Anda di halaman 1dari 19

PEMBAHASAN PROGRAM SMART TB

1.1 Kuesionerisasi Pre Intervensi

1.1.1 Tahap Persiapan

Persiapan dimulai dari perencanaan pelaksanaan kuesionerisasi pre intervensi

dengan mengadakan diskusi dengan kepala pukesmas dan pemegang program TB di

Puskesmas Andalas. Diskusi dilakukan untuk menentukan siapa saja sasaran kuesioner

pre intervensi yaitu pasien TB dan kader Puskesmas Andalas. Didapatkan 16 orang

pasien TB di Kelurahan Parak Karakah yang akan dikusionerisasi. Setelah menentukan

sasaran, selanjutnya adalah menentukan pertanyaan yang akan di cantumkan di kuisioner

pre intervensi, kemudian memperbanyak kuisioner sebanyak jumlah sasaran.

Pasien TB yang menjadi sasaran kuisionerisasi pre intervensi adalah pasien yang

terdaftar sebagai pasien TB Puskesmas Andalas sejak tahun 2018. Sedangkan kader yang

dikuesionerisasi adalah kader Puskesmas Andalas yang selanjutnya akan menjadi

relawan SMART TB Puskesmas Andalas.

1.1.2 Tahap Pelaksanaan

Kegiatan kuesionerisasi pre intervensi ini dilaksanakan pada tanggal 27 – 28

November 2018, dilakukan kuisionerisasi kepada pasien TB dengan mendatangi rumah

masing-masing. Ketika mendatangi rumah – rumah tersebut, dokter muda mencari tau

awal pengobatan pasien tersebut, apakah terdapat kader TB dan permasalahan deteksi

dini TB menurut pasien tersebut. Hasil dari kuesionerisasi pre intervensi disajikan dalam

tabel berikut.
Tabel 1.1 Hasil Kuesionerisasi Pre Intervensi Pasien TB
Variabel Ya Tidak Tidak Tahu
n % n % n %
Informasi TB 5 71,5 2 28,5 0 0
Ada Kader di Lingkungan 0 0 3 42,8 4 57,2
Bertemu Kader 0 0 5 71,4 2 28,6
Kader Menganjurkan 0 0 7 100 0 0
Perlu Kader 7 100 0 0 0 0
Perlu Cek Dahak 7 100 0 0 0 0
Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa hanya sedikit pasien tersebut yang tidak tahu

informasi TB (28,5%), sebagian besar pasien TB tidak mengetahui adanya kader TB

dilingkungan mereka (57,2%), dan sebagian lainnya merasa tidak ada kader TB

dilingkungannya (42,8%). Namun semua pasien tersebut merasa butuh kader TB (100%).

Gambar 1.1 Kuesionerisasi Terhadap Pasien TB

Kegiatan kuesionerisasi pre intervensi terhadapat kader dilakukan pada tanggal

15 Desember 2018, kader yang dikuisionerisasi adalah kader yang hadir dalam pelatihan

kader SMART TB yaitu sebanyak 87 orang. Hasil dari kuesioner pre intervensi disajikan

dalam tabel berikut.


Tabel 1.2 Hasil Kuesioner Pre Intervensi Sikap Kader TB
Variabel Ya Kadang – Tidak
Kadang
n % n % n %
Melakukan pencarian orang 40 46 25 28,7 22 25,3
dengan gejala TB
Menganjurkan ke 69 79,3 10 11,5 8 9,2
puskesmas
Menginformasikan petugas 66 75,9 6 6,9 15 17,2
Melakukan penyuluhan 38 43,7 15 17,2 34 39,1
Melakukan kunjungan 41 47,1 11 12,6 35 40,2
rumah
Mengawasi pengobatan 33 37,9 11 12,6 43 49,4
Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa dari 87 kader tersebut sebahagian besar

melakukan pencarian orang dengan gejala TB (46%) , menganjurkan untuk segera ke

puskesmas (79,3%) dan menginformasikan ke petugas puskesmas (75,9%). Tetapi masih

banyak kader yang tidak melakukan penyuluhan (39,1%), tidak melakukan kunjungan rumah

(40,2%) dan tidak melakukan pengawasan pengobatan (49,4%).

