KOTA SORONG
Disusun Oleh :
Yoana Pricilia Rumangkang
(2021080680)
TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Sorong,…...April 2022
Mahasiswi,
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, saya dapat
menyelesaikan penyusunan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Fisiologis Kunjungan ANC
Terpadu Pada Ny “S” Umur 31 Tahun G2P1A0 Di Ruang KIA/KB Puskesmas Sorong Barat,
Kota Sorong
Dalam penyusunan asuhan kebidanan ini, banyak pihak yang telah membantu dalam
memberikan dukungan serta bimbingan kepada saya. Oleh karena itu saya menggucap
banyak berterima kasih kepada:
1. Dra. Hj. Soelijah Hadi, M.Kes. MM, selaku Direktur STIKES HUSADA JOMBANG
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik.
2. Zeny Fatmawati, SST., M.PH, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
STIKES Husada Jombang
3. Wahyu Anjas Sari, SST.,M,Kes), selaku Pembimbing Institusi Pendidikan.
4. M.Saleh Siregar,S.Sos,M.Kes. selaku Kepala Puskesmas Sorong Barat yang telah
memberi izin dinas ke Puskesmas Sorong Barat
5. Nuraida Syagawati S.Tr.Keb, selaku Pembimbing LahanPraktik
6. Ny. Selvia Mamsoat yang telah bersedia menjadi study kasus penulis
Penulis menyadari banyak hal yang perlu ditambah dalam penyusunan asuhan
kebidanan ini, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sehingga
asuhan kebidanan ini dapat bermanfaat bagi semua.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2.7 Saran menu makanan pada ibu hamil dengan emesis gravidarum
Tabel 2.3.1 Penanganan dan tindak lanjut kasus pada pelayanan Antenatal
Terpadu ................................................................................................. 24
v
DAFTAR BAGAN
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Ibu hamil trimester kedua, yakni masa kehamilan pada minggu ke–14 sampai
dengan minggu ke–24 masa kehamilan. Pada trimester kedua kehamilan biasanya sudah
tampak jelas. Ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan.
Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedua ini tidak memiliki permasalahan yang
serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika memeriksakan kehamilannya
mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah ketidaknyamanan
normal dan merupakan bagian dari perubahan yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu
selama kehamilan. Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester II
tidak mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa saja sangat menjenuhkan
dan menyulitkan bagi ibu maka harus diberikan pelayanan ANC.
1
2
Asuhan yang dilakukan pada Ny.S di Puskesmas Sorong Barat, Kota Sorong
dengan hamil fisiologis trimester II adalah menanyakan pada pasien tentang yang
dikeluhkan, kemudian melakukan pemeriksaan pada ibu dan janinnya. Kemudian
memberikan konseling bila ada hal yang dikeluhkan dan cara mengatasinya,
selanjutnyaakan memberikan terapi sesuai dengan yang di keluhkan oleh ibu.
3
Dari penjelasan di atas maka penulis tertarik dengan pengambilan kasus ibu hamil
fisiologis trimester II pada Ny.S di Puskesmas Sorong Barat, Kota Sorong
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalamasuhan kebidanan ini
adalah “Bagaimana asuhan kebidanan pada ibu hamilfisiologis pada Ny.S trimester II di
BLUD Puskesmas Sorong Barat”.
1.3 Tujuan
Umum
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan Hamil Fisiologis pada Ny.S umur 31 tahun
G2P1A0, hamil 28 minggu, diharapkan mahasiswi dapat melaksanakan asuhan kebidanan
secara menyeluruh pada Ny.S
Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian data secara lengkap pada Ny.S di Puskesmas Sorong
Barat.
2. Mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin timbul pada
Ny.S di Puskesmas Sorong Barat.
5. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan yang diberikan pada Ny.S di
Puskesmas Sorong Barat.
4
1.4 Manfaat
Manfaat Teoritik
Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Tugas Asuhan Kebidanan Stase I di
Program Studi Profesi Bidan STIKES Husada Jombang.
Manfaat Praktis
1. Manfaat Ilmiah
Dari hasil pendokumentasian Asuhan kebidanan ini dapat menjadi sumber informasi
dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan bahan acuan bagi penyusunan
ASKEB kehamilan fisiologis selanjutnya.
3. Bagi Penulis
4. Bagi Klien
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Menurut Reece dan Hobbinskehamilan terjadi ketika seorang wanita melakukan
hubungan seksual dengan seorang pria yang mengakibatkan bertemunya sel telur (ovum)
dengan sel mani (sperma) yang disebut pembuahan atau fertilisasi(Mandriwati, dkk,
2017).
Menurut Saifuddin kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatuberlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), trimester ketiga 13 minggu
(minggu ke-28 hingga ke-40) (Walyanidan Purwoastuti, 2015).
Kehamilan adalah seangkaian proses yang diawali dari konsepsi atau pertemuan
antara ovum dengan sperma sehat dan dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi
(sulstyawati, 2013).
Lama kehamilan dibagi menjadi Tiga triwulan yaitu 280 hari atau 40 minggu atau
9 bulan 7 hari(Sulistyawati,2011).Kehamilan dibagi atas 3 triwulan :
1. Kehamilan Trimester pertama antara 0-12 minggu
2. Kehamilan Trimester kedua antara 13-28 minggu
3. Kehamilan Trimester ketiga antara 28-40 minggu
Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan
dimulai dari masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi,
sampai membentuk janin dan terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya
melahirkan. Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya,
rahim membesar karna pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding perut
semakin melebah mengikuti pertumbuhan janin, payudara membesar dan tenggang karena
produksi ASI.Kehamilan yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat, dan ibu
melahirkan selamat.
