Anda di halaman 1dari 10

BAB V

HASIL PENELITIAN
Pada Bab berikut akan menampilkan hasil penelitian meliputi gambaran tempat
penelitian, karakteristik responden, dan hasil variabel penelitian.

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Penelitian hubungan tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan masyarakat dalam
menerapkan protokol Kesehatan pada masa pandemi covid 19 Di Desa Sesetan Denpasar.
Desa Sesetan terletak di Kecamatan Kota Denpasar. Kelurahan Sesetan memiliki Luas
wilayah mencapai 739 hektar dan secara geografis terletak membujur dari selatan ke utara.
Desa Sesetan merupakan salah satu desa dengan jumlah penduduk tertinggi dengan
keseluruhan penduduk mencapai angka 49.893 Jiwa.
Di Desa Sesetan memiliki 14 lingkungan definitif/banjar dinas yaitu Banjar Pegok,
Banjar Gadoh, Banjar Kaja, Banjar Tengah, Banjar Lantang Bejuh, Banjar Dukuh Sari,
Banjar Pembungan, Banjar Suwung Batan Kendal, Lingkungan Kampung Bugis, Banjar
Karya Darma, Banjar Taman Sari, Banjar Taman Suci, Lingkungan Alas Arum, Banjar Puri
Agung. Upaya peningkatan usaha pencegahan penularan penyakit Covid-19 tidak lepas dari
peran pemerintah dan petugas kesehatan. Saat ini Salah satu upaya yang di lakukan
pemerintah Daerah Kota Denpasar adalah menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat
(PKM) yang diterapkan diseluruh Desa Kota Denpasar sesuai dengan Perwali Nomer 32
tahun 2020. Kebijakan ini diterbitkan karena masih banyak masyarakat yang beraktivitas di
luar rumah tanpa adanya kepentingan dan masyarakat belum disiplin menerapkan protokol
kesehatan seperti menggunakan masker saat keluar rumah, social distancing dan physical
distancing.
Responden yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah seluruh warga sesetan yang
masih produktif dan laki-laki maupun perempuan dengan kriteria usia 17-65 tahun yang
berjumlah 4500 orang.
B. Karakteristik Responden
Karakteristik yang dimiliki oleh responden diuraikan berdasarkan umur ,jenis kelamin,
pendidikan dan pekerjaan responden. Dari pengumpulan data yang di lakukan, di dapatkan
data-data demografi seperti pada table berikut.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik Frekuensi (n) Presentase (%)


Katagori Umur
Remaja akhir (17-25 th) 79 21
Dewasa awal (26-35 th) 92 25,1
Dewasa akhir (36-45 th) 80 21.8
Lansia awal (46-55 th) 66 18
Lansia akhir (56-65 50 13.6
th)
Jenis Kelamin
Laki-laki 205 55.9
Perempuan 162 441
Pendidikan
Tidak Sekolah 10 2.7
SD 19 2.1
SMP 61 5.2
SMA/Sederajat 233 57.3
Perguruan Tinggi 44 35.4
Pekerjaan
PNS 11 3
Karyawan Swasta 137 37,3
Wiraswasta 86 23,4
Petani 33 49
Tidak Bekerja 100 27,2

Berdasarkan tabel diatas, responden di Desa Sesetan berusia remaja akhir (17-25 th)
sebanyak 79 orang (21.5%), dewasa awal (26-35Th) sebanyak 92 orang (25.1%), dewasa
akhir (36-45th) sebanyak 80 orang (21.8%), lansia awal (46-55th) sebanyak 66 orang (18%),
lansia akhir (56-65th) sebanyak 50 orang (13.6%), jumlah responden perempuan yaitu
sebanyak 162 orang (44.1%) dan laki-laki sebanyak 205 orang (55.9%), responden
berpendidikan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 19 orang (5.2%), pendidikan SMP sebanyak 61
orang (16.6%), pendidkan SMA sebanyak 233 orang (63.5%), pendidikan Perguruan tinggi
sebanyak 44 orang (12.%). Responden yang bekerja sebagai PNS yaitu 11 orang (3%),
karyawan swasta sebanyak 137 orang (37.3%), wiraswasta sebanyak 86 orang (23.4%),
petani sebanyak 33 orang sebanyak (9%). Dan tidak bekerja sebanyak 100 orang (27.2%).
C. Tingkat Pengetahuan
Pada sub ini dipaparkan hasil penelitian pada variabel penelitian yaitu pengetahuan dalam
menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid 19 di Desa Sesetan Denpasar.
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dengan menampilkan nilai mean, median,
Skor pengetahuan pada Desa Sesetan Denpasar.

