Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Inovasi Kesehatan.

Volume 3 Nomor 2 (April 2022)


ISSN 2686-5084
Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

http://jik.stikespapua.ac.id

Gambaran Kepatuhan Masyarakat Terhadap Protokol Kesehatan 3M


Dalam Pencegahan Covid-19 Di Kelurahan Klaru Wilayah Kerja
Puskesmas Mariat Kabupaten Sorong

Fidelia Kristiani Busso1(K), Triani Banna2, Wahyuni Maria3


1(K)
Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua, Indonesia; christianyfidel@gmail.com
(Koresponden)
2
Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua, Sorong, Indonesia; 3anibanna@gmail.com
3
Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua, Sorong, Indonesia; yunihutomo92@gmail.com

ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak Covid-19, untuk itu kedisiplinan dalam
menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) merupakan kunci penting dalam
pencegahan penularan Covid-19. Provinsi Papua Barat masuk di dalam peningkatan kumulatif angka kasus
positif Covid-19 yang saat ini tercatat 17.397 orang dan 301 orang meninggal. Hal ini terjadi akibat tingkat
kepatuhan dalam menjaga jarak dan menghindari kerumunan semakin menurun (Kemenkes, 2021). Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Kepatuhan Protokol Kesehatan 3M ( mencuci tangan,memakai
masker dan menjaga jarak ) terhadap pencegahan Covid-19 di kelurahan Klaru Puskesmas Mariat Kabupaten
Sorong. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik obsevasional dengan
rancangan cross sectional dan menggunakan Analisa univariat. Populasi ini menggunakan teknik sampling total
sampling dengan alat ukur kuesioner dengan pilihan jawaban yang diberikan kepada responden yang berjumlah
86 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian
besar responden berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 47 responden (54,7%) yang cukup patuh dalam memakai
masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, sebagian besar responden jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
45 responden (52,3%) yang cukup patuh dalam memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, sebagian
besar responden pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 57 responden (66,3%) yang cukup patuh dalam
memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, sebagian besar responden bekerja sebagai pegawai swasta
yaitu sebanyak 39 responden (45,4%) yang cukup patuh dalam memakai masker, mencuci tangan dan menjaga
jarak dan sebagian besar responden cukup patuh melakukan protokol kesehatan yaitu sebanyak 38 responden
(44,25). Penelitian ini dilakukan pada sampel 86 responden yaitu masyarakat yang berada di RW/03 RT/01
Wilayah Kerja Puskesmas Mariat Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di
Kelurahan Klaru Puskesmas Mariat kabupaten Sorong cukup patuh dalam menjalani protokol kesehatan. Saran
untuk tenaga kesehatan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat untuk mematuhi protokol
kesehatan dalam mencegah penyebaran covid 19.

Kata Kunci : Kepatuhan Protokol Kesehatan, Pencegahan Covid-19

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pandemi Covid-19 di tahun 2020 berdampak luar biasa, melumpuhkan hampir semua aspek kehidupan.
Semua orang di wajibkan menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga
Jarak). Perilaku mempunyai peran penting terhadap kesehatan individu maupun masyarakat dan berpengaruh
dalam penganggulangan dan pencegahan penularan penyakit. Penerapan aturan ini harus di laksanakan dalam
setiap kegiatan baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Ini merupakan strategi terbaik pemerintah dalam
upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19, menempatkan masyarakat sebagai garda terdepan dengan
1
Jurnal Inovasi Kesehatan. Volume 3 Nomor 2 (April 2022)
ISSN 2686-5084
Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