5
6
2.2 Etiologi
A. Perubahan fisiologis masa kehamilan menurut Sulistyawati, (2013) adalah sebagai
berikut :
1. Sistem Reproduksi
a) Uterus
1) Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30x25x20cm dengan
kapasitas lebih dari 4.000 cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya
akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat
hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya
menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua. Jika penambahan
ukuran TFU per tiga jari, dapat dicermati dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.2.1: TFU Menurut Penambahan Per Tiga Jari
Usia
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Kehamilan
12 Minggu 3 jari di atas simfisis
16 Minggu Pertengahan pusat-simfisis
20 Minggu 3 jari di bawah simfisis
24 Minggu Setinggi pusat
28 Minggu 3 jari di atas pusat
32 Minggu Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus(px)
36 Minggu 3 jari di bawah prosesus xiphoideus(px)
40 Minggu Pertengahan pusat- prosesus xiphoideus(px)
2) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada
akhir bulan.
Tabel 2.2.2: Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan
Usia
Bentuk dan Konsistensi Uterus
Kehamilan
Bulan pertama Seperti buah alpukat. Isthmus rahim menjadi
hipertropi dan bertambah panjang sehingga bila
diraba terasa lebih lunak, keadaan ini yang
7
d) Dinding Perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robekan
serabut elastis di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi
peregangan yang hebat misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda dapat
terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut linea nigra.
2. Sistem Kardiofaskular
Selama kehamilan, curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-
50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai
puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang
meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam
keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).
Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun
karena pembesaran rahim menekan vena yang membawa darah dari tungkai ke
jantung.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena
adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Janin yang terus tumbuh,
menyebabkan darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir usia
kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.
Saat ibu melakukan aktivitas/olahraga, curah jantung, denyut jantung, dan
laju pernapasan menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak
sedang hamil.
Selama trimester kedua biasanya tekanan darah menurun tetapi akan
kembali normal pada trimester ketiga. Selama kehamilan, volume darah dalam
peredaran meningkat sampai 50%, tetapi jumlah sel darah merah yang
mengangkut oksigen hanya meningkat sebesar 25-30%.
Untuk alasan yang belum jelas, jumlah sel darah putih agak meningkat
selama kehamilan. Protein darah berubah. Jumlah protein, albumin, dan
gamaglobulin menurun pada trimester I dan meningkat bertahap sampai akhir
kehamilan. Beta-globulin dan fibrinogen terus meningkat.
Pada hitung jenis dan Hb ditemukan adanya hematokrit yang cenderung
menurun karena kenaikan relatif volume plasma darah. Jumlah eritrosit cenderung
meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport O2. Konsentrasi Hb terlihat
9
Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000 mg, 500 mg
dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk
transportasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya
untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan
zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.
Pada metabolisme lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol sampai 350
mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatotropin mempunyai peranan dalam
pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan di badan,
perut, paha, dan lengan.
Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai berikut.
Kalsium di butuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk pembentukan
tulang terutama di ttrimester akhir dibutuhkan 30-40 gram.
Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gr/hari.
Air. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
6. Sistem Muskuloskeletal
Estrogen dan progesteron memberi efek maksimal paada relaksasi otot dan
ligamen pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk
meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan
pada saat kelahiran. Ligamen pada simfisis pubis dan sakroiliaka akan menghilang
karena berelaksasi sebagai efek dari estrogen. Simfisis pubis melebar sampai 4
mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrokoksigeus tidak teraba, diikuti
terabanya koksigis sebagai pengganti bagain belakang.
Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua disebabkan oleh
meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus. Bentuk tubuh selalu
berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus ke depan karena tidak adanya
otot abdomen.
Bagi wanita yang kurus lekukan lumbalnya lebih dari normal dan menyebabkan
lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Hal ini
menyebabkan rasa sakit yang berulang terutama di bagian punggung.
7. Kulit
Cloasma gravidarum adalah bintik-bintik pigmen kecokelatan yang tampak di
kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting
susu, sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap, yaitu
11
spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba)
bisa muncul di kulit, dan biasanya di atas pinggang. Pelebaran pembuluh darah
kecil yang berdinding tipis sering kali tampak di tungkai bawah.
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastis di bawah kulit, sehingga menimbulkan striaegravidarum/striae lividae. Bila
terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan gemeli, dapat
terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah
pigmentasinya dan disebut sebagai linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit
menyebabkan ibu mudah berkeringat.
8. Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, dan berat.
Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.
Bayangan vena-vena lebih membiru.
Hiperpigmentasi pada aerola dan puting susu.
Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.
9. Sistem Endokrin
Plasenta yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah
pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi
estrogen dan progesteron.
10. Tulang dan Gigi
Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak
juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian makanan
tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal akan berkurang
untuk memenuhi kebutuhan ini.
11. Darah
Volume darah bertambah, baik plasma maupun eritrositnya, tetapi penambahan
volume plasma disebabkan oleh hidremia lebih menonjol hingga biasanya kadar
Hb menurun. Batas fisiologis, Hb 10-11 gr%, eritrosit 3,5 juta/mm3, leukosit
8000-10000/mm3.