Tabel 1.3 Hasil Kuesioner Pre Intervensi Pengetahuan dan Kebutuhan Kader TB
Variabel Ada / Perlu Tidak ada / Tidak Tahu
Tidak Perlu
n % n % n %
Media Pelaporan 58 66,7 7 8 22 25,3
Kebutuhan media 76 87,4 4 4,6 7 8
Selama ini kader melaporkan suspek TB ke puskesmas dengan langsung datang ke

puskesmas (42,5%), selain itu ada yang melaporkan suspek melalui lisan (24,1%), melalui

telefon (24,1%), melalui posyandu (11,5%), titip pesan melalui orang lain (8%), melalui

memo (2,3%) dan yang tidak melaporkan (2,3%). Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa

dari 87 kader tersebut sebahagian besar merasa membutuhkan media pelaporan suspek TB

dari kader ke puskesmas (87,4%), dan mengharapkan respon cepat dari petugas puskesmas.

1.1.3 Tahap Evaluasi


Kegiatan kuesionerisasi preintervensi berjalan dengan lancar, semua pasien TB

tersebut merasa membutuhkan kader TB sebagai pencegahan dan upaya deteksi dini TB

di masyarakat. Namun dalam pelaksanaan hanya terdapat 7 orang dari 16 pasien TB yang

dapat mengisi kuesioner. Hal ini dikarenakan 3 orang tidak bersedia, tidak ada kontak

berupa nomor telepon dan alamat sebanyak 6 orang, sehingga untuk pelaksanaan

kuesioner pre intervensi ini memerlukan waktu beberapa hari.

Kegiatan kuesionerisasi preintervensi terhadap kader berjalan dengan lancar,

sebagian kader merasa membutuhkan media pelaporan suspek TB dari kader ke

puskesmas.

1.2 Pembuatan dan Penyebaran Proposal Bantuan Dana SMART TB

1.2.1 Tahap Persiapan

Pembuatan proposal bantuan dana bertujuan untuk menyokong pelaksanaan

SMART TB. Pembuatan dimulai dari perincian biaya yang diperlukan untuk pembuatan

aplikasi hingga launching aplikasi SMART TB. Setelah itu dilaksanakan pendataan

tempat-tempat yang akan dimasukkan proposal bantuan dana.

1.2.2 Tahap Pelaksanaan

Penyebaran proposal bantuan dana dilaksanakan mulai awal bulan Desember.

Proposal disebar ke PT. Bank Nagari, PT. Bank BNI, PT. Semen Padang, Rumah Sakit

Aisyiyah, PT. Tri Daya Minergy. Proposal diberikan secara langsung kepada bagian CSR

masing – masing perusahaan.

1.2.3 Tahap Evaluasi

Kegiatan penyebaran proposal bantuan dana berjalan cukup lancar meskipun

terdapat beberapa hal yang masih belum sesuai dengan harapan, yaitu tidak semua

proposal yang disebar mendapat respon yang baik, ada beberapa perusahaan yang tidak
menerima proposal bantuan dana. Hanya beberapa perusahaan yang merespon proposal

tersebut, yaitu ke PT. Bank Nagari dan PT. Tri Daya Minergy.

1.3 Sosialisasi dan Pelatihan Kader SMART TB

1.3.1 Tahap Persiapan

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini di selenggarakan oleh dokter muda bagian

Ilmu Kesehatan Masyarakat Puskesmas Andalas bersama Puskesmas Andalas dan di

dampingi oleh pembina wilayah masing masing kelurahan. Narasumber yang di

rencanakan adalah dr. Irvan Medison, SpP(K) FISR dan dokter muda bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat Puskesmas Andalas.

1.3.2 Tahap Pelaksanaan

Sosialisasi dan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 8 desember 2018, pukul

08.00-13.00 di ruang pertemuan Puskesmas Andalas. Materi sosialisasi dan pelatihan

yang diberikan narasumber berupa penjelasan serta penyamaan presepsi mengenai

deteksi dini pasien TB oleh dokter spesialis paru, dr. Irvan Medison, SpP(K)FISR dan

sosialisasi pencatatan dan pelaporan SMART TB oleh dokter muda bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Andalas.