perubahan perilaku sebagai ujung tombak. Sedangkan dokter, perawat, dan tenaga medis yang jumlahnya
terbatas merupakan benteng terakhir pengendalian Covid-19(1).
Penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan pada tahun 2019 dan
menjadi sebuah pandemi yang terjadi di negara seluruh dunia dengan cara penyebaran melalui udara.
Berdasarkan data yang dihimpun pada tanggal 13 Juli 2021 secara global tercatat 186.638.285 kasus yang
terkonfirmasi positif dan 4.035.037 kasus meninggal(2).
Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak Covid-19, untuk itu kedisiplinan dalam
menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) merupakan kunci penting dalam
pencegahan penularan Covid-19. Sejak tanggal 10 Januari 2021, terdapat 106 Kabupaten atau Kota yang
memiliki tingkat kepatuhan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak kurang dari 60%. Sementara
pada pekan sebelumnya, tingkat kepatuhan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak sebesar 61% -
75%. Provinsi Papua Barat masuk di dalam kategori presentase terendah dalam tingkat kepatuhan memakai
masker, dengan begitu peningkatan kumulatif angka kasus positif Covid-19 yang saat ini tercatat 17.397 orang
dan 301 orang meninggal. Kabupaten Sorong termasuk dalam tingkat tertinggi kasus Covid-19. Sejak tanggal 26
Juli 2021 kasus Covid-19 mengalami peningkatan sebesar 4.900 positif Covid-19 dan 20 kasus meninggal. Hal
ini terjadi akibat tingkat kepatuhan dalam menjaga jarak dan menghindari kerumunan semakin menurun
sehingga angka terkonfirmasi kasus Covid-19 dan kasus meninggal semakin meningkat(3).

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan
3M (mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak) untuk pencegahan Covid-19 di Kelurahan Klaru
Puskesmas Mariat Kabupaten Sorong.

METODE

Penelitian yang digunakan dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain analitik
observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang berusia
20-40 tahun. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan total sampling sehingga sampel dalam
penelitian ini sebanyak 86 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data yang
digunakan adalah analisis univariat untuk memperoleh informasi umum tentang semua variabel dari hasil
penelitian. Analisis ini menggunakan distribusi frekuensi dan presentase dari variabel yang diteliti.

HASIL

Karakteristik Responden

Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Subyek Penelitian (n=86)


Variabel Frekuensi %
Umur
21-30 Tahun 39 45,3
31-40 Tahun 47 54,7
Jenis Kelamin
Laki-Laki 41 47,7
Perempuan 45 52,3
Pendidikan terakhir
SD 1 1,2
SMP 5 5,8
SMA 57 66,3
Perguruan Tinggi 23 26,7
Pekerjaan
PNS 10 11,6
Swasta 39 45,4
Tidak Bekerja 37 43,0

1
Jurnal Inovasi Kesehatan. Volume 3 Nomor 2 (April 2022)
ISSN 2686-5084
Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, distribusiresponden berdasarkan umur sebagian besar
berada pada kelompok umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 47 orang (54,7%) yang cukup patuh dalam mencuci
tangan, memakai masker dan menjaga jarak dan sebagian kecil berada pada kelompok umur 21-30 tahun yaitu
sebanyak 39 orang (45,3%). Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin sebagian besar pada jenis kelamin
perempuan sebanyak 45 orang (52,3%) yang cukup patuh dalam mencuci tangan, memakai masker dan menjaga
jarak dan sebagian kecil jenis kelamin laki-laki sebanyak 41 orang (47,7%). distribusi responden berdasarkan
pendidikan terakhir didapatkan sebagian besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 57 orang (66,3%) yang
cukup patuh dalam mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, dan sebagian kecil berpendidikan SD
yaitu sebanyak 1 orang (1,2%). distribusi responden berdasarkan pekerjaan didapatkan sebagian besar swasta
yaitu sebanyak 39 orang (45,4%) yang cukup patuh dalam mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak
dan sebagian kecil PNS yaitu sebanyak 10 orang (11,6%).