12. Indek Masa Tubuh (IMT) dan Berat Badan
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi
konsepsi dan volume berbagai organ atau cairan intrauterine (Sukarni dan
Margaret, 2016).Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi
12
badan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus:
Tebel 2.2.3 : Perhitungan Berat Badan Berdasarkan Indeks Masa Tubuh
Kategori IMT Rekomendasi
Obesitas >29 ≥7
Gemeli - 16-20,5
Jaringan ekstrauterin 1
Janin 3-3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5-2
Total 11,5-16
b) Hipersalivasi
Hipersalivasi adalah peningkatan sekresi air liur yang berlebihan (1-2 L/hari).
Hipersalivasi disebabkan oleh peningkatan keasaman di dalam mulut atau
peningkatan asupan zat pati, yang menstimulasi kelenjar mengalami sekresi
berlebihan.
Hipersalivasi dapat diatasi dengan menyikat gigi, berkumur atau menghisap
permen yang mengandung mint.
c) Pusing
Penatalaksanaannya yaitu:
1) Bila disebabkan oleh hormon maka penanganannya cukup dengan istirahat
dan tidur serta menghilangkan stres.
2) Bila disebabkan oleh anemia dan hipertensi maka harus diatasi dulu faktor
penyebabnya.
3) Jika disebabkan karena hipotensi maka dapat diatasi dengan mengurangi
aktivitas dan menghemat pengeluaran energi, kemudian juga dapat diatasi
dengan menghindari gerakan mendadak seperti dari posisi duduk atau
jongkok langsung ke posisi berdiri.
d) Mudah Lelah
Asuhan kebidanan yang dapat dilakukan yaitu:
1) Meyakinkan ibu bahwa kelelahan adalah hal yang normal dan bahwa
kelelahan akan hilang secara spontan pada trimester II.
16
peningkatan volume dan sel darah merah tidak diimbangi dengan kadar
haemoglobin yang cukup, akan mengakibatkan terjadinya anemia.
Perubahan pada komposisi darah tubuh ibu hamil terjadi mulai minggu ke 24
kehamilan dan akan memuncak pada minggu ke 28-32. Keadaan tersebut akan
menetap pada minggu ke 36.
Terkait keluhan pusing, lemas dan mudah lelah yang ibu alami, bidan harus
dapat melakukan penapisan terhadap anemia. Jika telah diyakini bahwa
keluhan yang terjadi merupakan efek dari perubahan fisiologi yang terjadi,
anjurkan ibu untuk cukup beristirahat baik di malam hari maupun di siang
hari, sehingga stamina tubuh ibu tetap terjaga. Gejala ini dapat dikurangi
dengan menghindari berdiri secara tiba-tiba dari keadaan duduk, hindari
berdiri dalam waktu lama, jangan lewatkan waktu makan, dan berbaring dalam
keadaan miring serta waspadai keadaan anemia.
b) Sering Berkemih
Seiring bertambahnya usia kehamilan, massa uterus akan bertambah dan
ukuran uterus mengalami peningkatan, sehingga uterus membesar ke arah luar
pintu atas panggul menuju rongga abdomen. Perubahan tersebut menyebabkan
tertekannya kandung kemih yang terletak tepat di depan uterus. Tertekannya
kandung kemih oleh vokume uterus yang semakin bertambah menyebabkan
kapasitas kandung kemih berkurang, akibatnya daya tampung kandung kemih
berkurang. Hal tersebut memicu meningkatnya frekuensi kencing pada
kehamilan trimester II.
c) Nyeri Perut Bawah
Nyeri perut bawah disebabkan oleh semakin membesarnya uterus sehingga
keluar dari rongga panggul menuju rongga abdomen. Keadaan ini berakibat
pada tertariknya ligamen-ligamen uterus seiring dengan pembesaran yang
terjadi yang menimbulkan rasa tidak nyaman di bagian perut bawah.
d) Nyeri Punggung
Keluhan ini dimulai pada usia kehamilan 12 minggu dan akan meningkat pada
saat usia kehamilan 24 minggu hingga menjelang persalinan. Rasa nyeri sering
dirasakan ibu pada waktu malam hari. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh aliran
darah vena ke arah lumbal sebagai peralihan cairan dari intraseluler ke arah
ekstraseluler akibat dari aktivitas yang dilakukan ibu (James et al, 2006).
19
Rasa nyeri fisiologis ini dapat dikurangi bahkan dicegah dengan melakukan
latihan-latihan tubuh selama hamil, yaitu dengan senam hamil.
e) Flek Kecoklatan pada Wajah dan Sikatrik
Perubahan kulit yang terjadi selama kehamilan merupakan efek dari
ketidakseimbangan hormon selama kehamilan, yang mempengaruhi
perubahan pada kulit dan dialami oleh 90% wanita selama kehamilan.
Keluhan yang sering dialami oleh wanita hamil yaitu timbulnya strecth mark
dan hiperpigmentasi pada kulit.
Sikatrik atau strecth mark-striae merupakan garis terang atau gelap kemerahan
yang biasa timbul pada bagian payudara, perut, bokong dan betis pada waktu
kehamilan. Strecth mark atau striae gravidarum diakibatkan oleh hiperdistensi
yang terjadi pada jaringan kulit akibat peningkatan ukuran maternal yang
menyebabkan peregangan pada lapisan kolagen kulit, terutama pada payudara,
abdomen dan paha (Hellen dkk, 2008).
Hiperpigmentasi pada kehamilan diduga terjadi akibat peningkatan hormon
melanocyt-stimulating hormon (MSH). Hal ini berkaitan dengan peningkatan
estrogen dalam kehamilan, dimana estrogen berperan dalam melanogenesis.
