BEATRIKS RAHANGIAR
12113201150010
PEMINATAN KIA-KR
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON
2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Kami menyatakan menerima dan menyetujui Proposal ini yang disusun oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus,
karena atas kasih dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini
dengan judul “Literatur Review Gambaran Perawatan Masa Nifas Bagi Ibu”.
Penyusunan skripsi ini merupakan syarat dalam penyelesaian tugas akhir untuk
Maluku.
terselesaikan.
Maluku.
iii
7. Keluarga yang telah memberikan dukungan baik materi maupun moril serta
8. Semua teman – teman yang tidak dapat penulis sebut satu demi satu, terima
Peneliti menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan guna perbaikan
lebih lanjut sehingga proposal ini dapat berguna serta bermanfaat bagi semua yang
membacanya.
Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL............................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Nifas.............................................. 8
B. Tinjauan Umum Tentang Variabel Penelitian........................26
C. Kerangka Konsep....................................................................40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................41
B. Tahapan Systematic Review....................................................41
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.................................43
D. Variabel Penelitian..................................................................44
E. Analisa Data............................................................................45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.......................................................................46
B. Pembahasan............................................................................55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................58
B. Saran.......................................................................................58
v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jam setelah plasenta lahir dan berakhir setelah 6 minggu setelah melahirkan.
Akan tetapi seluruh organ kandungan baru pulih kembali, seperti dalam
keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan setelah bersalin. Masa nifas tidak
kalah penting dengan masa-masa ketika hamil, karena pada saat ini organ-
Jika masa nifas tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan
mengakibatkan kematian pada ibu nifas. Angka Kematian Ibu (AKI) dalam
2012 diperoleh Angka kematian ibu (AKI) cukup tinggi yaitu 359/100.000
kelahiran hidup (KH). Angka tersebut masih jauh dari target Sustainable
hingga 70/100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2020 (Zuraya, 2016).
tahun 2015 sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil SDKI 2015
1
Data cakupan pelayanan ibu nifas di Provinsi Maluku Tahun 2015
capaian ini masih kurang dari capaian Nasional yaitu 89,54% dan Jauh dari
Tenggara 89,7% melewati target Nasional dan target Rencana Strategis Dinas
2015). Menurut Profil kesehatan Kota Ambon (2015) Penyebab AKI adalah
kesehatan, Salah satu masalah AKI yang tidak ditangani dengan benar dapat
pelayananan masa nifas. Pelayanan nifas bertujuan untuk menilai status ibu
dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah yang
dilakukan sedikitnya tiga kali, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari
pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke pasca persalinan,
dan pada hari ke 29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan (Kemenkes RI,
2015).
memberikan informasi yang jelas dan tepat yang dibutuhkan ibu dalam
2
perawatan masa nifas. Informasi yang diberikan seperti edukasi kesehatan
jelas akan mempengaruhi cara perawatan ibu nifas. Perawatan masa nifas ibu
menentukkan kondisi kesehatan ibu dan anak. Perawatan masa nifas yang baik
dan sesuai dengan edukasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan dapat
dilakukan oleh ibu nifas itu sendiri untuk memelihara kesehatan organ-organ
reproduksi selama masa nifas, yakni dimulai dari akhir persalinan dan
hamil. Perawatan masa nifas merupakan suatu bentuk tindakan atau praktik
yang dilakukan oleh ibu nifas yang menggambarkan perilaku kesehatan ibu
selama menjalani masa nifas yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (Sagita,
2015).
pelayananan masa nifas. Pelayanan nifas bertujuan untuk menilai status ibu
dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah yang
dilakukan sedikitnya tiga kali, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari
pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke pasca persalinan,
3
dan pada hari ke 29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan (Kemenkes RI,
2015).
mendapatkan hasil bahwa ada hubungan antara sikap, peran bidan dan
dukungan keluarga dengan kunjungan ibu nifas dengan nilai p<0,05 dan tidak
nifas. Dengan demikian kinerja keberhasilan yang diperlihat oleh bidan dapat
diukur dengan cakupan kunjungan nifas (KF) yang dilakukan sebanyak tiga
kali kunjungan pada masa nifas sesuai dengan standar yang berlaku (Wiwiet
Hermita, 2011).
kunjungan nifas. Kunjungan ibu nifas merupakan sikap ibu nifas mengunjungi
2015). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tri Pinaringsih
(2017) yang mengatakan bahwa hasil analisis test menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan kunjungan nifas dengan
bayinya.