Analisis Univariat

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Penelitian (n=86)


Variabel Panelitian Frekuensi %
Kepatuhan
Patuh 18 20,9
Cukup Patuh 38 44,2
Kurang Patuh 30 34,9

Berdasarkan hasil penelitian, distribusi responden berdasarkan kepatuhan didapatkan sebanyak 18 orang
(20,9%) patuh dalam mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak, 38 orang (44,2%) cukup patuh
dalam mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak dan 30 orang (34,9%) kurang patuh dalam mencuci
tangan, memakai masker dan menjaga jarak.

PEMBAHASAN

Masyrakat di RW/03 RT/01 Kelurahan Klaru adalah sebanyak 86 orang. Sebagian besar jenis kelamin
perempuan 52,3%, usia 31 – 40 tahun 54,7%, Pendidikan terakhir SMA 66,3%, pekerja swasta 45,4%, dan
cukup patuh 44,25% dalam mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Dari hasil yang saya dapatkan
bahwa sebagian besar masyarakat yang berada disana cukup patuh dalam menerapkan protokol kesehatan,
dalam mencuci tangan, menggunakan masker maupun menjaga jarak.
Perilaku mencuci tangan, maupun memakai masker yang baik dan benar maka dapat memutus mata
rantai penularan Covid 19, dimana virus ini dapat berada pada benda yang sering disentuh dalam sehari–hari,
dengan tidak mencuci tangan dan memakai masker dan ditambah perilaku sering memegang area wajah maka
virus dapat mudah masuk ke dalam tubuh seseorang. Penerapan PHBS yang berkesinambungan dan tertib
harapannya penularan Covid 19 dapat diminimalisir. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam
upaya pencegahan penularan Covid 19 adalah dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun. Aktifitas
mencuci tangan dengan sabun yaitu seperti pada saat beraktivitas diluar rumah, yaitu mengingat selama
perjalanan seseorang pasti terpapar polusi udara dan menyentuh berbagai hal, selain itu mencuci tangan sebelum
makan diperlukan dengan langkah mencuci tangan yang tepat. Tujuan cuci tangan adalah menghilangkan
kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah
mikoorganise penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya(4).
Penggunaan masker selama masa pandemic menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam
mencegah penularan Covid 19. Penggunaan masker sangat efektif karena tujuan pemakaian masker adalah
untuk memutus mata rantai Covid-19. langkah ini bertujuan untuk mencegah virus masuk langsung ke tubuh,
kita dapat menggunakan masker bedah untuk menghalangi virus terbawa ke saluran pernafasan. Selain itu,
memakai masker merupakan kegiatan yang diwajibkan khususnya dikalangan masyarakat Indonesia dengan cara
penggunaan yang tepat yaitu gunakan masker dengan tepat, sampai benar - benar menutup hidung, mulut, dan
dagu. kepatuhan dalam penggunaan masker merupakan salah satu upaya dalam pencegahan penyebaran virus
corona. Masker mempunyai efektifitas yang baik terhadap pencegahan yaitu masker bedah, karena memiliki
tingkat perlindungan 56% dari partikel dengan ukuran nanometer, namun bagi masyarakat masih dapat
menggunakan masker kain sebagai upaya pencegahan penularan covid 19 melalui percikan air ludah atau
droplet(5).
Penerapan physical distancing sangat penting ketika kita berada di tempat publik atau keramaian.
Menjaga jarak dan tidak melakukan kontak langsung dengan orang lain, kecuali jika ada kepentingan karena
1
Jurnal Inovasi Kesehatan. Volume 3 Nomor 2 (April 2022)
ISSN 2686-5084
Penerbit : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Papua