Gambar 1.2 Pelatihan Deteksi Dini TB oleh dr. Irvan Medison, SpP(K)FISR
Gambar 1.3 Sosialisasi SMART TB oleh Dokter Muda
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Selain pemberian materi tersebut, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan kader

mengenai penggunaan aplikasi SMART TB di ponsel masing masing relawan TB.

Pelatihan ini dilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil agar peserta mengerti

dan paham mengenai pecacatan dan pelaporan TB melalui aplikasi SMART TB.

Gambar 1.4 Simulasi Aplikasi SMART TB pada Kader

Selain itu juga dilakukan pengisian kuisioner dalam proses awal pelatihan

SMART TB untuk menilai apakah peserta memahami mengenai cara deteksi dini TB dan

kebutuhan aplikasi SMART TB bagi peserta dalam melaporkan suspek TB.


Gambar 1.5 Pengisian kuisioner oleh peserta

Pembagian kuesioner pre pelatihan dilakukan dengan membagikan lembar

kuesioner kepada kader sebelum materi dari dr. Irvan Medison, SpP(K)FISR dimulai,

peserta mengisi lembar kuesioner dipandu dengan dokter muda. Penyebaran kuesioner

post pelatihan dilaksanakan setelah materi selesai, kader dibagikan lembar kuesioner

yang sama dan diminta mengisi lembar kuesioner dipandu dengan dokter muda

puskesmas Andalas.

Tabel 1.4 Hasil Kuesionerisasi Pre dan Post Pelatihan Kader


Indikator Pre pelatihan Post pelatihan
Pengetahuan 62.35% 93%
Sikap 69% 72.5%
Tindakan 21.8% 55%

Berdasarkan tabel diatas dari perbandingan hasil pre pelatihan dan post pelatihan

pada 87 orang kader SMART TB, didapatkan peningkatan rata-rata dari nilai

pengetahuan, sikap, dan tindakan. Nilai pengetahuan meningkat 30.65%, nilai sikap

meningkat 3.5%, dan nilai tindakan meningkat 33.2% antara pre pelatihan dan post

pelatihan.

Dari tabel didapatkan perbedaan yang signifikan kuisionerisasi sebelum dan

setelah pelatihan di mana terdapat pengaruh pemberian materi terhadap perubahan

pengetahuan, sikap, maupun perilaku kader tentang TB.


1.3.3 Tahap Evaluasi

Pelatihan peserta relawan SMART TB sudah terlaksana dengan baik, dapat

dilihat dari antusiasme peserta saat datang dan saat penyampaian materi dan pelatihan.

Peserta beserta narasumber juga datang sesuai dengan jam yang di jadwalkan di dalam

undangan, jadi penyelenggaraan acara ini dilakukan tepat waktu. Beberapa peserta ada

yang berhalangan hadir dikarenakan adanya kesibukan lain.

1.4 Sosialisasi SMART TB ke FKTP

1.4.1 Tahap Persiapan

Kegiatan sosialisasi ini ditujukan pada seluruh dokter umum di FKTP yang ada di

wilayah kerja Puskesmas Andalas. Sebelum pelaksanaan kegiatan, dokter muda

melakukan kunjungan ke setiap FKTP yang ada di wilayah kerja Puskesmas Andalas

untuk menginformasikan tentang kegiatan yang akan diselenggarakan serta menyebarkan

undangan kepada dokter umum di masing-masing FKTP. Selain itu juga mengundang dr.

Finny Fitry Yani, Sp.A(K) sebagai narasumber untuk materi tentang penjaringan suspek

TB pada anak.

1.4.2 Tahap Pelaksanaan

Sosialisasi FKTP dilakukan pada hari Kamis, 13 Desember 2018 di Ruang

Pertemuan Puskesmas Andalas. Kegiatan sosialisasi ini ditujukan pada seluruh dokter

umum di FKTP yang ada di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Dalam sosialisasi ini,

terdapat tiga sesi yaitu :

1. Sesi 1 - Materi tentang TB pada anak oleh dr. Finny Fitry Yani, Sp.A (K). Pada sesi

ini dijelaskan materi tentang TB anak, terutama dalam pentingnya gejala klinis dan

penjaringan suspek TB pada anak.