4
Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kunjungan ibu nifas dalam pemeriksaan pasca bersalin. Keluarga yang baik
setiap kali melakukan kunjungan nifas responden selalu diantar dan ditunggu
jadwal kunjungan dan jika ibu mengalami keluhan atau masalah kesehatan
kesehatan atau petugas kesehatan (Tri Rahayu, 2017). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Gita Sekar (2019) dengan hasil penelitian,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat tujuan umum dan tujuan khusus sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
a. Mengetahui hubungan peran bidan dengan perawatan masa nifas bagi
ibu.
ibu.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
masa nifas bagi ibu dan bayi sehingga dalam mengambil keputusan yang
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
dalam perawatan masa nifas untuk kesehatan yang lebih baik bagi ibu
dan bayi.
b. Bagi Puskesmas
6
dalam melakukan perawatan masa nifas dengan mempertingbangkan
melakukan penelitian sejenis dan lebih lanjut dalam bidang yang sama.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
enam minggu. Peurperium adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput
(Varney, 2014).
waktu nifas yang paling singkat tidak ada batas waktunya, bahkan bisa jadi
dalam waktu yang relatif pendek darah sudah keluar, sedangkan batasan
dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari
(Ambarwati 2014).
sebaiknya bidan mengetahui apa tujuan dari pemberian asuhan pada ibu
nifas. Tujuan diberikannya asuhan pada ibu selama masa nifas antara lain:
8
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya secara fisik maupun spikologi
dimana dalam asuhan pada masa ini peranan keluarga sangat penting,
penunjang.
menganalisa data tersebut sehinga tujuan asuhan masa nifas ini dapat
9
d) Memerlukan ketenagan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan
c. Periode Leting Go
10
4. Perubahan Fisiologi Pada Masa Nifas
Perubahaan keseluruan alat genetalia ini disebut involusi. Pada masa ini
situs plasenta akan menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan keluar
organisme berkembang lebih cepat dari pada kondisi asam yang ada
11
Tabel 2.1 Waktu dan Warnanya Lokhia
Lokhia Waktu Warna Ciri-ciri
Rubra (cruenta) 1-3 hari Merah Terdiri dari darah segar,
kehitaman jaringan sisa-sisa
plasenta, dinding rahim,
lemak bayi, rambut bayi,
dan sisa mekoneum
Sanguinolenta 4-7 hari Merah Sisa darah bercampur
kecoklatan lender
dan lendir
Soresa 7-14 hari Kuning Lebih sedikit darah dan
kecoklatan lebih banyak serum,
juga terdiri dari leukosit
dan robekan/ laserasi
plasenta
Alba >14 hari Putih Mengandung leukosit,
sel desudia dan sel
epitel, selaput lendir
servik dan seraput
jaringan yang mati
Purulenta Terjadi infeksi, keluar
cairan seperti nanah
berbau busuk
Lochiastasis Lokhia yang tidak lancar
keluarnya
12
Sumber : Neno FMI, 2016
tertentu.
13
karena proses involusi (Mansyur,2014). Involusiuterus dapat
simfisis
simfisis
makan diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal.
14
b) Motilitas: secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus
ini disebabkan tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan
jalan lahir
15
d) Diuresis postpartum: dalam 12 jam setelah melahirkan, ibu
16
mengeluh kandungannya menurun. Setelah melahirkan karena ligamen,
yaitu :
a) Suhu: Suhu tubuh wanita inpartu tidak lebih dari 37,2 °C sesudah
partus dapat naik kurang lebih 0,5 °C dari keadaan normal, namun
umumnya suhu badan akan kembali normal. Bila suhu lebih dari 38
b) Nadi: denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit.
cepat. denyut nadi yang melebihi 100 kali per menit harus
penurunan hiperpigmentasi.
17
5. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
masa nifas,ada beberapa hal yang harus dilakukan, akan tetapi pemberian
asuhan kebidanan pada ibu masa nifas tergantung dari kondisi ibu sesuai
masa nifas karena atonia uteri: mendeteksi dan merawat penyebab lain
melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir: menjaga bayi tetap
menolong persalinan, iya harus tingal dengan ibu dan bayi baru lahir
untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam
18
membantu bidan mengetahui catatan tanda-tanda vital ibu, hasil
yang sudah berlalu sejak kelahiran, dalam jam atau hari, dipastikan
c. Riwayat
yang dapat divalidasi atau diperbaiki, dan memberi petunjuk topic mana
d. Pemeriksaan fisik
berikut:
kemih.
