I KADEK WIRADANA
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI
DENPASAR
TAHUN AJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
I KADEK WIRADANA
NIM. 1914201138
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI
DENPASAR
TAHUN AJARAN 2019/2020
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Gambaran Kepatuhan Pasien TB Paru BTA (+) yang
Telah Menyelesaikan Pengobatan TB Kategori I untuk Melakukan
Pemeriksaan Dahak Follow Up di Kota Denpasar ”, telah mendapatkan
persetujuan pembimbing untuk diajukan kepada Tim Penguji Skripsi pada
Program Studi Sarjana Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali.
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Lokasi Penelitian
2,18% dari luas wilayah Provinsi Bali, terletak pada posisi 08 035’31”
Denpasar Utara memiliki wilayah seluas 31,12 km2 (24,35 persen), dan
A. Pembahasan
1. Karakteristik responden
Dalam penelitian ini karakteristik responden di karakteristikkan
berdasarkan jenis kelamin dan usia. Hasil penelitian menunjukkan
responden dalam penelitian ini lebih banyak laki-laki yaitu sebanyak 348
responden (62,9%) dan sisanya perempuan sebanyak 205 responden
(37,1%). Laporan Kementerian Kesehatan tahun 2018 menunjukkan
terjadi peningkatan jumlah kasus TB dari 446.732 menjadi 566.623,
diperkirakan pada laki-laki 1,3 kali lebih besar dibandingkan perempuan.
Data kemenkes ini sesuai dengan karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin dalam penelitian ini. Pada penelitian lain oleh Rahmi, Nurul,
Nur (2019) karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dari total 32
responden juga didapatkan laki-laki lebih besar daripada perempuan, yaitu
laki-laki sebesar 53,1% dan perempuan seber 46,9%.
Karakteristik berdasarkan usia, menunjukkan nilai tegah usia
dalam penelitian ini adalah 38 tahun dengan usia tertinggi 86 tahun dan
terendah 15 tahun. Hal ini sejalan dengan laporan dari kemenkes RI tahun
2014, bahwa sekitar 75% pasien TB adalah merupakan kelompok usia
yang produktif secara ekonomis (15-50 tahun). Jika ia meninggal akibat
TB, maka akan kehilangan pendapatannya sekitar 15 tahun (Kemenkes RI,
2014). Hasil penelitian oleh Laily (2015) menunjukkan karakteristik yang
sama dengan penelitian ini yaitu dari total 196 responden, menunjukkan
bahwa pasien TB paru terbanyak adalah kelompok umur 26-45 tahun
sebesar 39,8%.
2. Pemeriksaan Dahak Follow Up Akhir Bulan Ke 2
Hasil penelitian menunjukkan reponden dalam penelitian ini yang
melakukan pemeriksaan dahak follow up akhir bulan ke 2 sebanyak 451
responden (81,6%) dan yang tidak melakukan pemeriksaan dahak
sebanyak 102 responden ( 18,4% ). Berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Dhiyantari dkk (2015), dimana pada penelitian tersebut
mendapatkan hasil 100% responden melakukan pemeriksaan dahak follow
up. Hal ini dikarenakan jumlah sample yang digunakan sedikit yaitu
sebanyak 18 sample. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan sample
yang lebih banyak yaitu sebesar 553 sample dan lingkup wilayah yang
lebih luas. Sehingga membuat adanya kesenjangan.
Berdasarkan pedoman tata laksana TB dari kemenkes RI (2016),
untuk pemantauan kemajuan dan hasil pengobatan pada orang dewasa
dilaksanakan dengan pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopis.
Pemantauan kemajuan pengobatan dilakukan dengan pemeriksaan dua
contoh uji dahak (sewaktu dan pagi). Pemeriksaan ulang dahak pasien TB
yang terkonfirmasi bakteriologis merupakan suatu cara terpenting untuk
menilai hasil kemajuan pengobatan.
Semua pasien TB baru melakukan pemeriksaan dahak ulang
(follow up) pertama pada akhir 2 bulan pengobatan tahap awal, dan apapun
hasil dahaknya baik menjadi negatif (konversi) ataupun positif (tidak
konversi), tanpa pemberian paduan sisipan, pengobatan dilanjutkan ke
paduan tahap lanjutan. Pada pasien yang tidak konversi, pemeriksaan
dahak diulang pada akhir bulan-3 pengobatan. Bila hasil tetap BTA positif,
pasien ditetapkan sebagai pasien terduga TB resisten obat (TB RO).
Semua pasien TB pengobatan ulang yang tidak konversi akhir tahap awal
ditetapkan juga sebagai terduga TB-RO.