah yang sudah diidentifikasi. Pada langkah ini
dibutuhkan antisipasi, pencegahan dilakukan apabila memungkinkan,
sambil mengamati pasien

2.3.4 Kebutuhan Tindakan Segera

Melalui konsultasi dan kolaborasi ( dengan kesehatan lain berdasarkan


kondisi klien ) dapat ditetapkan kenutuhan terhadap tindakan, segera.

2. 3.5 Perencanaan

Tahap rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh dengan tepat dan


berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah sebelumnya. Asuhan ini
harus rasional dan benar benar valid berdasarkan pengesahan dan teori
terkini
23
2.3.6 Pelaksanaan

Rencana asuhan menyeluruh dilakukan secara rutin (efisien dan aman )


yang dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh bidan atau
sebagian lagi.

24
BAB III

TINJAUAN KASUS
1) Pengakajian : Ruang KIA
2) Pukul : 10.00
3) Oleh : Salwa Syarifatun Najah
a. Data Subjektif
Biodata Klien Biodata Calon Suami Klien
Nama : Ny. R Nama : Tn, R
Umur : 24 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Manajemen Pendidikan : S1 Manajemen
Alamat : Sidorogo RT 2 RW 06 Alamat : Banjaran RT 02 RW 04
Nomor tlp : 0858XXXXXXXX Nomor telp : 0821XXXXXXXX
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Karyawan
a. Keluhan
Utama : Klien mengatakan tidak memiliki keluhan
Tambahan : Klien mengatakan tidak memiliki keluhan tambahan
b. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 29 hari
lama haid : 7-9 hari
dismenorhe : Kadang kadang di awal menstruasi
banyak darah haid : ± 3 × / hari ganti pembalut
c. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan tidak sedang menderita penyakit seperti DM, Hipertensi,
Asma, Jantung, dan tidak ada penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, dan
HIV / AIDS. Klien juga tidak ingin menunda kehamilan. Pasien tidak ingin
menunda kehamilan
d. Riwayat penyakit dahulu

25
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti DM,
Hipertensi, Asma, Jantung, tidak memiliki alergi dan tidak pernah dirawat di
rumah sakit.
e. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti DM,
Hipertensi, Asma, Jantung, dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
f. Riwayat social ekonomi
Pendidikan terakhir : S1
Riwayat pekerjaan : Karyawan
Riwayat perilaku berisiko : Klien tidak pernah mengonsumsi NAPZA/
merokok
g. Sexual (activity sexual):
Klien mengatakan tidak pernah melakukan adanya perilaku sexual pranikah,
atau perilaku sexual berisiko, kemungkinan terjadi kehmilan, kemungkinan
risiko IMS, kemungkinan risiko sexual
h. Pernikahan
Klien mengatakan alasan memutuskan menikah karena kehendak pribadi dan
ini pertama kalinya menikah.
i. Detekti Dini Masalah Kesehatan Jiwa

Deteksi dini masalah Kesehatan jiwa menggunakan instrument SRQ-20 (Self


Reporting Questionnaire) yang terdiri dari 20 pertanyaan.

b. Data Objektif
a) Keadaan umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Tanda tanda vital
1) Tekanan darah : 110/80
2) Nadi : 84 x / menit
3) Respirasi : 20x / menit
4) Suhu : 36,2 ̊C

26
5) BB : 60 cm
6) TB : 158 cm
7) LILA : 26 cm
8) IMT : 25 kg/m2
d). Pemeriksaan fisik
1) Kepala
a. Bentuk kepala : Normal, bulat, kecil, tidak ada benjolan dan simetris.
b. Posisi kepala : Tegak lurus dan di garis tengah tubuh.
c. Kulit kepala : Tidak ada luka dan tidak berbau.
d. Rambut kepala : Tidak berketombe, tidak rontok dan tidak kering
2) Wajah
a. Warna kulit : Putih dan terlihat segar.
b. Struktur wajah : Simetris dan sedikit berjerawat.
c. Ubun-ubun : Datar dan tidak ada nyeri saat ditekan.
3) Mata
a. Posisi mata : Simetris
b. Kondisi mata : Konjungtiva kemerahan dan sklera putih.
4) Hidung
a. Bentuk hidung : Normal, sedikit mancung.
b. Pengeluaran : Normal, tidak ada pengeluaran secret secara berlebihan
5) Telinga
a. Bentuk telinga : Normal, tidak lebar
b. Pengeluaran : Normal, tidak ada pengeluaran serumen berlebihan.
6) Mulut
a. Jumlah gigi : 32 buah
b. Warna gigi : Putih normal
c. Kondisi gigi : Tidak bergingsul dan ; rata kanan dan kiri.
7) Leher
a. Bentuk leher : Simetris, tidak ada lesi/peradangan leher.