19
e) Evaluasi nyeri tekan sudut costo-vertebral angle (CVA) jika di
memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
harus diberikan pada seberapa baik wanita mengatasi perubahan ini dan
tanggung jawabnya yang baru sebagai orang tua. Pada saat ini juga
20
g. Kunjungan ke-4 (6 minggu setelah persalinan):
imunisasi, senam nifas, dan tanda-tanda bahaya yang dialami oleh ibu
e) Fungsi perkemihan
f) Perubahan lokhia
21
Menurut Risa Pitriani (2014), ada beberapa tanda-tanda bahaya
pengheliatan.
h. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi.
22
vitamin A kepada (200.000 unit) agar dapat memberikan vitamin A
b. Ambulasi dini
Lakukan ambulasi dini pada ibu nifas dua jam setelah persalinan
ambulasi dini dilakukan paling tidak setelah 12 jam masa nifas setelah
dengan miring kiri atau kanan terlebih dahulu, kemudian duduk dan
apabila ibu sudah cukup kuat berdiri maka ibu dianjurkan untuk
c. Kebutuhan eliminasi
Ibu harus berkemih spontan dalam 6-8 jam masa nifas, motivasi
sudah bisa buang air besar, jika sudah hari ketiga ibu msih belum bisa
pelunak tinja. Fase yang tertahan dalam usus semakin lama akan
diserap oleh usus, hal ini dapat menimbulkan konstipasi pada ibu nifas.
(Asih,2016)
d. Kebersihan diri
23
Untuk mencegah terjadinya infeksi baik pada luka jahitan dan
(Prawirohardjo,2014).
e. Istirahat
f. Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Banyak budaya dan agama yang
24
Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan
(Prawirihardjo, 2014).
g. Keluarga berencana
kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi,
(Prawirohardjo, 2014).
h. Senam nifas
menjalani persalinan dengan normal dan tidak ada penyakit masa nifas
(Sulistyawati,2015).
saat-saat krisis masa nifas.Pada awal masa nifas, ibu mengalami masa-
masa sulit. Saat itulahibu sangat membutuhkan teman dekat yang dapat
hubungan yang terbentuk antara ibu dan bidan akan sangat ditentukan
25
pendamping ibu. Jika pada tahap ini hubungan yang terbentuk sudah
dan keluarga. Masa nifas merupakan masa yang paling efektif bagi
kegiatan perawatan ibu dan bayi merupakan salah satu teknik yang
26
B. Tinjauan Umum Tentang Variabel Penelitian
1. Peran Bidan
maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran dan fungsinya
Peran bidan dalam masa nifas ini merupakan masa kritis bagi ibu
dan bayi, oleh karena itu peran bidan sangat diperlukan dalam masa
Pada masa nifas bidan memiliki peran dan tanggung jawab besar
untuk memantau kondisi dari ibu, dan juga anak yang baru lahir
tentunya, tuju tanggung jawab bidan dalam masa nifas Jannah, (2016):
27
a) Memberikan dukungan kepada ibu untuk mengurangi ketegangan
berlangsung
bayinya, hal ini disebabkan karena masi adanya ibu yang merasa
28
yang baik dan optimal, hingga kegiatan fisik, seperti olahraga yang
dalam masa nifas untuk memberikan edukasi kepada ibu, dan juga
bagaimana cara hidup sehat yang baik dan benar dan harus mampu
2. Sikap Ibu
a. Pengertian Sikap
29
pengetahuan. perasaan-perasaan, dan kecenderungan untuk bertindak.
b. Ciri-ciri Sikap
istirahat.
orang itu.
30
itu terbentuk dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan
jelas.
d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
dimiliki orang.
c. Tingkatan Sikap
a. Menerima (Receiving)
b. Merespon (Responding)
dari sikap.
c. Menghargai (Valuting)
31
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
tinggi
disediakan adalah sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat
I = 100 ÷ 4 = 25
32
b. Nilai 26%-50% = Setuju
3. Dukungan Keluarga
33
untuk keluarga yang selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan
diakses atau diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak
eksternal.
langsung, dukungan sosial adalah strategi penting yang harus ada dalam
34
masa stress bagi keluarga (Friedman, 2013). Dukungan sosial juga dapat
tugas sering kali diberikan oleh keluarga besar, teman, dan tetangga.