jika seseorang sudah terjangkit penyakit, dan orang lainnya berkontak langsung dengan orang tersebut, maka
dengan mudah orang-orang lainnya dapat tertular penyakit. Menjaga jarak (social distancing) memiliki peran
penting dalam meminimalkan interaksi dan kerumunan, serta mencegah adanya penyebaran virus dalam suatu
kelompok. Social distancing akan membatasi laju reproduction rate (R0) dalam penyebaran virus di antara
komunitas. Dalam fase social distancing, masyarakat sangat disarankan untuk menghindari bepergian ke daerah
padat penduduk karena memiliki risiko infeksi yang tinggi(6).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan hasil masyarakat belum melakukan 3M
dengan tepat seperti tidak mengganti masker selama satu hari, mencuci tangan dengan air saja dan jarang
mengkonsumsi suplemen dan vitamin tambahan karena merasa tidak sakit serta tuntutan aktivitas masyarakat
seperti bekerja, ke pasar dan memenuhi kebutuhan lainnya yang mengharuskan masyarakat keluar rumah )7).
Menurut asumsi peneliti, dalam menyikapi proses pencegahan Covid-19, perlu adanya kesadaran
masyarakat dalam mematuhi protocol kesehatan yang selalu dihimbau oleh pemerintah seperti mencuci tangan,
memakai masker dan menjaga jarak. Kepatuhan dalam mematuhi protokol kesehatan, dapat meminimalisasikan
penyebaran Covid-19. Kepatuhan protokol kesehatan dapat melindungi diri, keluarga dan masyarakat dalam
lingkungan sosial dari ancaman wabah yang terjadi. Semakin patuh masyarakat dalam menjalani protokol
kesehatan dengan baik, maka semakin berkurang penyebaran Covid-19. Semakin bertambah usia, semakin
matang dalam berpikir dan bertindak, begitu juga dengan semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin
mengetahui pentingnya mematuhi protokol kesehatan untuk kepentingan bersama. Pekerjaan seseorang juga
dapat membantu dalam mendapatkan informasi-informasi terkait pencegahan-pencegahan yang dapat dilakukan
masyarakat sehingga dapat memutuskan penyebaran Covid-19. Sehingga, dengan mematuhi protokol kesehatan,
maka dapat meningkatkan derajat kesehatan terutama terhindar dari bahaya Covid-19.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 336 responden di Puskesmas Malawili Kaupaten
Sorong, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar memiliki motivasi yang baik, dukungan keluarga yang baik
dan pengetahuan yang baik dengan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19. Hasil uji statisktik
didapati terdapat hubungan antara motivasi (p=0,000) dengan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-
19 di Puskesmas Malawili Kabupaten Sorong, namun tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga
(p=0,977) dan pengetahuan (p=0,164) dengan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 di
Puskesmas Malawili Kabupaten Sorong. Saran diharapkan dapat menambah informasi bagi Pemerintah untuk
bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam memberikan edukasi melalui penyuluhan-penyuluhan sehingga
dapat meningkatkan motivasi, dukungan keluarga dan pengetahuan masyarakat untuk menerima vaksinasi
Covid-19 demi kepentingan bersama dalam pemutusan penyebaran Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

1. Indriyanti. Implementasi Protokol Kesehatan Pada Petugas Puskesmas Di Masa Pandemi: Studi Kasus
Puskesmas Cileungsi Kabupaten Bogor
2. World Health Organization. Transmission of SARSCoV-2: Implications For Infection Prevention
Precautions. 2020.
3. Kemenkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease (Covid-19). 1–214. 2020.
4. Sukawana, I. W. Gambaran Kepatuhan Masyarakat Mawang Kelod Dalam Menerapkan Protokol
Pencegahan Covid-19 Di Tempat Umum. Community of Publishing In Nursing Volume 9, Nomor 2. 2020.
5. Istikomah. Gambaran Perilaku Masyarakat Madura Dalam Kepatuhan Menerapkan 5M Dimasa Adaptasi
Baru. 2021
6. Simanjuntak, D. R. Gambaran Kepatuhan Masyarakat Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Di
Tempat Umum Di DKI Jakarta. 2020.
7. Istiarini, Ch. H. Gambaran Kepatuhan Masyarakat Dalam Melaksanakan Protokol Kesehatan Covid-19.
2020.

Anda mungkin juga menyukai