(Fraser, 2011).
f) Sekret Vagina Berlebih
Leukorrhea merupakan pengeluaran yang dihasilkan oleh serviks maupun
vagina, yang berasal dari metabolism glikogen dan dikeluarkan dalam bentuk
lendir maupun semi cair. Leukorrhea biasa terjadi pada wanita yang mendekati
masa ovulasi dan pada masa kehamilan yaitu pada awal kehamilan, serta
secara berangsur-aangsur akn meningkat hingga pertengahan Trimester III.
g) Konstipasi
Peningkatan progesteron yang mempengaruhi kerja otot-otot polos tubuh
mengakibatkan melambatnya gerakan peristalti esofagus dan motilitas usus,
sehingga proses pencernaan melambat. Akibatnya ibu sering merasakan perut
yang cepat kenyang dan sering menimbulkan sensasi mual. Selain itu, akibat
dari menurunnya motilitas usus mengakibatkan pengosongan lambung dan
rectum melambat, mengakibatkan penyerapan air lebih lama dan tinja menjadi
kering sehingga sulit dikeluarkan dan terjadi konstipasi pada saat kehamilan.
h) Penambahan Berat Badan
20
Penanganan sesak nafas pada usia kehamilan lanjut ini dapat dilakukan secara
sederhana dengan menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berta
dan berlebihan, disamping itu ibu hamil perlu memperhatikan posisi pada saat
duduk dan berbaring. Disarankan agar ibu hamil mengatur posisi duduk
dengan punggung tegak, jika perlu disangga dengan bantal pada bagian
punggung, menghindari posisi tidur terlentang karena dapat mengakibatkan
terjadinya ketidakseimbangan ventilasi pervusi akibat tertekannya vena.
d) Bengkak dan Kram pada Kaki
Oedema pada kaki dikarenakan tekanan uterus yang semakin meningkat dan
mempengaruhi sirkulasi cairan. Dengan bertambahnya tekanan uterus dan
tarikan gravitasi menyebabkan retensicairan semakin besar (Jean, 2011).
Kram pada kaki, keadaan ini diperkirakan terjadi karena adanya gangguan
aliran atau sirkulasi darah pada pembuluh darah panggul yang disebabkan oleh
tertekannya pembuluh tersebut oleh uterus yang semakin membesar pada
kehamilan lanjut. Kram juga dapat disebabkan oleh meningkatnya kadar fosfat
dan penurunan kadar kalsium terionisasi dalam serum.
e) Gangguan Tidur dan Mudah Lelah
Pada trimester III, hampir semua wanita mengalami gangguan tidur. Capat
lelah pada kehamilan disebabkan oleh nokturia (sering berkemih di malam
hari), terbangun di malam hari dan mengganggu tidur yang nyenyak.
Wanita hamil yang mengalami insomnia disebabkan ketidaknyamanan akibat
uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan dan
pergerakan janin, terutama jika janin aktif.
Asuhan kebidanan yang dapat diberikan yaitu dengan mandi air hangat,
minum air hangat, dan lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus
sebelum tidur.
f) Nyeri Perut Bawah
Secara normal, nyeri perut bawah dapat disebabkan oleh muntah yang
berlebihan dan kontipasi yang dialami oleh sebagian besar ibu dalam
kehamilannya. Nyeri ligamentum, torsi uterus yang parah dan adanya
kontraksi Braxton-Hicks juga mempengaruhi keluhan ibu terkait dengan nyeri
pada perut bagian bawah.
Torsi uterus yang parah biasanya dapat diatasi dengan tirah baring, mengubah
23
posisi ibu agar uterus yang mengalami torsi dapat kembali ke kedaannya
semula tanpa harus diberikan manipulasi.
g) Heartburn
Penyebab dari keluhan ini selama kehamilan dapat disebabkan oleh
peningkatan kadar progesteron atau meningkatnya metabolisme yang
menyebabkan relaksasi dari otot polos, sehingga terjadi penurunan pada irama
dan pergerakan lambung dan penurunan tekanan pada spinkter esofagus
bawah.
h) Kontraksi Braxton Hicks
Pada saat trimester akhir, kontraksi dapat sering terjadi setiap 10-20 menit dan
juga sedikit banyak mungkin berirama. Pada akhir kehamilan, kontraksi-
kontraksi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan menjadi penyebab
persalinan palsu (false labour). Salah satu dampak klinis yang baru-baru ini
dibuktikan adalah bahwa 75% wanita dengan 12 atau lebih kontraksi per jam
didiagnosis memasuki persalinan aktif dalam 24 jam (Pates, dkk., 2007).
i) Perubahan Psikologi pada Trimester III
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester III. Wanita mungkin merasa cemas
dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Kehamilan dapat
menimbulkan stress bagi semua wanita. Gejala ini dipengaruhi oleh fluktuasi
kadar hormon, peningkatan stress dan gangguan pola makan dan tidur serta
aktivitas normal lainnya.
Pada trimester III, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester
sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar
menjadi halangan.