1) Dukungan Emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
35
mengasuh, cinta kasih, kehangatan, dan saling mendukung menghargai
2) Dukungan Informasi
aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk, dan
kesehatannya.
3) Dukungan Instrumental
36
Dukungan instrumental keluarga merupakan suatu dukungan atau
4) Dukungan Penilaian
37
Friedman (2013), menyimpulkan bahwa baik efek-efek penyangga
a. Faktor Internal
1) Tahap Perkembangan
Artinya dukungan dapat ditentukan oleh faktor usia dalam hal ini
kesehatan dirinya.
38
3) Faktor Emosi
4) Spiritual
b. Faktor Eksternal
1) Praktek di Keluarga
2) Faktor Sosio-Ekonomi
39
Faktor sosial dan psikososial dapat meningkatkan resiko terjadinya
C. Kerangka Konsep
D.
Peran Bidan
Dukungan Keluarga
40
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Keterangan Gambar:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
41
data yang sudah ada dengan metode pencarian yang eksplisit dan melibatkan
tersebut; P = Ibu Nifas, I = Adanya perawatan masa nifas medis dan non
medis bagi ibu, C = tidak ada pembanding atau intervensi lainnya dan O =
Ibu mengetahui gambaran perawatan masa nifas medis dan non medis bagi
2. Menyusun Protokol
a. Pencarian Data
Pencarian data mengacu pada sumber data base Google Scholar yang
sifatnya resmi.
b. Skrining Data
42
Penilaian kualitas atau kelayakan didasarkan pada data (artikel
lanjut.
Strategi pencarian dilakukan mengacu pada protokol yang telah dibuat dan
menentukan lokasi atau sumber database untuk pencarian data serta dapat
4. Ekstraksi Data
secara manual dengan membuat formulir yang berisi tentang; tipe artikel,
nama jurnal atau konferensi, tahun, judul, kata kunci, metode penelitian dan
1. Populasi
2. Sampel
3. Teknik Sampling
sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
populasi yang telah diketahui, maka dibuat kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria Inklusi adalah semua aspek yang harus ada dalam sebuah penelitian
yang direview dan kriteria eksklusi adalah faktor – faktor yang dapat
44
menyebabkan sebuah penelitian menjadi tidak layak untuk di review;
sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
meliputi :
1. Variabel Independen
2013). Variabel independen dalam penelitian ini adalah peran bidan, sikap
45
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
E. Analisa Data
Setelah melewati tahap protokol sampai pada ekstraksi data, maka analisis data
46
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Hasil Systematic Review Gambaran Perawatan Masa Nifas
No Judul/Peneliti Tahun Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknik Intervensi Hasil
Penelitian Responden Pengukuran Analisa
1 Hubungan 2019 Puskesmas mengetahui Survey Analitik 73 Kuesioner Chi square - ada
Peran Petugas Sungai Keli hubungan peran dengan responden hubungan
Kesehatan, Kabupaten petugas pendekatan yang
Sumber Ogan Ilir kesehatan, Cross Sectional bermaknaan
Informasi sumber Study tara sumber
Terhadap informasi, dengan sumber
Perawatan kepatuhan ibu informsi,
Payudara Pada nifas untuk dengan
Ibu Nifas. melakukan kepatuhan
(Salamun) perawatan ibu nifas
payudara di untuk
wilayah kerja melakukan
puskesmas sungai perawatan
Keli Kabupaten payudara
Ogan Ilir p. Value=
0,028,
untuk peran
46
petugas
kesehatan
ada
hubungan
yang
bermakna
dengan
kepatuhan
ibu nifas
untuk
melakukan
perawatan
payudara
dengan
p=0,000.
2 Peran bidan 2018 Puskesmas Diketahuinya deskritif 38 Kuesioner Uji - Terdapat
dalam Segeri Peran Bidan kuantatif responden distribusi peran bidan
mendukung Kabupaten Dalam frekuensi dengan
capaian Pangkep Mendukung capaian
pemberian Capaian vitamin A
vitamin A pada Pemberian peran bidan
ibu nifas di Vitamin A Pada yang aktif
Puskesmas Ibu Nifas Di sebanyak
Segeri Puskesmas Segeri 23 orang
Kabupaten Kabupaten (100%) dan
Pangkep. Pangkep tidak aktif
(Urliata sebanyak 0
Marbun) orang (0%)
di
Puskesmas
Sageri
47
Kabupaten
Pangkep.