Tabel 5.2 Distribusi Frekwensi Pengetahuan

Karakteristik Frekwensi Persen (%)


Pengetahuan
Baik 170 46.3
Cukup 173 47.1
Kurang 24 6.6

Berdasarkan tabel 5.2 Berdasarkan responden di atas dengan berpengetahuan baik


sebanyak 170 (46%), berpengetahuan cukup sebanyak 173 (47.1), berpengetahuan kurang
sebanyak 24 (6.65). Dari 367 orang responden pengetahuan responden cenderung cukup, hal
ini dapat kita lihat dari banyaknya pengunjung yang menjawab pertanyaan dengan benar
diantaranya yang menjawab benar sebanyak 170 (463%), menjawab cukup 173 (47.1%), dan
menjawab kurang 24 (6.6%)

tambahkan

D. Kepatuhan
Pada sub ini dipaparkan hasil penelitian pada variabel penelitian yaitu kepatuhan dalam
menerapkan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid 19 di Desa Sesetan Denpasar.
Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dengan menampilkan nilai mean, median,
Skor pengetahuan pada Desa Sesetan Denpasar

Tabel 5.3 Distribusi Frekwensi Kepatuhan

Karakteristik Frekwensi Persen (%)


Patuh 280 76.2
Tidak Patuh 87 23.8
Berdasarkan tabel 5.3 Berdasarkan responden di atas dengan karakteristik patuh
sebanyak 280 (76.2%), tidak patuh sebanyak 87 (23.8%). Dari 367 orang responden
Kepatuhan responden cenderung patuh, hal ini dapat kita lihat dari banyaknya pengunjung
yang menjawab pertanyaan dengan benar diantaranya yang menjawab benar sebanyak 280
(76.2%), Tidak Patuh 87 (23,8%).

tambahkan

E. Hasil Analisa Data Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Masyarakat


Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Desa
Sesetan Denpasar
Hasil analisa data Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Masyarakat
Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Desa Sesetan
Denpasar

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Penelitian Berdasarkan Kategori


Pengetahuan Dan Kepatuhan

Correlations

Pengetahuan Kepatuhan

Correlation Coefficient 1.000 .869**

Pengetahuan Sig. (2-tailed) . .000

N 367 367
Spearman's rho
Correlation Coefficient .869 **
1.000

Kepatuhan Sig. (2-tailed) .000 .

N 367 367

Data dari tabel 5.4 diperoleh hasil bahwa dari 367 responden setelah dilakukan Uji
Spearman-rho Test hasil uji statistic diperoleh nilai p<0,001 sehingga ada hubungan
signifikan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Masyarakat Dalam Menerapkan Protokol
Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Desa Sesetan Denpasar. Hasil uji juga
menunjukkan koefisien korelasi 0,869 yang artinya hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan menunjukkan hubungannya kuat.
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang berupa interpretasi dan diskusi
terhadap masing-masing variabel dikaitkan dengan teori dan hasil penelitian yang telah ada
sebelumnya. Selain itu, pada pembahasan ini menjelaskan tentang keterbatasan penelitian
yang telah dilaksakan.
A. Pengetahuan Covid 19
Wawan dan Dewi (2010) mendeskripsikan bahwa pengetahuan merupakan hasil “tahu”
dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan tentang berbagai cara dalam mencapai pemeliharaan kesehatan, cara
menghindari penyakit, maka akan meningkatkan pengetahuan masyarakat (Priyanto,2018).
Pengetahuan tentang penyakit Covid-19 merupakan hal yang sangat penting agar tidak
menimbulkan peningkatan jumlah kasus penyakit Covid-19. Pengetahuan pasien Covid-19
dapat diartikan sebagai hasil tahu dari pasien mengenai penyakitnya, memahami
penyakitnya, cara pencegahan, pengobatan dan komplikasinya (Mona, 2020).
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil bahwa tingkatan pengetahuan responden
mengenai kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan dalam masa pandemik Covid
19. Selain tingkat pengetahuan dengan kategori cukup, tingkatan pengetahuan juga di
bedakan menjadi kategori baik dan kategori kurang. Hasil tingkatan kategori baik dengan
persentase 46,3 %, kategori cukup dengan persentase 47,1%, kategori kurang 6,6%. Tingkat
pengetahuan responden terbanyak yakni dengan ketegori baik.
tambahkan
Hasil ini di dukung oleh penelitian yang dibuat oleh Zulhafandi1 dan Ririn Ariyanti
(2020). Hasil uji statistic chi squre dengan menggunakan bantuan SPSS diperoleh nilai (p-
value) 0,00 nilai p-valuelebih kecil dari α 0,05 menunjukkan ada hubungan yang significant
antara tingkat pengetahuan tentang Covid-19 dengan kepatuhan melakukan physical
distancing di kota Tarakan
B. Kepatuhan Dalam Menerapkan Protokol Covid 19
Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku masyarakat
dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Kepatuhan adalah perilaku positif yang
diperlihatkan masyarakat saat masyarakat menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Faktor
–faktor yang mempengaruhi kepatuhan tergantung pada banyak faktor, termasuk
pengetahuan, motivasi, persepsi, dan keyakinan terhadap upaya pengontrolan dan
pencegahan penyakit, variable lingkungan, kualitas intruksi kesehatan, dan kemampuan
mengaksessumber yang ada (Sinuraya dkk, 2018). Sedangkan, ketidak patuhan adalah
kondisi ketika individu atau kelompok berkeinginan untuk patuh,tapi ada sejumlah faktor
yang menghambat kepatuhan terhadap saran tentang kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan (Prihantana dkk, 2016). Ketidak patuhan adalah sejauh mana perilaku seseorang
dan atau pemberi asuhan sejalan atau tidak sejalan dengan rencana promosi kesehatan atau
rencana terapeutik yang disetujui antara orang tersebut (atau pemberi asuhan) dan
professional layanan kesehatan (Wulandari, 2015).
Hasil karakteristik dari kepatuhan menunjukan bahwa dengan karakteristik patuh
sebanyak 280 (76.2%), tidak patuh sebanyak 87 (23.8%). Dari 367 responden Kepatuhan
responden cenderung patuh, hal ini dapat kita lihat dari banyaknya pengunjung yang
menjawab pertanyaan dengan benar diantaranya yang menjawab benar sebanyak 280