Kurang
Keletihan Kehamilan Pengetahuan
27
Asupan
Kurangnya Pemeriksaan Makanan&
Asupan Kalsium ANC Teratur Cairan
& Phospor & Persiapan Adekuat
Proses
Terdesaknya Lahiran
Diafragma ke Atas
Kram Otot
Kesiapan
Meningkatk
Nyeri Akut an Nutrisi
Kesiapan
Meningkatkan
Proses
Kehamilan &
Melahirkan
Pola Napas
Tidak Efektif
2.5 Dampak/Akibat
Terdapat beberapa hal yang dapat terjadi pada kehamilan trimester 2 yaitu :
Salah satu hal yang menjadi indikasi jika bunda mengalami tanda bahaya ketika usia
kandungan ada pada 4-6 bulan adalah yaitu mengalami bengkak pada beberapa
bagian tubuh. Bengkak itu misalnya saja seperti kaki bengkak saat hamil, atau bagian
tubuh lainnya. Bunda perlu curiga jika itu disertai dengan gejala lain misalnya disertai
dengan hipertensi (tekanan darah tinggi) dan juga hasil tes protein urine dinyatakan
positif. Maka bisa dipastikan adanya keracunan kehamilan, jika sudah seperti ini
maka bunda harus segera dibawa ke rumah sakit supaya mendapatkan penanganan
yang tepat dan pengawasan karena dapat menyebabkan ibu kejang kemudian
meninggal.
Pada dasarnya bayi sudah bisa dirasakan bergerak lebih jelas ketika usia kandungan
berada di trimester kedua. Bayi akan mulai terasa bergerak dan menendang-nendang.
Namun jika bunda tidak merasakan adanya gerakan bayi dalam waktu yang lama
maka bunda patut curiga. Ibu harus segera memeriksakannya ke dokter kandungan
atau bidan karena bisa saja itu adalah salah satu indikasi bahwa janin yang meninggal
dalam kandungan.
3. Pecah Ketuban Dini
Jika bunda merasa ada cairan yang keluar dari jalan lahir dan jumlahnya banyak pada
trimester yang kedua ini maka bunda perlu curiga jika itu adalah pecah ketuban dini.
Pecah ketuban dini ini bisa mengakibatkan bunda mengalami persalinan prematur.
Oleh karena itu untuk memastikan apa itu memang benar cairan ketuban ibu harus
segera membawa ke dokter maupun bidan supaya dilakukan cek lebih lanjut apakah
itu benar air ketuban atau bukan. Karena jika tidak segera diatasi maka bisa
membahayakan ibu atau si janin.
4. Abnormalitas DJJ
DJJ adalah denyut jantung janin, apabila denyut jantung janin lebih diatas normal atau
dikatakan abnormalitas DJJ dan juga diikuti dengan gerakan janin yang tidak biasa.
Maka bunda perlu untuk was-was, karena abnormalitas DJJ merupakan salah satu
tanda gawat janin. Jika tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan kematian janin.
Jadi dalam pemeriksaan maka dokter akan melakukan cara mendengarkan denyut
jantung bayi dalam kandungan kemudian memastikan apakah jantung janin normal
atau tidak.
29
merpakan salah satu tanda jika tubuh bunda sedang mengalami infeksi. Misalnya saja
tiroid atau infeksi lainnya, ketika demam sebaiknya segera bawa ke dokter supaya
tahu apa yang menjadi penyebabnya. Demam pada ibu hamil juga tidak bisa diberi
obat biasa sehingga lebih baik mencari perawatan yang tepat.
10. Insomnia pada Ibu Hamil dan Cemas Berlebihan
Semakin besar usia kandungan maka bunda akan makin merasa cemas dan khawatir.
Bahkan mungkin bunda sering berpikir negatif dan ketakutan, hal itu akan membuat
bunda menjadi insomnia dan malah berdampak buruk bagi kesehatan janin. Insomnia
bisa membuat pertumbuhan janin tidak baik karena janin sebenarnya mengalami stres
dalam kandungan. Karena itu cobalah beberapa cara mengatasi insomnia pada ibu
hamil agar bisa tidur.
11. Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Ketika berada pada trimester kedua banyak sekali ibu yang mengeluh mengalami
tekanan darah tinggi. Sebisa mungki bunda harus mengontrol tekanan darah tinggi
karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi bagi si bayi misalnya saja bayi akan
beresiko mengalami penyakit kuning dan lain-lainnya. Ibu bisa mencoba cara
menurunkan tekanan darah tinggi pada ibu hamil baik dengan bahan alami atau
dengan obat darah tinggi untuk ibu hamil.
12. Mengalami Ciri-ciri Kontraksi akan Melahirkan
Ketika usia kandungan sudah berada di akhir trimester kedua, maka bunda bisa saja
mengalami kontraksi dini. Kontraksi ini sebenarnya terjadi karena berbagai faktor,
misalnya saja karena pergerakan bayi yang mendadak, akibat operasi usus buntu pada
ibu hamil, atau tanda akan mengalami persalinan prematur. Ini termasuk beberapa
tanda bahaya persalinan karena ibu belum cukup waktu untuk melahirkan.
13. Pengelihatan Kabur
Pengelihatan yang kabur jika bisa menjadi salah satu tanda jika bunda mengalami
preeklamsia selama kehamilan dan ini umumnya terjadi ketika usia kandungan 6
bulan. Pengelihatan bunda akan menjadi kabur atau mungkin buram, dan jika tak
segera ditangani maka preeklamsia ini bisa menyebabkan membatasi plasenta untuk
menyalurkan makanan yang bunda makan ke janin sehingga janin kekurangan asupan
nutrisi.
14. Jantung Berdebar Kencang
Tanda yang selanjutnya adalah ketika bunda merasakan jantung berdebar lebih
31
kencang daripada biasanya. Hal ini bisa saja terjadi karena masalah jantung, tiroid,
dehidrasi, atau karena anemia. Kemudian memang ada juga penyebab jantung
berdebar pada ibu hamil sehingga harus diatasi sesuai dengan kondisi ibu. Jika bunda
cepat merasa lelah maka minum air putih yang banyak dan segera istirahat supaya
tidak sampai pingsan saat hamil.