3 Hubungan 2015 Kecamatan Menganalisis Penelitian 53 Kuesioner Chi square - ada
Pengetahuan Gunungpati hubungan explanatory responden hubungan
Dan Sikap Ibu Kota pengetahuan dan research yang
Nifas Dengan Semarang sikap ibu nifas dengan signifikan
Praktik dengan praktik rancangan pengetahuan
Perawatan perawatan masa cross-sectional (p=0,026)
Masa Nifas Di nifas di study. dan sikap
Kecamatan Kecamatan (p=0,016)
Gunungpati Gunungpati ibu nifas
Kota Kota dengan
Semarang. Semarang. praktik
(Sagita perawatan
Eldawati) masa nifas
4 Hubungan 2018 Klinik mengetahui desain survei 30 Kuesioner Chi square - ada
Pengetahuan Pratama hubungan analitik responden hubungan
Dan Sikap Ibu Niar enablingdengan dengan pengetahuan
Medan pelaksanaan pendekatan
Nifas Tentang (P=0,020)
PerawatanPayudar cross sectional
Perawatan apada ibu nifas di dan sikap
Payudara Klinik Pratama (P=0,001)
Dengan Niar Medan dengan
Pelaksanaan pelaksanaan
Perawatan perawatan
Payudara di payudara di
Klinik Pratama Klinik
Niar Medan. Pratama
(Ade Ayu Niar Medan
Prawita)
48
5 Hubungan 2021 Puskesmas mengetahui deskriptif 76 Kuesioner Chi square - Ada
sikap ibu Cimanggis hubungan sikap kuantitatif. responden hubungan
nifas dengan Kota ibu nifas dengan yang positif
Depok perawatan luka
perawatan dan secara
perineum
luka perineum statistik
di Puskesmas signifikan
Cimanggis antara sikap
Kota Depok. ibu nifas
(Desy dengan
Qomarasari) perawatan
luka
perineum (p
= 0,000)
49
(Rahayu) Kerja
Puskesmas
Beruntung
Raya Kota
Banjarmasin
.
7 Hubungan 2017 Puskesmas Menganalisis analitik 32 Kuesioner Chi square - Kejadian
Dungan Suami Gabus II hubungan korelatif responden baby blues
Dalam Kabupaten dukungansuami dengan berhubunga
Pearawatan Pati dalam perawatan pendekatan n dengan
Masa Nifas masa nifas dengan cross sectional. dukungan
Dengan kejadian baby suami
Kejadian Baby blues dalam
Blues. perawatan
(Uswatun masa nifas
Kasanah) dengan
ρvalue =
0,036.
8 Hubungan 2017 Wilayah Mengetahui Penelitian 88 Kuesioner rank - Terdapat
pengetahuan, Kota hubungan explanatory responden spearman hubungan
sikap, motivasi Semarang pengetahuan, research antara sikap
dan dukunga sikap, motivasi, dengan (p=0,038)
keluarga dan dukungan rancangan dan
dengan keluarga dengan cross-sectional dukungan
kunjungan ibu kunjungan ibu Study suami
nifas dalam nifas dalam (p=0,028)
pemeriksaan pemeriksaan dengan
paska bersalin paska bersalin di kunjungan
di Wilayah Wilayah Kota ibu nifas
Kota Semarang. Semarang dalam
(Santi Tri pemeriksaan
50
Rahayu) paska
bersalin.
Sedangkan
tidak ada
hubungan
pada
variable
pengetahuan
dan
motivasi.
