Puskesmas Andalas. Diskusi dilakukan untuk menentukan siapa saja sasaran kuesioner
pre intervensi yaitu pasien TB dan kader Puskesmas Andalas. Didapatkan 16 orang
Pasien TB yang menjadi sasaran kuisionerisasi pre intervensi adalah pasien yang
terdaftar sebagai pasien TB Puskesmas Andalas sejak tahun 2018. Sedangkan kader yang
masing-masing. Ketika mendatangi rumah – rumah tersebut, dokter muda mencari tau
awal pengobatan pasien tersebut, apakah terdapat kader TB dan permasalahan deteksi
dini TB menurut pasien tersebut. Hasil dari kuesionerisasi pre intervensi disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 1.1 Hasil Kuesionerisasi Pre Intervensi Pasien TB
Variabel Ya Tidak Tidak Tahu
n % n % n %
Informasi TB 5 71,5 2 28,5 0 0
Ada Kader di Lingkungan 0 0 3 42,8 4 57,2
Bertemu Kader 0 0 5 71,4 2 28,6
Kader Menganjurkan 0 0 7 100 0 0
Perlu Kader 7 100 0 0 0 0
Perlu Cek Dahak 7 100 0 0 0 0
Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa hanya sedikit pasien tersebut yang tidak tahu
dilingkungan mereka (57,2%), dan sebagian lainnya merasa tidak ada kader TB
dilingkungannya (42,8%). Namun semua pasien tersebut merasa butuh kader TB (100%).
15 Desember 2018, kader yang dikuisionerisasi adalah kader yang hadir dalam pelatihan
kader SMART TB yaitu sebanyak 87 orang. Hasil dari kuesioner pre intervensi disajikan
banyak kader yang tidak melakukan penyuluhan (39,1%), tidak melakukan kunjungan rumah
Tabel 1.3 Hasil Kuesioner Pre Intervensi Pengetahuan dan Kebutuhan Kader TB
Variabel Ada / Perlu Tidak ada / Tidak Tahu
Tidak Perlu
n % n % n %
Media Pelaporan 58 66,7 7 8 22 25,3
Kebutuhan media 76 87,4 4 4,6 7 8
Selama ini kader melaporkan suspek TB ke puskesmas dengan langsung datang ke
puskesmas (42,5%), selain itu ada yang melaporkan suspek melalui lisan (24,1%), melalui
telefon (24,1%), melalui posyandu (11,5%), titip pesan melalui orang lain (8%), melalui
memo (2,3%) dan yang tidak melaporkan (2,3%). Dari tabel diatas didapatkan hasil bahwa
dari 87 kader tersebut sebahagian besar merasa membutuhkan media pelaporan suspek TB
dari kader ke puskesmas (87,4%), dan mengharapkan respon cepat dari petugas puskesmas.
tersebut merasa membutuhkan kader TB sebagai pencegahan dan upaya deteksi dini TB
di masyarakat. Namun dalam pelaksanaan hanya terdapat 7 orang dari 16 pasien TB yang
dapat mengisi kuesioner. Hal ini dikarenakan 3 orang tidak bersedia, tidak ada kontak
berupa nomor telepon dan alamat sebanyak 6 orang, sehingga untuk pelaksanaan
puskesmas.
SMART TB. Pembuatan dimulai dari perincian biaya yang diperlukan untuk pembuatan
aplikasi hingga launching aplikasi SMART TB. Setelah itu dilaksanakan pendataan
Proposal disebar ke PT. Bank Nagari, PT. Bank BNI, PT. Semen Padang, Rumah Sakit
Aisyiyah, PT. Tri Daya Minergy. Proposal diberikan secara langsung kepada bagian CSR
terdapat beberapa hal yang masih belum sesuai dengan harapan, yaitu tidak semua
proposal yang disebar mendapat respon yang baik, ada beberapa perusahaan yang tidak
menerima proposal bantuan dana. Hanya beberapa perusahaan yang merespon proposal
tersebut, yaitu ke PT. Bank Nagari dan PT. Tri Daya Minergy.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini di selenggarakan oleh dokter muda bagian
rencanakan adalah dr. Irvan Medison, SpP(K) FISR dan dokter muda bagian Ilmu
deteksi dini pasien TB oleh dokter spesialis paru, dr. Irvan Medison, SpP(K)FISR dan
sosialisasi pencatatan dan pelaporan SMART TB oleh dokter muda bagian Ilmu
Gambar 1.2 Pelatihan Deteksi Dini TB oleh dr. Irvan Medison, SpP(K)FISR
Gambar 1.3 Sosialisasi SMART TB oleh Dokter Muda
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Pelatihan ini dilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil agar peserta mengerti
dan paham mengenai pecacatan dan pelaporan TB melalui aplikasi SMART TB.
Selain itu juga dilakukan pengisian kuisioner dalam proses awal pelatihan
SMART TB untuk menilai apakah peserta memahami mengenai cara deteksi dini TB dan
kuesioner kepada kader sebelum materi dari dr. Irvan Medison, SpP(K)FISR dimulai,
peserta mengisi lembar kuesioner dipandu dengan dokter muda. Penyebaran kuesioner
post pelatihan dilaksanakan setelah materi selesai, kader dibagikan lembar kuesioner
yang sama dan diminta mengisi lembar kuesioner dipandu dengan dokter muda
puskesmas Andalas.