15. Pingsan
Kalau ibu sering pingsan pada trimester kedua ini, maka ibu tidak boleh
mengabaikannya. Pingsan adalah salah satu tanda atau indikasi jika bahaya sedang
mengintai kehamilan. Pingsan itu bisa saja terjadi karena ada masalah pada aliran
darah, jantung, atau mungkin karena kurangnya suplai oksigen ke otak. Kurangnya
suplai oksigen ke otak itu bisa berdampak bagi perkembangan janin, ditambah
pingsan itu bisa mengakibatkan bunda menjadi terluka.
16. Nyeri di Perut atau Dada
Tanda bahaya yang terakhir adalah jika bunda merasakan nyeri di bagian perut atau di
bagian dada namun tidak kunjung hilang. Jika bunda mengalami nyeri seperti maka
bisa saja bunda terkena placental abruption, gangguan ini bisa menyebabkan
pertumbuhan janin yang ada di rahim Anda menjadi terhenti. Oleh karena itu jika
merasa nyeri dada dan perut berkepanjangan segera hubungi dokter atau bidan.
2.6 Penatalaksanaan
Standar Pelayanan pada Masa Kehamilan
A. Antenatal Care
1. Pengertian
32
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untukmemonitor,
mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau
bermasalah. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, & Susilawati, 2013)
2. Tujuan Kunjungan
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan sosial ibu
dan bayi.
c) Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
d) Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, &
Susilawati, 2013)
3. Jadwal Kunjungan
Sebaiknya setiap wanita hamil memeriksakan diri ketika haidnya terlambat
sekurang-kurangnya satu bulan.Pemeriksaandilakukan setiap 6 minggu sampai
kehamilan.Sesudah itu, pemeriksaan dilakukan setiap 2 minggu. Dan sesudah 36
minggu.Kunjungan kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan.
a) Kehamilan Trimester pertama antara 0–12minggu
b) Kehamilan Trimester kedua antara 13–28minggu
c) Kehamilan Trimester ketiga antara 28–40minggu
(Rukiah, Yulianti, Maemunah, & Susilawati, 2013)
memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas,
sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan
melahirkan bayi yang sehat. (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
C. Standar asuhan kebidanan
Standar asuhan minimal kehamilan termasuk dalam "14T".
1. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan (T1).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung dari
TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9kg dan kenaikan berat badan
setiap minggu yang tergolong normal adalah 0,4-0,5kg tiap minggu mulai TM II.
Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa
Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah hubungan antara
tinggi badan dan berat badan. Ada rumus tersendiri untuk menghitung IMT anda
yakni :
IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm)2
Tabel 2.6.1 Klasifikasi Nilai IMT
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli - 16 – 20,5
Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan bertahap, bukan
mendadak dan drastis. Pada trimester II dan III perempuan dengan gizi baik
dianjurkan menambha berat badan 0,4 kg. Perempuan dengan gizi kurang 0,5 kg
gizi baik 0,3 kg. Indeks masa tubuh adalah suatu metode untuk mengetahui
penambahan optimal, yaitu:
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.
2. Ukur Tekanan Darah (T2)
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan tekanan
darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah.
Tekanan darah yang normal 110/80 - 120/80 mmHg.
3. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan
umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan
hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai
dirasakan. TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang
dicantumkan dalam HPHT.
4. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat
dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe
pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat
seiring pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi penigkatan
volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan
dan perkembangan janin.
5. Pemberian Imunisasi TT (T5)
Imunisasi tetanus toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai
upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman
tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Pemberian imunisasi
tetanus toxoid (TT) artinya pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus
kepada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.Umur kehamilan mendapat
imunisasi TT :
a) Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk
mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005).
b) TT1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan
pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).
Jadwal Imunisasi TT :
Sesuai dengan WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan imunisasi
tetanus maka ia harus mendapatkan paling sedikitnya dua kali (suntikan) selama
kehamilan (pertama pada saat kunjungan antenatal dan kedua pada empat minggu
35
5 LILA Rutin
6 TFU Rutin
8 DJJ Rutin
9 Pemeriksaan HB Rutin
Gula Atas
12
Darah/reduksi indikasi
39
Atas
13 Darah Malaria
indikasi
Atas
14 BTA
indikasi
Atas
15 Darah Sifilis
indukasi
Atas
16 Serologi HIV
indikasi
Atas
17 USG
indikasi
S (DATA SUBJEKTIF)
Varney langkah pertama (pengkajian data), terutama data yang diperoleh melalui
anamnesis. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien.
Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan
langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis. Data
subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan disusun.
Pada pasien yang bisu, dibagian data dibelakang huruf “S”, diberi tanda huruf “O” atau
“X”. Tanda ini akan menjelaskan bahwa pasien adalah penderita tuna wicara.
O (Data Objektif)
A (ASSESSMENT)
P (Planning)
Planning/perencanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang.
Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Renvana asuhan
ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria
tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan
harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil
kolaborasi tenaga kesehatan lain , antara lain dokter.
Dalam planning ini juga harus mencantumkan evalution/evaluasi, yaitu tafsiran dari efek
tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan/hasil pelaksanaan tindakan.
Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai
tindakan/asuhan. Jika kriteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi ini dapat menjadi
dasar untuk mengembangkan tindakan alternatif sehingga tercapai tujuan yang
diharapkan. Untuk mendokumentasikan proses evaluasi ini, diperlukan sebuah catatan
perkembangan, dengan tetap mengacu pada metode SOAP. (Walyani, 2017)
Mulut : Stomatitis/tidak, ada caries pada gigi/tidak, dalam kehamilan sering terjadi
stomatitis dan gingivitis yang mengandung pembuluh darah dan mudah
berdarah, maka perlu perawatan
Leher : Ada pembesaran kelenjar tiroid/tidak, ada pembesaran vena jugularis/tidak,
ada pembesaran kelenjer limfe/tidak.
Dada : Payudara tegang, hiperpigmentasi areola mammae, puting susu
menonjol/datar/masuk, nafas teratur/ tidak, sesak/tidak. Pada ibu hamil
karena ada peningkatan suplai darah dibawah pengaruh aktivitas hormon,
jaringan glandular dari payudara membesar dan puting susu jadi lebih efektif
(Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006 : 66).
Perut : Striae livide/tidak, linea nigra/tidak, ada bekas luka operasi/tidak.
Genetalia : Bersih/tidak, ada kelainan/tidak, ada varises/tidak, oedem/tidak, ada
fluor/tidak, ada condiloma/tidak.
Ekstremitas : Edema/tidak, varises/tidak.
B. Palpasi
Leher : Teraba pembesaran kelenjar tiroid/tidak, teraba pembesaran vena
jugularis/tidak, teraba pembesaran kelenjar limfe/tidak.
44
KOTA SORONG
DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama : ibu mengatakan tidak ada keluhan dan ingin memeriksakan
kehamilannya
2. Riwayat penyakit yang pernah diderita/kesehatan sekarang : ibu mengatakan tidak
sedang menderita penyakit menurun seperti hipertensi, asma, diabetes melitus, dan
jantung. Serta tidak sedang menderita penyakit menular seperti hepatitis dan TBC
3. Riwayat penyakit yang pernah diderita dahulu dan pernah melakukan operasi dahulu :
ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti hipertensi, asma,
diabetes melitus, dan jantung. Dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
45
46
hepatitis dan TBC. Serta tidak pernah melakukan operasi seperti caesar, usus buntu,
dan lain-lain
4. Riwayat kesehatan keluarga dahulu dan sekarang : ibu mengatakan keluarga tidak
mempunyai riwayat penyakit tertentu yang sedang di derita dulu maupun sekarang
seperti sakit jantung, ginjal, asma/TBC, hipertensi, diabetes, epilepsi, dan lain-lain
5. Riwayat kebidanan
a. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28–30 hari
Teratur/tidak : teratur
Warna : merah gelap
Bau : khas darah
Konsistensi : cair
Jumlah darah : 20–40 cc (1–2 kali ganti pembalut/hari)
b. Keluhan
Dismenorhea : ibu mengatakan iya
Flour albus : ibu mengatakan tidak
Menoragia : ibu mengatakan tidak
Spooting : ibu mengatakan tidak
Metroragia : ibu mengatakan tidak
PMS (Premenstrual Syndrome) : ibu mengatakan iya
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : Baik
BB sebelum hamil : 50 kg
BB saat periksa : 55 kg
49
Kenaikan BB : 5 kg
TB : 152 cm
TTV
Tensi : 100/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36 °C
RR : 20 x/menit
LILA : 24 cm
HPL : 22 Agustus 2022
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : Lurus, panjang, hitam, tidak berketombe, dan tampak
tipis
Muka : Bentuk lonjong dan simetris, tidak pucat, tidak ada
oedema, dan tidak ada cloasma gravidarum
Mata : Bentuk simetris, konjungtiva tampak sedikit pucat,
sclera putih, penglihatan baik, dan tidak
ada pembengkakan pada kelopak mata
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada secret maupun polip
Telinga : Bentuk simetris, tidak ada serumen, keadaan bersih,
dan fungsi pendengaran baik
Mulut : Tidak ada kelainan bentuk pada mulut, tidak terdapat
stomatitis, dan tidak ada pembesaran tonsil
Gigi dan gusi : Keadaan gigi bersih, gusi nampak baik, tidak terdapat
pembengkakan, nampak sedikit caries pada gigi bagian
dalam
Leher : Nampak sedikit hiperpigmentasi pada daerah sekitar
leher, tidak ada massa dan tidak ada pembengkakan
vena jugularis
Payudara (kanan dan kiri)
Bentuk : Simetris kanan dan kiri.
Keadaan : Baik.
Puting susu : Menonjol kanan dan kiri.
50
Pengeluaran :-
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada strie
gravidarum, ada linea nigra.
Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan (Ibu mengatakan tidak
bersedia, dilakukan pemeriksaan genetalia)
Ekstremitas atas : Tidak ada oedem, kuku tidak pucat
Ekstremitas bawah : Tidak ada oedem, tidak ada varises, kuku tidak pucat
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembengkakan vena jugularis, tidak
teraba pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
Payudara
Rasa nyeri : Tidak ada.
Benjolan : Tidak teraba.