27
b. Pergerakan : Normal, pergerakan leher mampu menoleh ke kanan dan
ke kiri serta ke atas dan ke bawah.
c. Kelenjar tiroid : Normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
8) Payudara
a. Bentuk payudara : Normal, sesuai usia klien.
b. Ukuran payudara: Normal, sesuai usia klien.
c. Kondisi payudara: Normal, tidak ada benjolan abnormal.
9) Abdomen
a. Bentuk perut : Simetris dan datar
b. Kondisi abdomen: Normal, tidak ada benjolan abnormal dan tidak ada
nyeri tekan.
10) Genetalia
a. Pengeluaran : Normal, tidak ada keluhan.
b. Tanda infeksi : Tidak ditemukan tanda-tanda infeksi.
11) Anus
a. Kondisi anus : Normal, tidak ditemukan adanya kelainan.
b. Hemoroid : Normal,tidak ada pembengkakan atau tanda hemoroid pada
anus.
12) Ekstremitas
a. Atas : Pergerakan normal, tidak ada pembengkakan.
b. Bawah : Pergerakan normal, tidak ada pembengkakan.
a. Program terapi yang diperoleh
Pemberian Multivitamin dan mineral Laduni, dan tablet penambah darah
b. Pemeriksaan penunjang
(a). Hb : 10,4
(b). Golongan darah/ rhesus : AB+
(c). Pro/Red : -/-
(d) HBSAG :-
(e) PITC :-
(f) IMS :-

28
(g) PPT Test :-
C. Analisa
Ny. R calon pengantin dengan rencana kehamilan dengan Anemia Sedang.
d. Penatalaksanaan
(a). Menjelaskan hasil pemeriksaan dan menunjukkan hasil SRQ-20
Dijelaskan bahwa hasil dari SRQ-20 menunjukkan bahwa klien tidak
memiliki gangguan atau masalah kejiwaan.
Evaluasi : Klien memahami tentang kondisi kesehatannya dan memahami
hasil dari SRQ-20
(b). Menjelaskan mengenai Imunisasi TT, imunisasi varicella, dan imunisasi
MMR.

Evaluasi : Klien mengatakan telah melakukan imunisasi TT sebelum


pernikahan guna meningkatkan kekebalan tubuh dari infeksi tetanus. Dan
memahami manfaat imunisasi varicella dan MMR.

(c). Memberikan KIE tentang PHBS


Menjelaskan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu cuci tangan dengan
sabun dan air bersih, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat,
memberantas jentik nyamuk, konsumsi buah dan sayur, melakukan aktivitas
fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah .
Evaluasi : Klien mengetahui maksud dari bagaimana melakukan pola hidup
bersih dan sehat.
(d). Memberikan KIE tentang kesehatan reproduksi
Menjelaskan tentang Infeksi Menular Seksual (IMS), dan menjelaskan
tentang penggunaan alat kontrasepsi
Evaluasi : Klien memahami cara menjaga kesehatana organ reprodukisnya,
memahami Infeksi Menukar Seksual, dan mengetahui penggunaan alat
kontrasepsi
(e). Memberikan KIE tentang nutrisi

29
Meminta klien untuk makan sesuai dengan isi piringku, yaitu jumlah nutrisi
yang diperlukan dalam satu piring ialah karbohidrat dengan porsi 2/3 dari
½ piring, serta lauk pauk dengan porsi 1/3 dari ½ piring, dan juga setelah
makan atau sebelum makan disarankan agar tidak meminum teh atau kopi
karena kedua minuman tersebut dapat menyerap kandungan dalam
makanan. Cara pencucian sayur yang tepat yaitu sayur utuh dicuci lalu di
potong, bukan sayur di potong lalu di cuci, itu tujuannya agar zat zat yang
terkandung dalam sayur tidak hilang.
Evaluasi : Klien memahami makan sesuai dengan nutrisi , dan memahami
cara memasak yang telah dijelaskan.
(f). Kolab dengan ahli gizi dan dokter
Klien diminta untuk periksa ke ahli gizi untuk diberikan konseling dan ke
dokter untuk memeriksa Hb ulang
Evaluasi : Klien bersedia untuk kembali ke ahli gizi dan dokter
(g). Pemberian laduni
Klien diberikan multivitamin laduni dan diberikan tablet penambah darah
juga
Evaluasi : Klien bersedia untuk meminum multivitamin dan obat penambah
darah
(h). Pengobatan/terapi
Memberikan arahan untuk pengobatan/terapi apabila klien mengalami
merasa ada keluhan.
Evaluasi : Klien mengetahui maksud dari memelihara kesehatan secara
teratur dan segera memeriksakan diri apabila mengalami keluhan dan
membutuhkan pengobatan atau terapi..