(76.2%), Tidak Patuh 87 (238%). Dari hasil tersebut diketahui bahwa di Desa Sesetan masih
terdapat 87 (23.8%) orang yang tidak patuh, hal tersebut dikarenakan kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam menerapkan protokol Covid 19 dalam kategori kurang 6,6%.
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan memegang peran penting sebagai
salah satu hal yang dapat menyebabkan tidak patuhnya dalam menerapkan protokol Covid
19.
Hasil ini di dukung oleh penelitian yang dibuat Mushidah dan Ratna (2021). Hasil
perhitungan menggunakan uji Fisher’s ExactTest dengan menghubungkan ke dua variabel
antara tingkat pengetahuan dan sikap tentang Covid-19 terhadap tingkat kepatuhan
pemakaian masker pedagang UMKM di alun-alun Kutoarjo Kecamatan Kaliwungu
didapatkan nilai sebanyak 0,000 (berarti Ha gagal ditolak yang berarti bahwa ada hubungan
yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap tentang Covid-19 terhadap tingkat
kepatuhan pemakaian masker pedagang UMKM di alun-alun Kutoarjo Kecamatan
Kaliwungu. Yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan
sikap tentang Covid-19 terhadap tingkat kepatuhan pemakaian masker sebagai upaya
pencegahan Covid-19 pada pedagang UMKM di alun-alun Kutoarjo Kecamatan Kaliwungu.
C. Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Masyarakat Dalam
Menerapkan Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid 19
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis penelitian, dimana pada hasil penelitian ini
terdapat hubungan yang signifikan antara Pengetahuan Covid 19 dengan Kepatuhan Dalam
Menerapkan Protokol Kesehatan. Dimana jika seseorang memiliki pengetahuan baik maka
dapat menerapkan protokol kesehatan. Pengetahuan seseorang di katakan baik jika
menjawab benar dalam kuesioner yang tertulis di lampiran 3.
Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan seseorang dalam menerapkan protokol
kesehatan memberikan pengaruh yang besar terhadap peningkatan Covid 19. Hal ini dapat di
lihat dari hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan responden dengan kategori baik
dengan persentase 46,3%, bahkan ada yang pengetahuan kurang sebanyak 64 orang (6,6%).
sehingga masih ada yang tidak patuh sebanyak 87 (23.8%).
tambahkan
Hasil ini di dukung oleh penelitian yang di lakukan oleh Devi Pramitha Sari dan Nabila
Sholihah (2020) yang meneliti tentang hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan
kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyakit Covid-19. Tujuan dari
penelitian ini adakah pengaruh hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan
menggunakan masker dalam upaya pencegahan penyakit covid-19. dengan hasil analisis
bivariat untuk menguji hubungan pengetahuan dan kepatuhan masyarakat menggunakan
masker dengan uji Chi-Square menggunakan fisher exact yang memberikan nilai p=0,004
(<0,05) dan X2 Hitung = 15,331 > X². Artinya ada hubungan antara pengetahuan
masyarakat dengan kepatuhan menggunakan masker.
D. Keterbatasan Penelitian
Pada sub bab ini peneliti memaparkan keterbatasan atau kesulitan yang dialami oleh peneliti
dalam melakukan penelitian dari sejak penyusunan sampai terbentuknya skripsi ini.
1. Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian. Keterbatasan pertama
adalah pada pengumpulan data. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti
merencanakan untuk melaksanakan pengumpulan data selama 1 bulan. Tetapi pada
kenyataannya peneliti menghabiskan waktu 1 bulan 2 minggu untuk melaksanakan