Abdomen
TFU : 15 cm
Leopold I : Tinggi Fundus Uteri 2 jari dibawah pusat
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-
TBJ :-
c. Auskultasi
Abdomen
DJJ : 134 x/menit
d. Perkusi
Reflek patella :+
3. Pemeriksaan panggul luar :
Distansia spinarum : Tidak dilakukan
Distansia cristarum : Tidak dilakukan
Konjugata eksterna : Tidak dilakukan
Lingkar panggul : Tidak dilakukan
4. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 04 April 2022
HB : 11,9 gr/dl
HIV/AIDS : NR
51
Reduksi urine : NR
Albumin : NR
Golongan darah :O
USG : Sudah dilakukan pemeriksaan USG namun tidak
terlampir
HBSag : NR
Test lainnya :-
Masalah Potensial
Tidak ada
Tindakan Segera
Tidak ada
3.3 PENATALAKSANAAN
1. Menanyakan pada ibu, apa ibu bersedia menjadi objek studi kasus asuhan kebidanan
atas nama Selvia Mamsoat
Evaluasi : Ibu Selvia Mamsoat bersedia menjadi objek studi kasus asuhan kebidanan
2. Menjelaskan pada ibu tentang prosedur pemeriksaan ANC terpadu dan meminta
kesediaan ibu untuk menandatangani inform konsen pemeriksaan ANC terpadu
Evaluasi : ibu bersedia dan menandatangani inform konsen ANC terpadu
3. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa sejauh ini semua
masih dalam batas normal, kondisi ibu dan janin baik
Evaluasi : Ibu tampak senang
4. Kolaborasi dengan ahli gizi, dan menjelaskan pada ibu tentang gizi ibu hamil yang
dapat ibu peroleh dari mengkonsumsi makanan contonya seperti :
Sarapan : ibu dapat mengkonsumsi nasi/jagung/singkong, ikan/telur/tahu/tempe,
sayur, buah-buahan, dan susu
52
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 04 April 2022 Jam : 12.30 WIB
S : ibu mengatakan sangat paham dengan apa yang dijelaskan
O : ibu dapat mengulang kembali apa yang sudah dijelaskan oleh petugas, dan akan
melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi
A : Ny.S umur 31 tahun G2P1A0 usia kehamilan 20 minggu dengan kehamilan fisiologis
janin hidup tunggal intrauterin, keadaan umum ibu dan janin baik
53
P : menganjurkan ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan jika mengalami tanda-tanda bahaya
pada kehamilan
Mengingatkan ibu untuk rutin meminum obat yang diberikan
Mengingatkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi
BAB IV
IDENTIFIKASI DAN PEMBAHASAN MASALAH
Berdasarkan hasil studi kasus yang dilaksanakan pada tanggal 04 April 2022, pada
usia kehamilan 20 minggu. Penulis melakukan pembahasan yang menghubungkan antara
teori dengan kasus yang terjadi.
Klien umur 31 tahun G2P1A0 melakukan kontak dengan penulis pada usia kehamilan
20 minggu pada trimester II kehamilan. Jika dilihat dari frekuensi kunjungan antenatal, klien
sudah memenuhi standar antenatal care (ANC) pada trimester II. Ny.S sudah melakukan
pemeriksaan ANC 1 kali pada trimester I dan 1 kali pada trimester II. Menurut Idris
Sulistyani Nuny (2014), standar minimal ANC 4 kali selama kehamilan yaitu 1 kali pada
trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali selama trimester III.
Pemeriksaan ANC yang diberikan kepada Klien menggunakan standar 10T. Pada
setiap kunjungan ANC dilakukan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan
untuk mengetahui kenaikan berat badan selama kehamilan, tinggi badan klien 148 cm dan
berat badan klien sebelum hamil 48 kg dan setelah memasuki trimester II berat badan
bertambah menjadi 55 kg atau naik sebanyak 7 kg. Hal ini sesuai dengan teori perhitungan
menggunakan IMT yaitu 55÷(1,48×1,48)=25,1 yang mana bumil yang memiliki IMT 25-29,9
(overweight) di sarankan untuk menjaga kenaikan berat badan hanya 7-1,5 kg. Kenaikan
berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi berupa plasenta, fetus, liquor
amnion dan dari ibu sendiri yaitu uterus dan mammae membesar, peningkatan volume darah,
pertambahan protein dan lemak, serta terjadinya retensi darah.
Pada pemeriksaan tekanan darah klien normal, klien tidak KEK, TFU sesuai usia kehamilan,
DJJ masih dalam batas normal, hasil pemeriksaan laboratorium klien seperti HIV/AIDS,
Reduksi Urine, Albumin, dan HBSag hasil nya Non Reaktif (NR), sudah dilakukan
penatalaksanaan dan temu wicara/konseling pada klien
Berdasarkan hasil pemeriksaan di atas semua masih dalam batas normal. Pada
langkah Penatalaksanaan dan Evaluasi yang mengacu pada kondisi kesehatan ibu dan
janinnya juga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan tindakan kebidanan di tempat
praktik.
54
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Setelah penulis melakukan asuhan manajemen kebidanan pada Klien yakni Ny.S di
Ruang KIA/KB Puskesmas Sorong Barat, maka dapat disimpulkan :
5.2 SARAN
Sebagai seorang petugas kesehatan khususnya bidan diharapkan dapat juga memberikan
asuhan kebidanan secara menyeluruh pada Ny.S sesuai dengan keluhan dan kebutuhan
pasien, sehingga dapat segera mengambil keputusan klinis dalam penanganan
selanjutnya. Bidan harus memberikan asuhan sesuai dengan kewenangannya.
55
DAFTAR PUSTAKA
56
DAFTAR LAMPIRAN
Pembimbing
( )
57
Lampiran 2 Dokumentasi Pemeriksaan ANC Terpadu pada Ny.S
58