30
BAB IV

PEMBAHASAN
Ny. R dengan usia 24 tahun merupakan calon pengantin yang ingin menikah
pada tanggal 22 Desember 2022. Klien dikaji dengan menggunakan cara mulai dari
pengumpulan data dasar dari data subjektif yakni identitas klien yang memiliki
pekerjaan sebagai Karyawan tidak memiliki keluhan dan ingin mengurus
kelengkapan nikah dan setelah menikah ingin segera memiliki anak. Pada riwayat
penyakit sekarang, dahulu, dan sekarang klien tidak ditemukan adanya kelainan
atau penyakit bawaan dan klien mengaku tidak pernah dirawat di rumah sakit.
Data Objektif dilakukan dengan pengkaji melakukan pemeriksaan secara
langsung kepada klien dengan pemeriksaan secara umum dibuktikan dengan
keadaan umum klien baik dengan tingkat kesadaran composmentis. Lalu berlanjut
pada pemeriksaan tanda-tanda vital mulai tekanan darah klien 110/80 mm/Hg
dengan kategori tekanan darah klien normal , nadi normal 84× / menit , suhu normal
36,2 ̊C, dengan respirasi juga normal 20 / menit. Hasilnya menunjukan bahwa
tanda-tanda vital klien dalam kondisi normal. Kemudian berlanjut pada
pemeriksaan antropometri menggunakan metode mengukur berat badan dan tinggi
badan klien yang memiliki hasil IMT 25 kg/m2 yakni merupakan kategori normal.
Pada bagian pemeriksaan fisik secara head to toe tidak ada keluhan ataupun
kelainan yang ditemukan oleh pengkaji dan klien juga mengatakan tidak ada
kelainan atau keluhan yang berlebihan yang dirasakan saat ini. Klien juga
mengatakan sedang tidak dalam program terapi. Pada bagian pemeriksaan
tambahan, data diambil berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh klien di
puskesmas trosobo dengan keterangan kadar Hb termasuk kategori agak rendah
yakni 10,4 g/dL. Dikarenakan Hb yang tergolong agak rendah klien diberikan tablet
penambah darah dan multivitamin laduni agar Hb bisa kembali normal.
Pemeriksaan tambahan lainnya yakni golongan darah dan hasil rhesus klien adalah
golongan darah B dengan rhesus positif, selanjutnya pemeriksaan protein urine nya
negatif dan pemeriksaan reduksi urine negatif, pemeriksaan HBSAG menunjukkan
negatif, pemeriksaan PITC menunjukkan negatif, pemeriksaan IMS menunjukkan
31
negatif, PP Test menunjukkan negatif, dari data penunjang yang diberikan, klien
dalam kondisi yang baik dan normal. Selanjutnya yaitu Menjelaskan hasil
pemeriksaan dan menunjukkan hasil SRQ-20 dan Klien memahami tentang kondisi
kesehatannya dan memahami hasil dari SRQ-20, Menjelaskan mengenai Imunisasi
TT, imunisasi varicella, dan imunisasi MMR lalu Klien mengatakan telah
melakukan imunisasi TT sebelum pernikahan dan memahami manfaat imunisasi
varicella dan MMR, Menjelaskan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yaitu cuci
tangan dengan sabun dan air bersih, menggunakan air bersih, menggunakan jamban
sehat, memberantas jentik nyamuk, konsumsi buah dan sayur, melakukan aktivitas
fisik setiap hari, tidak merokok di dalam rumah lalu klien mengetahui maksud dari
bagaimana melakukan pola hidup bersih dan sehat, Menjelaskan tentang Infeksi
Menular Seksual(IMS), dan menjelaskan tentang penggunaan alat kontrasepsi lalu
klien memahami cara menjaga kesehatana organ reprodukisnya, memahami Infeksi
Menukar Seksual, dan mengetahui penggunaan alat kontrasepsi, Meminta klien
untuk makan sesuai dengan isi piringku, yaitu jumlah nutrisi yang diperlukan dalam
satu piring ialah karbohidrat dengan porsi 2/3 dari ½ piring, serta lauk pauk dengan
porsi 1/3 dari ½ piring. Cara pencucian sayur yang tepat yaitu sayur utuh dicuci lalu
di potong, bukan sayur di potong lalu di cuci, itu tujuannya agar zat zat yang
terkandung dalam sayur tidak hilang lalu klien memahami makan sesuai dengan
nutrisi , dan memahami cara memasak yang telah dijelaskan, klien diminta untuk
periksa ke ahli gizi untuk diberikan konseling dan ke dokter untuk memeriksa Hb
ulang lalu klien bersedia untuk kembali ke ahli gizi dan dokter, klien diberikan
multivitamin laduni dan diberikan tablet penambah darah juga lalu bersedia untuk
meminum multivitamin dan obat penambah darah, Memberikan arahan untuk
pengobatan/terapi apabila klien mengalami merasa ada keluhan lalu klien
mengetahui maksud dari memelihara kesehatan secara teratur dan segera
memeriksakan diri apabila mengalami keluhan dan membutuhkan pengobatan atau
terapi..