2. Sesi 2 - Peran FKTP dalam pencatatan dan pelaporan suspek TB sebagai upaya

meningkatkan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) oleh dr.Roselinda Firman


selaku koordinator P2P Puskesmas Andalas. Pada sesi ini dijelaskan materi tentang peran

FKTP dalam pencatatan pelaporan, terutama dalam meningkatkan Standar Pelayanan

Minimal (SPM).

3. Sesi 3 - Sosialisasi dan stimulasi aplikasi SMART TB oleh Dokter Muda FK

UNAND. Pada sesi ini dijelaskan mengenai peran dan stimulasi cara penggunaan

aplikasi SMART TB dalam pencatatan dan pelaporan pada suspek TB, serta alur

pelaporan suspek TB.

Gambar 1.6 Pemberian Materi tentang TB pada Anak oleh dr. Finny Fitry Yani,
Sp.A(K)

Gambar 1.7 Sosialisasi Peran FKTP dalam Pencatatan dan Pelaporan Suspek TB
Gambar 1.8 Sosialiasi Aplikasi SMART TB oleh dokter muda

Gambar 1.9 Komitmen FKTP

1.4.3 Tahap Evaluasi

Acara terlambat dimulai dikarenakan menunggu kehadiran peserta. Namun

pelaksanaan sosialisasi FKTP yang terdiri dari 3 sesi ini secara umum berjalan dengan

baik. Setelah pemberian materi dan sosialisasi SMART TB, acara ditutup dengan

penandatanganan komitmen FKTP dalam pemberantasan TB dan dukungan terhadap

aplikasi SMART TB.

1.5 Penandatanganan Komitmen FKTP dan Pengesahan Alur SMART TB

1.5.1 Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan berupa mekanisme pelaporan suspek TB dari FKTP ke

Puskesmas Andalas dalam bentuk alur pencatatan dan pelaporan SMART-TB. Alur
tersebut berisi langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh FKTP untuk melaporkan

suspek TB dengan mudah dan cepat sehingga data suspek dapat terintegrasi langsung

dengan data di Puskesmas Andalas. Selain itu juga dilakukan penyediaan spanduk

komitmen yang akan ditandatangani oleh setiap FKTP yang hadir.

1.5.2 Tahap Pelaksanaan

Setelah pemberian materi mengenai TB pada anak oleh dr. Finny Fitry Yani,

Sp.A(K) dan simulasi penggunaan aplikasi SMART-TB, dilakukan pengesahan Alur

Pencatatan dan Pelaporan SMART-TB oleh FKTP. Selanjutnya dilakukan

penandatangan komitmen FKTP yang dipimpin oleh dr. Finny Fitri Yani, Sp.A(K) dan

diikuti oleh perwakilan dokter umum dari setiap FKTP.

Gambar 1.10 Sosialisasi dan simulasi penggunaan aplikasi SMART-TB pada FKTP oleh
Dokter Muda
Gambar 1.11, 1.12 Penandatanganan komitmen FKTP dalam pencatatan dan pelaporan
suspek TB serta dukungan terhadap aplikasi SMART-TB

Gambar 1.13 Foto bersama setelah pengesahan alur SMART TB

1.5.3 Tahap Evaluasi

Kegiatan penandatanganan komitmen FKTP dan pengesahan alur SMART-TB

oleh FKTP berjalan dengan lancar yang diikuti oleh 9 dokter umum yang berasal dari 8

FKTP di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Selanjutnya setiap FKTP dapat melaporkan

suspek TB yang didapat dengan menggunakan aplikasi SMART-TB.

1.5 Launching SMART TB

1.6.1 Tahap Persiapan


Kegiatan launching SMART TB ini dilakukan oleh dokter muda Ilmu Kesehatan

Masyarakat FK Unand bersama dengan Puskemas Andalas. Kegiatan ini turut

mengundang DPRD Kota Padang, Ketua Camat Padang Timur, Ketua Lurah Parak

Karakah, Relawan TB, tokoh masyarakat serta warga sekitar.