pengumpulan data. Keterbatasan ini terjadi karena saat pengumpulan data dilaksanakan
pemerintah Kota Denpasar mengeluarkan peraturan PKM (Pembatasan Kegiatan
Masyarakat di lokasi penelitian. Peneliti sebelumnya tidak mengantisipasi adanya PKM
tersebut. Untuk mengatasi keterbatasan ini maka peneliti memutuskan untuk
memperpanjang waktu pengumpulan data.
2. Keterbatasan yang ke dua adalah ketika si peneliti melakukan pengumpulan data si
peneliti di wajibkan memiliki surat rapid test dan surat hanya berlaku selama 7 hari.
Yang mengakibatkan si peneliti mengeluarkan biaya cukup tinggi untuk melakukan
rapid test. Peneliti sebelumnya tidak mengantisipasi bahwa mewajibkan si peneliti
memiliki surat rapid test. Untuk mengatasi masalah ini si peneliti mengeluarkan biaya
untuk melakukan test rapid di salah satu klinik.
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir ini menjelaskan tentang kesimpulan dari semua hasil penelitian yang telah
diperoleh dan saran-saran yang diajukan sebagai tindak lanjut dalam penelitian ini.
A. Kesimpul
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang telah dibahas pada bab
sebelumnya mengenai hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan masyarakat
terhadap protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 di Desa Sesetan Kota Denpasar
dapat disimpulkan sebagai berikut:an :
1. Tingkat pengetahuan Desa Sesetan covid 19 berpengetahuan baik sebanyak 170
(46%), berpengetahuan cukup sebanyak 173 (47.1), berpengetahuan kurang sebanyak
24 (6.65). Dari 367 orang responden pengetahuan responden cenderung cukup, hal
ini dapat kita lihat dari banyaknya pengunjung yang menjawab pertanyaan dengan
benar diantaranya yang menjawab benar sebanyak 170 (463%), menjawab cukup 173
(47.1%), dan menjawab kurang 24 (6.6%).
2. Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid 19 karakteristik patuh
sebanyak 280 (76.2%), tidak patuh sebanyak 87 (23.8%). Dari 367 orang responden
Kepatuhan responden cenderung patuh, hal ini dapat kita lihat dari banyaknya
pengunjung yang menjawab pertanyaan dengan benar diantaranya yang menjawab
benar sebanyak 280 (76.2%), Tidak Patuh 87 (23,8%).
3. Hasil menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan masyarakat
tentang protokol kesehatan Covid – 19 diperoleh hasil bahwa dari 367 responden
setelah dilakukan Uji Spearman-rho Test hasil uji statistic diperoleh nilai p<0,001
sehingga ada hubungan signifikan Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Masyarakat
Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Desa
Sesetan Denpasar. Hasil uji juga menunjukkan koefisien korelasi 0,869 yang artinya
hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam menerapkan protokol
kesehatan menunjukkan hubungannya kuat.
B. Saran
1. Desa sesetan
Kepada desa sesetan agar hasil penelitian menjadi pedoman atau acuan bagi kader-
kader posyandu satgas Covid 19 dalam memberikan promosi kesehatan atau
penyuluan tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
2. Masyarakat
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti untuk masyarakat adalah sebaiknya
dilakukan dengan cara memberikan pendidikan terkait pengetahuan Covid-19 dan
pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
3. Peneliti selanjutnya
Saran yang dapat di berikan dengan peneliti selanjutnya saat pengambilan data agar
tidak terjadi pemanjangan waktu lebih baik memastikan kodisi di lapangan seperti
gimana agar bisa memprediksi pengambilan data membutuhkan waktu seberapa lama
agar tidak terjadi keterlambatan.

Anda mungkin juga menyukai