Berdasarkan tabel diatas dari perbandingan hasil pre pelatihan dan post pelatihan
pada 87 orang kader SMART TB, didapatkan peningkatan rata-rata dari nilai
pengetahuan, sikap, dan tindakan. Nilai pengetahuan meningkat 30.65%, nilai sikap
meningkat 3.5%, dan nilai tindakan meningkat 33.2% antara pre pelatihan dan post
pelatihan.
dilihat dari antusiasme peserta saat datang dan saat penyampaian materi dan pelatihan.
Peserta beserta narasumber juga datang sesuai dengan jam yang di jadwalkan di dalam
undangan, jadi penyelenggaraan acara ini dilakukan tepat waktu. Beberapa peserta ada
Kegiatan sosialisasi ini ditujukan pada seluruh dokter umum di FKTP yang ada di
melakukan kunjungan ke setiap FKTP yang ada di wilayah kerja Puskesmas Andalas
undangan kepada dokter umum di masing-masing FKTP. Selain itu juga mengundang dr.
Finny Fitry Yani, Sp.A(K) sebagai narasumber untuk materi tentang penjaringan suspek
TB pada anak.
Pertemuan Puskesmas Andalas. Kegiatan sosialisasi ini ditujukan pada seluruh dokter
umum di FKTP yang ada di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Dalam sosialisasi ini,
1. Sesi 1 - Materi tentang TB pada anak oleh dr. Finny Fitry Yani, Sp.A (K). Pada sesi
ini dijelaskan materi tentang TB anak, terutama dalam pentingnya gejala klinis dan
2. Sesi 2 - Peran FKTP dalam pencatatan dan pelaporan suspek TB sebagai upaya
Minimal (SPM).
UNAND. Pada sesi ini dijelaskan mengenai peran dan stimulasi cara penggunaan
aplikasi SMART TB dalam pencatatan dan pelaporan pada suspek TB, serta alur
Gambar 1.6 Pemberian Materi tentang TB pada Anak oleh dr. Finny Fitry Yani,
Sp.A(K)
Gambar 1.7 Sosialisasi Peran FKTP dalam Pencatatan dan Pelaporan Suspek TB
Gambar 1.8 Sosialiasi Aplikasi SMART TB oleh dokter muda
pelaksanaan sosialisasi FKTP yang terdiri dari 3 sesi ini secara umum berjalan dengan
baik. Setelah pemberian materi dan sosialisasi SMART TB, acara ditutup dengan
Puskesmas Andalas dalam bentuk alur pencatatan dan pelaporan SMART-TB. Alur
tersebut berisi langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh FKTP untuk melaporkan
suspek TB dengan mudah dan cepat sehingga data suspek dapat terintegrasi langsung
dengan data di Puskesmas Andalas. Selain itu juga dilakukan penyediaan spanduk
Setelah pemberian materi mengenai TB pada anak oleh dr. Finny Fitry Yani,
penandatangan komitmen FKTP yang dipimpin oleh dr. Finny Fitri Yani, Sp.A(K) dan
Gambar 1.10 Sosialisasi dan simulasi penggunaan aplikasi SMART-TB pada FKTP oleh
Dokter Muda
Gambar 1.11, 1.12 Penandatanganan komitmen FKTP dalam pencatatan dan pelaporan
suspek TB serta dukungan terhadap aplikasi SMART-TB
oleh FKTP berjalan dengan lancar yang diikuti oleh 9 dokter umum yang berasal dari 8
FKTP di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Selanjutnya setiap FKTP dapat melaporkan
mengundang DPRD Kota Padang, Ketua Camat Padang Timur, Ketua Lurah Parak
Pustu Parak Karakah. Acara dimulai dari jam 7.30 yang diawali dengan senam pagi
bersama masyarakat sekitar. Setelah senam masyarakat diberikan leaflet TOSS TB.
Selanjutnya acara dibuka dengan sambutan oleh perwakilan dokter muda Ilmu
Parak Karakah, Camat Padang Timur serta anggota DPRD kota Padang.
Gambar 1.15 Kata Sambutan dari Dokter Muda Ketua PDCA
(SK) Relawan SMART TB Padang Timur yang telah disahkan oleh Camat Padang Timur
pemasangan pita SMART TB serta penyerahan buku saku (booklet) SMART TB oleh
SMART TB
dimulai dengan pemotongan pita peresmian aplikasi SMART TB oleh Camat Padang
Timur dan pelepasan balon oleh semua tamu undangan dan relawan TB sebagai bentuk
Doorprize diberikan apabila masyarakat yang terpilih dapat menjawab pertanyaan terkait
relawan TB, pihak puskesmas serta masyarakat yang hadir sebagai bentuk deklarasi
pemberantasan TB melalui aplikasi SMART TB. Acara berakhir pada pukul 11.00 WIB
kegiatan dari awal sampai akhir berjalan sesuai rundown acara yang telah disusun
sebelumnya. Masyarakat yang hadir terlihat antusiasme selama acara. Sedangkan untuk
kehadiran Relawan TB masih belum maksimal karena banyak yang memiliki kesibukan
kondusif karena cuaca panas. Selain itu, video promosi aplikasi SMART TB tidak dapat