1.6.2 Tahap Pelaksanaan

Acara launching dilaksanakan pada hari tanggal 15 Desember 2018 di halaman

Pustu Parak Karakah. Acara dimulai dari jam 7.30 yang diawali dengan senam pagi

bersama masyarakat sekitar. Setelah senam masyarakat diberikan leaflet TOSS TB.

Gambar 1.14 Senam Prolanis sebelum Pembukaan Launching SMART TB

Selanjutnya acara dibuka dengan sambutan oleh perwakilan dokter muda Ilmu

Kesehatan Masyarakat FK Unand sebagai inisiator, kepala Puskesmas Andalas, Lurah

Parak Karakah, Camat Padang Timur serta anggota DPRD kota Padang.
Gambar 1.15 Kata Sambutan dari Dokter Muda Ketua PDCA

Gambar 1.16 Kata Sambutan dari Camat Padang Timur

Setelah kata sambutan dilakukan pembacaan dan pengukuhan Surat Keputusan

(SK) Relawan SMART TB Padang Timur yang telah disahkan oleh Camat Padang Timur

sebelumnya. Relawan SMART TB yang hadir dilantik secara simbolis dengan

pemasangan pita SMART TB serta penyerahan buku saku (booklet) SMART TB oleh

Camat Padang Timur.


Gambar 6.1x Penyerahan buku saku (booklet)

Gambar 1.17 Pemasangan Pita pada Relawan SMART TB

Gambar 1.18 Penyerahan buku saku (booklet) SMART TB kepada Relawan

SMART TB

Acara kemudian dilanjutkan dengan launching aplikasi SMART TB. Launching

dimulai dengan pemotongan pita peresmian aplikasi SMART TB oleh Camat Padang

Timur dan pelepasan balon oleh semua tamu undangan dan relawan TB sebagai bentuk

simbolis aplikasi SMART TB siap digunakan untuk kecamatan Padang Timur.


Gambar 1.19 Pemotongan Pita Peresmian aplikasi SMART TB
oleh Camat Padang Timur

Gambar 1.20 Pelepasan Balon


Acara selanjutya adalah pemberian doorprize kepada masyarakat yang hadir.

Doorprize diberikan apabila masyarakat yang terpilih dapat menjawab pertanyaan terkait

SMART TB dengan benar.


Gambar 1.21 Antusiasme Relawan SMART TB untuk menjawab pertanyaan seputar TB

Gambar 1.22 Penyerahan doorprize kepada salah satu Relawan SMART TB

Setelah itu dilanjutkan dengan penandatangan komitmen oleh tamu undangan,

relawan TB, pihak puskesmas serta masyarakat yang hadir sebagai bentuk deklarasi

pemberantasan TB melalui aplikasi SMART TB. Acara berakhir pada pukul 11.00 WIB

yang ditutup dengan foto bersama dan pembacaan doa.


Gambar 1.23 Penandatanganan Komitmen oleh Camat Padang Timur

Gambar 1.24 Penandatanganan Komitmen oleh Tokoh Masyarakat


Gambar 1.25 Foto Bersama Camat Padang Timur, Anggota DPRD, Tokoh
Masyarakat, Staf Puskesmas, Dokter Muda, dan Relawan SMART TB

1.6.3 Tahap Evaluasi

Launching aplikasi SMART TB berjalan dengan baik. Serangkaian proses

kegiatan dari awal sampai akhir berjalan sesuai rundown acara yang telah disusun

sebelumnya. Masyarakat yang hadir terlihat antusiasme selama acara. Sedangkan untuk

kehadiran Relawan TB masih belum maksimal karena banyak yang memiliki kesibukan

lain disaat yang bersamaan.

Acara launching SMART TB dilakukan di outdoor sehingga suasana acara kurang

kondusif karena cuaca panas. Selain itu, video promosi aplikasi SMART TB tidak dapat

ditampilkan saat acara karena pencahayaan outdoor yang tidak mendukung.

Anda mungkin juga menyukai