32
BAB V

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil atau masa sebelum
terjadi pertemuan sel ovum (sel telur) dengan sperma. Wanita prakonsepsi
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia subur yang siap menjadi
seorang ibu. Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin
(Hb) dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah salah satu
komponen dalam sel darah merah/eritrosit yang berfungsi untuk mengikat
oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel jaringan tubuh.

Klien yang dikaji termasuk dalam Anemia Ringan, pertama Klien datang
ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pranikah lalu saat
pemeriksaan Hb hasilnya adalah 10,4 g/dL. Hasil Hb tersebut tergolong
Anemia ringan sehingga klien diberikan tablet penambah darah dan
multivitamin dan mineral Laduni, pasien juga diberi KIE tentang Anemia,
dijelaskan juga mengenai makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh
dimakan saat anemia. Klien pun mendengarkan secara seksama dan dapat
mengulang KIE saat ditanya oleh pengkaji.

3.2. Saran
a. Bagi Klien

Diharapkan Klien Calon pengantin melakukan apa yang disampaikan oleh


pengkaji dan dapat menambah wawasan klien.

b.Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan kembali pelayanan yang


diberikan dan informasi yang diberikan kepada masyarakat.

33
DAFTAR PUSTAKA
wahyuningsih, H. p. (2018). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan menyusui.
Badan Pendidikan sumber daya manusia kesehatan badan pengenmbangan dan
pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. “Profil Kesehatan Indonesia 2015”.


Official Website Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf (Diakses tanggal 21 Mei
2017 pukul 21:30 wita).
Nurfulaini. (2021) Manajemen Asuhan Kebidanan pada Prakonsepsi. Universitas
Islam Negeri Alauddin Makassar. Makassar.

34
LAMPIRAN
Berikut merupakan hasil dari pengisian SRQ-20 oleh Ny. Y dengan total skor
3/20 dimana Ny. A tidak terkena gangguan atau masalah kejiwaan.

N Pertany Ya Tid
o aan a
k
1 Apakah anda sering menderita sakit kepala? ●
2 Apakah anda tidak nafsu makan? ●
3 Apakah anda sulit tidur? ●
4 Apakah anda mudah takut? ●
5 Apakah anda merasa tegang, cemas atau kuatir? ●
6 Apakah tangan anda gemetar? ●
7 Apakah pencernaan anda terganggu/ buruk? ●
8 Apakah anda sulit untuk berpikir jernih? ●
9 Apakah anda merasa tidak bahagia? ●
10 Apakah anda menangis lebih sering? ●
11 Apakah anda merasa sulit untuk menikmati kegiatan ●
sehari-hari?
12 Apakah anda sulit untuk mengambil keputusan? ●
13 Apakah pekerjaan anda sehari-hari terganggu? ●
14 Apakah anda tidak mampu melakukan hal-hal yang ●
bermanfaat dalam hidup?
15 Apakah anda kehilangan minat pada berbagai hal? ●
16 Apakah anda merasa tidak berharga? ●
17 Apakah anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri ●
hidup?
18 Apakah anda merasa lelah sepanjang waktu? ●
19 Apakah anda mengalami rasa tidak enak di perut? ●
20 Apakah anda mudah lelah? ●

35

Anda mungkin juga menyukai