9 Hubungan 2015 RSUD Mengetahui Deskriptif 43 Kuesioner Distribusi - dari 8
Dukungan Langsa Gambaran dengan responden freuensi responden
Keluarga Dan Dukungan rancangan yang
Sikap Terhadap keluarga dan cross mendapat
Perawatan Post Sikap Terhadap sectional dukungan
Partum Secara
Perawatan Post baik dari
Mandiri Pada
Ibu Dengan
Partum Secara keluarga
Persalinan Mandiri pada mayoritas
Sectio Caesarea ibu Dengan sebanyak 6
Di RSUD Persalinan responden
Langsa. Sectio Caesarea (75 %) ada
(Irma Hartati) Di Ruang Nifas dan
RSUD Langsa melakukan
perawatan
Post
Partum
Pada Ibu
SC. Dari
10
51
responden
yang
mendapat
dukungan
cukup dari
keluarga
mayoritas
sebanyak 9
responden
(90 %) ada
melakukan
perawatan
Post
Partum
Pada Ibu
SC. Dari
25
responden
yang
mendapatk
an
dukungan
kurang dari
keluarga
mayoritas
sebanyak
21
responden
52
tidak ada
melakukan
perawatan
post
partum.
Dari 15
responden
yang
bersikap
positif,
mayoritas
sebanyak
10
responden
(66,7 %)
ada
melakukan
perawatan
post
partum,
dari 28
responden
yang
bersikap
negatif
mayoritas
sebanyak
19
53
responden
(67,9 %)
tidak ada
melakukan
perawatan
post
partum.
10 Hubungan 2015 Puskesmas Mengetahui pendekatan 22 Kuesioner korelasi - terdapat
dukungan Senori Hubungan cross sectional responden Spearman’ hubungan
suami dengan Kabupaten dukungan suami s Rho cukup antara
produksi ASI Tuban dengan produksi dukungan
pada ibu post ASI pada ibu post suami
partum di partum dengan
wilayah kerja produksi
Puskesmas ASI yang
Senori ditunjukan
Kabupaten dengan nilai
Tuban. p = 0,043
(Nurul Aini)
54
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil review dari jurnal atau artikel yang di dapatkan oleh
perawatan masa nifas yang dilihat dari peran bidan, sikap ibu dan dukungan
keluarga.
berencana. Bidan berperan dan bertanggung jawab pada masa nifas dengan
Menurut Jannah (2015), sebagai pelaksana bidan memiliki tugas mandiri yaitu
dalam masa nifas dengan melibatkan klien /keluarga. Tugas kolaborasi yaitu
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko
asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan
persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga dan
55
memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam
adalah sikap, nilai dan pengetahuan seseorang tentang kesehatan dan pelayanan
merasa perlu mengetahui kondisi ibu maupun bayinya. Menurut Santi Tri
(2017), adanya hubungan antara sikap dengan kunjungan ibu nifas dalam
pemeriksaan paska bersalin dapat terjadi karena ibu telah mengetahui manfaat
dan merasa merasa perlu untuk selalu mengetahui kondisi ibu maupun bayinya.
56
Sikap ibu nifas terbentuk dari adanya interaksi sosial yang
mempengaruhi diantara ibu yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan
suatu yang dapat diadakan untuk keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak
Dukungan keluarga yang baik melakukan kunjungan ibu nifas dengan diantar
dan ditunggu oleh suami atau keluarga sampai pemeriksaan selesai. Selain itu
juga selalu diingatkan oleh suami dan keluarga mengenai jadwal kunjungan ibu
nifas dan jika ibu mengalami keluhan nifas, suami maupun keluarga segera
diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya sehingga seseorang akan tahu
57
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
sebagai berikut:
perawatan masa nifas untuk kesehatan yang lebih baik bagi ibu dan bayi..
58
DAFTAR PUSTAKA
Akhenan, Nur Fitria, Nunik Puspitasari. 2011. Determinan Pada Ibu Nifas Yang
Berhubungan Dengan Pelaksanaan Post-Natal Care Studi Di Puskesmas
Lespadangan Kabupaten Mojokerto.
Asih Yusari. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:
CV. Trans Info Media.
Friedman, M. 2013. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-6. Jakarta: EGC.
Gita Sekar. 2019. Analisis Faktor Kunjungan Ibu Nifas Di Wilayah Kerja
Puskesmas Poned X.
Hidayat, A.A. 2014. Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data.
Jakarta : Salemba Medika.
Pitriani Risa. 2014. Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal.
Katalog Dalam Terbitan (KDT).
59
Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta:
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Santi Tri Rahayu. 2017. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Motivasi Dan Dukungan
Keluarga Dengan Kunjungan Ibu Nifas Dalam Pemeriksaan Paska
Bersalin di Wilayah Kota Semarang Triwulan ii tahun 2017.
60